Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penilaian awal atau initial assessment pada pasien kegawatdaruratan
2. Initial assessment meliputi penilaian ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure) dan penilaian tambahan seperti riwayat medis pasien
3. Diberikan contoh kasus untuk dilakukan initial assessment secara virtual dan penjelasan tahapan yang harus dilakukan dalam initial assessment
Dokumen tersebut memberikan panduan penatalaksanaan pasien trauma yang mencakup tahapan awal penanganan seperti menilai kondisi yang membahayakan nyawa, menghentikan perdarahan, menangani berbagai jenis luka serta patah tulang dan dislokasi. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda dan penanganan awal pasien dengan cedera kepala dan tulang belakang sebelum dirujuk ke rumah sakit.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penatalaksanaan pasien trauma. Peserta akan mempelajari prinsip penatalaksanaan pasien trauma, pengertian perdarahan dan cara menghentikannya, penatalaksanaan berbagai jenis luka dan cedera seperti luka tembus, amputasi, benda menancap, patah tulang, dislokasi, serta cedera kepala dan tulang belakang. Peserta juga akan belajar cara memasang bidai dan menghentikan perdarahan
Dokumen ini memberikan informasi tentang bantuan hidup dasar dan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau sakit mendadak. Beberapa langkah penting yang disebutkan adalah mengamati pernafasan korban, memberikan nafas buatan dan resusitasi jantung jika pernafasan berhenti, menghentikan pendarahan dengan tekanan kuat, serta mencegah aspirasi dengan memiringkan tubuh korban. Dokumen ini juga menjelaskan prosed
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penilaian awal atau initial assessment pada pasien kegawatdaruratan
2. Initial assessment meliputi penilaian ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure) dan penilaian tambahan seperti riwayat medis pasien
3. Diberikan contoh kasus untuk dilakukan initial assessment secara virtual dan penjelasan tahapan yang harus dilakukan dalam initial assessment
Dokumen tersebut memberikan panduan penatalaksanaan pasien trauma yang mencakup tahapan awal penanganan seperti menilai kondisi yang membahayakan nyawa, menghentikan perdarahan, menangani berbagai jenis luka serta patah tulang dan dislokasi. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda dan penanganan awal pasien dengan cedera kepala dan tulang belakang sebelum dirujuk ke rumah sakit.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penatalaksanaan pasien trauma. Peserta akan mempelajari prinsip penatalaksanaan pasien trauma, pengertian perdarahan dan cara menghentikannya, penatalaksanaan berbagai jenis luka dan cedera seperti luka tembus, amputasi, benda menancap, patah tulang, dislokasi, serta cedera kepala dan tulang belakang. Peserta juga akan belajar cara memasang bidai dan menghentikan perdarahan
Dokumen ini memberikan informasi tentang bantuan hidup dasar dan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau sakit mendadak. Beberapa langkah penting yang disebutkan adalah mengamati pernafasan korban, memberikan nafas buatan dan resusitasi jantung jika pernafasan berhenti, menghentikan pendarahan dengan tekanan kuat, serta mencegah aspirasi dengan memiringkan tubuh korban. Dokumen ini juga menjelaskan prosed
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penilaian awal atau initial assessment yang meliputi penilaian terhadap Airway, Breathing, Circulation, Disability dan Exposure.
2. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah melakukan penilaian awal mulai dari survei primer, sekunder, dan tahapan penilaian.
3. Dokumen tersebut berisi contoh kasus yang dapat digunakan untuk latihan
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian awal yang harus dilakukan oleh bidan apabila menemukan korban kecelakaan atau darurat medis. Penilaian awal meliputi penilaian keadaan umum, menentukan gangguan yang mengancam nyawa, dan menstabilisasi korban. Selanjutnya dilakukan penilaian dini dengan memeriksa tanda-tanda hidup dan pemeriksaan fisik secara keseluruhan.
