Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah. Dokumen ini membahas tentang Islam sebagai agama yang berkembang sesuai dengan perkembangan sosial budaya masyarakat. Islam dapat memberikan solusi bagi masalah umat manusia di era modern melalui nilai-nilai universalnya. Dokumen ini juga membahas tentang metode ilmiah dan struktur pengetahuan ilmiah dalam mempelajari Islam.
3. Budaya (pengertian,Unsur & fungsi)
Pengertian menurut S. Takdir Alisyahbana:
Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang
kompleks yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda-
beda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum,
moral, adat istiadat dan segala kecakapan yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan adalah warisan sosial atau tradisi.
Kebudayaan adalah cara, aturan dan jalan hidup
manusia.
3
4. Unsur –unsur kebudayaan
Sistem religius (homo religius)
Sistem organisasi kemasyarakatan (homo
socius)
Sistem pengetahuan (homo safiens)
Sistem mata pencaharian hidup dan system
ekonomi (homo ekonomicus)
Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo
faber)
Sistem bahasa (homo longuens)
4 kesenian
5. Fungsi – Fungsi Budaya
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan
Batas perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya
dengan organisasi lainnya
Identitas Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi.
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar
Komitmen daripada kepentingan individu.
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah
Stabilitas perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara
menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan
dilakukan.
Budaya bertindak sebagai mekanisme
Pembentuk sikap dan prilaku alasan yang masuk akal (sense-making)
serta kendali yang menuntun dan
5 membentuk sikap dan perilaku .
6. Bangsa arab-pra islam dikenal sebagai bangsa yang sudah memiliki kemajuan
ekonomi. Letak geografisnya yang strategis membuat islam yang diturunkan di
Arab mudah tersebar keberbagai wilayah, di samping didorong cepatnya laju
perluasan wilayah yang dilakukan oleh umat muslim. Pada masa pra Islam di
Makah sudah terdapat jabatan-jabatan penting yang dipegang oleh Qushayy bin
Qilab pada pertengahan abad V M. dalam rangka memelihara kabah. Dari segi
akidah bangsa Arab Pra Islam percaya pada Allah sebagai pencipta. Sumber
kepercayaan tersebut adalah risalah samawiyah yang dikembangkan dan
disebarkan dijazirah Arab , terutama risalah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Kemudian bangsa Arab Pra Islam melakukan transformasi dari sudut islam yang
dibawa Muhammad disebut penyimpangan agama sehingga mereka menjadikan
berhala, pepohonan, binatang, dan jin sebagai penyerta Allah (Q.S. al-An’am :
100). Demi kepentingan ibadah, bangsa Arab Pra Islam membuat 360 buah berhala
disekitar kabah karena setiap kabilah memiliki berhala (Mushthafa Said al-Khinn,
1984:15-6). Mereka pada umumnya tidak percaya pada hari kiamat dan tidak pula
percaya pada kebangkitan setelah kematian.
Di lihat dari sumber hukum yang digunakan bangsa Arab Pra Islam bersumber
pada adat istiadat. Dalam bidang muamallah diantara kebiasaan mereka adalah
dibolehkannya transaksi mubadallah (barter), jual beli, kerja sama pertanian dan
riba disamping itu dikalangan mereka juga terdapat jual beli yang bersifat
spekulatif seperti bai’al-munabadzah. Di antara ketentuan hukum keluarga Arab
Pra Islam adalh dibolehkannya berpoligami dengan perempuan dengan jumlah
tidak terbatas serta anak kecil dan perempuan tidak dapat menerima harta p
6 usaka atau harta peninggalan.
7. Kelahiran Islam dan Sentuhan Budaya
Arab-Pra Islam
Ciri-ciri utama tatanan Arab pra-Islam adalah sebagai
berikut :
Mereka menganut paham kesatuan
Memiliki tata sosial politik yang tertutup dengan
partisipasi warga yang tebatas
Mengenal hierarki sosial yang kuat
Kedudukan perempuan cenderung direndahkan
7
8. Islam Antara Gejala Sosial & Budaya
Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin tentunya
mempunyai konsep atau ajaran yang bersifat manusiawi dan universal,
yang dapat menyelamatkan ummat manusia dan alam semesta dari
kehancurannya. Oleh karean itu, Islam harus bisa menawarkan nilai,
norma, dan aturan hidup yang bersifat manusiawi dan universal itu
kepada manusia modern, dan diharapkan dapat memberikan alternatif
pemecahan terhadap problematis ummat manusia yang hidup di dunia
modern dan era global ini.
Ajaran agama Islam telah tumbuh dan berkembang sesuai
dengan perkembangan akal dan sosial budaya masyarakat. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa ajaran Islam telah tumbuh dan
berkembang sejalan dengan akal pikiran manusia serta sosial
budayanya untuk mewujudkan suatu sosial budaya dan masyarakat
yang Islami.
