SlideShare a Scribd company logo
1

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA WANITA
                PENGUSAHA DI KOTA KENDARI




                          SKRIPSI




                           OLEH



                      MELIYANI SUSANTI

                         200 221 015
2

                                   UNIVERSITAS HALUOLEO
                           FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
                                 PROGRAM STUDI MANAJEMEN
                                         KENDARI
                                           2006
                                             HALAMAN PERSETUJUAN




Skripsi Oleh                : Meliyani Susanti ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.


Kendari, …...........................2006
Pembimbing I ;




DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE. M.Pd.

Nip. 131 781 814




Kendari, ............................2006
Pembimbing II




DR. Sudirman Zaid, SE. M. Si

NIP. 132 257 853
3




Skripsi      oleh MELIYANI SUSANTI. ini                dipertahankan     di      depan   dewan
penguji pada tanggal                 11 Maret 2006,        berdasarkan        Surat   Keputusan
Dekan, Nomor : 326/SK/J29.1.12/PP/2006.
Dewan Penguji


1. ………………………………
    H. IBNU HAJAR, SE.MS.                             (Ketua)
     NIP. 131 475 185




                        HANYA
2. ................................................
    NASRUL, SE. M.Si.
    NIP. 132 300 786    UNTUK                         (Sekretaris / Anggota)




                       MAHASIS
3. .............................................
    DR. SUDIRMAN ZAID, SE. MSi                        (Anggota)
    NIP. 132 257 853




4. …………………………….
    SALMA SALEH, SE. MSi.                             (Anggota)
     NIP. 132 050 670


     Mengetahui/Mengesahkan
4

   Ketua Jurusan Manajemen


   RAHMAT MADJID, SE. MS
   NIP. 131 832 406




                             KATA PENGANTAR




      Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan       Yang Maha Esa,
karena berkat dan karunian-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Wanita Pengusaha di Kota Kendari “.
      Penulis skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena itu
dengan segala bantuan dan arahan yang diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis berterima kasih kepada Ibu DR.
Hj. Syamsiar Bachtiar, SE., MPd dan Bapak DR. Sudirman Zaid, SE. M.Si,
yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
      Atas semua keberhasilan yang telah diarahkan oleh penulis, pada
kesempatan ini       penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc, selaku Rektor Universitas
   Haluoleo Kendari.
2. Bapak H. Halim, SE. MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
   Haluoleo
3. Bapak Rahmat Madjid, SE. MS, selaku Ketua Jurusan Manajemen
   Fakultas Ekonomi.
4. Bapak DR. Sudirman Said, SE. MS, selaku Ketua Program Studi
   Manajemen Fakultas Ekonomi.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf Fakultas Ekonomi yang telah
   membantu penulis selama mengikuti perkuliahan.
6. Orang tuaku, ayahanda tercinta L. Roimis, M.Pd dan Ibunda Minaria
   (Almarhuma) yang telah memberikan doa dan restu serta bantuan moril
   kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini.
7. Teristimewa kepada my Small Familly, kak Mis, Kak Miur, Kak Fini,
   Misrad and Kak Inal beserta adik-adikku yang tersayang, terima kasih
   atas doa dam dukungannya.
5

8. Terima kasih buat yayangku “Zukir” yang tersayang yang telah
   membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku, Tutty, Anggun, Kia, Fito, Hana, Fitri Uthe, Kak Ansar,
   Imran serta Asrama Isa, terima kasih atas support dan bantuannya
   dalam penyelesaian skripsi ini.
10.Buat sepupuku yang tersayang, Yanti, Irma, Ira, Munar, Minar, Niar,
   Ningrat, Miming, Tuti Ery, Putri, makasih banyak atas dukungannya, ok.
       Akhir kata, hanya Tuhan Yang Maha Esa yang akan membalas
semua kebaikan kepada penulis, dan skripsi ini dapat bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.
                                    ABSTRAK



MELIYANI   SUSANTI,   200   221   015,   Pengaruh   Motivasi   Kerja   Terhadap
     Produktivitas Kerja Wanita Pengusaha di Kota Kendari, Skrispsi
     Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari,
     dibimbing oleh. DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE.MPd dan DR. Sudirman
     Zaid, SE.MSi.
     Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran
motivasi kerja dan produktivitas kerja serta untuk mengetahui pengaruh
motivasi kerja terhadap produktivitas wanita pengusaha dengan
menggunakan analisis regresi linear sederhana.
     Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi merupakan faktor penting
dalam meningkatkan produktivitas wanita pengusaha dan menjadi
kebutuhan dalam berkarya. Kebutuhan-kebutuhan yang tecakup dalam
motivasi antara lain :
a. Kebutuhan Psikologis
b. Kebutuhan Rasa Aman.
c. Kebutuhan Afeksi
d. Kebutuhan Penghargaan
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
     Hasil analisis diperoleh bahwa motivasi kerja dari wanita pengusaha
berpengaruh nyata (signifikan) terhadap produktivitas wanita pekerja.
     Wanita pengusaha dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik dan
didukung oleh motivasi kerja dari wanita pengusaha yang menghasilkan
keuntungan dan meningkatkan kelancaran usahanya

                                  THE ABSTRACT


MELIYANI SUSANTI, 200 221 015, Motivation Influence Work By Productivity Of
     Women Enterprenur In Kendari City, Scrispty Management Moment of
     Econommy Faculty Haluoleo University, quided by. DR. Hj. Syamsiar
     Bachtiar, SE.MPd and DR. Sudirman Zaid, SE.MSi.
     This research was maked be aim to knowledge the peacture of work
motivation and productifity and so to knowledge for motivation influence
work by productiviy of woman work with using the regresion analysis.
6

      Result of research obtained that motivation represent important
factor in improving entrepreneur woman productivity and become
requirement in have masterpiece. Requirement which [is] tecakup in
motivation for example :
      a. Psikologis nedd
f. Security need.
g. Afeksion need
h. Appreciation need
i. Aktualisasion Need
   Result of analysis obtained that motivation work from entrepreneur
woman have an effect on reality ( signifikan) to worker woman productivity.
Entrepreneur woman can [do/conduct] business activity better and
supported by motivation work from entrepreneur woman yielding
advantage and improve its effort fluency




                                   BAB I
                              PENDAHULUAN
1.1.1   Latar Belakang
            Pembangunan manusia Indonesia seutuhkan telah dijadikan
        momen  penting  bagi bangsa   Indonesia   terutama   dalam
7

mengembangkan sumber daya manusia bagi pembangunan, dimana
wanita mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama
dengan pria dalam segala bidang kehidupan bangsa dan dalam
segenap kegiatan pembangunan. Bertolak dari amanat GBHN ini,
maka kedudukan wanita dalam masyarakat dan peranannya dalam
pembagunan perlu terus ditingkatkan serta diarahkan, sehingga
dapat meningkatkan partisipasinya dan sesuai dengan kodrat, harkat
dan martabatnya dapat memberikan sumbangan yang sebesar-
besarnya bagi pembangunan bangsa.
      Potensi sumberdaya menusia berupa tenaga kerja wanita yang
jumlahnya cukup banyak tersebut perlu dibina dan dikembangkan
agar dapat memberikan sumbangan yang lebih besar bagi
pembangunan ekonomi dan pembangunan bidang lainnya secara
nasional.
      Pembangunan yang sedang kita galakkan sekarang ini
merupakan upaya yang terencana dan dilaksanakan secara terpadu
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia dengan mengola
dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh negara secara
bijaksana dan berkesinambungan sebagai landasan bagi tahapan
pembangunan berikutnya.
      Untuk meningkatkan keefektivitas pembinaan dan upaya
peningkatan keselarasan tenaga kerja wanita, khususnya pada sektor
informal sudah barang tentu sangat dibutuhkan ketersediaan
informasi tentang kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh para
wanita pekerja disektor informal. Untuk itu kajian mengenai berbagai
aspek yang mempengaruhi aktivitas tenaga kerja wanita disektor
informal sangat dibutuhkan.
      Sejalan dengan dinamika pembangunan dewasa ini pembinaan
dan pengembangan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja wanita
merupakan salah satu         aspek penentu keberhasilan program
pembangunan. Ditinjau dari sudut ekonomi, peranan tenaga kerja
wanita tercermin pada kesediaan mereka untuk memasuki lapangan
pekerjaan, baik sektor formal maupun informal.
      Dalam pelaksanaan pembangunan, wanita merupakan mitra
kerja pria yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pria
serta mempunyai peranan penting dalam keluarga. Dalam rangka
peningkatan peranan wanita itu, maka wanita mempunyai peranan
ganda yaitu peranan dalam pembangunan dan posisinya sebagai ibu
rumah tangga. Upaya peningkatan peranan wanita sebagai mitra
sejajar dengan pria dalam pembangunan berarti tanggung jawab
wanita secara pribadi yang mandiri dalam lingkungan keluarga
pemerintah dan masyarakat.
      Wanita sebagai salah satu sumber daya manusia yang potensial
dalam proses pembangunan itu diharapkan mampu mengambil
bagian peran serta dan memberikan nilai tambah bagi kemajuan
pembangunan. Oleh karena itu peranan wanita baik sebagai ibu
rumah tangga maupun penggerak pembangunan tidak bisa diabaikan.
8

       Besarnya keterlibatan wanita dalam proses pembangunan dewasa
       ini sangat dibutuhkan terutama dalam era teknologi dan globalisasi
       dewasa ini. Keterlibatan wanita sebagai ibu rumah tangga diharapkan
       akan semakin tercipta pembinaan keluarga yang harmonis, damai dan
       sejahtera. Demikian pula halnya dengan ibu-ibu rumah tangga yang
       ada di Kota Kendari, dimana kebanyakan dari         mereka ini telah
       memanfaatkan waktu luangnya untuk melakukan usaha produktif yang
       dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dan sekaligus
       membantu meningkatkan pandapatan suami.
             Bekerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
       mecapai tujuan yang diharapkan, tanpa bekerja (melakukan kegiatan)
       kita tidak akan memperoleh sesuatu yang diharapkan bahkan
       diimpikan. Keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dalam
       hidupnya sehari-hari diwujudkan dengan bekerja.
              Manusia didalam bekerja melakukan suatu kegiatan didorong
       (dimotivasi) oleh beberapa hal, ada yang karena ingin mendapatkan
       uang ada yang karena ingin mendapatkan popularitas dan uang. Ada
       yang karena ingin mendapatkan pujian, ada yang karena ingin
       memperoleh kekayaan dan pangkat serta masih banyak lagi hal yang
       melatar belakangi seseorang untuk bekerja.
             Pada sisi lain terdapat berbagai masalah yang perlu mendapat
       perhatian dalam rangka peningkatan produktivitas tenaga kerja
       terutama wanita, dimana berdasarkan data yang diperoleh
       menunjukan bahwa kondisi tenaga kerja wanita di Sulawesi Tenggara
       khususnya di Kota Kendari tidak luput dari masalah ketenaga kerjaan,
       dimana merupakan Ibu Kota Propinsi dengan berbagai pusat kegiatan
       baik di sektor informal maupun di sektor formal. Kegiatan yang
       sedangkan dikembangkan saat ini adalah kegiatan pada sektor
       informal.
             Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis
       melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap
       produktivitas kerja wanita pengusaha di kota kendari.




1.2.   Rumusan Masalah
             Berdasarkan pada judul penulisan ini dan uraian latar belakang
       yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan ditelaah
       dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
       1. Bagaimana gambaran motivasi kerja dan gambaran produktivitas
          kerja.
       2. Adakah pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap
          produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari ?
1.3.   Tujuan Penelitian
       Tujuan utama penelitian ini adalah :
9

       1. Untuk mengetahui gambaran motivasi kerja dan gambaran
           produktivitas kerja
       2 Untuk mengetahui           pengaruh     motivasi kerja, terhadap
           poduktivitas kerja wanita pengusaha di kota Kendari.
1.4.   Manfaat Penelitian
          Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
       1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
          berguna bagi pengambil kebijakan agar dapat membuat dalam
          rangkah meningkatkan produktivitas wanita pengusaha di Kota
          Kendari
       2. Memberikan masukan yang berguna dalam memperkaya teori-
          teori perilaku individu, teori produktivitas, dan teori sumber daya
          manusia serta teori organisasi.
       3. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pusat studi
          gender untuk pengembangan program peningkatan peranan
          wanita dalam semua aspek kehidupan.
       4. Bagi pemerintah pusat diharapkan hasil temuan ini merupakan
          bahan masukan bagi penyusunan kebijakan pembangunan wanita
          karir pada umumnya.
1.5.   Ruang Lingkup Penelitian
            Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pengaruh motivasi
       terhadap produktivitas hasil kerja wanita pengusaha di kota Kendari.
10

                                   BAB II
                              TINJAUAN PUSTAKA


2.1.   Penelitian Terdahulu
             Penelitian yang dilakukan oleh Rahmita (2001) dengan judul
       Pengaruh Motivasi kerja karyawan dalam meningkatkan produktivitas
       kerja di PT. Rante Mario Kota Makassar, menunjukkan bahwa
       motivasi yang diberikan pada pimpinan sangat bepengaruh terhadap
       peningkatan kerja karyawan.
             Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Iriyanto (1999)
       dengan judul Pengaruh motivasi kerja terhadap peningkatan prestasi
       kerja pegawai pada PT. PLN (Persero) wilayah VIII cabang Bau-Bau
       menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
       peningkatan prestasi kerja pegawai di perusahaan tersebut.
             Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Satriani (2002) dengan
       judul Fungsi Motivasi Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai
       Negeri Sipil di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Kendari.
       Menunjukkan bahwa      disiplin pegawai negeri diinvestasi tersebut
       mengalami peningkatan karena adanya motivasi yang diberikan oleh
       atasan kepada bawahannya.


2.2.   Pengertian Wanita
             Pentingnya peranan wanita baik dalam pengembangan keluarga
       maupun bangsa dan banyaknya atau besarnya kendala yang dihadapi
       oleh wanita, maka sejak tahun 1993 telah dicanangkan suatu strategi
       pembangunan      nasional  yang    mengharuskan     adanya    upaya
       peningkatan peranan wanita, di dalam TAP MPR (1993: 101 – 102)
       digariskan bahwa:
       a. Wanita baik sebagai warga negara maupun sebagai sumberdaya
          insani pembangunan di segala bidang. Pembinaan peranan wanita
          sebagai mitra sejajar pria ditunjukkan untuk meningkatkan aktif
          dalam kegiatan pembangunan.
       b. Kemampuan wanita perlu lebih dikembangkan melalui peningkatan
          ilmu pengetahuan dan teknologi, ketrampilan serta teknologi serta
          ketahanan mental dan spritual agar dapat lebih memanfaatkan
          kesempatan aktif disegala bidang kemampuan
       c. Peranan wanita dalam pembangunan masyarakat, baik di
          perkotaan maupun di pedesaan perlu terus ditingkatkan.
       d. Untuk memenuhi kebutuhan yang makin menignkat akan tenaga
          terampil dalam pembangunan, tenaga kerja wanita diperlukan di
          berbagai lapangan pekerjaan.
             Wanita dan perempuan dalam arti yang sempit mempunyai
       makna sama dalam arti luas, kedua istilah tersebut mempunyai
       makna yang berbeda.
11

       Istilah wanita menunjukkan kepada kehalusan sifat, karakter,
tingkah laku, budi pekerti, keadaan fisik maupun psikologis yang
dimiliki oleh setiap individu perempuan yang bebeda dari yang dimiliki
oleh kaum/golongan laki-laki.
       Mengenai peran ganda yang dijalankan oleh kaum wanita,
Munandar (1983 : 47) mengatakan bahwa sebagai seorang wanita
mempunyai peran dalam keluarga sebagai pengurus rumah tangga,
ini semua dirasakan sebagai tugas utama dari seorang wanita yang
telah menikah. Namun demikian, dalam kehidupan modern dalam
masa pembangunan saat ini, wanita dituntut dan sering bemotivasi
untuk memberikan sumbangan lebih dari itu, tidak saja terbatas pada
pelayanan suami, perawatan anak dan urusan rumah tangga.
       Sesungguhnya peran ganda wanita, terutama bagi orang yang
telah menikah lebih ditentukan oleh faktor keinginan diri sendiri untuk
bekerja di luar rumah demi mengatasi keadaan ekonomi rumah
tangga yang sering kurang menggembirakan sehingga mendorong
mereka untuk mencari kegiatan yang dapat menambah penghasilan
keluarga.
2.2.1. Konsep Karir dan Wanita Pengusaha
      Pengertian mengenai wanita pengusaha masih belum paten
antara satu ahli dengan ahli lain. Pengertian tersebut sama, yang
membedakan hanya kajian dari bidangnya masing-masing.
      Seperti   dalam      kamus    bahasa    Indonesia   karangan
Purwadarminta yang menyatakan bahwa karir adalah perkembangan
dan kemajuan dalam suatu pekerjaan atau jabatan (1986:328).
Selanjutnya Wiratmo dan Triana memberikan batasan tentang karir
yang menyatakan bahwa karir adalah pekerjaan yang memberikan
komitmen yang besar dalam jangka panjang menuju suatu kedudukan
yang semakin tinggi (1992:30).
      Dari kedua pendapat diatas, dapatlah disimpulkan bahwa karir
biasanya banyak menuntut persiapan mental kerja yang memerlukan
persyaratan-persyaratan khusus. Sedangkan menurut Wifman bahwa
wanita pengusaha yaitu wanita yang melakukan pekerjaan rumah
tangga sekaligus di luar rumah tangga secara penuh (1989:24).
      Bertolak dari pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan
wanita pengusaha dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja
dalam bidang profesinya baik sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun
sebagai karyawan swasta atau wiraswasta yang dapat memberikan
harapan untuk maju tanpa melupakan tugas dan tanggung jawabnya.

