Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Lichenes adalah simbiosis antara jamur dan ganggang. Terdiri dari tiga komponen utama yaitu alga, jamur, dan thallus. Terbentuk dari jalinan hifa jamur dan sel-sel alga. Memiliki berbagai bentuk seperti kerak, lumut, berfilamen, dan berbentuk daun. Diklasifikasikan berdasarkan jenis jamur dan alga penyusunnya serta bentuk thallus.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Lichenes adalah simbiosis antara jamur dan ganggang. Terdiri dari tiga komponen utama yaitu alga, jamur, dan thallus. Terbentuk dari jalinan hifa jamur dan sel-sel alga. Memiliki berbagai bentuk seperti kerak, lumut, berfilamen, dan berbentuk daun. Diklasifikasikan berdasarkan jenis jamur dan alga penyusunnya serta bentuk thallus.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Pinophyta pada divisi tumbuhan yang meliputi ciri-ciri, siklus hidup, dan manfaat beberapa familia dan genus yang termasuk ke dalam kelas tersebut seperti familia Pinaceae, Cupressaceae, Podocarpaceae, Araucariaceae, Gnetaceae, serta genus seperti Pinus, Cupressus, Podocarpus, Araucaria, dan Gnetum.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan thallophyta yang memiliki ciri utama berupa tubuh berbentuk talus tanpa perbedaan antara akar, batang, dan daun. Thallophyta terdiri atas 3 divisi yaitu ganggang, jamur, dan lumut kerak. Ganggang dibahas lebih lanjut dan diklasifikasikan ke dalam 7 kelas termasuk kelas Flagellata.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh berbagai hormon tumbuh terhadap pemanjangan jaringan koleoptil dan radikula jagung. Hormon auksin alami (AIA) dan sintetik (2,4-D dan NAA) berpengaruh terhadap pertumbuhan, dengan NAA menghasilkan pemanjangan tertinggi pada koleoptil dan radikula. Hasil ini menunjukkan pengaruh hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi daun pada tumbuhan. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis, pernapasan, transpirasi dan gutasi. Terdapat dua jenis daun yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun dapat bervariasi bentuk dan ukuran berdasarkan lingkungan tumbuhnya.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
Praktikum ini menunjukkan bahwa allelopati dari tanaman alang-alang dan orok-orok dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan tidak berpengaruh terhadap perkecambahan biji kacang tolo.
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa refleks pupil terhadap intensitas cahaya yaitu semakin terang suatu lingkungan, maka semakin kecil diameter pupil, dan begitu juga sebaliknya. Untuk refleks pupil terhadap akomodasi mata yaitu semakin jauh suatu benda, maka semakin besar diameter pupil dan begitu juga sebaliknya. Dan semakin jauh jarak benda, maka semakin besar bayangan yang jatuh pada bintik buta mata.
Alga hijau (Chlorophyta) memiliki ciri-ciri sel eukariot, berbagai bentuk tubuh seperti bulat, filamen, dan lembaran, mengandung klorofil a dan b serta karotenoid, dan dapat melakukan fotosintesis. Reproduksinya meliputi vegetatif, aseksual melalui zoospora dan aplanospora, serta seksual melalui konjugasi. Contohnya adalah Caulerpa, Ulva, dan Udotea. Alga hijau memil
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...ZainulHasan13
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang ciri-ciri makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Dibahas tentang proses pernapasan, metamorfosis, sistem klasifikasi Linnaeus yang terdiri dari kingdom, filum, kelas, hingga spesies, serta contoh-contoh makhluk hidup pada setiap kingdom mulai dari Monera, Protista, Fungi, Plantae hingga Animalia.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Cara untuk mempelajarinya, yaitu dengan menggunakan
suatu sistem tertentu yang disebut klasifikasi.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut
taksonomi. Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Pinophyta pada divisi tumbuhan yang meliputi ciri-ciri, siklus hidup, dan manfaat beberapa familia dan genus yang termasuk ke dalam kelas tersebut seperti familia Pinaceae, Cupressaceae, Podocarpaceae, Araucariaceae, Gnetaceae, serta genus seperti Pinus, Cupressus, Podocarpus, Araucaria, dan Gnetum.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan thallophyta yang memiliki ciri utama berupa tubuh berbentuk talus tanpa perbedaan antara akar, batang, dan daun. Thallophyta terdiri atas 3 divisi yaitu ganggang, jamur, dan lumut kerak. Ganggang dibahas lebih lanjut dan diklasifikasikan ke dalam 7 kelas termasuk kelas Flagellata.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh berbagai hormon tumbuh terhadap pemanjangan jaringan koleoptil dan radikula jagung. Hormon auksin alami (AIA) dan sintetik (2,4-D dan NAA) berpengaruh terhadap pertumbuhan, dengan NAA menghasilkan pemanjangan tertinggi pada koleoptil dan radikula. Hasil ini menunjukkan pengaruh hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi daun pada tumbuhan. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis, pernapasan, transpirasi dan gutasi. Terdapat dua jenis daun yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun dapat bervariasi bentuk dan ukuran berdasarkan lingkungan tumbuhnya.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
Praktikum ini menunjukkan bahwa allelopati dari tanaman alang-alang dan orok-orok dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan tidak berpengaruh terhadap perkecambahan biji kacang tolo.
