Teks tersebut membahas tentang inflasi di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian inflasi dan beberapa penyebabnya seperti teori kuantitas uang dan faktor struktural. Jenis-jenis inflasi dibedakan berdasarkan asalnya, tingkat keparahannya, dan penyebabnya. Inflasi di Indonesia dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak dunia dan pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
1. Inflasi adalah peningkatan harga umum yang berlangsung secara terus menerus yang dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran barang serta jasa.
2. Tingginya inflasi pada bulan Maret 2008 disebabkan naiknya harga kebutuhan pokok dan komoditas pangan.
3. Masyarakat berpendapatan rendah merasakan dampak negatif inflasi karena pengeluaran makanan mereka meningkat.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi, termasuk pengertian, jenis, penyebab, cara menghitung laju inflasi, dampak, dan cara mengatasinya. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar mengenai inflasi beserta unsur-unsurnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, penyebab, teori, dampak, dan cara mengatasi inflasi. Inflasi dijelaskan sebagai kenaikan harga secara umum dalam jangka panjang yang disebabkan oleh jumlah uang beredar yang melebihi kebutuhan. Jenis inflasi dibedakan berdasarkan tingkatannya serta sumber dan penyebabnya.
1. Makalah ini membahas tentang inflasi di Indonesia yang dipicu oleh krisis moneter 1997/1998.
2. Faktor penyebab inflasi antara lain lonjakan harga barang impor akibat depresiasi rupiah dan kegagalan menangani krisis moneter dalam jangka pendek.
3. Dampak inflasi meliputi penurunan pendapatan riil dan daya beli masyarakat.
Teks tersebut membahas tentang inflasi di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian inflasi dan beberapa penyebabnya seperti teori kuantitas uang dan faktor struktural. Jenis-jenis inflasi dibedakan berdasarkan asalnya, tingkat keparahannya, dan penyebabnya. Inflasi di Indonesia dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak dunia dan pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
1. Inflasi adalah peningkatan harga umum yang berlangsung secara terus menerus yang dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran barang serta jasa.
2. Tingginya inflasi pada bulan Maret 2008 disebabkan naiknya harga kebutuhan pokok dan komoditas pangan.
3. Masyarakat berpendapatan rendah merasakan dampak negatif inflasi karena pengeluaran makanan mereka meningkat.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi, termasuk pengertian, jenis, penyebab, cara menghitung laju inflasi, dampak, dan cara mengatasinya. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar mengenai inflasi beserta unsur-unsurnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, penyebab, teori, dampak, dan cara mengatasi inflasi. Inflasi dijelaskan sebagai kenaikan harga secara umum dalam jangka panjang yang disebabkan oleh jumlah uang beredar yang melebihi kebutuhan. Jenis inflasi dibedakan berdasarkan tingkatannya serta sumber dan penyebabnya.
1. Makalah ini membahas tentang inflasi di Indonesia yang dipicu oleh krisis moneter 1997/1998.
2. Faktor penyebab inflasi antara lain lonjakan harga barang impor akibat depresiasi rupiah dan kegagalan menangani krisis moneter dalam jangka pendek.
3. Dampak inflasi meliputi penurunan pendapatan riil dan daya beli masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan pengangguran. Ini menjelaskan definisi, teori, dan penyebab inflasi serta pengangguran beserta dampaknya terhadap ekonomi. Juga ditinjau cara menanggulangi inflasi dan pengangguran seperti menekan pertumbuhan uang beredar secara bertahap atau drastis serta membuka proyek dan pendidikan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi, termasuk pengertian, penyebab, pengaruh, dan perhitungannya di Indonesia. Inflasi diukur menggunakan Indeks Harga Konsumen dan Indeks Harga Perdagangan Besar untuk mengetahui tingkat kenaikan harga barang dan jasa.
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIRifatin Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian inflasi secara umum menurut pandangan ekonomi Islam dan konvensional, sejarah terjadinya inflasi, teori-teori inflasi, jenis-jenis inflasi seperti inflasi alamiah dan karena kesalahan manusia, serta perbedaan penyebab dan penanganan inflasi dalam pandangan ekonomi Islam dan konvensional.
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasiKurnia Yusuf
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis inflasi yang terdiri dari inflasi dalam negeri, inflasi luar negeri, inflasi ringan, inflasi menengah, inflasi berat, hiperinflasi, demand-pull inflation, dan cost-push inflation. Juga diberikan penjelasan tentang menghitung tingkat inflasi menggunakan indeks harga konsumen.