2.2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Wanita Untuk Bekerja
     Pada umumnya parameter yang digunakan untuk melihat
sumbangsih wanita dalam pembangunan biasanya bukanlah dilihat
dari beberapa banyak penghasilan wanita setiap harinya atau
bulannya disamping pendapatan suami, tetapi bagaimana peran
wanita dalam mengurus rumah tangganya. Angka penilaian itu telah
12

 mendorong keterlibatan wanita dalam proses produksi dan menjadi
 ukuran bahwa wanita telah banyak terlibat.
        Pudjiwati Sajoyo (1985:87) wanita berusaha memperoleh
 (bekerja) bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain adanya
 kemauan wanita untuk mandiri di bidang ekonomi yaitu berusaha
 membiayai kebutuhan hidupnya dan mungkin juga kebutuhan orang
 lain yang menjadi tanggungannya dengan penghasilan sendiri. Adanya
 kebutuhan untuk memenuhi pengasilan keluarga disamping suami,
 istri juga bekerja untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
 Kemungkinan lain adalah makin luasnya kesempatan kerja wanita
 antara lain tumbuhnya industri kerajinan tangan dan industri lainnya
 yang dilakukan oleh kaum wanita.
        Berdasarkan pada uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa
 faktor-faktor yang mendorong wanita untuk melakukan pekerjaan
 produktif adalah keinginan untuk hidup mandiri, adanya tanggungan
 keluarga, dan keinginan untuk memperbesar penghasilan keluarga
 disamping penghasilan suami. Oleh sebab itu, saat ini wanita dalam
 berbagai aspek kehidupan tidak dapat diabaikan.
       Selain itu faktor-faktor yang mendorong wanita untuk bekerja
dikemukakan oleh S.C.Utami Munandar (1985) adalah :
1. untuk menambah penghasilan keluarga
2. untuk ekonomi tidak tergantung pada suaminya
3. untuk menghindari kebosanan dan untuk mengisi waktu kosong
4. karena ketidakpuasan dalam pernikahan
5. karena mempunyai minat atau keahlian tertentu yang ingin
    dimanfaatkan
6. Untuk memeperoleh status
7. Untuk pengembangan diri
        Dari beberapa alasan diatas yang menyebabkan wanita untuk
 bekerja, dengan sendirinya keputusan tesebut akan mempunyai
 dampak terhadap keluarga suaminya, anak-anaknya, maupun
 terhadap rumah tangganya. Dampak tersebut dapat bersifat
 menguntungkan atau merugikan.

2.2.3. Wanita Dalam Aktivitas Ekonomi
      Secara umum aktivitas dapat diartikan sebagai kegiatan atau
aktifan dimana setiap individu atau kelompok baik secara langsung
maupun tidak langsung ikut terlibat didalamnya.
      Keikutsertaan kaum wanita dalam sutau kegiatan tidak terlepas
dari motivasi wanita itu sendiri. Menurut Kardinan Rustam (1990)
mengatakan bahwa motivasi wanita untuk aktif dalam berbagai
kegiatan adalah merupakan bentuk pengembangan diri, hasrat untuk
bebuat sesuatu yang bermanfaat serta mengisi waktu luang.
      Mengorganisasi sesama aktivitas wanita tidaka pernah menjadi
pemikiran mereka dan disebutkan diluar kemampuan untuk
13

       mewujudkannya. Bagi mereka tercapainya tujuan untuk memperoleh
       nafkah tanpa meninggalkan urusan rumah tangga adalah cukup besar
       pegorbanannya.
              Masalah aktivitas ekonomi wanita antara lain dipengaruhi oleh
       peningkatan angkatan kerja tidak seimbang dengan peluang kerja
       baru.
2.3.   Pengertian Motivasi Kerja


             Motivasi merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh
       setiap orang terdapat tiga bagian utama dalam unsur motivasi
       adalah : fungsi pendorong kemampuan, usaha dan keinginan.
       Kemampuan adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk
       melakukan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Usaha adalah waktu,
       energi, gerak yang dikeluarkan atau menyelesaikan sutau pekerjaan.
       Sedangkan keinginan adalah harapan, kemauan, dorongan hati,
       desakan atau pencapaian sesuatu sehingga dapat dikatakan bahwa
       motivasi berfungsi sebagai pendorong, penentuan cara penyelesaian.
             Agar lebih jelas rumusan tentang motivasi yang ada kaitannya
       dengan pencapaian tujuan dalam organisasi, menurut Mockiat dalam
       Matutina D.C.dkk (1992) mengemukakan bahwa motivasi adalah : (1)
       perasaan atau keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan
       seseorang, sehingga individu di dorong untuk bertindak : (2) pengaruh
       kekuatan–kekuatan yang menimbulkan kelakuan; (3) proses dalam
       menentukan gerakan atau tingkah laku individu kepada tujuan –
       tujuan.
             Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas, maka ditarik
       kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan dari dalam (diri
       sendiri) atau internatition dan merupakan latar belakang yang
       mendasari perilaku individu, serta merupakan hal yang menyebabkan
       dan menyalurkan keinginan pegawai terhadap keberadaan pegawai ,
       sehingga karyawan tersebut merasa berguna dan penting.
             Indikator motivasi kerja ada 5 (lima) kebutuhan dasar manusia
       yang merupakan motivasi dalam melakukan pekerjaan adalah :
       a. Kebutuhan psikologis dapat dilukiskan oleh perasaan lapar dan
          dahaga.     Pemuasan    kebutuhan     demikian  diperlukan   untuk
          mempertahankan kehidupan. Apabila sudah dipenuhi, maka
          mereka berfungsi sebagai motivator utama.
       b. Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan tingkat kedua
          terdiri dari kebutuhan akan pakaian, perumahan dan lingkungan
          yang memiliki pola yang dapat diramalkan seperti kepastian
          pekerjaan, pensiun dan asuransi.
       c. Kebutuhan akan afeksi, didalamnya termasuk kebutuhan untuk
          tergolong kepada kelompok, tertentu untuk menjadi anggota
          kelompok yang diperlukan (baik kelompok keluarga maupun
          kelompok kerja).
14

       d. Kebutuhan akan penghargaan, dicerminkan oleh kebutuhan akan
          respek akan diri sendiri, prestasi dan pengakuan dari pihak lain.
       e. Kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri, kebutuhan demikian
          merupakan kebutuhan terakhir pada hirarki            kebutuhan –
          kebutuhan dan ia merupakan realisasi lengkap pada potensi
          secara penuh.Melayu S.P Hasibuan (1996).

2.4.   Motivasi Kerja Bagi Wanita
              Pada umumnya parameter yang digunkan untuk melihat
       sumbangsih wanita dalam pembangunan biasanya bukanlah dilihat
       dari beberapa banyak penghasilan wanita setiap harinya dalam
       sebulan disamping pendapatan suami, tetapi juga bagaimana peran
       wanita dalam mengurus rumah tangganya. Agaknya penilaian itu
       terlalu mendorong keterlibatan wanita dalam proses produksi dan
       menjadi ukuran bahwa wanita telah banyak terlibat.
              Sajogyo (1985) menyatakan bahwa motivasi wanita bekerja bisa
       disebabkan berbagai hal,antara lain adanya kemauan wanita untuk
       mandiri di bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan untuk
       menambah penghasilam sendiri. Adanya kebutuhan untuk menambah
       penghasailan keluarga di samping suami, isteri bekerja untuk
       meningkatkan penghasilan keluarga, kemungkinan antara lain
       tumbuhnya industri rumah tangga yang dilakukan oleh kaum wanita.
              Berdasarkan pada uraian ini maka dapat dikatakan bahwa
       motivasi wanita untuk bekerja dalam melakukan pekerjaan produktif
       adalah keinginan untuk hidup mandiri, adanya tanggungan keluarga
       dan keinginan untuk memperbesar penghasilan suami. Oleh sebab itu
       peran tenaga kerja wanita dalam berbagai aspek kehidupan tidak
       dapat diabaikan.
              Menurut Soetarti (1991) motivasi wanita untuk bekerja adalah
       karena alasan ingin membantu suami dan kondisi itu sudah ditemui
       dalam kehidupan kita sehari-hari dan sikap seperti itu pula masih
       dianut oleh masyarakat bawah.
              Dari beberapa alasan diatas yang memotivasi wanita untuk
       bekerja, maka dengan sendirinya keputusan tersebut akan
       mempunyai dampak terhadap keluarganya, terhadap suaminya,
       anaknya, maupun terhadap rumah tanggannya, dampak tersebut
       dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan.
              Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu di hubungkan
       dengan keadaan masyarakat pada umumnya, karena peranan wanita
       di lapangan pekerjaan       sangat di pengaruhi     oleh kebutuhan-
       kebutuhan masyarakat di samping nilai-nilai yang berlaku dalam
       masyarakat. Peranan wanita di bidang pekerjaan berlainan      dalam
       masyarakat agraris       dan masyarakat       yang menuju kearah
       inudustrialisasi   ataupun dalam masyarakat        yang sepenuhnya
       berindustri, karena tenaga kerja yang di perlukan masing-masing
       fase itu berbeda-beda. Dan nilai-nilai dalam masyratakat apakah
       wanita di anggap sewajarnya melakukan kegiatan-kegiatan yang
15

       tidak berkaitan dengan urusan rumah tangga, juga menentukan
       perannya.
             Wanita memang berbeda dengan pria.          Dari segi biologis,
       perbedaan antara wanita dan pria         menjadi  dasar gaya hidup
       masing-masing, menurut        Sapto dan Noerhajati     Soripto (1991)
       konsep atau pengertian kepriaan dan kewanitaan sangat bervariasi
       dalam lingkungan sosial budaya. Dalam budaya tradisional kita,
       seorang pria harus kuat dan berani, sedangkan seorang wanita
       lemah lembut dan independen. Wanita lebih bersifat sosial, lebih
       sugestif, lebih renda daripada pria. Wanita lebih di pengaruhi oleh
       faktor keturunannya, sedangkan pria oleh faktor lingkungan. Pria
       lebih analistis, lebih muda menangkap stimulus secara visual.
             Dengan keadaan tersebut,        tidak jarang wanita berkarya
       memilih tidak terlalu mengejar karir, karena khawatir akan
       melantarkan rumah tangganya, berpisah dengan keluarganya atau
       bahkan agar tidak melampaui karir atau jabatan sang suami.
             Sukanti Suryochondro (1990)     gejala wanita berkarya    tidak
       hanya terdapat di golongan berpenghasilan rendah atau menengah
       tetapi juga di golongan atas. Sering di katakan bahwa mereka dari
       golongan berpenghasilan rendah berkarya untuk menambah
       penghasilan keluarga tetapi mereka dari golongan berpenghasilan
       lebih tinggi berkarya agar dapat mengembangkan dirinya. Mereka
       adalah     yang berkesempatan memperoleh pendidikan yang lebih
       banyak. Pendidikan menimbulkan kesadaran bahwa manusia wajib
       mengembangkan bakatnya.

2.5.   Produktivitas
       2.5.1. Pengertian Produktivitas
              Perkataan produktivitas bukan merupakan hal yang baru karena
       sejak tahun 1996 sudah menjadi kajian yang menarik untuk
       didiskusikan oleh para ahli dan pakar kemudian melahirkan berbagai
       teori tentang produktivitas, untuk lebih jelasnya, maka berikut ini akan
       dikemukakan beberapa konsep produktivitas.
              Menurut Mucdharsyah Sinungan (1995) mengatakan bahwa
       secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil
       nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masukannya yang
       sebenarnya. Misalnya pada produktivitas adalah ukuran efisiensi
       produktif suatu perbandingan antara hasil keluaran dan hasil masukan
       atau output : input, masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga
       kerja, sedangkan keluaran diukur dengan kesatuan fisik, bentuk dan
       nilai.
              Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam
       memproduksi barang dan jasa. Produktivitas mengutarakan cara
       pemanfaatan       secara   baik    terhadap     sumber-sumber       yang
       memproduksi barang-barang.
16

          Selanjutnya L. Greenberg mendefinisikan produktivitas sebagai
   perbandingan antara totalitas pengeluaran dalam waktu tertentu
   dibagi totalitas masukan selam peride tersebut.
          Hal yang sama juga dikemukakan oleh Cosmos Batubara
   (1998), menyatakan bahwa produktivitas mengandung konsep relatif
   atau perbandingan, yaitu perbandingan antara keluaran (output) dan
   masukan ( input). Produksi dan produktivitas mempunyai pengertian
   yang berbeda.
2.5.2. Indikator Produktivitas
      Dalam pengukuran produktivitas pada umumnya didasarkan atas
pengukuran/analisis faktor-faktor keluaran (output) sesuai dengan tujuan
produktivitas itu sendiri.
        Pengukuran       produktivitas dengan      menggunakan    model
  engenering, dipersyaratkan bahwa faktor yang harus diukur
  produktivitasnya harus mempunyai standar yang dijadikan sebagai
  tolak ukur tujuan pengukuran itu sendiri.
        Menurut Muchadarsyah Sinungan (1987) secara matemtis
  dalam rangka peningkatan produktivitas dapat ditempuh dengan
  beberapa cara sebagai berikut :
  1. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, diperoleh
     jumlah produksi yang sama
  2. Dengan menggunakan sumber daya yang sedikit diperoleh hasil
     produksi yang banyak
  3. Dengan menggunakan sumberdaya yang sama, diperoleh hasil
     produksi yang lebih banyak
  4. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih banyak diperoleh
     hasil produksi yang jauh lebih banyak.
        Dewan Produktivitas Nasional yang dikutip oleh Ravianto (1989 :
  280) memberikan rumusasn produktivitas sebagai berikut :
  1. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang
     memiliki pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik
     dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
  2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan
     antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
     digunakan.
  3. Produksi dan Produktivitas merupakan dua pengertian yang
     berbeda. Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan hasil
     yang dicapai, sedangkan peningkatan pertambahan hasil dan
     perbaikan cara pencapaian peroduksi tersebut. Peningkatan
     produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas
     tetap ataupun turun.
  4. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dari tiga bentuk :
     - Jumlah produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya
        yang kurang
     - Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan
        menggunakan sumber daya yang kurang
17

   -   Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan
       pertambahan sumber daya yang relatif kecil.
5. Sumber daya manusia memegang peranan yang utama dalam
   peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada
   hakekatnya merupakan hasil karya manusia
6. Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil
   yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.
7. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
   berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor
   lainnya seperti :
   - Pendidikan
   - Keterampilan
   - Disiplin
   - Sikap dan etos kerja
   - Motivasi
   - Dan lain-lain
       Dewasa ini di dunia, berkembang pengertian produktivitas yang
lebih manusiawi yang pada umumnya telah meninggalkan pengertian-
pengertian      tradisional  yang  semata-mata      ditujukan   untuk
meningkatkan produksi atau ekonomi saja. Pengertian produktivitas
yang lebih manusiawi tersebut dikemukakan oleh beberapa sumber
sebagai berikut :
       Sabuorin : memberikan rumusan produktivitas total secara
tradisional sebagai ratio dari apa yang dihasilkan (Output) terhadap
seluruh apa yang digunakan memperoleh hasil tersebut.
       Paul, mengemukakan bahwa definisi produktivitas secara
sederhana sebagai hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan
jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu, secara umum
ratio antara kepuasan, kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan.
       Warnis, Wiley dan Sons ; menyatakan bahwa produktivitas
mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna (efisiensi) dan hasil
guna (efektivitas). Daya guna menggambarkan tingkat sumber daya
manusia, dana dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil
tertentu, sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan kualitas
dari hasil yang diusahakan.
       Mali, Wiley dan Sons ; menyatakan bahwa untuk menentukan
produktivitas, orang harus mempersoalkan dua hal yaitu : apakah
hasil guna atau efektivitas dan sumber-sumber yang digunakan untuk
mencapai hasil tersebut (pertanyaan ini menyangkut daya guna atau
efisien). Hasil guna dihubungkan dengan hasil, sedangkan daya guna
dihubungkan dengan pemanfaatan sumber-sumber (Syarif, 1991).

2.5.3. Hubungan Motivasi Dengan Produktifitas
     Motivasi Menurut Duncan dalam, Mathias (1985) adalah suatu
usaha sadar untuk mempengaruhi prilaku individu seseorang agar
18

mengarahkan ketercepatan tujuan,           pada hakikatnya    motif
merupakan terminology umum yang memberikan makna daya dorong,
keinginan, kebutuhan dan kemauan. Sehingga sesungguhnya motif
dan kebutuhan tersebut merupakan penyebab yang mendasari prilaku
seseorang. Prilaku yang timbul pada diri seseorang atau bawahan
dalam kerangka motivasi sebagai konsep manajemen, di dorong
adanya kebutuhan, seseorang untuk berprilaku, dan sikap prilaku
seseorang selalu berorientasi pada tujuan, terpenuhinya kebutuhan
yang di inginkan atau berbuat sesuatu.
       Micthell dan Larson (1987) mengatakan bahwa unjuk kerja
yang baik dapat di pengaruhi oleh kecekapan dan motivasi. Mereka
menjelaskan bahwa kecakapan tanpa motivasi, atau motivasi tanpa
kecakapan, keduanya tidak dapat menghasilkan output yang tinggi.
Pendekatan kontinegasi      (Contingency apprach) yang merupakan
gabungan dari berbagai pendekatan lain pada hakikatnya unjuk kerja
akan tergantung      kepada adanya     perpaduan yang tepat antara
individu dan pekerjaannya. Jadi untuk mencapai produktivitas yang
maksimal, organisasi harus menjamin di pilihnya orang yang tepat
dengan pekerjaannya yang tepat, disertai dengan kondisi yang
memungkinkan mereka bekerja secara optimal.
       Produktivitas dari sudut potensi   pribadi seseorang dengan
mengatakan bahwa orang yang produktif adalah orang yang dapat
memberikan sumbangan yang nyata dan berarti bagi lingkungan
yang sekitarnya. Imajinatif dan inovatif dalam mendekati persoalan
hidupnya serta mempunyai kepandaian (kreatif) dalam mencapai
tujuan hidupnya. Micthell dan Larson (1987) orang yang mampu
mengaktualisasikan dirinya akan mempengauhi produktivitas kerja
yang di hasilkannya.

2.5.4. Pengukuran Produktivitas


      Menurut Sayarif ( 1991) produktivitas merupakan perbadingan
antara keluaran (output) dengan sumber-sumber yang digunakan
(input) yang diformulasikan sebagai berikut :
     O (output)
P=
      I (input)
Ukuran output dapat dinyatakan dalam bentuk :
• Jumlah satuan fisik produksi/jasa
• Nilai Rupiah produksi/jasa
• Nilai tambah
• Jumlah pekerjaan
• Jumlah laba kotor
     Sedangkan untuk pengukuran input dapat dinyatakan dalam
bentuk antara lain :
 • Jumlah waktu
19

         •   Jumlah tenaga kerja
         •   Jumlah jam kerja (man hour )
         •   Jumlah biaya tenaga kerja
         •   Jumlah jam mesin
         •   Jumlah biaya penyusutan dan perawatan mesin
         •   Jumlah material
         •   Jumlah luas tanah
             Pengukuran produktivitas bertujuan untuk membandingkan hasil-
       hasil :
         • Pertambahan produksi dari waktu ke waktu
         • Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu
         • Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu
         • Jumlah hasil sendiri dengan orang lain
         • Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi
            orang.

        2.5.5. Peningkatan Produktivitas
              Bentuk-bentuk peningkatan produktivitas menurut Kusriyanto
        (1993) dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok :
        1. Pengurangan sedikit sumber daya untuk memperoleh jumlah
           produksi yang sama
        2. Pengurangan sumber daya sekedarnya untuk memperoleh jumlah
           produksi yang lebih besar
        3. Penggunaan jumlah sumber daya yang sama untuk memperoleh
           jumlah produksi yang lebih besar
        4. Penggunaan jumlah sumber daya yang lebih besar untuk
           memperoleh jumlah produksi yang lebih besar lagi.
              Sedangkan metode-metode yang dapat digunakan untuk
        meningkatkan produktivitas menurut Handoko ( 1991) adalah sebagai
        berikut :
        1. Perbaikan – perbaikan produksi dan proses
        2. Perbaikan – perbaikan pekerjaan
        3. Metode – metode motivasi karyawan
        4. Perubahan organisasi.