Modul ini membahas tentang resusitasi pada orang dewasa. Setelah mempelajari modul ini, pembaca diharapkan dapat melakukan tindakan resusitasi khususnya pada ibu yang mengalami masalah jantung dan paru-paru. Modul ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar resusitasi jantung paru seperti sistem pernafasan dan sirkulasi darah, beda antara mati suri dan mati biologis, serta tindakan survey primer
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bantuan hidup dasar (BHD) yang mencakup pengantar anatomi dan fisiologi sistem pernapasan dan kardiorespirasi, siklus BHD, penggunaan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen, airway adjuncts, elektrokardiografi, dan farmakoterapi dalam bantuan hidup lanjut. Presentasi ini juga membahas teknik CPR berkualitas tinggi, evaluasi berkala pasien, dan beberapa kes
Modul ini membahas tentang bantuan hidup dasar termasuk resusitasi jantung paru, pengenalan awal henti jantung, kompresi dada, buka jalan nafas, periksa pernafasan, posisi sisi mantap, dan penatalaksanaan obstruksi jalan nafas pada dewasa seperti Heimlich Maneuver dan Chest Thrust. Tujuannya agar perawat mampu memberikan pertolongan pertama pada pasien henti jantung dan nafas.
Latuhan CPR orang awam memberi panduan mengenai tatacara melakukan bantuan hidup asas seperti CPR untuk menyelamatkan mangsa serangan jantung atau kegagalan pernafasan. Ia meliputi langkah-langkah penting seperti mengekalkan aliran darah dan udara, nisbah tekanan dada dan pernafasan, serta penggunaan defibrillator untuk mengembalikan denyut jantung.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk orang dewasa dan anak-anak yang mengalami henti jantung atau henti nafas. BHD meliputi penilaian gejala, prosedur awal seperti memeriksa kesadaran dan meminta pertolongan, kemudian melakukan tindakan ABC (Airway, Breathing, Circulation) yang mencakup pembukaan saluran napas, pemeriksaan pernapasan, dan kompresi dada
Materi pembelajaran ini disusun untuk penyegaran materi bantuan hidup dasar untuk karyawan tetap baru (medis, keperawatan, tenaga kesehatan, dan non tenaga kesehatan).
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Basic Life Support (BLS) dan rantai keselamatan dalam menyelamatkan nyawa korban serangan jantung. Ia menjelaskan tatacara melakukan CPR pada dewasa dan kanak-kanak serta merawat sekatan saluran pernafasan."
Dokumen tersebut membahas tentang triase, yaitu proses memilah pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya untuk menentukan prioritas perawatan. Metode triase yang dijelaskan adalah START (Simple Triage And Rapid Treatment) untuk dewasa dan Jump START untuk anak-anak, yang meliputi penilaian nafas, sirkulasi, dan kesadaran untuk menentukan kategori imeres, tertunda, minor, atau harapan. Beberapa contoh kasus juga d
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan yang tidak sadarkan diri. Ia menjelaskan prinsip dasar RJP (Resusitasi Jantung Paru) yaitu menilai bahaya, kesadaran, jalan napas, pernapasan dan sirkulasi darah. Jika tidak ada nadi atau napas, maka perlu dilakukan kompresi jantung dan bantuan pernapasan secara bergantian hingga bantuan me
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Wilayah Bengkulu. Berisi statistik penting mengenai kejadian henti jantung di luar rumah sakit, peluang hidup jika mendapatkan resusitasi jantung paru segera, dan pentingnya keterampilan resusitasi jantung paru bagi masyarakat umum.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang bantuan hidup dasar (BLS) menurut pedoman 2015 American Heart Association (AHA) untuk tenaga kesehatan. BLS meliputi usaha mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada orang yang mengalami henti jantung atau henti napas. Urutan tindakan BLS yang disarankan adalah C-A-B, yaitu kompresi dada, pembukaan saluran napas, dan pemberian nafas buatan. Tindak
Proses keperawatan terdiri dari 5 komponen utama yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Komponen-komponen ini berfungsi untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, merencanakan intervensi, melaksanakan rencana, serta mengevaluasi hasil yang dicapai.
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdfFAUZIAHHAMIDWADA
Dokumen tersebut membahas implementasi keperawatan pada pasien insomnia. Secara khusus, dibahas tentang gambaran implementasi keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan tindakan yang diberikan pada pasien insomnia."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai penilaian awal atau initial assessment yang meliputi penilaian terhadap Airway, Breathing, Circulation, Disability dan Exposure.
2. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah melakukan penilaian awal mulai dari survei primer, sekunder, dan tahapan penilaian.
3. Dokumen tersebut berisi contoh kasus yang dapat digunakan untuk latihan
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian awal yang harus dilakukan oleh bidan apabila menemukan korban kecelakaan atau darurat medis. Penilaian awal meliputi penilaian keadaan umum, menentukan gangguan yang mengancam nyawa, dan menstabilisasi korban. Selanjutnya dilakukan penilaian dini dengan memeriksa tanda-tanda hidup dan pemeriksaan fisik secara keseluruhan.
