SlideShare a Scribd company logo
1
MODEL INTERLINKAGE LPPM UNIVERSITAS DENGAN LEMBAGA
DESA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEREKONOMIAN
PERDESAAN DI ERA PERDAGANGAN BEBAS
Tri Cahyono dan Arif Dwi Hartanto
Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang 2010
Pendahuluan
Keberadaan sebuah lembaga baik formal maupun informal yang mampu
mengangkat perekonomian masyarakat kelas pinggiran dalam konteks
perdagangan bebas dirasa sangatlah dibutuhkan. Khususnya dalam rangka
membantu pembangunan kekuatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
dan sektor pertanian ditengah gempuran produk-produk asing pasca
diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA).
Bila melihat data BPS tahun 2006, bahwasannya UMKM di Indonesia
menghegemoni unit-unit usaha yang beredar dengan rincian sebesar 99,75% dan
hanya 0,19% merupakan usaha skala besar. Selang dua tahun kemudian, yaitu
2008 meningkat menjadi 99,99% dari total unit usaha, dengan sumbangan 3
sektor terbesar mencapai 85%. Tiga sektor terbesar tersebut adalah pertanian,
perdagangan, dan jasa dimana masing-masing menyumbang sebesar 26,40 juta,
14,79 juta, dan 2,18 juta unit usaha.
Selain itu, bila menilik sektor-sektor basis padat karya (pertanian) di
perdesaan dari hari ke hari semakin mengalami degradasi. Padahal penyerapan
tenaga kerja di sektor pertanian yang berada di perdesaan berdasarkan data BPS
tahun 2007 sebesar 42,61 juta jiwa dan sektor industri pada tahun yang sama
hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar 12,09 juta jiwa. Kenyataan ini
sungguh ironi ketika data lain menyebutkan sebanyak 23,61 juta penduduk miskin
berada di daerah perdesaan yang pada umumnya terlibat dengan sektor pertanian,
dan dari 72 persen adalah subsektor pertanian pangan (BPS, 2007).
Tak hanya itu, dilema sektor pertanian semakin memprihatinkan ketika
produktivitas jauh dari harapan. Pada tahun 1997 seorang pekerja pertanian hanya
menghasilkan output sebesar Rp. 1,7 juta selama satu tahun, sedangkan seorang
pekerja sektor indutri dapat menghasilkan Rp. 9,5 juta di tahun yang sama.
Sedangkan selang beberapa tahun kemudian, pada tahun 2005 pekerja sektor
2
pertanian menghasilkan Rp. 6,1 juta, sementara pekerja sektor industri dapat
memperoleh hingga Rp. 41,1 juta (Suman, 2008).
Melihat mirisnya kondisi tersebut, sebuah model interlinkage Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Univeritas dengan lembaga desa
(rural institutions) dirasa sangat tepat untuk diaplikasikan. Model kebijakan ini
tidak lepas dari peran serta civitas akademika dan fungsinya yang tertuang dalam
“Tri Darma Perguruan Tinggi”. Sehingga dalam hal ini bukan sekedar
interlinkage yang tercipta secara sporadis, tetapi berkelanjutan. Maka, seperti apa
model interlinkage ini sehingga bisa meningkatkan kinerja perekonomian
perdesaan di era perdagangan bebas adalah pertanyaan dasar yang harus segera
direalisasikan agar bangsa ini menjadi lebih baik di era globalisasi.
Model Interlinkage LPPM Universitas dan Lembaga Desa
Secara umum, model interlinkage antara dua hubungan lembaga ini sangat
penting. Pihak universitas menyediakan orang-orang yang kapabel, khususnya di
bidang pembangunan perdesaan dan pertanian sehingga keberadaannya memang
benar-benar dapat membantu permasalahan pada tingkat akar rumput di
masyarakat. Sedangkan lembaga desa disini dapat bertsifat formal maupun
informal (bentukan dari masyarakat sendiri yang independent). Adapun kerangka
kerja (conceptual framework) proses perencanaan dan pelaksanaan dari model ini
akan dilakukan dalam beberapa tahapan utama :
1. Identifikasi
Pada tahapan ini, tim teknis dari pihak universitas bersama stakeholder
melakukan kajian lebih lanjut berkaitan dengan ketersediaan sumberdaya
potensial yang ada di desa. Tentunya, tim teknis harus memiliki draft penilaian
tersendiri (kriteria) mengenai sumberdaya potensial yang mampu masuk ke
pasar lokal maupun internasional.
2. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu cara berpikir mengenai persoalan sosial
ekonomi, berorientasi utama pada masa depan, berkenaan dengan hubungan
antara tujuan dan keputusan-keputusan kolektif dan mengusahakan
kebijaksanaan dan program yang menyeluruh (Wahyudi, 2007).
3
Dalam proses perencanaan ini, hasil identifikasi yang telah dilakukan
oleh tim teknis dipaparkan secara gamblang kepada masyarakat. Selanjutnya
tim teknis bersama masyarakat dan institusi desa merumuskan sebuah program
yang jelas (bagaimana memulai usaha, bagaimana pendistribusian barang,
strategi memasuki pasar dan bagaimana mengembangkan usaha dan
memperluas jaringan pemasaran). Perencanaan memegang peran yang sangat
krusial lantaran berkaitan dengan proses pencapaian.
3. Persetujuan Pendanaan
Untuk pendanaan program interlinkage sendiri sangat sederhana dan bisa
dilakukan dalam bermacam cara. Mulai dari iuran masyarakat, dari pemerintah
desa, hibah, kontrak kerja dengan investor maupun dari pemerintah pusat.
Khusus dari pemerintah pusat, untuk saat ini ada program pengembagan
pertanian di pedesaan. Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan
(PUAP) yang dicanangkan oleh menteri Pertanian tahun 2008, jika digabung
dengan model interlinkage dirasa sangat sinkron.
4. Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan interlinkage dimulai dari pendampingan kepada
pelaku UMKM dan petani khususnya yang bersifat teknis. Contoh yang dapat
dilaksanakan adalah tataguna lahan, perawatan tanaman pertanian,
pengembangan UMKM dan diversifikasi produk, strategi pemasaran
(penerapannya bisa dilakukan secara online), penyuluhan penggunaan alat-alat
untuk diversifikasi produk dan lain sebagainya.
Dibentuknya UMKM produk pertanian dengan tujuan utama adalah
sebagai sarana kolektifikasi pemasaran dan meningkatkan bergaining position
petani. Petani seringkali menjual produknya kepada tengkulak dengan sistem
bagi hasil 60% untuk petani dan 40% untuk tengkulak (Sesbany, 2007).
Melihat kasus itulah, kolektifikasi pemasaran memang mutlak dibutuhkan.
Kolektifikasi ini selain untuk mempermudah pemasaran, tetapi juga untuk
menghilangkan ketimpangan harga antar petani yang menghasilkan produk
sejenis.
UMKM pertanian dikelola oleh masyarakat setempat dengan didampingi
oleh tim teknis dan institusi desa. Setelah barang-barang terkumpul dan di
4
proses lebih lanjut, tim teknis dibutuhkan untuk mencari jarangan pemasaran.
Jaringan pemasaran bisa berupa kontrak kerja sama dengan distributor dan
industri yang benar-benar intens pada produk-produk pertanian, maupun
dengan mengadakan pameran internasional produk-produk pertanian. Selain
itu, di era globalisasi saat ini, pemasaran produk sangatlah mungkin dilakukan
secara online. Ini merupakan salah satu metode efektif untuk meningkatkan
perluasan jaringan pemasaran secara global.
5. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim teknis dan stakeholder
terkait. Hal ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana model interlinkage
ini berhasil atau belum. Monitoring dan evaluasi ini dilakukan secara continue
atau berkesinambungan dengan jangka waktu yang telah ditentukan
sebelumnya. Sehingga setelah sebuah program dilaksanakan, akan terus
dilakukan monitoring secara terus menerus agar keberlangsungan
(sustainability) dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan prinsip mengenai
anggaran berbasis kinerja (performance based budgeting) dimana sebuah
program tidak hanya dinilai berdasarkan input ataupun outputnya. Tetapi yang
lebih penting dari sistem performance based budgeting yaitu sebuah program
harus memiliki outcome.
Untuk mengetahui apakah outcome dari sebuah program itu sudah
tercapai atau belum, maka langkah yang paling tepat yaitu diadakannya
monitoring dan evaluasi dari pihak-pihak terkait seperti tim teknis dan
stkeholder sendiri yang terlibat didalamnya. Monitoring juga bisa dilakukan
oleh pemerintah pusat secara langsung seperti adanya pemantauan pameran
produk-produk pertanian (lokal, nasional maupun internasional) secara berkala.
Sehingga potensi-potensi lokal yang ada akan semakin berkembang dan
tentunya akan meningkatkan daya saing ekonomi bangsa secara merata melalui
pengembangan kinerja perekonomian perdesaan terutama sejak
diberlakukannya ACFTA.
5
Penutup
Globalisasi selama ini hanya memarginalkan (to marginalize), membatasi
(delimit), dan mengesampingkan (decentre) kerja-kerja nilai lokal yang dianggap
marginal. Sehingga dengan interlinkage antara LLPM Universitas lembaga desa
ini sangat efektif untuk memaksimalkan semua potensi lokal yang ada dalam
suatu desa, terutama pengembangan UMKM dan sektor pertanian agar dapat
mendongkrak pendapatan petani, lembaga, dan perorangan serta penyerapan
tenaga kerja. Hal ini searah dengan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
yang menekankan pentingnya pembangunan berbasis masyarakat (community
based development), bersifat bottom up dan lokalitas yang berprinsip pada unsur
swadaya, kolaboratif, dan partisipatoris.
Dapat dikatakan, interlinkage ini bertujuan untuk mengedepankan sektor
UMKM perdesaan dan pertanian. Mengingat kontribusinya dalam menyumbang
devisa dan dukungannya terhadap sektor industri tidak boleh diabaikan. Sehingga
dalam hal ini akan mampu menggerakkan kembali sektor pertanian dan
pembangunan perdesaaan yang sesungguhnya memilki daya dukung yang sangat
luar biasa dalam arah pembangunan bangsa. Model interlinkage ini harus
berorientasi pada konteks global melalui berbagai elemen pendukung serta
komponen yang dimilikinya.
Daftar Pustaka
BPS. 2007. Sektor Penyerapan Tenaga Kerja. Jakarta: BPS Pusat.
Sesbany. 2007. Penguatan Kelembagaan Petani untuk Meningkatkan Posisi
Tawar Petani. Medan: STTP Medan.
Suman, Agus. 09 April 2008. Marginalisasi Pertanian. Dalam Harian Surya.
Suprapto, Ato. 2010. Petunjuk Teknis Peringkatan (Rating) Gapoktan PUAP
Menuju LKM-A. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Wahyudi, Setyo Tri. 2007. Penguatan Sektor-Subsektor Ekonomi dalam Upaya
Peningkatan Pembangunan Ekonomi Daerah. Badan Penerbitan dan
Dokumentasi Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Malang.
Yustika, Ahmad Erani. 2008. Ekonomi Kelembagaan, definisi, teori, dsan
strategi. Bayumedia Publishing: Anggota IKAPI Jatim.

