SlideShare a Scribd company logo
MARET 2014
I.JENIS-JENIS BENDUNGAN
PENDAHULUAN
- BENDUNGAN DISAMPING MEMILIKI MANFAAT YANG BESAR, JUGA MENYIMPAN
POTENSI BAHAYA YANG BESAR PULA. BENDUNGAN YANG RUNTUH AKAN
MENIMBULKAN BANJIR BANDANG YANG AKAN MENGAKIBATKAN TIMBULNYA KORBAN
JIWA, HARTA BENDA DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN YANG SANGAT PARAH DIDAERAH
HILIR.
- OLEH KARENANNYA DESAIN BENDUNGAN HARUS AMAN ATAU LAYAK TEKNIS
- BENDUNGAN DIANGGAP AMAN APABILA PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAANNYA TELH
DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KONSEPSI DAN KAIDAH-KAIDAH KEAMANAN
BENDUNGAN YANG TERTUANG DALAM NSPM.
- AGAR DIPEROLEH DESAIN BENDUNGAN YANG AMAN:
1). PERENCANA DAN PENGAWAS PEKERJAAN DESAIN HARUS BENAR-BENAR MEMAHAMI
FILOSOFI DESAIN BENDUNGAN, SERTA KONSEPSI DAN KAIDAH-KAIDAH KEAMANAN
BENDUNGAN YANG TERTUANG DALAM BERBAGAI NSPM.
2). PERENCANAAN BENDUNGAN HARUS DILAKSANAKAN TAHAP DEMI TAHAP
SEBAGAIMANA DIATUR PADA PS 26 PP29/2000 DAN HARUS MENGACU PADA NSPM
(LIHAT: AYAT 2, PS 63 UU 7/2004 TENTANG SDA)
3). KERANGKA ACUAN KERJA HARUS RINCI, JELAS dan LENGKAP
4). DLL.
POKOK BAHASAN
ļ¶Landasan Hukum
ā€¢ Undang-undang RI nomor 18 tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi, mengatur: kegagalan
konstruksi dan bangunan.
ā€¢ Undang-Undang RI nomor 7 tahun 2004,
tentang SDA: ļƒ  pasal 58 mengenai
pengendalian daya rusak air pada sungai,
danau, waduk dan/atau bendungan, rawa,
cekungan air tanah, system irigasi, air hujan
dan air laut yang berada di darat.
ā€¢ Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2000,
tentang Peran Masyarakayat Jasa Konstruksi
ļƒ  Ps 15: Tenaga kerja konstr harus mengikuti
sertifikasi keterampilan kerja atau sertifikasi
keahlian kerja.--> digantikan PP 4 tahun 2010.
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
POKOK BAHASAN
ā€¢ Peraturan Pemerintah RI nomor 29 tahun 2000, tentang
Penyelenggaran Jasa Konstruksi ļƒ  Ps 26: perencanaan pek
konstr dg risiko sedang, harus dilakukan studi kelayakan,
perenc umum dan perenc teknik. Ps 29: pekerjaan tertentu
(bendunga, listrik, nukli) wajib dilakukan uji coba atau
disahkan oleh instansi yang berwenang (yang membidangi:
pengairan, pembangkit listrik, kenukliran).
ā€¢ Peraturan Pemerintah RI no.37 tahun 2010 tentang
Bendungan.
ā€¢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 98/KPTS/1993
tentang Organisasi Keamanan Bendungan.
ā€¢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 72 tahun 1977
jo Kepmen.Kimpraswil nomor 296/KPTS/M/2001 tentang
Keamanan Bendungan.
ā€¢ Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
nomor 413/KPTS/M/2001, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Keamanan Bendungan.
ā€¢ SNI no.1731-1989-F Tata Cara Keamanan Bendungan
ļ¶ Landasan Hukum
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
POKOK BAHASAN
ļ¶ Persetujuan dan Izin Dalam Rangka
Keamanan Bendungan
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
No. Jenis kajian Jenis persetujuan dan izin
1. Kajian desain Persetujuan desain ļƒ izin pelaks
konstruksi
2. Kajian pelak
konstruksi (+ kesiapan OP)
Persetujuan pengisian awal wdk
ļƒØ Izin pengisian awal waduk
3. Kajian pelaksanaan pengi-
sian awal waduk
Persetujuan pengoperasian
bendungan,ļƒ Izin operasi
4. Kajian penghapusan fungsi
bendungan
Persetujuan penghapusan
fungsi bendungan ļƒ izin peng
hapusan fungsi
POKOK BAHASAN
ļ¶Kewajiban Pemilik Bendungan
ā€¢ Mengadakan, memelihara dan memantau
instrumentasi keamanan bendungan, serta
mencatat dan mengevaluasi datanya.
ā€¢ Mengatur agar bendungan selalu berada didalam
pemantauan satuan yang bertugas melakukan
pemantauan perilaku bendungan.
ā€¢ Melaksanakan pemeriksaan berkala biasa dan luar
biasa yang dilakukan oleh satuan tersebut
sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun,
melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Balai
Keamanan Bendungan, serta sekurang-kurangnya
setiap 5 tahun sekali menyelenggarakan
pemeriksaan besar beserta evaluasi keamanan
bendungan secara menyeluruh.
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
POKOK BAHASAN
ā€¢ Pemilik bendungan harus menyiapkan sistem
penanganan kondisi darurat, seperti sistem
gawar darurat, organisasi dan staf yang terlatih,
peralatan dan bahan untuk penanganan kondisi
darurat, serta panduan / rencana tindak darurat
(RTD).
ā€¢ Dalam kondisi bendungan sudah tidak
digunakan lagi atau tidak dapat berfungsi lagi,
maka pemilik bendungan harus menyiapkan
desain penghapusan dan kemudian
melaksanakan penghapusan fungsi bendungan.
ļ¶Kewajiban Pemilik Bendungan
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
POKOK BAHASAN
ļ¶Konsepsi Keamanan Bendungan
Konsepsi keamanan bendungan di
Indonesia memiliki tiga pilar seperti yang
terdiri dari :
- Pilar 1 : keamanan struktur dan
operational
- Pilar 2 : pemantauan dan pemeliharaan
- Pilar 3 : konsepsi dan kesiapan tanggap
darurat (RTD)
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
POKOK BAHASAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
PEMANTAUAN
DAN
PEMELIHARAAN
KEAMANAN
STRUKTUR dan
OPERASIONAL
KONSEPSI dan
KESIAPAN TANGGAP
DARURAT
DESAIN DAN
KONSTRUKSI
LAYAK TEKNIS
DIDUKUNG
PEMERIKSAAN
RUTIN, BERKALA,
LUAR BIASA
SELALU SIAP
MENGHADAPI
KONDISI TERBURUK
ļ¶Konsepsi Keamanan Bendungan
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
POKOK BAHASAN
ļ¶Keamanan Struktur
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
Agar keamanan struktur bendungan
tercapai, desain bendungan harus layak
teknis, memenuhi 3 kreteria pokok :
1. Aman terhadap semua beban kerja pada
segala kondisi operasi.
