Analisis petrofisika dilakukan terhadap data log sumur KP-03 di Struktur KP, Cekungan Sumatera Selatan. Tujuannya adalah menginterpretasi data log menggunakan Interactive Petrophysics untuk memperoleh nilai porositas, volume clay, water saturation, dan nett pay serta jenis fluida pengisi sumur. Berdasarkan analisis log resistivitas, densitas, dan neutron, didapatkan formasi penghasil yang berpotensi mengandung hidrokarbon adalah Formasi Talang Akar
Analisis fasies dan sikuen stratigrafi Formasi Air Benakat berdasarkan data well log pada lapangan "EA", Cekungan Sumatra Selatan. Penelitian ini menganalisis fasies, lingkungan pengendapan, dan sikuen stratigrafi Formasi Air Benakat pada tiga sumur dengan menggunakan analisis well log, litofasies, dan korelasi bidang. Hasilnya menunjukkan satu sikuen tidak utuh dengan tiga sistem trakt yang mengandung dua potensi formasi
Teks tersebut merangkum tentang cekungan samudra dan litologi batuan lempeng samudra. Cekungan samudra adalah dataran rendah yang terbentuk dari pertemuan lantai samudra dan lempeng benua, yang ditandai oleh adanya continental margin. Kerak samudra terbentuk dari magma pendinginan dan terdiri atas batuan basal basa. Cekungan samudra memiliki fitur seperti ridge, trench, island arc, seamount, dan atol.
Ada empat jenis perangkap minyak yaitu perangkap stratigrafi, struktural, kombinasi, dan hidrodinamik. Perangkap stratigrafi terbentuk oleh perubahan sifat batuan secara vertikal atau lateral, sedangkan perangkap struktural disebabkan oleh deformasi lapisan akibat tektonik seperti lipatan dan patahan. Perangkap kombinasi melibatkan lebih dari satu faktor, sementara perangkap hidrodinamik
Analisis petrofisika dilakukan terhadap data log sumur KP-03 di Struktur KP, Cekungan Sumatera Selatan. Tujuannya adalah menginterpretasi data log menggunakan Interactive Petrophysics untuk memperoleh nilai porositas, volume clay, water saturation, dan nett pay serta jenis fluida pengisi sumur. Berdasarkan analisis log resistivitas, densitas, dan neutron, didapatkan formasi penghasil yang berpotensi mengandung hidrokarbon adalah Formasi Talang Akar
Analisis fasies dan sikuen stratigrafi Formasi Air Benakat berdasarkan data well log pada lapangan "EA", Cekungan Sumatra Selatan. Penelitian ini menganalisis fasies, lingkungan pengendapan, dan sikuen stratigrafi Formasi Air Benakat pada tiga sumur dengan menggunakan analisis well log, litofasies, dan korelasi bidang. Hasilnya menunjukkan satu sikuen tidak utuh dengan tiga sistem trakt yang mengandung dua potensi formasi
Teks tersebut merangkum tentang cekungan samudra dan litologi batuan lempeng samudra. Cekungan samudra adalah dataran rendah yang terbentuk dari pertemuan lantai samudra dan lempeng benua, yang ditandai oleh adanya continental margin. Kerak samudra terbentuk dari magma pendinginan dan terdiri atas batuan basal basa. Cekungan samudra memiliki fitur seperti ridge, trench, island arc, seamount, dan atol.
Ada empat jenis perangkap minyak yaitu perangkap stratigrafi, struktural, kombinasi, dan hidrodinamik. Perangkap stratigrafi terbentuk oleh perubahan sifat batuan secara vertikal atau lateral, sedangkan perangkap struktural disebabkan oleh deformasi lapisan akibat tektonik seperti lipatan dan patahan. Perangkap kombinasi melibatkan lebih dari satu faktor, sementara perangkap hidrodinamik
Laterit merupakan hasil pelapukan kuat pada daerah tropis yang kaya akan kaolinit dan oksida besi serta aluminium. Laterit mengandung logam aluminium dan nikel, serta dapat mengandung emas. Pembentukan laterit dipengaruhi oleh iklim, vegetasi, struktur batuan, dan waktu pelapukan.