More Related Content

What's hot

Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Frans Dione
 
Bab 7 Kegiatan Perekonomian Indonesia
Bab 7 Kegiatan Perekonomian IndonesiaBab 7 Kegiatan Perekonomian Indonesia
Bab 7 Kegiatan Perekonomian Indonesia
cah bagoez87
 
PPT MKU KEL. 13
PPT MKU KEL. 13PPT MKU KEL. 13
PPT MKU KEL. 13
AninditaRisnatul
 
Tentang livelihood
Tentang livelihood Tentang livelihood
Tentang livelihood
Edwar Fitri
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Joel mabes
 
Makalah analisis perencanaan pembangunan
Makalah analisis perencanaan pembangunanMakalah analisis perencanaan pembangunan
Makalah analisis perencanaan pembangunan
putrahalawa
 
Bab 3 kemakmuran he (i folio)
Bab 3 kemakmuran he (i folio)Bab 3 kemakmuran he (i folio)
Bab 3 kemakmuran he (i folio)Shila Zakariya
 
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionSinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionTri Cahyono
 
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averizKegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
wynnesgrd_
 
Kemiskinan bandar
Kemiskinan bandarKemiskinan bandar
Kemiskinan bandar
sufiey84
 
Model ekonomi baru
Model ekonomi baruModel ekonomi baru
Model ekonomi baru
mond niel
 
Dasar ekonomi baru
Dasar ekonomi baruDasar ekonomi baru
Dasar ekonomi barumeameao
 
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMIESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
NUR HUMAIRAH AMIRA
 
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
putra prasojo
 
dasar ekonomi
dasar ekonomidasar ekonomi
dasar ekonomi
pulitikaca
 
Dasar Pembangunan Nasional
Dasar Pembangunan NasionalDasar Pembangunan Nasional
Dasar Pembangunan NasionalMis Sem
 

What's hot (20)

Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
 
Keterbelakangan
KeterbelakanganKeterbelakangan
Keterbelakangan
 
Bab 7 Kegiatan Perekonomian Indonesia
Bab 7 Kegiatan Perekonomian IndonesiaBab 7 Kegiatan Perekonomian Indonesia
Bab 7 Kegiatan Perekonomian Indonesia
 
PPT MKU KEL. 13
PPT MKU KEL. 13PPT MKU KEL. 13
PPT MKU KEL. 13
 
Tentang livelihood
Tentang livelihood Tentang livelihood
Tentang livelihood
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Makalah analisis perencanaan pembangunan
Makalah analisis perencanaan pembangunanMakalah analisis perencanaan pembangunan
Makalah analisis perencanaan pembangunan
 
Bab 3 kemakmuran he (i folio)
Bab 3 kemakmuran he (i folio)Bab 3 kemakmuran he (i folio)
Bab 3 kemakmuran he (i folio)
 
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionSinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
 
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averizKegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
 
Kemiskinan bandar
Kemiskinan bandarKemiskinan bandar
Kemiskinan bandar
 
Sistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasilaSistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasila
 
Model ekonomi baru
Model ekonomi baruModel ekonomi baru
Model ekonomi baru
 
Dasar ekonomi baru
Dasar ekonomi baruDasar ekonomi baru
Dasar ekonomi baru
 
Naskah Akademik
Naskah AkademikNaskah Akademik
Naskah Akademik
 
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMIESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
 
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
 
Makalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah iiMakalah_51 Makalah ii
Makalah_51 Makalah ii
 
dasar ekonomi
dasar ekonomidasar ekonomi
dasar ekonomi
 
Dasar Pembangunan Nasional
Dasar Pembangunan NasionalDasar Pembangunan Nasional
Dasar Pembangunan Nasional
 

Viewers also liked

Entrevista a estudiante de traducción (UNCo)
Entrevista a estudiante de traducción (UNCo)Entrevista a estudiante de traducción (UNCo)
Entrevista a estudiante de traducción (UNCo)
lauracabrino
 
οι καλύτερες φωτογραφίες του 2013 από το διάστημα
οι καλύτερες φωτογραφίες του 2013 από το διάστημαοι καλύτερες φωτογραφίες του 2013 από το διάστημα
οι καλύτερες φωτογραφίες του 2013 από το διάστημαteacher88
 
Software libre
Software libreSoftware libre
Software libre
DiegoOssesC
 
Ti sngth-141002071210-phpapp02
Ti sngth-141002071210-phpapp02Ti sngth-141002071210-phpapp02
Ti sngth-141002071210-phpapp02Trần Quang Tùng
 
Aula 1 e 2 dir. processual penal 2.1
Aula 1 e 2 dir. processual penal 2.1Aula 1 e 2 dir. processual penal 2.1
Aula 1 e 2 dir. processual penal 2.1Sandro Nascimento
 
Ποιήματα για τη βροχή
Ποιήματα για τη βροχήΠοιήματα για τη βροχή
Ποιήματα για τη βροχή
hrisgiou
 
Scm sim player
Scm sim playerScm sim player
Scm sim player
SCM Sim
 
Recommendations for the Finnish forest-based bioeconomy R&D
Recommendations for the Finnish forest-based bioeconomy R&DRecommendations for the Finnish forest-based bioeconomy R&D
Recommendations for the Finnish forest-based bioeconomy R&D
Biotalous.fi
 
Penyoalan berkualiti menggunakan_taksonomi_solo
Penyoalan berkualiti menggunakan_taksonomi_soloPenyoalan berkualiti menggunakan_taksonomi_solo
Penyoalan berkualiti menggunakan_taksonomi_solo
Ruslan Othman
 
Jyväskylä, circular economy
Jyväskylä, circular economyJyväskylä, circular economy
Jyväskylä, circular economy
Biotalous.fi
 
ADMINISTRACION DEPORTIVA - GESTOR PUBLICO (FIDE 2015)
ADMINISTRACION DEPORTIVA - GESTOR PUBLICO (FIDE 2015)ADMINISTRACION DEPORTIVA - GESTOR PUBLICO (FIDE 2015)
ADMINISTRACION DEPORTIVA - GESTOR PUBLICO (FIDE 2015)
ALBERTO FREDDY CIERTO LINO
 
ΠΛΗ31 ΜΑΘΗΜΑ 4.1 (ΕΚΤΥΠΩΣΗ)
ΠΛΗ31 ΜΑΘΗΜΑ 4.1 (ΕΚΤΥΠΩΣΗ)ΠΛΗ31 ΜΑΘΗΜΑ 4.1 (ΕΚΤΥΠΩΣΗ)
ΠΛΗ31 ΜΑΘΗΜΑ 4.1 (ΕΚΤΥΠΩΣΗ)
Dimitris Psounis
 

Viewers also liked (12)

Entrevista a estudiante de traducción (UNCo)
Entrevista a estudiante de traducción (UNCo)Entrevista a estudiante de traducción (UNCo)
Entrevista a estudiante de traducción (UNCo)
 
