hukum taqlifi agama islam. menerangkan semua hukum-hukum islam dalam satu powerpoint. semoga bermanfaat bagi kalian yang mendownloadnya terima kasih :)
Takhrij al-Hadith merupakan ilmu yang membahas metodologi untuk menelusuri sumber asli hadis, menentukan statusnya, dan mengetahui rantai perawinya. Terdapat beberapa kaedah takhrij seperti menurut perawi pertama, tema, lafaz awal, dan lafaz langka dengan bantuan kitab-kitab khusus. Takhrij penting untuk memverifikasi keaslian dan kredibilitas suatu hadis.
Slaid ini menerangkan tentang kata nama Arab yang boleh dikelaskan berdasarkan maknanya yang khusus ataupun umum.
Kata nama khusus disebut sebagai Isim Ma'rifah manakala kata nama umum disebut sebagai Isim Nakirah.
Dokumen tersebut membahas mengenai mukjizat Al-Quran dalam beberapa aspek, yaitu:
1. Keindahan bahasa Al-Quran yang tidak dapat ditandingi oleh penyair Arab pada masa itu.
2. Kemampuan Al-Quran memberi ketenangan kepada pembacanya.
3. Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan yang luas, termasuk ilmu alam, kedokteran, dan lainnya.
Solat Istisqa' adalah solat sunat dua rakaat yang dilakukan untuk memohon hujan. Ia penting bagi menyelamatkan masyarakat daripada kemarau dan kekurangan air. Pelaksanaannya meliputi solat berjemaah di tempat terbuka dengan pakaian biasa serta dua kali khutbah yang mengingatkan umat tentang kepentingan berdoa dan taubat."
Takhrij al-Hadith merupakan ilmu yang membahas metodologi untuk menelusuri sumber asli hadis, menentukan statusnya, dan mengetahui rantai perawinya. Terdapat beberapa kaedah takhrij seperti menurut perawi pertama, tema, lafaz awal, dan lafaz langka dengan bantuan kitab-kitab khusus. Takhrij penting untuk memverifikasi keaslian dan kredibilitas suatu hadis.
Slaid ini menerangkan tentang kata nama Arab yang boleh dikelaskan berdasarkan maknanya yang khusus ataupun umum.
Kata nama khusus disebut sebagai Isim Ma'rifah manakala kata nama umum disebut sebagai Isim Nakirah.
Dokumen tersebut membahas mengenai mukjizat Al-Quran dalam beberapa aspek, yaitu:
1. Keindahan bahasa Al-Quran yang tidak dapat ditandingi oleh penyair Arab pada masa itu.
2. Kemampuan Al-Quran memberi ketenangan kepada pembacanya.
3. Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan yang luas, termasuk ilmu alam, kedokteran, dan lainnya.
Solat Istisqa' adalah solat sunat dua rakaat yang dilakukan untuk memohon hujan. Ia penting bagi menyelamatkan masyarakat daripada kemarau dan kekurangan air. Pelaksanaannya meliputi solat berjemaah di tempat terbuka dengan pakaian biasa serta dua kali khutbah yang mengingatkan umat tentang kepentingan berdoa dan taubat."
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumudZafirah Abdullah
Zaman Taklid dan Jumud menandakan zaman di mana ijtihad mengalami kemerosotan dan budaya taqlid menjadi lazim di kalangan ulama. Ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti perpecahan wilayah Islam, fanatisme terhadap mazhab, dan penutupan pintu ijtihad. Walau bagaimanapun, zaman ini juga menyaksikan permulaan kebangkitan semula ijtihad melalui usaha tokoh-tokoh seperti Ibnu Taimiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang nuzulul Quran. Terdapat pengertian nuzulul Quran yang tidak secara harfiah melainkan kedudukan tinggi al-Quran dan ajarannya yang mengubah hidup manusia. Dibahas pula sejarah turunnya al-Quran secara bertahap guna memudahkan umat manusia memahaminya.
Naskh merupakan ilmu penting dalam memahami Al-Quran. Ia berkaitan dengan pembatalan hukum lama dan digantikan dengan hukum baru. Terdapat beberapa jenis naskh seperti al-Quran menasnkh al-Quran, al-Sunnah menasnkh al-Quran, dan beberapa jenis naskh lain.
