Posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Posyandu dilaksanakan secara terpadu oleh masyarakat dan berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu lansia adalah pengembangan Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat usia lanjut.
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukyusup firmawan
Dokumen ini memberikan standar operasional prosedur untuk penatalaksanaan balita gizi buruk di Puskesmas Kalimanggis. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita yang gizinya buruk dan menargetkan balita berusia 0-59 bulan yang mengalami gizi buruk. Prosedur yang dijelaskan meliputi persiapan, pelaksanaan yang terdiri dari pemeriksaan medis, anamnesa, penentuan kebutuhan gizi, pemberian p
Dokumen tersebut membahas tentang menentukan prioritas masalah kesehatan, menganalisis penyebab masalah, dan cara pemecahan masalah kesehatan melalui beberapa tahapan seperti penggunaan tabel Urgensi-Seriousness-Growth, diagram Ishikawa atau pohon masalah, serta brainstorming untuk mengidentifikasi penyebab masalah."
Posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak. Posyandu dilaksanakan secara terpadu oleh masyarakat dan berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Posyandu lansia adalah pengembangan Posyandu untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat usia lanjut.
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukyusup firmawan
Dokumen ini memberikan standar operasional prosedur untuk penatalaksanaan balita gizi buruk di Puskesmas Kalimanggis. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita yang gizinya buruk dan menargetkan balita berusia 0-59 bulan yang mengalami gizi buruk. Prosedur yang dijelaskan meliputi persiapan, pelaksanaan yang terdiri dari pemeriksaan medis, anamnesa, penentuan kebutuhan gizi, pemberian p
Dokumen tersebut membahas tentang menentukan prioritas masalah kesehatan, menganalisis penyebab masalah, dan cara pemecahan masalah kesehatan melalui beberapa tahapan seperti penggunaan tabel Urgensi-Seriousness-Growth, diagram Ishikawa atau pohon masalah, serta brainstorming untuk mengidentifikasi penyebab masalah."
PPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptxPuskesmasRancamanyar
Pertemuan koordinasi membahas tentang jejaring dan jaringan puskesmas serta klinik. Dibahas mengenai dasar hukum, istilah, jenis klinik, persyaratan sarana klinik, dan alur perizinan klinik berdasarkan peraturan terbaru. Kesepakatan penting adalah pendataan berkala jejaring puskesmas, pembinaan dan pengawasan, serta pelaporan hasilnya.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan pemberian dan pendampingan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka ibu hamil KEK, kematian bayi dan ibu, serta bayi berat lahir rendah dengan memberikan makanan tambahan lokal selama 90 hari dan memantau perkembangan berat badan serta lingkar lengan atas ibu hamil. Kegiatan akan dilaks
SOP ini menjelaskan proses penetapan status gizi dan klasifikasi balita gizi buruk di Puskesmas Sungai Menang, meliputi persiapan, pelaksanaan pemeriksaan antropometri dan tes nafsu makan, penetapan status gizi, klasifikasi kondisi untuk penentuan tata laksana, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya agar balita gizi buruk mendapat perawatan yang cepat dan tepat sesuai kondisinya.
Kerangka acuan ini membahas strategi pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Dokumen ini menjelaskan pentingnya menyusui bayi secara eksklusif hingga umur 6 bulan sesuai rekomendasi WHO/UNICEF, serta merencanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan evaluasi untuk mendukung program tersebut.
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas X dengan melakukan penilaian kinerja pelayanan klinis, memantau pencapaian sasaran keselamatan pasien, serta menerapkan manajemen risiko pada pelayanan laboratorium dan obat. Prioritas program ini adalah pelayanan darurat, ANC dan persalinan, serta pelayanan obat. Program ini akan dievaluasi setiap bulan untuk menilai capaian targetnya.
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia melalui berbagai program dan intervensi spesifik. Beberapa program yang disebutkan antara lain pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui, pemberian MPASI untuk balita, imunisasi, dan pemantauan pertumbuhan balita secara rutin di Posyandu. Dokumen ini juga membahas upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan dan sar
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang Posyandu dan peran kader Posyandu. Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola oleh dan untuk masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar terutama untuk ibu, bayi dan anak balita. Kader Posyandu memainkan peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu seperti pendaftaran, penimbangan,
Peraturan ini mengatur pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian standar pelayanan kesehatan minimal. Program ini dilaksanakan di Puskesmas melalui identifikasi masalah kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan berbasis keluarga, dan sistem informasi pelaporan kesehatan.
