SlideShare a Scribd company logo
Jaringan Epitel
Pendahuluan
Ciri yang sama pada makhluk hidup yaitu
tubuhnya tersusun atas sel, dengan
pengecualian pada “virus”.
“ Apakah yang dimaksud dengan sel?”
Sel adalah protoplasma berbatas
membran
(Protoplasma : substansi dasar )
Berdasarkan sel yang menyusunnya
makhluk hidup dikelompokkan menjadi 3
:
 (i) organisme aselluler yaitu makhluk
yang tubuhnya tidak tersusun atas sel,
misalnya virus,
 (ii) organisme uniselluler yaitu makhluk
yang tubuhnya hanya terdiri atas satu
sel, misalnya berbagai jenis protozoa
seperti Amoeba dan Paramecium,
 (iii) organisme multiselluler, yaitu
makhluk yang tubuhnya tersusun atas
banyak sel.
 Organisme Multiseluler
Sel
Jaringan
Organ
Sistem
organ
 Organisme Multiseluler
INDIVIDU
ORGANISASI TINGKAT INDIVIDU
Pada vertebrate, seperti manusia, sistem
organ dibedakan atas 11 macam, yaitu
 sistem integument,
 sistem otot,
 sistem rangka,
 sistem saraf,
 sistem endokrin,
 sistem peredaran,
 sistem limfa,
 sistem pernapasan,
 sistem pencernaan,
 sistem urinaria, dan
 sistem reproduksi
Jaringan ?
Jaringan, yaitu struktur yang dibentuk oleh
sekumpulan sel-sel yang biasanya memiliki
sifat-sifat morfologis dan fungsi yang sama.
Pada hewan multiseluler, dikenal ada
empat jenis jaringan dasar, yaitu :
(i) jaringan epitel,
(ii) jaringan penyambung atau jaringan
ikat,
(iii) jaringan otot, dan
(iv) jaringan saraf.
JARINGANEPITEL jaringan yang terdiri atas sel-sel yang biasanya
bentuknya sama yang berkumpul dengan sangat
erat dengan bahan ekstra seluler atau matriks
yang sangat sedikit.
mengalami pelipatan ke dalam atau invaginasi
menembus jaringan di bawahnya, dan
berkembang menjadi sel-sel sekresi atau sel-sel
kelenjar.
dibentuk dari ketiga lapisan lembaga, yaitu
ektoderem, endoderem, dan mesoderem.
SIFAT DAN FUNGSI
JARINGAN EPITEL
 Jaringan epitel terdapat sebagai
penutup permukaan tubuh, atau
membatasi rongga-rongga di dalam
tubuh. Permukaan yang bebas
berbatasan dengan udara atau cairan,
sedangkan permukaan yang lain
bertumpu pada membran basalis dan
menghubungkannya dengan jaringan
ikat vaskuler di bawahnya.
Membran basalis terdiri atas tiga lapisan,
yaitu (i) lamina dense (ii) lamina lusida,
dan (iii) lamina fibroretikuler.
 Lamina lusida, terletak di atas lamina dense dekat
membran sel. Terdiri atas serabut kolagen tipe IV
yang sangat tipis dan tersusun secara longgar.
Selain itu terdapat makromolekul berupa
glikoprotein. Tebal lamina lusida berkisar 10-50 nm.
 Lamina dense atau lamina basalis terdiri atas
serabut kolagen tipe IV yang sangat halus serta
makromolekul berupa glikoprotein. Tebal lamina
dense berkisar 20 – 300 nm.
 Lamina fibroretikuler terletak pada bagian sebelah
dalam lamina dense, terdiri atas serabut kolagen tipe
III yang berhubungan erat dengan jaringan ikat di
bawahnya. Mengandung sedikit serabut retikuler dan
sedikit serabut kolagen tipe V.
Fungsi Membran Basalis
 sebagai tempat melekatnya sel-sel epitel
pada jaringan ikat di bawahnya,
 sebagai barrier untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke bagian dalam tubuh,
 mencegah kehilangan air dan cairan sel
dari tubuh,
 bekerja sebagai filter selektif, dan
 mempertahankan bentuk jaringan epitel di
atasnya.
Karakteristik jaringan epitel :
(i) bentuk sel-selnya teratur, umumnya berbentuk
pipih, kubus atau selindris,
(ii) sel-selnya tersusun dengan sangat rapat,
(iii) semua jaringan epitel terikat erat pada jaringan
penyambung yang ada di bawahnya oleh suatu
selaput tipis yang disebut lamina basalis,
(iv) tidak mengandung pembuluh darah, oleh sebab itu
bahan makanan diperoleh melalui difusi dari
kapiler-kapiler yang terdapat pada jaringan di
bawahnya, dan
(v) Sel-sel epitel antara satu dengan yang lain
menempel dengan sangat erat melalui daerah
perlekatan khusus yang disebut kompleks
pertautan sel atau junctinal complex
Bentuk dasar sel-sel jaringan
epitel
pipih kubus selindris
Fungsi Jaringan Epitel
(i) sebagai alat proteksi, baik terhadap pengaruh mekanis, fisik, maupun
secara kimiawi, misalnya epitel yang terdapat pada kulit,
(ii) sebagai organ eksteroreseptor yang mampu menerima rangsangan
dari luar, seperti sel-sel neuroepitel pada puting pengecap,
(iii) sebagai alat eksresi untuk membuang sisa-sisa hasil metabolisme
(air, garam-garam, aminoak, dan CO2),
(iv) sebagai alat osmoregulasi (pengaturan tekanan osmosis cairan