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW Ahmad Harmoko
Dokumen tersebut membahas metode dakwah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam. Terdapat tiga tahapan dakwah, yaitu tahap pembinaan diam-diam, interaksi dengan masyarakat dengan menghadapi cobaan, dan menerapkan syariat Islam dengan mendirikan negara Islam di Madinah. Dokumen juga menjelaskan peran Rasulullah SAW sebagai pemimpin spiritual dan politik umat Islam.
1. Hadith Nabawi merujuk kepada ucapan, perbuatan, dan kelakuan Nabi Muhammad SAW. Hadith Qudsi pula merujuk kepada percakapan Allah SWT yang disampaikan oleh Nabi SAW.
2. Perbezaan utama antara keduanya ialah sumber makna: Hadith Nabawi bersumberkan Nabi SAW manakala Hadith Qudsi bersumberkan Allah SWT walaupun disampaikan oleh Nabi SAW.
3. Hadith Nabawi membincangkan hal-hal berk
Merangkum dokumen tersebut, terdapat tiga poin utama:
1. Puasa Ramadhan adalah jalan untuk mendapatkan sifat taqwa.
2. Orang yang bertaqwa akan mendapat balasan di dunia berupa kemudahan urusan dan keluar dari kesulitan.
3. Balasan di akhirat bagi orang yang bertaqwa adalah penyelamatan dari azab neraka dan masuk surga.
Teks tersebut membahas mengenai mukjizat Al-Quran dari beberapa aspek, yaitu:
1. Bahasa, dengan menjelaskan fasahah dan balaghah.
2. Pengobatan, dengan mengutip ayat Al-Quran tentang pengobatan ruhani dan fisik.
3. Biologi, dengan menjelaskan beberapa ayat Al-Quran yang sesuai dengan pengetahuan biologi modern tentang otak, kelahiran, dan sidik jari manusia
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu tajwid yang mencakup pengertian, tempat keluarnya huruf, sifat-sifat huruf, hukum mad, nun mati dan tanwin, idghom, tafkhim dan tarqiq, serta hukum-hukum tertentu terkait bacaan Al-Quran.
Ashabul Kahfi adalah kelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi dan melarikan diri ke gua untuk bersembunyi dari penganiayaan. Mereka tidur selama 309 tahun di gua tersebut dan dibangunkan ketika masyarakat telah berubah menjadi beriman.
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Dokumen tersebut membahas tentang aturan-aturan membaca nun mati dan tanwin dalam bahasa Arab ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Terdapat lima aturan yaitu izhar (membaca nun mati/tanwin dengan jelas), ikhfa (membaca nun mati/tanwin dengan samar), ghunnah (menggabungkan nun mati/tanwin dengan dengung), idgham bi la ghunnah (memasukkan nun mati/tanwin tanpa dengung), dan iqlab (mengganti nun
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Naskh dan mansukh merujuk pada penghapusan hukum syara' yang sebelumnya dengan hukum yang datang kemudian. Terdapat beberapa syarat, jenis, dan pedoman mengenali naskh serta hikmah di balik praktik ini, seperti memelihara kemashlahatan umat dan menyesuaikan hukum seiring perkembangan zaman.
Kegiatan industri dan jasa yang berkelanjutanHanifa's
Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan industri dan jasa yang berkelanjutan. Ia menjelaskan pentingnya pembangunan berkelanjutan dan dampak positif maupun negatif dari industri terhadap lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas tentang tanggung jawab perusahaan jasa yang melampaui organisasi mereka sendiri dan perlu mempertimbangkan dampak eksternal dari kegiatan bisnis mereka.
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumudZafirah Abdullah
Zaman Taklid dan Jumud menandakan zaman di mana ijtihad mengalami kemerosotan dan budaya taqlid menjadi lazim di kalangan ulama. Ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti perpecahan wilayah Islam, fanatisme terhadap mazhab, dan penutupan pintu ijtihad. Walau bagaimanapun, zaman ini juga menyaksikan permulaan kebangkitan semula ijtihad melalui usaha tokoh-tokoh seperti Ibnu Taimiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang nuzulul Quran. Terdapat pengertian nuzulul Quran yang tidak secara harfiah melainkan kedudukan tinggi al-Quran dan ajarannya yang mengubah hidup manusia. Dibahas pula sejarah turunnya al-Quran secara bertahap guna memudahkan umat manusia memahaminya.
