SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
ANALISIS ANCAMAN TERHADAP
PENETASAN TELUR PENYU DI
PULAU PANDAN, KAWASAN
KONSERVASI PULAU PIEH DAN
LAUT SEKITARNYA, PROVINSI
SUMATERA BARAT
Universitas Riau
MBKM
JIHAN INDIRA
2104111586
PEMBIMBING LAPANGAN
AGUNG PUTRA UTAMA, S.SI.
Upaya konservasi penyu merupakan program penting dan
mendesak untuk melindungi dan menyelamatkan populasi
penyu, Penyu telah mengalami penurunan jumlah populasi
dalam katagori terancam punah. salah satu dasar
penurunan jumlah populasi penyu diawali dari rendahnya
presentase penetasan telur penyu. Pada kenyataannya,
penetasan telur penyu saat ini dihadapkan pada berbagai
ancaman serius. Di alam, penyu yang baru menetas
menghadapi ancaman kematian dari predator, sampah dan
ancaman langsung dari ketidak sesuain faktor yang
mendukung penetasan tersebut. Namun ancaman yang
paling besar bagi penyu di Indonesia, seperti juga halnya di
seluruh dunia, adalah manusia. Penangkapan penyu untuk
diambil telur, daging, kulit, dan cangkangnya telah
membuat populasi penyu berkurang.
PENDAHULUAN
Adapun manfaat dari praktik magang ini
adalah di prolehnya sumber informasi
tentang ancaman penetasan telur penyu,di
Pulau Pandan, Kawasan Konservasi Pulau
Pieh. Dimana data yang diperoleh dapat
menyadarkan kita atas pentingnya
menjaga biota laut dan menjaga alam kita.
Tujuan Manfaat
Tujuan dari praktik magang ini adalah :
Mengetahui presentase keberhasilan
penetasan telur penyu di Pulau
Pandan, Kawasan Konservasi Pulau
Pieh
Mengetahui ancaman penetasan telur
penyu di Pulau Pandan, Kawasan
Konservasi Pulau Pieh
TUJUAN & MANFAAT
METODOLOGI
Dilaksanakan di Pulau Pandan, Kawasan
Konservasi Pulau Pieh Dan Laut Sekitarnya
Dilaksanakan pada tanggal 7 September
2023 - 21 Desember 2023
Alat & Bahan
Alat tulis
Roll meter
Waterpass
Mistar L
Hydrometer
Ember
Gps
Senter
Tali plastik
Kamera
METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data lapangan
suhu
kelembaban
Kemiringan pantai
kedalaman sarang
Data pendukung untuk
melengkapi hasil dari praktik
magang berupa data penyu tahun
2023, mencakup ; jumlah telur,
jumlah telur menetas, jumlah telur
gagal menetas, jumlah tukik mati.
dan presentase komposisi jenis
sampah tahun 2023
DATA PRIMER
Kemiringan pantai
Kemiringan (%) = () x 100
DATA SKUNDER
ANALISIS DATA
Hatching Success
Komposisi sampah
SURVEY
Presentase Keberhasilan Penetasan Telur Penyu
Gagalnya telur yang menetas diperkirakan
karena suhu dan kelembabab yang kurang
optimal, sebab terjadinya musim kemarau di
bulan tersebut. Pertumbuhan embrio penyu
sampai proses penetasan penyu dipengaruhi
oleh kondisi lingkungannya dan ancaman
yang ada. Kondisi alam tersebut seperti suhu
dan kedalaman sarang, kemiringan pantai,
serta kelembaban pasir (Maulana, 2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Alam Predator Antropogrnik
Ancaman Penetasan Telur Penyu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sarang Suhu Kelembaban Kedalaman
1 29,1oC 80% 60cm
2 29oC 77% 63cm
3 28,5oC 77% 70cm
4 28oC 84% 59cm
HASIL DAN PEMBAHASAN
Suhu
Apabila suhu terlalu rendah dapat menyebabkan
lama waktu inkubasi bertambah sehingga dapat
menyebabkan kegagalan dalam penetasan
(pembusukan)
Sedangkan, suhu yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan kematian janin dalam telur.
Kisaran suhu pasir yang dinutuhkan untuk
keberhasilan penetasan telur adalah 25 – 35oC
dengan suhu optimal 29oC (Pratama, 2020)
Suhu dapat menjadi penentu jenis kelamin
Faktor Alam
Sarang Suhu Kelembaban Kedalaman
1 29,1oC 80% 60cm
2 29oC 77% cm
3 28,5oC 77% 70cm
4 28oC 84% 59cm
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelembaban
kelembaban rendah memiliki persentase kematian
lebih tinggi, karena telur penyu sangat sensitif
terhadap kekeringan. Telur-telur penyu mengalami
penyerapan dan pertukaran air selama masa
inkubasi. Sebaliknya, kelembaban yang tinggi pada
sarang dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur pada
kulit telur dan masuknya bakteri sehingga
menghambat pertukaran gas dalam sarang.
kembaban pasir masi dalam rentang yang normal
adalah 69% - 95 % (Satria, 2020)
Faktor Alam
