Efek media terhadap manusia dibagi menjadi tiga periode berdasarkan besarnya pengaruh: (1) 1930-1950 dengan pengaruh tak terbatas, (2) 1950-1970 dengan pengaruh terbatas, dan (3) 1970-1980an dengan pengaruh moderat. Pada periode terakhir, masyarakat semakin mampu menyaring informasi media berkat pendidikan dan budaya mereka. Namun demikian, media masih berperan besar dalam perubahan sosial masyarakat di era
Dokumen tersebut merangkum 7 tradisi ilmu komunikasi yang diusulkan oleh Robert Craig yaitu sosiopsikologi, semiotika, fenomenologi, sosiokultural, sibernatika, kritis, dan retorika. Dokumen tersebut menjelaskan pendekatan masing-masing tradisi secara singkat serta memberikan contoh penerapannya dalam ilmu komunikasi.
Robert T. Craig menemukan tujuh tradisi utama dalam teori komunikasi, yaitu semiotika, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, kritik, dan retorika. Ketujuh tradisi ini memberikan pandangan berbeda tentang komunikasi, mulai dari proses tanda hingga pengaruh struktur kekuasaan, untuk memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif.
Teori teori relevan dengan komunikasi politikFuji Lestari
Teks tersebut membahas beberapa teori yang relevan dengan komunikasi politik seperti teori jarum suntik, agenda setting, kepemimpinan, dan media pembangunan. Teori jarum suntik mengasumsikan pengaruh langsung media massa terhadap audiens, sedangkan agenda setting lebih fokus pada pengaruh kognitif media dalam menentukan isu penting. Teori kepemimpinan menekankan karakteristik pemimpin, sedangkan teori media pembangunan
Teori dramaturgi Erving Goffman menyatakan bahwa kehidupan sosial merupakan seperti pertunjukan drama di pentas teater. Menurut teori ini, identitas seseorang tidak stabil dan berubah sesuai interaksinya dengan orang lain. Dalam berinteraksi, manusia berperan seperti aktor yang berusaha menampilkan karakter dan tujuannya kepada penonton melalui "pertunjukan" diri.
memahami komunikasi dasar, akan lebih memudahkan dalam memahami banyak tipikal komunikasi lainnya, dan komunikasi politik adalah salah satu yang cukup mudah ditemukan dalam kehidupan keseharian manusia.
Efek media terhadap manusia dibagi menjadi tiga periode berdasarkan besarnya pengaruh: (1) 1930-1950 dengan pengaruh tak terbatas, (2) 1950-1970 dengan pengaruh terbatas, dan (3) 1970-1980an dengan pengaruh moderat. Pada periode terakhir, masyarakat semakin mampu menyaring informasi media berkat pendidikan dan budaya mereka. Namun demikian, media masih berperan besar dalam perubahan sosial masyarakat di era
Dokumen tersebut merangkum 7 tradisi ilmu komunikasi yang diusulkan oleh Robert Craig yaitu sosiopsikologi, semiotika, fenomenologi, sosiokultural, sibernatika, kritis, dan retorika. Dokumen tersebut menjelaskan pendekatan masing-masing tradisi secara singkat serta memberikan contoh penerapannya dalam ilmu komunikasi.
Robert T. Craig menemukan tujuh tradisi utama dalam teori komunikasi, yaitu semiotika, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, kritik, dan retorika. Ketujuh tradisi ini memberikan pandangan berbeda tentang komunikasi, mulai dari proses tanda hingga pengaruh struktur kekuasaan, untuk memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif.
Teori teori relevan dengan komunikasi politikFuji Lestari
Teks tersebut membahas beberapa teori yang relevan dengan komunikasi politik seperti teori jarum suntik, agenda setting, kepemimpinan, dan media pembangunan. Teori jarum suntik mengasumsikan pengaruh langsung media massa terhadap audiens, sedangkan agenda setting lebih fokus pada pengaruh kognitif media dalam menentukan isu penting. Teori kepemimpinan menekankan karakteristik pemimpin, sedangkan teori media pembangunan
Teori dramaturgi Erving Goffman menyatakan bahwa kehidupan sosial merupakan seperti pertunjukan drama di pentas teater. Menurut teori ini, identitas seseorang tidak stabil dan berubah sesuai interaksinya dengan orang lain. Dalam berinteraksi, manusia berperan seperti aktor yang berusaha menampilkan karakter dan tujuannya kepada penonton melalui "pertunjukan" diri.
memahami komunikasi dasar, akan lebih memudahkan dalam memahami banyak tipikal komunikasi lainnya, dan komunikasi politik adalah salah satu yang cukup mudah ditemukan dalam kehidupan keseharian manusia.