The document provides an overview of well log analysis including typical approaches for analyzing clean formations and shaly sands. Key aspects covered include determining water saturation using Archie's equation, identifying potential water and hydrocarbon bearing zones, performing environmental corrections, and making decisions on a formation's productive capability based on calculations like moveable hydrocarbon index and bulk volume water. Software tools for formation evaluation and probabilistic/deterministic analysis are also briefly mentioned.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
1. Komposisi magma ditentukan dengan mempelajari batuan beku yang berasal dari magma yang membeku dan aktivitas vulkanisme karena mengandung gas.
2. Komposisi kimia magma sangat kompleks dan terdiri atas 10 unsur utama, terutama SiO2.
3. Terdapat tiga jenis magma berdasarkan kandungan SiO2 yaitu basaltik, andesitik, dan riolitik yang memiliki sifat yang berbeda seperti temperatur
The document discusses key concepts in petrophysics including:
- Petrophysics integrates formation evaluation data like logs and cores.
- It involves analyzing logs to determine properties like porosity, water saturation, and clay content using equations.
- A petrophysicist links subsurface data between geology and reservoir engineering to provide quantitative assessments of formations.
- Their work involves complicated reservoirs and new technologies, but provides important outputs used across disciplines.
The document discusses well logging techniques. It begins by defining a well log as a continuous record of measurements made in a borehole that respond to variations in physical rock properties. It then discusses the concept of borehole invasion, where drilling mud contaminates the formation near the borehole. Key logging tools are described, including gamma ray, spontaneous potential, resistivity, density, neutron, and sonic logs. Porosity calculations using various logs are also presented. In particular, it focuses on how well logs can be used to determine lithology, porosity, fluid content and hydrocarbon saturation in geological formations.
Uji kuat geser langsung digunakan untuk mengetahui kuat geser batuan dengan menerapkan gaya normal dan geser pada sampel batuan. Faktor yang mempengaruhi kuat geser antara lain kohesi, sudut geser dalam, tegangan normal, keberadaan air, dan kekasaran permukaan geser. Hasil uji memberikan kurva hubungan antara tegangan geser dan perpindahan serta menunjukkan nilai puncak dan sisa kuat geser batuan.
This document summarizes the process of reservoir modeling and simulation for the Saldanadi Gas Field in Bangladesh using Petrel 2009.1.1 and FrontSim software. The workflow includes collecting seismic, well, and production data; interpreting horizons and faults from seismic lines; developing structural and stratigraphic models; modeling properties; simulating initial conditions and production; and history matching simulation results to field data. The objectives are to better understand reservoir characteristics, locate new wells, and forecast production and investment needs to further develop the field.
Introduction Petrel Course (UAB-2014)
This course has been prepared as an introduction of Petrel software (Schlumberger, www.software.slb.com/products/platform/Pages/petrel.aspx), an application which allows the modeling and visualization of reservoirs, since the exploration stage until production, integrating geological and geophysical data, geological modeling (structural and stratigraphic frameworks), well planning, or property modeling ( petrophysical or petrological) among other possibilities.
The course will be focused mainly in the understanding and utilization of workflows aimed to build geological models based on superficial data (at the outcrop scale) but also with seismic data. The course contents have been subdivided in 5 modules each one developed through the combination of short explanations and practical exercises.
The duration of the course covers more or less 10h divided in three sessions. The starting data will be in the first week of December.
This course will be oriented mainly for the PhD and master students ascribed at the Geologic department of the UAB. For logistic reasons the maximum number of places for each torn are 9. The course is free from the Department members but the external interested will have to make a symbolic payment.