2. Aman terhadap kegagalan hidrolik
(hydraulic failure)
3. Aman terhadap kegagalan akibat
rembesan (seepage failure)
POKOK BAHASAN
ļ¶Pemantauan dan Pemeliharaan
PENGATURAN
KEAMANAN
BENDUNGAN
KONSEPSI
KEAMANAN
BENDUNGAN
PENGUKURAN /
PEMBACAAN
PEMERIKSAA
N / INSPEKSI
UJI
OPERASI
-Tekanan pori,
up lift.
-Deformasi
-Rembesan
Rutin:
-Harian
-Mingguan
-Bulanan
Berkala:
-Tahunan
-5 tahunan
Luar biasa/
khusus:
Gempa,topan,
kondisi khusus
Peralatan
Hidromekanikal,
Gawar banjir
Minimal 1x/thn
ļ¶Pemantauan dan Pemeliharaan
PENGERTIAN
Bangunan air adalah fasilitas yang perlu dibangun untuk pemanfaatan dan
pengendalian suatu sistem pengairan, antara lain bangunan sadap,
bangunan silang, tanggul penutup dan tanggul banjir, tembok penahan dan
lain-lain.
Bangunan pelengkap adalah fasilitas yang dibangun pada suatu
bendungan yang berkemampuan untuk mengambil dan mengeluarkan air;
antara lain bangunan pelimpah untuk menjaga keamanan bendungan,
bangunan pengeluaran untuk memenuhi fungsi bendungan, bangunan
pengeluaran untuk pemeliharaan aliran di bagian hilir, bangunan
pengeluaran untuk inspeksi, perbaikan, operasi dan pemeliharaan
Bendungan adalah setiap penahan buatan, jenis urugan atau jenis lainnya,
yang menampung air termasuk tailing dam atau dapat menampung air, baik
secara alamiah maupun buatan, termasuk fondasi, ebatmen, bangunan
pelengkap dan peralatannya.
Bendungan tipe urugan adalah bendungan yang terbuat dari bahan
urugan dari borowarea (borrow area) yang dipadatkan dengan
menggunakan vibrator roller atau alat pemadat lainnya yang sesuai pada
setiap hamparan dengan tebal tertentu.
bendungan pengelak
bangunan penahan buatan, jenis urugan atau jenis lainnya untuk mengalihkan
aliran selama pelaksanaan konstruksi bendungan
Waduk
adalah wadah yang dapat menampung air baik secara alamiah maupun buatan
karena dibangunnya bendungan
Bendungan dan bagian-bagiannya
KRITERIA BENDUNGAN BESAR:
1) Tinggi bendungan 15 m atau lebih, diukur dari fondasi
terdalam, mempunyai kapasitas tampung sekurang-
kurangnya 100.000 m3.
2) Tinggi bendungan antara 10 ā€“ 15 m yang diukur dari fondasi
terdalam, mempunyai panjang puncak tidak kurang dari 500
m, atau mempunyai kapasitas tampungan sekurang-
kurangnya 500.000 m3, atau debit banjir maksimum yang
diperhitungkan tidak kurang dari 1.000 m3/detik.
3) Bendungan lainnya yang mempunyai potensi bahaya tinggi,
atau mempunyai kesulitan khusus pada fondasi, atau
bendungan yang didesain menggunakan teknologi baru.
BAGAIMANA BATASAN EMBUNG ?
1. MENURUT ā€œPEDOMAN KRITERIA DESAIN EMBUNG KECIL
UNTUK DAERAH SEMI KERING DI INDONESIAā€, DEPT.PU TAHUN
1997 (OLEH: IBNU KASIRO DKK):
ā€¢ TINGGI TUBUH EMBUNG:
- UNTUK TIPE URUGAN MAKSIMUM =10 M ,
- UNTUK TIPE GRAVITI ATAU KOMPOSIT MAKSIMUM 6 M,
DIMANA TINGGI EMBUNG DIUKUR DARI PERMUKAAN GALIAN
PONDASI TERDALAM HINGGA PUNCAK TUBUH EMBUNG.
ā€¢ KAPASITAS TAMPUNG EMBUNG: MAKSIMUM 100.000 M3.
ā€¢ LUAS DAERAH TADAH HUJAN: MAKSIMUM100 HA = 1 KM2.
ISTILAH DAN PENGERTIAN
Extra Flood W.L. EL. 139.1 m
Design Flood W.L. EL. 138.3 m
Crest of Dam
EL. 142.0 m
13.4 % Lost
Sedimentatio
0.9% Lost
49.1% Lost
Irrigation
&
Hydroprower
440
x
10
6
m
3
Flood
Control
220
x
10
6
m
3
Sediment Storage Capacity 120 x 106
m3
Control W.L. EL. 135.3 m
Normal H. W.L. EL. 136.0 m
L.W.L. EL. 127.0 m
JENIS BENDUNGAN
1) Urugan tanah homogin,
2) Urugan batu : zonal dan U/S facing,
3) Beton/pasangan batu :
- arch,
- gravity,
- buttress
4) Komposit, urugan tanah dan beton
TUJUAN PEMBANGUNAN, PEMILIHAN
TIPE DAN LOKASI
TUJUAN DAN MANFAAT
Bendungan beton graviti
GRAVITY DAM
ā€¢ Batuan harus bagus dengan sedikit kekar, baik
fondasi maupn tumpuan
ā€¢ Formasi batuan dan elastis, shg.deformasi dapat
diprediksi dgn. Teori elastisitas
ā€¢ Kontak yang baik antara beton dengan fondasi dan
kedua tumpuan
ā€¢ Uplift didesain mengikuti SNI
ā€¢ Tegangan internal akibat susut dan panas harus
dikontrol
ā€¢ Teg.maks pada constr.joint dikontrol, analisis FEM
ā€¢ Maximum earthquake acceleration, lihat SNI
GAYA-GAYA YG BEKERJA
BENDUNGAN BUSUR (ARCH DAM)
o Semua beban horisontal dari air dipikul oleh kedua
tumpuan akibat ā€œarch actionā€; berat sendiri
bendungan dan beban vertical air (pada dinding hulu
yang miring) dipikul oleh fondasi oleh ā€œcantilever
actionā€.