2.6.    Kerangka Pikir
              Salah satu faktor wanita pengusaha bekerja adalah untuk
        meningkatkan    kemampuan     atau   bentuk   pengembangan       diri.
        Kemampuan atau bentuk pengembangan diri yang ada dalam diri
        wanita pengusaha didorong oleh adanya satu motivasi sehingga
        mereka terdorong untuk bekerja.
              Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk
        bertindak berbuat atau     melakukan sesuatu dalam pemenuhan
20

        kebutuhannya. Jika motivasi seseorang untuk mencapai suatu tujuan
        semakin tinggi maka semakin tinggi pula usaha yang dilakukan untuk
        mencapai tujuan tersebut.
               Motivasi meliputi berbagai aspek yaitu terpenuhinya kebutuhan
        fisiologis, keamanan kerja, sosial, penghargaan, aktualisasi diri. Jadi
        untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja
        dapat dilihat pada skema berikut :

                                             Skema 1
                                           Kerangka Pikir


                                    Wanita Pengusaha



Motivasi Kerja                                    Produktivitas hasil kerja
Indikatornya :                                    Indikatornya
 Kebutuhan Psikologis                             Output yang dihasilkan
 Kebutuhan Rasa aman                                 (penghasilan/pendapatan)
 Kebutuhan Afeksi
 Kebutuhan Penghargaan
 Kebutuhan aktualisasi diri
    sendiri                     Alat Analisis
                           Deskriptif
                           Regresi Linier Sederhana


                               Berpengaruh/tidak berpengaruh


2.7.    Hipotesis Penelitian

             Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, maka hipotesis
       penelitian adalah : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara motivasi
       kerja terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari.
21

                                      BAB III
                               METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
               Lokasi penelitian ini dipusatkan di Kota Kendari, objek penelitian
        adalah wanita pengusaha di Kota Kendari
3.2.    Populasi dan Sampel
        3.2.1. Populasi
                      Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh        wanita
               pengusaha yang berjumlah 200 orang di Kota Kendari
        3.2.2. Sampel
                     Sampel dalam penelitian penarikan sampel diambil
               keseluruhan populasi sebesar 50 orang dari jumlah populasi.
               Sampel ditentukan dengan menggunakan purposive sampling.
3.3.    Instrumen Penelitian
               Instrumen angket berupa daftar isian untuk mengumpulkan data
        produktivitas hasil kerja. Instrumen berupa angket skala likert untuk
        mengumpulkan data motivasi kerja.
3.3.    Teknik Pengumpulan Data
        1. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan pencarian data
           dengan data kongkrit melalui pengamatan secara langsung di
           lapangan
        2. Angket yaitu, pengumpulan data dengan cara mengedarkan daftar
           pertanyaan kepada wanita pengusaha yang telah dipilih sebagai
           responden
        3. Interview yaitu wawancara langsung kepada responden.
3.4.    Analisis Data
       a. Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka peralatan analisis
         yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana
         Y = a + bx + e ( Sumber : Supranto J. 1984 ; 244)
         disesuaikan dengan penelitian ini, menjadi :
         y = Produktivitas hasil kerja (diukur dari total skor penelitian etos
              kerja)
         x = Motivasi (diukur dari total skor penelitian etos kerja)
         a = Bilangan konstan
         b = Koefisien regresi
         e = Simpangan baku
3.5.    Definisi Operasional
               Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian batasan operasional
         mengenai variabel-veriabel yang diukur untuk digunakan dalam
         penelitian. variabel-variabel tersebut adalah :
       1. Motivasi kerja adalah tinggi rendahnya keinginan atau dorongan
          wanita pengusaha untuk melakukan pekerjaan dalam memenuhi
          kebutuhannya.     Indikator    motivasi  kerja adalah  terpenuhinya
          kebutuhan psikologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan afeksi,
          kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri., diukur dengan
22

   skala likert untuk kategori tinggi diberik skor 5 dan terendah diberi
   skor 1.
2. Motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin di capai oleh
   wanita pengusaha dan perkiraan yang bersangkutan bahwa
   tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya.
3. Produktivitas wanita pengusaha adalah output yang dihasilkan oleh
   wanita pengusaha dalam kegiatan usahanya dengan motivasi kerja
   yang dimiliki. Variabel ini diukur dengan skala likert 1 – 5.
4. Pengukuran produktivitas kerja adalah pengukuran hasil kerja yang
   diperoleh dari output yang dihasilkan berdasarkan motivasi kerja
   wanita pengusaha, diukur dengan skala likert 1 – 5.
23

                                        BAB IV
                        HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1   Gambaran Umum Lokasi Penelitian
      4.1.1. Letak Lokasi Penelitian
              Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari yang secara administratif
      dikelilingi dan berbatasan dengan Kecamatan-Kecamatan dari
      Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan                  serta laut
      Banda, dengan batas sebagai berikut :
      a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia, Kabupaten
          Konawe
      b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan
          Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan
      c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan
          Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan
      d. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari dan Laut Banda.
              Batasan wilayah ini merupakan lingkungan pemerintahan Kota
      Kendari dalam meningkatkan sumber daya yang ada di dalamnya
      seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya
      lainnya yang sinergi dalam menunjang perekonomian masyarakat di
      Kota Kendari.
              Letak wilayah Kota Kendari akan memberikan dukungan kepada
      wanita pengusaha dalam melakukan aktivitasnya untuk mendapatkan
      apa yang mereka inginkan dalam kegiatannya di Kota Kendari,
      sehingga akan mengarahkan penelitian ini mengemukakan pengaruh
      dari motivasi terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha.
      4.1.2. Geografis dan Luas Wilayah
            Kondisi luas wilayah Kota Kendari sampai pada tahun 2004,
      Administrasi Kota Kendari terbagi dalam 6 Kecamatan, dengan 51
      Kelurahan. Wilayah Kota Kendari terletak di jasirah Tenggara Pulau
      Sulawesi dengan posisi geografis berada pada bagian selatan
      khatulistiwa pada posisi 3º00’ - 4º25’ Lintang Selatan dan 121º73’ -
      123º15’ Bujur Timur.     Luas daratan Kota Kendari 295,28 km² atau
      0,70 % dari luas keseluruhan daratan Provinsi Sulawesi Tenggara
      Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa luas wilayah       Kota
      Kendari disajikan pada tabel 1.
      Tabel.. 1. Luas wilayah Kota Kendari menurut Kecamatan, Tahun 2004
        No.          Kecamatan                    Luas
                                             km²          %
         1.     Mandonga                   119,68       40,45
         2.     Poasi a                     64,51       21,80
         3.     Kendari                     16,75        5,66
         4.     Baruga                      8,95         3,02
         5.     Abeli                       67,25       22,73
         6.     Kendari Barat               18,75        6,34
                   Jumlah                  295,89        100
      Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data Diolah, 2005)
24

       Tabel di atas, tampak bahwa luas wilayah Kota Kendari 295,89
km2. yang terdiri dari Kecamatan Mandonga dengan luas 119,69 km 2
sebagai wilayah yang terluas sedangkan wilayah kecamatan Baruga
hanya seluas 8,95 km2 atau 3,02 persen dari luas Kota Kendari.
Selain itu luas wilayah Kecamatan Poasia      64,51 km2 atau 21,80
                                            2
persen. Luas Kecamatan Kendari 16,75 km atau 5,66 persen, luas
Kecamatan Abeli 67,25 km2 atau 22,73 persen sedangkan luas
Kecamatan Kendari Barat 18,75 km2, atau 6,34 persen.
4.1.3. Topografi dan Iklim
       Kota Kendari berada pada ketinggian 2 – 5 meter diatas
permukaan laut, dengan kemiringan lahan sebagian besar 0 sampai 2
%. Sebagian besar wilayah Kota Kendari merupakan dataran rendah
namun pada sisi Utara dan Barat           terdapat perbukitan dengan
kemiringan lebih dari 30 %.
      Iklim di Kota Kendari dipengaruhi oleh curah hujan yang rata-rata
1.745,5 sampai 2.995,5 mm pertahun dengan rata-rata 123,4 hari
hujan dalam setahun.      Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Mei
dan paling sedikit terjadi pada bulan Agustus. Suhu harian rata-rata
berdasarkan laporan stasiun pangkalan Wolter Monginsidi, Kendari
berkisar antara 23º C sampai 32 º C, dengan suhu rata-rata 27,5 º C.
Tekanan udara rata-rata 1.009,8 milibar dan kecepatan angin
mencapai 8 m/detik, dengan tingkat kelembapan udara rata-rata 84
%.
4.1.4. Demografi
     Demografi Kota Kendari menggambarkan kondisi penduduk
yang sampai pada tahun 2004, penduduk Kota Kendari sebanyak
221.723 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk antara tahun 2001
dan 2004 sebesar 5,98 % / tahun.          Persebaran penduduk Kota
Kendari saat ini terpusat di Kecamatan Mandonga dan Kecamatan
Baruga, sehingga menimbulkan dampak perkembangan aktivitas
ekonomi baru pada kedua kawasan tersebut. Kondisi demografi
dapat disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2 : Penduduk Kota Kendari berdasarkan Kecamatan Tahun
       2004
 No                                Tahun
      Kecamatan
  .                   2001     2002     2003    2004
     Mandonga       97.813 45.926 48.613 53.427
     Poasia         43.944 48.627 49.631 31.986
 1. K e n d a r i   58.717 58.659 58.941 22.640
 2. B a r u g a     -        51.117   52.032 56.292
 3. A b e l i       -        -        -        18.000
 4. Kendari         -        -        -        39.378
 5. Barat
 6.
25

           Jumlah         200.47 204.23 209.21 221.72
                          4         9       7       3
     Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data Diolah Tahun 2005)
            Tabel di atas, tampak bahwa penduduk Kota Kendari pada
     tahun 2001 berjumlah 200.474 jiwa yang berada pada Kecamatan
     Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia. Pada tahun
     2002 jumlah penduduk Kota Kendari sebanyak 204.239 jiwa yang
     berada pada Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan
     Kecamatan Poasia serta Kecamatan Baruga, tahun 2003 jumlah
     penduduk sebanyak 209.217 jiwa yang berada pada Kecamatan
     Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia serta
     Kecamatan Baruga, sedangkan pada tahun 2004 jumlah penduduk
     Kota Kendari sebanyak 221.723 jiwa yang tersebar di Kecamatan
     Mandonga, Kecamatan Kendari, Kecamatan Poasia, Kecamatan
     Baruga, Kecamatan Kendari Barat dan Kecamatan Abeli.
            Kepadatan   penduduk      berkaitan  dengan  jumlah   wanita
     pengusaha yang akan diteliti lebih lanjut untuk menjawab
     permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini. Selain itu
     wanita pengusaha yang diteliti, tersebar di 6 Kecamatan yang ada di
     Kota Kendari. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah
     wanita pengusaha di Kota Kendari mencapai 200 jiwa dan
     menjalankan usaha dalam berbagai bidang. Adapun penyebaran
     wanita pengusaha di Kota Kendari menurut Kecamatan dapat
     disajikan pada tabel berikut :

      Tabel 3. Jumlah Wanita Pengusaha menurut Kecamatan, Tahun 2004
         No.             Kecamatan        Wanita Pengusaha
                                         Jumlah          %
          1.      Mandonga                  52         26,00
          2.      Poasi a                   18          9,00
          3.      Kendari                   43         21,50
          4.      Baruga                    24         12,00
          5.      Abeli                     26         13,00
          6.      Kendari Barat             37         18,50
                     Jumlah                200          100
      Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data diolah, 2005)
             Tabel di atas, tampak bahwa wanita pengusaha yang berada di
      Kota Kendari sebagian besar berada di Kecamatan Mandongo
      sebanyak 52 jiwa atau 26,00 persen, di Kecamatan Poasia 9,00
      persen, di Kecamatan Kendari 21,50 persen, di Kecamatan Baruga
      12,00 persen, di Kecamatan Abeli 13,00 persen, dengan di
      Kecamatan Kendari banyak sebanyak 18,50 persen dari jumlah wanita
      pengusaha di Kota Kendari.
4.2. Karakteristik Responden
           Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi
     kerja terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari
     menggunakan responden sebanyak 50 orang dengan karakteristik
     yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
26

4.2.1. Tingkat Usia
      Tingkat usia responden yang dikaji dalam penelitian ini
mempunyai kaitan terhadap produktivitas wanita pengusaha.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa wanita pengusaha di
Kota Kendari mempunyai tingkat usia yang disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4. Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Tingkat Usia, Tahun
          2004

  No.            Tingkat Usia      Wanita Pengusaha
                                   Jumlah         %
   1.           25 – 30               6         12,00
   2.            31 – 34              9         18,00
   3.           35 – 40              18         36,00
   4.            41 – 44             13         26,00
   5.           45 – 50               4          8,00
           Jumlah                    50        100,00
Sumber: Data diolah, Tahun 2005
      Tabel di atas, tampak bahwa tingkat usia wanita pengusaha di
Kota Kendari berkisar antara 25 – 50 tahun, dari hasil penelitian
diperoleh bahwa wanita pengusaha yang diteliti yang berusia antara
25 – 30 tahun, sebanyak       6 orang atau 12,00 persen, wanita
pengusaha yang berusia antara 31 – 34 tahun sebanyak 9 orang atau
18,00 persen, wanita pengusaha yang berusia antara 35 – 40 tahun
sebanyak18 orang atau 36,00 persen, wanita pengusaha yang
berusia antara 41 – 44 tahun sebanyak 13 orang atau 26,00 persen,
dan wanita pengusaha yang berusia antara 45 – 50 tahun sebanyak 4
orang atau 8,00 persen.

4.2.2. Tingkat Pendidikan
       Pendidikan yang dimiliki oleh setiap responden yang diteliti
cukup bervariasi antara terutama pendidikan formal dari jenjang SMP
hingga Sarjana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa
responden yang diteliti mempunyai jenjang pendidikan formal yang
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Tingkat Pendidikan,
        tahun 2004

  No.        Tingkat Pendidikan    Wanita Pengusaha
                                   Jumlah         %
   1.            SMP                  8         16,00
   2.            SMA                 14         28,00
   3.          Diploma                7         14,00
   4.          Sarjana               23         46,00
          Jumlah                     50        100,00
Sumber: Data diolah, Tahun 2005
27

       Tabel di atas tampak bahwa tingkat pendidikan responden
dalam melakukan kegiatan usaha di Kota Kendari diperoleh
responden yang berpendidikan SMP sebanyak 6 orang atau 12,00
persen, responden yang berpendidikan SMA sebanyak 14 orang atau
28,00 persen, responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 7
orang atau 14,00 persen, sedangkan responden yang berpendidikan
sarjana dalam melakukan kegiatan sebagai wanita pengusaha
sebanyak 23 orang atau 46,00 persen.
       Responden dengan tingkat pendidikan SMP mempunyai
kegiatan usaha yang bervariasi mulai dari usaha jahitan, makanan jadi
maupun jenis usaha perdagangan barang dan jasa untuk menghidupi
keluarganya. Begitu pula responden dengan tingkat pendidikan formal
SMA, Disploma dan Sarjana, mereka pada umumnya melakukan
usaha sesuai dengan kemampuannya.
4.2.3. Jumlah Tanggungan
      Kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap wanita pengusaha
juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Kebutuhan keluarga tersebut hanya dapat terpenuhi dengan baik,
kegiatan usaha juga dapat berlangsung dengan baik. Hasil penelitian
diperoleh bahwa jumlah tanggungan responden dapat disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 5         Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Jumlah
        Tanggungan, tahun 2004

  No.     Jumlah Tanggungan         Wanita Pengusaha
                                    Jumlah         %
   1.               ²2                15         30,00
   2.              3-4                19         38,00
   3.              5-6                 9         18,00
   4.               7≥                 7         14,00
             Jumlah                   50        100,00
Sumber: Data diolah, Tahun 2005
      Tabel di atas, tampak bahwa jumlah tanggungan keluarga dari
setiap responden wanita pengusaha dalam penelitian ini antara 2
hingga 7 orang. Terdapat 15 responden 30,00 persen yang
mempunyai tanggungan kurang dari 2 orang, 19 responden atau
38,00 persen mempunyai tanggungan antara 3 – 4 orang, 9
responden atau 18,00 persen mempunyai tanggungan antara 5 – 6
orang dan 7 responden atau 14, 00 persen mempunyai tanggungan
lebih dari 7 orang.
      Jumlah tanggungan yang dikemukakan dalan penelitian ini
berhubungan dengan kinerja usaha wanita pengusaha untuk
membantu dan memenuhi kebutuhan rumah tanggganya melalui
kegiatan usaha yang dilaksanakan. Jumlah tanggungan yang
bervariasi bagi setiap keluarga responden merupakan tanggung
jawab masing-masing responden dan mereka terus berupaya untuk
menjaga kelangsungan usahanya.
28

            Para tertanggung juga ada yang terlibat secara langsung dalam
     usaha-usaha yang dilakukan oleh wanita pengusaha. Banyaknya
     tertanggung yang digunakan sebagai tenaga kerja oleh wanita
     pengusaha tergantung pada kebijakan pengusaha tersebut.
     4.2.4. Pengalaman Usaha
          Kegiatan usaha yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu,
     mengarah pada lamanya berusaha dan menimbulkan pengalaman
     usaha bagi setiap pelaku usaha. Para pelaku usaha seperti wanita
     pengusaha ini mempunyai pengalaman yang berbeda-beda dalam
     melaksanakan kegiatan usahanya.
          Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pengalaman
     usaha yang dimiliki oleh wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan
     usaha dapat disajikan pada tabel berikut :
     Tabel 6 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Pengalaman usaha,
            tahun 2004

       No.      Pengalaman Usaha          Wanita Pengusaha
                                          Jumlah         %
        1.                  ²5               5         10,00
        2.                6 - 10            11         22,00
        3.                11 - 15           20         40,00
        4.                 16 ≥             14         28,00
                   Jumlah                   50        100,00
      Sumber: Data diolah, Tahun 2005
             Tabel di atas, tampak bahwa pengalaman responden bervariasi
      dalam melakukan kegiatan usaha, adanya yang kurang dari 5 tahun
      dan ada yang lebih dari 15 tahun.
             Pengalaman ini mendukung kelancaran usaha yang dilakukan
      oleh responden untuk memperoleh keuntungan. Hasil penelitian
      diperoleh bahwa 5 responden atau 10 persen mempunyai
      pengalaman hingga 5 tahun, 11 responden atau 22,00 persen
      mempunyai pengalaman antara 6 – 10 tahun, 20 responden atau
      40,00 persen mempunyai pengalaman berusaha antara 11 – 15 tahun
      selain itu terdapat responden yang mempunyai pengalaman lebih dari
      16 tahun sebanyak 14 responden atau 28,00 persen.
             Keterkaitan penelitian ini dengan karakteristik responden pada
      tingkat usia responden dalam melakukan kegiatan usaha, pendidikan
      responden, tanggungan keluarga dan pengalaman usaha yang mata
      rantai yang saling berhubungan untuk meningkatkan produktivitas
      kerja.
4.3. Gambaran Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja
            Dalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut tentang pengaruh
     motvasi terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha yang ada di
     Kota Kendari. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis
     regresi sederhana. Namun sebelumnya perlu dijelaskan variabel
     motivasi dan produktivitas.
     4.3.1. Motivasi ( X )
29

