Puisi ini menggambarkan kerinduan sang penyair akan seorang lelaki yang selalu hadir dalam doanya dan memintanya untuk menjemputnya dalam ikatan suci pernikahan agar bisa bersama selamanya.

1. JEMPUT AKU
Wahai Lelaki yang selalu kusebutkan namanya disetiap doaku..
Masih lekat dikepala ini, senyum manismu malam itu
Kau hadir bak hujan di tengah kemarau
Menyejukkan kegersangan hatiku
Wahai Lelaki yang selalu mengiringi setiap hembusan nafasku
Sejukkan hati ini dengan tutur lembutmu
Hangatkan jiwaku dengan belaian gagahmu
Wahai Lelaki yang selalu terbayang di setiap langkahku
Jangan pernah ragu tuk menjemputku
Aku pun tak ragu tuk menemani hari-harimu
Menghiburmu dari kelelahan rutinitasmu
Menjadi teman dalam sepimu
Mendengarkan semua keluh kesahmu
Menjadi penopang dalam rapuhmu
Menyejukkan setiap amarahmu
Wahai Lelaki rupawan yang menghinggapi relung hatiku
Jagalah aku dengan imanmu
Lindungi aku lewat Puasamu
Bersihkan aku dengan sedekahmu
Belai aku dalam Sholatmu
Wahai Lelaki yang selalu hadir di setiap kedipan mataku
Jemput Aku tuk menuju Ridho-Nya lewat ikatan Suci Pernikahan
Jemput Aku Lelakiku
Jemput Aku