Naskh merupakan ilmu penting dalam memahami Al-Quran. Ia berkaitan dengan pembatalan hukum lama dan digantikan dengan hukum baru. Terdapat beberapa jenis naskh seperti al-Quran menasnkh al-Quran, al-Sunnah menasnkh al-Quran, dan beberapa jenis naskh lain.
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW Ahmad Harmoko
Dokumen tersebut membahas metode dakwah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam. Terdapat tiga tahapan dakwah, yaitu tahap pembinaan diam-diam, interaksi dengan masyarakat dengan menghadapi cobaan, dan menerapkan syariat Islam dengan mendirikan negara Islam di Madinah. Dokumen juga menjelaskan peran Rasulullah SAW sebagai pemimpin spiritual dan politik umat Islam.
1. Hadith Nabawi merujuk kepada ucapan, perbuatan, dan kelakuan Nabi Muhammad SAW. Hadith Qudsi pula merujuk kepada percakapan Allah SWT yang disampaikan oleh Nabi SAW.
2. Perbezaan utama antara keduanya ialah sumber makna: Hadith Nabawi bersumberkan Nabi SAW manakala Hadith Qudsi bersumberkan Allah SWT walaupun disampaikan oleh Nabi SAW.
3. Hadith Nabawi membincangkan hal-hal berk
Merangkum dokumen tersebut, terdapat tiga poin utama:
1. Puasa Ramadhan adalah jalan untuk mendapatkan sifat taqwa.
2. Orang yang bertaqwa akan mendapat balasan di dunia berupa kemudahan urusan dan keluar dari kesulitan.
3. Balasan di akhirat bagi orang yang bertaqwa adalah penyelamatan dari azab neraka dan masuk surga.
Teks tersebut membahas mengenai mukjizat Al-Quran dari beberapa aspek, yaitu:
1. Bahasa, dengan menjelaskan fasahah dan balaghah.
2. Pengobatan, dengan mengutip ayat Al-Quran tentang pengobatan ruhani dan fisik.
3. Biologi, dengan menjelaskan beberapa ayat Al-Quran yang sesuai dengan pengetahuan biologi modern tentang otak, kelahiran, dan sidik jari manusia
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu tajwid yang mencakup pengertian, tempat keluarnya huruf, sifat-sifat huruf, hukum mad, nun mati dan tanwin, idghom, tafkhim dan tarqiq, serta hukum-hukum tertentu terkait bacaan Al-Quran.
Ashabul Kahfi adalah kelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi dan melarikan diri ke gua untuk bersembunyi dari penganiayaan. Mereka tidur selama 309 tahun di gua tersebut dan dibangunkan ketika masyarakat telah berubah menjadi beriman.
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Dokumen tersebut membahas tentang aturan-aturan membaca nun mati dan tanwin dalam bahasa Arab ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Terdapat lima aturan yaitu izhar (membaca nun mati/tanwin dengan jelas), ikhfa (membaca nun mati/tanwin dengan samar), ghunnah (menggabungkan nun mati/tanwin dengan dengung), idgham bi la ghunnah (memasukkan nun mati/tanwin tanpa dengung), dan iqlab (mengganti nun
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Naskh dan mansukh merujuk pada penghapusan hukum syara' yang sebelumnya dengan hukum yang datang kemudian. Terdapat beberapa syarat, jenis, dan pedoman mengenali naskh serta hikmah di balik praktik ini, seperti memelihara kemashlahatan umat dan menyesuaikan hukum seiring perkembangan zaman.
Kegiatan industri dan jasa yang berkelanjutanHanifa's
Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan industri dan jasa yang berkelanjutan. Ia menjelaskan pentingnya pembangunan berkelanjutan dan dampak positif maupun negatif dari industri terhadap lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas tentang tanggung jawab perusahaan jasa yang melampaui organisasi mereka sendiri dan perlu mempertimbangkan dampak eksternal dari kegiatan bisnis mereka.