tubuh) dengan cara pembuangan garam-garam melalui permukaan
kulit,
(v) membantu proses respirasi, khususnya pada hewan-hewan akuatik,
(vi) sebagai alat gerak, misalnya sayap pada kelelawar dan selaput
renang pada katak sawah,
(vii) sebagai alat nutrisi, misalnya kelenjar susu pada mamalia,
(viii) sebagai alat absorbsi, misalnya absorbsi sari-sari makanan pada
dinding usus, dan
(ix) membantu pembentukan vitamin D dari provitamin D melalui bantuan
cahaya matahari.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu
epitel penutup
epitel kelenjar.
Berdasarkan bentuk sel yang menyusunnya, jaringan epitel
dibedakan atas
epitel berbentuk pipih,
epitel berbentuik kubus,
epitel berbentuk selindris.
Berdasarkan jumlah lapisan yang menyusunnya, jaringan epitel
dibedakan atas
jaringan epitel selapis,
jaringan epitel berlapis,
jaringan epitel berlapis semu.
JARINGAN EPITEL
PENUTUP
1. Epitel selapis
2. Epitel Berlapis banyak Palsu
3. Epitel Transisional
4. Epitel Berlapis Banyak
1. Epitel selapis
a. Epitel selapis pipih
1) Epitel squamosa
Epitel selapis pipih yang berasal dari ektoderem,
misalnya epitel pada kapsul bowman.
2) Mesotelium,
epitel selapis pipih yang berasal dari mesoderem,
misalnya pericardium yang membatasi rongga
jantung dan pleurotenium yang membatasi rongga
paru-paru.
3) Endotelium
epitel selapis pipih yang berasal dari endoderem,
misalnya endothelium pembuluh darah dan
endothelium pada pembuluh limfa
1. Epitel selapis
b. Epitel selapis kubus
Dilihat dari permukaan, sel-sel epitel
kubus tampak lebih teratur dan
berbentuk heksagonal.
Dilihat dari samping tampak seperti
segi empat yang tersusun berderet
dengan inti berbentuk bulat yang
terletak di tengah.
Epitel jenis ini dijumpai pada folikel
kelenjar tiroid, tubulus kontortus distal
dan proksimal ginjal, melapisi ovarium,
dan saluran pelepasan kelenjar
1. Epitel
selapisEpitel selapis selindris
Dilihat dari permukaan menyerupai epitel kubus,
sedangkan bila dilihat dari samping tampak
seperti pilar-pilar yang berhimpitan tegak lurus
dengan inti yang lonjong atau oval, terletak agak
proksimal terhadap membran basal.
Jenis epitel ini membatasi lambung, usus,
kantung kemih, tuba fallofii, dan saluran
pengumpul pada ginjal.
Fungsi epitel ini adalah proteksi, absorbsi, dan
sekresi.
Jenis epitel ini terdiri atas
epitel selapis selindris sekretori,
epitel selapis selindris absortif dan
sekretori,
epitel selapis selindris bersel goblet
2. Epitel Berlapis banyak
Palsu
Epitel ini dikatakan berlapis banyak
palsu karena pada penampang tegak
lurus tampak seperti berlapis banyak.
Hal ini disebabkan karena letak inti
dari sel-sel yang membangunnya
tidak sama tingginya.
Semua sel yang membangunnya
berhubungan langsung dengan
membran basal.
Epitel ini dibangun atas tiga macam
tipe sel, yaitu sel basal, sel selindris
bersilia, dan sel goblet.
2. Epitel Berlapis banyak
Palsu
 Sel basal berbentuk kubus dengan inti
bulat serta ketinggian paling bawah.
 Sel selindris bersilia berbentuk selindris
dan permukaannya bersilia. Inti
berbentuk lonjong.
 Sel goblet atau sel lendir atau sel mukus
berbentuk kerucut, inti tampak
meruncing pada bagian bawahnya.
Pada sitoplasmanya terdapat mucus.
Sel goblet terdiri atas beberapa bagian,
yaitu
(i) pangkal sel sempit dan
mengandung banyak
retikulum endoplasma,
(ii) bagian tengah sel melebar dan
terdapat banyak badan golgi
yang berbentuk mangkuk, dan
(iii) puncak sel, yaitu bagian yang
paling lebar dan terdapat banyak
vesikula-vesikula yang berisi
mucus.
2. Epitel Berlapis banyak
Palsu
Jaringan epitel berlapis banyak palsu
dijumpai membatasi rongga hidung,
bronkus, dan trakea. Umumnya berfungsi
sebagai pelindung dan sekresi.
3. Epitel Transisional
Epitel transisional merupakan
epitel yang dapat berubah bentuk.
Epitel ini terlihat mempunyai
banyak lapisan, misalnya epitel
yang terdapat pada pelvis ginjal,
ureter, dan kantung air seni. Bila
organ-organ tersebut kosong,
maka sel-selnya menyerupai
epitel berlapis banyak kubus,
tetapi bila dipenuhi dengan
cairan, maka tekanan pada
dinding membesar dan sel-sel
nya berubah menjadi epitel
berlapis banyak pipih.
4. Epitel Berlapis Banyak
Berbeda dengan jaringan epitel selapis.
Jaringan epitel berlapis banyak terdapat
pada tempat-tempat yang banyak
mengalami kerusakan mekanis, dan
umumnya tidak memiliki fungsi absorbsi
atau filtrasi, tetapi berfungsi sebagai
proteksi.