Mata kuliah Komunikasi Massa
Dosen pengampu : Dhini Ardianti S.Sos.,M.I.Kom
RALLYANA RATU FAZRI (172050299)
ANGGI MAHARDIKA (1720502365)
YAHYA IBRAHIM (172050353)
ARSYTA RAVINA S (172050376)
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang budaya populer dan dampaknya terhadap masyarakat, termasuk bagaimana media massa dan industri berperan dalam membentuk budaya populer dan pola konsumsi masyarakat. Dokumen tersebut juga membahas mengenai karakteristik budaya populer dan dampaknya terhadap alienasi diri bagi masyarakat konsumen.
Analisis Film Gay atau Tidak dengan Teori Dramaturgi membahas tentang interaksi sosial manusia dan pengelolaan pesan yang ditampilkan kepada orang lain berdasarkan teori dramaturgi Goffman tentang wilayah depan dan belakang.
10 Teori Komunikasi Massa:
- Hypodermic Needle Theory
- Cultivation Theory
- Cultural Imperialism Theory
- Media Equation Theory
- Spiral of Silence Theory
- Technological Determinism Theory
- Diffusion of Innovation Theory
- Uses and Gratifications Theory
- Agenda Setting Theory
- Media Critical Theory
Studi budaya adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari hubungan antara budaya dan kekuasaan dalam berbagai aspek seperti gender, ras, dan kelas. Ilmu ini mengeksplor berbagai bentuk representasi budaya dalam kehidupan sehari-hari dan berfokus pada pertanyaan tentang makna representasi tersebut dalam konteks sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi sosial realitas melalui diskursus media massa. Teori konstruktivisme sosial menyatakan bahwa realitas sosial dibentuk secara kolektif melalui proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi oleh individu. Media massa memainkan peran penting dalam membentuk konstruksi realitas dan citra sosial melalui proses penyiapan, sebaran, dan konfirmasi pesan. Nilai-nilai acuan
Teks tersebut membahas tentang interaksi simbolik yang berfokus pada cara manusia membentuk makna melalui interaksi sosial. Teori ini menekankan pentingnya makna bagi perilaku manusia yang di bentuk melalui komunikasi. Contoh kasus menggambarkan bagaimana seseorang membentuk makna positif tentang dirinya melalui interaksi dengan rekan kerja yang memiliki latar belakang serupa.
The document summarizes the origins and key figures in the development of sociology and communications studies. It discusses how early sociologists like Auguste Comte, Emile Durkheim, Karl Marx, and Jürgen Habermas incorporated the study of social interactions and communications into sociology. It also provides definitions of sociology of communications and outlines its areas of focus, including media effects, technology, culture, and social processes.
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi dan komunikasi sosiologi. Secara ringkas, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan sosial, struktur sosial, dan perubahan sosial. Komunikasi sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks sosiologis seperti interaksi sosial, struktur sosial, dan tatanan sosial. Komunikasi dipengaruhi oleh konteks sosial seperti hubungan antar individu.
Mata kuliah Komunikasi Massa
Dosen pengampu : Dhini Ardianti S.Sos.,M.I.Kom
RALLYANA RATU FAZRI (172050299)
ANGGI MAHARDIKA (1720502365)
YAHYA IBRAHIM (172050353)
ARSYTA RAVINA S (172050376)
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang budaya populer dan dampaknya terhadap masyarakat, termasuk bagaimana media massa dan industri berperan dalam membentuk budaya populer dan pola konsumsi masyarakat. Dokumen tersebut juga membahas mengenai karakteristik budaya populer dan dampaknya terhadap alienasi diri bagi masyarakat konsumen.
Analisis Film Gay atau Tidak dengan Teori Dramaturgi membahas tentang interaksi sosial manusia dan pengelolaan pesan yang ditampilkan kepada orang lain berdasarkan teori dramaturgi Goffman tentang wilayah depan dan belakang.
