Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan Islam dan kebudayaan Arab pra-Islam. Ia menjelaskan pengertian kebudayaan menurut para ahli, unsur-unsur kebudayaan, dan fungsinya. Dokumen juga menjelaskan kehidupan masyarakat Arab pra-Islam yang kacau balau tanpa aturan, sistem kepercayaan mereka waktu itu, dan hukum yang berlaku yang didasarkan pada kekuatan bukan keadilan. Islam kemudian had
Islam adalah cahaya penerang di muka bumi. Islam menunjukkan jalan lurus kepada stiap umatnya. Islam memberi kewajiban-kewajiban kepada para umatnya dimana kewajiban tersebut selelu membawa manfaat terhadap umat yang melakukannya. Islam juga member larangan-karangan terhadap umatnya karena hal tersebut memang akan membawa dampak buruk apabila dilaksanakan.
Menuntut ilmu adalah salah satu perintah dalam Islam. Wajib hukumnya bagi setiap orang Islam untuk menuntut ilmu. Dengan menuntut ilmu, umat Islam dapat memahami banyak hal yang terdapat di muka bumi sehingga umat Islam dapat lebih memahami kebesaran dan keesaan Tuhannya, yaitu Allah SWT. Melalui ilmu pula umat Islam dapat membedakan yang baik dan buruk, yang haq dan bathil, serta membantu umat Islam dalam merencanakan masa depan sehingga dapat bertahan hidup dan memperbaiki kehidupan. Dengan ilmu pula umat Islam dapat menjalankan kewajibannya dengan baik, yaitu menjadi khalifah dan memelihara keharmonisan di muka bumi.
Menuntut ilmu menjadikan suatu peradaban umat menjadi lebih maju dan berkembang. Ilmu menjadikan peradaban Islam di masa silam sebagai pemimpin peradaban. Banyak teori ilmuwan-ilmuwan Islam yang dirumuskan untuk menjelaskan suatu fenomena alam dan menyelesaikan suatu masalah. Banyak pula teknologi-teknologi baru yang ditemukan pada masa itu. Namun, peradaban tersebut kemudian memudar dan seiring perkembangan zaman muncullah peradaban baru yang disebut dengan peradaban modern. Pemimpin peradaban modern adalah masyarakat dunia Barat. Peradaban ini merupakan peradaban baru dan modern. Segala sesuatunya mengusung teknologi modern. Namun sayangnya, kemodernan ini hanya memajukan peradaban secara duniawi saja. Banyak hal yang berkaitan dengan Tuhan dilupakan, nilai-nilai dan norma-norma memudar, sudak tidak tampak lagi batas antara yang baik-buruk dan haq-bathil.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang hidup di masa kini, wajib hukumnya untuk menuntut ilmu, tidak hanya ilmu pengetahuan, tapi juga ilmu agama. Dengan menuntut ilmu diharapkan umat Islam di masa kini dapat mengikuti perkembangan peradaban yang ada, namun tetap dekat dan lekat dengan agama Islam sehingga peradaban Islam dapat berkembang dan berjaya kembali.
Sebagaimana agama terakhir, Islam di ketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara tentang islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu di kaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif hal ini perlu dilakukan, karena kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan ke-Islaman yang bersangkutan. Kita barang kali sepakat terhadap kualitas ke-Islaman seseorang benar-benar komprehenshif dan berkualitas. Dan untuk bagian ini kita akan membicarakan Islam dan kebudayaan, hal ini perlu diketahui agar kita dapat menjawab pertanyaan atau persoalan Islam dan kebudayaan. Diantara pertanyaan apakah Islam itu kebudayaan? Pertanyaan ini penting untuk dikaji agar kita dapat memahami Islam secara komprehenshif disamping itu kita pun dapat mengungkap hubungan antara Islam dan kebudayaan itu sendiri.
Islam adalah cahaya penerang di muka bumi. Islam menunjukkan jalan lurus kepada stiap umatnya. Islam memberi kewajiban-kewajiban kepada para umatnya dimana kewajiban tersebut selelu membawa manfaat terhadap umat yang melakukannya. Islam juga member larangan-karangan terhadap umatnya karena hal tersebut memang akan membawa dampak buruk apabila dilaksanakan.