οι καλύτερες φωτογραφίες του 2013 από το διάστημα
οι καλύτερες φωτογραφίες του 2013 από το διάστημαοι καλύτερες φωτογραφίες του 2013 από το διάστημα
οι καλύτερες φωτογραφίες του 2013 από το διάστημα
 
Software libre
Software libreSoftware libre
Software libre
 
Ti sngth-141002071210-phpapp02
Ti sngth-141002071210-phpapp02Ti sngth-141002071210-phpapp02
Ti sngth-141002071210-phpapp02
 
Aula 1 e 2 dir. processual penal 2.1
Aula 1 e 2 dir. processual penal 2.1Aula 1 e 2 dir. processual penal 2.1
Aula 1 e 2 dir. processual penal 2.1
 
Ποιήματα για τη βροχή
Ποιήματα για τη βροχήΠοιήματα για τη βροχή
Ποιήματα για τη βροχή
 
Scm sim player
Scm sim playerScm sim player
Scm sim player
 
Recommendations for the Finnish forest-based bioeconomy R&D
Recommendations for the Finnish forest-based bioeconomy R&DRecommendations for the Finnish forest-based bioeconomy R&D
Recommendations for the Finnish forest-based bioeconomy R&D
 
Penyoalan berkualiti menggunakan_taksonomi_solo
Penyoalan berkualiti menggunakan_taksonomi_soloPenyoalan berkualiti menggunakan_taksonomi_solo
Penyoalan berkualiti menggunakan_taksonomi_solo
 
Jyväskylä, circular economy
Jyväskylä, circular economyJyväskylä, circular economy
Jyväskylä, circular economy
 
ADMINISTRACION DEPORTIVA - GESTOR PUBLICO (FIDE 2015)
ADMINISTRACION DEPORTIVA - GESTOR PUBLICO (FIDE 2015)ADMINISTRACION DEPORTIVA - GESTOR PUBLICO (FIDE 2015)
ADMINISTRACION DEPORTIVA - GESTOR PUBLICO (FIDE 2015)
 
ΠΛΗ31 ΜΑΘΗΜΑ 4.1 (ΕΚΤΥΠΩΣΗ)
ΠΛΗ31 ΜΑΘΗΜΑ 4.1 (ΕΚΤΥΠΩΣΗ)ΠΛΗ31 ΜΑΘΗΜΑ 4.1 (ΕΚΤΥΠΩΣΗ)
ΠΛΗ31 ΜΑΘΗΜΑ 4.1 (ΕΚΤΥΠΩΣΗ)
 

Similar to Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA

Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesTri Cahyono
 
671-2044-1-PB.docx
671-2044-1-PB.docx671-2044-1-PB.docx
671-2044-1-PB.docx
MelyndaSriWulandari
 
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Alief Setyanto
 
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfBuku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Fajar Baskoro
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
Septian Muna Barakati
 
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Fajar Baskoro
 
Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiasarianputra
 
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docxPAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
MelyndaSriWulandari
 
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
Andi Sutandi
 
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaPeran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaamirawulandari
 
Perpaduan negara akan terus menjadi matlamat terakhir dpn kerana masyarakat y...
Perpaduan negara akan terus menjadi matlamat terakhir dpn kerana masyarakat y...Perpaduan negara akan terus menjadi matlamat terakhir dpn kerana masyarakat y...
Perpaduan negara akan terus menjadi matlamat terakhir dpn kerana masyarakat y...
Vijaiyan Cool
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanBBPP_Batu
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
AzzamKhalidy
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
Elisabeth Marina
 
ONEPAGER FEED Mobile Phase 2
ONEPAGER FEED Mobile Phase 2ONEPAGER FEED Mobile Phase 2
ONEPAGER FEED Mobile Phase 2Haryo Saputro
 
Sukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerahSukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma Wijaya
 

Similar to Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA (20)

Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
 
671-2044-1-PB.docx
671-2044-1-PB.docx671-2044-1-PB.docx
671-2044-1-PB.docx
 
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
 
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfBuku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
Makalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapusMakalahnya santi, jangan di hapus
Makalahnya santi, jangan di hapus
 
orasi ilmia
orasi ilmiaorasi ilmia
orasi ilmia
 
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
 
Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesia
 
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docxPAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
 
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaPeran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
 
Perpaduan negara akan terus menjadi matlamat terakhir dpn kerana masyarakat y...
Perpaduan negara akan terus menjadi matlamat terakhir dpn kerana masyarakat y...Perpaduan negara akan terus menjadi matlamat terakhir dpn kerana masyarakat y...
Perpaduan negara akan terus menjadi matlamat terakhir dpn kerana masyarakat y...
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan Gapoktan
 
