1) Sumber daya hutan berperan penting dalam perekonomian Indonesia, antara lain dengan menyediakan devisa, modal awal pembangunan, dan jasa lingkungan. 2) Hutan di masa depan diharapkan terus memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan ekologi melalui berbagai hasil hutan, pelestarian lingkungan, dan pariwisata. 3) Peran hutan mencakup pengendalian air, penyerap karbon, dan penyediaan air bagi masyarakat se
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan hutan akibat penebangan berlebihan, fungsi-fungsi penting hutan, dan upaya pelestarian hutan melalui program Hutan Tanaman Industri dan Hutan Desa. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat mengenai upaya optimalisasi sumber daya hutan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Makalah ini membahas tentang konservasi kawasan, mencakup definisi konservasi dan bentuk-bentuknya, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan konservasi, serta cara menanggulangi permasalahan tersebut.
Makalah ini membahas upaya pelestarian hutan untuk mencegah pemanasan global. Hutan memiliki fungsi penting sebagai paru-paru bumi dan merupakan sumber daya alam yang perlu dilestarikan. Kerusakan hutan seperti kebakaran dan penebangan liar perlu dicegah karena berdampak buruk bagi lingkungan dan iklim.
Paragraf pertama membahas latar belakang masalah illegal logging di Indonesia, termasuk dampaknya terhadap lingkungan dan ekosistem. Paragraf berikutnya membahas tujuan makalah ini yaitu mengetahui dampak dan kaitan illegal logging dengan etika lingkungan. Pembahasan selanjutnya membahas teori-teori terkait illegal logging dan fungsi-fungsi hutan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan lebih lama di rumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar, managed care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang besar bila salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerlukan izin operasional. Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah antara lain : Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.
Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk membuat Rancangan Ide Pelayanan Home Care pada Rumah Sakit Swasta di Masa Depan, untuk membantu program rumah sakit pemerintah yang telah dijalankan selama ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan karya tulis ilmuah ini adalah bagaimana rancangan program pelayanan home care rumah sakit swasta di masa depan?
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya pelayanan keperawatan secara menyeluruh, efektif dan efisien yang berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.
2. Tujuan khusus
a. Memenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko- sosial- spiritual) secara mandiri.
b. Meningkatkan kemandir
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan hutan akibat penebangan berlebihan, fungsi-fungsi penting hutan, dan upaya pelestarian hutan melalui program Hutan Tanaman Industri dan Hutan Desa. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat mengenai upaya optimalisasi sumber daya hutan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
Makalah ini membahas tentang konservasi kawasan, mencakup definisi konservasi dan bentuk-bentuknya, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan konservasi, serta cara menanggulangi permasalahan tersebut.
Makalah ini membahas upaya pelestarian hutan untuk mencegah pemanasan global. Hutan memiliki fungsi penting sebagai paru-paru bumi dan merupakan sumber daya alam yang perlu dilestarikan. Kerusakan hutan seperti kebakaran dan penebangan liar perlu dicegah karena berdampak buruk bagi lingkungan dan iklim.
Paragraf pertama membahas latar belakang masalah illegal logging di Indonesia, termasuk dampaknya terhadap lingkungan dan ekosistem. Paragraf berikutnya membahas tujuan makalah ini yaitu mengetahui dampak dan kaitan illegal logging dengan etika lingkungan. Pembahasan selanjutnya membahas teori-teori terkait illegal logging dan fungsi-fungsi hutan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan lebih lama di rumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar, managed care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang besar bila salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerlukan izin operasional. Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah antara lain : Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.
Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk membuat Rancangan Ide Pelayanan Home Care pada Rumah Sakit Swasta di Masa Depan, untuk membantu program rumah sakit pemerintah yang telah dijalankan selama ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan karya tulis ilmuah ini adalah bagaimana rancangan program pelayanan home care rumah sakit swasta di masa depan?
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya pelayanan keperawatan secara menyeluruh, efektif dan efisien yang berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.
2. Tujuan khusus
a. Memenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko- sosial- spiritual) secara mandiri.
b. Meningkatkan kemandir
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaJNE
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah karena letak geografis dan iklim yang mendukung. Kekayaan alam tersebut meliputi sumber daya hayati seperti tumbuhan dan hewan serta non-hayati seperti mineral. Pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia bermanfaat untuk pangan, obat-obatan, bahan baku industri, dan pendapatan negara.