4. Epitel Berlapis Banyak
a. Jaringan epitel berlapis banyak pipih
 Jaringan epitel ini dapat berupa
 epitel berlapis pipih tidak menanduk, dijumpai pada
permukaan yang basah misalnya pada rongga
mulut, oesophagus, epiglottis, dan vagina.
 epitel berlapis pipih menandukl menanduk dijumpai
pada kulit. Di sini sel-sel yang superficial mengalami
transformasi menjadi lapisan keratin yang kuat dan
tidak hidup, dan melekat erat pada sel-sel hidup
yang ada pada lapisan dibawahnya. Fungsi keratin
pada lapisan superficial, yaitu (i) menahan gesekan
dan tarikan, (ii) mencegah penguapan, (iii)
mencegah masuknya air, dan (iv) mencegah
masuknya organisme.
4. Epitel Berlapis Banyak
 a. Jaringan epitel berlapis banyak pipih
Jaringan epitel pada kulit terdiri atas:
 Stratum basalis atau stratum germinativum.
Dibangun oleh sel-sel basal berbentuk selindris
atau kubus yang bertumpu pada membran basal.
Lapisan ini ditandai denga aktivitas mitosis yang
tinggi.
 Stratum spinosum, dibangun oleh sel-sel
berbentuk kubus polygonal atau sedikt gepeng
dengan inti terletak di tengah. Sitoplasma memiliki
tonjolan-tonjolan yang berisi berkas-berkas filamen
yang menyerupai spina atau duri.
 Stratum granulosum, ditandai oleh adanya 3 – 5
lapisan sel-sel polygonal gepeng yang intinya di
tengah dan sitoplasma terisi oleh granula-granula
keratohialin yang mengandung protein yang kaya
histidin.
 Stratum lusidium, biasanya terdapat pada kulit
yang tebal, terdiri atas lapisan tipis sel-sel pipih,
organel-organel dan inti sudah tidak ada.
 Stratum korneum, terdiri atas sel-sel pipih
menanduk tanpa inti, dan sitoplasmanya
mengandung keratin.
4. Epitel Berlapis Banyak
b. Jaringan epitel
berlapis banyak
kubus
Epitel berlapis banyak
kubus sangat jarang
dijumpai, misalnya
terdapat pada saluran
kelenjar keringat.
4. Epitel Berlapis Banyak
c. Jaringan epitel berlapis
banyak selindris
jenis ini dapat ditemukan
pada tubuh, contohnya pada
bagian kovernosum dari
uretra, farings, epiglottis serta
pada saluran pelepasan yang
besar pada berbagai macam
kelenjar. Pada permukaan
yang bebas sel-selnya
berbentuk selindris,
sedangkan sel-sel basalnya
berbentuk kubus.
SPESIALISASI MEMBRAN
EPITEL
1. Spesialisasi Membran
Membran sel pada berbagai jenis tipe
jaringan, khususnya sel-sel pada jaringan
epitel dapat mengalami spesialisasi secara
khusus
Mikrovili
Stereosilia
Flagel
SPESIALISASI MEMBRAN
EPITEL
2. Polaritas Epitel
Secara structural dan fungsional,
sel-sel epitel memiliki polaritas
untuk melaksanakan berbagai
fungsinya misalnya fungsi sekresi,
absorpsi, dan untuk mengatur
keluar masuknya ion dan zat
terlarut melalui epitel yang perlu
untuk mempertahankan gradien
konsentrasi antara lingkungan luar
dan cairan tubuh
SPESIALISASI MEMBRAN
EPITEL
3. Junctional Complex
Diantara dua buah sel epitel yang berdekatan biasanya terdapat
daerah kontak yang spesifik, dan disebut pertautan sel (Junctional
complex), yang terdiri atas :
a. Tight junction atau ocluding junction atau taut kedap,
Ada dua jenis yaitu :
 Zonula ocludens.
 Fasia ocludens.
b. adhering junction atau taut lekat,
Berfungsi (a) untuk mengatur lumen dan luas permukaan sel (b) memelihara
ketegangan membran sel, dan (c) mengatur konstraksi bagian apikal sel.
Adhering junction banyak dijumpai pada jaringan tubuh yang secara subjektif
banyak mengalami tegangan mekanis yang berat seperti jantung, epitel kulit,
dan epitel leher rahim.
c. gap junction atau taut rekah.
Dapat terjadi komunikasi langsung dari dua sel yang berdekatan bersatu
membentuk saluran yang menghubungkan kedua sel tersebut.
EPITEL KELENJAR
Kelenjar dapat diklasifikasikan dengan
berbagai cara, antara lain
(i) berdasarkan cara menyalurkan hasil
sekretnya,
(ii) berdasarkan cara penggetahan oleh sel-
sel yang membangunnya,
(iii) berdasarkan sifat dari getah atau secret
yang dihasilkannya, dan
(iv) berdasarkan banyaknya sel-sel epitel
yang membangunnya.
Berdasarkan cara menyalurkan
sekretnya :
 kelenjar eksokrin,
 kelenjar endokrin,
 kelenjar campuran.
Berdasarkan cara penggetahan oleh sel-sel yang
membangunnya, kelenjar eksokrin dibedakan atas :
 kelenjar merokrin,
 Kelenjar apokrin, dan
 Kelenjar holokrin
Berdasarkan sifat dari getah
atau secret yang dihasilkannya
 kelenjar nonseluler dan
 kelenjar seluler.
Berdasarkan banyaknya sel-sel
epitel yang membangunnya
 kelenjar mukosa
 kelenjar serosa
 kelenjar campuran

