SlideShare a Scribd company logo
Analysis of Rainfall Climate Variability in
Saudi Arabia by Using Spectral Density Function
Oleh : Amro Elfeki, Nassir Al-Amri dan Jarbou Bahrawi
5 π‘‘β„Ž
International Conference on Water Resources and Arid Environment, Riyadh, Saudi Arabia
Diulas Oleh :
Nurhayati Rahayu (23814305)
Pendahuluan [1]
β€’ Kondisi iklim global yang semakin bervariasi kini telah banyak
dijadikan topik perbincangan dan pusat perhatian di seluruh
dunia. Beberapa peneliti percaya bahwa perluasan tempat
tinggal manusia, eksplotasi lingkungan (hutan berubah menjadi
lahan garap) dan pertumbuhan industri serta peningkatan
perekonomian merupakan pemicu dari semakin bervariasinya
kondisi iklim global.
β€’ Kondisi klimatologi pada saat ini telah membuktikan banyak
pemodelan-pemodelan mengenai proyeksi iklim untuk rentang
waktu yang lama. Di seluruh tempat di belahan dunia
menghadapi berbagai peristiwa cuaca ekstrim, seperti
misalnya hujan estrim atau kekeringan ekstrim.
β€’ Oleh karena itu, perlu untuk menganalisa variasi-variasi ini dan
menghitungnya berdasarkan model iklim dalam rangka untuk
membuktikan model prediksi. Pada paper ini, menggunakan
pendekatan spectral density function (SDF) untuk menganalisa
sinyal frekuensi hujan tahunan di barat daya Kerajaan Saudi
Arabia.
Tabel 1. Data Lokasi Geografis Stasiun Klimatologi di Barat Daya Saudi Arabia
Gambar 1. Peta lokasi stasiun
Pendahuluan [2]
β€’ Pada gambar grafik di samping ini ditunjukkan jumlah curah hujan tahunan
stasiun A121 pada tahun 1965 sampai dengan tahun 2005.
β€’ Pada data diatas ditunjukkan bahwa jumlah curah hujan terendah terjadi
pada tahun 1984 sebesar 16 mm, sehingga mengalami kekeringan yang
sangat panjang. Sedangkan jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada
tahun 1972 sebesar 729 mm. Sehingga dapat dihitung rata-rata jumlah
curah hujan sepanjang 42 tahun adalah sebesar 342 mm, standar deviasi
adalah sebesar 144 mm dan coofisien variasi adalah 0,42 menunjukkan
relatif rendah variasi di sekitar rata-rata
β€’ Hingga pada akhirnya hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
komponen berbagai siklus memiliki variasi yang penting. Siklus yang umum
terjadi pada ketujuh stasiun, memiliki periode selama 26 tahun. Siklus ini
memberikan dampak paling besar terhadap variasi iklim curah hujan
pada semua stasiun yang terdapat pada siklus lain.
Siklus Presipitasi
β€’ Presipitasi adalah peristiwa klimatik yang bersifat alamiah yaitu
perubahan bentuk uap air di atmosfer menjadi curah hujan sebagai akibat
proses kondensasi.
β€’ Presipitasi merupakan faktor utama yang mengendalikan proses daur
hidrologi di suatu wilayah DAS (elemen utama yang mendasari
pemahaman tentang kelembaban tanah, proses resapan air tanah dan
debit aliran).
β€’ Presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hidrometeor, yang
merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi
uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu
larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan
keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi).
β€’ Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi beberapa
bentuk, termasuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju, and
hujan es. Virga adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke bumi
tetapi menguap sebelum mencapai permukaan bumi.
Metodologi Penelitian
β€’ Penulis menggunakan metode pendekatan tidak langsung (indirect
approach) atau disebut juga sebagai teknik korelogram (correlogram),
langkah-langkah yang dilakukan pada estimasi spektral dengan metode
ini adalah sebagai berikut :
β€’ Penyiapan sinyal (data, pre-processing)
β€’ Menghitung fungsi korelasi
β€’ Transformasi fourier
β€’ Penentuan PSD
β€’ Terdapat dua metode untuk memecahkan permasalahan pada PSD, antara
lain parametric dan nonparametrik. Pada penelitian ini menggunakan
periodogram, dimana periodogram kerap digunakan pada metode
nonparametrik untuk menghitung estimati PSD pada data time series.