8
9. 1. Arti dan Perbedaan antara Pengetahuan,
Ilmu, dan Filsafat
Pengetahuan
Pengetahuan menurut Dr. MJ. Langgeve mengatakan bahwa
pengetahuan adalah "kesatuan antara subjek yang mengetahui
dan objek yang diketahui". Pengetahuan itu sendiri pada garis
besarnya dibagi menjadi dua, yang pertama disebut dengan
pengetahuan ( ) hudury atau Knowledge by Present dan yang
kedua adalah pengetahuan ( ) ushuly atau Knowledge by
Correspondence.
9
10. •Ilmu
Ilmu adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu 'Ilmun
( ) yang berarti tahu atau mengetahui. Menurut bahruddin salam
dam bukunya filsafat manusia (antropologi metafisika) sebagai
berikut:
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan mengenai sesuatu hal
tertentu (objek), yang memberikan kesatuan yang sistematis dan
dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab
dari pada hal atau kejadian itu.
•Filsafat
Filasafat berasal dari bahasa Arab ( ) orang arab sendiri
mengambilnya dari bahasa yunani : "Philosophie". Dalam bahsa
yunani philosophie itu merupakan kata majemuk yang terdiri dari
"Philo" dan "sopia", kata Prof. I.R. Pujawiyatna "Philo artinya cinta
dalam arti seluas-luasnya. Sofia artinya kebijaksanaan".
10
11. PERBEDAAN FILSAFAT, ILMU DAN
PENGETAHUAN
Sebagai kesimpulan ialah perbedaan antara pengetahuan, ilmu dan filsafat adalah
bahwa pengetahuan itu berada pada tahap pertama yaitu sekedar mengetahui secara
umum dan tidak sampai mengakar, sedangkan ilmu sudah sampai pada tahapan yang
ke dua yaitu pengenalan secara rasio, artinya keberadaan manusia (manusia sebagai
objek) dengan segala sifat-sifatnya sudah dianalisa secara akal, sehingga tidak
bertanya-tanya dan ragu-ragu. Dan perbedaan ilmu dan filsafat adalah filsafat objeknya
universal atau berifat umum sementara ilmu bersifat khusus.
Kemudian penjelajah ilmu akan puas dengan teori-teorinya, sedangkan filasafat terus
berenag dan menyelam pada uji cobadan eksperimen, seperti halnya yang dilakukan
Ibrahim ketika ingin mengetahui cara menghidupkan yang mati. (QS. Al-Baqarah: 260)
Artinya : "Dan (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum
yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku Telah meyakinkannya, akan tetapi agar
hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat
ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, Kemudian panggillah mereka,
niscaya mereka datang kepadamu dengan Segera." dan Ketahuilah bahwa Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
11
12. METODE ILMIAH DAN STUKTUR
PENGETAHUAN ILMIAH
•Metode Ilmiah
Nazir (1998) menjelaskan, metode ilmiah atau proses ilmiah
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan
secra sistematis berdasarkan bukti fisis (Ahmad Tanzeh:2009).
Ilmuan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Metode ilmiah
boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang
diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari
ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari
fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari
jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
yang sistematis.
Menurut Almack (1930) dalam Ahmad Tanzeh (2009), metode
ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan
Ostle berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran
12 terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
13. KRITERIA METODE ILMIAH
Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-
langkah tertentudalam bekerja, seperti dalam tabel berikut:
Metode Ilmiah
Kriteria Langkah-langkah
Berdasarkan Fakta Memilih dan mendefinisikan masalah
Bekas Dari Prasangka Survey terhadap data yang tersedia
Menggunakan Prinsi-prinsip Mempormulasikan hipotesa
Analisis Membangun kerangka analisa
Menggunakan Hipotesisis Mengumpulkan data primer
Menggunakan ukuran yang objektif Mengolah, menganalisa serta
membuat interpretasi
Menggunakan teknik kuantifikasi Membuat generalisasi dan kesimpulan.
Membuat Laporan
13
14. •STRUKTUR PENGETAHUAN ILMIAH
Struktur artinya adalah susunan, dengan menggabungkan struktur
bersama pengetahuan.Artinya menjadi susunan pengetahuan dan
ditambah lagi dengan kata ilmiah yang berarti harfiahnya adalah
susunan pengetahuan yang tertata dengan baik dan sistematis.
•Pendekatan Pokok Studi Ilmiah:
a. Interdisiplin
Inter artinya antara, dan disiplin maksudnya adalah ilmu
pengetahuan. Jadi interdisiplin adalah pengkajian yang meliputi
berbagai bidang ilmu pengetahuan. Disini dalam melakukan suatu
penelitian cenderung untuk memdukan antara disiplin berbagai
ilmu pengetahuan.
b. Multidisiplin
Penelitian bersifat multidisiplin adalah pengkajian tersebut
menggunakan banyak disiplin.
14