Those interested send an e-mail to the Doctor Griera (albert.griera@uab.cat).
The course will be imparted by Marc Diviu (Msc. Geology and Geophysics of reservoirs).
Formation evaluation and well log correlationSwapnil Pal
This document provides an overview of well log formation evaluation and interpretation. It discusses the basic well log tools used to measure parameters like gamma ray, resistivity, density, and neutron porosity. It describes qualitative log interpretation to identify reservoir zones, hydrocarbon-bearing zones, and fluid types. The document also covers quantitative interpretation, including calculating porosity, water saturation, and estimating hydrocarbon reserves. In conclusion, well logs provide key information for establishing the existence of producible oil and gas reservoirs, including reservoir type, thickness, porosity, permeability, and fluid saturation.
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
1. Teknik eksplorasi merupakan tahap awal kegiatan pertambangan yang meliputi pemetaan geologi, tracing float, pembuatan paritan dan sumur uji, serta pemboran untuk mengumpulkan informasi mengenai keterdapatan, penyebaran, dan karakteristik endapan mineral.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
1. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang dihasilkan dalam proses pembakaran tak sempurna di furnace industri perminyakan.
2. CO dapat mengikat hemoglobin darah 200 kali lebih kuat dari oksigen, menyebabkan hipoksia jaringan dan berbagai gejala keracunan.
3. Pencegahan paparan CO pekerja perlu dilakukan dengan meningkatkan ventilasi furnace, penggunaan APD, dan pemeriksaan peral
The document contains a scrambled list of different animals. Some of the animals mentioned include lion, tiger, dog, cat, bird, fish, insect, horse, monkey, elephant, penguin, whale, zebra, bear, bull, camel, chicken, chick, frog and rabbit.
Laterit merupakan hasil pelapukan kuat pada daerah tropis yang kaya akan kaolinit dan oksida besi serta aluminium. Laterit mengandung logam aluminium dan nikel, serta dapat mengandung emas. Pembentukan laterit dipengaruhi oleh iklim, vegetasi, struktur batuan, dan waktu pelapukan.
The document provides an overview of well log analysis including typical approaches for analyzing clean formations and shaly sands. Key aspects covered include determining water saturation using Archie's equation, identifying potential water and hydrocarbon bearing zones, performing environmental corrections, and making decisions on a formation's productive capability based on calculations like moveable hydrocarbon index and bulk volume water. Software tools for formation evaluation and probabilistic/deterministic analysis are also briefly mentioned.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
1. Komposisi magma ditentukan dengan mempelajari batuan beku yang berasal dari magma yang membeku dan aktivitas vulkanisme karena mengandung gas.
2. Komposisi kimia magma sangat kompleks dan terdiri atas 10 unsur utama, terutama SiO2.
3. Terdapat tiga jenis magma berdasarkan kandungan SiO2 yaitu basaltik, andesitik, dan riolitik yang memiliki sifat yang berbeda seperti temperatur
The document discusses key concepts in petrophysics including:
- Petrophysics integrates formation evaluation data like logs and cores.
- It involves analyzing logs to determine properties like porosity, water saturation, and clay content using equations.
- A petrophysicist links subsurface data between geology and reservoir engineering to provide quantitative assessments of formations.
- Their work involves complicated reservoirs and new technologies, but provides important outputs used across disciplines.
The document discusses well logging techniques. It begins by defining a well log as a continuous record of measurements made in a borehole that respond to variations in physical rock properties. It then discusses the concept of borehole invasion, where drilling mud contaminates the formation near the borehole. Key logging tools are described, including gamma ray, spontaneous potential, resistivity, density, neutron, and sonic logs. Porosity calculations using various logs are also presented. In particular, it focuses on how well logs can be used to determine lithology, porosity, fluid content and hydrocarbon saturation in geological formations.