Gambar 2. Skema Teknik Estimasi Power Spectral Density
Langkah 1 : Preliminary Data Sinyal
Sinyal yang digunakan memanfaatkan data yang telah
dikumpulkan dari 7 stasiun pengamatan klimatologi (A121,
B101, J102, J113, SA104, SA110 dan SA111) dengan record
data paling pendek adalah dari stasiun A121 sepanjang 42
tahun dan record data paling panjang adalah dari stasiun B101
sepanjang 52 tahun. Data ini dikumpulkan dalam bentuk tabel
yang dapat dibangun melalui aplikasi yang sederhana, seperti
misalnya menggunakan ms. Excel. Adapun proses entri data
dapat ditunjukkan seperti pada gambar di samping ini.
Gambar 2. Input Data Curah Hujan Tahunan
Langkah 2 : Fungsi Korelasi Langsung (Autocorrelation)[1]
Fungsi korelasi lansgsung (autocorelation) secara luas digunakan dalam menganalisa suatu sinyal. Dengan menggunakan transformasi
fourier dari autokorelasi, dapat diketahui kerapatan spektrum daya dari fungsi korelasi.
Properti dari proses stationer stochastic 𝑍(𝑑) merepresentasikan domain waktu dan menunjukkan fungsi autokorelasi dari jarak
terpisah (lag) 𝜏. terdapat fungsi autokorelasi 𝜌 𝑧𝑧 dapat dituliskan pada persamaan di bawah ini :
𝜌 𝑧𝑧 𝜏 =
πΆπ‘œπ‘£(𝑍 𝑑+𝜏 ,𝑍(𝑑))
𝜎 𝑧
2 (1)
Dimana :
𝑍(𝑑) dan 𝑍 𝑑 + 𝜏 = proses stochastic dengan dua jarak terpisah oleh Ο„
πœŽπ‘§
2
= varian dari proses stochastic
πΆπ‘œπ‘£(𝑍 𝑑 + 𝜏 , 𝑍(𝑑)) = Kovarian dari proses stochastic dengan dua jarak terpisah oleh Ο„, yang dihitung dari persamaan di ini :
πΆπ‘œπ‘£ 𝑍 𝑑 + 𝜏 , 𝑍 𝑑 =
1
𝑛(𝜏) 𝑗=1
𝑛(𝜏)
𝑍 𝑑𝑗 + 𝜏 βˆ’ 𝑍 [𝑍 𝑑𝑗 βˆ’ 𝑍] (2)
Dimana :
𝑛 𝜏 = jumlah titik sepanjang jarak terpisah oleh Ο„
Langkah 2 : Fungsi Korelasi Langsung (Autocorrelation)[2]
Grafik berikut ini menggambarkan koefisien korelasi
antara nilai proses dengan jarak terpisah oleh Ο„ disebut
dengan correlogram.
Fungsi korelasi langsung memiliki beberapa propertis
berikut ini :
𝜌 𝑧𝑧 0 = 1
𝜌 𝑧𝑧 ∞ = 0
𝜌 𝑧𝑧 𝜏 = 𝜌 𝑧𝑧 βˆ’πœ 3)
Gambar 4. Grafik Korelogram
Langkah 3 : Transformasi Fourier
Dengan transformasi fourier, sering dapat dilihat detil sinyal,
yaitu dengan melakukan analisis dalam domain frekuensi.
Persamaan di bawah ini menunjukkan proses transformasi fourier
dari z(t).
𝑧 𝑓 =
1
2πœ‹ βˆ’βˆž
∞
𝑍 𝑑 π‘’βˆ’π‘–2πœ‹π‘“π‘‘
𝑑𝑑 (4)
Fungsi kovarians dan fungsi spectral density adalah pasangan
transformasi fourier. Dengan menggunakan pendekatan
hubungan wiener-khincin, diberikan persamaan-persamaan ini :
𝑆 𝑧𝑧 𝑓 =
1
2πœ‹ βˆ’βˆž
∞
𝐢𝑧𝑧(𝜏)π‘’βˆ’π‘–2πœ‹π‘“πœ π‘‘πœ
𝐢𝑧𝑧 𝜏 = βˆ’βˆž
∞
𝑆 𝑧𝑧(𝑓)𝑒 𝑖2πœ‹π‘“πœ
𝑑𝑓
𝐢𝑧𝑧 0 = βˆ’βˆž
∞
𝑆 𝑧𝑧(𝑓) 𝑑𝑓 = πœŽπ‘§
2 (5)
Dikarenakan spektrum daya mengandung sinusoidal maka
persamaan berikut ini dapat menunjukkannya :
𝑆 𝑧𝑧 𝑓 =
1
πœ‹ βˆ’βˆž
∞
𝐢𝑧𝑧 𝜏 cos 2πœ‹π‘“πœ π‘‘πœ (6)
Persamaan diatas dapat diformulasikan kedalam perhitungan
numerik menggunakan aturan integrasi trapezoidal.