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxmutya11
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting di Kecamatan Beruntung Baru melalui program rembuk stunting. Program tersebut mencakup pemantauan status gizi balita, intervensi gizi, dan analisis penyebab tingginya angka stunting di wilayah tersebut sebesar 14,3% yang antara lain disebabkan oleh keterbatasan sarana ukur dan kurangnya edukasi gizi kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxseberangsaja
Dokumen tersebut membahas konsep dan kebijakan percepatan penurunan stunting di desa, termasuk penjelasan tentang stunting, penyebabnya, mengapa stunting menjadi prioritas, sasaran dan target penurunan stunting, serta peran desa dalam melaksanakannya melalui layanan dasar dan koordinasi antar pelaku terkait.
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting melalui implementasi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Terdapat strategi, pilar, indikator target, peran kabupaten/kota, data keluarga berisiko dan prevalensi stunting.
PPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptxPuskesmasRancamanyar
Pertemuan koordinasi membahas tentang jejaring dan jaringan puskesmas serta klinik. Dibahas mengenai dasar hukum, istilah, jenis klinik, persyaratan sarana klinik, dan alur perizinan klinik berdasarkan peraturan terbaru. Kesepakatan penting adalah pendataan berkala jejaring puskesmas, pembinaan dan pengawasan, serta pelaporan hasilnya.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan pemberian dan pendampingan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka ibu hamil KEK, kematian bayi dan ibu, serta bayi berat lahir rendah dengan memberikan makanan tambahan lokal selama 90 hari dan memantau perkembangan berat badan serta lingkar lengan atas ibu hamil. Kegiatan akan dilaks
SOP ini menjelaskan proses penetapan status gizi dan klasifikasi balita gizi buruk di Puskesmas Sungai Menang, meliputi persiapan, pelaksanaan pemeriksaan antropometri dan tes nafsu makan, penetapan status gizi, klasifikasi kondisi untuk penentuan tata laksana, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya agar balita gizi buruk mendapat perawatan yang cepat dan tepat sesuai kondisinya.
Kerangka acuan ini membahas strategi pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Dokumen ini menjelaskan pentingnya menyusui bayi secara eksklusif hingga umur 6 bulan sesuai rekomendasi WHO/UNICEF, serta merencanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan evaluasi untuk mendukung program tersebut.
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas X dengan melakukan penilaian kinerja pelayanan klinis, memantau pencapaian sasaran keselamatan pasien, serta menerapkan manajemen risiko pada pelayanan laboratorium dan obat. Prioritas program ini adalah pelayanan darurat, ANC dan persalinan, serta pelayanan obat. Program ini akan dievaluasi setiap bulan untuk menilai capaian targetnya.
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia melalui berbagai program dan intervensi spesifik. Beberapa program yang disebutkan antara lain pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui, pemberian MPASI untuk balita, imunisasi, dan pemantauan pertumbuhan balita secara rutin di Posyandu. Dokumen ini juga membahas upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan dan sar
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang Posyandu dan peran kader Posyandu. Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola oleh dan untuk masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar terutama untuk ibu, bayi dan anak balita. Kader Posyandu memainkan peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu seperti pendaftaran, penimbangan,
Peraturan ini mengatur pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian standar pelayanan kesehatan minimal. Program ini dilaksanakan di Puskesmas melalui identifikasi masalah kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan berbasis keluarga, dan sistem informasi pelaporan kesehatan.
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxmutya11
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting di Kecamatan Beruntung Baru melalui program rembuk stunting. Program tersebut mencakup pemantauan status gizi balita, intervensi gizi, dan analisis penyebab tingginya angka stunting di wilayah tersebut sebesar 14,3% yang antara lain disebabkan oleh keterbatasan sarana ukur dan kurangnya edukasi gizi kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
PB 1 Konsep dan Kebijakan Penurunan Stunting Fix Jatim.pptxseberangsaja
Dokumen tersebut membahas konsep dan kebijakan percepatan penurunan stunting di desa, termasuk penjelasan tentang stunting, penyebabnya, mengapa stunting menjadi prioritas, sasaran dan target penurunan stunting, serta peran desa dalam melaksanakannya melalui layanan dasar dan koordinasi antar pelaku terkait.
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting melalui implementasi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Terdapat strategi, pilar, indikator target, peran kabupaten/kota, data keluarga berisiko dan prevalensi stunting.
