SlideShare a Scribd company logo
Imunisasi Dewasa dan
Geriatri
Vaksin Flu setiap tahun?  virus flu sangat bervariasi dan berubah dari waktu ke waktu.
Vaksin influenza trivalent
• Vaksin influenza trivalent adalah jenis vaksin yang
mengandung dua tipe virus influenza A (H1N1 dan H3N2)
serta satu tipe virus influenza B.
• Pembuatan vaksin ini dilakukan setiap tahun berdasarkan
tipe virus yang diperkirakan akan muncul pada musim
selanjutnya.
• Pemberian vaksin dilakukan melalui suntikan untuk usia 5
tahun ke atas, serta jet injector untuk orang dewasa
berusia 18-64 tahun.
• Lansia berusia 65 tahun ke atas umumnya perlu
mendapatkan vaksin influenza trivalent dengan dosis
tinggi.
Vaksin influenza quadrivalent
• Vaksin influenza quadrivalent adalah vaksin yang mengandung dua
subtipe virus influenza A dan dua subtipe virus influenza B.
• Vaksin ini dibuat untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus
influenza B yang tidak tercakup oleh vaksin trivalent.
• Jalur dan waktu pemberian vaksin influenza quadrivalent dilakukan
berdasarkan jenis vaksin serta usia penerima.
• Suntikan vaksin dapat diberikan sejak usia 6 bulan atau 3 tahun,
sementara jet injector vaksin dapat digunakan pada individu berusia 18-
64 tahun.
• Vaksin influenza quadrivalent juga tersedia dalam bentuk semprotan
hidung dan aman bagi mereka yang berusia 2-49 tahun. Namun, wanita
hamil dan orang-orang dengan masalah medis tidak disarankan
menggunakannya.
Jenis vaksin influenza yang paling sesuai untuk lansia
• Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, vaksin influenza yang paling sesuai untuk lansia adalah
vaksin trivalent dengan dosis tinggi  mengandung empat kali lebih banyak antigen dibandingkan vaksin
influenza biasa.
• Vaksin ini telah memiliki lisensi khusus untuk individu berusia 65 tahun ke atas.
Cara pemebrian dengan Intramuskular (IM) daerah deltoid
dengan dosis 0,5mL.
difteri, tetanus, pertusis whole-cell (DTwP)
difteri, tetanus, pertusis aselular (DTaP)
Jadwal pemberian:
• pada orang dewasa dengan riwayat vaksinasi yang tidak mendapatkan vaksinasi primer sejumlah tiga dosis.
• Dua dosis pertama vaksinasi diberikan dengan jarak 4 minggu,
• Dosis ketiga diberikan 6-12 bulan setelah dosis kedua.
• Tdap digunakan pada salah satu dosis dari vaksinasi primer tersebut,
• Dua dosis yang lain menggunakan Td.
• Setelah vaksinasi primer , dosis penguat diberikan setiap 10 tahun sekali.
Virus Varicella dapat menyebar secra airborne melalui batuk dan
bersin, serta melalui kontak langsung terhadap cairan didalam
vesikel. Penularannya dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi
varisela.
Kontraindikasi: reaksi alergi, wanita hamil atau akan hamil pada 1
bulan kemudian
Kewaspadaan: individu yang baru mendapar donor darah, pasien
dengan penyakit akut sedang atau berat
Cara pemberian: Subkutan (SC) dosis 0.5mL
Jadwal pemberian: diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 4-8
minggu antara kedua dosis.
Jenis vaksin: live-attenuated : sediaan : Varivax®
Jadwal pemberian : diberikan dalam tiga dosis, dengan jadwal pemberian bulan ke-
0,1 atau 2 dan 6 tergantung jenis vaksinnya
Cara pemberian: Intramuskular (IM)
Jenis vaksin: vaksin quadrivalen (Gardasil®), Bivalen (Cervarix®)
Merupakan bentuk reaktivasi virus varicella-zoster di ganglion
radiks dorsalis.
Jenis Vaksin: Virus hidup, Sediaan : Zostavax®
Jadwal pemberian: diberikan dosis tungal secara subkutan pada
region deltoid.
Kontraindikasi: adanya riwayat anafilaksis terhadap gelatine,
antibiotic neomisin, imunodefisiensi, kehamilan.
