Media Pembelajaran/Interaktif di Power Point tentang Makna, Tujuan dan Metodologi Memahami Islam..
Berbagai Tips, Trik dan Cara Membuat Animasi Power Point hanya di Blog saya julikoding.blogspot.com
Media Pembelajaran/Interaktif di Power Point tentang Makna, Tujuan dan Metodologi Memahami Islam..
Berbagai Tips, Trik dan Cara Membuat Animasi Power Point hanya di Blog saya julikoding.blogspot.com
ISLAM DI ANTARA KONSERVATISME DAN LIBERALISME : PENGALAMAN KAJIAN DAN PERTEMUAN DENGAN TOKOH LIBERAL DI MESIR DAN PENILAIAN PEMIKIR ISLAM
OLEH:
PROF MADYA MOHAMAD KAMIL BIN HJ AB MAJID
AKADEMI PENGAJIAN ISLAM, UNIVERSITI MALAYA
Pemikiran Tokoh Teologi (Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho)Islamic Studies
Pemikiran Muhammad Abduh yang disebarluaskan oleh Muhammad Rasyid Ridha melalui tulisannya di majalah “al Manar“ menjadi rujukan para tokoh pembaru dalam dunia Islam
Pendekatan Studi Islam: Sosiologi dan AntropologiAmnias 21
Pendekatan dalam kajian studi Islam
definisi pendekatan sosiologi dan antropologi
perlunya pendekatan sosiologi dan antropologi
teori pendekatan sosiologi
penyebab keberagaman masyarakat
objek-objek pendekatan antropologi
teori pendekatan antropologi
Tugas Makalah Metodologi Study Islam- Model Penelitian Tasawuf
Dosen pembimbing Bapak Kutbuddin Aibak, M. HI
Oleh:
Asma'ul Khusna
Eva Tri Setyowati
STAIN Tulungagung 2011
ISLAM DI ANTARA KONSERVATISME DAN LIBERALISME : PENGALAMAN KAJIAN DAN PERTEMUAN DENGAN TOKOH LIBERAL DI MESIR DAN PENILAIAN PEMIKIR ISLAM
OLEH:
PROF MADYA MOHAMAD KAMIL BIN HJ AB MAJID
AKADEMI PENGAJIAN ISLAM, UNIVERSITI MALAYA
Pemikiran Tokoh Teologi (Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho)Islamic Studies
Pemikiran Muhammad Abduh yang disebarluaskan oleh Muhammad Rasyid Ridha melalui tulisannya di majalah “al Manar“ menjadi rujukan para tokoh pembaru dalam dunia Islam
Pendekatan Studi Islam: Sosiologi dan AntropologiAmnias 21
Pendekatan dalam kajian studi Islam
definisi pendekatan sosiologi dan antropologi
perlunya pendekatan sosiologi dan antropologi
teori pendekatan sosiologi
penyebab keberagaman masyarakat
objek-objek pendekatan antropologi
teori pendekatan antropologi
Tugas Makalah Metodologi Study Islam- Model Penelitian Tasawuf
Dosen pembimbing Bapak Kutbuddin Aibak, M. HI
Oleh:
Asma'ul Khusna
Eva Tri Setyowati
STAIN Tulungagung 2011
Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdfIrfan Pathurahman
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan, bahkan tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin cepat. Pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif. Pendidikan merupakan sarana yang efektif untuk membangun manusia seutuhnya. Sedangkan filsafat pendidikan islam adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang bersumber atau berlandaskan pada ajaran islam tentang kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh agama islam. Terdapat 2 jenis pendidikan islam yaitu yang klasik dan modern. Hal ini bisa terjadi karena adanya perkembangan dari pendidikan islam itu sendiri. Baik dari pendidikan islam klasik maupun modern memiliki banyak filsuf dengan pemikirannya masing-masing. Perbedaan yang mendasar adalah jika kaum klasik cenderung melihat pendidikan sebagai proses mengembangkan kepribadian atau mengaktualisasikan potensi dan fakultas manusia, maka kaum kontemporer cenderung melihat pendidikan sebagai proses mengembangkan umat Islam yang bisa eksis dalam masalah ummat maupun masalah kemanusiaan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. PENGERTIAN TENTANG ISLAM SEBAGAI STUDI
DOKTRINAL
PENGERTIAN DARI ISLAM SEBAGAI STUDI SOSIAL
PENGERTIAN DARI ISLAM SEBAGAI STUDI
BUDAYA.