Sarang Suhu Kelembaban Kedalaman
1 29,1oC 80% 60cm
2 29oC 77% 63cm
3 28,5oC 77% 70cm
4 28oC 84% 59cm
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kedalaman sarang
Kedalaman sarang sangat berpengaruh terhadap
masa inkubasi. Kedalaman sarang telur yang baik
sekitar 50-60cm.
Faktor Alam
Sektor pulau Kemiringan Kriteria
Selatan 29,1% Landai
Timur 29% Landai
Utara 28,5% Landai
Barat 28% Landai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemiringan
Kemiringan pantai berpengaruh terhadap
kelembaban pasir, kondisi pantai yang landai (3° –
8°) dan miring (8°– 16°) dapat mempermudahkan
penyu untuk mencapai tempat peneluran. Sedangkan
pantai yang memiliki kemiringan ≤ 3 berpotensi
untuk meresapnya air kedalam sarang. Hal ini terjadi
karena posisi yang datar sehingga sarang tergenang
dalam air dan meningkatnya kelembaban pasir yang
akan membuat telur penyu busuk.
Faktor Alam
Predator
Berdasarkan hasil wawancara :
Biawak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Yang ditemukan :
Kepiting
Faktor antropogenik
Aktifitas masyarakat yang menjadi ancaman terhadap penetasan telur
penyu yaitu berupa pengambilan telur penyu untuk di jual dan di
konsumsi. Pengambilan telur penyu oleh masyarakat merupakan ancaman
serius terhadap populasi penyu. Tindakan ini merugikan karena
mengurangi peluang kelangsungan hidup spesies penyu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari enumerator penyu dan staf
kawasan konservasi perairan pulau pieh, pengambilan telur penyu di pulau
pandan oleh masyarakat untuk di jual atau dikonsumsi sudah tidak ada
lagi semenjak pulau pandan telah menjadi kawasan konservasi perairan.
Lasmi (2021) menyatakan, pengambilan telur penyu oleh masyarakat
disebabkan karena kurangnya kesadaran masyrakat untuk menjaga
kelestarian penyu serta rendahnya pengetahuan masyarakat tentang siklus
hidup penyu dan peran penting penyu diperairan.
Manusia
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Antropogenik
Sampah yang menumpuk di pantai dapat mengubah
karakteristik lingkungan di sekitar sarang telur. Ini dapat
mencakup perubahan suhu pasir, kelembaban, dan
stabilitas sarang. Faktor-faktor ini sangat penting untuk
perkembangan normal embrio penyu. Selain itu, sampah
dapat menyebabkan hambatan fisik terhadap proses
penetasan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampah
Sampah-sampah ada di pulau pandan merupakan
sampah dari nelayan, sampah hasil limbah rumah
tangga, dan aktivitas manusia lainnya.
Sampah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ancaman penetasan telur penyu dari sampah , antara lain:
Hambatan Pergerakan
Kontaminasi Lingkungan
Orientasi Anak Penyu
Gangguan Sarang
Perubahan Suhu
Predasi dan Hambatan Keluar
Ancaman penetasan telur penyu
Antropogenik
Berat sampah perjenis selama dilapangan
Ancaman penetasan telur penyu di Pulau Pandan, Kawasan Konservasi Pulau Pieh di sebabkan dari faktor alam,
predator dan aktifitas antropogenik. Di mana keadaan lingkungan di pulau pandan sesuai dengan karakteristik
penetasan telur, maka dari itu ancaman dari faktor alam tidak begitu tinggi. Ancaman dari predator di pulau pandan
tidak tinggi sebab pulau pandan memiliki hatchery, hal tersebut lah yang membuat predator tidah dapat masuk dengan
mudah ke sarang penangkaran telur penyu. Ancaman penetasan telur penyu dari manusia dapat dikatakan tidak ada
sejak pulau pandan telah dikelola olek kawasan konservasi pulau pieh. Tingkat ancaman penetasa tertinggi di pulau
pandan yaitu berasal dari sampah laut yang berasal dari aktifitas manusia. Namun demikian kawasan konservasi pulau
pieh telah melakukan upayah untuk mengatasi banyaknya sampah yang dapat menjadi ancaman bagi biota yang ada,
khususnya ancaman dari penetasan telur penyu. Upaya tersebut ialah pengendalian sampah di kawasan konservasi
yang bekerjasama dengan para enumerator penyu, kompak raja samudra dan bank sampah sahabat alam.
Kesimpulan
Saran
Perlunya meningkatkan keamanan hatchery agar sarang penyu semi alami lebih kuat keamanannya dari predaror. Serta
perlunya dilakukan pembersihan pantai secara rutin untuk menciptakan kawasan yang bebas sampah.