o Beban-beban yang diperhitungkan dalam desain :
ļƒ¼Berat sendiri
ļƒ¼Beban air
ļƒ¼Uplift
ļƒ¼Temperatur, terutama perbedaan anatara musim
panas dan dingin
BUTTRESS DAM
POTONGAN TIPIKAL BUTTRESS DAM
CONCRETE FACED ROCKFILL DAM (CFRD)
TIPE BENDUNGAN URUGAN
BENDUNGAN URUGAN BATU(ROCK FILL)
Analisis dan perhitungan mencakup :
ļ± Stabilitas statis
ļ± Stabilitas dinamis
ļ± Analisis rembesan
EXCESSIVE SEEPAGE THROUGH AN EMBANKMENT
FONDASI BENDUNGAN URUGAN TANAH
1) Batuan : daya dukung cukup baik,perlu perhatian thd zona
lemah dari sesar, sisipan lempung, atau rekahan dan kekar
(joints), memerlukan perbaikan fondasi (grouting)
2) Pasir kasar + garavel : lulus air, perlu perbaikan fondasi,
misalnya dinding halang, soil-bentonite slurry, cut-off, dll.
3) Pasir halus-sedang seragam : pervious-semi pervious,
kepadatan relatif < 65%, potensi likuifaksi, bila mungkin
dibuang semua atau dipadatkan denagn alat khusus (heavy
compaction)
4) Lempung, plastisitas tinggi : kuat geser rendah dan proses
konsolidasi lama, masalah stabilitas lereng (lereng sangat
landai)
5) Lapisan tipis di atas fondasi porous : peningkatan tekanan
air pori (rembesan) pada kaki bendunangan, potensi boilin
atau piping
POSISI DAN KETEBALAN INTI (CORE)
1) Ketebalan minimum inti, ditentukan dari besar rembesan yang
diijinkan dan FK thd piping. Inti yang terlalu tipis potensi retak dan
ā€œarching actionā€ dan mengakibatkan ā€œhydraulic fracturingā€
2) Menurut Sherard (1976) :
- Inti dengan lebar 30 ā€“ 50% dari tinggi air (head) cukup
memuaskan, sesuai untuk semua jenis tanah
- Inti dengan lebar 15 ā€“ 20% H, cukup tipis, harus diimbangi
dengan desain filter dan lebar yang cukup
- Lebar inti < 10%, terlalu tipis, tidak digunakan
Bentuk Geometri inti
Central core :
- mudah dalam pelaksanaan pemadatan
- Kemungkinan adanya tambahan grouting
- Tekanan tanah yang besar pada bidang kontak dengan fondasi, dapat
mengurangi rembesan/bocoran
Upstream Inclined Core :
- Sebagian besar inti di bawah inti yang miring bebas dari pengaruh gaya-
gaya rembesan
- Bidang longsor memotong sebagian kecil inti yang miring pada kondisi
steady seepage dan memotong sebagian besar inti pada kondisi surut
cepat
- Sulit dilakukan tambahan grouting pasca konstruksi
ZONE DESCRIPTION
1 Core
2 Filter or Drain
3 Transition
4 Fill
5 Shell
6 Upstream Transition (gravel
or riprap)
7 Upstream Slope Protection
(typically riprap)
8 Downstream Slope
Protection
CONTOH BENDUNGAN URUGAN TANAH HOMOGiN DENGAN BERBAGAI
KETINGGIAN DAN SISTEM DRAINASINYA
PEMILIHAN LOKASI DAN TIPE BENDUNGAN
PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN LOKASI:
a. KONDISI TOPOGRAFI:
BENTUK DAN LEBAR PENAMPANG MELINTANG DAN MEMANJANG LEMBAH, BENTUK
KOLAM WADUK, KEMIRINGAN TEBING SUNGAI, DLL.
KONDISI TOPOGRAFI AKAN BERPENGARUH PADA PANJANG TUBUH BENDUNGAN,
VOL TAMPUNGAN, PENEMPATAN BANGUNAN PELENGKAP, KEMUDAHAN JALAN
MASUK, DLL.
RONA TOPOGRAFI MERUPAKAN HASIL KEGIATAN GEODINAMIC MASA LALU SPT:
PEREGERAKAN TANH, KEGIATAN VULKANIK, GEOMORFOLOGI (PELAPUKAN,
EROSI). HAL INI BERARTI RONA TOPOGRAFI JUGA MENCERMINKAN RONA
GEOLOGI SECARA TIDAK LANGSUNG SEPERTI: KEKERASAN BATUAN, STRUKTUR
GEOLOGI, PERGERAKAN TANAH, DLL.
ļƒ  LOKASI YANG BAIK:
- UNTUK WADUK ADALAH PADA LEMBAH YANG LUAS DAN LANDAI.
- UNTUK TUBUH BENDUNGAN, PADA LEMBAH YANG TIDAK TERLALU LEBAR,
b. KONDISI GEOLOGI PONDASI:
JENIS DAN SIFAT BATUAN FONDASI, DAYA DUKUNG PONDASI, LONGSORAN SKALA
BESAR, STRUKTUR SESAR SEKALA BESAR, ADANYA MATERIAL YANG BERBAHAYA
SEPERTI ABU VULKANIK, LOGAM BERAT DIALIRAN SUNGAI, BIDANG-BIDANG
DISKONTINYUITAS ,DLL.
ļƒ  LOKASI YANG BAIK:
MEMILIKI BATUAN DASAR YANG KUAT DENGAN ENDAPAN SUNGAI YANG TIPIS.
c. PERTIMBANGAN LAIN
1). KESESUAIAN DENGAN RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH:
LOKASI BENDUNGAN SEBAIKNYA DEKAT DAERAH LAYANAN DAN MEMPUNYAI
DAERAH TANGKAPAN/TADAH HUJAN YANG CUKUP MEMADAI.
2). KAITANNYA DG MASYARAKAT DAN EKONOMI
PERTIMBANGKAN BESAR GANTI RUGI, PENGARUH THD LAHAN PERTANIAN,
PEMUKIMAN, FASILITAS UMUM, ASET BUDAYA, MONUMEN ALAM DLL
3). RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG
BENDUNGAN YG DIRENCANAKAN HENDAKNYA TERINTEGRASI DENGAN
PROYEK-PROYEK YANG SDH ADA DAN RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA
PANJANG
4). KELESTARIAN LINGKUNGAN
DALAM PEMILIHAN LOKASI DAN TIPE, PERTIMBANGKAN FENOMENA
PERUBAHAN DI DAERAH TANGKAPAN AIR DAN PEMBUSUKAN TUMBUHAN
AKIBAT PENGGENANGAN.
PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN TIPE
a. Tinggi bendungan
Untuk ketinggian < 30 m, biasa digunakan jenis yang sederhana
dan mudah pelaksanaanya yaitu tipe urugan homogin; untuk
tinggi >30 m biasa digunakan tipe zonal karena lebih dapat
ā€œmeredam rembesanā€ dengan adanya zona inti dan chimney
drain, disamping itu tipe ini memiliki stabilitas/kuat geser yang
lebih tinggi dengan dipakainya material yang memiliki kuat geser
yang tinggi dibagian zona luar (shell).
b. Material yang tersedia.
Kuantitas dan kwalitas material yang secara ekonomis tersedia
disekitar lokasi bendungan merupakan faktor yang sangat penting
dalam pemilihan tipe bendungan. Bendungan urugan
memerlukan material urugan dalam jumlah yang sangat besar.
Material tanah, pasir, krikil dan batu bongkah dapat digunakan
untuk bendungan urugan. Perencana harus membuat beberapa
alternatif tipe dgn pertimbangan utama pada ketersedian material.
Penggunaan material yang efektif dapat dimaksimalkan dengan
membuat zona urugan campuran.
c. Topografi
o Lembah sempit berbentuk huruf V dengan pondasi yang kuat cocok untuk
bendungan beton, untuk lembah yang lebar cocok untuk bendungan
urugan.Daerah dengan kemiringan yang terjal, kurang cocok untuk
bendungan dg zona kedap air miring dan tipe sekat krn dikhawatirkan akan
terjadi penurunan yang tidak merata dibagian tumpuan.
o Spillway ditempatkan secara terpisah dari tubuh bendungan
d. Geologi
Umumnya bendungan urugan dapat dibangun pada semua jenis pondasi,
kecuali tipe sekat dengan material batu (CFRD) tidak cocok digunakan
pada: batuan yang sudah berubah bentuk dan batuan lunak.
o Pondasi batuan lunak/tanah, adalah paling sesuai untuk tipe urugan tanah
homogin.
o Pondasi pasir kerikil yg lolos air dapt menggunakan tipe urugan homogin
atau zonal yang dikombinasi dengan blankit kedap air atau dinding halang
(cut-off wall).
o Pondasi batuan yang kuat, dengan lembah sempit cocok untuk bendungan
beton gaya berat, bila lereng tumpuan batuannya cukup keras pula cocok
untuk bendungan beton pelengkung (arch dam).
o Rim waduk cukup kedap, batuan gamping atau batuan lulus air
mengakibatkan bocornya waduk
e. Kondisi meteorologi
Material tanah sangat sensitif thd peningkatan kadar air
terutama pada musim hujan.Untuk daerah dg curah hujan
tinggi kurang cocok utk bendungan homogin atau urugan
yang menggunakan banyak material tanah.
f. Pemanfaatan waduk
Untuk muka air waduk yang sangat fluktuatif dengan fluktuasi
yang besar seperti waduk harian PLTA untuk beban puncak,
kurang cocok untuk bendungan urugan tanah.
Untuk bendungan pengendali banjir dengan fluktuasi yang
tidak terlalu besar seperti waduk harian dapat digunakan
bendungan urugan zonal atau sekat.
ļƒ  Dalam praktek, pertimbangan pemilihan tidak dilakukan
secara partial, tapi secara terpadu dari segala aspek.
RINGKASAN PEMILIHAN
LOKASI
ā€¢ Kondisi topografi,
ā€¢ Geologi fondasi, kedua tumpuan dan daerah
genangan,
ā€¢ Ketersediaan material timbunan,
ā€¢ Hidrologi dan iklim,
ā€¢ Lay-out/lokasi spillway, sal.pengelak, dll
ā€¢ Sedimentasi, pengaruhnya ke umur waduk
ā€¢ Metoda pengelakan sungai,
ā€¢ Masalah sosekbud
Ia. JENIS BEND 2018.ppt
Ia. JENIS BEND 2018.ppt
Ia. JENIS BEND 2018.ppt
Ia. JENIS BEND 2018.ppt
Ia. JENIS BEND 2018.ppt

More Related Content

What's hot

f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptxf870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
edisaputra49
Ā 
Irigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan airIrigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan air
abufaiza
Ā 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
ushfia
Ā 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Penataan Ruang
Ā 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Harun Ariesto Wijaya
Ā 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
AdiIndrayana
Ā 
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptxUJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
AndriKurniawan947574
Ā 
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihPertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
M Agphin Ramadhan
Ā 
Sistem Plumbing.ppt
Sistem Plumbing.pptSistem Plumbing.ppt
Sistem Plumbing.ppt
ReZkyRaHmansyah2
Ā 
Pelaksana Kontruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4.pptx
Pelaksana Kontruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4.pptxPelaksana Kontruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4.pptx
Pelaksana Kontruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4.pptx
naenunishikmawati
Ā 
PPT Talud.pptx
PPT Talud.pptxPPT Talud.pptx
PPT Talud.pptx
HafidzMan
Ā 
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdfMateri Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
IrzadRochmad
Ā 
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
PT. Pesona Design
Ā 
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
MinzorusSunan
Ā 
Paparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdfPaparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdf
herusujatmiko2
Ā 
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptxPelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
indrahk
Ā 
Rekling08 amdal
Rekling08 amdalRekling08 amdal
Rekling08 amdal
Arif Rahman
Ā 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
RizalYogaPrasetya
Ā 
Perhitungan Beton Bertulang
Perhitungan Beton BertulangPerhitungan Beton Bertulang
Perhitungan Beton Bertulang
Asep Nuroni
Ā 
presentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxpresentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptx
PRASADJA1
Ā 

What's hot (20)

f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptxf870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
Ā 
Irigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan airIrigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan air
Ā 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Ā 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Ā 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Ā 
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.pptPCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
PCM Contoh Paparan Presentasi.ppt
Ā 
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptxUJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
Ā 
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihPertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Ā 
Sistem Plumbing.ppt
Sistem Plumbing.pptSistem Plumbing.ppt
Sistem Plumbing.ppt
Ā 
Pelaksana Kontruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4.pptx
Pelaksana Kontruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4.pptxPelaksana Kontruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4.pptx
Pelaksana Kontruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM jenjang 4.pptx
Ā 
PPT Talud.pptx
PPT Talud.pptxPPT Talud.pptx
PPT Talud.pptx
Ā 
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdfMateri Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Materi Sosialisasi 2022 - BBWS Brantas.pdf
Ā 
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Ā 
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
PPT Seminar Proposal Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Surabay...