𝑆 𝑧𝑧 𝑓 =
βˆ†π‘‘
2πœ‹
[𝐢𝑧𝑧 0 +
2 π‘˜=1
π‘šβˆ’1
𝐢𝑧𝑧 π‘˜ cos 2πœ‹π‘“π‘˜βˆ†π‘‘ + 𝐢𝑧𝑧(π‘š)cos(2πœ‹π‘“π‘šβˆ†π‘‘)] (7)
Dimana :
𝑓 =
π‘˜π‘“π‘›
π‘š
𝑓𝑛 =
1
2
βˆ†π‘‘
π‘˜ = 1,2,3, … , π‘š
Langkah 4 : Fungsi Daya Spectral Density (PSD)
Konsep density berasal dari bagian pada daya (varians) dari
lebar interval frekuensi. Spektrum daya mendeskripsikan
tentang distribusi daya (varians) dengan frekuensi proses
random bernilai real dan non-negative.
Spektrum daya 𝑆 𝑧𝑧 𝑓 atau fungsi spectral density untuk proses
𝑍(𝑑) diekspresikan pada persamaan di bawah ini.
𝑆 𝑧𝑧 𝑓 = Lim
πΏβ†’βˆž
1
𝐿
𝑧 𝑓 . π‘§βˆ— 𝑓 = Lim
πΏβ†’βˆž
1
𝐿
|𝑧(𝑓)|2 (8)
Dimana :
L = panjang sinyal pada domain frekuensi
Tanda garis atas = menunjukkan rata-rata dari waktu
z(f) = hasil tranformasi fourier dari proses z(t)
π‘§βˆ—
(𝑓) = Conjugate dari z(f)
Berikut propertis dari spektrum daya :
𝑆 𝑧𝑧(𝑓) β‰₯ 0
βˆ’βˆž
∞
𝑆 𝑧𝑧 𝑓 𝑑𝑓 = πœŽπ‘§
2
𝑆 𝑧𝑧 𝑓 = 𝑆 𝑧𝑧(βˆ’π‘“) (9) Gambar 5. Grafik Perhitungan Periodogram
Simulasi[1]
Pada simulasi ini, langkah setelah melakukan pengolahan data sinyal
adalah menghitung korelasi langsung sebagaimana ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
Langkah ini membaca record data jumlah curah hujan tahunan yang
telah di input sebelumnya untuk kemudian dilakukan perhitungan korelasi
langsung dengan menggeser input sinyal satu tahun dan meletakkannya
pada kolom yang berbeda lalu koefisien korelasi diantara dua data
tersebut dapat dihitung.
Setelah langkah ini selesai, maka dapat dilanjutkan dengan
melakukan perhitungan fungsi spektral density sebagaimana
ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Gambar 6. Perhitungan Korelasi Langsung
Gambar 7. Perhitungan Fungsi Spektral Density
Simulasi[2]
Gambar di bawah ini ditunjukkan kalkukasi dari spektrum variasi(periodogram)
Gambar 9. Perhitungan Fungsi Korelasi dan Kaitannya Dengan
Fungsi Spektral Density Stasiun A121 dan J102
Gambar 10. Perhitungan Fungsi Korelasi dan Kaitannya Dengan Fungsi Spektral
Density Stasiun J113 dan SA110
Gambar 11. Perhitungan Fungsi Korelasi dan Kaitannya Dengan
Fungsi Spektral Density Stasiun SA111 dan B101
Gambar 12. Perhitungan Fungsi Korelasi dan Kaitannya Dengan
Fungsi Spektral Density Stasiun SA104
Hasil Simulasi
Tabel 2. Parameter statistik dari stasiun pengamatan klimatologi
β€’ Tabel di bawah menunjukkan data analisa statistik dari 7 stasiun yang menjadi sampel input sinyal. Skala integral waktu antara
0.7 sampai dengan 1.8 tahun, mengindikasikan skala waktu korelasi terjadinya hujan yang sangat pendek. Rentang jarak
korelasi (𝜌1) tidak menunjukkan kekokohan yang signifikan (rata-rata 𝜌1 = 0.13) kecuali stasiun SA110 yang memiliki nilai paling
tinggi yaitu 0.56
β€’ Gambar 10-12 menunjukkan fungsi korelasi langsung dari data curah hujan tahunan dengan tiga rentang jarak serta kaitannya
dengan fungsi spektral density.