More Related Content

What's hot

Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
Endang Sri Wati Matarru
 
Sediaan
SediaanSediaan
Sediaan
Gifson Aguin
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
Awe Wardani
 
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Nisa 'Icha' El
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
Salmin 'chord'
 
peroksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisomperoksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisom
Putri Aisyah
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Google
 
Bab 1 struktur sel
Bab 1 struktur selBab 1 struktur sel
Bab 1 struktur sel
Muhammad Pambudi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
pjj_kemenkes
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Jaringan Floem
Jaringan FloemJaringan Floem
Jaringan Floem
Home
 
SITOPLASMA
SITOPLASMASITOPLASMA
SITOPLASMA
Azzah Hani
 
PPT ORGANEL SEL
PPT ORGANEL SEL PPT ORGANEL SEL
PPT ORGANEL SEL
Kristina Romian
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
Sherlyn Sense
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
3guna
 
Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI
Salma Maulida
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelFebry Salsinha
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
Agustin Dian Kartikasari
 

What's hot (20)

Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Sediaan
SediaanSediaan
Sediaan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
peroksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisomperoksisom, vakuola, glioksisom
peroksisom, vakuola, glioksisom
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Bab 1 struktur sel
Bab 1 struktur selBab 1 struktur sel
Bab 1 struktur sel
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Jaringan Floem
Jaringan FloemJaringan Floem
Jaringan Floem
 
SITOPLASMA
SITOPLASMASITOPLASMA
SITOPLASMA
 
PPT ORGANEL SEL
PPT ORGANEL SEL PPT ORGANEL SEL
PPT ORGANEL SEL
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
 
Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 

Similar to Jaringan epitel

Jaringan Epitel
Jaringan EpitelJaringan Epitel
Jaringan Epitel
Sulistia Rini
 
Epitelium
EpiteliumEpitelium
Epitelium
naufalalfaruq
 
Jaringan epitel
Jaringan epitelJaringan epitel
Jaringan epitel
Alan Permana
 
Makalah Biologi.docx
Makalah Biologi.docxMakalah Biologi.docx
Makalah Biologi.docx
RiyamaraAulia
 