diberikan dalam 2 dosis,
dosis ke-2 diberikan minimal 28 hari dari dosis pertama
Jadwal pemberian:
• vaksinasi diberikan sebanyak 1dosis dan diulang dalam jangka waktu 5 tahun,
• pada splenektomi elektif vaksinasi diberikan setidaknya 2 minggu sebelum
pembedahan.
Cara pemberian: Intramuskular/Subkutan (IM/SC), Dosis : 0,5mL
Jenis vaksin: Polisakarida , sediaan: Pneumo-23®
Jadwal pemberian:
• pemberian dapat diulang dengan jarak 3 tahun bila memiliki resiko
tinggi infeksi meningokok.
Cara pemberian: intramuscular (IM) dosis 0.5mL
Jenis Vaksin:
• Virus dilemahkan,
 terdapat dua jenis vaksin polisakarida:
1. plain polysaccharide vaccines, Monovalent (A or C),
bivalent (A/C) and tetravalent
2. Conjugated vaccines, serogroup Conjugated Sediaan
:Menactra®, Menveo
TWINRIX (Vaksin Hepatitis Combo A & B)
Vaksin Hepatitis B Rekombinan
• Vaksin Hepatitis B rekombinan mengandung antigen virus
Hepatitis B, HBsAg, yang tidak menginfeksi yang dihasilkan
dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa DNA.
Vaksin Hepatitis
A
Vaksin Hepatitis A & Typhoid
Indikasi: pekerja jasa boga, wistawan yang berkunjung kedaerah
endemik
Kontraindikasi:
• injeksi ( demam >38.50C),
• oral ( peradangan saluran cerna )
Kewaspadaan:
• individu yang mendapat terapi antimalaria, antibiotic dan
vaksin kolera oral.
Diberikan secara IM/SC dengan dosis 0.5mL
Jenis vaksin: Virus dilemahkan dan virus mati ,
Sediaan: Typherix®, Typhim Vi®
• merupakan penyakit infeksi virus akut dengan masa inkubasi yang
singkat dalam berbagai stadium, ditularkan melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti dan haemogogus sp atau sabethes sp.
• Indikasi:
 wajib bagi wisatawan yang bepergian ke afrika dan Amerika
Selatan, petugas laboratorium.
• Kontraindikasi: alergi terhadap telur, ayam atau gelatine, sakit berat
• Kewaspadaan: wanita hamil dan menyusui.
• Diberikan subkutan 0.5mL dosis tunggal dan ulangan dapat diberikan
dengan interval 10tahun,
• pasien yang sudah di-booster mendapat kekebalan menetap 30-35tahun
atau seumur hidup.
• Jenis vaksin: live-attenuated,
• Sediaan : Arilvax®, YF-VaX®
Japanese Encephalitis (belum memiliki izin edar di Indonseia)
• Merupakan penyakit yang disebabkan oleh Flavivirus dan ditularkan melalui nyamuk
Culex tritaeniorhynchus.
• Indikasi : Wisatawan yang aakan bepergian kedaerah endemis (Asia), yang tinggal
lebih 30 hari atau tinggal ala terutama di pedesaan.
• Kontraindikasi: alergi timerosal
• Cara pemberian pada anak lebih dari 3tahun dan dewasa ,
 dosis primer diberikan 1ml subkutan diberikan pada hari-0,7,30
 dan booster 1mL diberikan dengan interval 2tahun
• Jenis Vaksin: Live-attenuated.
• Sediaan JE-Vax® ( belum tersedia di Indonesia)
• Sediaan vaksin rabies diIndonesia adalah Purified Vero Rabies Vaccine (PVRV).
• Indikasi: petugas yang bekerja dengan hewan, pekerja laboratorium, peneliti gua,
wisatawan yang bepergian ke daerah endemis, individu yang tergigit, tercakar
atau terpapar mukosa binatang tersangka rabies.
• Diberikan secara intramuscular atau intradermal.
 Intramuscular di daerah deltoid atau paha anterolateral, dengan metode
Zagreb 2-1-1 ( 2 dosis@ 0.5cc pada hari ke-0; 1 dosis @0.5cc pada hari ke-7;
dan 1 dosis @0.5cc pada hari ke-21 ).
 Intradermal dengan dosis 0.1ml berupa twoside intradermal regimen (2-2-
20-1-1) pada hari ke-0, ke-3, ke-7, ke-28 dan hari ke-90.
• Jenis vaksin: Live-attenuated,
• Sediaan: RabAvert®
Imunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptx
Imunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptx

More Related Content

Similar to Imunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptx

Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin
Dedi Kun
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasiIra Rosita
 
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
BerlianMaya2
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
MimaBaitanu1
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polio
Sandi Saputra
 
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioImunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioFerdiansah Umar
 
Imunisasi selama-kehamilan
Imunisasi selama-kehamilanImunisasi selama-kehamilan
Imunisasi selama-kehamilanspiderind2
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Amalia Ifanasari
 
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdfjadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
DaiviMadhuryanti
 
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdfJadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
Rifka Wangiana Yulia Putri
 
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdfJadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
maulizahayani1
 
VAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIAVAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIA
Fakultas Farmasi dan Sains
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasikenggi
 
(udpate) Jadwal Imunisasi Dewasa.pdf
(udpate) Jadwal Imunisasi Dewasa.pdf(udpate) Jadwal Imunisasi Dewasa.pdf
(udpate) Jadwal Imunisasi Dewasa.pdf
mramadhanaristaPEP
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
Andriey Setyawan
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
sugi purwanti
 
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptxkuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
AYUNDALAILLANSP
 

Similar to Imunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptx (20)

Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
Jadwal Imunisasi Dewasa PAPDI 2017
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Imunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polioImunisasi bcg dan polio
Imunisasi bcg dan polio
 
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioImunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polio
 
Imunisasi selama-kehamilan
Imunisasi selama-kehamilanImunisasi selama-kehamilan
Imunisasi selama-kehamilan
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdfjadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
 
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdfJadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
 
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdfJadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
 
VAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIAVAKSIN DI INDONESIA
VAKSIN DI INDONESIA
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
(udpate) Jadwal Imunisasi Dewasa.pdf
(udpate) Jadwal Imunisasi Dewasa.pdf(udpate) Jadwal Imunisasi Dewasa.pdf
(udpate) Jadwal Imunisasi Dewasa.pdf
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptxkuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
kuliah672635535673737736366373imunisasi 6686352572755pptx
 

Recently uploaded

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 

Recently uploaded (20)