Dokumen tersebut membahas prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis budidaya mangrove di Kabupaten Karawang. Mangrove memiliki fungsi ekologi penting sebagai habitat biota laut dan penyangga pantai, namun luasnya mengalami penurunan akibat konversi lahan dan eksploitasi berlebihan. Diperlukan pengelolaan berkelanjutan yang melestarikan mangrove serta memberdayakan masyarakat pesisir secara ekonomis.
rangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hidupArini Dina Hanifa
Dokumen tersebut membahas tentang masalah lingkungan hidup dan kependudukan di Indonesia. Unsur-unsur lingkungan hidup mencakup abiotik (tanah, udara, air) dan biotik (produsen, konsumen). Masalah lingkungan seperti kerusakan lahan dan pencemaran air dan udara. Upaya pelestarian lingkungan meliputi rehabilitasi lahan kritis dan mencegah pencemaran. Masalah kependudukan di Indonesia adalah pertumbuhan penduduk cepat, per
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup di Indonesia. Ada beberapa masalah lingkungan hidup seperti pencemaran sungai, laut, dan tanah serta kerusakan hutan. Penyebab masalah tersebut adalah aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup seperti penerapan teknologi ramah lingkungan dan keterlibatan masyar
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan sumber daya alam akibat eksploitasi berlebihan oleh manusia dan bencana alam, serta pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup bagi generasi masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang alih fungsi lahan hutan menjadi lahan lain, penyebabnya, dan peran hutan dalam menjaga lingkungan. Alih fungsi lahan hutan umumnya disebabkan oleh tekanan penduduk dan faktor ekonomi seperti kebutuhan lahan pertanian, kayu, pemukiman, dan tambang. Hutan berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan melalui fungsi hidrologi, penyerapan karbon, dan keanekaragaman hay
Pemanfaatan potensi keayaan alam wilayah indonesiaJNE
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah karena letak geografis dan iklim yang mendukung. Kekayaan alam tersebut meliputi sumber daya hayati seperti tumbuhan dan hewan serta non-hayati seperti mineral. Pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia bermanfaat untuk pangan, obat-obatan, bahan baku industri, dan pendapatan negara.
Dokumen tersebut membahas prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis budidaya mangrove di Kabupaten Karawang. Mangrove memiliki fungsi ekologi penting sebagai habitat biota laut dan penyangga pantai, namun luasnya mengalami penurunan akibat konversi lahan dan eksploitasi berlebihan. Diperlukan pengelolaan berkelanjutan yang melestarikan mangrove serta memberdayakan masyarakat pesisir secara ekonomis.
rangkuman IPS kelas 8 permasalahan lingkungan hidupArini Dina Hanifa
Dokumen tersebut membahas tentang masalah lingkungan hidup dan kependudukan di Indonesia. Unsur-unsur lingkungan hidup mencakup abiotik (tanah, udara, air) dan biotik (produsen, konsumen). Masalah lingkungan seperti kerusakan lahan dan pencemaran air dan udara. Upaya pelestarian lingkungan meliputi rehabilitasi lahan kritis dan mencegah pencemaran. Masalah kependudukan di Indonesia adalah pertumbuhan penduduk cepat, per
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup di Indonesia. Ada beberapa masalah lingkungan hidup seperti pencemaran sungai, laut, dan tanah serta kerusakan hutan. Penyebab masalah tersebut adalah aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup seperti penerapan teknologi ramah lingkungan dan keterlibatan masyar
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan sumber daya alam akibat eksploitasi berlebihan oleh manusia dan bencana alam, serta pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup bagi generasi masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang alih fungsi lahan hutan menjadi lahan lain, penyebabnya, dan peran hutan dalam menjaga lingkungan. Alih fungsi lahan hutan umumnya disebabkan oleh tekanan penduduk dan faktor ekonomi seperti kebutuhan lahan pertanian, kayu, pemukiman, dan tambang. Hutan berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan melalui fungsi hidrologi, penyerapan karbon, dan keanekaragaman hay
Teks ini membahas pentingnya melestarikan hutan mangrove di Delta Mahakam, Kalimantan Timur. Hutan mangrove telah banyak dikonversi menjadi tambak udang dan ikan, menyebabkan berkurangnya luas hutan mangrove hingga 60%. Teks ini menyarankan pendekatan strategis untuk mengendalikan konversi hutan mangrove, seperti program pemulihan hutan mangrove.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hidup di Indonesia. Ada beberapa masalah lingkungan hidup seperti pencemaran sungai, laut, dan tanah serta kerusakan hutan. Penyebab masalah tersebut adalah aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup seperti penerapan teknologi ramah lingkungan dan keterlibatan masyar
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
Ekosistem Hutan Mangrove atau lebih dikenal juga dengan sebutan Hutan Bakau atau mangal merupakan salah satu ekosistem penting yang membangun dan menyokong keberadaan wilayah pesisir.