Menuntut ilmu adalah salah satu perintah dalam Islam. Wajib hukumnya bagi setiap orang Islam untuk menuntut ilmu. Dengan menuntut ilmu, umat Islam dapat memahami banyak hal yang terdapat di muka bumi sehingga umat Islam dapat lebih memahami kebesaran dan keesaan Tuhannya, yaitu Allah SWT. Melalui ilmu pula umat Islam dapat membedakan yang baik dan buruk, yang haq dan bathil, serta membantu umat Islam dalam merencanakan masa depan sehingga dapat bertahan hidup dan memperbaiki kehidupan. Dengan ilmu pula umat Islam dapat menjalankan kewajibannya dengan baik, yaitu menjadi khalifah dan memelihara keharmonisan di muka bumi.
Menuntut ilmu menjadikan suatu peradaban umat menjadi lebih maju dan berkembang. Ilmu menjadikan peradaban Islam di masa silam sebagai pemimpin peradaban. Banyak teori ilmuwan-ilmuwan Islam yang dirumuskan untuk menjelaskan suatu fenomena alam dan menyelesaikan suatu masalah. Banyak pula teknologi-teknologi baru yang ditemukan pada masa itu. Namun, peradaban tersebut kemudian memudar dan seiring perkembangan zaman muncullah peradaban baru yang disebut dengan peradaban modern. Pemimpin peradaban modern adalah masyarakat dunia Barat. Peradaban ini merupakan peradaban baru dan modern. Segala sesuatunya mengusung teknologi modern. Namun sayangnya, kemodernan ini hanya memajukan peradaban secara duniawi saja. Banyak hal yang berkaitan dengan Tuhan dilupakan, nilai-nilai dan norma-norma memudar, sudak tidak tampak lagi batas antara yang baik-buruk dan haq-bathil.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang hidup di masa kini, wajib hukumnya untuk menuntut ilmu, tidak hanya ilmu pengetahuan, tapi juga ilmu agama. Dengan menuntut ilmu diharapkan umat Islam di masa kini dapat mengikuti perkembangan peradaban yang ada, namun tetap dekat dan lekat dengan agama Islam sehingga peradaban Islam dapat berkembang dan berjaya kembali.
Sebagaimana agama terakhir, Islam di ketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara tentang islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu di kaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif hal ini perlu dilakukan, karena kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan ke-Islaman yang bersangkutan. Kita barang kali sepakat terhadap kualitas ke-Islaman seseorang benar-benar komprehenshif dan berkualitas. Dan untuk bagian ini kita akan membicarakan Islam dan kebudayaan, hal ini perlu diketahui agar kita dapat menjawab pertanyaan atau persoalan Islam dan kebudayaan. Diantara pertanyaan apakah Islam itu kebudayaan? Pertanyaan ini penting untuk dikaji agar kita dapat memahami Islam secara komprehenshif disamping itu kita pun dapat mengungkap hubungan antara Islam dan kebudayaan itu sendiri.
"Nilai bererti darjah, kualiti, taraf, sifat ketinggian dll. Identiti bergantung atau berkait dgn Nilai. Tamadun wujud dgn manifestasi budaya, falsafah hidup dan penghayatan Masyarakat Umat Islam. Tamadun Islam wujud berpaksikan Ajaran Tauhid dan segala ajaran yg relevan dengan pelan tindakan pembangunan manusia berasaskan ilmu wahyu dan saintifik serentak."
TAMADUN ISLAM
Dalam huraian di atas,ternyata tamadun pada dasarnya berkaitan dengan kebendaan, misalnya “pembangunan Bandar” dan kerohanian, misalnya pembangunan akhlak’. Oleh itu tamadun dalam pengertian yang mudah ialah kemajuan jasmani (benda) dan rohani (abstract).
"Nilai bererti darjah, kualiti, taraf, sifat ketinggian dll. Identiti bergantung atau berkait dgn Nilai. Tamadun wujud dgn manifestasi budaya, falsafah hidup dan penghayatan Masyarakat Umat Islam. Tamadun Islam wujud berpaksikan Ajaran Tauhid dan segala ajaran yg relevan dengan pelan tindakan pembangunan manusia berasaskan ilmu wahyu dan saintifik serentak."
TAMADUN ISLAM
Dalam huraian di atas,ternyata tamadun pada dasarnya berkaitan dengan kebendaan, misalnya “pembangunan Bandar” dan kerohanian, misalnya pembangunan akhlak’. Oleh itu tamadun dalam pengertian yang mudah ialah kemajuan jasmani (benda) dan rohani (abstract).