       Motivasi yang dikajikan dalam penelitian ini selain semangat
atau dorongan, terdapat sejumlah kebutuhan yang mendasari karya
dari seorang wanita pengusaha untuk meningkatkan kinerja
usahanya.
       Dalam penelitian ini variabel motivasi mempunyai indikator yang
terdiri dari :
1. Kebutuhan Psikologis
       Kebutuhan psikologis menyangkut perilaku, sikap dan sifat dari
   setiap wanita pengusaha di Kota Kendari dalam menjalankan
   aktivitasnya. Psikologi wanita pengusaha menjadi bagian penting
   dalam menjalankan kegiatan usaha, karena setiap jenis usaha yang
   dijalankan membutuhkan mental dan perilaku yang pada dasarnya
   mempengaruhi kegiatan usaha dari setiap wanita pengusaha.
       Kebutuhan psikologi dalam penelitian ini, penulis jelaskan secara
   deskriptif untuk memberikan gambaran sikap dan perilaku dari
   wanita pengusaha, dimana mereka selalu saling menghormati dan
   bersikap terbuka untuk melakukan kerja sama dalam bidang usaha
   karena mereka membutuhkan adanya kerja sama dengan orang
   lain, sehingga kebutuhan psikologis ini perlu diteliti. Perlu dijelaskan
   juga bahwa setiap orang mempunyai sikap perilaku yang berbeda-
   beda, oleh karena itu untuk memudahkan penulis dalam penelitian
   ini, gambaran tentang motivasi dari aspek psikologis diperoleh dari
   tanggapan responden yang diukur dengan skala likert berdasarkan
   kebutuhan psikologis wanita pengusaha. Adapun kebutuhan
   psikologis dari setiap wanita pengusahaa bervariasi sesuai dengan
   keberadaan mereka. Tanggapan terhadap kebutuhan psikologis,
   penulis sajikan pada tabel berikut :
Tabel 7. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Psikologis
   No.           Indikator              Wanita Pengusaha
                                     Jumlah     Skor       Hasil
    1.    Tidak membutuhkan              7        1          7
   2.     Kurang membutuhkan             9        2         18
   3.     Ragu-ragu                     12        3         36
   4.     Membutuhkan                   14        4         56
   5.     Sangat Membutuhkan             8        5         40
              Jumlah                   50                  157
Sumber Data : Data primer diolah,
       Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita
pengusaha membutuhkan            sikap dan perilaku dalam berusaha,
kebutuhan ini berhubungan dengan kepribadian wanita pengusaha
terutama karakternya dalam menjalankan aktivitas sebagai seorang
pengusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 7 orang tidak
membutuhan kebutuhan psikologis, 9 orang kurang membutuhkan, 12
orang ragu-ragu,       14 orang membutuhan, dan 8 orang sangat
membutuhkan kebutuhan psikologis dalam berusaha..
2. Kebutuhan Rasa Aman.
       Wanita sebagai kaum yang lemah membutuhkan rasa aman
   dalam menjalankan aktivitas. Rasa aman yang dibutuhkan tersebut
30

   mencakup kondisi lingkungan, keluarga dan pekerjaan yang
   dilaksanakan oleh seorang wanita pengusaha.
       Gambaran tentang rasa aman yang dimaksud dalam penelitian
   ini adalah tingkat keamanan yang dirasakan oleh wanita
   pengusaha dalam melakukan kegiatan usahanya di Kota Kendari.
   Tanggapan terhadap kebutuhan rasa aman, penulis sajikan pada
   tabel berikut :
Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Rasa Aman
   No.           Indikator            Wanita Pengusaha
                                    Jumlah    Skor    Hasil
    1.   Tidak membutuhkan             0       1         0
   2.    Kurang membutuhkan            6       2        12
   3.    Ragu-ragu                    12       3        36
   4.    Membutuhkan                  15       4        60
   5.    Sangat Membutuhkan           17       5        85
            Jumlah                    50               193
Sumber Data : Data primer diolah,
       Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita
   pengusaha membutuhkan kondisi rasa aman dalam berusaha.
   Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada orang yang tidak
   membutuhan rasa aman, 6 orang kurang membutuhkan, 12 orang
   ragu-ragu,      15 orang membutuhan, dan 17 orang sangat
   membutuhkan rasa aman.
3. Kebutuhan Afeksi
       Kebutuhan afeksi merupakan bentuk kasih sayang dan wanita
   pengusaha mengutamakan kasih sayang untuk berdikari dan tegar
   menghadapi berbagai bentuk usaha dan tantangan oleh seorang
   wanita pengusaha.
       Bagi seorang wanita, kasih sayang adalah faktor utama yang
   menjadi kekuatan batinnya. Kasih sayang lahir dari perasaan setiap
   orang termasuk wanita pengusaha, oleh karena itu gambaran
   tentang kasing sayang dalam penelitian ini penulis peroleh dari
   tanggapan responden yang disajikan tabel berikut :
Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Afeksi
   No.           Indikator            Wanita Pengusaha
                                    Jumlah    Skor    Hasil
    1.   Tidak membutuhkan             0       1         0
   2.    Kurang membutuhkan            0       2         0
   3.    Ragu-ragu                     8       3        24
   4.    Membutuhkan                  20       4        80
   5.    Sangat Membutuhkan           22       5       110
            Jumlah                    50               214
Sumber Data : Data primer diolah,
       Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita
   pengusaha membutuhkan         rasa kasih sayang untuk meningkat
   semangat kerja, kebutuhan ini berhubungan dengan kepribadian
   wanita pengusaha terutama karakternya. Dari hasil penelitian
31

   diperoleh bahwa, 8 orang ragu-ragu, 20 orang membutuhan, dan
   22 orang sangat membutuhkan rasa kasih sayang (afeksi)
4. Kebutuhan Penghargaan
       Wanita pengusaha membutuhkan penghargaan sebagai tanda
   bagi    mereka    atas  keberhasilannya   dalam    dunia    usaha.
   Penghargaan bukan saja sebagai tanda, namun bagi seorang
   wanita pengusaha di Kota Kendari, penghargaan merupakan
   motivasi untuk terus melakukan yang terbaik dalam dunia usaha
   berdasarkan     profesi  masing-masing.    Tanggapan     terhadap
   kebutuhan penghargaan, penulis sajikan pada tabel berikut :
Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Penghargaan
  No.           Indikator           Wanita Pengusaha
                                  Jumlah     Skor    Hasil
   1.    Tidak membutuhkan           4         1       4
   2.    Kurang membutuhkan          6         2      12
   3.    Ragu-ragu                  10         3      30
   4.    Membutuhkan                12         4      48
   5.    Sangat Membutuhkan         18         5      90
            Jumlah                  50
Sumber Data : Data primer diolah,
       Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita
   pengusaha membutuhkan penghargaan dalam berusaha. Dari hasil
   penelitian diperoleh bahwa 4 orang yang tidak membutuhan
   penghargaan, 6 orang kurang membutuhkan, 10 orang ragu-ragu,
   12 orang membutuhan, dan 18 orang sangat membutuhkan
   penghargaan.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
       Kebutuhan ini mengarah pada pembentukan diri dalam
   penampilan dan kemandirian untuk menyatakan dan menampakan
   diri dan dunia usaha sehingga mereka akan terpandang dan
   terkenal dalam lingkungan keluarga dan masyarakat di Kota
   Kendari.
       Tanggapan terhadap kebutuhan aktualisasi diri, penulis sajikan
   pada tabel berikut :




Tabel 11. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Aktualisasi Diri
  No.           Indikator           Wanita Pengusaha
                                  Jumlah    Skor   Hasil
   1.    Tidak membutuhkan           0       1       0
  2.     Kurang membutuhkan          9       2      18
  3.     Ragu-ragu                  11       3      33
  4.     Membutuhkan                16       4      64
  5.     Sangat Membutuhkan         14       5      70
            Jumlah                  50             193
Sumber Data : Data primer diolah,
32

              Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita
           pengusaha membutuhkan kondisi rasa aman dalam berusaha.
           Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada orang yang tidak
           membutuhan aktualisasi diri, 9 orang kurang membutuhkan, 11
           orang ragu-ragu, 16 orang membutuhan, dan 14 orang sangat
           membutuhkan aktualisasi diri dalam berusaha.
       4.3.2. Produktivitas (Y)
              Produktivitas dalam penelitian ini adalah nilai yang dipengaruhi
       oleh motivasi.. Produktivitas yang ditujukan adalah output dalam
       kinerja wanita pengusaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya
       untuk memperoleh pendapatan dalam kelangsungan usaha Hasil
       pengukuran produktivitas disajikan pada tabel berikut :
       Tabel 12. Pengukuran produktivitas
          No.            Indikator           Wanita Pengusaha
                                           Jumlah     Skor     Hasil
           1.   Tidak produktif               0         1         0
          2.    Kurang produktif              0         2         0
          3.    Cukup produktif              13         3        39
          4.    Produktif                    16         4        64
          5.    Sangat produktif             21         5       105
                   Jumlah                    50                 208
       Sumber Data : Data primer diolah,
               Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa
       produktivitas wanita pengusaha yang diukur dalam penelitian ini
       menunjukkan bahwa, 13 orang cukup produktif, 16 orang produktif,
       dan 21 orang sangat produktif.
4.4.   Analisis Regresi Linear Sederhana

       Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian
       ini, maka digunakan data yang dilampirkan dengan analisis regresi
       linear sederhana. Adapun data tersebut, penulis sajikan pada tabel
       berikut :
       Tabel 13 Data Regresi
                Notasi                     Angka
                   n                          50
                  ∑X                        4.057
                  ∑Y                         205
                 ∑X2                      343.009
                 ∑Y2                         883
                 ∑XY                       16.979
                (∑X)2                    16.459.249
                (∑Y)2                      42.025
       Sumber: Lampiran 1, data diolah Tahun 2005
             Berdasarkan data pada tabel 7, maka dapat di dilakukan
       pembuktian hipotesis dengan menggunakan persamaan regresi linear
       sederhana sebagai berikut :
        Y = a + bx + e
33

Maka dilakukan olah analisis berdasarkan data-data hasil observasi
yang dikumpulkan, yaitu :
Y = a + bX.


                       ΣX . ΣY
              ΣXY -
                              n
      b =
                      (ΣX)2
              ΣX2 –
                         n


                                  (4.057 x 205)
              16.979 -
                                      50
      b =
                                  16.459.249
              343.009        –
                                     50


                   345
      b =                            = 0,0250
                  13.824




      a = Ŷ – bX
      Ŷ = ΣY / n = 205 / 50        = 4,1
      X = ΣX / n = 4.057 = 81,14
      a = 4,1 – 0.0250 (81,14)
      a = 2,07326
Dengan demikian diperoleh persamaan prediksi sebagai berikut :
Y = 2,07326 + 0,0250 X + e
34

     Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai a
(konstanta) sebesar 2,07326 yang berarti jika tidak ada motivasi
dalam kegiatan wanita pengusaha, maka produktivitas wanita
pengusaha adalah sebesar 2,07326 persen
     Untuk mengetahui besarnya simpangan baku (standar deviasi)
dalam penelitian ini digunakan analisis sebagai berikut :
                    Σ (Y – Y)2         (205 – 4,10)2
SY/X   =                         =
                      n–2                    50 - 2


                     (205 – 4,1)2
SY/X   =
                      48


SY/X   = 28,99742 atau 29
     Hasil analisis tersebut di atas menunjukkan bahwa besarnya
standar deviasi dalam penelitian ini adalah 29 persen yang
menunjukkan batas kesalahan atau nilai epsilon untuk variabel e
dalam persamaan regresi linear sederhana atau disebut sebagai
standar error.
     Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan
perhitungan sebagai berikut :
            r
t =
           1 - r2


           n-2
      Sebelum dilakukan uji t, atau uji parsial, dilakukan lebih dahulu uji
korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antara varibel motivasi
kerja dengan produktivitas kerja wanita pengusaha sebagai berikut :
                    ΣX . ΣY
                n.ΣXY –
                                 n
r =


                (ΣX)2                (ΣY)2
35

     ΣX2 –                     nΣY2 –
              n                   n


                           (4.057 * 205)
     16.979                –
                                 50
r=


                   16.459.249                 42.025
     343.009 -                          883 -
                      50                        50




             16.979         – 16.634
r=


     343.009 – 329.185                     883 - 840




             345
r=                                = 0,45049
       587,54 . 42,5




     Berdasarkan hasil perhitungan korelasi diperoleh bahwa
hubungan motivasi dengan produktivitas wanita pengusaha erat
dimana nilai r = 0,45049 atau 45,05 persen. Atau dapat dikatakan
bahwa ada hubungan yang positif diantara motivasi dengan
produktivitas kerja wanita pengusaha.
     Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan usaha yang dilakukan oleh
wanita pengusaha di Kota Kendari membutuhkan motivasi sehingga
mereka dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan baik, hal ini
36

       menyebabkan motivasi penting untuk meningkatkan kinerja wanita
       pengusaha di Kota Kendari.
            Selain itu dilakukan analisis uji t dengan menggunakan rumus
       sebagai berikut :
                0,45049
       t =
              1 – (0,45049)2


                 50 - 2


                0,45049
       t =
              1 – 0,202941


                   48


                 0,45049
       t =
                 0,797059


                   48
                0,45049
       t =                     = 3,496
                 0,128862
               Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa pada taraf
       kepercayaan 95 % dengan α = 0,05 nilai ttabel = 1,943 lebih kecil dari
       thitung = 3,496, artinya motivasi kerja berpengaruh terhadap
       produktivitas wanita pengusaha di Kota Kendari yang didukung oleh
       variabel kebutuhan psikologis, rasa aman, afeksi, penghargaan dan
       aktualisasi diri.
4.5.   Pembahasan
               Kegiatan usaha yang dilakukan kaum wanita pengusahan di
       Kota Kendari sebagian besar mengarah pada pengembangan karier
       dan membutuhkan motivasi untuk dapat menghasilkan produktivitas
       kerja. Hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang diteliti
       mempunyai motivasi dalam melakukan pekerjaan sehingga kegiatan
       usaha dapat dilakukan dengan baik
37

            Motivasi wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan
       usahanya didukung oleh kebutuhan-kebutuhan yang mencakup :
       a. Kebutuhan Psikologis (sikap dan perilaku)
       b. Kebutuhan Rasa Aman. (keamanan diri)
       c. Kebutuhan Afeksi (kasih sayang)
       d. Kebutuhan Penghargaan (harga diri)
       e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (kepercayaan)
            Hasil analisis regresi sederhana diperoleh bahwa tingkat
       motivasi wanita pengusaha berpengaruhi secara signifikan terhadap
       produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa wanita pengusaha
       yang ada di Kota Kendari mempunyai motivasi dalam bekerja
       sehingga pekerjaan mereka dapat dilaksanakan dengan baik.
            Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi mempunyai
       pengaruhi yang signifikan terhadap produktivitas wanita pekerja di
       Kota Kendari, sekaligus memberikan bukti bahwa hipotesis yang
       dikemukakan dalam penelitian ini dapat dibuktikan



                                  BAB V
                          KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.   Kesimpulan
             Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
       dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :
       2. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi merupakan faktor
          penting dalam meningkatkan produktivitas wanita pengusaha dan
          menjadi kebutuhan dalam berkarya. Kebutuhan-kebutuhan yang
          tecakup dalam motivasi antara lain :
          a. Kebutuhan Psikologis
          b. Kebutuhan Rasa Aman.
          c. Kebutuhan Afeksi
          d. Kebutuhan Penghargaan
          e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
       3. Hasil analisis diperoleh bahwa motivasi kerja dari wanita
          pengusaha berpengaruh nyata (signifikan) terhadap produktivitas
          wanita pekerja.
       4. Wanita pengusaha dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik
          dan didukung oleh motivasi kerja dari wanita pengusaha yang
          menghasilkan keuntungan dan meningkatkan kelancaran usahanya
5.2.   Saran
            Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka
       dapat disarankan sebagai berikut :
       1. Untuk meningkatkan motivasi wanita pengusaha, maka setiap
          wanita pengusaha dapat memenuhi kebutuhkan psikologi dan
          kebutuhan rasa aman, afeksi, penghargaan dan aktualisasi diri
          yang berhubungan dengan pekerjaannya pada masa mendatang
38

       2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, wanita pengusaha harus
          menyediakan fasilitas usaha dan sumberdaya yang dapat
          mendukung kelancaran usaha.
       3. Untuk meningkatkan sumber daya wanita pengusaha, maka
          pemerintah   diharapkan  dapat    memberikan     peluang  bagi
          berkembangnya kegiatan usaha yang dilakukan oleh kaum wanita
          di Kota Kendari

                                    DAFTAR PUSTAKA


Cosmas Batubara, 1988. Masalah Ketenaga Kerjaan di Indonesia, Departemen Tenaga
          Kerja RI. Jakarta.
Emas Batu Bara, 1998. Masalah Ketenaga Kerjaan di Indonesia. Departemen Tenaga
          Kerja RI. Jakarta.
Gerungan, W. A, 1988. Psikologi Sosial- Jakarta : Eresco.
Hasibuan, 1996. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Aksara
          Jakarta.
Munandar Utami, 1985. Marginalisasi Pekerjaan Wanita di Pedesaan Pusat Penelitian,
          Kependudukan, UGM Jakarta.
Matutina D.C. dkk. 1992. Manajemen Personalia, Rineka Cipta Jakarta.
Matias. Arrof, 1985. Motivasi dan Produktivitas : Suatu Pembahasan dengan Kasus
          Indonesia Seni Produktivitas II LSIUP Jakarta.
Mucharsa Sinungan, 1985. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara. Jakarta
Muchdharyah Sinungun, 1985. Produktivitas, Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara,
          Jakarta.
Muchtar, 1980. Wanita dan Pembangunan, PT. Rajawali Press Jakarta.
Munandar, 1983. Emansipasi Wanita, Masalah Pembangunan, Tirta Kencana, Malang.
Mitchell and Larso, 1987, People in Organizational an Indonesia to Organizational Behavior.
          MC.Grow-Hill Inc.Singapure.
Maslow. A.H, 1995, A Theory of Motivation, Harper and Row. New York.
Noerhajati Soeripto, 1990, Menggerakan, dan Sektor Informal di Kota, Terjemahan Gozi
          Usman dan Adre Bayo Ala, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Panji Anorga, Panji dan Suyati,. S. 1995. Prilaku Keorganisasian Jakarta : Pustaka
          Jaya
Pudjiwati Sajogyo, 1985. Pengaruh Teknologi Pada Perkembangan Masyarakat, Lemabaga
          Penelitian Sosiologis ITB, Bogor.
Ravianto, J, 1986. Orientasi Produktivitas dan Ekonomi Jepang. Apa yang dilakukan di Indonesia
          Penerbit Universitas Indonesia (UI - Press), Jakarta.
Soedarti, 1991. Motivasi Wanita Bekerja. UGM, Yogyakarta.
Sarwoto Susilo, 1996. membangun Motivasi Kerja, Media Asri, Jakarta
Sajogya, Purdjiwati, 1985. Pengaruh Teknologi Pada Perkembangan Sosialisasi Pedesaan, IPB
          Bogor.
Syarif, R, 1991. Produktivitas (Seri Manejemn dan Produktivitas), Penerbit Angkasa,
          Bandung.
S.C. Utari Munandar, 1985. Marginalisasi Pekerja Wanita di Pedesaan, Pusat Penelitian
          Kependudukan UGM Yogyakarta.