Jenis - Jenis Perubahan Hutan (Pengetahuan Lingkungan) by Muhammad KennedyMuhammad Kennedy Ginting
Jenis - Jenis Perubahan Hutan merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Pengetahuan Lingkungan. Disini akan membahas tentang lignkungan pada saat sekarang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Hutan mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dan menyediakan habitat bagi beragam satwa. Namun, pemanfaatan berlebihan dan konversi lahan telah menyebabkan kerusakan ekosistem. Diperlukan upaya konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan untuk melestarikan fungsi ekologis hutan mangrove.
Rahthino Giovanni - Akibat Konversi Hutan [41615110071]Rahthino Giovanni
Dokumen tersebut membahas tentang konversi hutan dan akibatnya. Konversi hutan adalah penggunaan lahan hutan untuk tujuan selain kehutanan seperti transmigrasi, pertambangan, perkebunan dan peternakan. Akibat dari konversi hutan antara lain berkurangnya curah hujan, meningkatnya banjir dan erosi, serta kerusakan ekosistem. Secara keseluruhan konversi hutan dapat menimbulkan banyak kerugian
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai alat musik tradisional Indonesia beserta asal daerah dan cara memainkannya. Terdapat 20 alat musik yang dijelaskan masing-masing memiliki jenis bunyi yang berbeda seperti aerofon, membranofon, kordofon, dan ideofon. Alat-alat musik tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Cerita ini menceritakan tentang Hang Tuah, seorang pemuda yang membela diri dari pemberontak dengan kapaknya. Ia kemudian menjadi pahlawan setelah membunuh pemberontak tersebut. Namun Tumenggung dan pegawai lain merasa iri dan menghasut raja dengan mengatakan Hang Tuah berkhianat. Akhirnya Hang Tuah diusir dari istana.
This document outlines the family tree of Drs. H.M Gaffar Hamid. It details his ancestors and their marriages which produced children. Specifically, it notes that:
1) P. Beddu married P. Nini and they had a son named Dupa
2) Dupa first married M. Said and they had a daughter named Habasiah
3) Dupa second married H. M. Said and they had a son named H. M. Sanusi Said
4) The Supreme Court ruled in 1983 that Habasiah Hamid and H. M. Sanusi Said were the rightful heirs in the inheritance case.
Makalah ini membahas tentang haji dan umrah dengan menjelaskan pengertian, syarat, rukun, dan tahapan pelaksanaan masing-masing ibadah. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup, sedangkan umrah adalah ibadah sunnah. Kedua ibadah tersebut memerlukan pemenuhan syarat-syarat dan pelaksanaan rukun-rukun tertentu agar sah.