Ā 
Paparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdfPaparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdf
Ā 
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptxPelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
Ā 
Rekling08 amdal
Rekling08 amdalRekling08 amdal
Rekling08 amdal
Ā 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
Ā 
Perhitungan Beton Bertulang
Perhitungan Beton BertulangPerhitungan Beton Bertulang
Perhitungan Beton Bertulang
Ā 
presentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptxpresentasi jembatan.pptx
presentasi jembatan.pptx
Ā 

Similar to Ia. JENIS BEND 2018.ppt

20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
ErvanKamal2
Ā 
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptxPROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
AnggaHidayat11
Ā 
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptxTopik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Jonathan417691
Ā 
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptxKuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
NadnosWolfrider
Ā 
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Putu Indra Mahatrisna
Ā 
pengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptpengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.ppt
FakhrulRozi26
Ā 
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdfnew KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
AdityaBimaPutra1
Ā 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
AkilaZaalan
Ā 
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
zafeen zafeen
Ā 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
nugrohomochamad1984
Ā 
Kegiatan ekonomi dan impak alam sekitar
Kegiatan ekonomi dan impak alam sekitarKegiatan ekonomi dan impak alam sekitar
Kegiatan ekonomi dan impak alam sekitarcikgu_rashid
Ā 
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptxBAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
OperasiPemeliharaan
Ā 
K3_listrik_1.ppt
K3_listrik_1.pptK3_listrik_1.ppt
K3_listrik_1.ppt
Jack132330
Ā 
K3_listrik_1.ppt
K3_listrik_1.pptK3_listrik_1.ppt
K3_listrik_1.ppt
MTaufik23
Ā 
geomorfologi
geomorfologigeomorfologi
geomorfologi
Meggi Octavira
Ā 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
ArieMahardikaPageno
Ā 
Perencanaan mck
Perencanaan mckPerencanaan mck
Perencanaan mck
Edwin Muhammad
Ā 

Similar to Ia. JENIS BEND 2018.ppt (20)

Management lingk
Management lingkManagement lingk
Management lingk
Ā 
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
Ā 
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptxPROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
Ā 
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptxTopik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Topik & Penjelasan Rinci Waduk Jatiluhur.pptx
Ā 
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptxKuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Ā 
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...
Ā 
pengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.pptpengelolaan_lingkungan.ppt
pengelolaan_lingkungan.ppt
Ā 
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdfnew KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
Ā 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
Ā 
Kebijakan Pengawasan
Kebijakan PengawasanKebijakan Pengawasan
Kebijakan Pengawasan
Ā 
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
6 A,(19 2)Pembangunan Lestari Dan Pengurusan As
Ā 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
Ā 
Kegiatan ekonomi dan impak alam sekitar
Kegiatan ekonomi dan impak alam sekitarKegiatan ekonomi dan impak alam sekitar
Kegiatan ekonomi dan impak alam sekitar
Ā 
SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1
Ā 
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptxBAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
BAHAN_TAYANG_AKNOP_Bendungan.pptx
Ā 
K3_listrik_1.ppt
K3_listrik_1.pptK3_listrik_1.ppt
K3_listrik_1.ppt
Ā 
K3_listrik_1.ppt
K3_listrik_1.pptK3_listrik_1.ppt
K3_listrik_1.ppt
Ā 
geomorfologi
geomorfologigeomorfologi
geomorfologi
Ā 
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptxInspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Inspeksi_dan_Pemeliharaan_Drainase (1).pptx
Ā 
Perencanaan mck
Perencanaan mckPerencanaan mck
Perencanaan mck
Ā 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Ā 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Ā 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Ā 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Ā 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Ā 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā 

Ia. JENIS BEND 2018.ppt

  • 2. PENDAHULUAN - BENDUNGAN DISAMPING MEMILIKI MANFAAT YANG BESAR, JUGA MENYIMPAN POTENSI BAHAYA YANG BESAR PULA. BENDUNGAN YANG RUNTUH AKAN MENIMBULKAN BANJIR BANDANG YANG AKAN MENGAKIBATKAN TIMBULNYA KORBAN JIWA, HARTA BENDA DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN YANG SANGAT PARAH DIDAERAH HILIR. - OLEH KARENANNYA DESAIN BENDUNGAN HARUS AMAN ATAU LAYAK TEKNIS - BENDUNGAN DIANGGAP AMAN APABILA PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAANNYA TELH DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KONSEPSI DAN KAIDAH-KAIDAH KEAMANAN BENDUNGAN YANG TERTUANG DALAM NSPM. - AGAR DIPEROLEH DESAIN BENDUNGAN YANG AMAN: 1). PERENCANA DAN PENGAWAS PEKERJAAN DESAIN HARUS BENAR-BENAR MEMAHAMI FILOSOFI DESAIN BENDUNGAN, SERTA KONSEPSI DAN KAIDAH-KAIDAH KEAMANAN BENDUNGAN YANG TERTUANG DALAM BERBAGAI NSPM. 2). PERENCANAAN BENDUNGAN HARUS DILAKSANAKAN TAHAP DEMI TAHAP SEBAGAIMANA DIATUR PADA PS 26 PP29/2000 DAN HARUS MENGACU PADA NSPM (LIHAT: AYAT 2, PS 63 UU 7/2004 TENTANG SDA) 3). KERANGKA ACUAN KERJA HARUS RINCI, JELAS dan LENGKAP 4). DLL.