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 

Imunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptx

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Vaksin Flu setiap tahun?  virus flu sangat bervariasi dan berubah dari waktu ke waktu.
  • 8. Vaksin influenza trivalent • Vaksin influenza trivalent adalah jenis vaksin yang mengandung dua tipe virus influenza A (H1N1 dan H3N2) serta satu tipe virus influenza B. • Pembuatan vaksin ini dilakukan setiap tahun berdasarkan tipe virus yang diperkirakan akan muncul pada musim selanjutnya. • Pemberian vaksin dilakukan melalui suntikan untuk usia 5 tahun ke atas, serta jet injector untuk orang dewasa berusia 18-64 tahun. • Lansia berusia 65 tahun ke atas umumnya perlu mendapatkan vaksin influenza trivalent dengan dosis tinggi. Vaksin influenza quadrivalent • Vaksin influenza quadrivalent adalah vaksin yang mengandung dua subtipe virus influenza A dan dua subtipe virus influenza B. • Vaksin ini dibuat untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus influenza B yang tidak tercakup oleh vaksin trivalent. • Jalur dan waktu pemberian vaksin influenza quadrivalent dilakukan berdasarkan jenis vaksin serta usia penerima. • Suntikan vaksin dapat diberikan sejak usia 6 bulan atau 3 tahun, sementara jet injector vaksin dapat digunakan pada individu berusia 18- 64 tahun. • Vaksin influenza quadrivalent juga tersedia dalam bentuk semprotan hidung dan aman bagi mereka yang berusia 2-49 tahun. Namun, wanita hamil dan orang-orang dengan masalah medis tidak disarankan menggunakannya. Jenis vaksin influenza yang paling sesuai untuk lansia • Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, vaksin influenza yang paling sesuai untuk lansia adalah vaksin trivalent dengan dosis tinggi  mengandung empat kali lebih banyak antigen dibandingkan vaksin influenza biasa. • Vaksin ini telah memiliki lisensi khusus untuk individu berusia 65 tahun ke atas.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Cara pemebrian dengan Intramuskular (IM) daerah deltoid dengan dosis 0,5mL. difteri, tetanus, pertusis whole-cell (DTwP) difteri, tetanus, pertusis aselular (DTaP)
  • 13. Jadwal pemberian: • pada orang dewasa dengan riwayat vaksinasi yang tidak mendapatkan vaksinasi primer sejumlah tiga dosis. • Dua dosis pertama vaksinasi diberikan dengan jarak 4 minggu, • Dosis ketiga diberikan 6-12 bulan setelah dosis kedua. • Tdap digunakan pada salah satu dosis dari vaksinasi primer tersebut, • Dua dosis yang lain menggunakan Td. • Setelah vaksinasi primer , dosis penguat diberikan setiap 10 tahun sekali.
  • 14. Virus Varicella dapat menyebar secra airborne melalui batuk dan bersin, serta melalui kontak langsung terhadap cairan didalam vesikel. Penularannya dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi varisela. Kontraindikasi: reaksi alergi, wanita hamil atau akan hamil pada 1 bulan kemudian Kewaspadaan: individu yang baru mendapar donor darah, pasien dengan penyakit akut sedang atau berat Cara pemberian: Subkutan (SC) dosis 0.5mL Jadwal pemberian: diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 4-8 minggu antara kedua dosis. Jenis vaksin: live-attenuated : sediaan : Varivax®
  • 15. Jadwal pemberian : diberikan dalam tiga dosis, dengan jadwal pemberian bulan ke- 0,1 atau 2 dan 6 tergantung jenis vaksinnya Cara pemberian: Intramuskular (IM) Jenis vaksin: vaksin quadrivalen (Gardasil®), Bivalen (Cervarix®)
  • 16. Merupakan bentuk reaktivasi virus varicella-zoster di ganglion radiks dorsalis. Jenis Vaksin: Virus hidup, Sediaan : Zostavax® Jadwal pemberian: diberikan dosis tungal secara subkutan pada region deltoid. Kontraindikasi: adanya riwayat anafilaksis terhadap gelatine, antibiotic neomisin, imunodefisiensi, kehamilan.