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa yang bersifat umum dan terus-menerus. Faktor yang mempengaruhinya antara lain kebijakan moneter dan fiskal pemerintah, biaya produksi, serta permintaan dan penawaran barang. Inflasi dapat diukur menggunakan Indeks Harga Konsumen dan dapat berupa inflasi ringan, sedang, berat, atau hiperinflasi tergantung laju pertumbuhannya.
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XTeuku Ichsan
Inflasi terjadi ketika terdapat peningkatan harga barang secara terus-menerus akibat banyaknya jumlah uang yang beredar. Inflasi diukur menggunakan beberapa indeks harga seperti indeks harga konsumen dan indeks harga perdagangan besar. Dampak inflasi meliputi penurunan daya beli mata uang dan kesejahteraan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi di Indonesia periode 1998-2009, termasuk penyebab-penyebab inflasi, dampaknya terhadap perekonomian, serta tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti harga BBM, suku bunga investasi, dan jumlah uang beredar terhadap inflasi dan dampak inflasi terhadap PDB Indonesia.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi di Indonesia, termasuk sumber-sumber penyebabnya seperti imported inflation akibat depresiasi rupiah dan hambatan-hambatan struktural ekonomi. Dokumen tersebut juga membahas teori-teori inflasi dan jenis-jenis inflasi serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan inflasi di Indonesia.
This document calls for chapter proposals for a book on conversational agents and natural language interaction techniques. The deadline for proposal submissions is December 16, 2009. The book will be edited by Dr. Diana Perez-Marin and Dr. Ismael Pascual-Nieto and published in 2011 by IGI Global. The objective is to identify effective practices for using conversational agents in different applications. Recommended topics for chapters include fundamental concepts, design techniques, case studies, and future trends.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan pengangguran. Ini menjelaskan definisi, teori, dan penyebab inflasi serta pengangguran beserta dampaknya terhadap ekonomi. Juga ditinjau cara menanggulangi inflasi dan pengangguran seperti menekan pertumbuhan uang beredar secara bertahap atau drastis serta membuka proyek dan pendidikan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi, termasuk pengertian, penyebab, pengaruh, dan perhitungannya di Indonesia. Inflasi diukur menggunakan Indeks Harga Konsumen dan Indeks Harga Perdagangan Besar untuk mengetahui tingkat kenaikan harga barang dan jasa.
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIRifatin Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian inflasi secara umum menurut pandangan ekonomi Islam dan konvensional, sejarah terjadinya inflasi, teori-teori inflasi, jenis-jenis inflasi seperti inflasi alamiah dan karena kesalahan manusia, serta perbedaan penyebab dan penanganan inflasi dalam pandangan ekonomi Islam dan konvensional.
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasiKurnia Yusuf
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis inflasi yang terdiri dari inflasi dalam negeri, inflasi luar negeri, inflasi ringan, inflasi menengah, inflasi berat, hiperinflasi, demand-pull inflation, dan cost-push inflation. Juga diberikan penjelasan tentang menghitung tingkat inflasi menggunakan indeks harga konsumen.
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa yang bersifat umum dan terus-menerus. Faktor yang mempengaruhinya antara lain kebijakan moneter dan fiskal pemerintah, biaya produksi, serta permintaan dan penawaran barang. Inflasi dapat diukur menggunakan Indeks Harga Konsumen dan dapat berupa inflasi ringan, sedang, berat, atau hiperinflasi tergantung laju pertumbuhannya.
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XTeuku Ichsan
Inflasi terjadi ketika terdapat peningkatan harga barang secara terus-menerus akibat banyaknya jumlah uang yang beredar. Inflasi diukur menggunakan beberapa indeks harga seperti indeks harga konsumen dan indeks harga perdagangan besar. Dampak inflasi meliputi penurunan daya beli mata uang dan kesejahteraan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi di Indonesia periode 1998-2009, termasuk penyebab-penyebab inflasi, dampaknya terhadap perekonomian, serta tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor seperti harga BBM, suku bunga investasi, dan jumlah uang beredar terhadap inflasi dan dampak inflasi terhadap PDB Indonesia.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi di Indonesia, termasuk sumber-sumber penyebabnya seperti imported inflation akibat depresiasi rupiah dan hambatan-hambatan struktural ekonomi. Dokumen tersebut juga membahas teori-teori inflasi dan jenis-jenis inflasi serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan inflasi di Indonesia.