10 Teori Komunikasi Massa:
- Hypodermic Needle Theory
- Cultivation Theory
- Cultural Imperialism Theory
- Media Equation Theory
- Spiral of Silence Theory
- Technological Determinism Theory
- Diffusion of Innovation Theory
- Uses and Gratifications Theory
- Agenda Setting Theory
- Media Critical Theory
Studi budaya adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari hubungan antara budaya dan kekuasaan dalam berbagai aspek seperti gender, ras, dan kelas. Ilmu ini mengeksplor berbagai bentuk representasi budaya dalam kehidupan sehari-hari dan berfokus pada pertanyaan tentang makna representasi tersebut dalam konteks sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi sosial realitas melalui diskursus media massa. Teori konstruktivisme sosial menyatakan bahwa realitas sosial dibentuk secara kolektif melalui proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi oleh individu. Media massa memainkan peran penting dalam membentuk konstruksi realitas dan citra sosial melalui proses penyiapan, sebaran, dan konfirmasi pesan. Nilai-nilai acuan
Teks tersebut membahas tentang interaksi simbolik yang berfokus pada cara manusia membentuk makna melalui interaksi sosial. Teori ini menekankan pentingnya makna bagi perilaku manusia yang di bentuk melalui komunikasi. Contoh kasus menggambarkan bagaimana seseorang membentuk makna positif tentang dirinya melalui interaksi dengan rekan kerja yang memiliki latar belakang serupa.
The document summarizes the origins and key figures in the development of sociology and communications studies. It discusses how early sociologists like Auguste Comte, Emile Durkheim, Karl Marx, and Jürgen Habermas incorporated the study of social interactions and communications into sociology. It also provides definitions of sociology of communications and outlines its areas of focus, including media effects, technology, culture, and social processes.
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi dan komunikasi sosiologi. Secara ringkas, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan sosial, struktur sosial, dan perubahan sosial. Komunikasi sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks sosiologis seperti interaksi sosial, struktur sosial, dan tatanan sosial. Komunikasi dipengaruhi oleh konteks sosial seperti hubungan antar individu.
This document provides context and background information on Antonio Gramsci's Prison Notebooks. It discusses existing editions of the notebooks, acknowledges those who helped with the publication, and provides a preface on the history and contents of the notebooks. Specifically, it notes that the selection is based on the 1948-1951 Einaudi edition and outlines the abbreviations used to reference different sections of Gramsci's writings.
Dokumen tersebut membahas tentang makna denotasi dan konotasi. Makna denotasi adalah makna sebenarnya dari suatu kata sesuai dengan kamus, sedangkan makna konotasi adalah makna kiasan atau implikasi yang timbul dari penggunaan kata dalam kalimat. Diberikan contoh-contoh makna denotasi dan konotasi positif maupun negatif dalam beberapa kalimat.
Slide ini berisi materi tentang semilogi Roland Barthes, yang merupakan pengembangan semiologi Ferdinand De Saussure. dalam semiologi ini ada istilah denotasi, konotasi, dan mitos
Dokumen tersebut membahas tentang dialog antara tamadun di Malaysia. Dialog antara tamadun memainkan peranan penting dalam membentuk tamadun Malaysia yang harmonis namun menghadapi berbagai cabaran seperti perbedaan agama, etnis, dan sejarah kolonial yang mempengaruhi sektor ekonomi masing-masing kelompok.
Sekularisme adalah pemisahan antara agama dan urusan dunia seperti politik dan pendidikan. Ia muncul di Eropa pada zaman pembaharuan sebagai tindak balas terhadap penindasan gereja. Teori evolusi Darwin menjadi pemangkin kuat sekularisme dengan menolak kepercayaan agama. Sekularisme menekankan penguasaan kebendaan dan kebebasan daripada agama serta menyebarkan faham melalui pendidikan, media dan undang
Dokumen tersebut membahas tentang teori budaya Marxis, ideologi, dan konsep pascamodernisme. Teori budaya Marxis memperlakukan budaya sebagai wilayah ideologis yang melibatkan kesadaran dan wacana. Pascamodernisme menolak klaim kebenaran universal dan menempatkan berbagai kelompok yang sebelumnya dianggap marjinal pada posisi sentral.