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. ISLAM DAN KEBUDAYAAN
ANGGOTA :
-THOHARUDDIN SHALEH
1441172105045
-GOYATUR RUHANA
1441172105106
- NODYA AMBARMAYA
1441172105110
2. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Istilah kebudayaan merupakan tejemahan dari
istilah culture dari bahasa Inggris.Kata culture berasal
dari bahasa latin colore yang berarti mengolah,
mengerjakan, menunjuk pada pengolahan tanah,
perawatan dan pengembangan tanaman dan ternak.
Kamus besar Bahasa Indonesia mengartikan
kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan
batin (akal budaya) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat – istiadat.
3. BEBERAPA PENGERTIAN KEBUDAYAAN
MENURUT PARA AHLI
Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180): Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari
manusia dengan belajar.
Ki Hajar Dewantara: Kebudayaan berarti buah budi manusia
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat,
yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran
didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
4. Edward B. Taylor: Kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang
sebagai anggota masyarakat.
M. Jacobs dan B.J. Stern: Kebudayaan mencakup
keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi,
religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan
warisan social.
5. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kesenian.
Sistem teknologi dan peralatan.
Sistem organisasi masyarakat.
Bahasa.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi.
Sistem pengetahuan.
Sistem religi.
6. FUNGSI KEBUDAYAAN
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok,
contohnya: norma. Norma adalah kebiasaan yang dijadikan dasar
bagi hubungan antara orang-orang tersebut sehingga tingkah laku
masing-masing bisa diatur. Norma sifatnya tidak tertulis dan
berasal dari masyarakat. Maka apabila dilanggar, sangsinya
berupa cemoohan dari masyarakat.
Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan
lainnya, contoh: kesenian.
Melindungi diri kepada alam. Hasil karya masyarakat melahirkan
teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai
kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap
lingkungan alamnya.
Pembimbing kehidupan manusia.
Pembeda antar manusia dan binatang.
7. ISLAM DAN KEBUDAYAAN ARAB PRA
ISLAM
A. Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat Arab pada masa pra islam
dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah. Zaman
jahiliyah adalah zaman kebodohan atau kegelapan
terhadap kebenaran. Tatanan sosial dan akhlak tidak
berjalan semestinya, yang kuat senantiasa menindas
yang lemah, kaum wanita menjadi sasaran tindak
kejahatan dan masih banyak lagi pelanggaran-
pelanggaran yang terjadi pada masa itu.
8. Kehidupan mereka belum teratur seperti
sekarang. Pada waktu itu kehidupan mereka
sangat keras, hidup bersuku-suku, dan suka
berperang. Masyarakat Arab kehilangan kendali,
tidak ada panutan yang dapat menuntun ke arah
kebaikan, yang ada hanyalah kehidupan jahiliyah.
Perilaku masyarakat senantiasa bertentangan
dengan nilai-nilai kebaikan dan tidak ada yang
menyembah Allah SWT.
9. B. Sistem Kepercayaan
Dalam hal kepercayaan (Aqidah), bangsa Arab pra
Islam percaya kepada Allah sebagai pencipta. Mereka
sudah memahami keesaan Allah dan mengikuti agama
yang menuhankan Allah. Sebelum Nabi Muhammad
Saw. diutus, mereka sudah kerap kali kedatangan
dakwah dari para nabi utusan Allah, yang
menyampaikan seruan agar menyembah kepada Tuhan
Yang Maha Esa semata-mata, jangan sampai
mempersekutukan sesuatu dengan-Nya.
10. C. Hukum yang Berlaku
Dalam hal hukum, hukum jahiliyah juga
diistilahkan dengan hukum rimba, yaitu menegakkan yang
salah dan mengalahkan yang benar. Hukum bukan
berdasarkan kepada keadilan, tetapi kepada kekuatan.
Siapa yang kuat dialah yang dimenangkan meskipun
dipihak yang salah. Yang lemah dikalahkan meskipun
berada di pihak benar. Hukum jahilliyah dalam prakteknya
sangat dipengaruhi oleh kedudukan. Orang Yahudi mau
masuk Islam jika mereka dimenangkan. Di zaman jahiliyah
sangatlah tepat kalau praktek hukumnya dikatakan
memakai hukum rimba, sebab tidak ada perlindungan dari
yang kuat terhadap yang lemah. Hal ini mengakibatkan
seringnya perang antar suku.