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa refleks pupil terhadap intensitas cahaya yaitu semakin terang suatu lingkungan, maka semakin kecil diameter pupil, dan begitu juga sebaliknya. Untuk refleks pupil terhadap akomodasi mata yaitu semakin jauh suatu benda, maka semakin besar diameter pupil dan begitu juga sebaliknya. Dan semakin jauh jarak benda, maka semakin besar bayangan yang jatuh pada bintik buta mata.
Alga hijau (Chlorophyta) memiliki ciri-ciri sel eukariot, berbagai bentuk tubuh seperti bulat, filamen, dan lembaran, mengandung klorofil a dan b serta karotenoid, dan dapat melakukan fotosintesis. Reproduksinya meliputi vegetatif, aseksual melalui zoospora dan aplanospora, serta seksual melalui konjugasi. Contohnya adalah Caulerpa, Ulva, dan Udotea. Alga hijau memil
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...ZainulHasan13
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang ciri-ciri makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Dibahas tentang proses pernapasan, metamorfosis, sistem klasifikasi Linnaeus yang terdiri dari kingdom, filum, kelas, hingga spesies, serta contoh-contoh makhluk hidup pada setiap kingdom mulai dari Monera, Protista, Fungi, Plantae hingga Animalia.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Cara untuk mempelajarinya, yaitu dengan menggunakan
suatu sistem tertentu yang disebut klasifikasi.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut
taksonomi. Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain
Makalah ini membahas tentang fungi (jamur) dengan menjelaskan pengertian, sistem reproduksi, struktur tubuh, dan klasifikasi jamur serta peranan jamur bagi kehidupan."
Bab 14 membahas klasifikasi tumbuhan. Terdapat empat divisi tumbuhan yaitu lumut, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. Setiap divisi memiliki ciri khas tertentu seperti lumut yang reproduksi melalui spora dan ganggang yang dapat melakukan fotosintesis. Klasifikasi tumbuhan didasarkan pada persamaan morfologi dan anatomi antarorganisme.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Laporan praktikum identifikasi serangga pada tanaman cabai di kebun percobaan hama dan penyakit tanaman Universitas Padjadjaran.
2) Diidentifikasi 8 jenis serangga yang ditemukan pada tanaman cabai beserta morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
3) Serangga-serangga tersebut antara lain belalang kayu, walang sangit, kepik, kutu daun, l
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Praktikum ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi enam jenis tumbuhan yang berbeda hingga tingkat spesies menggunakan kunci determinasi. Jenis-jenis tumbuhan tersebut diidentifikasi sebagai paku, lumut, bunga kertas, kelapa, lada, dan jambu air.
Jamur tiram dan Trichoderma sp. memiliki morfologi berbeda. Jamur tiram berbentuk setengah lingkaran dengan bagian tengah cekung berwarna putih hingga krem, sedangkan Trichoderma sp. berbentuk koloni transparan atau putih pada media yang berbeda. Kedua jamur ini termasuk dalam kingdom fungi namun berbeda filum dan kelas.
Trikomata memiliki berbagai fungsi penting bagi tumbuhan, di antaranya menyerap air dan hara, mengurangi penguapan, melindungi dari gangguan mekanik, menghasilkan nektar dan zat perekat untuk membantu proses penyerbukan, serta mempermudah penyebaran biji dengan cara membuat biji menjadi ringan dan kering.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sifat dan ciri taksonomi tumbuhan beserta macam-macamnya seperti morfologi, anatomi, palinologi, sitologi, embriologi, fisiologi dan fitokimia. Dokumen juga menjelaskan proses identifikasi dan penamaan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri taksonominya.
Makalah ini membahas tentang fertilisasi pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Fertilisasi adalah peleburan dua gamet untuk membentuk zigot. Pada tumbuhan, fertilisasi terjadi setelah penyerbukan antara serbuk sari dan putik. Pada hewan, fertilisasi dapat terjadi secara eksternal atau internal. Reproduksi manusia melibatkan alat kelamin laki-laki dan perempuan.