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
Dokumen ini berisi tentang manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. "W" di RSUD Kabupaten Muna. Ibu melahirkan anak ketiga pada tanggal 21 Februari 2017. Pemeriksaan menunjukkan ibu dalam kondisi baik namun mengeluhkan nyeri perut bagian bawah. Diagnosa yang ditegakkan adalah post partum hari pertama dengan masalah nyeri perut bagian bawah. Rencana asuhan dirancang untuk memastikan ke
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan hutan tropis ketiga terbesar di
dunia setelah Brazil dan Zaire. Hutan ini mempunyai fungsi utama sebagai paru- paru dunia serta
pengimbang iklim global.selain luas, ternyata hutan indonesia menyimpan kekayaan lain, yaitu
dalam tataran global keanekaragaman hayati Indonesia menduduki posisi ke- 2 setelah
Colombia. Inilah sebabnya keberadaan hutan di Indonesia harus dipertahankan.selama 3 dekade
terakhir sumber daya hutan Indonesia telah menjadi modal utama pembangunan ekonomi
nasional, memberikan dampak positif terhadap peningkatan divisa negara, penyerapan tenaga
kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Keadaan tersebut tidak terlepas dari berbagai permasalahan lingkungan, ekonomi dan sosial yang
di sebabkan pemanfaatan hasil hutan kayu secara berlebihan dalam beberapa tahun terakhir ini
dan besarnya perubahan kawasan hutan untuk kepentingan nonkehutanan. Kerusakan hutan
selama 12 tahun (1985-1987) di Pulau Sumatera,Kalimantan, dan Sulawesi mencapai laju rata-
rata sebesar 2 ,83 juta Ha/tahun. Kerusakan ini termasuk kerusakan hutan akibat kebakaran hutan
pada tahun 1997-1998 seluas 9,7 juta Ha. Kerusakan hutan tersebut secara nyata telah
mengakibatkan bencana bagi kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam aspek ekonomi yang
ditunjukkan demenurunnya devisa sebesar 16%, juga aspek ekologi, sosial budaya, maupun
moral, bahkan dampak negatfnya telah melampaui batas negara. Kejahatan kehutanan yang
menyebabkan, kusunya praktek-praktek ilegaloging dan peredaran kayu ilegal di Indonesia
diperkirakan sebesar 82 miliar rupiah/hari atau menurut Bank Dunia pada tahun 2002
diperkirakan mencapai USD 600 juta/tahun. Kerugian ini bersumber antara lain tidak
dipungutnya Provisi Sumber Daya Hutan, dana reboisasi dan pajak pajak lainnya. Sumber daya
hutan harus dimanfaatkan secara lestari, dan dilestarikan secara bermanfaat, yaitu tetap harus
memperhatikan kontribusi sektor kehutanan dalam upaya pembangunan ekonomi nasional
jangka panjang di samping untuk tujuan pemulihan kualitas lingkungan.
B. TUJUAN
Untuk Mengetahui Peranan Atau Kedudukan Ekonomi Sumber Daya Hutan Terhadap
Perekonomian Nasional
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. NILAI KONTRIBUSI HUTAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Nilai Sosial
Pada saat ini, diperkirakan hampir setengah dari total jumlah penduduk di Indonesia, baik secara
langsung maupun tidak langsung, mengantungkan hidupnya pada hutan (Anwar, 2000). Jumlah
ini kira-kira sama dengan 100 juta orang. Ketergantungan ini dapat berupa tersedianya lapangan
kerja dalam kegiatan pengelolaan hutan dan industri kehutanan dalam arti luas, dan berbagai
kegiatan usaha lain yang berhubungan dengan hasil hutan dan kegiatan pengelolaan hutan. Nilai
ini belum termasuk fungsi hutan dalam menyediakan berbagai bentuk jasa untuk kepentingan
kegiatan budaya, keagamaan dan aktivitas sosial lainnya.
Nilai Ekologi atau Lingkungan
a. Nilai jasa perlindungan terhadap pencegahan erosi dan pengendapan lumpur dalam wilayah
DAS, diperkirakan sebesar US $ 22,0 milyar/tahun (Anwar 2000).
b. Nilai jasa hutan untuk menyimpan karbon dengan tarif sebesar US $ 10/ton/tahun (Anwar
2000), maka dari seluruh hutan tropika di Indonesia diperkirakan sebesar: 0,50 x 120,4 juta
hektar x 250/ton/hektar x US$ 10/ton/tahun= US $150,1 milyar/tahun
Nilai-nilai tersebut baru sebagian kecil saja dari jasa ekologis ekosistem hutan Indonesia.