Sosialisme menekankan kepemilikan sosial dan manajemen ekonomi kooperatif, sementara liberalisme mendasarkan kebebasan dan hak setara sebagai nilai utama. Fasisme mendukung nasionalisme otoriter dan kontrol negara atas ekonomi. "
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teori sosiologi klasik dan tokoh-tokoh sosiologi klasik seperti Auguste Comte, Emile Durkheim, Karl Marx, Max Weber, Georg Simmel, Herbert Spencer, dan Ferdinand Tonnies beserta kontribusi utama mereka dalam perkembangan sosiologi.
nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politikabdul rouf
Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan perkembangan gerakan nasionalisme di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan beberapa bentuk nasionalisme seperti nasionalisme etnis, budaya, dan kewarganegaraan serta tahapan perkembangan nasionalisme di Indonesia meliputi periode awal, nasionalisme politik, radikal, dan bertahan.
Dokumen tersebut membahas berbagai macam ideologi politik seperti liberalisme, sosialisme, komunisme, pancasila, konservatisme, kapitalisme, fasisme, anarkisme, dan ideologi-ideologi lainnya beserta penjelasan singkat mengenai masing-masing ideologi tersebut.
Vietnam menganut ideologi komunisme berdasarkan Marxisme-Leninisme dan gagasan Ho Chi Minh. Komunisme telah menjadi ideologi resmi Vietnam sejak 1991 dan menjadi identitas negara. Inggris menganut ideologi sosialisme yang bertujuan membentuk masyarakat kemakmuran dengan kerja sama produktif dan membatasi milik perseorangan. Australia menganut liberalisme yang mendasarkan kebebasan sebagai nilai politik utama.
Dokumen ini membahas tentang ideologi politik komunis. Komunisme merupakan ideologi yang dicetuskan oleh Karl Marx untuk menghapus kelas sosial dan menjadikan seluruh alat produksi dimiliki negara demi kemakmuran rakyat. Komunisme bersifat anti-kapitalis dan menolak kepemilikan pribadi, serta menggunakan revolusi untuk mencapai tujuannya. Sosialisme berbeda karena mendukung perubahan secara damai melal
Ideologi sosialisme bertujuan mencapai keadilan sosial dengan menekankan kepemilikan bersama atas alat produksi dan pemerataan ekonomi. Negara yang menganut ideologi ini antara lain Kuba dan Venezuela.
2. Ideologi
• Media massa tidak menyajikan gambaran
tentang dunia yang terpisah-pisah
• Media massa menanamkan ‘ideologi’
• Ideology adalah pikiran yang terorganisir –
terdiri dari nilai, orientasi, dan presdisposisi
yang membentuk perspektif ideasional
3. John B Thompson
• John B Thompson menekankan bahwa yang
lazim disebut sebagai ideologi adalah ‘ideologi
dominan’ di mana bentuk-bentuk simbolik
digunakan mereka yang berkuasa untuk
membangun dan memelihara hubungan
dominasi yang tidak simetrision
4. Kekuasaan
• Kekuasaan ekonomi
• Kekuasaan politik
• Kekuasaan koersif
• Kekuasaan simbolik: kemampuan
menggunakan bentuk-bentuk simbolik untuk
mempengaruhi jalannya aksi atau peristiwa
5. Ideology and the mass media
• Sejumlah ideologi diangkat dan digandakan,
diberi legitimasi, disebarkan secara persuasif,
kadang secara bergelora, oleh media massa
kepada khalayak luas
• Televisi adalah kendaraan paling ampuh
dalam membawa ideologi
6. • Media tidak melakukan penanaman ideologi
ini secara kasat mata
• Bahkan, penanaman ideologi ini tidak
dilakukan secara ‘sengaja’
• Ideologi ‘ditanamkan’ melalui lelucon,
sinetron, berita, iklan, musik, editorial, berita
7. MEDIA MEMBANGUN KONSTRUKSI
• KODRAT WANITA
• ALIRAN SESAT
• FUNDAMENTALISME
• SOSIALITA
• MIDNIGHT SALE
• HOMO
• PASAR BEBAS
02/10/12 7
8. • Karl Marx and Friedrich Engels menggunakan