Modul ini membahas tentang resusitasi pada orang dewasa. Setelah mempelajari modul ini, pembaca diharapkan dapat melakukan tindakan resusitasi khususnya pada ibu yang mengalami masalah jantung dan paru-paru. Modul ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar resusitasi jantung paru seperti sistem pernafasan dan sirkulasi darah, beda antara mati suri dan mati biologis, serta tindakan survey primer
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bantuan hidup dasar (BHD) yang mencakup pengantar anatomi dan fisiologi sistem pernapasan dan kardiorespirasi, siklus BHD, penggunaan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen, airway adjuncts, elektrokardiografi, dan farmakoterapi dalam bantuan hidup lanjut. Presentasi ini juga membahas teknik CPR berkualitas tinggi, evaluasi berkala pasien, dan beberapa kes
Modul ini membahas tentang bantuan hidup dasar termasuk resusitasi jantung paru, pengenalan awal henti jantung, kompresi dada, buka jalan nafas, periksa pernafasan, posisi sisi mantap, dan penatalaksanaan obstruksi jalan nafas pada dewasa seperti Heimlich Maneuver dan Chest Thrust. Tujuannya agar perawat mampu memberikan pertolongan pertama pada pasien henti jantung dan nafas.
Latuhan CPR orang awam memberi panduan mengenai tatacara melakukan bantuan hidup asas seperti CPR untuk menyelamatkan mangsa serangan jantung atau kegagalan pernafasan. Ia meliputi langkah-langkah penting seperti mengekalkan aliran darah dan udara, nisbah tekanan dada dan pernafasan, serta penggunaan defibrillator untuk mengembalikan denyut jantung.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk orang dewasa dan anak-anak yang mengalami henti jantung atau henti nafas. BHD meliputi penilaian gejala, prosedur awal seperti memeriksa kesadaran dan meminta pertolongan, kemudian melakukan tindakan ABC (Airway, Breathing, Circulation) yang mencakup pembukaan saluran napas, pemeriksaan pernapasan, dan kompresi dada
Materi pembelajaran ini disusun untuk penyegaran materi bantuan hidup dasar untuk karyawan tetap baru (medis, keperawatan, tenaga kesehatan, dan non tenaga kesehatan).
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Basic Life Support (BLS) dan rantai keselamatan dalam menyelamatkan nyawa korban serangan jantung. Ia menjelaskan tatacara melakukan CPR pada dewasa dan kanak-kanak serta merawat sekatan saluran pernafasan."
Dokumen tersebut membahas tentang triase, yaitu proses memilah pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya untuk menentukan prioritas perawatan. Metode triase yang dijelaskan adalah START (Simple Triage And Rapid Treatment) untuk dewasa dan Jump START untuk anak-anak, yang meliputi penilaian nafas, sirkulasi, dan kesadaran untuk menentukan kategori imeres, tertunda, minor, atau harapan. Beberapa contoh kasus juga d
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan yang tidak sadarkan diri. Ia menjelaskan prinsip dasar RJP (Resusitasi Jantung Paru) yaitu menilai bahaya, kesadaran, jalan napas, pernapasan dan sirkulasi darah. Jika tidak ada nadi atau napas, maka perlu dilakukan kompresi jantung dan bantuan pernapasan secara bergantian hingga bantuan me
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Wilayah Bengkulu. Berisi statistik penting mengenai kejadian henti jantung di luar rumah sakit, peluang hidup jika mendapatkan resusitasi jantung paru segera, dan pentingnya keterampilan resusitasi jantung paru bagi masyarakat umum.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang bantuan hidup dasar (BLS) menurut pedoman 2015 American Heart Association (AHA) untuk tenaga kesehatan. BLS meliputi usaha mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada orang yang mengalami henti jantung atau henti napas. Urutan tindakan BLS yang disarankan adalah C-A-B, yaitu kompresi dada, pembukaan saluran napas, dan pemberian nafas buatan. Tindak
Proses keperawatan terdiri dari 5 komponen utama yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Komponen-komponen ini berfungsi untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, merencanakan intervensi, melaksanakan rencana, serta mengevaluasi hasil yang dicapai.
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdfFAUZIAHHAMIDWADA
Dokumen tersebut membahas implementasi keperawatan pada pasien insomnia. Secara khusus, dibahas tentang gambaran implementasi keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan tindakan yang diberikan pada pasien insomnia."