More Related Content

What's hot

PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
Uofa_Unsada
 
Skripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isiSkripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isi
Eko Mardianto
 
Skripsi Umroh AlHabsi
Skripsi Umroh AlHabsiSkripsi Umroh AlHabsi
Skripsi Umroh AlHabsi
Umroh Al Habsyi
 
Pedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawaiPedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawaiharis5782
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada nyManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Operator Warnet Vast Raha
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
Nur Arifaizal Basri
 
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Zulfadli .
 
Skripsi pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
Skripsi  pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...Skripsi  pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
Skripsi pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...Sirajuddin Putra
 
Pembangunan dan ketimpangan wilayah pantai barat dan pantai timur sumatera utara
Pembangunan dan ketimpangan wilayah pantai barat dan pantai timur sumatera utaraPembangunan dan ketimpangan wilayah pantai barat dan pantai timur sumatera utara
Pembangunan dan ketimpangan wilayah pantai barat dan pantai timur sumatera utara
Dahlan Tampubolon
 
Surat minit mesyuarat pjk
Surat minit mesyuarat pjkSurat minit mesyuarat pjk
Surat minit mesyuarat pjk
Iranj Jalapang
 
Retno nilasari
Retno nilasariRetno nilasari
Retno nilasari
Chacha Ndut
 
54774417 kertas-kerja-permainan-tradisonal
54774417 kertas-kerja-permainan-tradisonal54774417 kertas-kerja-permainan-tradisonal
54774417 kertas-kerja-permainan-tradisonal青 青
 
LPJ Ketua Umum Periode 2017/2018
LPJ Ketua Umum Periode 2017/2018LPJ Ketua Umum Periode 2017/2018
LPJ Ketua Umum Periode 2017/2018
Himafis 2018
 
Proposal pelantikan yang ke v
Proposal pelantikan yang ke vProposal pelantikan yang ke v
Proposal pelantikan yang ke v
Andriani
 
Kertas kerja permainan tradisional
Kertas kerja permainan tradisionalKertas kerja permainan tradisional
Kertas kerja permainan tradisionalLina Abu Bakar
 
Kertas kerja permainan tradisional
Kertas kerja permainan tradisionalKertas kerja permainan tradisional
Kertas kerja permainan tradisionalHassan Bohari
 

What's hot (20)

PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
 
Skripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isiSkripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isi
 
Skripsi Umroh AlHabsi
Skripsi Umroh AlHabsiSkripsi Umroh AlHabsi
Skripsi Umroh AlHabsi
 
52179491 161742608201008241
52179491 16174260820100824152179491 161742608201008241
52179491 161742608201008241
 
Pedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawaiPedoman penataan pegawai
Pedoman penataan pegawai
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada nyManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal patologi pada ny
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
 
Sri 1
Sri 1Sri 1
Sri 1
 
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
Laporan Pertanggungjawaban Kerja BEM FMIPA UGM 2004/2005
 
2 6 mac 2014
2 6 mac 20142 6 mac 2014
2 6 mac 2014
 
Skripsi pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
Skripsi  pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...Skripsi  pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
Skripsi pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
 
Pembangunan dan ketimpangan wilayah pantai barat dan pantai timur sumatera utara
Pembangunan dan ketimpangan wilayah pantai barat dan pantai timur sumatera utaraPembangunan dan ketimpangan wilayah pantai barat dan pantai timur sumatera utara
Pembangunan dan ketimpangan wilayah pantai barat dan pantai timur sumatera utara
 
Surat minit mesyuarat pjk
Surat minit mesyuarat pjkSurat minit mesyuarat pjk
Surat minit mesyuarat pjk
 
Retno nilasari
Retno nilasariRetno nilasari
Retno nilasari
 
Lkd
LkdLkd
Lkd
 
54774417 kertas-kerja-permainan-tradisonal
54774417 kertas-kerja-permainan-tradisonal54774417 kertas-kerja-permainan-tradisonal
54774417 kertas-kerja-permainan-tradisonal
 
LPJ Ketua Umum Periode 2017/2018
LPJ Ketua Umum Periode 2017/2018LPJ Ketua Umum Periode 2017/2018
LPJ Ketua Umum Periode 2017/2018
 
Proposal pelantikan yang ke v
Proposal pelantikan yang ke vProposal pelantikan yang ke v
Proposal pelantikan yang ke v
 
Kertas kerja permainan tradisional
Kertas kerja permainan tradisionalKertas kerja permainan tradisional
Kertas kerja permainan tradisional
 
Kertas kerja permainan tradisional
Kertas kerja permainan tradisionalKertas kerja permainan tradisional
Kertas kerja permainan tradisional
 

Similar to Imel Skripsi

Kata pengantar wanry
Kata pengantar wanryKata pengantar wanry
Kata pengantar wanry
Sandi Aritra
 
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHAKIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
ermawidiana
 
Ipm sulawesi selatan 2001 2010 (2012)
Ipm sulawesi selatan 2001 2010 (2012)Ipm sulawesi selatan 2001 2010 (2012)
Ipm sulawesi selatan 2001 2010 (2012)
Muhammad Akbar Fatria
 
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Excruciate Limited
 
Analisis pengaruh empowerment, self
Analisis pengaruh empowerment, selfAnalisis pengaruh empowerment, self
Analisis pengaruh empowerment, selftedynurul
 
Cover Insentif dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja
Cover Insentif dan lingkungan kerja terhadap semangat kerjaCover Insentif dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja
Cover Insentif dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja
Eka_Ps
 
Skripsi rizal alipai
Skripsi rizal alipaiSkripsi rizal alipai
Skripsi rizal alipai
darma wati
 
Laporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyahLaporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyah
Ahmad Irfansyah
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
PDF tesis.pdf
PDF  tesis.pdfPDF  tesis.pdf
PDF tesis.pdf
yuniyatirosdiana
 
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
ewincokelat
 
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN O...
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN O...PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN O...
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN O...
Fresha Kurnia Herdianto
 
Daftar isi a4
Daftar isi a4Daftar isi a4
Daftar isi a4
Ismadi Voltus
 
Kertas kerja big 6
Kertas kerja big 6Kertas kerja big 6
Kertas kerja big 6
Syarmila Mohamad Arshad
 
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Amphie Yuurisman
 
Analisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariah
Analisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariahAnalisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariah
Analisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariah
MasrulElrantaui
 
Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunitas Kreativitas Kandank Jurank D...
Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunitas Kreativitas Kandank Jurank D...Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunitas Kreativitas Kandank Jurank D...
Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunitas Kreativitas Kandank Jurank D...
Association of Boomerang Indonesia
 

Similar to Imel Skripsi (20)

Kata pengantar wanry
Kata pengantar wanryKata pengantar wanry
Kata pengantar wanry
 
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHAKIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
 
Ipm sulawesi selatan 2001 2010 (2012)
Ipm sulawesi selatan 2001 2010 (2012)Ipm sulawesi selatan 2001 2010 (2012)
Ipm sulawesi selatan 2001 2010 (2012)
 
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
 
Analisis pengaruh empowerment, self
Analisis pengaruh empowerment, selfAnalisis pengaruh empowerment, self
Analisis pengaruh empowerment, self
 
Cover Insentif dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja
Cover Insentif dan lingkungan kerja terhadap semangat kerjaCover Insentif dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja
Cover Insentif dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja
 
Skripsi rizal alipai
Skripsi rizal alipaiSkripsi rizal alipai
Skripsi rizal alipai
 
Laporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyahLaporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyah
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
PDF tesis.pdf
PDF  tesis.pdfPDF  tesis.pdf
PDF tesis.pdf
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
 
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN O...
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN O...PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN O...
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN O...
 
doc
docdoc
doc
 
Daftar isi a4
Daftar isi a4Daftar isi a4
Daftar isi a4
 
Kertas kerja big 6
Kertas kerja big 6Kertas kerja big 6
Kertas kerja big 6
 
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Analisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariah
Analisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariahAnalisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariah
Analisis perencanaan rekrutmen sdm di bni syariah
 
Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunitas Kreativitas Kandank Jurank D...
Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunitas Kreativitas Kandank Jurank D...Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunitas Kreativitas Kandank Jurank D...
Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunitas Kreativitas Kandank Jurank D...
 

