Merupakan salah satu contoh pidato guru. Saya membuat pidato ini sebagai bahan untuk ulangan B.Indonesia mengenai pidato. Sekiranya pidato saya dapat membantu teman - teman yang membutuhkan referensi.
Merupakan salah satu contoh pidato guru. Saya membuat pidato ini sebagai bahan untuk ulangan B.Indonesia mengenai pidato. Sekiranya pidato saya dapat membantu teman - teman yang membutuhkan referensi.
Sebuah kaya Antology yang berkisah mengenai rasa yang tertinggal dari hubungan antara pria dan wanita yang kandas di tengah jalan.
Semoga dapat diambil pelajaran dan hikmahnya bagi pembaca
Sebuah kaya Antology yang berkisah mengenai rasa yang tertinggal dari hubungan antara pria dan wanita yang kandas di tengah jalan.
Semoga dapat diambil pelajaran dan hikmahnya bagi pembaca
My passion, My life...Beda itu Anugerah dengan Cara-NyaRina Fitriana
Tulisan yang menggambarkan kekuatan hati dan pikiran saya yang kuat ketika larut dalam kesendirian untuk tujuan ingin merelisasikan bentuk perjuangan apa yang dirasa cocok...dan semua takkan terjadi tanpa Kuasa-Nya.
Baca Online Buku Sekeping Cinta by CerdasMulia InstituteArry Rahmawan
Buku "Sekeping Cinta" adalah buku seri pertama dari seri buku "Persembahan Cinta" yang diterbitkan oleh CerdasMulia Institute. Buku ini berisikan berbagai macam kompilasi tulisan - tulisan terbaik dari para trainer muda alumni dari Young Trainer Academy.
Untuk pemesanan buku Sekeping Cinta, silakan hubungi contact@cerdasmulia.co.id , atau hubungi 0856-4087-9848 (Melinda).
Add juga Twitter kami di @YTAcademy_ID dan @TrainerMuda_ID
Taufan rizky, sistem informasi semester 1, makalah pendidikantaufanrizky
Singkat kata setelah apa yang saya alami selama hidup, tentang pendidikan dan apa yang saya alami sekarang dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak saya, banyak hal yang sekiranya membuat saya khawatir. Diantaranya berawal ketika saya mendaftarkan sekolah Usia Dini untuk anak lelaki pertama saya
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
History Juli 2019
1. HI-STORYTurcham Media
Buletin Literasi SMA Khadijah
Peralihan dari SMP ke SMA itu
episode paling seru. Masa yang susah untuk
dilupakan. Tulisan berikut merupakan
catatan pengalaman ketika awal mula aku
menjadi siswa sekolah tercinta ini.
Awal masa putih abu-abu, aku
merasakan banyak hal yang perlu di-
upgrade dari diri sendiri. Salah satu cara
untuk menyuport proses upgrade diri
adalah dengan bersikap adaptif terhadap
sekitar.
Misalnya saja; Peningkatan jumlah
mata pelajaran di SMA, membuat kita
harus sigap dengan jumlah tugas yang
mengikutinya.
Kewalahan di awal, pasti. Namun,
bagiku itu wajar. Penyesuaian proses
pembelajaran juga membutuhkan waktu.
Ketika masa MPLS, aku dikenalkan
dengan berbagai hal tentang SMA Khadijah.
Mulai dari tradisi, fasilitas, hingga etika
sebagai siswa.
Nah, di masa MPLS inilah kita
diperkuat karakternya. Dengan pendekatan
yang ciamik, guru-guru berhasil
menaburkan rahasia demi rahasia menuju
kesuksesan. Dari sini kita harus menaruh
perhatian penuh, agar kesuksesan itu juga
memerhatikan kita.
Tak hanya itu, ketika kita juga ikut
berpartisipasi dalam sebuah komunitas atau
ekstrakulikuler di sekolah, kita juga harus
bisa mengorganisir kegiatan kita. Kegiatan
apapun itu. Tentu tak mudah. Hal semacam
ini butuh jam terbang yang luas.
Untuk tips beradaptasi dengan
lingkungan, saya kira bisa dengan mudah
diakses di internet.
Tetapi, dari pengalaman saya
pribadi, hal yang utama adalah bersyukur
dan menikmati setiap prosesnya. Tidak
perlu banyak mengeluh, lakukan saja
dengan hati yang ikhlas. Karena SMA
Khadijah mendidik secara profesional
dengan sepenuh hati.
*Siswa SMA Khadijah kelas XII IPA 2,
Peserta student immersion Indonesian –
Australia 2019, pernah menjabat sebagai
ketua Turcham Media 2017/18
Siswa Baru, Jangan Ragu-Ragu
Edisi Juli 2019 - Vol. 13
History - 7/19/vol.13
Karina Sabrina*
www.turcham.com
2. Buletin Literasi SMA Khadijah
History - 7/19/vol.13
Three years. Tidak
terasa, akhirnya aku sampai
di titik terakhir di Sekolah
Menengah Atas. Semua
ujian sekolah berhasil aku
lalui, begitu pula UNBK
yang baru selesai pada
tanggal 8 April kemarin.
Eh? Jujur saja, ini masih
terasa tidak nyata untukku.
Aku belum siap
meninggalkan trotoar bising
depan sekolah yang selalu
kulewati setiap pagi, sembari
mendengarkan music melalui
earphone yang terpasang di
telingaku. Kemudian sengaja
berbelok ke kiri—ketimbang
melewati anak OSIS yang berjaga
dan menaiki tangga yang dilalui
sejuta umat—dan menyusuri
loronggelapsempityanglangsung
menuju ke kopsis.
Kalau dipikir sekarang,
aku agak menyesal. Kenapa
dahulu sering sekali menyia-
nyiakan waktu sekolah?
Menganggap tidak penting lah,
ini lah, itu lah. Baru ketika mau
lulus dan berakhir seperti ini saja
mendadak menghargai apapun
kegiatan yang tersisa di sekolah.
Sebagai anak kelas dua
belas, aku merasakan beberapa
tekanan yang cukup nyata, dan
awalnya aku berpikir bahwa itu
sangat mustahil dan fiksional.
Ternyata benar adanya. Musuh
dalam selimut, dan sebagainya.
Mengerikan.
Semuanya bertarung
di balik senyum mereka,
berbondong-bondong mencari
jalan masa depan.
Jujur. Semua ini
membuatku ingin menjadi bocah
yang hanya mengkhawatirkan
mainan favorit miliknya yang
rusak. Atau tidak kebagian jatah
es krim. Aku masih merasa aku
belum pantas menjadi mahasiswa
seutuhnya.
Bagaimana tidak?
Bertahun-tahun aku hidup di
dalam bayangan teman sekelas
yang mendaulat bahwa aku ini
seorang ‘anak kecil yang tidak
tau apa-apa’. Bukannya aku benci,
namun aku merasa dianggap
sebagai bocah yang tidak pantas
mengetahui banyak hal.
Cukup sulit untukku
melalui tahun terakhir di SMA.
Karena pada akhirnya aku belajar
untuk bertahan pada posisiku
sendiri. Dan belajar tentang
istilah ‘friend is friend, but at the
end you’ll be saving your own ass,’
Aku sadar bahwa kita
memiliki tujuan masing-masing,
yang artinya, aku tidak bisa
bergantung pada mereka. Satu-
satunya yang bisa kugantungkan
adalah diriku sendiri.
Banyak hal menyakitkan
dantidakterdugaditahunterakhir
ini. Contohnya, juara cerpen,
dan yang paling membuatku
bersyukur adalah predikat B pada
ujian Cambridge ESL tahun lalu.
Astaga. Itu adalah impian yang
jadi kenyataan untukku.
Di sisi lain, aku belajar
bahwa hidup tidak semudah itu.
Tidak semuanya bisa
digapai semudah membalikkan
telapak tangan. Ditolak IUP
dan SNMPTN membuatku
sadar bahwa hidup bukanlah
Life is Not Over
Pembina: Mumammad Shodiqin | Pimpinan Redaksi : Uswatun | Sekretaris: Roro |
Bendahara: Mutia | Redaktur Pelaksana : Hani | Redaktur Bahasa : Farid | Writer: Citra, Cinta |
Fotografer: Aryak, Alfin | Pracetak: Adinda, Fira | Website: www.turcham.com |
IG: turcham_media | youtube: turcham media
REDAKSI
Ghina Atsil Rachmania*
3. History - 7/19/vol.13
Buletin Literasi SMA Khadijah
permainan yang bisa disepelekan.
Danduniatidakakanpedulikalaukauhancur
berkeping-keping. Dunia tidak akan menunggumu
untuk ‘baik-baik saja’. Kau harus bangkit atau waktu
akan mengalahkanmu.
Walaupun sedih dan hancur, kita harus tetap
memasang wajah tegar dan bangkit menghadapi
semuanya. Tapi aku banyak belajar. Untuk tidak
menyepelekan hal yang terkesan mudah, untuk
tidak merendahkan orang lain, dan untuk bersyukur
terhadap hal kecil yang kita dapat.
Intinya, senior year was fun, but it’s not that
easy. It’s being in the warzone while trying to make
friends and stay alive at the same time.
Aku berharap kalau ini bisa berlangsung
lebih lama, tapi itu tidak mungkin.
In the end, I am genuinely happy that I met
a lot of friends who understood me for being who I
am, kemudian bertemu para fangirl luar biasa yang
bisa membuatku kembali bahagia, dan bertemu
orang-orang yang menurutku keren dan membuatku
kagum.
Aku tidak akan melupakan masa ini, tentu
saja.
Dan pastinya, ini bukanlah akhir dari
kehidupan.
From the bottom of my heart, thank you.
April 2019
*Mahasiswa jurusan Sastra Inggris Unair (SBMPTN 2019),
Anggota mading KAOST 2016-2017, Alumnus SMA Khadijah
2019.
“Ikatlah ilmu dengan menulis.”
– Ali Bin Abi Thalib ra
Selamat datang di SMA Khadijah
ya, para DJ Mania yang baru menetas.
Berikut ini sekadar catatan pribadi
saja. Bukan bermaksud ini itu dan anu
lainnya. Yakni seputar awal berseragam
putih abu-abu.
Masa transisiku dari SMP ke SMA
nggak terasa mulus, loh. Mungkin karena
SMPku bisa dibilang pelosok (kalau kalian
kenal SMPN 2 Sedati), sementara SMA ini
terlalu hype dan kekinian.
Tahun pertama memang sulit! Harus
kenali diri sendiri dan kenali siapa yang cocok
untuk diajak berteman, apalagi kalau beda
etnis dan kebiasaan. Jangan juga terlalu pilih-
pilih teman, ga asik!
Pertama yang ada di pikiran pasti,
“Tugas di SMA ini banyak banget. Bil qolam,
BKU, dll”. Setelah 2 tahun di sini, aku baru
pahamcaraenjoyngerjainbilqolamitudengan
sering-sering mengganti kegiatan “hapean”
dengan nulis bil qolam.
Terakhir, jangan lupa ikut ekskul dan
komunitas lain di sini karena asik semua+kalo
dapet sertifikatnya berguna banget buat lanjut
PTN daaaannnn jangan parah-parah malesnya
buat nugas, semangattzz!
*Penulis adalah mahasiswa Psikologi Unair
(SNMPTN 2019) yang selama di SMA Khadijah
bergiat di Seni Lukis dan Teater.
Tahun Pertama
Memang Sulit
Dyah Santi Prameswari*
4. History - 7/19/vol.13
Buletin Literasi SMA Khadijah
Kamu pasti mengenal MPLS. Kecuali
kamu SD dan SMPnya “home schooling
(HS)”. Kan lucu, ada MPLR (R-nya Rumah)
jika kamu HS. Toilet sudah hafal. Remote
TV sudah hapal. Eh, hafal atau hapal ya???
Keluarga juga sudah kenal. Dll.
Ah, mungkin gurunya yang perlu di mplr-
in. Ditunjukkin jalan menuju Tempat Pembuangan
Akhir (baca: toilet). Dikenalin sama orang tua. Biar
akrab. Biar mantab. Betul?
Oke, kembali biar fokus. MPLS masa yang
berapi-api.
Tentutaksabaringinmenjalaniharipertama.
Lanjut hari kedua. Lanjut lagi hari berikutnya.
Kamu yang sudah akrab dengan lingkungan
Khadijah, tentu akan lebih “selow”. Mulai KB-TK-
SD hingga SMP di Khadijah. Pasti sudah lumayan
paham suasananya.
Bukan berarti tidak berapi-api tentunya.
Gedung ganti. Guru berbeda. Kawan juga tak lagi
sama. Jika dibuat satu kata: SPESIAL!!
Tak ada alasan untuk tidak antusias
menyambut hari pertama itu.
Apalagi jika dulu SMPnya tidak sekomplek
dengan SMA Khadijah, pasti lebih “berasa”. Itu dari
tempat, belum ke lain-lainnya.
Saya baca tulisannya Karina. Judulnya
“Murid Baru, jangan Ragu-Ragu”. Ia berbagi tentang
bagaimana caranya menghadapi hari pertama di
sekolah tercinta ini. Inspiratif.
Berikut saya kutip lengkap paragraf
penutupnya:
“Tetapi, dari pengalaman saya pribadi, hal yang
utama adalah bersyukur dan menikmati setiap
prosesnya. Tidak perlu banyak mengeluh,
lakukan saja dengan hati yang ikhlas. Karena
SMA Khadijah mendidik secara profesional
dengan sepenuh hati.”
Yup. Bersyukur. Nikmati tiap prosesnya.
Jangan mengeluh. Ikhlas. Wow. Seperti motivator
kelas dunia saja ini Karina Shabrina. Dua jempol
untuk resepnya itu.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah,
Masa yang Berapi-Api, Masa iya sih?
Berapi-api di sini bukan kebakaran. Bukan.
Tapi semangat baru. Semangat harapan baru. Yang
membara. Membakar angkara murka. Huahua.
SMA merupakan tingkatan akhir sekolah.
Banyak yang bilang, momen paling bahagia saat di
SMA. Tentu bukan sekadar hura-hura. Tapi sebagai
langkah untuk memulai.
Selepas SMA kamu masuk dunia
perkuliahan. Yang saingannya di seluruh negeri.
Semangat berapi-api harus menjadi kunci. Menapak
di sekolah menengah. Menuntut ilmu. Menyiapkan
bekal di masa yang akan datang.
Tema MPLS tahun ini: Menjadi generasi
milenial berakhlakul Karimah, unggul, dan
kompetitif.
Selamat menyambut dan menjalani MPLS
2019. Selamat datang generasi milenial berakhlakul
Karimah, unggul, dan kompetitif. Hokya!!
Sidoarjo, 14/7/2019
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah,
Masa yang Berapi-api,
Masa iya sih?
Penyair Amatir