Bara'a Company for scientific toys was a startup company founded in Egypt in 2011 that developed physical models of scientific concepts to help students visualize theories in physics, chemistry, and math. The document outlines some of the products developed by the company, including hydraulic diggers and an electrical motor prototype. It also discusses the author's role in selecting appropriate power systems for a quadcopter drone graduation project to provide the right thrust and hovering time. A variety of other educational puzzles and 3D printed projects are briefly mentioned as well.
Dokumen tersebut membahas pendekatan ilmu maqasid dalam studi agama Islam. Ia menyebutkan beberapa ulama terkemuka yang menggunakan pendekatan ini seperti al-Shatibi, Ibn 'Ashur dan al-Ghazali. Dokumen ini juga menyentuh tentang persengketaan antara mazhab literalis dan maqasid dalam pendekatan ilmu agama.
Dokumen tersebut berisi daftar ayat-ayat Alquran dan hadis yang umum digunakan dalam ruqyah. Termasuk di antaranya ayat pembuka Alquran (Al-Fatihah), ayat kursi, surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq dan An-Nas, serta beberapa ayat dari surah Al-Baqarah, Ali Imran dan Ar-Ra'd yang membahas topik ruqyah dan kekuatan Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian industri secara luas dan sempit, jenis-jenis industri berdasarkan bahan baku, modal dan tenaga kerja, serta dampak positif dan negatif dari pembangunan industri. Secara ringkas, industri adalah kegiatan ekonomi produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi, dengan berbagai jenis antara lain berdasarkan bahan baku dan skala usaha. Pembangunan industri memberikan manfa
Dokumen tersebut membahasakan pentingnya penyusuan susu ibu, pengendalian susu ibu di TASKA, dan cara memberikan susu dengan botol yang aman dan benar. Ia menjelaskan manfaat susu ibu, kebijakan penyusuan di Malaysia, cara menyimpan dan memanaskan kembali susu ibu, serta fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung ibu menyusui di TASKA. Dokumen ini juga memberikan panduan lengkap tentang pembersi
Rancangan tahunan persatuan p.islam 2014NORAINI1010
The 2014 annual plan of the Islamic Education Association of SMK Desa Serdang outlines 12 events to be held on Wednesdays throughout the year. The events include meetings of the committee, recitation practices during prayer, optional prayer practices, discussions on vision and life mission, recitation of the Names of Allah, rehearsals and performances of nasheed religious songs, proper prayer techniques, zikr practices, prayer perfection, discussions on taking advantage of time, smart prayer strategies, and a closing reception with prizes. The document provides details of the date, day of week, and brief description of each planned event for the Islamic student association over the course of the year.
Banyak ayat al-Quran dan hadits nabi yang memerintahkan umat Islam bersikap responsif dalam setiap perintah atau larangan, demikian juga contoh sikap tersebut dari para sahabat Nabi saw.
Ini Dia 10 Ciri Hubungan Moms dengan Si Kecil yang Goals Banget!Caroline Winata
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Bab 6 membahas istilah-istilah yang sering digunakan dalam fiqih. Terdapat istilah yang terkait dengan hukum taklifi dan wadh'i, ushul fiqh, serta ilmu fiqih itu sendiri seperti ijtihad, ittiba', dan taqlid. Hukum taklifi meliputi wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Hukum wadh'i menunjukkan sebab, syarat, atau penghalang suatu hukum.
Presentasi membahas definisi hukum syara', jenis-jenis hukum taklifi dan wadh'i beserta pembagiannya. Hukum syara' didefinisikan sebagai ketentuan Allah yang terkait dengan perbuatan manusia. Hukum dibagi menjadi taklifi yang memerintahkan atau melarang, dan wadh'i yang mengatur sebab, syarat, dan penghalang hukum taklifi. Hukum taklifi mencakup wajib, mandub, haram, makruh,
Teks tersebut membahas berbagai istilah fiqh dan manhaj imam mujtahid. Istilah-istilah tersebut mencakup pengertian hukum taklifi, wadh'i, serta pembagian berbagai hukum syariat seperti wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah. Teks ini juga menjelaskan perbedaan pengertian beberapa istilah antar mazhab seperti fardhu, wajib, sunnah, dan makruh.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber-sumber hukum Islam yang terdiri dari Al-Quran, Sunnah, Ijma', dan Qiyas. Sunnah sendiri terbagi menjadi Sunnah berdasarkan perbuatan dan perkataan Nabi Muhammad SAW serta Sunnah berdasarkan periwayatannya.