This document calls for chapter proposals for a book on conversational agents and natural language interaction techniques. The deadline for proposal submissions is December 16, 2009. The book will be edited by Dr. Diana Perez-Marin and Dr. Ismael Pascual-Nieto and published in 2011 by IGI Global. The objective is to identify effective practices for using conversational agents in different applications. Recommended topics for chapters include fundamental concepts, design techniques, case studies, and future trends.
Dokumen tersebut membahas tentang statistika industri, terdiri dari konsep dasar statistika, metode statistika yang mencakup penelitian eksperimen dan survei serta jenis pengukuran, penerapan statistika pada industri pengolahan yang meliputi tujuan, metode pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data, sistem peningkatan kualitas data, dan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan sektor industri.
Dokumen tersebut membahas tentang penjadwalan tenaga kerja di perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya manusia secara efisien dengan mempertimbangkan fluktuasi permintaan, keterbatasan pelayanan, dan kualitas layanan. Beberapa algoritma penjadwalan seperti Tibrewala, Monroe, dan Linear Programming digunakan untuk menentukan jadwal kerja karyawan agar memenuhi kebutuhan perusahaan dengan biaya minimal.
Digital encompasses many roles including strategy, planning, creative, design, development, and account services. It also includes web programmers, developers, managers, specialists, and others working across web, mobile, and software. Digital is always changing as it must adapt to evolving technologies, systems, browsers, devices, and standards while also supporting legacy platforms. Proper digital work requires considering many complex interrelated factors and balancing innovation with practical limitations like time and budget.
El documento resume la transición española a la democracia entre 1975 y 1982, que incluyó la aprobación de la Constitución de 1978 y el establecimiento de un estado democrático y autonómico. La transición se caracterizó por ser un proceso gradual, pacífico y basado en el consenso entre los principales partidos políticos, liderado por figuras como Adolfo Suárez y Felipe González. La Constitución definía a España como un estado social y democrático de derecho y reconocía la autonomía de las regiones, d
Data Science MA program challenges all people keen on data processing ready to level up their skills and knowledge.
The program is developed by Department of Computer Science and Economics and is widely supported by cloud/semantic/data integration companies.
Modul ini membahas tentang inflasi yang meliputi:
1. Pengertian inflasi dan jenis-jenisnya seperti inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi.
2. Penyebab inflasi seperti demand pull dan cost push inflation.
3. Dampak inflasi terhadap ekonomi dan cara mengatasinya seperti kebijakan moneter dan fiskal.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan pengangguran, termasuk penyebab, jenis, dan dampak inflasi serta jenis dan akibat pengangguran. Hubungan antara inflasi dan pengangguran juga dijelaskan dengan ketika inflasi tinggi masyarakat cenderung mengubah uang menjadi barang sehingga membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran."
Dokumen tersebut membahas tentang siklus ekonomi di Indonesia dari tahun 1969 hingga 1998. Terdapat empat periode utama yaitu periode 1969-1995 dimana perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang fluktuatif, periode 1990-an dengan pertumbuhan tinggi hingga PDB menjadi dua kali lipat, krisis ekonomi 1998 setelah krisis nilai tukar rupiah 1997, dan dampak negatif krisis terhadap output dan pertumbuhan ekonomi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan metode penghitungan inflasi dan indeks harga, termasuk pengertian inflasi, jenis inflasi berdasarkan penyebab dan asal timbulnya, teori-teori inflasi, dampak inflasi, dan metode perhitungan indeks harga.
Inflasi dan pengangguran serta memaksimumkan hargaCucu Sya'diah
Dokumen ini membahas tentang inflasi, pengangguran, dan strategi perusahaan untuk memaksimumkan laba. Inflasi dijelaskan sebagai kenaikan harga barang yang bersifat umum dan berkelanjutan tanpa disertai peningkatan daya beli masyarakat. Dokumen ini juga membahas tentang jenis dan penyebab inflasi serta pengangguran, serta kebijakan pemerintah dalam menanggulanginya. Terakhir, dokumen menjelask
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kelompok mata kuliah Ekonomi Moneter dengan judul "Inflasi". Ringkasannya adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas konsep dasar inflasi, penyebab inflasi, pengaruh inflasi, dan cara mengatasi inflasi.
2) Tugas tersebut dikerjakan oleh 8 mahasiswa Ekonomi Islam V UIN Alauddin Makassar.
3) Isi dokumen tersebut membahas inflasi secara umum.
Teks tersebut membahas hasil penelitian Friedman dan Schwartz yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan jumlah uang beredar dan tingkat inflasi. Penelitian serupa juga menemukan hasil yang sama di lebih dari 100 negara pada tahun 1990-an, di mana negara dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi tinggi.