Imel Skripsi

  • 1. 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA WANITA PENGUSAHA DI KOTA KENDARI SKRIPSI OLEH MELIYANI SUSANTI 200 221 015
  • 2. 2 UNIVERSITAS HALUOLEO FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN KENDARI 2006 HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi Oleh : Meliyani Susanti ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji. Kendari, …...........................2006 Pembimbing I ; DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE. M.Pd. Nip. 131 781 814 Kendari, ............................2006 Pembimbing II DR. Sudirman Zaid, SE. M. Si NIP. 132 257 853
  • 3. 3 Skripsi oleh MELIYANI SUSANTI. ini dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 11 Maret 2006, berdasarkan Surat Keputusan Dekan, Nomor : 326/SK/J29.1.12/PP/2006. Dewan Penguji 1. ……………………………… H. IBNU HAJAR, SE.MS. (Ketua) NIP. 131 475 185 HANYA 2. ................................................ NASRUL, SE. M.Si. NIP. 132 300 786 UNTUK (Sekretaris / Anggota) MAHASIS 3. ............................................. DR. SUDIRMAN ZAID, SE. MSi (Anggota) NIP. 132 257 853 4. ……………………………. SALMA SALEH, SE. MSi. (Anggota) NIP. 132 050 670 Mengetahui/Mengesahkan
  • 4. 4 Ketua Jurusan Manajemen RAHMAT MADJID, SE. MS NIP. 131 832 406 KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunian-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pengusaha di Kota Kendari “. Penulis skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena itu dengan segala bantuan dan arahan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis berterima kasih kepada Ibu DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE., MPd dan Bapak DR. Sudirman Zaid, SE. M.Si, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas semua keberhasilan yang telah diarahkan oleh penulis, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc, selaku Rektor Universitas Haluoleo Kendari. 2. Bapak H. Halim, SE. MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo 3. Bapak Rahmat Madjid, SE. MS, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. 4. Bapak DR. Sudirman Said, SE. MS, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi. 5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf Fakultas Ekonomi yang telah membantu penulis selama mengikuti perkuliahan. 6. Orang tuaku, ayahanda tercinta L. Roimis, M.Pd dan Ibunda Minaria (Almarhuma) yang telah memberikan doa dan restu serta bantuan moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini. 7. Teristimewa kepada my Small Familly, kak Mis, Kak Miur, Kak Fini, Misrad and Kak Inal beserta adik-adikku yang tersayang, terima kasih atas doa dam dukungannya.
  • 5. 5 8. Terima kasih buat yayangku “Zukir” yang tersayang yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. 9. Sahabat-sahabatku, Tutty, Anggun, Kia, Fito, Hana, Fitri Uthe, Kak Ansar, Imran serta Asrama Isa, terima kasih atas support dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. 10.Buat sepupuku yang tersayang, Yanti, Irma, Ira, Munar, Minar, Niar, Ningrat, Miming, Tuti Ery, Putri, makasih banyak atas dukungannya, ok. Akhir kata, hanya Tuhan Yang Maha Esa yang akan membalas semua kebaikan kepada penulis, dan skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang. ABSTRAK MELIYANI SUSANTI, 200 221 015, Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Wanita Pengusaha di Kota Kendari, Skrispsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo Kendari, dibimbing oleh. DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE.MPd dan DR. Sudirman Zaid, SE.MSi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran motivasi kerja dan produktivitas kerja serta untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas wanita pengusaha dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan produktivitas wanita pengusaha dan menjadi kebutuhan dalam berkarya. Kebutuhan-kebutuhan yang tecakup dalam motivasi antara lain : a. Kebutuhan Psikologis b. Kebutuhan Rasa Aman. c. Kebutuhan Afeksi d. Kebutuhan Penghargaan e. Kebutuhan Aktualisasi Diri Hasil analisis diperoleh bahwa motivasi kerja dari wanita pengusaha berpengaruh nyata (signifikan) terhadap produktivitas wanita pekerja. Wanita pengusaha dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik dan didukung oleh motivasi kerja dari wanita pengusaha yang menghasilkan keuntungan dan meningkatkan kelancaran usahanya THE ABSTRACT MELIYANI SUSANTI, 200 221 015, Motivation Influence Work By Productivity Of Women Enterprenur In Kendari City, Scrispty Management Moment of Econommy Faculty Haluoleo University, quided by. DR. Hj. Syamsiar Bachtiar, SE.MPd and DR. Sudirman Zaid, SE.MSi. This research was maked be aim to knowledge the peacture of work motivation and productifity and so to knowledge for motivation influence work by productiviy of woman work with using the regresion analysis.
  • 6. 6 Result of research obtained that motivation represent important factor in improving entrepreneur woman productivity and become requirement in have masterpiece. Requirement which [is] tecakup in motivation for example : a. Psikologis nedd f. Security need. g. Afeksion need h. Appreciation need i. Aktualisasion Need Result of analysis obtained that motivation work from entrepreneur woman have an effect on reality ( signifikan) to worker woman productivity. Entrepreneur woman can [do/conduct] business activity better and supported by motivation work from entrepreneur woman yielding advantage and improve its effort fluency BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia Indonesia seutuhkan telah dijadikan momen penting bagi bangsa Indonesia terutama dalam
  • 7. 7 mengembangkan sumber daya manusia bagi pembangunan, dimana wanita mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria dalam segala bidang kehidupan bangsa dan dalam segenap kegiatan pembangunan. Bertolak dari amanat GBHN ini, maka kedudukan wanita dalam masyarakat dan peranannya dalam pembagunan perlu terus ditingkatkan serta diarahkan, sehingga dapat meningkatkan partisipasinya dan sesuai dengan kodrat, harkat dan martabatnya dapat memberikan sumbangan yang sebesar- besarnya bagi pembangunan bangsa. Potensi sumberdaya menusia berupa tenaga kerja wanita yang jumlahnya cukup banyak tersebut perlu dibina dan dikembangkan agar dapat memberikan sumbangan yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi dan pembangunan bidang lainnya secara nasional. Pembangunan yang sedang kita galakkan sekarang ini merupakan upaya yang terencana dan dilaksanakan secara terpadu dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia dengan mengola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh negara secara bijaksana dan berkesinambungan sebagai landasan bagi tahapan pembangunan berikutnya. Untuk meningkatkan keefektivitas pembinaan dan upaya peningkatan keselarasan tenaga kerja wanita, khususnya pada sektor informal sudah barang tentu sangat dibutuhkan ketersediaan informasi tentang kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh para wanita pekerja disektor informal. Untuk itu kajian mengenai berbagai aspek yang mempengaruhi aktivitas tenaga kerja wanita disektor informal sangat dibutuhkan. Sejalan dengan dinamika pembangunan dewasa ini pembinaan dan pengembangan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja wanita merupakan salah satu aspek penentu keberhasilan program pembangunan. Ditinjau dari sudut ekonomi, peranan tenaga kerja wanita tercermin pada kesediaan mereka untuk memasuki lapangan pekerjaan, baik sektor formal maupun informal. Dalam pelaksanaan pembangunan, wanita merupakan mitra kerja pria yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pria serta mempunyai peranan penting dalam keluarga. Dalam rangka peningkatan peranan wanita itu, maka wanita mempunyai peranan ganda yaitu peranan dalam pembangunan dan posisinya sebagai ibu rumah tangga. Upaya peningkatan peranan wanita sebagai mitra sejajar dengan pria dalam pembangunan berarti tanggung jawab wanita secara pribadi yang mandiri dalam lingkungan keluarga pemerintah dan masyarakat. Wanita sebagai salah satu sumber daya manusia yang potensial dalam proses pembangunan itu diharapkan mampu mengambil bagian peran serta dan memberikan nilai tambah bagi kemajuan pembangunan. Oleh karena itu peranan wanita baik sebagai ibu rumah tangga maupun penggerak pembangunan tidak bisa diabaikan.
  • 8. 8 Besarnya keterlibatan wanita dalam proses pembangunan dewasa ini sangat dibutuhkan terutama dalam era teknologi dan globalisasi dewasa ini. Keterlibatan wanita sebagai ibu rumah tangga diharapkan akan semakin tercipta pembinaan keluarga yang harmonis, damai dan sejahtera. Demikian pula halnya dengan ibu-ibu rumah tangga yang ada di Kota Kendari, dimana kebanyakan dari mereka ini telah memanfaatkan waktu luangnya untuk melakukan usaha produktif yang dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dan sekaligus membantu meningkatkan pandapatan suami. Bekerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mecapai tujuan yang diharapkan, tanpa bekerja (melakukan kegiatan) kita tidak akan memperoleh sesuatu yang diharapkan bahkan diimpikan. Keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya sehari-hari diwujudkan dengan bekerja. Manusia didalam bekerja melakukan suatu kegiatan didorong (dimotivasi) oleh beberapa hal, ada yang karena ingin mendapatkan uang ada yang karena ingin mendapatkan popularitas dan uang. Ada yang karena ingin mendapatkan pujian, ada yang karena ingin memperoleh kekayaan dan pangkat serta masih banyak lagi hal yang melatar belakangi seseorang untuk bekerja. Pada sisi lain terdapat berbagai masalah yang perlu mendapat perhatian dalam rangka peningkatan produktivitas tenaga kerja terutama wanita, dimana berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa kondisi tenaga kerja wanita di Sulawesi Tenggara khususnya di Kota Kendari tidak luput dari masalah ketenaga kerjaan, dimana merupakan Ibu Kota Propinsi dengan berbagai pusat kegiatan baik di sektor informal maupun di sektor formal. Kegiatan yang sedangkan dikembangkan saat ini adalah kegiatan pada sektor informal. Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di kota kendari. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pada judul penulisan ini dan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan ditelaah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran motivasi kerja dan gambaran produktivitas kerja. 2. Adakah pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari ? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah :
  • 9. 9 1. Untuk mengetahui gambaran motivasi kerja dan gambaran produktivitas kerja 2 Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, terhadap poduktivitas kerja wanita pengusaha di kota Kendari. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini antara lain : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengambil kebijakan agar dapat membuat dalam rangkah meningkatkan produktivitas wanita pengusaha di Kota Kendari 2. Memberikan masukan yang berguna dalam memperkaya teori- teori perilaku individu, teori produktivitas, dan teori sumber daya manusia serta teori organisasi. 3. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pusat studi gender untuk pengembangan program peningkatan peranan wanita dalam semua aspek kehidupan. 4. Bagi pemerintah pusat diharapkan hasil temuan ini merupakan bahan masukan bagi penyusunan kebijakan pembangunan wanita karir pada umumnya. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pengaruh motivasi terhadap produktivitas hasil kerja wanita pengusaha di kota Kendari.
  • 10. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Rahmita (2001) dengan judul Pengaruh Motivasi kerja karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja di PT. Rante Mario Kota Makassar, menunjukkan bahwa motivasi yang diberikan pada pimpinan sangat bepengaruh terhadap peningkatan kerja karyawan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Iriyanto (1999) dengan judul Pengaruh motivasi kerja terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai pada PT. PLN (Persero) wilayah VIII cabang Bau-Bau menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai di perusahaan tersebut. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Satriani (2002) dengan judul Fungsi Motivasi Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Kendari. Menunjukkan bahwa disiplin pegawai negeri diinvestasi tersebut mengalami peningkatan karena adanya motivasi yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya. 2.2. Pengertian Wanita Pentingnya peranan wanita baik dalam pengembangan keluarga maupun bangsa dan banyaknya atau besarnya kendala yang dihadapi oleh wanita, maka sejak tahun 1993 telah dicanangkan suatu strategi pembangunan nasional yang mengharuskan adanya upaya peningkatan peranan wanita, di dalam TAP MPR (1993: 101 – 102) digariskan bahwa: a. Wanita baik sebagai warga negara maupun sebagai sumberdaya insani pembangunan di segala bidang. Pembinaan peranan wanita sebagai mitra sejajar pria ditunjukkan untuk meningkatkan aktif dalam kegiatan pembangunan. b. Kemampuan wanita perlu lebih dikembangkan melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketrampilan serta teknologi serta ketahanan mental dan spritual agar dapat lebih memanfaatkan kesempatan aktif disegala bidang kemampuan c. Peranan wanita dalam pembangunan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan perlu terus ditingkatkan. d. Untuk memenuhi kebutuhan yang makin menignkat akan tenaga terampil dalam pembangunan, tenaga kerja wanita diperlukan di berbagai lapangan pekerjaan. Wanita dan perempuan dalam arti yang sempit mempunyai makna sama dalam arti luas, kedua istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda.
  • 11. 11 Istilah wanita menunjukkan kepada kehalusan sifat, karakter, tingkah laku, budi pekerti, keadaan fisik maupun psikologis yang dimiliki oleh setiap individu perempuan yang bebeda dari yang dimiliki oleh kaum/golongan laki-laki. Mengenai peran ganda yang dijalankan oleh kaum wanita, Munandar (1983 : 47) mengatakan bahwa sebagai seorang wanita mempunyai peran dalam keluarga sebagai pengurus rumah tangga, ini semua dirasakan sebagai tugas utama dari seorang wanita yang telah menikah. Namun demikian, dalam kehidupan modern dalam masa pembangunan saat ini, wanita dituntut dan sering bemotivasi untuk memberikan sumbangan lebih dari itu, tidak saja terbatas pada pelayanan suami, perawatan anak dan urusan rumah tangga. Sesungguhnya peran ganda wanita, terutama bagi orang yang telah menikah lebih ditentukan oleh faktor keinginan diri sendiri untuk bekerja di luar rumah demi mengatasi keadaan ekonomi rumah tangga yang sering kurang menggembirakan sehingga mendorong mereka untuk mencari kegiatan yang dapat menambah penghasilan keluarga. 2.2.1. Konsep Karir dan Wanita Pengusaha Pengertian mengenai wanita pengusaha masih belum paten antara satu ahli dengan ahli lain. Pengertian tersebut sama, yang membedakan hanya kajian dari bidangnya masing-masing. Seperti dalam kamus bahasa Indonesia karangan Purwadarminta yang menyatakan bahwa karir adalah perkembangan dan kemajuan dalam suatu pekerjaan atau jabatan (1986:328). Selanjutnya Wiratmo dan Triana memberikan batasan tentang karir yang menyatakan bahwa karir adalah pekerjaan yang memberikan komitmen yang besar dalam jangka panjang menuju suatu kedudukan yang semakin tinggi (1992:30). Dari kedua pendapat diatas, dapatlah disimpulkan bahwa karir biasanya banyak menuntut persiapan mental kerja yang memerlukan persyaratan-persyaratan khusus. Sedangkan menurut Wifman bahwa wanita pengusaha yaitu wanita yang melakukan pekerjaan rumah tangga sekaligus di luar rumah tangga secara penuh (1989:24). Bertolak dari pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan wanita pengusaha dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja dalam bidang profesinya baik sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun sebagai karyawan swasta atau wiraswasta yang dapat memberikan harapan untuk maju tanpa melupakan tugas dan tanggung jawabnya. 2.2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Wanita Untuk Bekerja Pada umumnya parameter yang digunakan untuk melihat sumbangsih wanita dalam pembangunan biasanya bukanlah dilihat dari beberapa banyak penghasilan wanita setiap harinya atau bulannya disamping pendapatan suami, tetapi bagaimana peran wanita dalam mengurus rumah tangganya. Angka penilaian itu telah
  • 12. 12 mendorong keterlibatan wanita dalam proses produksi dan menjadi ukuran bahwa wanita telah banyak terlibat. Pudjiwati Sajoyo (1985:87) wanita berusaha memperoleh (bekerja) bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain adanya kemauan wanita untuk mandiri di bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan mungkin juga kebutuhan orang lain yang menjadi tanggungannya dengan penghasilan sendiri. Adanya kebutuhan untuk memenuhi pengasilan keluarga disamping suami, istri juga bekerja untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Kemungkinan lain adalah makin luasnya kesempatan kerja wanita antara lain tumbuhnya industri kerajinan tangan dan industri lainnya yang dilakukan oleh kaum wanita. Berdasarkan pada uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mendorong wanita untuk melakukan pekerjaan produktif adalah keinginan untuk hidup mandiri, adanya tanggungan keluarga, dan keinginan untuk memperbesar penghasilan keluarga disamping penghasilan suami. Oleh sebab itu, saat ini wanita dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat diabaikan. Selain itu faktor-faktor yang mendorong wanita untuk bekerja dikemukakan oleh S.C.Utami Munandar (1985) adalah : 1. untuk menambah penghasilan keluarga 2. untuk ekonomi tidak tergantung pada suaminya 3. untuk menghindari kebosanan dan untuk mengisi waktu kosong 4. karena ketidakpuasan dalam pernikahan 5. karena mempunyai minat atau keahlian tertentu yang ingin dimanfaatkan 6. Untuk memeperoleh status 7. Untuk pengembangan diri Dari beberapa alasan diatas yang menyebabkan wanita untuk bekerja, dengan sendirinya keputusan tesebut akan mempunyai dampak terhadap keluarga suaminya, anak-anaknya, maupun terhadap rumah tangganya. Dampak tersebut dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. 2.2.3. Wanita Dalam Aktivitas Ekonomi Secara umum aktivitas dapat diartikan sebagai kegiatan atau aktifan dimana setiap individu atau kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung ikut terlibat didalamnya. Keikutsertaan kaum wanita dalam sutau kegiatan tidak terlepas dari motivasi wanita itu sendiri. Menurut Kardinan Rustam (1990) mengatakan bahwa motivasi wanita untuk aktif dalam berbagai kegiatan adalah merupakan bentuk pengembangan diri, hasrat untuk bebuat sesuatu yang bermanfaat serta mengisi waktu luang. Mengorganisasi sesama aktivitas wanita tidaka pernah menjadi pemikiran mereka dan disebutkan diluar kemampuan untuk
  • 13. 13 mewujudkannya. Bagi mereka tercapainya tujuan untuk memperoleh nafkah tanpa meninggalkan urusan rumah tangga adalah cukup besar pegorbanannya. Masalah aktivitas ekonomi wanita antara lain dipengaruhi oleh peningkatan angkatan kerja tidak seimbang dengan peluang kerja baru. 2.3. Pengertian Motivasi Kerja Motivasi merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh setiap orang terdapat tiga bagian utama dalam unsur motivasi adalah : fungsi pendorong kemampuan, usaha dan keinginan. Kemampuan adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Usaha adalah waktu, energi, gerak yang dikeluarkan atau menyelesaikan sutau pekerjaan. Sedangkan keinginan adalah harapan, kemauan, dorongan hati, desakan atau pencapaian sesuatu sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, penentuan cara penyelesaian. Agar lebih jelas rumusan tentang motivasi yang ada kaitannya dengan pencapaian tujuan dalam organisasi, menurut Mockiat dalam Matutina D.C.dkk (1992) mengemukakan bahwa motivasi adalah : (1) perasaan atau keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan seseorang, sehingga individu di dorong untuk bertindak : (2) pengaruh kekuatan–kekuatan yang menimbulkan kelakuan; (3) proses dalam menentukan gerakan atau tingkah laku individu kepada tujuan – tujuan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan dari dalam (diri sendiri) atau internatition dan merupakan latar belakang yang mendasari perilaku individu, serta merupakan hal yang menyebabkan dan menyalurkan keinginan pegawai terhadap keberadaan pegawai , sehingga karyawan tersebut merasa berguna dan penting. Indikator motivasi kerja ada 5 (lima) kebutuhan dasar manusia yang merupakan motivasi dalam melakukan pekerjaan adalah : a. Kebutuhan psikologis dapat dilukiskan oleh perasaan lapar dan dahaga. Pemuasan kebutuhan demikian diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Apabila sudah dipenuhi, maka mereka berfungsi sebagai motivator utama. b. Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan tingkat kedua terdiri dari kebutuhan akan pakaian, perumahan dan lingkungan yang memiliki pola yang dapat diramalkan seperti kepastian pekerjaan, pensiun dan asuransi. c. Kebutuhan akan afeksi, didalamnya termasuk kebutuhan untuk tergolong kepada kelompok, tertentu untuk menjadi anggota kelompok yang diperlukan (baik kelompok keluarga maupun kelompok kerja).