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penilaian asas pesakit yang dilakukan di tempat kejadian kecelakaan atau keadaan darurat. Penilaian meliputi penilaian tempat kejadian, penilaian asas seperti tahap kesadaran, saluran pernafasan, peredaran darah, serta rawatan yang perlu diberikan berdasarkan penilaian tersebut.
Makalah ini membahas tentang manajemen 7 langkah kala 1 yang meliputi pengumpulan data, interpretasi data, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan kesimpulan serta saran.
1. Klien mengalami gangguan sistem kardiovaskuler berupa gagal jantung kongestif (CHF) dan anemia yang ditandai dengan sesak nafas, nyeri dada, dan lemah. 2. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 86x/menit, dan hasil echocardiogram EF 59-70%. 3. Klien diberikan terapi cairan infus, obat jantung, dan suportif serta pemantauan tanda vital untuk meningkatkan fungsi
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien amputasi. Secara ringkas makalah ini membahas tentang konsep penyakit amputasi meliputi definisi, etiologi, jenis, dan penatalaksanaan amputasi. Selanjutnya membahas konsep asuhan keperawatan pada pasien amputasi yang meliputi pengkajian, diagnosa perawatan, dan perencanaan asuhan.
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanpjj_kemenkes
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi berumur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Terdapat penjelasan langkah-langkah pemeriksaan yang meliputi pengklasifikasian kemungkinan infeksi bakteri, diare, ikterus, berat badan rendah, status imunisasi, dan masalah lainnya. Juga dibahas cara memeriksa dan mengklasifikasi gejala seperti kejang, gangguan napas, hipotermia,
Tugas ini membahas asuhan keperawatan pada pasien amputasi. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan tentang pengertian amputasi, etiologi, jenis, dan penatalaksanaannya serta konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan perencanaan pada pasien amputasi."
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
Initial assessment
1. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
INITIAL
ASSESSMENT
Oleh
Masudik, EMT-P., M.Kes
Direktur Gadar Medik Indonesia
NUSANTARA SEHAT TIM BASED BATCH XV
2. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
01
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu melakukan penilaian awal (Initial
Assessment).
02
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu :
Menjelaskan aman penolong, lingkungan
dan pasien.
Menjelaskan tahapan Initial Assessment.
Mengidentifikasi masalah gangguan
Airway, Breathing, Circulation, Disability
dan Exprosure.
3. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Prinsip 3A
Aman Diri – waspada Covid-19
Sarung tangan, Masker
Kaca mata keselamatan
Celemek
Sepatu boot
Aman Lingkungan
Aman ?
Berbahaya ?
Aman Pasien
Do No Further Harm
4. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Survei Primer
Survei Sekunder
Langkah Penilaian
5. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Survei Primer
B – Breathing + Oksigenasi
A – Airway + Kontrol Servical
D – Disability (GCS,Tanda Lateralisasi)
C – Circulation + Kontrol Perdarahan
E – Exposure
F – Foley Catheter
6. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Survei Primer
Airway
1. Pemeriksaan Fisik : Inspeksi, Auskultasi
2. Curiga cidera tulang leher bila :
• Trauma kepala + penurunan
kesadaran
• Multi trauma
• Luka diatas klavikula
• Biomekanik
Bila curiga cidera tulang leher :
• Fiksasi kepala secara manual
• Pasang Cervical Collar
• Bila perlu diikat (Head Stabilizer)
7. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Cara Membuka Jalan Nafas
Head tilt chin lift Jaw thrust
Memasang
NPA
Memasang
OPA
8. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Breathing
Jejas di dada ?,
peranjakan dada simetris?
Inspeksi
Sonor?, hipersonor?, dulness?
Perkusi
Bising nafas ?, vesikuler ?
Auskultasi
Ada krepitasi ?