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.docRezky Ramadhani
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan pengangguran sebagai masalah ekonomi utama dan implikasinya terhadap bisnis. Inflasi adalah kenaikan harga secara umum yang berkelanjutan, sementara pengangguran terjadi ketika angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan mencari pekerjaan. Kedua fenomena ini dapat saling mempengaruhi dan mengurangi daya beli masyarakat serta keuntungan bisnis.
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...Fahar Arizky
Kelompok ini membahas tentang indeks harga dan inflasi. Mereka menjelaskan pengertian indeks harga, metode perhitungannya, dan peranannya dalam ekonomi. Kelompok ini juga menjelaskan pengertian inflasi, sebab-sebab terjadinya, jenis-jenisnya, dampaknya, dan cara mengatasi inflasi.
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...Gitrif Qostolanisota
Kelompok ini membahas tentang indeks harga dan inflasi. Terdiri dari pengertian indeks harga, metode perhitungan (tertimbang dan tidak tertimbang), peranan indeks harga, pengertian inflasi, sebab-sebab terjadinya inflasi, dampak inflasi, dan cara mengatasi inflasi.
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Inflasi Ii
1. MAKALAH
PENGANTAR ILMU EKONOMI
“TINGKAT INFLASI”
Disusun oleh ;
Nama : Yayan Subagyo
No Mhs : 07 025 336
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI “AKPRIND”
YOGYAKARTA
2008
2. KATA PENGANTAR
Terima kasih,mungkin hanya sepatah kata ini yang saya katakan kepada
tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmat-Nya jualah sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.yaitu tentang krisis pangan.
Pada sempatan ini, ijikan saya selaku penulis mengucapkan rasa
terimakasih saya kepada teman-teman saya yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini, baik dari proses penyusunan, pengetikan, sampai
akhirnya makalah ini bisa selesai.
Akhirnya saya selaku penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran,
ataupun kritikan yang bersifat membangaun, yang pada intinya sangat berguna
untuk menyempurnakan penulisan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini
dapat menjadi sumber pengetahuan baru bagi pembacanya.
3. PENDAHULUAN
Inflansi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara
umum dan terus meneus, kenaikkan harga dari satu atau dua barang saja tidak di
sebut inflansi, kecuali bila kenaikkan tersebut meluas kepada ( atau
mengakibatkan kenaikkan ) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Syarata
adamya kecendrungan menaik yang terus menerus juga perlu diingat. Kenaikkan
harga-harga karena, misalnya, musiman, menjelang hari hari besar, atau yang
terjadi sekali saja ( dan tidak mempunyai pengaruh kelanjutan ) tidak disebut
inflansi. Kenaikkan harga semacam ini tidak di anggap sbagai masalah atau
“penyakit” ekonomi dan tidak memelurkan kebijaksanaan khusus untuk
menanggulanginya.
Perkataan “kecendrungan “ dalam definisi infalansi perlu di garis bawahi.
Kalau seandainya harga-harga dari sebagian besar barang di atur atau ditentuka
oleh pmerintah., maka barang-barang yang di catat oleh biro statistik mungkin
tidak menunjukkan kenaikkan apapun ( karena yang di catat adalah harga-harga
“resmi” pemerintah ). Tetapi mungkin dalam realita ada kecendrungan bagi harga-
harga untuk terus menaik. Keadaan seperti ini tercermin dari, misalnya, adanya
harga-harga “bebas” atau harga-harga “tidak resmi” yang lebih tinggi dari harga-
harga “resmi” dan ada yang cendrung menaik. Dalam halk ini masalah inflansi
sebetulnya ada, tetapi tidak di perkenankan untuk menunjukkan dirinya. Keadaan
seperti ini disebut “suppressed infation” atau “inflansi yang di tutupi” yang pada
sewaktu-waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi
makin tidak relevan bagi kenyataan.
4. BAB I
INFLASI
1. Pengertian
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-
harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah
proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
2.Jenis
Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan,
sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikkan harga
berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun;
berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali
terjadi apabila kenaikkan harga berada di atas 100%
3.Dampak
a. Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau
tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh
yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk
bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa
inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali
(hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian
dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau
mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat.
Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan
swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan
terpuruk dari waktu ke waktu.