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Kinanti Jati Kinasih
 
Jaringan hewan persentation
Jaringan hewan persentation Jaringan hewan persentation
Jaringan hewan persentation Okta Selviya
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatGoogle AdSense
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
339cYogaadityarakhma
 
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.pptbab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
AmranCRSeven
 
Jaringan hewan 1
Jaringan hewan 1Jaringan hewan 1
Jaringan hewan 1
SMAN 2 Indramayu
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
ghina_rahma
 
Lecture Notes : SGBM 1-10
Lecture Notes : SGBM 1-10 Lecture Notes : SGBM 1-10
Lecture Notes : SGBM 1-10
Catatan Medis
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
arlinda30
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
arlinda30
 

Similar to Jaringan epitel (20)

Jaringan Epitelium
Jaringan EpiteliumJaringan Epitelium
Jaringan Epitelium
 
Jaringan Epitel
Jaringan EpitelJaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
buku
bukubuku
buku
 
Epitelium
EpiteliumEpitelium
Epitelium
 
Jaringan hewan kls xi ipa
Jaringan hewan kls xi ipaJaringan hewan kls xi ipa
Jaringan hewan kls xi ipa
 
Jaringan epitel
Jaringan epitelJaringan epitel
Jaringan epitel
 
Makalah Biologi.docx
Makalah Biologi.docxMakalah Biologi.docx
Makalah Biologi.docx
 
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
Jaringan hewan persentation
Jaringan hewan persentation Jaringan hewan persentation
Jaringan hewan persentation
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikat
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan_ www.kampusimpian.com.pptx
 
Jaringan Epitelium
Jaringan EpiteliumJaringan Epitelium
Jaringan Epitelium
 
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.pptbab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
bab-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-hewan.ppt
 
KELOMPOK 4 PPKn
KELOMPOK 4 PPKnKELOMPOK 4 PPKn
KELOMPOK 4 PPKn
 
Jaringan hewan 1
Jaringan hewan 1Jaringan hewan 1
Jaringan hewan 1
 
Jaringan epitel
Jaringan epitelJaringan epitel
Jaringan epitel
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Lecture Notes : SGBM 1-10
Lecture Notes : SGBM 1-10 Lecture Notes : SGBM 1-10
Lecture Notes : SGBM 1-10
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 

Recently uploaded

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 

Recently uploaded (20)