  • 14. 14 d. Kebutuhan akan penghargaan, dicerminkan oleh kebutuhan akan respek akan diri sendiri, prestasi dan pengakuan dari pihak lain. e. Kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri, kebutuhan demikian merupakan kebutuhan terakhir pada hirarki kebutuhan – kebutuhan dan ia merupakan realisasi lengkap pada potensi secara penuh.Melayu S.P Hasibuan (1996). 2.4. Motivasi Kerja Bagi Wanita Pada umumnya parameter yang digunkan untuk melihat sumbangsih wanita dalam pembangunan biasanya bukanlah dilihat dari beberapa banyak penghasilan wanita setiap harinya dalam sebulan disamping pendapatan suami, tetapi juga bagaimana peran wanita dalam mengurus rumah tangganya. Agaknya penilaian itu terlalu mendorong keterlibatan wanita dalam proses produksi dan menjadi ukuran bahwa wanita telah banyak terlibat. Sajogyo (1985) menyatakan bahwa motivasi wanita bekerja bisa disebabkan berbagai hal,antara lain adanya kemauan wanita untuk mandiri di bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan untuk menambah penghasilam sendiri. Adanya kebutuhan untuk menambah penghasailan keluarga di samping suami, isteri bekerja untuk meningkatkan penghasilan keluarga, kemungkinan antara lain tumbuhnya industri rumah tangga yang dilakukan oleh kaum wanita. Berdasarkan pada uraian ini maka dapat dikatakan bahwa motivasi wanita untuk bekerja dalam melakukan pekerjaan produktif adalah keinginan untuk hidup mandiri, adanya tanggungan keluarga dan keinginan untuk memperbesar penghasilan suami. Oleh sebab itu peran tenaga kerja wanita dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat diabaikan. Menurut Soetarti (1991) motivasi wanita untuk bekerja adalah karena alasan ingin membantu suami dan kondisi itu sudah ditemui dalam kehidupan kita sehari-hari dan sikap seperti itu pula masih dianut oleh masyarakat bawah. Dari beberapa alasan diatas yang memotivasi wanita untuk bekerja, maka dengan sendirinya keputusan tersebut akan mempunyai dampak terhadap keluarganya, terhadap suaminya, anaknya, maupun terhadap rumah tanggannya, dampak tersebut dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan. Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu di hubungkan dengan keadaan masyarakat pada umumnya, karena peranan wanita di lapangan pekerjaan sangat di pengaruhi oleh kebutuhan- kebutuhan masyarakat di samping nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Peranan wanita di bidang pekerjaan berlainan dalam masyarakat agraris dan masyarakat yang menuju kearah inudustrialisasi ataupun dalam masyarakat yang sepenuhnya berindustri, karena tenaga kerja yang di perlukan masing-masing fase itu berbeda-beda. Dan nilai-nilai dalam masyratakat apakah wanita di anggap sewajarnya melakukan kegiatan-kegiatan yang
  • 15. 15 tidak berkaitan dengan urusan rumah tangga, juga menentukan perannya. Wanita memang berbeda dengan pria. Dari segi biologis, perbedaan antara wanita dan pria menjadi dasar gaya hidup masing-masing, menurut Sapto dan Noerhajati Soripto (1991) konsep atau pengertian kepriaan dan kewanitaan sangat bervariasi dalam lingkungan sosial budaya. Dalam budaya tradisional kita, seorang pria harus kuat dan berani, sedangkan seorang wanita lemah lembut dan independen. Wanita lebih bersifat sosial, lebih sugestif, lebih renda daripada pria. Wanita lebih di pengaruhi oleh faktor keturunannya, sedangkan pria oleh faktor lingkungan. Pria lebih analistis, lebih muda menangkap stimulus secara visual. Dengan keadaan tersebut, tidak jarang wanita berkarya memilih tidak terlalu mengejar karir, karena khawatir akan melantarkan rumah tangganya, berpisah dengan keluarganya atau bahkan agar tidak melampaui karir atau jabatan sang suami. Sukanti Suryochondro (1990) gejala wanita berkarya tidak hanya terdapat di golongan berpenghasilan rendah atau menengah tetapi juga di golongan atas. Sering di katakan bahwa mereka dari golongan berpenghasilan rendah berkarya untuk menambah penghasilan keluarga tetapi mereka dari golongan berpenghasilan lebih tinggi berkarya agar dapat mengembangkan dirinya. Mereka adalah yang berkesempatan memperoleh pendidikan yang lebih banyak. Pendidikan menimbulkan kesadaran bahwa manusia wajib mengembangkan bakatnya. 2.5. Produktivitas 2.5.1. Pengertian Produktivitas Perkataan produktivitas bukan merupakan hal yang baru karena sejak tahun 1996 sudah menjadi kajian yang menarik untuk didiskusikan oleh para ahli dan pakar kemudian melahirkan berbagai teori tentang produktivitas, untuk lebih jelasnya, maka berikut ini akan dikemukakan beberapa konsep produktivitas. Menurut Mucdharsyah Sinungan (1995) mengatakan bahwa secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masukannya yang sebenarnya. Misalnya pada produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif suatu perbandingan antara hasil keluaran dan hasil masukan atau output : input, masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dengan kesatuan fisik, bentuk dan nilai. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang dan jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber yang memproduksi barang-barang.
  • 16. 16 Selanjutnya L. Greenberg mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran dalam waktu tertentu dibagi totalitas masukan selam peride tersebut. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Cosmos Batubara (1998), menyatakan bahwa produktivitas mengandung konsep relatif atau perbandingan, yaitu perbandingan antara keluaran (output) dan masukan ( input). Produksi dan produktivitas mempunyai pengertian yang berbeda. 2.5.2. Indikator Produktivitas Dalam pengukuran produktivitas pada umumnya didasarkan atas pengukuran/analisis faktor-faktor keluaran (output) sesuai dengan tujuan produktivitas itu sendiri. Pengukuran produktivitas dengan menggunakan model engenering, dipersyaratkan bahwa faktor yang harus diukur produktivitasnya harus mempunyai standar yang dijadikan sebagai tolak ukur tujuan pengukuran itu sendiri. Menurut Muchadarsyah Sinungan (1987) secara matemtis dalam rangka peningkatan produktivitas dapat ditempuh dengan beberapa cara sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, diperoleh jumlah produksi yang sama 2. Dengan menggunakan sumber daya yang sedikit diperoleh hasil produksi yang banyak 3. Dengan menggunakan sumberdaya yang sama, diperoleh hasil produksi yang lebih banyak 4. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih banyak diperoleh hasil produksi yang jauh lebih banyak. Dewan Produktivitas Nasional yang dikutip oleh Ravianto (1989 : 280) memberikan rumusasn produktivitas sebagai berikut : 1. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang memiliki pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. 2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. 3. Produksi dan Produktivitas merupakan dua pengertian yang berbeda. Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan hasil yang dicapai, sedangkan peningkatan pertambahan hasil dan perbaikan cara pencapaian peroduksi tersebut. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas tetap ataupun turun. 4. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dari tiga bentuk : - Jumlah produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yang kurang - Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang kurang
  • 17. 17 - Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang relatif kecil. 5. Sumber daya manusia memegang peranan yang utama dalam peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil karya manusia 6. Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. 7. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya seperti : - Pendidikan - Keterampilan - Disiplin - Sikap dan etos kerja - Motivasi - Dan lain-lain Dewasa ini di dunia, berkembang pengertian produktivitas yang lebih manusiawi yang pada umumnya telah meninggalkan pengertian- pengertian tradisional yang semata-mata ditujukan untuk meningkatkan produksi atau ekonomi saja. Pengertian produktivitas yang lebih manusiawi tersebut dikemukakan oleh beberapa sumber sebagai berikut : Sabuorin : memberikan rumusan produktivitas total secara tradisional sebagai ratio dari apa yang dihasilkan (Output) terhadap seluruh apa yang digunakan memperoleh hasil tersebut. Paul, mengemukakan bahwa definisi produktivitas secara sederhana sebagai hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu, secara umum ratio antara kepuasan, kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan. Warnis, Wiley dan Sons ; menyatakan bahwa produktivitas mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna (efisiensi) dan hasil guna (efektivitas). Daya guna menggambarkan tingkat sumber daya manusia, dana dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertentu, sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan kualitas dari hasil yang diusahakan. Mali, Wiley dan Sons ; menyatakan bahwa untuk menentukan produktivitas, orang harus mempersoalkan dua hal yaitu : apakah hasil guna atau efektivitas dan sumber-sumber yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut (pertanyaan ini menyangkut daya guna atau efisien). Hasil guna dihubungkan dengan hasil, sedangkan daya guna dihubungkan dengan pemanfaatan sumber-sumber (Syarif, 1991). 2.5.3. Hubungan Motivasi Dengan Produktifitas Motivasi Menurut Duncan dalam, Mathias (1985) adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi prilaku individu seseorang agar
  • 18. 18 mengarahkan ketercepatan tujuan, pada hakikatnya motif merupakan terminology umum yang memberikan makna daya dorong, keinginan, kebutuhan dan kemauan. Sehingga sesungguhnya motif dan kebutuhan tersebut merupakan penyebab yang mendasari prilaku seseorang. Prilaku yang timbul pada diri seseorang atau bawahan dalam kerangka motivasi sebagai konsep manajemen, di dorong adanya kebutuhan, seseorang untuk berprilaku, dan sikap prilaku seseorang selalu berorientasi pada tujuan, terpenuhinya kebutuhan yang di inginkan atau berbuat sesuatu. Micthell dan Larson (1987) mengatakan bahwa unjuk kerja yang baik dapat di pengaruhi oleh kecekapan dan motivasi. Mereka menjelaskan bahwa kecakapan tanpa motivasi, atau motivasi tanpa kecakapan, keduanya tidak dapat menghasilkan output yang tinggi. Pendekatan kontinegasi (Contingency apprach) yang merupakan gabungan dari berbagai pendekatan lain pada hakikatnya unjuk kerja akan tergantung kepada adanya perpaduan yang tepat antara individu dan pekerjaannya. Jadi untuk mencapai produktivitas yang maksimal, organisasi harus menjamin di pilihnya orang yang tepat dengan pekerjaannya yang tepat, disertai dengan kondisi yang memungkinkan mereka bekerja secara optimal. Produktivitas dari sudut potensi pribadi seseorang dengan mengatakan bahwa orang yang produktif adalah orang yang dapat memberikan sumbangan yang nyata dan berarti bagi lingkungan yang sekitarnya. Imajinatif dan inovatif dalam mendekati persoalan hidupnya serta mempunyai kepandaian (kreatif) dalam mencapai tujuan hidupnya. Micthell dan Larson (1987) orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya akan mempengauhi produktivitas kerja yang di hasilkannya. 2.5.4. Pengukuran Produktivitas Menurut Sayarif ( 1991) produktivitas merupakan perbadingan antara keluaran (output) dengan sumber-sumber yang digunakan (input) yang diformulasikan sebagai berikut : O (output) P= I (input) Ukuran output dapat dinyatakan dalam bentuk : • Jumlah satuan fisik produksi/jasa • Nilai Rupiah produksi/jasa • Nilai tambah • Jumlah pekerjaan • Jumlah laba kotor Sedangkan untuk pengukuran input dapat dinyatakan dalam bentuk antara lain : • Jumlah waktu
  • 19. 19 • Jumlah tenaga kerja • Jumlah jam kerja (man hour ) • Jumlah biaya tenaga kerja • Jumlah jam mesin • Jumlah biaya penyusutan dan perawatan mesin • Jumlah material • Jumlah luas tanah Pengukuran produktivitas bertujuan untuk membandingkan hasil- hasil : • Pertambahan produksi dari waktu ke waktu • Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu • Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu • Jumlah hasil sendiri dengan orang lain • Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi orang. 2.5.5. Peningkatan Produktivitas Bentuk-bentuk peningkatan produktivitas menurut Kusriyanto (1993) dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok : 1. Pengurangan sedikit sumber daya untuk memperoleh jumlah produksi yang sama 2. Pengurangan sumber daya sekedarnya untuk memperoleh jumlah produksi yang lebih besar 3. Penggunaan jumlah sumber daya yang sama untuk memperoleh jumlah produksi yang lebih besar 4. Penggunaan jumlah sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah produksi yang lebih besar lagi. Sedangkan metode-metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas menurut Handoko ( 1991) adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan – perbaikan produksi dan proses 2. Perbaikan – perbaikan pekerjaan 3. Metode – metode motivasi karyawan 4. Perubahan organisasi. 2.6. Kerangka Pikir Salah satu faktor wanita pengusaha bekerja adalah untuk meningkatkan kemampuan atau bentuk pengembangan diri. Kemampuan atau bentuk pengembangan diri yang ada dalam diri wanita pengusaha didorong oleh adanya satu motivasi sehingga mereka terdorong untuk bekerja. Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk bertindak berbuat atau melakukan sesuatu dalam pemenuhan
  • 20. 20 kebutuhannya. Jika motivasi seseorang untuk mencapai suatu tujuan semakin tinggi maka semakin tinggi pula usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Motivasi meliputi berbagai aspek yaitu terpenuhinya kebutuhan fisiologis, keamanan kerja, sosial, penghargaan, aktualisasi diri. Jadi untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja dapat dilihat pada skema berikut : Skema 1 Kerangka Pikir Wanita Pengusaha Motivasi Kerja Produktivitas hasil kerja Indikatornya : Indikatornya  Kebutuhan Psikologis  Output yang dihasilkan  Kebutuhan Rasa aman (penghasilan/pendapatan)  Kebutuhan Afeksi  Kebutuhan Penghargaan  Kebutuhan aktualisasi diri sendiri Alat Analisis  Deskriptif  Regresi Linier Sederhana Berpengaruh/tidak berpengaruh 2.7. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, maka hipotesis penelitian adalah : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari.
  • 21. 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dipusatkan di Kota Kendari, objek penelitian adalah wanita pengusaha di Kota Kendari 3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pengusaha yang berjumlah 200 orang di Kota Kendari 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian penarikan sampel diambil keseluruhan populasi sebesar 50 orang dari jumlah populasi. Sampel ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. 3.3. Instrumen Penelitian Instrumen angket berupa daftar isian untuk mengumpulkan data produktivitas hasil kerja. Instrumen berupa angket skala likert untuk mengumpulkan data motivasi kerja. 3.3. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan pencarian data dengan data kongkrit melalui pengamatan secara langsung di lapangan 2. Angket yaitu, pengumpulan data dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan kepada wanita pengusaha yang telah dipilih sebagai responden 3. Interview yaitu wawancara langsung kepada responden. 3.4. Analisis Data a. Untuk menjawab permasalahan yang ada, maka peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana Y = a + bx + e ( Sumber : Supranto J. 1984 ; 244) disesuaikan dengan penelitian ini, menjadi : y = Produktivitas hasil kerja (diukur dari total skor penelitian etos kerja) x = Motivasi (diukur dari total skor penelitian etos kerja) a = Bilangan konstan b = Koefisien regresi e = Simpangan baku 3.5. Definisi Operasional Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian batasan operasional mengenai variabel-veriabel yang diukur untuk digunakan dalam penelitian. variabel-variabel tersebut adalah : 1. Motivasi kerja adalah tinggi rendahnya keinginan atau dorongan wanita pengusaha untuk melakukan pekerjaan dalam memenuhi kebutuhannya. Indikator motivasi kerja adalah terpenuhinya kebutuhan psikologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan afeksi, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri., diukur dengan
  • 22. 22 skala likert untuk kategori tinggi diberik skor 5 dan terendah diberi skor 1. 2. Motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin di capai oleh wanita pengusaha dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya. 3. Produktivitas wanita pengusaha adalah output yang dihasilkan oleh wanita pengusaha dalam kegiatan usahanya dengan motivasi kerja yang dimiliki. Variabel ini diukur dengan skala likert 1 – 5. 4. Pengukuran produktivitas kerja adalah pengukuran hasil kerja yang diperoleh dari output yang dihasilkan berdasarkan motivasi kerja wanita pengusaha, diukur dengan skala likert 1 – 5.
  • 23. 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Letak Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari yang secara administratif dikelilingi dan berbatasan dengan Kecamatan-Kecamatan dari Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan serta laut Banda, dengan batas sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan d. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari dan Laut Banda. Batasan wilayah ini merupakan lingkungan pemerintahan Kota Kendari dalam meningkatkan sumber daya yang ada di dalamnya seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainnya yang sinergi dalam menunjang perekonomian masyarakat di Kota Kendari. Letak wilayah Kota Kendari akan memberikan dukungan kepada wanita pengusaha dalam melakukan aktivitasnya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam kegiatannya di Kota Kendari, sehingga akan mengarahkan penelitian ini mengemukakan pengaruh dari motivasi terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha. 4.1.2. Geografis dan Luas Wilayah Kondisi luas wilayah Kota Kendari sampai pada tahun 2004, Administrasi Kota Kendari terbagi dalam 6 Kecamatan, dengan 51 Kelurahan. Wilayah Kota Kendari terletak di jasirah Tenggara Pulau Sulawesi dengan posisi geografis berada pada bagian selatan khatulistiwa pada posisi 3º00’ - 4º25’ Lintang Selatan dan 121º73’ - 123º15’ Bujur Timur. Luas daratan Kota Kendari 295,28 km² atau 0,70 % dari luas keseluruhan daratan Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa luas wilayah Kota Kendari disajikan pada tabel 1. Tabel.. 1. Luas wilayah Kota Kendari menurut Kecamatan, Tahun 2004 No. Kecamatan Luas km² % 1. Mandonga 119,68 40,45 2. Poasi a 64,51 21,80 3. Kendari 16,75 5,66 4. Baruga 8,95 3,02 5. Abeli 67,25 22,73 6. Kendari Barat 18,75 6,34 Jumlah 295,89 100 Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data Diolah, 2005)
  • 24. 24 Tabel di atas, tampak bahwa luas wilayah Kota Kendari 295,89 km2. yang terdiri dari Kecamatan Mandonga dengan luas 119,69 km 2 sebagai wilayah yang terluas sedangkan wilayah kecamatan Baruga hanya seluas 8,95 km2 atau 3,02 persen dari luas Kota Kendari. Selain itu luas wilayah Kecamatan Poasia 64,51 km2 atau 21,80 2 persen. Luas Kecamatan Kendari 16,75 km atau 5,66 persen, luas Kecamatan Abeli 67,25 km2 atau 22,73 persen sedangkan luas Kecamatan Kendari Barat 18,75 km2, atau 6,34 persen. 4.1.3. Topografi dan Iklim Kota Kendari berada pada ketinggian 2 – 5 meter diatas permukaan laut, dengan kemiringan lahan sebagian besar 0 sampai 2 %. Sebagian besar wilayah Kota Kendari merupakan dataran rendah namun pada sisi Utara dan Barat terdapat perbukitan dengan kemiringan lebih dari 30 %. Iklim di Kota Kendari dipengaruhi oleh curah hujan yang rata-rata 1.745,5 sampai 2.995,5 mm pertahun dengan rata-rata 123,4 hari hujan dalam setahun. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Mei dan paling sedikit terjadi pada bulan Agustus. Suhu harian rata-rata berdasarkan laporan stasiun pangkalan Wolter Monginsidi, Kendari berkisar antara 23º C sampai 32 º C, dengan suhu rata-rata 27,5 º C. Tekanan udara rata-rata 1.009,8 milibar dan kecepatan angin mencapai 8 m/detik, dengan tingkat kelembapan udara rata-rata 84 %. 4.1.4. Demografi Demografi Kota Kendari menggambarkan kondisi penduduk yang sampai pada tahun 2004, penduduk Kota Kendari sebanyak 221.723 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk antara tahun 2001 dan 2004 sebesar 5,98 % / tahun. Persebaran penduduk Kota Kendari saat ini terpusat di Kecamatan Mandonga dan Kecamatan Baruga, sehingga menimbulkan dampak perkembangan aktivitas ekonomi baru pada kedua kawasan tersebut. Kondisi demografi dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 2 : Penduduk Kota Kendari berdasarkan Kecamatan Tahun 2004 No Tahun Kecamatan . 2001 2002 2003 2004 Mandonga 97.813 45.926 48.613 53.427 Poasia 43.944 48.627 49.631 31.986 1. K e n d a r i 58.717 58.659 58.941 22.640 2. B a r u g a - 51.117 52.032 56.292 3. A b e l i - - - 18.000 4. Kendari - - - 39.378 5. Barat 6.