5. b. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikkan biaya produksi. Bila hal ini
terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya
(biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan
naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka
produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa
menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak
sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan
bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
c. Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu
negara, mendorong kenaikkan suku bunga, mendorong penanaman modal
yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan,
ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya
tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
4. Penyebab
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau
desakan biaya produksi.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat
adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat
harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan
bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya
permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor
produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikkan dalam
permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat
meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-
produk (output) yang dihasilkan ikut naik.
6. 5. Penggolongan
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
Berdasarkan sebab musabab awal dari inflansi di bedakan menjadi
1. inflansi yang timbul karana permintaan masyarakat akan berbagai
barang terlalu kuat. Inflansi semacam ini di sebut demand inflantion
2. inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Ini disebut
cost inflantion
Gambar berikut ini menggaris bawahi perbedaan dari kedua macam inflasi ini
harga S
P2
Z2
Z1
Q1 Q2 Output
harga S1
P4 S2
P3
Z
Q3 Q4 Output
7. 6. Penanggulangan
peran bank sentral sangat berpengaruh
Peran bank sentral
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi.
Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi
pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan
yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh
pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena
sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah
satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan
moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang
lebih.tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau
tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu,
bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang
domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal
(dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation
targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh
Bank,Indonesia.
8. BAB II
MENGUKUR INFLANSI
A.ANGKA INDEX SEDERHANA
pt
IT 100 0 0
po
Dimana: IT = index harga pada waktu t.
Pt = harga pada waktu ( harga pada waktui yang
bersangkutan )
Po = adalah harga pada waktu dasar
qt
it 100 %
qo
Dimana : it = angka index produksi
Qt = produksi pada waktu t
Qo = produksi pada waktu dasar
Angka index sederhana hanya trdiri dari satu jenis barang saja. Jika it
menunjukkan angka yang lebih besar dari 100, berarti ada kenaikkan, sedangkan
jika lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan.
Contoh : it = 115;kenikkan= ( 115-100 ) % = 15 %
B. ANGKA INDEX AGGREGATIF
Adalah angka index yang terdiri dari bebrapa jenis barang. Misalnya index
harga 9 bahan pokok, index biaya hidup yang trdiri dari 62 macam barang, index
harga konsumen yang terdiri dari kurang lebih 100 macam barang. Index export
indonesia dan sebainya
Rumus
pt
it 100%
po
9. Dimana : it = index aggregatif dan Σ adalah tanda penjunlahan
Σ pt = jumlah harga dari seluruh barang pada waktu yang
besangkutan
Σ po = jumlah harrga dari seluruh barang pada waktu dasar
Rumus
Qt
it 100%
Qo
Dimana : it = angka index aggregatif dan Σ adalah tanda penjunlahan
Σ pt = jumlah produksi dari seluruh barang pada waktu yang
bersangkutan
Σ po = jumlah produsi dari seluruh barang pada waktu dasar
Juga dalam hal ini jika it menunjukkan angka lebih besar dari 100 maka
terjadi kenaikkan dan apabila kurang dari 100 maka terjadi penurunan
Jika it = 150, maka terjadi kenaikkan ( 150 -100 ) % = 50 %
Jika it = 80 , maka terjadi penurunan ( 100 - 80) % = 20 %
Bentuk sederhana dari pungsi permintaan ( total ) akan uang dari teori keynes
adalah :
Md = [ KQ + Ø ( r )] atau Md/p = kQb + Ø ( r )
Md/p adalah permintaan total akan uang arti riil, suku pertama dalam
kurung, yaitu kQ adalah permintaan akan uang untuk traksasi dan berjaga-jaga
yang dinyatakan sebagai proporsi (k) dari pendapatan nasional riil atau tingkat
output ; Ø ( r ) adalah permintaan akan uang untuk matif spekulasi yang
dinyatakan sebagai fungsi dari tingkat bunga yang berlaku ( r ) fungsi permintaan
akan uang ini disebut juga seagai fungsi liquidity preference.
10. Secara grafik penentuan tingkat bunga di pasar uang digambarkan oleh
perpotongan kurva jumlah uang yang beredar
r
Ms M's
ro …………………
r1 …………………………..
Md ( Q, r )
0 M
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan
sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah
indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh
konsumen.
Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari
barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses
produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa
depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi,
yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari
komoditas-komoditas tertentu.