Hukum taklifi membahas perintah dan larangan agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadis. Terdiri dari 5 kategori yaitu wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah. Masing-masing kategori memiliki konsekuensi tersendiri bagi yang melakukan atau meninggalkannya. Hukum taklifi memegang peranan penting dalam ajaran Islam karena menjelaskan sumber-sumber hukum utama agama.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep hukum syariah menurut para ulama, termasuk hukum taklifi yang mengatur perintah dan larangan, serta hukum wad'i yang mengatur sebab, syarat, dan pengecualian. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsekuensi hukum apabila suatu aktivitas memenuhi atau tidak memenuhi ketentuan hukum syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah, shalat, dan puasa. Thaharah adalah kebersihan dari najis dan hadats untuk memenuhi syarat sah shalat. Shalat adalah ibadah utama dengan rukun-rukun tertentu. Puasa dilakukan selama bulan Ramadhan dengan menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga maghrib.
Sholat lima waktu merupakan kewajiban utama bagi umat Islam. Sholat terdiri dari rukun-rukun seperti takbiratul ikhram, membaca Al-Fatihah, dan sujud. Waktu-waktu sholat lima kali sehari ditentukan berdasarkan terbit dan terbenamnya matahari.
Hukum taklifi adalah ketentuan Allah yang menuntut manusia melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan. Terdiri dari wajib, sunnah, makruh, haram, dan mubah yang mengatur perintah, anjuran, larangan, dan perbuatan yang diijinkan. Hukum taklifi memainkan peran penting dalam ajaran Islam karena mengatur sumber hukum utama seperti Al-Quran dan hadis.
2. NAMA KELOMPOK :
Erika Renka Wiandra (13)
Genta Antariksa (18)
Hanifa Rizky Rahmawati (19)
Ilham Yusuf Bachtiar (20)
Miga Hetty Mulia Sari (22)
Ridha Agustina K.N. (25)
Anindia Sanditiara (04)
Yoga Herlambang (34)
3. Hukum Taklifi
Hukum taklifi adalah khitab (titah) Allah swt.
atau sabda Nabi Muhammad SAW yang
mengandung tuntunan, baik perintah
melakukan atau larangan.
4. Hukum taklifi terbagi menjadi :
Wajib (Fardlu)
Sunnah (Mandhub)
Haram (Tahrim)
Makruh (Karahah)
Mubah (Al-Ibahah)
5. A. Wajib
Wajib merupakan suatu hal yang wajib atau harus dilakukan atas diri
setiap muslim mukallaf (akil dan baligh) baik laki- laki atau perempuan.
Wajib atau Fardhu ialah suatu hukum yang apabila dilakukan
mendapat pahala atau balasan baik dari Allah dan jika ditinggalkan maka
akan berdosa dan mendapat ganjaran siksaan di akhirat.
Para ulama’ Ushul Fiqh mengemukakan bahwa hukum wajib itu bisa
dibagi dari berbagai segi, yaitu dilihat dari segi waktunya, wajib dibagi
menjadi dua, yaitu:
6. Wajib Muthlaq, yaitu sesuatu yang dituntut syar’i untuk dilaksanakan oleh
mukallaf tanpa ditentukan waktunya. Mislanya, kewajiban membayar
kafarat sebagai hukuman bagi orang yang melanggar sumpahnya.
Wajib Muwaqqat, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan orang mukallaf
pada waktu-waktu tertentu, seperti shalat dan puasa Ramadhan. Shalat wajib
dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu. Demikian halnya puasa
Ramadhan, sehingga apabila belum masuk waktunya, kewajiban itu belum
ada.