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaagus laogi
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di tingkat nasional hingga puskesmas.
2. PIS-PK meliputi 12 indikator pelayanan dasar dan standar pelayanan minimal (SPM) yang ditujukan untuk meningkatkan indeks keluarga sehat (IKS).
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan pelaks
Marasa Sehat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Dokumen tersebut merangkum program Marasa yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian desa di Sulawesi Barat melalui peningkatan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Program ini dilaksanakan di 575 desa secara bertahap dari tahun 2017-2022 dengan mengidentifikasi masalah kesehatan dan melakukan intervensi bersama stakeholder terkait."
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di rumah tangga. PHBS merupakan kumpulan perilaku yang diterapkan berdasarkan kesadaran untuk meningkatkan kesehatan diri sendiri dan orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek PHBS di rumah tangga seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan hidup bersih dan sehat, serta peran kader dalam
Kerangka acuan kegiatan intervensi PIS PK pada keluarga dengan masalah gizi UPK Puskesmas Purnama tahun 2018 membahas tentang pelaksanaan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan untuk memberikan intervensi dini pada masalah gizi dan kesehatan keluarga. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan tersebut."
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan. Berdasarkan hasil survei tahun 2018, prevalensi stunting di Kota Balikpapan adalah 18,2% dan pada tahun 2019 menurun menjadi 5,03%. Upaya pencegahan stunting meliputi pemberian suplemen zat besi dan vitamin A, pemantauan gizi balita, serta kampanye gizi yang melib
Pos gizi di Desa Babulu Laut didirikan pada 2019 untuk menanggulangi masalah stunting yang berada di 0,07%. Pos gizi dibantu swadaya masyarakat dan pemerintah desa, memberikan makanan lokal bergizi kepada anak. Upaya ini berhasil menurunkan angka stunting menjadi 0,06% pada 2019 dan menghilangkan status Desa Babulu Laut sebagai desa lokus stunting pada 2020.
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK melaksanakan sosialisasi suplementasi gizi untuk menurunkan stunting. Kegiatan ini melatih ibu-ibu kader membuat menu sehat lokal dan membentuk pos gizi di desa untuk menyebarkan gizi baik.
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Gunung Mas melalui berbagai aksi seperti analisis situasi, rembuk stunting, pembuatan peraturan, sosialisasi, dan pembinaan KPM untuk mencapai komitmen bersama penurunan stunting.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
4. Ge kan keluar
eduli Pencegah & a si tunting
Inovasi dalam rangka Percepatan Pencegahan dan Penanganan
Stunting dengan Pendekatan Keluarga di Kutai Kartanegara
5. gerakan terstruktur - sistematis dari
kabupaten, kecamatan sampai ke
desa/kelurahan secara konvergen dan
terintegrasi melakukan pemetaan dan
intervensi terhadap sasaran keluarga dengan
1000 HPK yang berada didesa/kelurahan.
6. 1. Kutai Kartanegara Sbg Lokus
Intervensi Stunting pd Tahun 2020
3. Komitment Bupati pd (Rakornis )
Percepatan Pencegahan Stunting
4. OPD memiliki program yang menyasar pada keluarga, termasuk keluarga dengan 1000 HPK program
–program tersebut belum terkoordinasi dg baik sehingga tidak dapat memberikan outcome yang optimal
terhadap percepatan pencegahan stunting di daerah
LATAR BELAKANG
2. Keliarga Sasaran 1000 HPK hanya
sebagai Obyek
7. Tidak Ada Anak stunting
dalam Keluarga
Seluruh stakeholder terkait akan
melakukan intervensi terhadap
keluarga dengan 1000 HPK
sampai menjadi keluarga yang
memenuhi lima indikator PanTaS
1. Pantas Sehat
2. Pantas Pendidikan
3. Pantas Pangan
4. Pantas Tempat
Tinggal
5. Pantas Sejahtera
INDIKATOR
9. JONGKANG
JANTUR BARU
SEBEMBEN
MUHURAN
MUARA ENGGELAM
BENUA PUHUN
SEBULU MODERN
MUARA TIQ
KELEKAT
HAMBAU
HANDIL TERUSAN
SANTAN ULU
SALO CELLA
SAMBERA BARU
LOA PARI
SUNGAI BAWANG
TUANA TUHA
WONOTIRTO
SUNGAI PAYANG (SENTUK)
TELUK DALAM
LOA IPUH DARAT
DESA TERPILIH LOKUS INTERVENSI
TERINTEGRASI 2020
17
16
15
14
13
12
21
20
19
18
1
2
3
5
4
10
9
8
7
6
11
13. PANTAS SEHAT
NO KUNCI KEBERHASILAN OPD PENGAMPU
OPD
PENDUKUNG
1. Keluarga mengikuti program KB DPPKB
DINKES, RUMAH
SAKIT
2.
Ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4 kali selama masa kehamilan
sesuai trimester kehamilannya
DINKES RUMAH SAKIT
3.
Ibu hamil dan Remaja putri Suplementasi tablet tambah darah 90 btr
pil Fe
DINKES DPPPA, DISDIK
4.
Ibu hamil dengan kondisi resiko tinggi dan/atau Kekurangan Energi
Kronis (KEK), anak usia 0-2 tahun dengan kondisi gizi buruk, gizi kurang,
dan stunting mendapat kunjungan ke rumah oleh bidan desa secara
terpadu minimal 1 bulan sekali
DINKES DPMD
5.
Ibu yang melahirkan (termasuk bayinya) mendapatkan perawatan nifas
dari bidan atau dokter, minimal 3 kali perawatan dalam waktu 42 hari
setelah proses persalinan
DINKES RUMAH SAKIT
6. Penderita TB Paru dalam keluarga berobat sesuai standar DINKES RUMAH SAKIT
7. Ibu penderita hipertensi berobat teratur DINKES RUMAH SAKIT
8. Ibu Penderita gangguan jiwa ditangani DINKES
DINSOS, RUMAH
SAKIT
14. 9 Bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap DINKES RUMAH SAKIT
10 Anak usia kurang dari 2 tahun mendapat imunisasi lanjutan DINKES
11. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan DINKES RUMAH SAKIT
12.
Anak usia 0-2 tahun diukur berat badannya di posyandu secara rutin
setiap bulan
DPMD DINKES
13
Anak usia 0-2 tahun secara rutin diukur panjang/tinggi badannya oleh
tenaga kesehatan terlatih minimal 2 kali dalam setahun
DINKES DPMD
14 Bayi/baduta/balita penderita gizi kurang/buruk ditangani dengan baik
DINKES
DINSOS,
DISDUKCAPIL,
RUMAH SAKIT
15
Tidak ada anggota keluarga yang merokok DINKES DISKOMINFO
PANTAS SEHAT
NO
KUNCI KEBERHASILAN
OPD
PENGAMPU
OPD
PENDUKUNG
15. 2. PANTAS PENDIDIKAN
NO KUNCI KEBERHASILAN
OPD
PENGAMPU
OPD PENDUKUNG
1.
Anak usia 0-2 tahun beserta orangtua/pengasuh mengikuti kegiatan
kelas pengasuhan pada layanan dasar di desa minimal sebulan sekali
DISDIK DPPPA
2.
Orang tua/pengasuh yang memiliki bayi usia 0-2 tahun mengikuti
kegiatan konseling gizi oleh bidan desa setiap bulan sekali
DINKES DISDIK
3. Orangtua sebagai pengasuh pertama dan utama pada anak DPPPA DISDIK
4. Pengawasan dalam pola pengasuhan alternative DPPPA DISDIK
5. Anak usia 2-6 tahun terdaftar dan aktif mengikuti layanan PAUD DISDIK DPPPA
6. Keterlibatan aktif orangtua dalam pendidikan DISDIK DPPPA
16. 3. PANTAS PANGAN
NO KUNCI KEBERHASILAN
OPD
PENGAMPU
OPD PENDUKUNG
1.
Keluarga Kurang mampu mendapatkan Akse bantuan pangan
non tunai (BPNT)
DINSOS DISPERINDAG, DKP
2.
Keluarga memiliki Akses bahan pangan utama
( garam, tepung terigu, minyak goreng)
DKP DISPERINDAG
3.
Keluarga memiliki Akses konsumsi pangan B2SA berbasis
sumber daya lokal.
DKP DISTANAK
4.
Keluarga memiliki kebiasaan mencuci sayur dan buah
menggunakan air bersih yang mengalir untuk mengurangi
residu pestisida sebelum di konsumsi (DKP).
DKP PERKIM
5.