Beberapa nilai jasa ekologis lain yang sangat besar belum diketahui nilainya adalah:
a. Nilai perlindungan terhadap banjir.
b. Nilai keanekaragaman hayati, berupa jasanya sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan
fauna yang nilainya sangat tinggi dan belum diketahui, serta nilai perlindungan terhadap hama
dan penyakit tanaman pertanian berkat adanya berbagai jenis predator yang tinggal di dalam
hutan
Nilai ekonomis
Secara umum dan kualitatif, nilai ekonomis peran hutan dalam pembangunan nasional di
Indonesia dapat dinyatakan sangat penting. Gambaran rinci dari sebagian nilai tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Hasil hutan, terutama kayu, merupakan modal awal untuk pembangunan ekonomi nasional
secara berkelanjutan yang dimulai pada tahun 1969. Pada masa itu, pendapatan negara sebagian
besar bersumber dari minyak bumi dan hasil hutan, terutama kayu.
b. Dalam rentang tahun 1969-1994, hasil hutan secara keseluruhan telah memberikan kontribusi
dalam meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Indonesia dari sebesar US $ 70,0 tahun
1969 menjadi US $ 884,0 pada tahun 1994 (Kompas edisi 3 April 1995)
3. 3
c. Selama periode tahun 1989-1999, sumbangan devisa dari industri perkayuan saja telah
memberikan devisa bagi negara rata-rata 20% dari total devisa negara pada periode tersebut
(Kartodihardjo, 1999)
d. Antara tahun 1994-1998, besarnya devisa dari hasil ekspor kayu gergajian dan kayu lapis
diperkirakan sekitar: US $ 15,302 juta atau 15,3 milyar dolar Amerika Serikat (Departemen
Kehutanan).
e. Pada era reformasi antara tahun 1999-2000, dari hasil ekspor kayu gergajian dan kayu lapis
diperoleh devisa sebesar US $ 2,736 juta atau 2,7 milyar dolar Amerika Serikat. Apabila dihitung
kayu olahan lain senilai 4,4 milyar (US $). Nilai ini belum termasuk hasil hutan bukan kayu dan
fauna serta flora selain kayu (Departemen Kehutanan).
Peran hutan dalam pembangunan nasional Indonesia di masa yang akan datang
Adapun peran hutan yang diharapkan di masa yang akan datang, antara lain:
a. Menyediakan lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain bagi masyarakat di
sekitar hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama hutannya.
b. Menyediakan berbagai hasil hutan bukan kayu untuk bahan baku industri dan keperluan
masyarakat setempat maupun masyarakat lainnya.
c. Memberikan manfaat selain kayu, berupa: hasil hutan bukan kayu, lahan untuk kegiatan
budidaya tanam-tanaman yang bernilai ekonomi tinggi (jamur, tumbuhan obat dll), jasa
keindahan untuk obyek ekowisata, jasa menghasilkan air segar bersih dan kaya mineral, dll
d. Berbagai upaya konservasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan nilai ekologis,
sosial budaya dan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk kontribusi hutan Indonesia terhadap
pemeliharaan kualitas lingkungan dunia.
e. Keberadaan hutan yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi, utamanya hutan alam,
akan sangat menguntungkan bagi posisi dan nama baik (citra) bangsa Indonesia dimata negara-
negara lain di dunia, terutama di mata negara-negara maju.
Sumber: Pengantar Ilmu Kehutanan (Endang Suhendang 2002)
B. PERANAN ATAU KEDUDUKAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
Sumberdaya hutan (SDH) berperan sebagaipenggerak ekonomi dapat teridentifikasi dalam
beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang
membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal
untukpembangunan berbagaisektor,terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor
ekonomi lainnya; dan yang ketiga, peran kehutanan daalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan
lingkungan sosial masyarakat. Ketiga bentuk peranan tersebut berkaitan dengan peranan
sumberdaya hutan sebagai penggerak ekonomi yang sangat potensial, sangat kompleks dan
saling terkait.
Peran SDH tersebut dikarenakan sifat produk SDH, sebagai berikut:
4. 4
a. Kayu merupakan produk multiguna, sehingga diperlukan banya jenis industri dan produk
kayu hampir selalu berperan pada setiap tahapan perkembangan teknologi dan
perekonomian.
b. Konsumsihasilhutan(kayudanbukankayu) relatif stabil dan investasi usahanya relatif kecil
serta pengembalian modalnya dapat cepat kembali pada areal hutan alam
c. Memiliki forward lingkage dan backward lingkage yang kuat terhadap perkembangan sektor
ekonomi lainnya.
d. Mendorong berkembangnya ekonomi pedesaan, karena sifat produk sumberdaya hutan
tersebar dan volume produksinya besar, biaya angkut tinggi, sehingga dapat menciptakan
kegiatan ekonomi di permukiman dekat kawasan hutan.
e. Industri hasil hutan relatif lebih muda didirikan, biasanya tidak memerlukan input teknologi
tinggi dan skala usaha tidak terlalu besar.