7. Kemudian wajib Muwaqqat dibagi lagi menjadi tiga macam, yaitu :
Wajib Muwassa’ (kewajiban yang mempunyai batas waktu lapang), yaitu waktu yang
tersedia untuk melaksanakan perbuatan yang diwajibkan itu lebih luas dari pada
waktu mengerjakan kewajiban itu. Umpamanya, waktu shalat Dzuhur lebih luas dari
pada waktu mengerjakan shalat Dzuhur.
Wajib Mudhayyaq (kewajiban yang memunyai batas waktu sempit), yaitu kewajiban
yang waktunya secara khusus diperuntukkan bagi suatu amalan, dan waktunya itu
tidak bisa digunakan untuk kewajiban lain yang sejenis. Maksudnya, waktu yang
tersedia persis sama dengan waktu mengerjakan kewajiban itu, seperti puasa bulan
Ramadhan.
8. Wajib Dzu Asy-Syibhaini, yaitu kewajiban yang mempunyai
waktu yang lapang, tetapi tidak bisa digunakan untuk melakukan
amalan sejenis secara berulang-ulang. Misalnya, waktu haji itu
cukup lapang dan seseorang bisa melaksankan beberapa amalan
haji pada waktu itu berkali-kali, tetapi yang diperhitungkan syara’
hanya satu saja. Akan tetapi ulama’ syafi’iyyah berpendapat
bahwa untuk ibadah haji, termasuk dalam wajib muthlaq, karena
seseorang boleh melaksanakannya kapanpun ia mau selama
hidupnya. Juga dalam pembahasan wajib Muwaqqat, ulama’
syafi’iyyah mengemukakan tentang persoalan ‘Ada’, I’adah dan
Qadha .
9. ‘Ada’ menurut Ibnu Hajib adalah melaksanakan suatu amalan untuk pertama
kalinya pada waktu yang diitentukan syara’. I’adah adalah suautu amalan yang
diekrjakan untuk kedua kalinya untuk waktu yang telah ditentukan, karena
amalan yang dikerjakan pertama kali tidak sah atau mengandung uzur. Qadha’,
adalah suatu amalan yang dikerjakan dluar waktu yang telah ditentukan dan
sifatnya sebagai pengganti. Seperti puasa ramadhan tidak bisa dikerjakan oleh
wanita yang haid pada bulan ramadha itu, tetapi harus menggantinya pada waktu
lainnya.
10. Chaerul Uman, menjelaskan pembagian wajib dari segi waktunya
menjadi dua, yaitu: wajib alal faur dan wajib alat tarakhir.
Wajib ‘Alal Faur adalah apabila telah tercapai semua syarat, wajib segera
dilaksanakan tanpa menunda. Seperti, melaksanakan zakat wajib segera
dikueluarkan apabila haul dan nisab sudah terpenuhi.
Wajib ‘Alat Tarakhi adalah pelaksanaan kewajiabn itu masih dapat
ditunda selama syarat wajibnya tidak akan hilang dari diri orang yang
diwajibkan untuk melakukan perbuatan itu. Seperti haji.
11. Wajib dilihat dari segi orang yang dibebani kewajiban hukum, dibagi menjadi dua, yaitu :
Wajib Aini, yaitu kewajiban yang dibebankan kepada setiap orang yang sudah baligh berakal
(mukallaf), tanpa kecuali. Misalnya, shalat fardhu lima waktu.
Ulama’ ushul fiqh membagi hal itu menjadi tiga kategori :
Pertama, yang berhubungan dengan harta, seperti kewajiban membayar zakat atau kewajiban
mengembalikan titipan orang lain kepada pemiliknya. Kewajiban seperti ini disepakati
pelaksanaanya bisa digantikan orang lain.
Kedua, kewajiban dalam bentuk ibadah Mahdhah, seperti Shalat dan Puasa. Kewajiban
seperti ini, disepakati tidak bisa digantikan oleh orang lain.
Ketiga, kewajiban yang mempnyai dua dimensi, yaitu dimensi ibadah fisik dan dimensi
harta. Dalam hal ini ulama’ berbeda pendapat. Ada yang berpendapat tidak sah digantikan orang lain,
dan yang lainnya yaitu mayoritas ulama’ berpendapat Haji sah digantikan orang lain .