Makalah kesejahteraan petani
Makalah kesejahteraan petaniMakalah kesejahteraan petani
Makalah kesejahteraan petani
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
ONEPAGER FEED Mobile Phase 2
ONEPAGER FEED Mobile Phase 2ONEPAGER FEED Mobile Phase 2
ONEPAGER FEED Mobile Phase 2
 
Subsidi Pertanian Terpadu
Subsidi Pertanian TerpaduSubsidi Pertanian Terpadu
Subsidi Pertanian Terpadu
 
Sukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerahSukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerah
 

More from Tri Cahyono

Studi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalStudi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental Lokal
Tri Cahyono
 
Paper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyonoPaper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyono
Tri Cahyono
 
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMOREKTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORETri Cahyono
 
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaPenanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaTri Cahyono
 
Model Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaModel Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaTri Cahyono
 
Sustainability Ekologi
Sustainability EkologiSustainability Ekologi
Sustainability EkologiTri Cahyono
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurTri Cahyono
 
SME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisSME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisTri Cahyono
 
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTAStrategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTATri Cahyono
 
Proposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOProposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOTri Cahyono
 
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaDialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaTri Cahyono
 
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Tri Cahyono
 
Bone Fish Burger
Bone Fish BurgerBone Fish Burger
Bone Fish BurgerTri Cahyono
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaTri Cahyono
 

More from Tri Cahyono (15)

Studi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalStudi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental Lokal
 
Paper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyonoPaper asc tri cahyono
Paper asc tri cahyono
 
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMOREKTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
KTI PRAMUKA SMAN 1 GLENMORE
 
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan RemajaPenanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
Penanggulangan HIV/AIDS pada Kalangan Remaja
 
Model Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi IndonesiaModel Makroekonomi Indonesia
Model Makroekonomi Indonesia
 
Sustainability Ekologi
Sustainability EkologiSustainability Ekologi
Sustainability Ekologi
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
 
SME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness AnalysisSME'S Competitiveness Analysis
SME'S Competitiveness Analysis
 
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTAStrategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
Strategi Pengembangan BUMDES dalam ACFTA
 
Proposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCOProposal Bisnis VCO
Proposal Bisnis VCO
 
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu BangsaDialog etika dalam pemersatu Bangsa
Dialog etika dalam pemersatu Bangsa
 
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
Peran dan fungsi polri dalam pemilu 2014
 
Bone Fish Burger
Bone Fish BurgerBone Fish Burger
Bone Fish Burger
 
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga SuryaPkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
Pkm m-06-11-tri-pemanfaatan distilator tenaga Surya
 