B. PERAN DAN FUNGSI HUTAN DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA DI MASA
YANG AKAN DATANG
A. Peran Hutan Dalam Pengendalian Daur Air
Hutan mampu menyediakan manfaat lingkungan yang amat besar bagi kehidupan manusia
antara lain jasa peredaman terhadap banjir, erosi, dan sedimentasi serta jasa pengendalian daur
air. Peran hutan dalam pengendalian daur air dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Sebagai pengurangan dan pembuang cadangan air di bumi melalui proses: a. Evapotranspirasi
b. Pemakaian air konsumtif untuk pembentukan jaringan tubuh vegetasi.
2. Menambah titik air di atmosfer.
3. Sebagai penghalang untuk sampainya air di bumi melalui proses intersepsi.
4. Sebagai pengurang atau peredam energi kinetik aliran air lewat: a. Tahanan permukaan dari
bagian batang di permukaan b. Tahanan aliran air permukaan adanya serasah di permukaan.
5. Sebagai pendorong ke arah perbaikan watak fisik tanah untuk memasukkan air lewat sistem
perakaran, penambahan bahan organik ataupun adanya kenaikan kegiatan biologi di dalam tanah.
Peran hutan terhadap pengendalian daur air di mulai dari tajuk menyimpan air sebagai
intersepsi. Sampai saat ini intersepsi belum dianggap sebagi faktor penting dalam daur hidrologi.
Bagi daerah yang hujannya rendah harus tetap memperhitungkan besarnya intersepsi, karena
jumlah air yang hilang sebagai air intersepsi dapat mengurangi jumlah air yang masuk ke suatu
kawasan. Dengan demikian pemeliharaan hutan yang berupa penjarangan sangat penting
dilaksanakan sesuai frekuensi yang telah ditetapkan.
B. Peran Hutan Sebagai Penyerap Karbon
Siklus karbon dalam biosfer meliputi 2 bagian siklus penting, di darat dan di laut. Keduanya
dihubungkan oleh atmosfer yang berfungsi sebagai fase antara. Siklus karbon global melibatkan
transfor karbon dari berbagai reserfoir. Jika dibandingkan dengan sumber karbon yang tidak
5. 5
reaktif, biosfer mengandung karbon yang lebih sedikit, namun demikian siklus yang terjadi
sangat dinamik di alam. Carbon Sink adalah istilah yang kerap digunakan dibidang perubahan
iklim. Istilah ini berkaitan dengan istilah hutan sebagai penyerap ( sink ) dan penyimpan (
reserfoir ) karbon. Emisi karbon ini umumnya dihasilkan dari kegiatan pembakaran bahan bakar
fosil pada sektor industri, transportasi dan rumah tangga. Banyak pihak yang beranggapan bahwa
melakukan mitigasi secara permanent melalui penghematan pemanfaatan bahan bakar fosil,
teknologi bersih, dan penggunaan energi terbaru, lebih penting dari pada melalui carbon sink.
Halini dikarenakan hutan hanya menyimpan karbon dalam waktu terbatas (stock). Ketika terjadi
penebangan hutan, kebakaran atau perubahan tata guna lahan, karbon tersebut akan dilepaskan
kembali ke atmosfer. Pada kawasan hutan pinus di DTA Rahtawu dengan umur tegakan 30 tahun
mempunyai potensi penyimpanan karbon sebesar 147,84 ton/ha, termasuk penimpanan pada
bagian batang, cabang, kulit, daun, dan bunga-buah. Dapat diprediksi kemampuan hutan pinus
berdasarkan data tersebut dalam menyimpan karbon melalui pendekatan kandungan C-organik
dalam biomas memiliki potensi penyimpanan menyampai 44% dari total biomasnya. Sehingga
DTA Rahtawu dengan luas 101,79 ha mampu menyimpan karbon dalam tegakan sebesar
15.048,5 ton, menyimpan dalam serasah sebesar 510 ton dan dalam tumbuhan sebesar 91 ton
karbon.