  • 3. POKOK BAHASAN ļ¶Landasan Hukum ā€¢ Undang-undang RI nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, mengatur: kegagalan konstruksi dan bangunan. ā€¢ Undang-Undang RI nomor 7 tahun 2004, tentang SDA: ļƒ  pasal 58 mengenai pengendalian daya rusak air pada sungai, danau, waduk dan/atau bendungan, rawa, cekungan air tanah, system irigasi, air hujan dan air laut yang berada di darat. ā€¢ Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2000, tentang Peran Masyarakayat Jasa Konstruksi ļƒ  Ps 15: Tenaga kerja konstr harus mengikuti sertifikasi keterampilan kerja atau sertifikasi keahlian kerja.--> digantikan PP 4 tahun 2010. PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN
  • 4. POKOK BAHASAN ā€¢ Peraturan Pemerintah RI nomor 29 tahun 2000, tentang Penyelenggaran Jasa Konstruksi ļƒ  Ps 26: perencanaan pek konstr dg risiko sedang, harus dilakukan studi kelayakan, perenc umum dan perenc teknik. Ps 29: pekerjaan tertentu (bendunga, listrik, nukli) wajib dilakukan uji coba atau disahkan oleh instansi yang berwenang (yang membidangi: pengairan, pembangkit listrik, kenukliran). ā€¢ Peraturan Pemerintah RI no.37 tahun 2010 tentang Bendungan. ā€¢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 98/KPTS/1993 tentang Organisasi Keamanan Bendungan. ā€¢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 72 tahun 1977 jo Kepmen.Kimpraswil nomor 296/KPTS/M/2001 tentang Keamanan Bendungan. ā€¢ Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah nomor 413/KPTS/M/2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Keamanan Bendungan. ā€¢ SNI no.1731-1989-F Tata Cara Keamanan Bendungan ļ¶ Landasan Hukum PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN
  • 5. POKOK BAHASAN ļ¶ Persetujuan dan Izin Dalam Rangka Keamanan Bendungan PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN No. Jenis kajian Jenis persetujuan dan izin 1. Kajian desain Persetujuan desain ļƒ izin pelaks konstruksi 2. Kajian pelak konstruksi (+ kesiapan OP) Persetujuan pengisian awal wdk ļƒØ Izin pengisian awal waduk 3. Kajian pelaksanaan pengi- sian awal waduk Persetujuan pengoperasian bendungan,ļƒ Izin operasi 4. Kajian penghapusan fungsi bendungan Persetujuan penghapusan fungsi bendungan ļƒ izin peng hapusan fungsi
  • 6. POKOK BAHASAN ļ¶Kewajiban Pemilik Bendungan ā€¢ Mengadakan, memelihara dan memantau instrumentasi keamanan bendungan, serta mencatat dan mengevaluasi datanya. ā€¢ Mengatur agar bendungan selalu berada didalam pemantauan satuan yang bertugas melakukan pemantauan perilaku bendungan. ā€¢ Melaksanakan pemeriksaan berkala biasa dan luar biasa yang dilakukan oleh satuan tersebut sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun, melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Balai Keamanan Bendungan, serta sekurang-kurangnya setiap 5 tahun sekali menyelenggarakan pemeriksaan besar beserta evaluasi keamanan bendungan secara menyeluruh. PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN
  • 7. POKOK BAHASAN ā€¢ Pemilik bendungan harus menyiapkan sistem penanganan kondisi darurat, seperti sistem gawar darurat, organisasi dan staf yang terlatih, peralatan dan bahan untuk penanganan kondisi darurat, serta panduan / rencana tindak darurat (RTD). ā€¢ Dalam kondisi bendungan sudah tidak digunakan lagi atau tidak dapat berfungsi lagi, maka pemilik bendungan harus menyiapkan desain penghapusan dan kemudian melaksanakan penghapusan fungsi bendungan. ļ¶Kewajiban Pemilik Bendungan PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN
  • 8. POKOK BAHASAN ļ¶Konsepsi Keamanan Bendungan Konsepsi keamanan bendungan di Indonesia memiliki tiga pilar seperti yang terdiri dari : - Pilar 1 : keamanan struktur dan operational - Pilar 2 : pemantauan dan pemeliharaan - Pilar 3 : konsepsi dan kesiapan tanggap darurat (RTD) PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN
  • 9. POKOK BAHASAN KEAMANAN BENDUNGAN PEMANTAUAN DAN PEMELIHARAAN KEAMANAN STRUKTUR dan OPERASIONAL KONSEPSI dan KESIAPAN TANGGAP DARURAT DESAIN DAN KONSTRUKSI LAYAK TEKNIS DIDUKUNG PEMERIKSAAN RUTIN, BERKALA, LUAR BIASA SELALU SIAP MENGHADAPI KONDISI TERBURUK ļ¶Konsepsi Keamanan Bendungan PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN
  • 10. POKOK BAHASAN ļ¶Keamanan Struktur PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN Agar keamanan struktur bendungan tercapai, desain bendungan harus layak teknis, memenuhi 3 kreteria pokok : 1. Aman terhadap semua beban kerja pada segala kondisi operasi. 2. Aman terhadap kegagalan hidrolik (hydraulic failure) 3. Aman terhadap kegagalan akibat rembesan (seepage failure)
  • 11. POKOK BAHASAN ļ¶Pemantauan dan Pemeliharaan PENGATURAN KEAMANAN BENDUNGAN KONSEPSI KEAMANAN BENDUNGAN PENGUKURAN / PEMBACAAN PEMERIKSAA N / INSPEKSI UJI OPERASI -Tekanan pori, up lift. -Deformasi -Rembesan Rutin: -Harian -Mingguan -Bulanan Berkala: -Tahunan -5 tahunan Luar biasa/ khusus: Gempa,topan, kondisi khusus Peralatan Hidromekanikal, Gawar banjir Minimal 1x/thn
  • 13.
  • 14. PENGERTIAN Bangunan air adalah fasilitas yang perlu dibangun untuk pemanfaatan dan pengendalian suatu sistem pengairan, antara lain bangunan sadap, bangunan silang, tanggul penutup dan tanggul banjir, tembok penahan dan lain-lain. Bangunan pelengkap adalah fasilitas yang dibangun pada suatu bendungan yang berkemampuan untuk mengambil dan mengeluarkan air; antara lain bangunan pelimpah untuk menjaga keamanan bendungan, bangunan pengeluaran untuk memenuhi fungsi bendungan, bangunan pengeluaran untuk pemeliharaan aliran di bagian hilir, bangunan pengeluaran untuk inspeksi, perbaikan, operasi dan pemeliharaan Bendungan adalah setiap penahan buatan, jenis urugan atau jenis lainnya, yang menampung air termasuk tailing dam atau dapat menampung air, baik secara alamiah maupun buatan, termasuk fondasi, ebatmen, bangunan pelengkap dan peralatannya. Bendungan tipe urugan adalah bendungan yang terbuat dari bahan urugan dari borowarea (borrow area) yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator roller atau alat pemadat lainnya yang sesuai pada setiap hamparan dengan tebal tertentu.
  • 15. bendungan pengelak bangunan penahan buatan, jenis urugan atau jenis lainnya untuk mengalihkan aliran selama pelaksanaan konstruksi bendungan Waduk adalah wadah yang dapat menampung air baik secara alamiah maupun buatan karena dibangunnya bendungan
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 23. KRITERIA BENDUNGAN BESAR: 1) Tinggi bendungan 15 m atau lebih, diukur dari fondasi terdalam, mempunyai kapasitas tampung sekurang- kurangnya 100.000 m3. 2) Tinggi bendungan antara 10 ā€“ 15 m yang diukur dari fondasi terdalam, mempunyai panjang puncak tidak kurang dari 500 m, atau mempunyai kapasitas tampungan sekurang- kurangnya 500.000 m3, atau debit banjir maksimum yang diperhitungkan tidak kurang dari 1.000 m3/detik. 3) Bendungan lainnya yang mempunyai potensi bahaya tinggi, atau mempunyai kesulitan khusus pada fondasi, atau bendungan yang didesain menggunakan teknologi baru.