More Related Content

Similar to Jihan indira PPT KULIAH universitas Riau

Penelitian geografi lingkungan
Penelitian geografi lingkunganPenelitian geografi lingkungan
Penelitian geografi lingkunganAlfi Jauharo
 
Tingkat keberhasilan penetasan telur penyu hijau
Tingkat  keberhasilan  penetasan  telur  penyu   hijauTingkat  keberhasilan  penetasan  telur  penyu   hijau
Tingkat keberhasilan penetasan telur penyu hijauMupit Datusahlan
 
Status pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaStatus pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaDidi Sadili
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajunganAbd Taj Khalwatiyah
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Mujiyanto -
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveerikakurnia
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKRepository Ipb
 
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA DAN BAK TERKENDALI
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA  DAN BAK TERKENDALIPRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA  DAN BAK TERKENDALI
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA DAN BAK TERKENDALIlisa ruliaty 631971
 
DERAJAT INFESTASI EKTOPARASIT HIRUDINEA Piscicola sp PADA IKAN KERAPU MACAN E...
DERAJAT INFESTASI EKTOPARASIT HIRUDINEA Piscicola sp PADA IKAN KERAPU MACAN E...DERAJAT INFESTASI EKTOPARASIT HIRUDINEA Piscicola sp PADA IKAN KERAPU MACAN E...
DERAJAT INFESTASI EKTOPARASIT HIRUDINEA Piscicola sp PADA IKAN KERAPU MACAN E...Repository Ipb
 
Potensi_and_Degradasi_Sumber_Daya_Kelaut.pptx
Potensi_and_Degradasi_Sumber_Daya_Kelaut.pptxPotensi_and_Degradasi_Sumber_Daya_Kelaut.pptx
Potensi_and_Degradasi_Sumber_Daya_Kelaut.pptxAngga Herlambang
 
Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darah
Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darahKepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darah
Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darahAnjas Asmara, S.Si
 
Materimangrove 111017211550-phpapp01
Materimangrove 111017211550-phpapp01Materimangrove 111017211550-phpapp01
Materimangrove 111017211550-phpapp01rulli saputra
 

Similar to Jihan indira PPT KULIAH universitas Riau (20)