C. Peran Hutan Sebagai Penyedia Sumber Daya Air
Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan sangat bergantung terhadap keberadaan
hutan.Kemampuan hutan sebagai regulator air, mampu memberikan kontribusi dalam
penyediaan air bagi manyarakat sekitar hutan. Potensi sumber daya air dapat didekati dengan
mengetahui debit bulanan dan volume aliran bulanan, sedangkan untuk memprediksi debit
andalan yang selalu tersedia setiap saat dan dapat dipergunakan untuk memenuhi berbagai
macam kebutuhan masyarakat sekitar, didekati dengan pengolahan data sekunder dari hidrograf
aliran untuk mempercepat aliran debit minimumnya.
D. Peran Hutan Dilihat Dari Fungsinya
Pengelolaan hutan bagi kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang perlu menjadi perhatian
sesama, baik oleh pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha. Pemanfaatan nilai ekonomis
hutan bagi harus seimbang dengan upaya pelestarian lingkungan hidup sehingga hutan tatap
dapat dimanfaatkan secara adil dan berkelanjutan. Adapun fungsi hutan antara lain:
a. Fungsi Ekonomi Sebagai penghasil kayu dan hasil hutan lainnya seperti rotan, damar dan
lain-lain Sebagai hasil devisa bagi negara
b. Fungsi Ekologis Mempertahankan kesuburan tanah Mencegah terjadinya erosi Mencegah
terjadinya banjir Sebagi tempat untuk mempertahankan keaneka ragaman hayati
c. Fungsi Klimatologis Sebagai penghasil oksigen Sebagai pengatur iklim
6. 6
d. Fungsi Hidrologis Sebagai pengatur tat air tanah Sebagai penyimpan air tanah Mencegah
Intrusi air laut
E. Fungsi Hutan Dalam Pembangunan
Dalam pola umum pembangunan jangka panjangnkedua ( PJP II ) di letakkan pada bidang
ekonomi diantaranya dititik beratkan pada pembangunan ekonomi yang mengelola kekayaan
bumi Indonesia. Disamping untuk memberikan kemanfaatan masa kini, juga harus menjamin
kehidupan masa depan. Pembangunan kehutanan harus makin di arahkan, untuk mengingatkan
pemanfaatan hutan bagi industri dalam negeri sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dan
menciptakan lapangan kerja yang sebesar –besarnya.
Berbagai kegiatan telah kita laksanakan dalam repelita V untuk meningkatkan fungsi linhkungan
hidup. Antara lain kita telah merehabilitasi lahan kritis dan hutan lindungseluas 44 juata hektar.
Dalam kebijaksanaan umum pembangunan dibidang kehutanan pelita VI berbagai saran ingin di
wujudkan. Arahan tersebut antaralain sebagai berikut:
1. Tercapainya pemanfaatan kawasan hutan tetap secara yuridis dan fisik seluas 113 juta hektar.
2. Tetap terpeliharanya hutan alam yang masih utuh seluas 92,4 juta hektar
3. Terwujudnya peningkatan produktivitas hutan alam dalam tiap 1 meter kubik/hektar/ahun
menjadi 5 meter kubuk/hektar/tahun
4. Tersedianya produksi kayu b ulat untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan
konsumsi lokal sebesar 188,3 juta meter kubikatau rata-rat sebesar 37,67 juta meter kubik/tahun
dengan sumber 60% , hutan yang dapat dikonversi 10%, hutan tanaman sebesar 7%, dan
hutan/kebun rakyat sebesar 23%.
5. Tersedianya hasil produksi no-kayu seperti rotan sebesar 1.360 ribu ton. Tengkawang sebesar
29,8 juta meter kubik. Tepung sagu sebesar 122,5 ton,dan kayu sebesar 708.8 juta meter kubik
per ton
6. Rehabilitasi alam seluas 3,6 juta hektar
7. Pengembangan hutan masyarakat seluas 0,25 hektar ekuivalen
8. Pengembangan kemampuan usaha nasional di bidang kehutanan melalui koperasi, usaha kecil
dan usaha menengah
9. Penetapan 10% dari ekosistem alam yang masih utuh sebagai kawasan konservasin alam untuk
mencadangkan sember plasma nutfah guna pembudidayaanya di masa depan
10. Terpeliharanya fungsi kawasan suka alam dan kawasan pelestarian alam serrta fungsi
ekosistem kususnya seperti wilayah daerah aliran sungai (DAS).