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 

Jaringan epitel

  • 2. Pendahuluan Ciri yang sama pada makhluk hidup yaitu tubuhnya tersusun atas sel, dengan pengecualian pada “virus”. “ Apakah yang dimaksud dengan sel?” Sel adalah protoplasma berbatas membran (Protoplasma : substansi dasar )
  • 3. Berdasarkan sel yang menyusunnya makhluk hidup dikelompokkan menjadi 3 :  (i) organisme aselluler yaitu makhluk yang tubuhnya tidak tersusun atas sel, misalnya virus,  (ii) organisme uniselluler yaitu makhluk yang tubuhnya hanya terdiri atas satu sel, misalnya berbagai jenis protozoa seperti Amoeba dan Paramecium,  (iii) organisme multiselluler, yaitu makhluk yang tubuhnya tersusun atas banyak sel.
  • 7. Pada vertebrate, seperti manusia, sistem organ dibedakan atas 11 macam, yaitu  sistem integument,  sistem otot,  sistem rangka,  sistem saraf,  sistem endokrin,  sistem peredaran,  sistem limfa,  sistem pernapasan,  sistem pencernaan,  sistem urinaria, dan  sistem reproduksi
  • 8. Jaringan ? Jaringan, yaitu struktur yang dibentuk oleh sekumpulan sel-sel yang biasanya memiliki sifat-sifat morfologis dan fungsi yang sama.
  • 9. Pada hewan multiseluler, dikenal ada empat jenis jaringan dasar, yaitu : (i) jaringan epitel, (ii) jaringan penyambung atau jaringan ikat, (iii) jaringan otot, dan (iv) jaringan saraf.
  • 10. JARINGANEPITEL jaringan yang terdiri atas sel-sel yang biasanya bentuknya sama yang berkumpul dengan sangat erat dengan bahan ekstra seluler atau matriks yang sangat sedikit. mengalami pelipatan ke dalam atau invaginasi menembus jaringan di bawahnya, dan berkembang menjadi sel-sel sekresi atau sel-sel kelenjar. dibentuk dari ketiga lapisan lembaga, yaitu ektoderem, endoderem, dan mesoderem.
  • 11. SIFAT DAN FUNGSI JARINGAN EPITEL  Jaringan epitel terdapat sebagai penutup permukaan tubuh, atau membatasi rongga-rongga di dalam tubuh. Permukaan yang bebas berbatasan dengan udara atau cairan, sedangkan permukaan yang lain bertumpu pada membran basalis dan menghubungkannya dengan jaringan ikat vaskuler di bawahnya.
  • 12. Membran basalis terdiri atas tiga lapisan, yaitu (i) lamina dense (ii) lamina lusida, dan (iii) lamina fibroretikuler.
  • 13.  Lamina lusida, terletak di atas lamina dense dekat membran sel. Terdiri atas serabut kolagen tipe IV yang sangat tipis dan tersusun secara longgar. Selain itu terdapat makromolekul berupa glikoprotein. Tebal lamina lusida berkisar 10-50 nm.  Lamina dense atau lamina basalis terdiri atas serabut kolagen tipe IV yang sangat halus serta makromolekul berupa glikoprotein. Tebal lamina dense berkisar 20 – 300 nm.  Lamina fibroretikuler terletak pada bagian sebelah dalam lamina dense, terdiri atas serabut kolagen tipe III yang berhubungan erat dengan jaringan ikat di bawahnya. Mengandung sedikit serabut retikuler dan sedikit serabut kolagen tipe V.
  • 14. Fungsi Membran Basalis  sebagai tempat melekatnya sel-sel epitel pada jaringan ikat di bawahnya,  sebagai barrier untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke bagian dalam tubuh,  mencegah kehilangan air dan cairan sel dari tubuh,  bekerja sebagai filter selektif, dan  mempertahankan bentuk jaringan epitel di atasnya.
  • 15. Karakteristik jaringan epitel : (i) bentuk sel-selnya teratur, umumnya berbentuk pipih, kubus atau selindris, (ii) sel-selnya tersusun dengan sangat rapat, (iii) semua jaringan epitel terikat erat pada jaringan penyambung yang ada di bawahnya oleh suatu selaput tipis yang disebut lamina basalis, (iv) tidak mengandung pembuluh darah, oleh sebab itu bahan makanan diperoleh melalui difusi dari kapiler-kapiler yang terdapat pada jaringan di bawahnya, dan (v) Sel-sel epitel antara satu dengan yang lain menempel dengan sangat erat melalui daerah perlekatan khusus yang disebut kompleks pertautan sel atau junctinal complex
  • 16. Bentuk dasar sel-sel jaringan epitel pipih kubus selindris
  • 17. Fungsi Jaringan Epitel (i) sebagai alat proteksi, baik terhadap pengaruh mekanis, fisik, maupun secara kimiawi, misalnya epitel yang terdapat pada kulit, (ii) sebagai organ eksteroreseptor yang mampu menerima rangsangan dari luar, seperti sel-sel neuroepitel pada puting pengecap, (iii) sebagai alat eksresi untuk membuang sisa-sisa hasil metabolisme (air, garam-garam, aminoak, dan CO2), (iv) sebagai alat osmoregulasi (pengaturan tekanan osmosis cairan tubuh) dengan cara pembuangan garam-garam melalui permukaan kulit, (v) membantu proses respirasi, khususnya pada hewan-hewan akuatik, (vi) sebagai alat gerak, misalnya sayap pada kelelawar dan selaput renang pada katak sawah, (vii) sebagai alat nutrisi, misalnya kelenjar susu pada mamalia, (viii) sebagai alat absorbsi, misalnya absorbsi sari-sari makanan pada dinding usus, dan (ix) membantu pembentukan vitamin D dari provitamin D melalui bantuan cahaya matahari.