Uji kuat geser langsung digunakan untuk mengetahui kuat geser batuan dengan menerapkan gaya normal dan geser pada sampel batuan. Faktor yang mempengaruhi kuat geser antara lain kohesi, sudut geser dalam, tegangan normal, keberadaan air, dan kekasaran permukaan geser. Hasil uji memberikan kurva hubungan antara tegangan geser dan perpindahan serta menunjukkan nilai puncak dan sisa kuat geser batuan.
This document summarizes the process of reservoir modeling and simulation for the Saldanadi Gas Field in Bangladesh using Petrel 2009.1.1 and FrontSim software. The workflow includes collecting seismic, well, and production data; interpreting horizons and faults from seismic lines; developing structural and stratigraphic models; modeling properties; simulating initial conditions and production; and history matching simulation results to field data. The objectives are to better understand reservoir characteristics, locate new wells, and forecast production and investment needs to further develop the field.
Introduction Petrel Course (UAB-2014)
This course has been prepared as an introduction of Petrel software (Schlumberger, www.software.slb.com/products/platform/Pages/petrel.aspx), an application which allows the modeling and visualization of reservoirs, since the exploration stage until production, integrating geological and geophysical data, geological modeling (structural and stratigraphic frameworks), well planning, or property modeling ( petrophysical or petrological) among other possibilities.
The course will be focused mainly in the understanding and utilization of workflows aimed to build geological models based on superficial data (at the outcrop scale) but also with seismic data. The course contents have been subdivided in 5 modules each one developed through the combination of short explanations and practical exercises.
The duration of the course covers more or less 10h divided in three sessions. The starting data will be in the first week of December.
This course will be oriented mainly for the PhD and master students ascribed at the Geologic department of the UAB. For logistic reasons the maximum number of places for each torn are 9. The course is free from the Department members but the external interested will have to make a symbolic payment.
Those interested send an e-mail to the Doctor Griera (albert.griera@uab.cat).
The course will be imparted by Marc Diviu (Msc. Geology and Geophysics of reservoirs).
Formation evaluation and well log correlationSwapnil Pal
This document provides an overview of well log formation evaluation and interpretation. It discusses the basic well log tools used to measure parameters like gamma ray, resistivity, density, and neutron porosity. It describes qualitative log interpretation to identify reservoir zones, hydrocarbon-bearing zones, and fluid types. The document also covers quantitative interpretation, including calculating porosity, water saturation, and estimating hydrocarbon reserves. In conclusion, well logs provide key information for establishing the existence of producible oil and gas reservoirs, including reservoir type, thickness, porosity, permeability, and fluid saturation.
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
1. Teknik eksplorasi merupakan tahap awal kegiatan pertambangan yang meliputi pemetaan geologi, tracing float, pembuatan paritan dan sumur uji, serta pemboran untuk mengumpulkan informasi mengenai keterdapatan, penyebaran, dan karakteristik endapan mineral.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
1. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang dihasilkan dalam proses pembakaran tak sempurna di furnace industri perminyakan.
2. CO dapat mengikat hemoglobin darah 200 kali lebih kuat dari oksigen, menyebabkan hipoksia jaringan dan berbagai gejala keracunan.
3. Pencegahan paparan CO pekerja perlu dilakukan dengan meningkatkan ventilasi furnace, penggunaan APD, dan pemeriksaan peral
The document contains a scrambled list of different animals. Some of the animals mentioned include lion, tiger, dog, cat, bird, fish, insect, horse, monkey, elephant, penguin, whale, zebra, bear, bull, camel, chicken, chick, frog and rabbit.
Co-founder of D-RAFT Corporate Accelerator, responsible for business development and strategic partnerships. Working with biggest corporate partners in Poland and Europe with 5 years experience in corporate innovations project. D-RAFT was founded in February 2014 and is aimed at creating value for the European ecosystem by helping startups and corporations grow together. Jedrzej was named as an infuencer by MIT “Innovators Under 35” .