β€’ Gambar-gambar ini memperlihatkan pola yang berbeda. Stasiun J102 dan J113 memperlihatkan korelasi jarak pendek dimana
korelasi berada pada rentang jarak 0 sampai dengan 1 turun secara signifikan. Skala integral dari kedua stasiun ini kurang dari
satu tahun sebagaimana ditunjukkan pada tabel. Sedangkan stasiun A121, SA110, SA111, SA104 dan B101 menunjukkan
korelasi yang lebih panjang dengan skala integral lebih dari satu tahun.
β€’ Fungsi spektral density yang ditunjukkan pada gambar 10-12 memperlihatkan periodesitas varians yang berbeda. Periode
umumnya selama 26 tahun untuk semua stasiun. Untuk stasiun A121, B101, dan J113 memiliki varians yang signifikan dengan
mengalami osilasi 3,25 tahun. Stasiun A121, B101,J102, J113 & SA111 juga mengalami osilasi rata-rata 2 tahun. Terdapat pula
osilasi yang unik pada stasiun SA104 dengan periode 8.7 tahun dan SA110 dengan periode 13 tahun dan 6.5 tahun.
Kesimpulan
β€’ Pada penelitian ini telah didokumentasikan informasi pada struktur temporal jumlah curah hujan tahunan pada
daerah Barat Daya Kerajaan Saudi Arabia dengan menggunakan metode korelasi langsung dan analisa
spektral.
β€’ Skala temporal yang bervariasi diperoleh dengan variansi signifikan relatif dan hal ini membuktikan bahwa sulit
untuk mengidentifikasi struktur pada spektral dari seluruh stasiun, kecuali siklus 26 tahun terjadi di semua stasiun.
Rata-rata osilasi unik signifikan yang terjadi pada semua stasiun adalah 26, 13, 6.5, 3.5 dan 2 tahun.
β€’ Sinyal random stationer menggunakan pendekatan metode secara tidak langsung dan telah melibatkan semua
tahap hingga menghasilkan PSD. Dalam menghitung estimasi PSD dalam time series, penelitian ini menggunakan
periodogram dimana ini adalah merupakan ciri khas pada metode nonparametrik. Penulis telah membuktikan
bahwa sinyal random mengandung sinusoida, maka spektral adalah tunggal (single), berada pada bidang real
dan bernilai non-negatif.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by Using Spectral Density Function

Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionAkbar Dwi Wahyono
Β 
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
AhmadIbrahim451295
Β 
K-4_GeoStudio_Solnum 3.pptx
K-4_GeoStudio_Solnum 3.pptxK-4_GeoStudio_Solnum 3.pptx
K-4_GeoStudio_Solnum 3.pptx
Valah3
Β 
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdfPPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
NabilaPutriAriestaBu
Β 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Mega Dharma Putra
Β 
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Health Polytechnic of Bandung
Β 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
nurhayatiuntan
Β 
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisDigital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Choirul Umam
Β 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah Khairullah
Β 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdf
elizabethrudhu
Β 
Interaksi Mikrofisika Awan dan Konveksi Kumulus dalam model GCM
Interaksi Mikrofisika Awan dan Konveksi Kumulus dalam model GCMInteraksi Mikrofisika Awan dan Konveksi Kumulus dalam model GCM
Interaksi Mikrofisika Awan dan Konveksi Kumulus dalam model GCM
Andi Muttaqin
Β 
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
ayu bekti
Β 
Adcp gelombang
Adcp gelombangAdcp gelombang
Adcp gelombangMahdan Ipb
Β 
29 78-1-pb
29 78-1-pb29 78-1-pb
29 78-1-pb
Ridwan bacil
Β 
Laporan 4 kelompok 10
Laporan 4 kelompok 10Laporan 4 kelompok 10
Laporan 4 kelompok 10
Tresna Muharam
Β 
Pembahasan 2 Perencanaan Jaringan Irigasi.pptx
Pembahasan 2 Perencanaan Jaringan Irigasi.pptxPembahasan 2 Perencanaan Jaringan Irigasi.pptx
Pembahasan 2 Perencanaan Jaringan Irigasi.pptx
ikmaliklala
Β 
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixsLaporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Health Polytechnic of Bandung
Β 
Pengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahariPengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahari
Silfia Juliana
Β 
2. bab 2
2. bab 22. bab 2
2. bab 2
wilaksana
Β 

Similar to Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by Using Spectral Density Function (20)

Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Β 
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Β 
K-4_GeoStudio_Solnum 3.pptx
K-4_GeoStudio_Solnum 3.pptxK-4_GeoStudio_Solnum 3.pptx
K-4_GeoStudio_Solnum 3.pptx
Β 
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdfPPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
Β 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Β 
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Β 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
Β 
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisDigital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Β 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Β 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdf
Β 
Interaksi Mikrofisika Awan dan Konveksi Kumulus dalam model GCM
Interaksi Mikrofisika Awan dan Konveksi Kumulus dalam model GCMInteraksi Mikrofisika Awan dan Konveksi Kumulus dalam model GCM
Interaksi Mikrofisika Awan dan Konveksi Kumulus dalam model GCM
Β 
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
Β 
Adcp gelombang
Adcp gelombangAdcp gelombang
Adcp gelombang
Β 
29 78-1-pb
29 78-1-pb29 78-1-pb
29 78-1-pb
Β 
Laporan 4 kelompok 10
Laporan 4 kelompok 10Laporan 4 kelompok 10
Laporan 4 kelompok 10
Β 
Pembahasan 2 Perencanaan Jaringan Irigasi.pptx
Pembahasan 2 Perencanaan Jaringan Irigasi.pptxPembahasan 2 Perencanaan Jaringan Irigasi.pptx
Pembahasan 2 Perencanaan Jaringan Irigasi.pptx
Β 
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixsLaporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Laporan praktikum loncatan hidrolis ( modul 3 ) itb fixs
Β 
Pengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahariPengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahari
Β 
1.pdf
1.pdf1.pdf
1.pdf
Β 
2. bab 2
2. bab 22. bab 2
2. bab 2
Β 

More from ayu bekti

Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit KomunikasiDesain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
ayu bekti
Β 
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree AnalysisAnalisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
ayu bekti
Β 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
ayu bekti
Β 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
ayu bekti
Β 
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and ImplementationsUnmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
ayu bekti
Β 
Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in a Close...
Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in  a Close...Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in  a Close...
Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in a Close...
ayu bekti
Β 
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast ServeJournal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
ayu bekti
Β 
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
ayu bekti
Β 
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
ayu bekti
Β 
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
ayu bekti
Β 

More from ayu bekti (10)

Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit KomunikasiDesain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Β 
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree AnalysisAnalisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Analisa Keselamatan Pembangunan Konstruksi Dengan Fault Tree Analysis
Β 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Β 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
Β 
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and ImplementationsUnmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Β 
Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in a Close...
Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in  a Close...Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in  a Close...
Journal review - Optimal Control Problem of Treatment for Obesity in a Close...
Β 
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast ServeJournal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Journal review - Dynamic Optimization in tennis : When to Use a Fast Serve
Β 
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Journal review - Simplex Optimization of Production Mix : A case of Custard ...
Β 
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Β 
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Β 

Recently uploaded

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
Β 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
Β 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
Β 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
Β 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
Β 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
Β 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
Β 

Recently uploaded (11)

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Β 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
Β 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
Β 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
Β 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
Β 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
Β 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
Β 

Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by Using Spectral Density Function

  • 1. Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by Using Spectral Density Function Oleh : Amro Elfeki, Nassir Al-Amri dan Jarbou Bahrawi 5 π‘‘β„Ž International Conference on Water Resources and Arid Environment, Riyadh, Saudi Arabia Diulas Oleh : Nurhayati Rahayu (23814305)
  • 2. Pendahuluan [1] β€’ Kondisi iklim global yang semakin bervariasi kini telah banyak dijadikan topik perbincangan dan pusat perhatian di seluruh dunia. Beberapa peneliti percaya bahwa perluasan tempat tinggal manusia, eksplotasi lingkungan (hutan berubah menjadi lahan garap) dan pertumbuhan industri serta peningkatan perekonomian merupakan pemicu dari semakin bervariasinya kondisi iklim global. β€’ Kondisi klimatologi pada saat ini telah membuktikan banyak pemodelan-pemodelan mengenai proyeksi iklim untuk rentang waktu yang lama. Di seluruh tempat di belahan dunia menghadapi berbagai peristiwa cuaca ekstrim, seperti misalnya hujan estrim atau kekeringan ekstrim. β€’ Oleh karena itu, perlu untuk menganalisa variasi-variasi ini dan menghitungnya berdasarkan model iklim dalam rangka untuk membuktikan model prediksi. Pada paper ini, menggunakan pendekatan spectral density function (SDF) untuk menganalisa sinyal frekuensi hujan tahunan di barat daya Kerajaan Saudi Arabia. Tabel 1. Data Lokasi Geografis Stasiun Klimatologi di Barat Daya Saudi Arabia Gambar 1. Peta lokasi stasiun
  • 3. Pendahuluan [2] β€’ Pada gambar grafik di samping ini ditunjukkan jumlah curah hujan tahunan stasiun A121 pada tahun 1965 sampai dengan tahun 2005. β€’ Pada data diatas ditunjukkan bahwa jumlah curah hujan terendah terjadi pada tahun 1984 sebesar 16 mm, sehingga mengalami kekeringan yang sangat panjang. Sedangkan jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 1972 sebesar 729 mm. Sehingga dapat dihitung rata-rata jumlah curah hujan sepanjang 42 tahun adalah sebesar 342 mm, standar deviasi adalah sebesar 144 mm dan coofisien variasi adalah 0,42 menunjukkan relatif rendah variasi di sekitar rata-rata β€’ Hingga pada akhirnya hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komponen berbagai siklus memiliki variasi yang penting. Siklus yang umum terjadi pada ketujuh stasiun, memiliki periode selama 26 tahun. Siklus ini memberikan dampak paling besar terhadap variasi iklim curah hujan pada semua stasiun yang terdapat pada siklus lain.