F. Peran Hutan Dalam Perekonomian
Hutan telah menjadi modal utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam
peningkatan devisa negara, hutan juga dapat mampu berperan dalam penyerapan tenaga kerja,
dan mendrong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonom nasinal. Hutan yang khas
7. 7
terlihat dari sifat kemajemukan komponen lahan, biota, dan lingkungan. Semuanya bergantung
untuk berbagai tujuan ekonomi yang berbeda faktor yang di perlukan bagi ragam tujuan ekonomi
yang tidak selalu dapat dikuasai merupakan kekhasan lain di mana lokasi dan waktu biasanya
berdimensi jangka panjang saat menonojol peranannya. Kelainan-kelainan dapat diidentifikasi
dari watak dan ciri benda dan jasa yang di hasilkan hutan tersebut. Hutan mampu mengalirkan
produk-produknya kepada masyarakat dalam jumlah dan jenisnya secara serba guna. Jenis-jenis
produk tersebut bervariasi, dari yang bersifat dapat diraba (tangibles) sampai yang tidak dapat di
raba atau dari yang manfaatnya langsung (direct products) sampai yng tidak langsung (indirect
products). Produk yang sifatnya tangible dapat ialah hasil kayu (wood products) contohnya kayu
industri (industrial wood) seperti : Kayu fenir Kayu utuh (solid wood) Serpih kayu (chip
wood) Tiang Dan kayu non industri yaitu kayu bakar, produk dan vegetasi non-kayu lainnya
yaitu: Rotan Getah Pinus BuahTengkawang Air Sedangkan pada produk non tangible
ialah jasa perlindungan pelestarian air ,penanggulangan kekurangan air dan banjir, pelestarian
tanah, penanggulangan terhadap erosi angin dan erosi air, rekreasi, nila pertahanan dan
keamanan, keindahan, kesehatan, budaya dan keseimbangan lingkungan.
8. 8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hutan telah menjadi modal utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam
peningkatan devisa negara, hutan juga dapat mampu berperan dalam penyerapan tenaga kerja,
dan mendrong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonom nasinal. Hutan yang khas
terlihat dari sifat kemajemukan komponen lahan, biota, dan lingkungan. Semuanya bergantung
untuk berbagai tujuan ekonomi yang berbeda faktor yang di perlukan bagi ragam tujuan ekonomi
yang tidak selalu dapat dikuasai merupakan kekhasan lain di mana lokasi dan waktu biasanya
berdimensi jangka panjang saat menonojol peranannya. Kelainan-kelainan dapat diidentifikasi
dari watak dan ciri benda dan jasa yang di hasilkan hutan tersebut. Hutan mampu mengalirkan
produk-produknya kepada masyarakat dalam jumlah dan jenisnya secara serba guna. Jenis-jenis
produk tersebut bervariasi, dari yang bersifat dapat diraba (tangibles) sampai yang tidak dapat di
raba atau dari yang manfaatnya langsung (direct products) sampai yng tidak langsung (indirect
9. 9
DAFTAR PUSTAKA
1. Barber, Charles Viktor dkk,1999. Menyelamatkan Sisa Hutan di Indonesia dan Amerika
Serikat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kaban, Ms, 2009, Hutan Bagi Masa Depan
Indonesia.Harian Seputar Indonesa. Simon, Hasanuh, 2003,
2. Pengelolaan Hutan Jati di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Simon, Hasanu, 2004.
Membangun kembali hutan Indonesai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Setia zain,alam,
1995.
3. Hukum Lingkungan: Kaidah-kaidah Pengelolaan Hutan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
4. Tarigan, Robert Valentino,2006. Adakah Perlindungan Hukum Bagi Aktivis Pembela
Lingkungan.Suara Rimba. Medan. www.Economi.okezone.com www.ksjh.UGM.ac.id
www.Organisasi.org www.digilib.ui.ac.id