Penelitian geografi lingkungan
Penelitian geografi lingkunganPenelitian geografi lingkungan
Penelitian geografi lingkungan
 
Tingkat keberhasilan penetasan telur penyu hijau
Tingkat  keberhasilan  penetasan  telur  penyu   hijauTingkat  keberhasilan  penetasan  telur  penyu   hijau
Tingkat keberhasilan penetasan telur penyu hijau
 
Status pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaStatus pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesia
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
 
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
laporan prakerin pembenihan rajungan
 laporan prakerin pembenihan rajungan laporan prakerin pembenihan rajungan
laporan prakerin pembenihan rajungan
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
 
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA DAN BAK TERKENDALI
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA  DAN BAK TERKENDALIPRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA  DAN BAK TERKENDALI
PRODUKSI BABY CRAB RAJUNGAN DI HAPA DAN BAK TERKENDALI
 
Bab i new
Bab i newBab i new
Bab i new
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
DERAJAT INFESTASI EKTOPARASIT HIRUDINEA Piscicola sp PADA IKAN KERAPU MACAN E...
DERAJAT INFESTASI EKTOPARASIT HIRUDINEA Piscicola sp PADA IKAN KERAPU MACAN E...DERAJAT INFESTASI EKTOPARASIT HIRUDINEA Piscicola sp PADA IKAN KERAPU MACAN E...
DERAJAT INFESTASI EKTOPARASIT HIRUDINEA Piscicola sp PADA IKAN KERAPU MACAN E...
 
Potensi_and_Degradasi_Sumber_Daya_Kelaut.pptx
Potensi_and_Degradasi_Sumber_Daya_Kelaut.pptxPotensi_and_Degradasi_Sumber_Daya_Kelaut.pptx
Potensi_and_Degradasi_Sumber_Daya_Kelaut.pptx
 
Lokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambakLokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambak
 
EKSPLORASI SDA.pdf
EKSPLORASI SDA.pdfEKSPLORASI SDA.pdf
EKSPLORASI SDA.pdf
 
Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darah
Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darahKepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darah
Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darah
 
Materimangrove 111017211550-phpapp01
Materimangrove 111017211550-phpapp01Materimangrove 111017211550-phpapp01
Materimangrove 111017211550-phpapp01
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (7)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Jihan indira PPT KULIAH universitas Riau