  • 18. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu epitel penutup epitel kelenjar. Berdasarkan bentuk sel yang menyusunnya, jaringan epitel dibedakan atas epitel berbentuk pipih, epitel berbentuik kubus, epitel berbentuk selindris. Berdasarkan jumlah lapisan yang menyusunnya, jaringan epitel dibedakan atas jaringan epitel selapis, jaringan epitel berlapis, jaringan epitel berlapis semu.
  • 19. JARINGAN EPITEL PENUTUP 1. Epitel selapis 2. Epitel Berlapis banyak Palsu 3. Epitel Transisional 4. Epitel Berlapis Banyak
  • 20. 1. Epitel selapis a. Epitel selapis pipih 1) Epitel squamosa Epitel selapis pipih yang berasal dari ektoderem, misalnya epitel pada kapsul bowman. 2) Mesotelium, epitel selapis pipih yang berasal dari mesoderem, misalnya pericardium yang membatasi rongga jantung dan pleurotenium yang membatasi rongga paru-paru. 3) Endotelium epitel selapis pipih yang berasal dari endoderem, misalnya endothelium pembuluh darah dan endothelium pada pembuluh limfa
  • 21. 1. Epitel selapis b. Epitel selapis kubus Dilihat dari permukaan, sel-sel epitel kubus tampak lebih teratur dan berbentuk heksagonal. Dilihat dari samping tampak seperti segi empat yang tersusun berderet dengan inti berbentuk bulat yang terletak di tengah. Epitel jenis ini dijumpai pada folikel kelenjar tiroid, tubulus kontortus distal dan proksimal ginjal, melapisi ovarium, dan saluran pelepasan kelenjar
  • 22. 1. Epitel selapisEpitel selapis selindris Dilihat dari permukaan menyerupai epitel kubus, sedangkan bila dilihat dari samping tampak seperti pilar-pilar yang berhimpitan tegak lurus dengan inti yang lonjong atau oval, terletak agak proksimal terhadap membran basal. Jenis epitel ini membatasi lambung, usus, kantung kemih, tuba fallofii, dan saluran pengumpul pada ginjal. Fungsi epitel ini adalah proteksi, absorbsi, dan sekresi. Jenis epitel ini terdiri atas epitel selapis selindris sekretori, epitel selapis selindris absortif dan sekretori, epitel selapis selindris bersel goblet
  • 23. 2. Epitel Berlapis banyak Palsu Epitel ini dikatakan berlapis banyak palsu karena pada penampang tegak lurus tampak seperti berlapis banyak. Hal ini disebabkan karena letak inti dari sel-sel yang membangunnya tidak sama tingginya. Semua sel yang membangunnya berhubungan langsung dengan membran basal. Epitel ini dibangun atas tiga macam tipe sel, yaitu sel basal, sel selindris bersilia, dan sel goblet.
  • 24. 2. Epitel Berlapis banyak Palsu  Sel basal berbentuk kubus dengan inti bulat serta ketinggian paling bawah.  Sel selindris bersilia berbentuk selindris dan permukaannya bersilia. Inti berbentuk lonjong.  Sel goblet atau sel lendir atau sel mukus berbentuk kerucut, inti tampak meruncing pada bagian bawahnya. Pada sitoplasmanya terdapat mucus. Sel goblet terdiri atas beberapa bagian, yaitu (i) pangkal sel sempit dan mengandung banyak retikulum endoplasma, (ii) bagian tengah sel melebar dan terdapat banyak badan golgi yang berbentuk mangkuk, dan (iii) puncak sel, yaitu bagian yang paling lebar dan terdapat banyak vesikula-vesikula yang berisi mucus.
  • 25. 2. Epitel Berlapis banyak Palsu Jaringan epitel berlapis banyak palsu dijumpai membatasi rongga hidung, bronkus, dan trakea. Umumnya berfungsi sebagai pelindung dan sekresi.
  • 26. 3. Epitel Transisional Epitel transisional merupakan epitel yang dapat berubah bentuk. Epitel ini terlihat mempunyai banyak lapisan, misalnya epitel yang terdapat pada pelvis ginjal, ureter, dan kantung air seni. Bila organ-organ tersebut kosong, maka sel-selnya menyerupai epitel berlapis banyak kubus, tetapi bila dipenuhi dengan cairan, maka tekanan pada dinding membesar dan sel-sel nya berubah menjadi epitel berlapis banyak pipih.
  • 27. 4. Epitel Berlapis Banyak Berbeda dengan jaringan epitel selapis. Jaringan epitel berlapis banyak terdapat pada tempat-tempat yang banyak mengalami kerusakan mekanis, dan umumnya tidak memiliki fungsi absorbsi atau filtrasi, tetapi berfungsi sebagai proteksi.