  • 4. Siklus Presipitasi β€’ Presipitasi adalah peristiwa klimatik yang bersifat alamiah yaitu perubahan bentuk uap air di atmosfer menjadi curah hujan sebagai akibat proses kondensasi. β€’ Presipitasi merupakan faktor utama yang mengendalikan proses daur hidrologi di suatu wilayah DAS (elemen utama yang mendasari pemahaman tentang kelembaban tanah, proses resapan air tanah dan debit aliran). β€’ Presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hidrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi). β€’ Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju, and hujan es. Virga adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke bumi tetapi menguap sebelum mencapai permukaan bumi.
  • 5. Metodologi Penelitian β€’ Penulis menggunakan metode pendekatan tidak langsung (indirect approach) atau disebut juga sebagai teknik korelogram (correlogram), langkah-langkah yang dilakukan pada estimasi spektral dengan metode ini adalah sebagai berikut : β€’ Penyiapan sinyal (data, pre-processing) β€’ Menghitung fungsi korelasi β€’ Transformasi fourier β€’ Penentuan PSD β€’ Terdapat dua metode untuk memecahkan permasalahan pada PSD, antara lain parametric dan nonparametrik. Pada penelitian ini menggunakan periodogram, dimana periodogram kerap digunakan pada metode nonparametrik untuk menghitung estimati PSD pada data time series. Gambar 2. Skema Teknik Estimasi Power Spectral Density
  • 6. Langkah 1 : Preliminary Data Sinyal Sinyal yang digunakan memanfaatkan data yang telah dikumpulkan dari 7 stasiun pengamatan klimatologi (A121, B101, J102, J113, SA104, SA110 dan SA111) dengan record data paling pendek adalah dari stasiun A121 sepanjang 42 tahun dan record data paling panjang adalah dari stasiun B101 sepanjang 52 tahun. Data ini dikumpulkan dalam bentuk tabel yang dapat dibangun melalui aplikasi yang sederhana, seperti misalnya menggunakan ms. Excel. Adapun proses entri data dapat ditunjukkan seperti pada gambar di samping ini. Gambar 2. Input Data Curah Hujan Tahunan
  • 7. Langkah 2 : Fungsi Korelasi Langsung (Autocorrelation)[1] Fungsi korelasi lansgsung (autocorelation) secara luas digunakan dalam menganalisa suatu sinyal. Dengan menggunakan transformasi fourier dari autokorelasi, dapat diketahui kerapatan spektrum daya dari fungsi korelasi. Properti dari proses stationer stochastic 𝑍(𝑑) merepresentasikan domain waktu dan menunjukkan fungsi autokorelasi dari jarak terpisah (lag) 𝜏. terdapat fungsi autokorelasi 𝜌 𝑧𝑧 dapat dituliskan pada persamaan di bawah ini : 𝜌 𝑧𝑧 𝜏 = πΆπ‘œπ‘£(𝑍 𝑑+𝜏 ,𝑍(𝑑)) 𝜎 𝑧 2 (1) Dimana : 𝑍(𝑑) dan 𝑍 𝑑 + 𝜏 = proses stochastic dengan dua jarak terpisah oleh Ο„ πœŽπ‘§ 2 = varian dari proses stochastic πΆπ‘œπ‘£(𝑍 𝑑 + 𝜏 , 𝑍(𝑑)) = Kovarian dari proses stochastic dengan dua jarak terpisah oleh Ο„, yang dihitung dari persamaan di ini : πΆπ‘œπ‘£ 𝑍 𝑑 + 𝜏 , 𝑍 𝑑 = 1 𝑛(𝜏) 𝑗=1 𝑛(𝜏) 𝑍 𝑑𝑗 + 𝜏 βˆ’ 𝑍 [𝑍 𝑑𝑗 βˆ’ 𝑍] (2) Dimana : 𝑛 𝜏 = jumlah titik sepanjang jarak terpisah oleh Ο„