  • 17. diberikan dalam 2 dosis, dosis ke-2 diberikan minimal 28 hari dari dosis pertama
  • 18. Jadwal pemberian: • vaksinasi diberikan sebanyak 1dosis dan diulang dalam jangka waktu 5 tahun, • pada splenektomi elektif vaksinasi diberikan setidaknya 2 minggu sebelum pembedahan. Cara pemberian: Intramuskular/Subkutan (IM/SC), Dosis : 0,5mL Jenis vaksin: Polisakarida , sediaan: Pneumo-23®
  • 19. Jadwal pemberian: • pemberian dapat diulang dengan jarak 3 tahun bila memiliki resiko tinggi infeksi meningokok. Cara pemberian: intramuscular (IM) dosis 0.5mL Jenis Vaksin: • Virus dilemahkan,  terdapat dua jenis vaksin polisakarida: 1. plain polysaccharide vaccines, Monovalent (A or C), bivalent (A/C) and tetravalent 2. Conjugated vaccines, serogroup Conjugated Sediaan :Menactra®, Menveo
  • 20.
  • 21. TWINRIX (Vaksin Hepatitis Combo A & B) Vaksin Hepatitis B Rekombinan • Vaksin Hepatitis B rekombinan mengandung antigen virus Hepatitis B, HBsAg, yang tidak menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa DNA. Vaksin Hepatitis A Vaksin Hepatitis A & Typhoid
  • 22. Indikasi: pekerja jasa boga, wistawan yang berkunjung kedaerah endemik Kontraindikasi: • injeksi ( demam >38.50C), • oral ( peradangan saluran cerna ) Kewaspadaan: • individu yang mendapat terapi antimalaria, antibiotic dan vaksin kolera oral. Diberikan secara IM/SC dengan dosis 0.5mL Jenis vaksin: Virus dilemahkan dan virus mati , Sediaan: Typherix®, Typhim Vi®
  • 23. • merupakan penyakit infeksi virus akut dengan masa inkubasi yang singkat dalam berbagai stadium, ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan haemogogus sp atau sabethes sp. • Indikasi:  wajib bagi wisatawan yang bepergian ke afrika dan Amerika Selatan, petugas laboratorium. • Kontraindikasi: alergi terhadap telur, ayam atau gelatine, sakit berat • Kewaspadaan: wanita hamil dan menyusui. • Diberikan subkutan 0.5mL dosis tunggal dan ulangan dapat diberikan dengan interval 10tahun, • pasien yang sudah di-booster mendapat kekebalan menetap 30-35tahun atau seumur hidup. • Jenis vaksin: live-attenuated, • Sediaan : Arilvax®, YF-VaX®
  • 24. Japanese Encephalitis (belum memiliki izin edar di Indonseia) • Merupakan penyakit yang disebabkan oleh Flavivirus dan ditularkan melalui nyamuk Culex tritaeniorhynchus. • Indikasi : Wisatawan yang aakan bepergian kedaerah endemis (Asia), yang tinggal lebih 30 hari atau tinggal ala terutama di pedesaan. • Kontraindikasi: alergi timerosal • Cara pemberian pada anak lebih dari 3tahun dan dewasa ,  dosis primer diberikan 1ml subkutan diberikan pada hari-0,7,30  dan booster 1mL diberikan dengan interval 2tahun • Jenis Vaksin: Live-attenuated. • Sediaan JE-Vax® ( belum tersedia di Indonesia)
  • 25. • Sediaan vaksin rabies diIndonesia adalah Purified Vero Rabies Vaccine (PVRV). • Indikasi: petugas yang bekerja dengan hewan, pekerja laboratorium, peneliti gua, wisatawan yang bepergian ke daerah endemis, individu yang tergigit, tercakar atau terpapar mukosa binatang tersangka rabies. • Diberikan secara intramuscular atau intradermal.  Intramuscular di daerah deltoid atau paha anterolateral, dengan metode Zagreb 2-1-1 ( 2 dosis@ 0.5cc pada hari ke-0; 1 dosis @0.5cc pada hari ke-7; dan 1 dosis @0.5cc pada hari ke-21 ).  Intradermal dengan dosis 0.1ml berupa twoside intradermal regimen (2-2- 20-1-1) pada hari ke-0, ke-3, ke-7, ke-28 dan hari ke-90. • Jenis vaksin: Live-attenuated, • Sediaan: RabAvert®