4. Kata doktrin berasal dari bahasa Inggris doctrine yang berarti
ajaran. Dari kata doctrine itu kemudian dibentuk kata doktrina,
yang berarti yang berkenaan dengan ajaran atau bersifat ajaran.
Islam didefinisikan oleh sebagian ulama sebagai berikut
:اإلسالموحيإالهيأنزإللىنبيمحمدصلىاللهعليهوسلملسعادةالدنياواألخرة
(Islam adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai pedoman untuk kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat) , maka inti dari Islam adalah wahyu. Sedangkan wahyu
yang dimaksud di atas adalah Alqur`an dan SunnahAlqur`an
yang kita sekarang dalam bentuk mushaf yang terdiri tiga puluh
juz, mulai dari surah al-Fatihah dan berakhir dengan surah al-
Nas, yang jumlahnya 114 surah.Sedangkan Sunnah telah
terkodifikasi sejak tahun tiga ratus hijriyah
5. Studi Islam dari sisi doktrinal itu
kemudian menjadi sangat luas, yaitu studi
tentang ajaran Islam baik yang ada di
dalam Alqur`an maupun yang ada di
dalam Sunnah serta ada yang menjadi
penjelasan kedua sumber tersebut dengan
melalui ijtihad jadi sasaran studi Islam
doktrinal ini sangat luas. Persoalannya
adalah apa yang kemudian dipelajari dari
sumber ajaran itu sendiri.
6. Islam sebagai sasaran studi social adalah Islam yang
telah menggejala atau yang sudah menjadi fenomena
Islam. Yang menjadi fenomena adalah Islam yang
sudah menjadi dasar dari sebuah perilaku dari para
pemeluknya.
Ketika kita melihat masalah Islam sebagai sasaran
studi sosial. Dalam persoalan ini tentu kita berangkat
dari penggunaan ilmu yang dekat dengan ilmu
kealaman, karena sesungguhnya peristiwa-peristiwa
yang terjadi mengalami keterulangan yang hampir
sama atau dekat dengan ilmu kealaman,
8. Yang pertama, untuk mengetahui, memahami,
menghayati dan mengamalkan. Kedua, untuk obyek
penelitian. Artinya, kalau yang pertama berlaku
khusus bagi umat Islam saja, baik yang masih awam,
atau yang sudah sarjana.Akan tetapi yang kedua
berlaku umum bagi siapa saja, termasuk sarjana-
sarjana bukan Isalam, yaitu memahami.Akan tetapi
realitasnya ada yang sekedar sebagai obyek penelitian
saja. Untuk memahami suatu agama, khususnya Islam
memang harus melalui dua model, yaitu tekstual dan
konstektual.
9. Sedangkan kebudayaan sendiri adalah keseluruhan
pengetahuan yang dipunyai oleh manusia sebagai
mahkluk social yang isinya adalah perangkat-
perangkat model-model pengetahuan yang secara
selektif dapat digunakan untuk memahami dan
menginterprestasi lingkungan yang di hadapi, dan
untuk mendorong dan menciptakan tindakan-
tindakan yang diperlukan. Islam merupakan agama
yang diwahyukan Allah SWT.Kepada Nabi
Muhammad SAW.sebagai jalan hidup untuk meraih
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
10. Islam sebagai studi doktrin, di definisikan oleh sebagian ulama sebagai berikut:
"al-Islamu wahyun ilahiyun unzila ila nabiyyi Muhammadin Sallahu`alaihi
wasallam lisa`adati al-dunya wa al-akhirah“ (Islam adalah wahyu yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman untuk Sikebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat).
Islam sebagai sasaran studi sosial sekarang ini mempelajari bukan masalah
timbal balik antara masyarakat terhadap agama. melainkan lebih kepada pengaruh
agama terhadap tingkah laku masyarakat. Bagaimana agama sebagai sistem nilai
mempengaruhi masyarakat
Islam sebagai sasaran studi budaya yaitu untuk mengetahui, memahami,
menghayati dan mengamalkan.Kedua, untuk obyek penelitian. Artinya, kalau yang
pertama berlaku khusus bagi umat Islam saja, baik yang masih awam, atau yang
sudah sarjana. , termasuk sarjana-sarjana bukan Isalam, yaitu memahami.Akan
tetapi realitasnya ada yang sekedar sebagai obyek penelitian saja. Untuk memahami
suatu agama,