  • 24. BAGAIMANA BATASAN EMBUNG ? 1. MENURUT ā€œPEDOMAN KRITERIA DESAIN EMBUNG KECIL UNTUK DAERAH SEMI KERING DI INDONESIAā€, DEPT.PU TAHUN 1997 (OLEH: IBNU KASIRO DKK): ā€¢ TINGGI TUBUH EMBUNG: - UNTUK TIPE URUGAN MAKSIMUM =10 M , - UNTUK TIPE GRAVITI ATAU KOMPOSIT MAKSIMUM 6 M, DIMANA TINGGI EMBUNG DIUKUR DARI PERMUKAAN GALIAN PONDASI TERDALAM HINGGA PUNCAK TUBUH EMBUNG. ā€¢ KAPASITAS TAMPUNG EMBUNG: MAKSIMUM 100.000 M3. ā€¢ LUAS DAERAH TADAH HUJAN: MAKSIMUM100 HA = 1 KM2.
  • 25.
  • 26.
  • 27. ISTILAH DAN PENGERTIAN Extra Flood W.L. EL. 139.1 m Design Flood W.L. EL. 138.3 m Crest of Dam EL. 142.0 m 13.4 % Lost Sedimentatio 0.9% Lost 49.1% Lost Irrigation & Hydroprower 440 x 10 6 m 3 Flood Control 220 x 10 6 m 3 Sediment Storage Capacity 120 x 106 m3 Control W.L. EL. 135.3 m Normal H. W.L. EL. 136.0 m L.W.L. EL. 127.0 m
  • 28. JENIS BENDUNGAN 1) Urugan tanah homogin, 2) Urugan batu : zonal dan U/S facing, 3) Beton/pasangan batu : - arch, - gravity, - buttress 4) Komposit, urugan tanah dan beton
  • 29.
  • 30. TUJUAN PEMBANGUNAN, PEMILIHAN TIPE DAN LOKASI TUJUAN DAN MANFAAT
  • 31.
  • 33. GRAVITY DAM ā€¢ Batuan harus bagus dengan sedikit kekar, baik fondasi maupn tumpuan ā€¢ Formasi batuan dan elastis, shg.deformasi dapat diprediksi dgn. Teori elastisitas ā€¢ Kontak yang baik antara beton dengan fondasi dan kedua tumpuan ā€¢ Uplift didesain mengikuti SNI ā€¢ Tegangan internal akibat susut dan panas harus dikontrol ā€¢ Teg.maks pada constr.joint dikontrol, analisis FEM ā€¢ Maximum earthquake acceleration, lihat SNI
  • 34.
  • 35.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42. BENDUNGAN BUSUR (ARCH DAM) o Semua beban horisontal dari air dipikul oleh kedua tumpuan akibat ā€œarch actionā€; berat sendiri bendungan dan beban vertical air (pada dinding hulu yang miring) dipikul oleh fondasi oleh ā€œcantilever actionā€. o Beban-beban yang diperhitungkan dalam desain : ļƒ¼Berat sendiri ļƒ¼Beban air ļƒ¼Uplift ļƒ¼Temperatur, terutama perbedaan anatara musim panas dan dingin
  • 43.
  • 45.
  • 47.
  • 49.
  • 51. BENDUNGAN URUGAN BATU(ROCK FILL) Analisis dan perhitungan mencakup : ļ± Stabilitas statis ļ± Stabilitas dinamis ļ± Analisis rembesan
  • 52.
  • 53. EXCESSIVE SEEPAGE THROUGH AN EMBANKMENT
  • 54. FONDASI BENDUNGAN URUGAN TANAH 1) Batuan : daya dukung cukup baik,perlu perhatian thd zona lemah dari sesar, sisipan lempung, atau rekahan dan kekar (joints), memerlukan perbaikan fondasi (grouting) 2) Pasir kasar + garavel : lulus air, perlu perbaikan fondasi, misalnya dinding halang, soil-bentonite slurry, cut-off, dll. 3) Pasir halus-sedang seragam : pervious-semi pervious, kepadatan relatif < 65%, potensi likuifaksi, bila mungkin dibuang semua atau dipadatkan denagn alat khusus (heavy compaction) 4) Lempung, plastisitas tinggi : kuat geser rendah dan proses konsolidasi lama, masalah stabilitas lereng (lereng sangat landai) 5) Lapisan tipis di atas fondasi porous : peningkatan tekanan air pori (rembesan) pada kaki bendunangan, potensi boilin atau piping
  • 55. POSISI DAN KETEBALAN INTI (CORE) 1) Ketebalan minimum inti, ditentukan dari besar rembesan yang diijinkan dan FK thd piping. Inti yang terlalu tipis potensi retak dan ā€œarching actionā€ dan mengakibatkan ā€œhydraulic fracturingā€ 2) Menurut Sherard (1976) : - Inti dengan lebar 30 ā€“ 50% dari tinggi air (head) cukup memuaskan, sesuai untuk semua jenis tanah - Inti dengan lebar 15 ā€“ 20% H, cukup tipis, harus diimbangi dengan desain filter dan lebar yang cukup - Lebar inti < 10%, terlalu tipis, tidak digunakan
  • 56. Bentuk Geometri inti Central core : - mudah dalam pelaksanaan pemadatan - Kemungkinan adanya tambahan grouting - Tekanan tanah yang besar pada bidang kontak dengan fondasi, dapat mengurangi rembesan/bocoran Upstream Inclined Core : - Sebagian besar inti di bawah inti yang miring bebas dari pengaruh gaya- gaya rembesan - Bidang longsor memotong sebagian kecil inti yang miring pada kondisi steady seepage dan memotong sebagian besar inti pada kondisi surut cepat - Sulit dilakukan tambahan grouting pasca konstruksi
  • 57. ZONE DESCRIPTION 1 Core 2 Filter or Drain 3 Transition 4 Fill 5 Shell 6 Upstream Transition (gravel or riprap) 7 Upstream Slope Protection (typically riprap) 8 Downstream Slope Protection
  • 58.