  • 8. Langkah 2 : Fungsi Korelasi Langsung (Autocorrelation)[2] Grafik berikut ini menggambarkan koefisien korelasi antara nilai proses dengan jarak terpisah oleh Ο„ disebut dengan correlogram. Fungsi korelasi langsung memiliki beberapa propertis berikut ini : 𝜌 𝑧𝑧 0 = 1 𝜌 𝑧𝑧 ∞ = 0 𝜌 𝑧𝑧 𝜏 = 𝜌 𝑧𝑧 βˆ’πœ 3) Gambar 4. Grafik Korelogram
  • 9. Langkah 3 : Transformasi Fourier Dengan transformasi fourier, sering dapat dilihat detil sinyal, yaitu dengan melakukan analisis dalam domain frekuensi. Persamaan di bawah ini menunjukkan proses transformasi fourier dari z(t). 𝑧 𝑓 = 1 2πœ‹ βˆ’βˆž ∞ 𝑍 𝑑 π‘’βˆ’π‘–2πœ‹π‘“π‘‘ 𝑑𝑑 (4) Fungsi kovarians dan fungsi spectral density adalah pasangan transformasi fourier. Dengan menggunakan pendekatan hubungan wiener-khincin, diberikan persamaan-persamaan ini : 𝑆 𝑧𝑧 𝑓 = 1 2πœ‹ βˆ’βˆž ∞ 𝐢𝑧𝑧(𝜏)π‘’βˆ’π‘–2πœ‹π‘“πœ π‘‘πœ 𝐢𝑧𝑧 𝜏 = βˆ’βˆž ∞ 𝑆 𝑧𝑧(𝑓)𝑒 𝑖2πœ‹π‘“πœ 𝑑𝑓 𝐢𝑧𝑧 0 = βˆ’βˆž ∞ 𝑆 𝑧𝑧(𝑓) 𝑑𝑓 = πœŽπ‘§ 2 (5) Dikarenakan spektrum daya mengandung sinusoidal maka persamaan berikut ini dapat menunjukkannya : 𝑆 𝑧𝑧 𝑓 = 1 πœ‹ βˆ’βˆž ∞ 𝐢𝑧𝑧 𝜏 cos 2πœ‹π‘“πœ π‘‘πœ (6) Persamaan diatas dapat diformulasikan kedalam perhitungan numerik menggunakan aturan integrasi trapezoidal. 𝑆 𝑧𝑧 𝑓 = βˆ†π‘‘ 2πœ‹ [𝐢𝑧𝑧 0 + 2 π‘˜=1 π‘šβˆ’1 𝐢𝑧𝑧 π‘˜ cos 2πœ‹π‘“π‘˜βˆ†π‘‘ + 𝐢𝑧𝑧(π‘š)cos(2πœ‹π‘“π‘šβˆ†π‘‘)] (7) Dimana : 𝑓 = π‘˜π‘“π‘› π‘š 𝑓𝑛 = 1 2 βˆ†π‘‘ π‘˜ = 1,2,3, … , π‘š
  • 10. Langkah 4 : Fungsi Daya Spectral Density (PSD) Konsep density berasal dari bagian pada daya (varians) dari lebar interval frekuensi. Spektrum daya mendeskripsikan tentang distribusi daya (varians) dengan frekuensi proses random bernilai real dan non-negative. Spektrum daya 𝑆 𝑧𝑧 𝑓 atau fungsi spectral density untuk proses 𝑍(𝑑) diekspresikan pada persamaan di bawah ini. 𝑆 𝑧𝑧 𝑓 = Lim πΏβ†’βˆž 1 𝐿 𝑧 𝑓 . π‘§βˆ— 𝑓 = Lim πΏβ†’βˆž 1 𝐿 |𝑧(𝑓)|2 (8) Dimana : L = panjang sinyal pada domain frekuensi Tanda garis atas = menunjukkan rata-rata dari waktu z(f) = hasil tranformasi fourier dari proses z(t) π‘§βˆ— (𝑓) = Conjugate dari z(f) Berikut propertis dari spektrum daya : 𝑆 𝑧𝑧(𝑓) β‰₯ 0 βˆ’βˆž ∞ 𝑆 𝑧𝑧 𝑓 𝑑𝑓 = πœŽπ‘§ 2 𝑆 𝑧𝑧 𝑓 = 𝑆 𝑧𝑧(βˆ’π‘“) (9) Gambar 5. Grafik Perhitungan Periodogram
  • 11. Simulasi[1] Pada simulasi ini, langkah setelah melakukan pengolahan data sinyal adalah menghitung korelasi langsung sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Langkah ini membaca record data jumlah curah hujan tahunan yang telah di input sebelumnya untuk kemudian dilakukan perhitungan korelasi langsung dengan menggeser input sinyal satu tahun dan meletakkannya pada kolom yang berbeda lalu koefisien korelasi diantara dua data tersebut dapat dihitung. Setelah langkah ini selesai, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan perhitungan fungsi spektral density sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini Gambar 6. Perhitungan Korelasi Langsung Gambar 7. Perhitungan Fungsi Spektral Density