Software for Hotels and Restaurants with K.O.T. Management, Table Booking, Room Rent Service, Billing, Stock Management, Production. Very Easy to operate.
You’ve got great service, great products and great people — but, in accordance with the season, it’s time to go a little further.
The holidays are a popular time to advertise, so it's important to put thought into your marketing campaign. You want to appeal to everyday emotions while also standing out from the crowd. A lot of spending occurs during the holidays—the trick is to get your customers to spend with you and not your competitors.
This document provides an example resume template and instructions for uploading a resume to the system. The template includes basic resume sections such as experience, education, and skills. Users are asked to provide their resume and email address so it can be uploaded into the system.
El documento describe varios aspectos relacionados con el desarrollo y comportamiento de estudiantes de primaria, incluyendo su capacidad cognitiva, conceptual, social y lingüística. También discute factores como su flexibilidad, situación socioeconómica y nutricional que pueden afectar su desempeño escolar.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
AAN Annual Meeting - Promotions & Interactive Content ExplosionUpland Second Street
The document discusses the steps for media companies to become modern audience engagement companies. It outlines 7 key steps: 1) cross-departmental collaboration, 2) establishing goals and a plan, 3) owning relationships with consumers through email, 4) building and leveraging consumer profiles, 5) delivering measurable results to clients, 6) targeting and personalizing content and advertising, and 7) creating a corporate strategy. Industry experts provide advice and perspectives on each of the 7 steps.
A muffle furnace is a furnace that heats materials indirectly through radiant heating. It uses electrically operated heating elements like nichrome wires to heat air inside a chamber. This heated air then radiantly heats any materials inside, without them touching the heating elements. Muffle furnaces can reach extremely high, precisely controlled temperatures. They are used to test how materials perform at high temperatures in applications like ceramics, semiconductors, heat treatment, and more.
This document summarizes a presentation on qualifying critical utilities like HVAC and water systems. It discusses the three stages of process validation according to FDA guidance: process design, process qualification, and continued process verification. It emphasizes building quality into the process from the beginning through understanding risk and science. Utilities and equipment must be qualified before process validation. Monitoring ensures the process remains in control.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas produksi lepas pantai yang mencakup beberapa hal seperti: jenis-jenis anjungan produksi lepas pantai seperti steel jacket platform, concrete gravity platform, dan floating production storage and offloading (FPSO); fasilitas transportasi produksi; fasilitas pemisahan minyak dan gas seperti separator, scrubber gas, dan free water knockout tank; serta peralatan-peralatan pada anjungan kompresor seperti kompresor, scrubber gas, dan generator engine.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. TUGAS EVALUASI LOGING SUMUR
INTERPRETATION CLEAN FORMATION
Disusun Oleh :
BENNY ARIANDY SAPUTRA
113130075/TM
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2016
2. Evaluasi dari clean formation memiliki beberapa parameter yang harus diperhatikan yaitu Rw, Rt
dan ɸ. Archie menuliskan dalam persamaan saturasi air.
Keterangan,
c=0.9 untuk batu pasir dan 1.0 untuk batuan karbonat.
Terdapat beberapa hambatan ketika akan menentukan Rw pada formsi yang tidak mengandung air
maka SP log kurang maksimal dalam pengukurannya namun dapat dapat diatasi dengan
menggunakan interpretasi.
RESISTIVITY-POROSITY CROSSPLOTS
Porosity-resistivity crossplot baik digunakan apabila:
Rw tidak diketahui namun konstan disetiap interval.
Matrix density atau velocity tidak diketahui.
Minimal terdapat sedikit air pada zona yang memiliki porositas yang berbeda ada interval
pengukuran.
Jenis formasinya clean.
Terdapat dua jenis crossplot yaitu Hingle plot dan Pickett plot.
A. Secara matematis persamaan Hingle Plot dapat dituliskan.
Dengan asumsi harga Rw dan c konstan, plot dari ɸ vs 1/√Rt bergantung pada saturasi air
(Sw).