Palpasi
Pemeriksaan
fisik
9. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Circulation
Nadi lemah dan cepat > 100 x/menit
Akral dingin
Tekanan darah turun
Syok
10. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Tindakan :
Kontrol perdrahan :
• Direct pressure,
• Bila di abdomen /
pelvis, pasang
gurita
• Pasang PASG bila
ada
Circulation
ATLS 10th, 2018
11. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di IndonesiaVisi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Circulation
Tindakan* :
Perbaikan volume :
• Infus dua Jalur, IV Catheter besar
• Asering 1-2 liter loading
• Cairan di hangatkan
• Pasang folley cateter
*Dilakukan oleh Dokter, perawat, bidan
12. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Glasgow Coma Scale :
Komponen Mata (Eyes) NILAI
•Membuka Mata Spontan
•Membuka Mata Dengan Stimulus Suara
•Membuka Mata Dengan Stimulus Nyeri
•Tidak Dapat Membuka Mata
Komponen Verbal (Suara)
•Orientasi Baik
•Gelisah (confused)
•Kata tidak jelas (Inapropriate)
•Suara yang tidak jelas artinya
•Tidak ada suara
Komponen Motorik (Reaksi Motorik)
•Mengikuti perintah
•Melokalisir nyeri
•Menghindari nyeri
•Reaksi fleksi
•Reaksi ektensi
•Tidak ada reaksi
DISABILITY
• Nilai GCS Hati – hati bila
GCS turun 2 atau lebih.
• Tanda lateralisasi Pupil
isokor ?
13. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Buka semua pakaian pasien untuk
memudahkan pemeriksaan :
• Pasien disemuti
• Jaga jangan sampai hipotermi
Exposure
• Perhatikan kontra indikasi
• Monitor produksi urine
Folley Catheter*
*Dilakukan oleh Dokter, perawat, bidan
14. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Survei Sekunder
02
03
Mencari cidera
tambahan / cidera
yang lain
Pemeriksaan fisik dengan
IAPP, mulai dari :
1. Pemeriksaan teliti dari
kepala sampai kaki
2. Kepala – leher – toraks –
abdomen – pelvis –
ekstermitas - log roll
3. Finger in every orifice
01
Re-evaluasi ABC
15. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
P
Past
Illness
L
Last
Meal
E
Event/
Enviroment
Anamnesa
Riwayat
16. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Link Video Initial
Assessment
https://www.youtu
be.com/watch?v=
dF7uElFFrNY
17. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Penugasan
Kasus:
Pada saat Anda sedang bertugas di Puskesmas, salah satu warga diwilayah kerja Puskemas
Anda memberi tahu bahwa ada salah satu keluarganya yang tidak sadar.
Data korban: Laki-laki, umur 35 tahun,
Riwayat: Terjatuh dari pohon kelapa saat akan memetik kelapa. Jatuh dari ketinggian 5
meter, pada saat ditemukan korban dalam posisi terlentang, ada darah disekitar korban, kaki
kanan berdarah dan berubah bentuk seperti huruf L, didari ada memar, dan dari mulut ada
darah.
Tugas Anda:
Berdasarkan kasus diatas, buatlah video initial assessment, durasi video maksimal 5 menit.
(Contoh seperti dalam video yang sudah anda lihat).
Tugas dikumpulan sebelum tanggal….dan jam 23.00 WIB.
18. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Referensi
Kartikawati Dewi (2011) Dasar-Dasar
Keperawatan Gawat Darurat. Salemba
Medika.
Krisanty Paula, Manurung S dkk, Asuhan
Keperawatan Gawat Darurat, Trans Info Media,
Jakarta, 2016.
https://1.bp.blogspot.com/-
Kr0277Nx3vI/WwGGqzGu-
PI/AAAAAAAAACA/2lbQcsjZzIMdUKtJWuhwS
6LWSPdKMIbEQCLcBGAs/s1600/The-
ABCDE-approach-without-the-use-of-
equipment.png
Advanced Trauma Life Support, 10th edition,
American College of Surgeon, 2018
Advanced Trauma Life Support, 9th edition,
American College of Surgeon, 2018
Jonathan Gleadle, At a Glance Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik, 2006
https://www.google.com/url?sa=i&url
=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2
FAlat-Pelindung-Diri-(APD)-1-
SETi.162352744.5821129174&psig=
AOvVaw0zV0zC43nOEbqJTY4T1M3
E&ust=1597994195997000&source=i
mages&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwo
TCPj_prieqesCFQAAAAAdAAAAAB
AD
Link Video Initial Assessment
https://www.youtube.com/watch?v=d
F7uElFFrNY
19. Visi: Menjadi Lembaga Pelatihan Kegawatdaruratan di bidang kesehatan yang handal dan terpercaya di Indonesia
Terimakasih
Find us
Gadar Medik Indonesia
Ruko Blessing, 50 – 51, Jln Keong Mas III, Perumnas II,
Kayuringin Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat
Contac us
gdmi@gadarmedikindonesia.com
www.gadarmedikindonesia.com
Ig.: gadarmedik_ind
Telp.: +62 21 2950 3304
Hp.: +62 812 8000 5102