  • 28. 4. Epitel Berlapis Banyak a. Jaringan epitel berlapis banyak pipih  Jaringan epitel ini dapat berupa  epitel berlapis pipih tidak menanduk, dijumpai pada permukaan yang basah misalnya pada rongga mulut, oesophagus, epiglottis, dan vagina.  epitel berlapis pipih menandukl menanduk dijumpai pada kulit. Di sini sel-sel yang superficial mengalami transformasi menjadi lapisan keratin yang kuat dan tidak hidup, dan melekat erat pada sel-sel hidup yang ada pada lapisan dibawahnya. Fungsi keratin pada lapisan superficial, yaitu (i) menahan gesekan dan tarikan, (ii) mencegah penguapan, (iii) mencegah masuknya air, dan (iv) mencegah masuknya organisme.
  • 29. 4. Epitel Berlapis Banyak  a. Jaringan epitel berlapis banyak pipih Jaringan epitel pada kulit terdiri atas:  Stratum basalis atau stratum germinativum. Dibangun oleh sel-sel basal berbentuk selindris atau kubus yang bertumpu pada membran basal. Lapisan ini ditandai denga aktivitas mitosis yang tinggi.  Stratum spinosum, dibangun oleh sel-sel berbentuk kubus polygonal atau sedikt gepeng dengan inti terletak di tengah. Sitoplasma memiliki tonjolan-tonjolan yang berisi berkas-berkas filamen yang menyerupai spina atau duri.  Stratum granulosum, ditandai oleh adanya 3 – 5 lapisan sel-sel polygonal gepeng yang intinya di tengah dan sitoplasma terisi oleh granula-granula keratohialin yang mengandung protein yang kaya histidin.  Stratum lusidium, biasanya terdapat pada kulit yang tebal, terdiri atas lapisan tipis sel-sel pipih, organel-organel dan inti sudah tidak ada.  Stratum korneum, terdiri atas sel-sel pipih menanduk tanpa inti, dan sitoplasmanya mengandung keratin.
  • 30. 4. Epitel Berlapis Banyak b. Jaringan epitel berlapis banyak kubus Epitel berlapis banyak kubus sangat jarang dijumpai, misalnya terdapat pada saluran kelenjar keringat.
  • 31. 4. Epitel Berlapis Banyak c. Jaringan epitel berlapis banyak selindris jenis ini dapat ditemukan pada tubuh, contohnya pada bagian kovernosum dari uretra, farings, epiglottis serta pada saluran pelepasan yang besar pada berbagai macam kelenjar. Pada permukaan yang bebas sel-selnya berbentuk selindris, sedangkan sel-sel basalnya berbentuk kubus.
  • 32. SPESIALISASI MEMBRAN EPITEL 1. Spesialisasi Membran Membran sel pada berbagai jenis tipe jaringan, khususnya sel-sel pada jaringan epitel dapat mengalami spesialisasi secara khusus Mikrovili Stereosilia Flagel
  • 33. SPESIALISASI MEMBRAN EPITEL 2. Polaritas Epitel Secara structural dan fungsional, sel-sel epitel memiliki polaritas untuk melaksanakan berbagai fungsinya misalnya fungsi sekresi, absorpsi, dan untuk mengatur keluar masuknya ion dan zat terlarut melalui epitel yang perlu untuk mempertahankan gradien konsentrasi antara lingkungan luar dan cairan tubuh
  • 34. SPESIALISASI MEMBRAN EPITEL 3. Junctional Complex Diantara dua buah sel epitel yang berdekatan biasanya terdapat daerah kontak yang spesifik, dan disebut pertautan sel (Junctional complex), yang terdiri atas : a. Tight junction atau ocluding junction atau taut kedap, Ada dua jenis yaitu :  Zonula ocludens.  Fasia ocludens. b. adhering junction atau taut lekat, Berfungsi (a) untuk mengatur lumen dan luas permukaan sel (b) memelihara ketegangan membran sel, dan (c) mengatur konstraksi bagian apikal sel. Adhering junction banyak dijumpai pada jaringan tubuh yang secara subjektif banyak mengalami tegangan mekanis yang berat seperti jantung, epitel kulit, dan epitel leher rahim. c. gap junction atau taut rekah. Dapat terjadi komunikasi langsung dari dua sel yang berdekatan bersatu membentuk saluran yang menghubungkan kedua sel tersebut.
  • 35. EPITEL KELENJAR Kelenjar dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, antara lain (i) berdasarkan cara menyalurkan hasil sekretnya, (ii) berdasarkan cara penggetahan oleh sel- sel yang membangunnya, (iii) berdasarkan sifat dari getah atau secret yang dihasilkannya, dan (iv) berdasarkan banyaknya sel-sel epitel yang membangunnya.
  • 36. Berdasarkan cara menyalurkan sekretnya :  kelenjar eksokrin,  kelenjar endokrin,  kelenjar campuran.
  • 37. Berdasarkan cara penggetahan oleh sel-sel yang membangunnya, kelenjar eksokrin dibedakan atas :  kelenjar merokrin,  Kelenjar apokrin, dan  Kelenjar holokrin
  • 38. Berdasarkan sifat dari getah atau secret yang dihasilkannya  kelenjar nonseluler dan  kelenjar seluler.
  • 39. Berdasarkan banyaknya sel-sel epitel yang membangunnya  kelenjar mukosa  kelenjar serosa  kelenjar campuran