3. gambar 6.1 adalah contoh dari perhitunga Hingle Plot dimana garis porositas akan
meningkat pada horizontal axis namun resistivity menurun secara tidak linear pada vertical
axis.
Perhitungan untuk Sw = 1adalah.
Rw ditentukan berdasarkan substitusi dari hasil perhitungan ɸ dan Rt pada harga Sw=1.
Untuk harga pasti porositas berdasarkan rumus Archie adalah
The PICKETT PLOT
Pada metode Pickett Plot menggunakan persamaan:
Grafik yang digunakan pada Porosity-resistivity crossplot (Pickett Method) adalah
IDENTIFIKASI MULTIMINERAL
Pada kesempatan ini akan membahas yentang jumlah multimeral yang berada pada formasi
bberdasarkan penggunaan alat kombinasi log dari density, neutron, sonic, dan gamma ray. Mineral
yang terkandung dalam formasi tersebut seperti shale dan sedikit pengotor seperti gypsum, garam,
polythalite dan sulfur.
Identifikasi matriks sangat penting terutama pada lapisan tipis untuk beberapa alasan
seperti: Pertama, porositas mungkin terdapat dekat dengan zona cut-off sehingga akurasi dari
penggunaan log harus maksimal. Dolomite dan shale merupakan contoh pemisahan antara
4. limestone berdasarkan defleksi dari nmeutron dan density porosity. Dengan dolomit porositas
efektifnya dekat dengan Øn dan Øo. Kedua, formasi tipis biasanya membutuhkan acidizing atau
acid fracturing untuk menstimulasi produksi. Ketiga, adalah alasan geologi alam.
Terdapat tiga metode kombinasi dari penentuan porositas berdasarkan komposisi
mineralnya, yaitu:
1. M-N Plot
2. MID Plot
3. Metode Litho-Density-Neutron
Metode 1 dan 2 menggunakan log density, neutron, dan sonic. Metode nomor 3
menggunakan Lithology-Density dan data Neutron, serta terdapat data ,menggunakan special
gamma ray.
M-N PLOT
Metode M-N Plot adalah kombinasi data dari tiga porositas logging, seperti efek dari
sepanjang perbedaan porositas hampir terelimasi kuantitas M dan N dapat ditulis secara matematis
M = 0,01 ( tt- t) / (ƿb- ƿt)
N = (Ønt-Øn) / (ƿb- ƿt)
Tetapi metode ini memiliki beberapa kelemahan dan tidak begitu akurat untuk beberapa
alasan seperti:
- Silika, kalsit, dan dolomit tidak terpisah secara berjauhan
- Posisi mineral tersebut tergantung pada asumsi matriks velocity
Sebagai tambahan, kehadiran shale , gipsum , secondary porosity, gas, garam, atau sulfur
menggeser poin dari segitiga dasar dalam arah yang ditunjukkan . plot karena itu digunakan secara
statistik menunjukkan di mana sekelompok poin yang diberikan jeda panjang cenderung
mengelompok
THE MID PLOT
MID (identifikasi matriks) plot adalah metode lain yang memanfaatkan data log sama
dengan plot M - N yang berdasarkan pada penentuan densitas matriks batuan dan waktu perjalanan
5. matrix nyata untuk tingkat kepentingan ; memplot nilai-nilai pada plot MID dan mengamati mana
titik jatuh relatif dari posisi poin mineral tunggal.
Untuk menentukan pada densitas matriks terlihat pada tingkat kedalaman tertentu. Nilai-
nilai densitas dan hasil dari neutron log dibaca dari hasil crossplot antara Density-Neutron, dalam
chart konstan merupakan hasil interpolasi antara densitas matriks batu pasir, limestone, dan
dolomit, dan kemudian beberapa plot dapat dibaca pada grafik ini.