12. Wajib kifayah yaitu perbuatan yang dapat dilaksanakan secara kolektif.
Ditinjau dari segi kuantitasnya
1. Wajib Muhaddad yaitu kewajiban yang ditentukkan batas kadarnya (jumlahnya).
2. Wajib Qhairu Muhaddad yaitu kewajiban yang tidak ditentukkan batas kadarnya.
Ditinjau dari segi kandungan perintah
1. Wajib Mu’ayyan yaitu suatu kewajiban yang objeknya adalah tertentu tanpa ada
pilihan lain. Seperti membayar zakat.
2. Wajib Mukhayyar yaitu kewajiban yang objeknya dapat dipilih dari alternative
yang ada. Seperti, membayar kafarat, boleh dengan member makan sepuluh orang
miskin, atau memberi pakaian, atau memerdekakan budak.
13. B. SUNNAH
Sunnah menurut bahasa yaitu “jalan yang dilalui“ ( jalan yang ditempuh )
Sunnah adalah segala yang datang dari Rasulullah SAW, baik perkataan,
perbuatan, maupun ketetapan (testimonial ) yang bisa dijadikan dasar penetapan
hukum syara’
Macam-macamnya yaitu:
Sunnah dapat dibagi menjadi beberapa macam:
Sunnah Mu’akkadah yaitu perbuatan tidak wajib yang selalu dikerjakan
oleh Rasul. Seperti, shalat sunnah qobliyah dan ba’diyah yang mengiringi
shalat fardhu lima waktu.
Sunnah Ghairu Mu’akkadah yaitu segala perbuatan tidak wajib kadang-
kadang dikerjakan oleh rasul, kadang-kadang saja ditinggalkan. Seperti,
puasa setiap hari senin dan kamis.
Sunnah al-Zawaid yaitu mengikuti kebiasaan sehari-hari Rasul sebagai
manusia. Seperti, cara makan, cara tidur, dan cara berpakaian rasul .
14. C. Tahrim (haram), yakni tututan yang pasti untuk meninggalkan sesuatu, apabila
dikerjakan oleh seorang mukallaf maka mendapatkan dosa, namun bila ditinggalkan
mendapatkan pahala. Contohnya seperti minum khamr, berzina dan lain sebagainya.
Istilah haram juga kadang menggunakan istilah Mahdzur (terlarang), Maksiat dan al-danb
(berdosa)
menurut para ulama’ Ushul Fiqh antara lain Abdul Karim Zaidan, membagi haram kepada
beberapa macam, yaitu:
Haram Li Dzatihi, yaitu sesuatu yang diharamkan oleh syariat karena esensinya
mengandung kemudharatan bagi kehidupan manusia, dan kemudharatan itu tidak dapat
terpisah dari zatnya. Misalnya, larangan meminum khamr.
Haram Lighairihi, yaitu sesuatu yang dilarang bukan karena esensinya karena secara
esensial tidak mengandung kemudharaatan, namun dalam kondisi tertentu sesuatu itu
dilarang karena ada pertimbangan eksternal yang membawa pada sesuatu yang dilarang
C. HARAM
15. arti makruh secara bahasa adalah dibenci.
“Suatu ketentuan larangan yang lebih baik tidak dikerjakan dari pada dilakukan”.
Atau “meninggalkannya lebih baik dari pada melakukannya“. Sebagaimana Imam
Syafi’I jika mengatakan : “ saya menganggap hal ini makruh “ maksudnya adalah
haram . Sikap seperti ini didasarkan kepada kehati-hatian di dalam mengistinbatkan
suatu hukum, karena Allah berfirman :
ََل َوَواُلوُقَتاَمِلَُف ِصَتَُمُكُتَنِسلَأََِبذَكالاَذَـهَلَالَحاَذَـه َوََحَام َرَواُرَتفَتِلىَلَعَِاللََِبذَكالَنِإَالََِينذََونُرَتفَيىَلَعَِالل
ََِبذَكالََلََونُحِلفُي
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh
lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-
adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” ( QS An Nahl : 116
)
D. MAKRUH
16. macam-macamnya yaitu:
Makruh Tanzih ialah perbuatan yang terlarang bila ditinggalkan
akan diberi pahala tetapi bila dilakukan tidak berdosa dan tidak
dikenakan siksa. Seperti memakan daging kuda dan meminum
susunya dikala sangat butuh diwaktu peperangan.