Keluarga memanfaatkan Pekarangan rumah sebagai sumber
pangan yang B2SA melalui konsep RPL ( Rumah Pangan
Lestari)
DKP
DISTANAK,
PERIKANAN,
PERKEBUNAN
17. 4. PANTAS TINGGAL
NO KUNCI KEBERHASILAN OPD PENGAMPU OPD PENDUKUNG
1. Rumah tinggal layak huni PERKIM DINSOS, DPMD
2. Keluarga memiliki Akses air bersih PERKIM PDAM, CSR
3. Keluarga memiliki jamban sehat PERKIM DINKES, DPMD, CSR
18. 5. PANTAS SEJAHTERA
NO KUNCI KEBERHASILAN OPD PENGAMPU OPD PENDUKUNG
1. Keluarga mencatatkan pernikahan yg syah KEMENAG DISDUKCAPIL
2. Keluarga memiliki dokumen kependudukan DISDUKCAPIL KECAMATAN
3. Mempunyai penghasilan (kegiatan ekonomi produktif ) DISPERINDAG DPMD
4. Keluarga memiliki jaminan kesehatan DINSOS DISDUKCAPIL, BPJS
5.
Keluarga kurang mampu mendapatkan bantuan uang tunai (Program
Keluarga Harapan)
DINSOS
DISDUKCAPIL,
KECAMATAN
19. 4. Pejuang sebagai pelaksana pendataan, pendampingan keluarga dan pengawalan
pemenuhan layanan intervensi.
3. Pejuang sebagai pelaksana kegiatan intervensi
2. Pejuang sebagai penyedia layanan intervensi
1. Pejuang sebagai pengambil keputusan
Setiap orang yang turut berperan
aktif dalam upaya pencegahan
dan penurunan stunting di sebut
PEJUANG RaGa PanTaS
PEJUANG
20. Pelaksana pendataan, pendampingan keluarga
dan pengawalan pemenuhan layanan intervensi :
1. Kader Pembangunan Manusia (KPM)
2. Kader PosSiAGa
21. PosSiAGa
Pos Intervensi Antar Keluarga
PosSiAGa mengawal pendampingan terhadap
kelompok keluarga 1000 HARAPAN yang
menjadi sasaran intervensi
program RaGa PanTaS
Unsur :
- Kader,
- Kelompok Keluarga 1000 HPK
22. PEMBAGIAN KEWENANGAN
• Menetapkan desa/kelurahan lokus secara tahunan
• Menyusun kebijakan daerah tentang pembagian kewenangan
antara pemerintah kabupaten dan desa terutama terkait
pendanaan.
• Memastikan perencanaan dan penganggaran program/ kegiatan
untuk pendataan dan intervensi teralokasi dengan baik.
• Memperbaiki kualitas layanan yang dilakukan oleh OPD dan
organisasi kemasyarakatan yang ada di desa/kelurahan agar
dapat melakukan sesuai dengan yang diharapkan.
Kabupaten :
23. PEMBAGIAN KEWENANGAN
• Mengkoordinasikan unsur kecamatan dan pemerintahan
desa/kelurahan dalam menyelenggarakan intervensi
prioritas, terutama dalam mengoptimalkan semua sumber
daya yang ada
• Mensinergikan semua program/kegiatan dan sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi perangkat daerah di kabupaten
agar bergerak secara konvergen ke desa/kelurahan lokus.
Kabupaten :
24. Koordinasi intervensi pencegahan stunting dipimpin oleh Camat selaku koordinator
wilayah
Memfasilitasi pertemuan secara berkala (pertriwulan) dengan aparat tingkat
kecamatan, tingkat desa, dan masyarakat untuk membahas perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi atas kemajuan intervensi penurunan stunting di
wilayahnya.
Memberikan dukungan dalam melaksanakan pemantauan dan verifikasi data dan
melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan di desa/kelurahan.
Melaporkan secara berkala (pertriwulan) upaya yang telah dilakukan dalam rangka
percepatan pencegahan stunting di wilayahnya kepada Bupati melalui Tim KP2S
Kabupaten.
Kecamatan:
PEMBAGIAN KEWENANGAN
25. Memastikan bahwa semua sasaran Keluarga 1000 HARAPAN di wilayahnya telah terdata
sesuai dengan tingkat pemenuhan layanan yang di miliki.
Melakukan sinkronisasi dalam perencanaan dan penganggaran program/kegiatan
pembangunan desa /kelurahan untuk pendataan dan intervensi terhadap keluarga 1000
HARAPAN di wilayahnya.
Memastikan setiap sasaran Keluarga 1000 HARAPAN menerima dan memanfaatkan paket
layanan intervensi sensitif dan spesifik sesuai dengan perencanaan dan anggaran yang
telah disusun.