istilah ‘ideologi’ pada 1940an untuk
menggambarkan ide dan representasi
dominan dalam orde sosial
9. • Di masa kapitalisme, nilai-nilai individualisme,
profit, kompetisi dan pasar menjadi dominan,
mengartikulasikan ideologi kelas borjuis yang
mengkonsolidasikan kuasa kelasnya
10. • Di era kapilatilsme global dan kontemporer,
gagasan-gagasan yang mempromosikan
globalisasi, teknologi digital dan masyarakat
pasar bebas menjadi kepercayaan yang
diyakini
11. Social Domination
• Idoelogi mereproduksi dominasi sosial,
mengabsahkan kekuasaan oleh mereka yang
dominan atas kelompok subordinat, dan
membantu mereplikasi kesenjangan dan
hirarki kekuasaan dan kontrol
12. • Melalui ideologi,gagasan-gagasan mereka
yang berkuasa mereproduksi kepentingan
masyarakat dominan yang menaturalisasi,
mengidealkan dan mengabsahkan stuktur
masyarakat yang ada serta lembaga-lembaga
dan nilai-nilainya
13. • Di mata kaum Marxist klasik, kelas penguasa
mempekerjakan kaum intelektual dan
produsen kebudayaan yang memproduksi
gagasan-gagasan yang menggelorakan
lembaga-lembaga dominan serta gaya hidup
memperopagandakan gagasan-gagasan ini
dalam bentuk-bentuk kebudayaan
14. • Antonio Gramsci (1891-1937)
mengembangkan gagasan ini lebih jauh,
dengan berargumen bahwa kelompok-
kelompok sosial ini memperoleh hegemoni
atau dominasi dengan cara mempengaruhi
agar kamu subordinat mayoritas bersepakat
(consent) untuk tunduk pada kalangan
dominan dalam konstalasi sosiopolitik yang
ada
15. • Menurut Gramsci, walau struktur kesatuan
kelompok-kelompok masyarakat dibentuk
oleh negara, namun lembagalembaga
masyarakat sipil berperan besar dalam
mempertahankan hegemoni
• Termasuk di dalam masyarakat sipil adalah
lembaga gereja, sekolah, media dan budaya
pop
16. Hegemony
• Hegemoni adalah kekuasaan mendominasi
yang dimiliki satu kelompok sosial atas
kelompok sosial lainnya
• Hegemoni mengimplikasikan adalah
persetujuan sukarela masyarakat untuk diatur
berdasarkan prinsip-prinsip, aturan-aturan
dan hukum yang mereka percaya beroperasi
untuk mesejahteraan bersama, walau
sebenarnya tidak.
• Social consent adalah sarana kontrol yang
lebih efektif daripada koersi atau kekerasan
17. • Gramsci: Mass media adalah sarana bagi kaum
elit berkuasa untuk melanggengkan
kekuasaan, kekayaan dan status dengan
mempopulerkan filsafat, kebudayaan dan
moralitas mereka
• Pemilik dan manajer industri media dapat
memproduksi dan mereproduksi isi yang
merefleksikan gagasan yang menguntungkan
kedudukan mereka
18. • Gramsci bukan saja peduli pada kekuatan
dominan yang memiliki otoritas hegemonik
namun juga penyingkiran kekuatan, kelompok
dan gagasan kontrahegemonik yang dapat
menentang dan bahkan menggulingkan
hegemoni yang berkuasa
19. Hegemony as an incomplete process
• Gramsci tidak melihat Hegemoni sebagai
sesuatu yang permanen
• Hegemoni selalu mungkin dilawan oleh
kekuatan-kekuatan kontrahegemoni
• Karena itu ada pertarungan yang terus
berlangsung untuk memperebutkan kekuasan
ideologi
20. • Bagaimanakan perubahan berlangsung?
• Diperlukan kehadiran kaum tercerahkan untuk
mengubah kesadaran
• Peran Kelas Menengah: intelektual organik
dan bukan intelektual tradisional
21. Dominasi di berbagai Area Kehidupan
• Ideologi juga mereproduksi hubungan
dominasi di arena gender, ras, etnik,
seksualitas dan wialayah-wilayah lain dalam
kehidupan sehari-hari
22. Media
• Mass Media mengekspos, mendramatisasi,
mempopulerkan penggalan budaya dan
fragmen informasi.
• Media melakukannya melalui transmisi rutin
program berita, iklan, dan juga hiburan.
• Penggalan dan fragmen itu pada gilirannya
membentuk ideologi