Makruh Tahrim ialah perbuatan yang dilakukan namun dasar
hukukmnya tidak pasti. Seperti, larangan mengkhitbah wanita
yang sedang dalam khitbahan orang lain .
17. Pembagian mubah menurut Abu Ishaq Asy-Syatibi dalam
kitabnya al-Muwafaqat membagi Mubah kepada tiga
macam, yaitu:
Mubah yang berfungsi mengantarkan seseorang pada sesuatu hal
yang wajib dilakukan. Misalnya, makan dan minum merupakan
suatu hal yang mubah, namun berfungsi mengantarkan seseorang
sampai ia mampu mengerjakan kewajiban-kewajiban yang telah
dibebankan kepadanya. Seperti, shalat. Demikian Abu Ishaq Asy-
Syatibi dalam menjelaskan, hanya dianggap mubah dalam hal
memilih makanan halal mana yang akan dimakan.
E. IBAHAH
18. Akan tetapi seseorang tidak diberi kebebasan untuk memilih antara
makan atau tidak, karena meninggalkan makan samasekali dalam
hal ini akan membahayakan dirinya.
Sesuatu baru dianggap Mubah hukumnya bilamana dilakukan
sekali-kali, tetapi haram hukumnya bila dilakukan setiap waktu.
Seperti, bermain atau mendengarkan nyanyian hukumnya adalah
mubah bila dilakukan sekali-kali, tetapi haram hukumnya
menghabiskan waktu hanya untuk bermain atau mendengarkan
nyanyian.
Sesuatu yang mubah yang berfungsi sebagai sarana untuk mencapai
sesuatu yang mubah pula. Mislanya, membeli perabot rumah tangga
hanya untuk kepentingan kesenangan (tersier) .
19. Mubah bisa diketahui dengan tiga cara :
1/ Ada nash dari syara’ yang menyebutkan bahwa hal itu tidak dosa, jika dikerjakan.
Sebagaimana firman Allah :
ubah bisa diketahui dengan tiga cara :
1/ Ada nash dari syara’ yang menyebutkan bahwa hal itu tidak dosa, jika dikerjakan.
Sebagaimana firman Allah :
ََنكََأوَاءَأَسَِالنِةَبط َِخنَِمِهِبَمُتضرَعَاَميِفَمُكيَلَعََحَانُجََل َوَمُكِسُففََأ ِفَمُتن
Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu
menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu ( QS Al Baqarah : 231 ) .
2/ Tidak disebutkan larangan di dalam syara’. Ini menunjukkan bahwa sesuatu tersebut
mubah, dalilnya adalah kaedah « al- baroah al ashliyah « ( pada asalnya segala sesuatu
itu halal, seperti hukum merekam tilawah Al Qur’an dan pengajian dengan tape, USB,
atau handycam, dakwah lewat internet dsb.
20. 3/ Ada nash yang menyebutkan bahwa hal tersebut adalah mubah, atau halal.
َِلَنُهَمُكِئآَسِفَىَلِإَُثَفَالرِامَي َِالصَةَليَلَمُكَلَل ِحُأَنُهَلاسَبِلَمُتفَأ ََومُكَلاسَب
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan
isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah
pakaian bagi mereka.” ( QS Al Baqarah : 187 )
Yang perlu digaris bahwahi disni bahwa sesuatu yang mubah, jika ditinjau
hakikatnya , bukanlah sesuatu yang dibebankan kepada mukallaf, artinya
mubah bukanlah sesuatu yang harus dikerjakan, atau sesuatu yang wajib.
21. ` Demikian macam-macam hukum Taklifi serta pembagiannya menurut
mayoritas Fuqahah’. Namun demikian, sebagai bandingan saja, kami
sampaikan bentuk-bentuk hukum taklifi menurut ulama’
Hanafiyah sebagai berikut:
1. Iftiradh.
2. Ijab.
3. Ibahah.
4. Karahah Tanziyyah.
5. Karahah Tahrimiyyah.
6. Tahrim.
KESIMPULAN