Memperkuat pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kepada seluruh sasaran
Keluarga 1000 HARAPAN serta terus-menerus mengoordinasikan pendataan sasaran dan
pemutakhiran data secara rutin.
Desa/Kelurahan
PEMBAGIAN KEWENANGAN
26. • Pendataan dan Pemetaan
• Diskusi Kelompok Terarah di Desa/Kelurahan
• Rembuk Stunting di Tingkat Desa/Kelurahan
• Advokasi Pencegahan Stunting di Desa/Kelurahan
• Pelaksanaan Intervensi 5 PanTaS secara Konvergensi
• Pemantauan Hasil Intervensi 5 (lima) PanTaS pada keluarga sasaran
TAHAPAN
PELAKSANAAN
27. 1. Pendataan Sasaran 2. Penandaan Sasaran
PanTaS
Dasar
PanTaS
Pratama
PanTaS
Pratama
PanTaS
Utama
3. Pemetaan
28. PEMETAAN 1000 HPK
(STIKER PANTAS )
1. Keluarga PanTaS Dasar
Ditandai dengan Stiker Warna Hitam
berarti Keluarga Sasaran baru
memenuhi dan atau baru memenuhi
satu (1) indikator RaGa PanTaS.
2. Keluarga PanTas Pratama
Ditandai dengan Stiker Warna Merah,
berarti Keluarga telah memenuhi
minimal 2 (dua) indikator RaGa
PantTaS.
3. Keluarga PanTas Madya
Ditandai dengan Stiker Warna Kuning,
berarti Keluarga telah memenuhi
minimal 3 (Tiga) indikator RaGa
PanTaS.
4. Keluarga PanTas Purnama
Ditandai dengan Stiker Warna Hijau,
berarti Keluarga telah memenuhi
minimal 4 (Empat) indikator RaGa
PanTaS.
5. Keluarga PanTas Mandiri
Ditandai dengan Stiker Warna Biru,
berarti Keluarga telah memenuhi
minimal 5 (Lima) indikator RaGa
PanTaS.
PanTaS
Pratama
PanTaS
Dasar
PanTaS
Purnama
PanTaS
Mandiri
29. 1000 HaRaPan 1000 HaRaPan 1000 HaRaPan
RW
RTRTRTRT
RW
PosSiAGa
PosSiAGa
ILUSTRASI HASIL PEMETAAN YG DILAKUKAN OLEH Kader PosSiAGa dan KPM di setiap RT
PosSiAGa
(Intervensi Antar
Keluarga)
RUMAH
DESA SEHAT
KPM TPD
PosSiAGaPOSYANDU POSYANDU
POSYANDU POSYANDU
PosSiAGa
PosSiAGa PosSiAGa
1000 HaRaPan
30. KPM
RUMAH
DESA SEHAT
ILUSTRASI PEMETAAN DATA PADA REMBUK STUNTING DESA YANG DI FASILITASI OLEH KADER PEMBANGUAN MANUSIA (KPM)
RW III
Pejuang
RT 4
Pejuang
(PosSiAGa)
RT 5
Pejuang
(PosSiAGa)
RT 6
Pejuang
(PosSiAGa)
RT 7
Pejuang
(PosSiAGa)
RT 8
Pejuang
(PosSiAGa)
RT 9
Pejuang
(PosSiAGa)
RT 1
Pejuang
(PosSiAGa)
RT 2
Pejuang
(PosSiAGa)
RT 3
Pejuang
(PosSiAGa)
RW II
Pejuang
RW II
Pejuang
31. KPM,
PosSiAGa
RUMAH
DESA SEHAT
KPM,
PosSiAGa
RUMAH
DESA SEHAT
KPM,
PosSiAGa
RUMAH
DESA SEHAT
KPM,
PosSiAGa
RUMAH
DESA SEHAT
KPM,
PosSiAGa
RUMAH
DESA SEHAT
KPM,
PosSiAGa
RUMAH
DESA SEHAT
KPM,
PosSiAGa
Keluarga
RUMAH
DESA SEHAT
KPM,
PosSiAGa
RUMAH
DESA SEHAT
INTERVENSI
SPESIFIK
OLEH
PEJUANG
INTERVENSI
INTERVENSI
SENSITIF
OLEH
PEJUANG
INTERVENSI
ILUSTRASI KONVERGENSI TERINTEGRASI PADA LEVEL KECAMATAN