  • 1. ANALISIS ANCAMAN TERHADAP PENETASAN TELUR PENYU DI PULAU PANDAN, KAWASAN KONSERVASI PULAU PIEH DAN LAUT SEKITARNYA, PROVINSI SUMATERA BARAT Universitas Riau MBKM JIHAN INDIRA 2104111586 PEMBIMBING LAPANGAN AGUNG PUTRA UTAMA, S.SI.
  • 2. Upaya konservasi penyu merupakan program penting dan mendesak untuk melindungi dan menyelamatkan populasi penyu, Penyu telah mengalami penurunan jumlah populasi dalam katagori terancam punah. salah satu dasar penurunan jumlah populasi penyu diawali dari rendahnya presentase penetasan telur penyu. Pada kenyataannya, penetasan telur penyu saat ini dihadapkan pada berbagai ancaman serius. Di alam, penyu yang baru menetas menghadapi ancaman kematian dari predator, sampah dan ancaman langsung dari ketidak sesuain faktor yang mendukung penetasan tersebut. Namun ancaman yang paling besar bagi penyu di Indonesia, seperti juga halnya di seluruh dunia, adalah manusia. Penangkapan penyu untuk diambil telur, daging, kulit, dan cangkangnya telah membuat populasi penyu berkurang. PENDAHULUAN
  • 3. Adapun manfaat dari praktik magang ini adalah di prolehnya sumber informasi tentang ancaman penetasan telur penyu,di Pulau Pandan, Kawasan Konservasi Pulau Pieh. Dimana data yang diperoleh dapat menyadarkan kita atas pentingnya menjaga biota laut dan menjaga alam kita. Tujuan Manfaat Tujuan dari praktik magang ini adalah : Mengetahui presentase keberhasilan penetasan telur penyu di Pulau Pandan, Kawasan Konservasi Pulau Pieh Mengetahui ancaman penetasan telur penyu di Pulau Pandan, Kawasan Konservasi Pulau Pieh TUJUAN & MANFAAT
  • 4. METODOLOGI Dilaksanakan di Pulau Pandan, Kawasan Konservasi Pulau Pieh Dan Laut Sekitarnya Dilaksanakan pada tanggal 7 September 2023 - 21 Desember 2023 Alat & Bahan Alat tulis Roll meter Waterpass Mistar L Hydrometer Ember Gps Senter Tali plastik Kamera
  • 5. METODE PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data lapangan suhu kelembaban Kemiringan pantai kedalaman sarang Data pendukung untuk melengkapi hasil dari praktik magang berupa data penyu tahun 2023, mencakup ; jumlah telur, jumlah telur menetas, jumlah telur gagal menetas, jumlah tukik mati. dan presentase komposisi jenis sampah tahun 2023 DATA PRIMER Kemiringan pantai Kemiringan (%) = () x 100 DATA SKUNDER ANALISIS DATA Hatching Success Komposisi sampah SURVEY
  • 6. Presentase Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Gagalnya telur yang menetas diperkirakan karena suhu dan kelembabab yang kurang optimal, sebab terjadinya musim kemarau di bulan tersebut. Pertumbuhan embrio penyu sampai proses penetasan penyu dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya dan ancaman yang ada. Kondisi alam tersebut seperti suhu dan kedalaman sarang, kemiringan pantai, serta kelembaban pasir (Maulana, 2017). HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 7. Faktor Alam Predator Antropogrnik Ancaman Penetasan Telur Penyu HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 8. Sarang Suhu Kelembaban Kedalaman 1 29,1oC 80% 60cm 2 29oC 77% 63cm 3 28,5oC 77% 70cm 4 28oC 84% 59cm HASIL DAN PEMBAHASAN Suhu Apabila suhu terlalu rendah dapat menyebabkan lama waktu inkubasi bertambah sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam penetasan (pembusukan) Sedangkan, suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian janin dalam telur. Kisaran suhu pasir yang dinutuhkan untuk keberhasilan penetasan telur adalah 25 – 35oC dengan suhu optimal 29oC (Pratama, 2020) Suhu dapat menjadi penentu jenis kelamin Faktor Alam
  • 9. Sarang Suhu Kelembaban Kedalaman 1 29,1oC 80% 60cm 2 29oC 77% cm 3 28,5oC 77% 70cm 4 28oC 84% 59cm HASIL DAN PEMBAHASAN Kelembaban kelembaban rendah memiliki persentase kematian lebih tinggi, karena telur penyu sangat sensitif terhadap kekeringan. Telur-telur penyu mengalami penyerapan dan pertukaran air selama masa inkubasi. Sebaliknya, kelembaban yang tinggi pada sarang dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur pada kulit telur dan masuknya bakteri sehingga menghambat pertukaran gas dalam sarang. kembaban pasir masi dalam rentang yang normal adalah 69% - 95 % (Satria, 2020) Faktor Alam
  • 10. Sarang Suhu Kelembaban Kedalaman 1 29,1oC 80% 60cm 2 29oC 77% 63cm 3 28,5oC 77% 70cm 4 28oC 84% 59cm HASIL DAN PEMBAHASAN Kedalaman sarang Kedalaman sarang sangat berpengaruh terhadap masa inkubasi. Kedalaman sarang telur yang baik sekitar 50-60cm. Faktor Alam
  • 11. Sektor pulau Kemiringan Kriteria Selatan 29,1% Landai Timur 29% Landai Utara 28,5% Landai Barat 28% Landai HASIL DAN PEMBAHASAN Kemiringan Kemiringan pantai berpengaruh terhadap kelembaban pasir, kondisi pantai yang landai (3° – 8°) dan miring (8°– 16°) dapat mempermudahkan penyu untuk mencapai tempat peneluran. Sedangkan pantai yang memiliki kemiringan ≤ 3 berpotensi untuk meresapnya air kedalam sarang. Hal ini terjadi karena posisi yang datar sehingga sarang tergenang dalam air dan meningkatnya kelembaban pasir yang akan membuat telur penyu busuk. Faktor Alam
  • 12. Predator Berdasarkan hasil wawancara : Biawak HASIL DAN PEMBAHASAN Yang ditemukan : Kepiting
  • 13. Faktor antropogenik Aktifitas masyarakat yang menjadi ancaman terhadap penetasan telur penyu yaitu berupa pengambilan telur penyu untuk di jual dan di konsumsi. Pengambilan telur penyu oleh masyarakat merupakan ancaman serius terhadap populasi penyu. Tindakan ini merugikan karena mengurangi peluang kelangsungan hidup spesies penyu. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari enumerator penyu dan staf kawasan konservasi perairan pulau pieh, pengambilan telur penyu di pulau pandan oleh masyarakat untuk di jual atau dikonsumsi sudah tidak ada lagi semenjak pulau pandan telah menjadi kawasan konservasi perairan. Lasmi (2021) menyatakan, pengambilan telur penyu oleh masyarakat disebabkan karena kurangnya kesadaran masyrakat untuk menjaga kelestarian penyu serta rendahnya pengetahuan masyarakat tentang siklus hidup penyu dan peran penting penyu diperairan. Manusia HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 14. Faktor Antropogenik Sampah yang menumpuk di pantai dapat mengubah karakteristik lingkungan di sekitar sarang telur. Ini dapat mencakup perubahan suhu pasir, kelembaban, dan stabilitas sarang. Faktor-faktor ini sangat penting untuk perkembangan normal embrio penyu. Selain itu, sampah dapat menyebabkan hambatan fisik terhadap proses penetasan. HASIL DAN PEMBAHASAN Sampah
  • 15. Sampah-sampah ada di pulau pandan merupakan sampah dari nelayan, sampah hasil limbah rumah tangga, dan aktivitas manusia lainnya. Sampah HASIL DAN PEMBAHASAN Ancaman penetasan telur penyu dari sampah , antara lain: Hambatan Pergerakan Kontaminasi Lingkungan Orientasi Anak Penyu Gangguan Sarang Perubahan Suhu Predasi dan Hambatan Keluar
  • 16. Ancaman penetasan telur penyu Antropogenik Berat sampah perjenis selama dilapangan
  • 17. Ancaman penetasan telur penyu di Pulau Pandan, Kawasan Konservasi Pulau Pieh di sebabkan dari faktor alam, predator dan aktifitas antropogenik. Di mana keadaan lingkungan di pulau pandan sesuai dengan karakteristik penetasan telur, maka dari itu ancaman dari faktor alam tidak begitu tinggi. Ancaman dari predator di pulau pandan tidak tinggi sebab pulau pandan memiliki hatchery, hal tersebut lah yang membuat predator tidah dapat masuk dengan mudah ke sarang penangkaran telur penyu. Ancaman penetasan telur penyu dari manusia dapat dikatakan tidak ada sejak pulau pandan telah dikelola olek kawasan konservasi pulau pieh. Tingkat ancaman penetasa tertinggi di pulau pandan yaitu berasal dari sampah laut yang berasal dari aktifitas manusia. Namun demikian kawasan konservasi pulau pieh telah melakukan upayah untuk mengatasi banyaknya sampah yang dapat menjadi ancaman bagi biota yang ada, khususnya ancaman dari penetasan telur penyu. Upaya tersebut ialah pengendalian sampah di kawasan konservasi yang bekerjasama dengan para enumerator penyu, kompak raja samudra dan bank sampah sahabat alam. Kesimpulan Saran Perlunya meningkatkan keamanan hatchery agar sarang penyu semi alami lebih kuat keamanannya dari predaror. Serta perlunya dilakukan pembersihan pantai secara rutin untuk menciptakan kawasan yang bebas sampah.