  • 59. CONTOH BENDUNGAN URUGAN TANAH HOMOGiN DENGAN BERBAGAI KETINGGIAN DAN SISTEM DRAINASINYA
  • 60. PEMILIHAN LOKASI DAN TIPE BENDUNGAN PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN LOKASI: a. KONDISI TOPOGRAFI: BENTUK DAN LEBAR PENAMPANG MELINTANG DAN MEMANJANG LEMBAH, BENTUK KOLAM WADUK, KEMIRINGAN TEBING SUNGAI, DLL. KONDISI TOPOGRAFI AKAN BERPENGARUH PADA PANJANG TUBUH BENDUNGAN, VOL TAMPUNGAN, PENEMPATAN BANGUNAN PELENGKAP, KEMUDAHAN JALAN MASUK, DLL. RONA TOPOGRAFI MERUPAKAN HASIL KEGIATAN GEODINAMIC MASA LALU SPT: PEREGERAKAN TANH, KEGIATAN VULKANIK, GEOMORFOLOGI (PELAPUKAN, EROSI). HAL INI BERARTI RONA TOPOGRAFI JUGA MENCERMINKAN RONA GEOLOGI SECARA TIDAK LANGSUNG SEPERTI: KEKERASAN BATUAN, STRUKTUR GEOLOGI, PERGERAKAN TANAH, DLL. ļƒ  LOKASI YANG BAIK: - UNTUK WADUK ADALAH PADA LEMBAH YANG LUAS DAN LANDAI. - UNTUK TUBUH BENDUNGAN, PADA LEMBAH YANG TIDAK TERLALU LEBAR, b. KONDISI GEOLOGI PONDASI: JENIS DAN SIFAT BATUAN FONDASI, DAYA DUKUNG PONDASI, LONGSORAN SKALA BESAR, STRUKTUR SESAR SEKALA BESAR, ADANYA MATERIAL YANG BERBAHAYA SEPERTI ABU VULKANIK, LOGAM BERAT DIALIRAN SUNGAI, BIDANG-BIDANG DISKONTINYUITAS ,DLL. ļƒ  LOKASI YANG BAIK: MEMILIKI BATUAN DASAR YANG KUAT DENGAN ENDAPAN SUNGAI YANG TIPIS.
  • 61. c. PERTIMBANGAN LAIN 1). KESESUAIAN DENGAN RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH: LOKASI BENDUNGAN SEBAIKNYA DEKAT DAERAH LAYANAN DAN MEMPUNYAI DAERAH TANGKAPAN/TADAH HUJAN YANG CUKUP MEMADAI. 2). KAITANNYA DG MASYARAKAT DAN EKONOMI PERTIMBANGKAN BESAR GANTI RUGI, PENGARUH THD LAHAN PERTANIAN, PEMUKIMAN, FASILITAS UMUM, ASET BUDAYA, MONUMEN ALAM DLL 3). RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG BENDUNGAN YG DIRENCANAKAN HENDAKNYA TERINTEGRASI DENGAN PROYEK-PROYEK YANG SDH ADA DAN RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG 4). KELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PEMILIHAN LOKASI DAN TIPE, PERTIMBANGKAN FENOMENA PERUBAHAN DI DAERAH TANGKAPAN AIR DAN PEMBUSUKAN TUMBUHAN AKIBAT PENGGENANGAN.
  • 62. PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN TIPE a. Tinggi bendungan Untuk ketinggian < 30 m, biasa digunakan jenis yang sederhana dan mudah pelaksanaanya yaitu tipe urugan homogin; untuk tinggi >30 m biasa digunakan tipe zonal karena lebih dapat ā€œmeredam rembesanā€ dengan adanya zona inti dan chimney drain, disamping itu tipe ini memiliki stabilitas/kuat geser yang lebih tinggi dengan dipakainya material yang memiliki kuat geser yang tinggi dibagian zona luar (shell). b. Material yang tersedia. Kuantitas dan kwalitas material yang secara ekonomis tersedia disekitar lokasi bendungan merupakan faktor yang sangat penting dalam pemilihan tipe bendungan. Bendungan urugan memerlukan material urugan dalam jumlah yang sangat besar. Material tanah, pasir, krikil dan batu bongkah dapat digunakan untuk bendungan urugan. Perencana harus membuat beberapa alternatif tipe dgn pertimbangan utama pada ketersedian material. Penggunaan material yang efektif dapat dimaksimalkan dengan membuat zona urugan campuran.
  • 63. c. Topografi o Lembah sempit berbentuk huruf V dengan pondasi yang kuat cocok untuk bendungan beton, untuk lembah yang lebar cocok untuk bendungan urugan.Daerah dengan kemiringan yang terjal, kurang cocok untuk bendungan dg zona kedap air miring dan tipe sekat krn dikhawatirkan akan terjadi penurunan yang tidak merata dibagian tumpuan. o Spillway ditempatkan secara terpisah dari tubuh bendungan d. Geologi Umumnya bendungan urugan dapat dibangun pada semua jenis pondasi, kecuali tipe sekat dengan material batu (CFRD) tidak cocok digunakan pada: batuan yang sudah berubah bentuk dan batuan lunak. o Pondasi batuan lunak/tanah, adalah paling sesuai untuk tipe urugan tanah homogin. o Pondasi pasir kerikil yg lolos air dapt menggunakan tipe urugan homogin atau zonal yang dikombinasi dengan blankit kedap air atau dinding halang (cut-off wall). o Pondasi batuan yang kuat, dengan lembah sempit cocok untuk bendungan beton gaya berat, bila lereng tumpuan batuannya cukup keras pula cocok untuk bendungan beton pelengkung (arch dam). o Rim waduk cukup kedap, batuan gamping atau batuan lulus air mengakibatkan bocornya waduk
  • 64. e. Kondisi meteorologi Material tanah sangat sensitif thd peningkatan kadar air terutama pada musim hujan.Untuk daerah dg curah hujan tinggi kurang cocok utk bendungan homogin atau urugan yang menggunakan banyak material tanah. f. Pemanfaatan waduk Untuk muka air waduk yang sangat fluktuatif dengan fluktuasi yang besar seperti waduk harian PLTA untuk beban puncak, kurang cocok untuk bendungan urugan tanah. Untuk bendungan pengendali banjir dengan fluktuasi yang tidak terlalu besar seperti waduk harian dapat digunakan bendungan urugan zonal atau sekat. ļƒ  Dalam praktek, pertimbangan pemilihan tidak dilakukan secara partial, tapi secara terpadu dari segala aspek.
  • 65. RINGKASAN PEMILIHAN LOKASI ā€¢ Kondisi topografi, ā€¢ Geologi fondasi, kedua tumpuan dan daerah genangan, ā€¢ Ketersediaan material timbunan, ā€¢ Hidrologi dan iklim, ā€¢ Lay-out/lokasi spillway, sal.pengelak, dll ā€¢ Sedimentasi, pengaruhnya ke umur waduk ā€¢ Metoda pengelakan sungai, ā€¢ Masalah sosekbud