  • 25. 25 Jumlah 200.47 204.23 209.21 221.72 4 9 7 3 Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data Diolah Tahun 2005) Tabel di atas, tampak bahwa penduduk Kota Kendari pada tahun 2001 berjumlah 200.474 jiwa yang berada pada Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia. Pada tahun 2002 jumlah penduduk Kota Kendari sebanyak 204.239 jiwa yang berada pada Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia serta Kecamatan Baruga, tahun 2003 jumlah penduduk sebanyak 209.217 jiwa yang berada pada Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia serta Kecamatan Baruga, sedangkan pada tahun 2004 jumlah penduduk Kota Kendari sebanyak 221.723 jiwa yang tersebar di Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari, Kecamatan Poasia, Kecamatan Baruga, Kecamatan Kendari Barat dan Kecamatan Abeli. Kepadatan penduduk berkaitan dengan jumlah wanita pengusaha yang akan diteliti lebih lanjut untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini. Selain itu wanita pengusaha yang diteliti, tersebar di 6 Kecamatan yang ada di Kota Kendari. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah wanita pengusaha di Kota Kendari mencapai 200 jiwa dan menjalankan usaha dalam berbagai bidang. Adapun penyebaran wanita pengusaha di Kota Kendari menurut Kecamatan dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 3. Jumlah Wanita Pengusaha menurut Kecamatan, Tahun 2004 No. Kecamatan Wanita Pengusaha Jumlah % 1. Mandonga 52 26,00 2. Poasi a 18 9,00 3. Kendari 43 21,50 4. Baruga 24 12,00 5. Abeli 26 13,00 6. Kendari Barat 37 18,50 Jumlah 200 100 Sumber Data : Kantor BPS Kota Kendari, (Data diolah, 2005) Tabel di atas, tampak bahwa wanita pengusaha yang berada di Kota Kendari sebagian besar berada di Kecamatan Mandongo sebanyak 52 jiwa atau 26,00 persen, di Kecamatan Poasia 9,00 persen, di Kecamatan Kendari 21,50 persen, di Kecamatan Baruga 12,00 persen, di Kecamatan Abeli 13,00 persen, dengan di Kecamatan Kendari banyak sebanyak 18,50 persen dari jumlah wanita pengusaha di Kota Kendari. 4.2. Karakteristik Responden Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha di Kota Kendari menggunakan responden sebanyak 50 orang dengan karakteristik yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • 26. 26 4.2.1. Tingkat Usia Tingkat usia responden yang dikaji dalam penelitian ini mempunyai kaitan terhadap produktivitas wanita pengusaha. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa wanita pengusaha di Kota Kendari mempunyai tingkat usia yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 4. Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Tingkat Usia, Tahun 2004 No. Tingkat Usia Wanita Pengusaha Jumlah % 1. 25 – 30 6 12,00 2. 31 – 34 9 18,00 3. 35 – 40 18 36,00 4. 41 – 44 13 26,00 5. 45 – 50 4 8,00 Jumlah 50 100,00 Sumber: Data diolah, Tahun 2005 Tabel di atas, tampak bahwa tingkat usia wanita pengusaha di Kota Kendari berkisar antara 25 – 50 tahun, dari hasil penelitian diperoleh bahwa wanita pengusaha yang diteliti yang berusia antara 25 – 30 tahun, sebanyak 6 orang atau 12,00 persen, wanita pengusaha yang berusia antara 31 – 34 tahun sebanyak 9 orang atau 18,00 persen, wanita pengusaha yang berusia antara 35 – 40 tahun sebanyak18 orang atau 36,00 persen, wanita pengusaha yang berusia antara 41 – 44 tahun sebanyak 13 orang atau 26,00 persen, dan wanita pengusaha yang berusia antara 45 – 50 tahun sebanyak 4 orang atau 8,00 persen. 4.2.2. Tingkat Pendidikan Pendidikan yang dimiliki oleh setiap responden yang diteliti cukup bervariasi antara terutama pendidikan formal dari jenjang SMP hingga Sarjana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang diteliti mempunyai jenjang pendidikan formal yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 5 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Tingkat Pendidikan, tahun 2004 No. Tingkat Pendidikan Wanita Pengusaha Jumlah % 1. SMP 8 16,00 2. SMA 14 28,00 3. Diploma 7 14,00 4. Sarjana 23 46,00 Jumlah 50 100,00 Sumber: Data diolah, Tahun 2005
  • 27. 27 Tabel di atas tampak bahwa tingkat pendidikan responden dalam melakukan kegiatan usaha di Kota Kendari diperoleh responden yang berpendidikan SMP sebanyak 6 orang atau 12,00 persen, responden yang berpendidikan SMA sebanyak 14 orang atau 28,00 persen, responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 7 orang atau 14,00 persen, sedangkan responden yang berpendidikan sarjana dalam melakukan kegiatan sebagai wanita pengusaha sebanyak 23 orang atau 46,00 persen. Responden dengan tingkat pendidikan SMP mempunyai kegiatan usaha yang bervariasi mulai dari usaha jahitan, makanan jadi maupun jenis usaha perdagangan barang dan jasa untuk menghidupi keluarganya. Begitu pula responden dengan tingkat pendidikan formal SMA, Disploma dan Sarjana, mereka pada umumnya melakukan usaha sesuai dengan kemampuannya. 4.2.3. Jumlah Tanggungan Kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap wanita pengusaha juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Kebutuhan keluarga tersebut hanya dapat terpenuhi dengan baik, kegiatan usaha juga dapat berlangsung dengan baik. Hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah tanggungan responden dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 5 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Jumlah Tanggungan, tahun 2004 No. Jumlah Tanggungan Wanita Pengusaha Jumlah % 1. ²2 15 30,00 2. 3-4 19 38,00 3. 5-6 9 18,00 4. 7≥ 7 14,00 Jumlah 50 100,00 Sumber: Data diolah, Tahun 2005 Tabel di atas, tampak bahwa jumlah tanggungan keluarga dari setiap responden wanita pengusaha dalam penelitian ini antara 2 hingga 7 orang. Terdapat 15 responden 30,00 persen yang mempunyai tanggungan kurang dari 2 orang, 19 responden atau 38,00 persen mempunyai tanggungan antara 3 – 4 orang, 9 responden atau 18,00 persen mempunyai tanggungan antara 5 – 6 orang dan 7 responden atau 14, 00 persen mempunyai tanggungan lebih dari 7 orang. Jumlah tanggungan yang dikemukakan dalan penelitian ini berhubungan dengan kinerja usaha wanita pengusaha untuk membantu dan memenuhi kebutuhan rumah tanggganya melalui kegiatan usaha yang dilaksanakan. Jumlah tanggungan yang bervariasi bagi setiap keluarga responden merupakan tanggung jawab masing-masing responden dan mereka terus berupaya untuk menjaga kelangsungan usahanya.
  • 28. 28 Para tertanggung juga ada yang terlibat secara langsung dalam usaha-usaha yang dilakukan oleh wanita pengusaha. Banyaknya tertanggung yang digunakan sebagai tenaga kerja oleh wanita pengusaha tergantung pada kebijakan pengusaha tersebut. 4.2.4. Pengalaman Usaha Kegiatan usaha yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu, mengarah pada lamanya berusaha dan menimbulkan pengalaman usaha bagi setiap pelaku usaha. Para pelaku usaha seperti wanita pengusaha ini mempunyai pengalaman yang berbeda-beda dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pengalaman usaha yang dimiliki oleh wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan usaha dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 6 Karakteristik Wanita Pengusaha menurut Pengalaman usaha, tahun 2004 No. Pengalaman Usaha Wanita Pengusaha Jumlah % 1. ²5 5 10,00 2. 6 - 10 11 22,00 3. 11 - 15 20 40,00 4. 16 ≥ 14 28,00 Jumlah 50 100,00 Sumber: Data diolah, Tahun 2005 Tabel di atas, tampak bahwa pengalaman responden bervariasi dalam melakukan kegiatan usaha, adanya yang kurang dari 5 tahun dan ada yang lebih dari 15 tahun. Pengalaman ini mendukung kelancaran usaha yang dilakukan oleh responden untuk memperoleh keuntungan. Hasil penelitian diperoleh bahwa 5 responden atau 10 persen mempunyai pengalaman hingga 5 tahun, 11 responden atau 22,00 persen mempunyai pengalaman antara 6 – 10 tahun, 20 responden atau 40,00 persen mempunyai pengalaman berusaha antara 11 – 15 tahun selain itu terdapat responden yang mempunyai pengalaman lebih dari 16 tahun sebanyak 14 responden atau 28,00 persen. Keterkaitan penelitian ini dengan karakteristik responden pada tingkat usia responden dalam melakukan kegiatan usaha, pendidikan responden, tanggungan keluarga dan pengalaman usaha yang mata rantai yang saling berhubungan untuk meningkatkan produktivitas kerja. 4.3. Gambaran Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja Dalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut tentang pengaruh motvasi terhadap produktivitas kerja wanita pengusaha yang ada di Kota Kendari. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Namun sebelumnya perlu dijelaskan variabel motivasi dan produktivitas. 4.3.1. Motivasi ( X )
  • 29. 29 Motivasi yang dikajikan dalam penelitian ini selain semangat atau dorongan, terdapat sejumlah kebutuhan yang mendasari karya dari seorang wanita pengusaha untuk meningkatkan kinerja usahanya. Dalam penelitian ini variabel motivasi mempunyai indikator yang terdiri dari : 1. Kebutuhan Psikologis Kebutuhan psikologis menyangkut perilaku, sikap dan sifat dari setiap wanita pengusaha di Kota Kendari dalam menjalankan aktivitasnya. Psikologi wanita pengusaha menjadi bagian penting dalam menjalankan kegiatan usaha, karena setiap jenis usaha yang dijalankan membutuhkan mental dan perilaku yang pada dasarnya mempengaruhi kegiatan usaha dari setiap wanita pengusaha. Kebutuhan psikologi dalam penelitian ini, penulis jelaskan secara deskriptif untuk memberikan gambaran sikap dan perilaku dari wanita pengusaha, dimana mereka selalu saling menghormati dan bersikap terbuka untuk melakukan kerja sama dalam bidang usaha karena mereka membutuhkan adanya kerja sama dengan orang lain, sehingga kebutuhan psikologis ini perlu diteliti. Perlu dijelaskan juga bahwa setiap orang mempunyai sikap perilaku yang berbeda- beda, oleh karena itu untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, gambaran tentang motivasi dari aspek psikologis diperoleh dari tanggapan responden yang diukur dengan skala likert berdasarkan kebutuhan psikologis wanita pengusaha. Adapun kebutuhan psikologis dari setiap wanita pengusahaa bervariasi sesuai dengan keberadaan mereka. Tanggapan terhadap kebutuhan psikologis, penulis sajikan pada tabel berikut : Tabel 7. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Psikologis No. Indikator Wanita Pengusaha Jumlah Skor Hasil 1. Tidak membutuhkan 7 1 7 2. Kurang membutuhkan 9 2 18 3. Ragu-ragu 12 3 36 4. Membutuhkan 14 4 56 5. Sangat Membutuhkan 8 5 40 Jumlah 50 157 Sumber Data : Data primer diolah, Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan sikap dan perilaku dalam berusaha, kebutuhan ini berhubungan dengan kepribadian wanita pengusaha terutama karakternya dalam menjalankan aktivitas sebagai seorang pengusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 7 orang tidak membutuhan kebutuhan psikologis, 9 orang kurang membutuhkan, 12 orang ragu-ragu, 14 orang membutuhan, dan 8 orang sangat membutuhkan kebutuhan psikologis dalam berusaha.. 2. Kebutuhan Rasa Aman. Wanita sebagai kaum yang lemah membutuhkan rasa aman dalam menjalankan aktivitas. Rasa aman yang dibutuhkan tersebut
  • 30. 30 mencakup kondisi lingkungan, keluarga dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh seorang wanita pengusaha. Gambaran tentang rasa aman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keamanan yang dirasakan oleh wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan usahanya di Kota Kendari. Tanggapan terhadap kebutuhan rasa aman, penulis sajikan pada tabel berikut : Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Rasa Aman No. Indikator Wanita Pengusaha Jumlah Skor Hasil 1. Tidak membutuhkan 0 1 0 2. Kurang membutuhkan 6 2 12 3. Ragu-ragu 12 3 36 4. Membutuhkan 15 4 60 5. Sangat Membutuhkan 17 5 85 Jumlah 50 193 Sumber Data : Data primer diolah, Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan kondisi rasa aman dalam berusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada orang yang tidak membutuhan rasa aman, 6 orang kurang membutuhkan, 12 orang ragu-ragu, 15 orang membutuhan, dan 17 orang sangat membutuhkan rasa aman. 3. Kebutuhan Afeksi Kebutuhan afeksi merupakan bentuk kasih sayang dan wanita pengusaha mengutamakan kasih sayang untuk berdikari dan tegar menghadapi berbagai bentuk usaha dan tantangan oleh seorang wanita pengusaha. Bagi seorang wanita, kasih sayang adalah faktor utama yang menjadi kekuatan batinnya. Kasih sayang lahir dari perasaan setiap orang termasuk wanita pengusaha, oleh karena itu gambaran tentang kasing sayang dalam penelitian ini penulis peroleh dari tanggapan responden yang disajikan tabel berikut : Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Afeksi No. Indikator Wanita Pengusaha Jumlah Skor Hasil 1. Tidak membutuhkan 0 1 0 2. Kurang membutuhkan 0 2 0 3. Ragu-ragu 8 3 24 4. Membutuhkan 20 4 80 5. Sangat Membutuhkan 22 5 110 Jumlah 50 214 Sumber Data : Data primer diolah, Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan rasa kasih sayang untuk meningkat semangat kerja, kebutuhan ini berhubungan dengan kepribadian wanita pengusaha terutama karakternya. Dari hasil penelitian
  • 31. 31 diperoleh bahwa, 8 orang ragu-ragu, 20 orang membutuhan, dan 22 orang sangat membutuhkan rasa kasih sayang (afeksi) 4. Kebutuhan Penghargaan Wanita pengusaha membutuhkan penghargaan sebagai tanda bagi mereka atas keberhasilannya dalam dunia usaha. Penghargaan bukan saja sebagai tanda, namun bagi seorang wanita pengusaha di Kota Kendari, penghargaan merupakan motivasi untuk terus melakukan yang terbaik dalam dunia usaha berdasarkan profesi masing-masing. Tanggapan terhadap kebutuhan penghargaan, penulis sajikan pada tabel berikut : Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Penghargaan No. Indikator Wanita Pengusaha Jumlah Skor Hasil 1. Tidak membutuhkan 4 1 4 2. Kurang membutuhkan 6 2 12 3. Ragu-ragu 10 3 30 4. Membutuhkan 12 4 48 5. Sangat Membutuhkan 18 5 90 Jumlah 50 Sumber Data : Data primer diolah, Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan penghargaan dalam berusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 4 orang yang tidak membutuhan penghargaan, 6 orang kurang membutuhkan, 10 orang ragu-ragu, 12 orang membutuhan, dan 18 orang sangat membutuhkan penghargaan. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan ini mengarah pada pembentukan diri dalam penampilan dan kemandirian untuk menyatakan dan menampakan diri dan dunia usaha sehingga mereka akan terpandang dan terkenal dalam lingkungan keluarga dan masyarakat di Kota Kendari. Tanggapan terhadap kebutuhan aktualisasi diri, penulis sajikan pada tabel berikut : Tabel 11. Tanggapan Responden Terhadap Kebutuan Aktualisasi Diri No. Indikator Wanita Pengusaha Jumlah Skor Hasil 1. Tidak membutuhkan 0 1 0 2. Kurang membutuhkan 9 2 18 3. Ragu-ragu 11 3 33 4. Membutuhkan 16 4 64 5. Sangat Membutuhkan 14 5 70 Jumlah 50 193 Sumber Data : Data primer diolah,
  • 32. 32 Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa wanita pengusaha membutuhkan kondisi rasa aman dalam berusaha. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada orang yang tidak membutuhan aktualisasi diri, 9 orang kurang membutuhkan, 11 orang ragu-ragu, 16 orang membutuhan, dan 14 orang sangat membutuhkan aktualisasi diri dalam berusaha. 4.3.2. Produktivitas (Y) Produktivitas dalam penelitian ini adalah nilai yang dipengaruhi oleh motivasi.. Produktivitas yang ditujukan adalah output dalam kinerja wanita pengusaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya untuk memperoleh pendapatan dalam kelangsungan usaha Hasil pengukuran produktivitas disajikan pada tabel berikut : Tabel 12. Pengukuran produktivitas No. Indikator Wanita Pengusaha Jumlah Skor Hasil 1. Tidak produktif 0 1 0 2. Kurang produktif 0 2 0 3. Cukup produktif 13 3 39 4. Produktif 16 4 64 5. Sangat produktif 21 5 105 Jumlah 50 208 Sumber Data : Data primer diolah, Berdasarkan data pada tabel 7, dapat dijelaskan bahwa produktivitas wanita pengusaha yang diukur dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, 13 orang cukup produktif, 16 orang produktif, dan 21 orang sangat produktif. 4.4. Analisis Regresi Linear Sederhana Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka digunakan data yang dilampirkan dengan analisis regresi linear sederhana. Adapun data tersebut, penulis sajikan pada tabel berikut : Tabel 13 Data Regresi Notasi Angka n 50 ∑X 4.057 ∑Y 205 ∑X2 343.009 ∑Y2 883 ∑XY 16.979 (∑X)2 16.459.249 (∑Y)2 42.025 Sumber: Lampiran 1, data diolah Tahun 2005 Berdasarkan data pada tabel 7, maka dapat di dilakukan pembuktian hipotesis dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Y = a + bx + e
  • 33. 33 Maka dilakukan olah analisis berdasarkan data-data hasil observasi yang dikumpulkan, yaitu : Y = a + bX. ΣX . ΣY ΣXY - n b = (ΣX)2 ΣX2 – n (4.057 x 205) 16.979 - 50 b = 16.459.249 343.009 – 50 345 b = = 0,0250 13.824 a = Ŷ – bX Ŷ = ΣY / n = 205 / 50 = 4,1 X = ΣX / n = 4.057 = 81,14 a = 4,1 – 0.0250 (81,14) a = 2,07326 Dengan demikian diperoleh persamaan prediksi sebagai berikut : Y = 2,07326 + 0,0250 X + e
  • 34. 34 Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai a (konstanta) sebesar 2,07326 yang berarti jika tidak ada motivasi dalam kegiatan wanita pengusaha, maka produktivitas wanita pengusaha adalah sebesar 2,07326 persen Untuk mengetahui besarnya simpangan baku (standar deviasi) dalam penelitian ini digunakan analisis sebagai berikut : Σ (Y – Y)2 (205 – 4,10)2 SY/X = = n–2 50 - 2 (205 – 4,1)2 SY/X = 48 SY/X = 28,99742 atau 29 Hasil analisis tersebut di atas menunjukkan bahwa besarnya standar deviasi dalam penelitian ini adalah 29 persen yang menunjukkan batas kesalahan atau nilai epsilon untuk variabel e dalam persamaan regresi linear sederhana atau disebut sebagai standar error. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : r t = 1 - r2 n-2 Sebelum dilakukan uji t, atau uji parsial, dilakukan lebih dahulu uji korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antara varibel motivasi kerja dengan produktivitas kerja wanita pengusaha sebagai berikut : ΣX . ΣY n.ΣXY – n r = (ΣX)2 (ΣY)2
  • 35. 35 ΣX2 – nΣY2 – n n (4.057 * 205) 16.979 – 50 r= 16.459.249 42.025 343.009 - 883 - 50 50 16.979 – 16.634 r= 343.009 – 329.185 883 - 840 345 r= = 0,45049 587,54 . 42,5 Berdasarkan hasil perhitungan korelasi diperoleh bahwa hubungan motivasi dengan produktivitas wanita pengusaha erat dimana nilai r = 0,45049 atau 45,05 persen. Atau dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang positif diantara motivasi dengan produktivitas kerja wanita pengusaha. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan usaha yang dilakukan oleh wanita pengusaha di Kota Kendari membutuhkan motivasi sehingga mereka dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan baik, hal ini
  • 36. 36 menyebabkan motivasi penting untuk meningkatkan kinerja wanita pengusaha di Kota Kendari. Selain itu dilakukan analisis uji t dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 0,45049 t = 1 – (0,45049)2 50 - 2 0,45049 t = 1 – 0,202941 48 0,45049 t = 0,797059 48 0,45049 t = = 3,496 0,128862 Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa pada taraf kepercayaan 95 % dengan α = 0,05 nilai ttabel = 1,943 lebih kecil dari thitung = 3,496, artinya motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas wanita pengusaha di Kota Kendari yang didukung oleh variabel kebutuhan psikologis, rasa aman, afeksi, penghargaan dan aktualisasi diri. 4.5. Pembahasan Kegiatan usaha yang dilakukan kaum wanita pengusahan di Kota Kendari sebagian besar mengarah pada pengembangan karier dan membutuhkan motivasi untuk dapat menghasilkan produktivitas kerja. Hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang diteliti mempunyai motivasi dalam melakukan pekerjaan sehingga kegiatan usaha dapat dilakukan dengan baik
  • 37. 37 Motivasi wanita pengusaha dalam melakukan kegiatan usahanya didukung oleh kebutuhan-kebutuhan yang mencakup : a. Kebutuhan Psikologis (sikap dan perilaku) b. Kebutuhan Rasa Aman. (keamanan diri) c. Kebutuhan Afeksi (kasih sayang) d. Kebutuhan Penghargaan (harga diri) e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (kepercayaan) Hasil analisis regresi sederhana diperoleh bahwa tingkat motivasi wanita pengusaha berpengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa wanita pengusaha yang ada di Kota Kendari mempunyai motivasi dalam bekerja sehingga pekerjaan mereka dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruhi yang signifikan terhadap produktivitas wanita pekerja di Kota Kendari, sekaligus memberikan bukti bahwa hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat dibuktikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut : 2. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan produktivitas wanita pengusaha dan menjadi kebutuhan dalam berkarya. Kebutuhan-kebutuhan yang tecakup dalam motivasi antara lain : a. Kebutuhan Psikologis b. Kebutuhan Rasa Aman. c. Kebutuhan Afeksi d. Kebutuhan Penghargaan e. Kebutuhan Aktualisasi Diri 3. Hasil analisis diperoleh bahwa motivasi kerja dari wanita pengusaha berpengaruh nyata (signifikan) terhadap produktivitas wanita pekerja. 4. Wanita pengusaha dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik dan didukung oleh motivasi kerja dari wanita pengusaha yang menghasilkan keuntungan dan meningkatkan kelancaran usahanya 5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disarankan sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan motivasi wanita pengusaha, maka setiap wanita pengusaha dapat memenuhi kebutuhkan psikologi dan kebutuhan rasa aman, afeksi, penghargaan dan aktualisasi diri yang berhubungan dengan pekerjaannya pada masa mendatang
  • 38. 38 2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, wanita pengusaha harus menyediakan fasilitas usaha dan sumberdaya yang dapat mendukung kelancaran usaha. 3. Untuk meningkatkan sumber daya wanita pengusaha, maka pemerintah diharapkan dapat memberikan peluang bagi berkembangnya kegiatan usaha yang dilakukan oleh kaum wanita di Kota Kendari DAFTAR PUSTAKA Cosmas Batubara, 1988. Masalah Ketenaga Kerjaan di Indonesia, Departemen Tenaga Kerja RI. Jakarta. Emas Batu Bara, 1998. Masalah Ketenaga Kerjaan di Indonesia. Departemen Tenaga Kerja RI. Jakarta. Gerungan, W. A, 1988. Psikologi Sosial- Jakarta : Eresco. Hasibuan, 1996. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Aksara Jakarta. Munandar Utami, 1985. Marginalisasi Pekerjaan Wanita di Pedesaan Pusat Penelitian, Kependudukan, UGM Jakarta. Matutina D.C. dkk. 1992. Manajemen Personalia, Rineka Cipta Jakarta. Matias. Arrof, 1985. Motivasi dan Produktivitas : Suatu Pembahasan dengan Kasus Indonesia Seni Produktivitas II LSIUP Jakarta. Mucharsa Sinungan, 1985. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara. Jakarta Muchdharyah Sinungun, 1985. Produktivitas, Apa dan Bagaimana, Bumi Aksara, Jakarta. Muchtar, 1980. Wanita dan Pembangunan, PT. Rajawali Press Jakarta. Munandar, 1983. Emansipasi Wanita, Masalah Pembangunan, Tirta Kencana, Malang. Mitchell and Larso, 1987, People in Organizational an Indonesia to Organizational Behavior. MC.Grow-Hill Inc.Singapure. Maslow. A.H, 1995, A Theory of Motivation, Harper and Row. New York. Noerhajati Soeripto, 1990, Menggerakan, dan Sektor Informal di Kota, Terjemahan Gozi Usman dan Adre Bayo Ala, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Panji Anorga, Panji dan Suyati,. S. 1995. Prilaku Keorganisasian Jakarta : Pustaka Jaya Pudjiwati Sajogyo, 1985. Pengaruh Teknologi Pada Perkembangan Masyarakat, Lemabaga Penelitian Sosiologis ITB, Bogor. Ravianto, J, 1986. Orientasi Produktivitas dan Ekonomi Jepang. Apa yang dilakukan di Indonesia Penerbit Universitas Indonesia (UI - Press), Jakarta. Soedarti, 1991. Motivasi Wanita Bekerja. UGM, Yogyakarta. Sarwoto Susilo, 1996. membangun Motivasi Kerja, Media Asri, Jakarta Sajogya, Purdjiwati, 1985. Pengaruh Teknologi Pada Perkembangan Sosialisasi Pedesaan, IPB Bogor. Syarif, R, 1991. Produktivitas (Seri Manejemn dan Produktivitas), Penerbit Angkasa, Bandung. S.C. Utari Munandar, 1985. Marginalisasi Pekerja Wanita di Pedesaan, Pusat Penelitian Kependudukan UGM Yogyakarta.