Indeks harga barang-barang modal
Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang
baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
11. Tingkat Inflasi indonesia
Bulan Tahun Tingkat Inflasi
April 2008 8.96 %
Maret 2008 8.17 %
Februari 2008 7.40 %
Januari 2008 7.36 %
Desember 2007 6.59 %
November 2007 6.71 %
Oktober 2007 6.88 %
September 2007 6.95 %
Agustus 2007 6.51 %
Juli 2007 6.06 %
Juni 2007 5.77 %
Mei 2007 6.01 %
12. April 2007 6.29 %
Maret 2007 6.52 %
Februari 2007 6.30 %
Januari 2007 6.26 %
Desember 2006 6.60 %
November 2006 5.27 %
Oktober 2006 6.29 %
September 2006 14.55 %
Faktor-Faktor Pemicu tingkat Inflasi
Faktor-Faktor Pemicu tingkat Inflasi Laju kenaikan tingkat inflasi
dipengaruhi oleh berbagai faktor, sebagian ditentukan dari sudut pandang teori
inflasi yang dianut. Pada kasus perekonomian di Indonesia paling tidak terdapat
beberapa faktor yang baik secara langsung maupun secara psikologis dapat
mendorong trend kenaikan tingkat inflasi. Faktor ekonomi dan non-ekonomi yang
diperkirakan mempengaruhi tingkat inflasi di negara kita antara lain dapat
diidentifikasi berikut ini:
(1) Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar
ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa:
Kenaikan harga migas di luar negeri
Meningkatnya bantuan luar negeri
Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang
Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok
Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel
13. (2) Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian berikut ini :
Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan
Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak
Pencabutan program subsidi BBM
Kenaikan harga BBM yang mencolok
Kenaikan tarif listrik
(3) Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun
kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain:
Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi
Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan
monopolistis
Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang
dan mobilitas tenaga kerja
Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional
(4) Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera
masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor
spekulatif lainnya:
Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya.
Pemberian bonus prestasi perusahaan
Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi
keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu.
14. BAB III
DEFLESI
1. Pengertian
Dalam keuangan modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya
permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat.
Teori Jumlah Peredaran Uang (Quantity Theory of Money) didapatkan dari
persamaan Fisher sebagai berikut:
MV = PT
Ket :
M : Money Supply atau Persediaan Uang di masyarakat
V : Velocity atau kecepatan perputaran uang.
P : Average Price Level atau tingkat harga rata-rata.
T : Total Number of transactions atau Jumlah Transaksi.
2.Penyebab
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada empat buah penyebab Deflasi :
1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat.
2. Meningkatnya Persediaan Barang
3. Menurunnya permintaan akan barang.
4. Naiknya permintaan akan uang
3. Dampak
Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat
dan akan menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan
juga akan membuat pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan.
15. Dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki
kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga
barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan
memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja
yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar
gaji karyawannya (lha barang tidak laku, mau bayar dari mana?). Dengan
demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang
yang beredar dimasyarakat semakin berkurang.
Dari sisi investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di
sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan
ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini
memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan
uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang semakin kecil.
4. Penanggulangan
Cara Mengatasi Deflasi
Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah
raga. Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas
menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang
jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan
tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk
digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan
mengalami kelumpuhan selamanya.
16. Hal ini parallel dengan deflasi. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah
dengan melatih kembali otot-otot yang sudah lama tidak digunakan. Meski
memakan waktu lama, hal ini adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan
kekuatan otot yang melemah. Dengan kata lain untuk mencegah deflasi menjadi
krisis ekonomi besar, pemerintah dan semua pihak yang terkait harus bersepakat
untuk memulai kembali kegiatan ekonomi yang sempat terhenti karena salah urus
tersebut. Tentu saja ini membutuhkan waktu yang tidak sedikir. Lazim dikatakan
oleh para analis eknonomi bahwa deflasi merupakan kondisi krisis moneter yang
sebenarnya tidak memiliki obat yang efektif. Apabila pada inflasi Bank Sentral
dapat menaikkan suku bunga untuk menahannya, menurunkan suku bunga bahkan
hingga nol persen bukanlah jalan keluar bagi deflasi. Pasalnya ini akan membuat
pemasukan pemerintah menjadi nol juga atau bahkan negative. Belum lagi hal ini
akan memicu aksi spekulan luar negeri yang dapat menjalankan Carry Trade
sehingga nilai uang justru menjadi jatuh. Akibatnya, biaya impor menjadi
terbebani sementara ekspor tidak menunjukkan kenaikan signifikan berhubung
melemahnya mata uang disebabkan oleh aksi spekulan semata-mata.
Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi
berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan
ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan
meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi
Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat
dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang
tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun
seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang
sesungguhnya tetapi hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan
ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya.