Dokumen ini membahas tentang hubungan antara desa dan kota (RULINK) dan implikasinya bagi pembangunan wilayah. RULINK meliputi pertukaran manusia, modal, barang, dan pendapatan antara desa dan kota melalui jaringan infrastruktur, keuangan, pemasaran, administrasi, dan kekerabatan. RULINK penting karena sebagian besar wilayah bersifat perdesaan dan pembangunan biasanya dimulai dari sektor pertanian. RULINK
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, dan struktur ruang kota. Kota dideskripsikan sebagai sistem jaringan kehidupan yang ditandai kepadatan penduduk tinggi dan heterogenitas ekonomi. Fungsi kota meliputi pusat industri, perdagangan, politik, budaya, dan rekreasi. Teori perkembangan struktur ruang kota meliputi teori konsentris, sektoral
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)abdul hadi
Dokumen tersebut membahas peran pemerintah daerah dalam proses perencanaan pembangunan ekonomi daerah. Ada empat peran yaitu sebagai entrepreneur yang menjalankan usaha, koordinator yang menetapkan kebijakan, fasilitator yang memperbaiki lingkungan bisnis, dan stimulator yang mendorong investasi. Proses perencanaannya terdiri dari enam tahap mulai dari pengumpulan data hingga persiapan implementasi.
Dokumen ini membahas tentang hubungan antara desa dan kota (RULINK) dan implikasinya bagi pembangunan wilayah. RULINK meliputi pertukaran manusia, modal, barang, dan pendapatan antara desa dan kota melalui jaringan infrastruktur, keuangan, pemasaran, administrasi, dan kekerabatan. RULINK penting karena sebagian besar wilayah bersifat perdesaan dan pembangunan biasanya dimulai dari sektor pertanian. RULINK
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, dan struktur ruang kota. Kota dideskripsikan sebagai sistem jaringan kehidupan yang ditandai kepadatan penduduk tinggi dan heterogenitas ekonomi. Fungsi kota meliputi pusat industri, perdagangan, politik, budaya, dan rekreasi. Teori perkembangan struktur ruang kota meliputi teori konsentris, sektoral
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)abdul hadi
Dokumen tersebut membahas peran pemerintah daerah dalam proses perencanaan pembangunan ekonomi daerah. Ada empat peran yaitu sebagai entrepreneur yang menjalankan usaha, koordinator yang menetapkan kebijakan, fasilitator yang memperbaiki lingkungan bisnis, dan stimulator yang mendorong investasi. Proses perencanaannya terdiri dari enam tahap mulai dari pengumpulan data hingga persiapan implementasi.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek ekonomi dalam pengembangan wilayah. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya dimensi wilayah sebagai faktor lokasional dalam analisis ekonomi. Dokumen juga membahas pergeseran pandangan ekonomi konvensional yang semula tidak memperhatikan faktor ruang menjadi kini memperhatikan faktor wilayah dalam analisisnya. Selain itu, dibahas pula konsep-konsep wilay
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kawasan hunian eksperimental di tepi teluk Lamong di Surabaya. Konsep desainnya menerapkan pendekatan open building dan waterfront city untuk mengatasi masalah urbanisasi dan kepadatan penduduk di Surabaya. Kawasan ini direncanakan memiliki beragam fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi daerah, termasuk definisi, tujuan, teori-teori yang menerangkan pembangunan ekonomi daerah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing daerah dalam menarik industri. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah, seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana
Dokumen tersebut membahas tentang rancang kota yang baik dengan menekankan pada 3 poin utama:
1) Kota harus terbaca dan jelas strukturnya untuk memudahkan navigasi
2) Kota harus berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan ramah lingkungan
3) Kota harus mampu mengekspresikan kearifan lokal dalam pengembangannya
Tiga masalah utama penataan ruang perkotaan di Indonesia yaitu:
1) Pertumbuhan kota yang terlalu pesat dan tersentralisasi di pusat kota menyebabkan beban pengelolaan kota yang berat.
2) Perluasan kota secara horizontal (urban sprawl) merusak lingkungan dan tanah pertanian di pinggiran kota.
3) Diperlukan pengendalian ruang kota dan konsolidasi tanah untuk menata ruang secara terpadu antara kota dan ping
Dokumen tersebut membahas tentang pola keuangan desa dan kota, meliputi karakteristik, klasifikasi, struktur, dan interaksi antara desa dan kota. Secara khusus membahas tentang upaya pembangunan desa dan dampak interaksi antara desa dan kota bagi pembangunan dan pemerataan.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perkotaan di Indonesia. Beberapa poin kuncinya adalah pertumbuhan perkotaan yang tidak seimbang dan menimbulkan berbagai tantangan seperti urbanisasi yang tidak terkendali, kesenjangan antar wilayah, dan dampak negatif seperti eksploitasi sumber daya alam. Dokumen ini juga menyebutkan arah kebijakan perkotaan Indonesia ke depannya yang meliputi pembangunan kota yang layak h
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kawasan perkotaan dan perdesaan serta konsep-konsep pengembangan kedua kawasan tersebut. Dijelaskan bahwa kawasan perkotaan dan perdesaan saling terkait dan bergantung satu sama lain dalam pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendanaan dan investasi dalam perencanaan kota. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa (1) perencanaan kota belum mencakup unsur pembiayaan secara spesifik, (2) dana pembangunan tidak sepenuhnya dikelola pemerintah kota, dan (3) kemampuan pemerintah kota terbatas untuk mengakomodasi semua aspek pembangunan perkotaan.
Makalah ini membahas pentingnya pembangunan desa yang berbasis kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara optimal. Pembangunan desa merupakan faktor penting dalam sistem pembangunan nasional Indonesia karena desa berperan sebagai tulang punggung kehidupan sosial dan politik. Makalah ini juga membahas strategi organisasi pembangunan desa melalui kemitraan multi-pihak dan peranan pr
Makalah ini membahas pentingnya pembangunan desa yang berbasis kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara optimal. Pembangunan desa merupakan faktor penting dalam ketahanan nasional Indonesia karena desa berperan sebagai tulang punggung kehidupan sosial dan politik. Makalah ini juga membahas strategi organisasi pembangunan desa melalui kemitraan multi-pihak dan peranan prasarana
Dokumen tersebut membahas tentang aspek ekonomi dalam pengembangan wilayah. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya dimensi wilayah sebagai faktor lokasional dalam analisis ekonomi. Dokumen juga membahas pergeseran pandangan ekonomi konvensional yang semula tidak memperhatikan faktor ruang menjadi kini memperhatikan faktor wilayah dalam analisisnya. Selain itu, dibahas pula konsep-konsep wilay
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kawasan hunian eksperimental di tepi teluk Lamong di Surabaya. Konsep desainnya menerapkan pendekatan open building dan waterfront city untuk mengatasi masalah urbanisasi dan kepadatan penduduk di Surabaya. Kawasan ini direncanakan memiliki beragam fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi daerah, termasuk definisi, tujuan, teori-teori yang menerangkan pembangunan ekonomi daerah, serta faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing daerah dalam menarik industri. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah, seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana
Dokumen tersebut membahas tentang rancang kota yang baik dengan menekankan pada 3 poin utama:
1) Kota harus terbaca dan jelas strukturnya untuk memudahkan navigasi
2) Kota harus berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan ramah lingkungan
3) Kota harus mampu mengekspresikan kearifan lokal dalam pengembangannya
Tiga masalah utama penataan ruang perkotaan di Indonesia yaitu:
1) Pertumbuhan kota yang terlalu pesat dan tersentralisasi di pusat kota menyebabkan beban pengelolaan kota yang berat.
2) Perluasan kota secara horizontal (urban sprawl) merusak lingkungan dan tanah pertanian di pinggiran kota.
3) Diperlukan pengendalian ruang kota dan konsolidasi tanah untuk menata ruang secara terpadu antara kota dan ping
Dokumen tersebut membahas tentang pola keuangan desa dan kota, meliputi karakteristik, klasifikasi, struktur, dan interaksi antara desa dan kota. Secara khusus membahas tentang upaya pembangunan desa dan dampak interaksi antara desa dan kota bagi pembangunan dan pemerataan.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perkotaan di Indonesia. Beberapa poin kuncinya adalah pertumbuhan perkotaan yang tidak seimbang dan menimbulkan berbagai tantangan seperti urbanisasi yang tidak terkendali, kesenjangan antar wilayah, dan dampak negatif seperti eksploitasi sumber daya alam. Dokumen ini juga menyebutkan arah kebijakan perkotaan Indonesia ke depannya yang meliputi pembangunan kota yang layak h
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kawasan perkotaan dan perdesaan serta konsep-konsep pengembangan kedua kawasan tersebut. Dijelaskan bahwa kawasan perkotaan dan perdesaan saling terkait dan bergantung satu sama lain dalam pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendanaan dan investasi dalam perencanaan kota. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa (1) perencanaan kota belum mencakup unsur pembiayaan secara spesifik, (2) dana pembangunan tidak sepenuhnya dikelola pemerintah kota, dan (3) kemampuan pemerintah kota terbatas untuk mengakomodasi semua aspek pembangunan perkotaan.
Makalah ini membahas pentingnya pembangunan desa yang berbasis kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara optimal. Pembangunan desa merupakan faktor penting dalam sistem pembangunan nasional Indonesia karena desa berperan sebagai tulang punggung kehidupan sosial dan politik. Makalah ini juga membahas strategi organisasi pembangunan desa melalui kemitraan multi-pihak dan peranan pr
Makalah ini membahas pentingnya pembangunan desa yang berbasis kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara optimal. Pembangunan desa merupakan faktor penting dalam ketahanan nasional Indonesia karena desa berperan sebagai tulang punggung kehidupan sosial dan politik. Makalah ini juga membahas strategi organisasi pembangunan desa melalui kemitraan multi-pihak dan peranan prasarana
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kerjasama lintas sektor dalam pengembangan ekonomi daerah. Dokumen ini menjelaskan tentang isu-isu strategis pembangunan perkotaan dan perdesaan seperti kesenjangan antarwilayah, keterkaitan kota-desa, dan arah kebijakan pembangunan perkotaan dan perdesaan untuk mengurangi kesenjangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kota pintar dan peran pemerintah dalam pengembangan kota pintar. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa (1) kota pintar memerlukan keterlibatan penuh dari pemerintah dan masyarakat, (2) pemerintah memainkan peran kunci dalam menciptakan inisiatif kota pintar tidak hanya sebagai produser konten tetapi juga mengatur dan mengelola inisiatif pintar, (3) g
Similar to Hout paradigma alternatif pengembangan wilayah (15)
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembangunan wilayah dan kota. Secara garis besar dibahas mengenai konteks dan batasan perencanaan pembangunan, kerangka dimensi perencanaan berdasarkan matra ruang, tujuan dan elemen-elemen perencanaan wilayah, perbedaan antara perencanaan wilayah dan kota, serta pola-pola perencanaan kota.
This document discusses perspectives on new models of regional economic growth. It describes two theories - exogenous growth theory, where outside economic factors influence growth, and endogenous growth theory, where local social systems and institutions influence growth. It focuses on endogenous factors like leadership and social capital. Leadership is defined as mobilizing resources to satisfy followers. A model is presented where a region's resource endowment influences leadership, which influences regional economic performance along with other local and external factors. Regional competitiveness depends on infrastructure like transportation, knowledge sharing, business networks, and social capital.
Teks tersebut membahas konsep pengembangan ekonomi lokal yang melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja dan menstimulasi ekonomi daerah. Pengembangan ekonomi lokal bertujuan meningkatkan kesempatan kerja dan menyerap komoditas lokal dengan mengoptimalkan sumber daya manusia, alam, dan kelembagaan daerah.
Urbanisasi dan kota-kota besar di seluruh dunia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Dokumen ini membahas tren urbanisasi global, kasus Indonesia dan Jawa Tengah, faktor-faktor penyebab, dampak positif dan negatif, serta respon kebijakan dan perlunya tata kelola kota baru.
Pengembangan ekonomi lokal melibatkan kerja sama sektor publik, bisnis dan non-pemerintah untuk menciptakan kondisi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Upaya ini bertujuan membangun daya saing daerah lokal dengan memanfaatkan sumber daya dan keunggulan komparatifnya. Tantangan pelaksanaannya termasuk kapasitas kelembagaan dan
2. Konteks paradigma alternatif Urban- based Rural- based Teori pertumbuhan Unbalanced theory Cumulative causation International economics Location theories Basic needs Dualistic theories Dependency theory Green revolution Agricultural modernization Urban- rural Sustainability Institutional economics Competitiveness Social capital Alternative paradigm New economic geography Information society
6. Keterkaitan fungsional desa-kota idem mata pencaharian non pertanian produksi dan diversifikasi pertanian industri agro-based permintaan terhadap barang dan jasa non pertanian pasar untuk produk non pertanian jasa-jasa privat pemrosesan produk pertanian intensifikasi pertanian prasarana insentif produksi pendidikan dan peningkatan kapasitas jasa pendukung pertanian input produksi jasa informasi teknik produksi produksi pertanian pusat perdagangan pertanian/transportasi DESA KOTA
9. Strategi jaringan/klaster Industrialisasi; insentif; industrial estate Diversifikasi pertanian Agroindustri Industri berbasis SDA Pilihan kebijakan Model pendekatan top-down melalui badan perencanaan sektoral yang dikendalikan secara terpusat Perlunya model perencanaan yang terdesentralisasi; koordinasi antar sektor dan antar desa dan kota Gaya perencanaan Proses difusi yang berasal dari kota; desa lebih banyak bersifat pasif dan hanya berharap pada trickle-down Hubungan yang kompleks antara desa dan kota, dengan stimulan bisa dari desa maupun kota Hubungan desa-kota Hirarkis; terpusat kepada satu pusat yang dominan, sangat dipengaruhi oleh model central places Horisontal; terdiri dari beberapa pusat dan hinterlands yang masing-masing punya spesialisasi dan keunggulan komparatif Sistem perkotaan Industri di perkotaan; terfokus pada industri skala besar yang propulsif dan bersifat footloose Semua sektor, tergantung kepada kondisi lokal; penekanan kepada ukuran menengah tapi berbasis regional Sektor dasar Model GC/GP Model Jaringan Komponen