  • 12. Simulasi[2] Gambar di bawah ini ditunjukkan kalkukasi dari spektrum variasi(periodogram) Gambar 9. Perhitungan Fungsi Korelasi dan Kaitannya Dengan Fungsi Spektral Density Stasiun A121 dan J102 Gambar 10. Perhitungan Fungsi Korelasi dan Kaitannya Dengan Fungsi Spektral Density Stasiun J113 dan SA110 Gambar 11. Perhitungan Fungsi Korelasi dan Kaitannya Dengan Fungsi Spektral Density Stasiun SA111 dan B101 Gambar 12. Perhitungan Fungsi Korelasi dan Kaitannya Dengan Fungsi Spektral Density Stasiun SA104
  • 13. Hasil Simulasi Tabel 2. Parameter statistik dari stasiun pengamatan klimatologi β€’ Tabel di bawah menunjukkan data analisa statistik dari 7 stasiun yang menjadi sampel input sinyal. Skala integral waktu antara 0.7 sampai dengan 1.8 tahun, mengindikasikan skala waktu korelasi terjadinya hujan yang sangat pendek. Rentang jarak korelasi (𝜌1) tidak menunjukkan kekokohan yang signifikan (rata-rata 𝜌1 = 0.13) kecuali stasiun SA110 yang memiliki nilai paling tinggi yaitu 0.56 β€’ Gambar 10-12 menunjukkan fungsi korelasi langsung dari data curah hujan tahunan dengan tiga rentang jarak serta kaitannya dengan fungsi spektral density. β€’ Gambar-gambar ini memperlihatkan pola yang berbeda. Stasiun J102 dan J113 memperlihatkan korelasi jarak pendek dimana korelasi berada pada rentang jarak 0 sampai dengan 1 turun secara signifikan. Skala integral dari kedua stasiun ini kurang dari satu tahun sebagaimana ditunjukkan pada tabel. Sedangkan stasiun A121, SA110, SA111, SA104 dan B101 menunjukkan korelasi yang lebih panjang dengan skala integral lebih dari satu tahun. β€’ Fungsi spektral density yang ditunjukkan pada gambar 10-12 memperlihatkan periodesitas varians yang berbeda. Periode umumnya selama 26 tahun untuk semua stasiun. Untuk stasiun A121, B101, dan J113 memiliki varians yang signifikan dengan mengalami osilasi 3,25 tahun. Stasiun A121, B101,J102, J113 & SA111 juga mengalami osilasi rata-rata 2 tahun. Terdapat pula osilasi yang unik pada stasiun SA104 dengan periode 8.7 tahun dan SA110 dengan periode 13 tahun dan 6.5 tahun.
  • 14. Kesimpulan β€’ Pada penelitian ini telah didokumentasikan informasi pada struktur temporal jumlah curah hujan tahunan pada daerah Barat Daya Kerajaan Saudi Arabia dengan menggunakan metode korelasi langsung dan analisa spektral. β€’ Skala temporal yang bervariasi diperoleh dengan variansi signifikan relatif dan hal ini membuktikan bahwa sulit untuk mengidentifikasi struktur pada spektral dari seluruh stasiun, kecuali siklus 26 tahun terjadi di semua stasiun. Rata-rata osilasi unik signifikan yang terjadi pada semua stasiun adalah 26, 13, 6.5, 3.5 dan 2 tahun. β€’ Sinyal random stationer menggunakan pendekatan metode secara tidak langsung dan telah melibatkan semua tahap hingga menghasilkan PSD. Dalam menghitung estimasi PSD dalam time series, penelitian ini menggunakan periodogram dimana ini adalah merupakan ciri khas pada metode nonparametrik. Penulis telah membuktikan bahwa sinyal random mengandung sinusoida, maka spektral adalah tunggal (single), berada pada bidang real dan bernilai non-negatif. Terima Kasih