Penentuan kecepatan matriks nyata adalah sama. Nilai kecepatan matriks dibaca dari Sonic
log dan disertai dengan porositas neutron berdasarkan hasil crossplot antara sonic-neutron. Daerah
penampungan yang sama pada penggunaan kuantitatif grafik berdasarkan Dari M - N petak . Shale
mendorong poin ke bawah dan garam dan gas menggeser mereka ke atas dan ke kanan, tidak ada
satu titik sangat signifikan dengan sendirinya. Pengelompokan poin menunjukkan tren.
Keuntungan utama dari plot pertengahan atas plot M - N lebih plot M - N adalah bahwa
tidak ada perhitungan yang diperlukan , matriks titik pada grafik tidak tergantung pada porositas
atau salinitas , dan parameter diplot memiliki makna pseudophysical. Sebaliknya , M Dan N adalah
jumlah abstrak. Penggunaan kedua plot , bagaimanapun, dapat membantu mengatasi efek dari
mineral kurang umum seperti garam , gypsum , dan sulfur.
METODE LITHO-DENSITY-NEUTRON
Ini adalah metode identifikasi mineral, data yang di input adalah densitas bulk dan
koefisien penyerapan fotoelektron dari litho-density log, porositas log, dari neutron log. Berikut
ini adalah persamaan dari penyerapan fotoelektrik
U = Pe (ƿb+ 0,18830/ 1.704
Dan koefisien untuk porositas formasi yang berbeda, persamaannya;
U = Ø . Uf + ( 1 – Ø) Uma
Sedangkan untuk matriks yang tidak diketahui, persamaannya:
(Uma) a = ( U- Uf) . Ø)/ (1-Ø)
6. Setealah nilai ρma dan Uma diperoleh, kemudian diplot pada gambar 6-10. Persentase rata-
rata dari limestone, sandstone, dan dolomit dapat dihitung dari gridline. Contohnya, pada poin C
mengindikasikan jumlah dolomit dan kkalsit yang hampir sama dengan kemungkinan kandungan
kuarsa yang sedikit.
Pada gambar 6-12, menunjukkan contoh plot dari berbagai zona dengan bermacam-macam
litologi dan porositas yang rendah di dalam sumur. Pengelompokan tersebut jelas menunjukkan
litologi yang berbeda-beda.
7. Pada M-N dan MID plot, keberadaan clay atau shale sangatlah mengganggu. Pada gambar
6-13 menunjukkan perkiraan lokasi dari kaolinit, ilit, dan klorit, begitu juga dengan feldspar.
Lokasi dari anhidrit dan garam juga dapat diketahui.
Gambar 6-15 merupakan contoh dari daerah shaly carbonate. Sekilas, plot ρ-U
mengindikasikan percampuran kalsit-dolomit-anhidrit. Tetapi, plot Thorium-Pottasium
menunjukkan level shaly yang lebih besar dan mengandung campuran potassium-clay dsan
feldspar yang tinggi.
8. TRENDS IN MULTIMINERAL IDENTIFICATION
Plot ρ-U lebih baik dari plot M-N dan mid plot, karena titik kuarsa kalsit dolomit dan
anhidrit terpisah dengan jelas. Walaupun dengan penambahan informasi dari spectral GR, namun
data untuk membedakan komponen batuan tetap rancu. Alat Gamma Spectroscopy menghasilkan
ledakan neutron yang berinteraksi dengan formasi dan mengeluarkan gamma ray. Dengan
mendeteksi gamma ray dan mengumpulkan energy-energi tersebut, jumlah relative fari hydrogen,
kalsium, silicon, klorit, sulfir, iron, karbon, dan oksigen dapat diketahui, dan dari kandungan
tersebut dapat ditentukan presentase masing-masing sand, limestone, clay, dan komponen lainnya.
Kombinasi dari Litho-density, spectral gamma ray, dan induced gamma spectroscopy akan
dapat mengindikasikan komponen-komponen mineral.