Dokumen ini membahas pentingnya peran pendidikan dalam membangun karakter bangsa serta pengembangan karakter bangsa yang berdasarkan pada kearifan lokal. Pendidikan dipandang sebagai alat untuk membentuk karakter peserta didik sesuai ajaran Plato. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan dengan memperhatikan 6 karakteristik kearifan lokal dan menerapkan nilai-nilai moral dasar seperti saling menghormati, jujur
Bahan Diskusi Kelompok Materi 2 dari Agenda 3 “Pengelolaan Perubahan” (Managing Collaborative Change)
Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat 1 Angkatan 48 LAN-RI Tahun 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Bahan Diskusi Kelompok Materi 2 dari Agenda 3 “Pengelolaan Perubahan” (Managing Collaborative Change)
Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat 1 Angkatan 48 LAN-RI Tahun 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Pendidikan moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengolah diri dan orang lain (soft skill). Bahkan orang-orang tersukses didunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung oleh kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan moral peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat beberapa sumber pendidikan moral agar sesuai untuk diterapkan didalam kehidupan.
Pendidikan moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengolah diri dan orang lain (soft skill). Bahkan orang-orang tersukses didunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung oleh kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan moral peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat beberapa sumber pendidikan moral agar sesuai untuk diterapkan didalam kehidupan.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumsman 2 mataram
Makalah yang cukup sederhana ini akan menela’ah pengembangan Kurikulum dan kurikulum itu sendiri adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa sebelumnya.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan
karakter bangsa telah pula menjadi kepedulian pemerintah.
Berbagai upaya pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa telah dilakukan di berbagai direktorat dan
bagian di berbagai lembaga pemerintah, terutama di berbagai
unit Kementrian Pendidikan Nasional.
3. PERAN PENDIDIKAN DALAM
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
Dalam upaya membentuk karakter bangsa, peran ilmu
pendidikan sangat penting, karena dalam ilmu pendidikan
kita dapat menemukan banyak konsep maupun teori
pendidikan yang dapat dijadikan acuan untuk
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan termasuk
karakter atau wataknya.
4. MENGEMBANGKAN KARAKTER BANGSA
BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL
Karakteristik kearifan lokal ialah:
(1) terbangun berdasarkan pengalaman;
(2) teruji setelah digunakan selama berabad-abad;
(3) dapat disesuaikan dengan budaya sekarang;
(4) lazim dilakukan oleh individu dan masyarakat;
(5) bersifat dinamis;
(6) sangat terkait dengan sistem kepercayaan.
5. Kearifan lokal berwujud tata aturan yang menyangkut:
(1) hubungan sesama manusia, seperti perkawinan;
(2) hubungan manusia dengan alam, sebagai upaya
konservasi alam, seperti hutan milik adat; dan
(3) hubungan dengan yang gaib, seperti Tuhan dan roh gaib.
Kearifan lokal dapat berupa adat istiadat, institusi, kata-
kata bijak, dan pepatah. Seperti dalam kebudayaan Jawa
terdapat parian dan tembang.
6. MENERAPKAN KARAKTER
BANGSA
Pendidikan karakter memiliki makna yang luas daripada pendidikan
moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana
yang salah, tetapi lebih dari itu. Pendidikan karakter menanamkan
kebiasaan tentang hal yang baik, sehingga peserta didik menjadi paham
(domain kognitif) tentang mana yang baik dan mana yang buruk,
mampu merasakan dan menghayati (domain afektif) nilai baik, dan
biasa melakukannya.
7. KESIMPULAN
Peran pendidikan dalam membangun karakter bangsa sangatlah
penting, seperti menurut Plato, pendidikan adalah alat pembentukan
karakter, baik bagi para penjaga maupun bagi seluruh warga negara.
Pengembangan bangsa berdasarkan kearifan lokal terdapat 6
karakter yaitu : terbangun berdasarkan pengalaman, teruji setelah
digunakan selama berabad-abad, dapat disesuaikan dengan budaya
sekarang, lazim dilakukan oleh individu dan masyarakat, bersifat
dinamis, dan sangat terkait dengan sistem kepercayaan.
Penerapan karakter bangsa dimulai dari pembenahan nilai moral
seperti: saling menghormati, jujur, bersahaja, saling menolong, adil,
dan bertanggung jawab.