1. 1. Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus sp.) merupakan salah satu jenis jamur pelapuk kayu yang
banyak ditemukan pada batang pohon berdaun lebar atau bahan tanaman berkayu lainnya
di hutan. Jamur ini juga dikenal sebagai oyster mushroom, karena bentuk tudungnya
agak membulat, melengkung seperti cangkang tiram. Jamur tiram tidak mempunyai
klorofil, sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara
berfotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu jamur tiram
mengambil zat-zat makanan yang sudah jadi yang dibuat atau dihasilkan oleh
organisme lain untuk kebutuhan hidupnya. Karena ketergantungannya terhadap
organisme lainnya inilah maka jamur tiram digolongkan sebagai organisme heterotrofik
(Cahyana , 1998)
Moncalvo, et al. (2002) mengklasifikasikan jamur tiram putih :
Kingdom : Fungi
Filum ` : Basidiomycota
Subfilum : Agarimycotina
Kelas : Agaricomycetes
Subkelas : Agaricomycetidae
Ordo : Agaricales
Famili : Pleurotaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus.
( Moncalvo , 2002)
Pada saat melakukan praktikum terhadap jamur tiram , praktikan melakukan
pengamatan terhadap ciri morfologi jamur tiram, dan hasilnya sebagi berikut sebagai
berikut : bentuknya seperti payung yang permukaannya lebar , berwarna putih
kekuningan , memiliki tubuh buah, memiliki tangkai , dan letak tangkai tidak tepat
berada ditengah, terdiri dari kumpulan bilah yang tersusun seperti lembaran-lembaran
sebagai penyusun tudungnya.
2. Perbedaan gambar hasil pengamatan dngan literatur :
Kemudian praktikan mencoba mengamati struktur bagian bawah basidiokarp dari
jamur ini dengan mengambil sayatan bilah pada jamur, dan mendapatkan hal seperti
berikut :
Gambar hasil pengamatan
Dengan perbesaran 10x40
Gambar diperbesar
Jika gambar diperbesar, tampak pada gambar tersebut adanya bulatan-bulatan yang
tersusun rapat dan beberapa terpisah dan ini tampak seperti spora yang sudah pecah pada
dalam. Pada saat pengamatan, praktikum sulit mendapatkan struktur hifa pada jamur
tiram . hal ini mungkin disebabkan karena sayatan bilah yang digunakan terlalu tebal
sehingga sulit mendapatkan hasil yang diiinginkan.
Gambar Hasil Pengamatan Gambar Literatur
Sumber : Bahan praktikum Sumber :
https://www.flickr.com/photos/43928101@N
02/6292777193
3. Menurut Chang dan Miles (1989), jamur tiram putih (P. ostreatus) memiliki ciri-ciri
tubuh buah berwarna putih atau putih kekuningan, tudung buah atau pileus
berbentuk seperti tiram dengan bagian atas lebih lebar, bagian bawah agak runcing,
dan bentuknya seperti lidah. Pada bagian bawah tudung terbentuk lapisan seperti
insang (gills), ada yang bertangkai dan ada pula yang tidak/pendek, serta penempelan
tangkai biasanya tidak tepat di tengah melainkan menyamping. Umumnya jamur ini
berdiameter tudung dengan ukuran 5-30 cm. Pada bagian bawah tudung terbentuk
lapisan seperti insang (gills) ber-warna keputih-putihan atau abu-abu. Warna dari tudung
buah jamur tiram putih bergantung pada intensitas cahaya, jika intensitasnya rendah
maka warna tudungnya akan menjadi pucat. Reproduksi seksual dicirikan oleh adanya
peleburan dua inti dengan urutan terjadinya plasmogami, kariogami dan meiosis. Alat
kelamin jantan dan betina tidak dapat dibedakan.
(Chang dan Miles, 2004)
Budi daya jamur tiram dapat dilakukan dalam skala kecil maupun skala besar. Jenis
bahan baku yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk budi daya jamur adalah
serbuk gergaji kayu, diantaranya adalah sebuk gergaji kayu sengon (Falcataria
moluccana), kayu karet (Hevea brasiliensis), dan kayu jabon (Anthocephalus
cadamba). Media yang umumnya digunakan untuk budidaya jamur tiram adalah
serbuk gergaji kayu sengon yang diketahui baik untuk penanaman jamur tiram.
( Herlyana , 2015)
DAPUS :
Herliyana, Elis Nina, dkk.2015. Kultivasi Jamur Pleurotus sp. Ramah Lingkungan
Dengan Mendaur Ulang Limbah Substrat Jamur Dan Penambahan Pupuk
Organik. Jurnal Silvikultur Tropika. Vol. 06, No.1. Diaskes pada tanggal 15
Oktober 2017 , pada pukul 15.04.
Chang ST, Miles PG. 2004. Mushrooms: Cultivation, Nutritional Value, Medicinal
Effect, and Environmental Impact. Florida (US): CRC Press.
Cahyana, Y.A. 1998. Jamur Tiram. PT Penebar Swadaya, Jakarta.
Moncalvo, J. 2002. One hundred and seventeen clades of euagarics. Mol. Phylogen. and
Evol. 23:357-400.