722
722722
722
 

Interlinkage LPPM dengan Kelembagaan Desa dalam ACFTA

  • 1. 1 MODEL INTERLINKAGE LPPM UNIVERSITAS DENGAN LEMBAGA DESA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEREKONOMIAN PERDESAAN DI ERA PERDAGANGAN BEBAS Tri Cahyono dan Arif Dwi Hartanto Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang 2010 Pendahuluan Keberadaan sebuah lembaga baik formal maupun informal yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat kelas pinggiran dalam konteks perdagangan bebas dirasa sangatlah dibutuhkan. Khususnya dalam rangka membantu pembangunan kekuatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor pertanian ditengah gempuran produk-produk asing pasca diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). Bila melihat data BPS tahun 2006, bahwasannya UMKM di Indonesia menghegemoni unit-unit usaha yang beredar dengan rincian sebesar 99,75% dan hanya 0,19% merupakan usaha skala besar. Selang dua tahun kemudian, yaitu 2008 meningkat menjadi 99,99% dari total unit usaha, dengan sumbangan 3 sektor terbesar mencapai 85%. Tiga sektor terbesar tersebut adalah pertanian, perdagangan, dan jasa dimana masing-masing menyumbang sebesar 26,40 juta, 14,79 juta, dan 2,18 juta unit usaha. Selain itu, bila menilik sektor-sektor basis padat karya (pertanian) di perdesaan dari hari ke hari semakin mengalami degradasi. Padahal penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian yang berada di perdesaan berdasarkan data BPS tahun 2007 sebesar 42,61 juta jiwa dan sektor industri pada tahun yang sama hanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar 12,09 juta jiwa. Kenyataan ini sungguh ironi ketika data lain menyebutkan sebanyak 23,61 juta penduduk miskin berada di daerah perdesaan yang pada umumnya terlibat dengan sektor pertanian, dan dari 72 persen adalah subsektor pertanian pangan (BPS, 2007). Tak hanya itu, dilema sektor pertanian semakin memprihatinkan ketika produktivitas jauh dari harapan. Pada tahun 1997 seorang pekerja pertanian hanya menghasilkan output sebesar Rp. 1,7 juta selama satu tahun, sedangkan seorang pekerja sektor indutri dapat menghasilkan Rp. 9,5 juta di tahun yang sama. Sedangkan selang beberapa tahun kemudian, pada tahun 2005 pekerja sektor
  • 2. 2 pertanian menghasilkan Rp. 6,1 juta, sementara pekerja sektor industri dapat memperoleh hingga Rp. 41,1 juta (Suman, 2008). Melihat mirisnya kondisi tersebut, sebuah model interlinkage Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Univeritas dengan lembaga desa (rural institutions) dirasa sangat tepat untuk diaplikasikan. Model kebijakan ini tidak lepas dari peran serta civitas akademika dan fungsinya yang tertuang dalam “Tri Darma Perguruan Tinggi”. Sehingga dalam hal ini bukan sekedar interlinkage yang tercipta secara sporadis, tetapi berkelanjutan. Maka, seperti apa model interlinkage ini sehingga bisa meningkatkan kinerja perekonomian perdesaan di era perdagangan bebas adalah pertanyaan dasar yang harus segera direalisasikan agar bangsa ini menjadi lebih baik di era globalisasi. Model Interlinkage LPPM Universitas dan Lembaga Desa Secara umum, model interlinkage antara dua hubungan lembaga ini sangat penting. Pihak universitas menyediakan orang-orang yang kapabel, khususnya di bidang pembangunan perdesaan dan pertanian sehingga keberadaannya memang benar-benar dapat membantu permasalahan pada tingkat akar rumput di masyarakat. Sedangkan lembaga desa disini dapat bertsifat formal maupun informal (bentukan dari masyarakat sendiri yang independent). Adapun kerangka kerja (conceptual framework) proses perencanaan dan pelaksanaan dari model ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan utama : 1. Identifikasi Pada tahapan ini, tim teknis dari pihak universitas bersama stakeholder melakukan kajian lebih lanjut berkaitan dengan ketersediaan sumberdaya potensial yang ada di desa. Tentunya, tim teknis harus memiliki draft penilaian tersendiri (kriteria) mengenai sumberdaya potensial yang mampu masuk ke pasar lokal maupun internasional. 2. Perencanaan Perencanaan adalah suatu cara berpikir mengenai persoalan sosial ekonomi, berorientasi utama pada masa depan, berkenaan dengan hubungan antara tujuan dan keputusan-keputusan kolektif dan mengusahakan kebijaksanaan dan program yang menyeluruh (Wahyudi, 2007).
  • 3. 3 Dalam proses perencanaan ini, hasil identifikasi yang telah dilakukan oleh tim teknis dipaparkan secara gamblang kepada masyarakat. Selanjutnya tim teknis bersama masyarakat dan institusi desa merumuskan sebuah program yang jelas (bagaimana memulai usaha, bagaimana pendistribusian barang, strategi memasuki pasar dan bagaimana mengembangkan usaha dan memperluas jaringan pemasaran). Perencanaan memegang peran yang sangat krusial lantaran berkaitan dengan proses pencapaian. 3. Persetujuan Pendanaan Untuk pendanaan program interlinkage sendiri sangat sederhana dan bisa dilakukan dalam bermacam cara. Mulai dari iuran masyarakat, dari pemerintah desa, hibah, kontrak kerja dengan investor maupun dari pemerintah pusat. Khusus dari pemerintah pusat, untuk saat ini ada program pengembagan pertanian di pedesaan. Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang dicanangkan oleh menteri Pertanian tahun 2008, jika digabung dengan model interlinkage dirasa sangat sinkron. 4. Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan interlinkage dimulai dari pendampingan kepada pelaku UMKM dan petani khususnya yang bersifat teknis. Contoh yang dapat dilaksanakan adalah tataguna lahan, perawatan tanaman pertanian, pengembangan UMKM dan diversifikasi produk, strategi pemasaran (penerapannya bisa dilakukan secara online), penyuluhan penggunaan alat-alat untuk diversifikasi produk dan lain sebagainya. Dibentuknya UMKM produk pertanian dengan tujuan utama adalah sebagai sarana kolektifikasi pemasaran dan meningkatkan bergaining position petani. Petani seringkali menjual produknya kepada tengkulak dengan sistem bagi hasil 60% untuk petani dan 40% untuk tengkulak (Sesbany, 2007). Melihat kasus itulah, kolektifikasi pemasaran memang mutlak dibutuhkan. Kolektifikasi ini selain untuk mempermudah pemasaran, tetapi juga untuk menghilangkan ketimpangan harga antar petani yang menghasilkan produk sejenis. UMKM pertanian dikelola oleh masyarakat setempat dengan didampingi oleh tim teknis dan institusi desa. Setelah barang-barang terkumpul dan di
  • 4. 4 proses lebih lanjut, tim teknis dibutuhkan untuk mencari jarangan pemasaran. Jaringan pemasaran bisa berupa kontrak kerja sama dengan distributor dan industri yang benar-benar intens pada produk-produk pertanian, maupun dengan mengadakan pameran internasional produk-produk pertanian. Selain itu, di era globalisasi saat ini, pemasaran produk sangatlah mungkin dilakukan secara online. Ini merupakan salah satu metode efektif untuk meningkatkan perluasan jaringan pemasaran secara global. 5. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim teknis dan stakeholder terkait. Hal ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana model interlinkage ini berhasil atau belum. Monitoring dan evaluasi ini dilakukan secara continue atau berkesinambungan dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga setelah sebuah program dilaksanakan, akan terus dilakukan monitoring secara terus menerus agar keberlangsungan (sustainability) dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan prinsip mengenai anggaran berbasis kinerja (performance based budgeting) dimana sebuah program tidak hanya dinilai berdasarkan input ataupun outputnya. Tetapi yang lebih penting dari sistem performance based budgeting yaitu sebuah program harus memiliki outcome. Untuk mengetahui apakah outcome dari sebuah program itu sudah tercapai atau belum, maka langkah yang paling tepat yaitu diadakannya monitoring dan evaluasi dari pihak-pihak terkait seperti tim teknis dan stkeholder sendiri yang terlibat didalamnya. Monitoring juga bisa dilakukan oleh pemerintah pusat secara langsung seperti adanya pemantauan pameran produk-produk pertanian (lokal, nasional maupun internasional) secara berkala. Sehingga potensi-potensi lokal yang ada akan semakin berkembang dan tentunya akan meningkatkan daya saing ekonomi bangsa secara merata melalui pengembangan kinerja perekonomian perdesaan terutama sejak diberlakukannya ACFTA.
  • 5. 5 Penutup Globalisasi selama ini hanya memarginalkan (to marginalize), membatasi (delimit), dan mengesampingkan (decentre) kerja-kerja nilai lokal yang dianggap marginal. Sehingga dengan interlinkage antara LLPM Universitas lembaga desa ini sangat efektif untuk memaksimalkan semua potensi lokal yang ada dalam suatu desa, terutama pengembangan UMKM dan sektor pertanian agar dapat mendongkrak pendapatan petani, lembaga, dan perorangan serta penyerapan tenaga kerja. Hal ini searah dengan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang menekankan pentingnya pembangunan berbasis masyarakat (community based development), bersifat bottom up dan lokalitas yang berprinsip pada unsur swadaya, kolaboratif, dan partisipatoris. Dapat dikatakan, interlinkage ini bertujuan untuk mengedepankan sektor UMKM perdesaan dan pertanian. Mengingat kontribusinya dalam menyumbang devisa dan dukungannya terhadap sektor industri tidak boleh diabaikan. Sehingga dalam hal ini akan mampu menggerakkan kembali sektor pertanian dan pembangunan perdesaaan yang sesungguhnya memilki daya dukung yang sangat luar biasa dalam arah pembangunan bangsa. Model interlinkage ini harus berorientasi pada konteks global melalui berbagai elemen pendukung serta komponen yang dimilikinya. Daftar Pustaka BPS. 2007. Sektor Penyerapan Tenaga Kerja. Jakarta: BPS Pusat. Sesbany. 2007. Penguatan Kelembagaan Petani untuk Meningkatkan Posisi Tawar Petani. Medan: STTP Medan. Suman, Agus. 09 April 2008. Marginalisasi Pertanian. Dalam Harian Surya. Suprapto, Ato. 2010. Petunjuk Teknis Peringkatan (Rating) Gapoktan PUAP Menuju LKM-A. Jakarta: Kementerian Pertanian. Wahyudi, Setyo Tri. 2007. Penguatan Sektor-Subsektor Ekonomi dalam Upaya Peningkatan Pembangunan Ekonomi Daerah. Badan Penerbitan dan Dokumentasi Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang. Yustika, Ahmad Erani. 2008. Ekonomi Kelembagaan, definisi, teori, dsan strategi. Bayumedia Publishing: Anggota IKAPI Jatim.