SlideShare a Scribd company logo
Hikayat
Andini Nurul Prasetyani
        XI IPA 3
Pengertian

       Hikayat adalah cerita tentang kehidupan raja
dan kerajaannya yang dihiasi dengan kebahagiaan
keluarga raja atau peristiwa menakjubkan di lingkingan
kerajaan. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan
maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan
keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
Ciri-Ciri Hikayat
• 1. Berisi kisah – kisah kehidupan lingkungan istana
  (istana sentris)
  2. Banyak peristiwa yang berhubungan dengan
  nilai – nilai Islam
  3. Nama nama tokoh dipengaruhi oleh nama –
  nama Arab
  4. Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas
  kewajaran karakter manusia pada umumnya
  5. Tidak ada`pembagian bab atau judul
  6. Juru cerita tidak pernah disebuntak secara
  eksplisit (anonim)
  7. Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan
  peristiwa yang imajinatif
Ciri-Ciri Hikayat
• 8. Banyak menggunaka kosakata yang kini tidak lazim
  digunakan dalam komunikasi sehari – hari
  9. Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang – ulang
  10. Peristiwa seringkali tidak logis
  11. Sulit memahami jalan ceritanya
  12.Bersifat istana centris
  13.anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
  14.berkembang secara stetis
  15.bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
  16.Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
  17.berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
  18.bersifat logis
Unsur Intrinsik
• Alur : tahapan cerita yang
  bersambungan.
• Tema : gagasan/ide/dasar cerita.
  (Alur maju, alur mundur, alur
  gabungan atau alur sorot balik)
• Penokohan : pemain/orang yang
  berperan di dalam cerita.
• Amanat : pesan yang disampaikan
  oleh penulis kepada pembaca.
Contoh Hikayat di Indonesia
• Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
      -Hikayat Perang Sabi
      -Hikayat Malem Diwa
• Provinsi Sumatera Utara
      -Hikayat Batu Nabontar
      -Boru Napuan
• Provinsi Sumatera Barat
      -Hikayat Melayu Daun Kopi
      -Hikayat Malin Kundang
• Provinsi Riau
      -Hikayat Lancang Kuning
      -Hikayat Hang Tuah
Contoh Hikayat di Indonesia
 • Provinsi Kepulauan Riau
       -Hikayat Datuk Megat
       -Hikayat Batu Rusia
 • Provinsi Jambi
       -Hikayat Negeri Jambi
       -Hikayat Panglima Agung
 • Provinsi Sumatera Selatan
       -Hikayat Antu Ayek
       -Hikayat Nahkoda Asyiq
 • Provinsi Bangka Belitung
       -Hikayat Keramat Bujang
       -Hikayat Raja Negeri
Contoh Hikayat di Indonesia
  • Provinsi Bengkulu
        -Hikayat Nahkoda Muda
  • Provinsi Jambi
        -Hikayat Datuk Budian
        -Hikayat Mistis
  • Provinsi DKI Jakarta
        -Hikayat Tanah Betawi
  • Provinsi Jawa Barat
        -Hikayat Raden Kian Santang
        -Hikayat Gunung Tidar
Contoh Hikayat di Indonesia
     • Provinsi Banten
           -Hikayat Tanjung Lesung
           -Hikayat Sibatu
     • Provinsi Jawa Tengah
           -Hikayat Siti Mariah
           -Hikayat Pulau Seperapat
     • Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
           -Hikayat Ruyat Cakung
     • Provinsi Jawa Timur
           -Hikayat Bunga Kemuning
           -Hikayat Pangeran Sambernyawa
Contoh Hikayat di Indonesia

• Provinsi Bali
      -Hikayat Tanah Bali
      -Hikayat Pantai Kuta
• Provinsi Nusa Tenggara Barat
      -Hikayat Cindabaya
• Provinsi Nusa Tenggara Timur
      -Hikayat Kerajaan Sikka
      -Hikayat Tentang Si Minum Air
• Provinsi Kalimantan Barat
      -Hikayat Rumah Betang
Contoh Hikayat di Indonesia
  • Provinsi Kalimantan Tenggah
       -Hikayat Banjar
  • Provinsi Kalimantan Selatan
       -Hikayat Sa-Ijaan dan ikan Todak
  • Provinsi Sulawesi Utara
       -Hikayat Runtuhnya Tanah Runtuh
       -Hikayat Pulau Lambeh
  • Provinsi Sulawesi Barat
       -Hikayat Rumpon Nelayan Mandar
Contoh Hikayat di Indonesia
• Provinsi Sulawesi Tengah
     -Hikayat La Tenri Dio
• Provinsi Sulawesi Tenggara
     -Hikayat Gunung Saba Mpolulu
• Provinsi Sulawesi Selatan
     -Hikayat Ambo Dalle
     -Hikayat Pohon Ganja
• Provinsi Gorontalo
     -Hikayat Raja-Raja Gorontalo
Contoh Hikayat di Indonesia
    • Provinsi Maluku
         -Hikayat Tanah Hitu
    • Provinsi Maluku Utara
         -Hikayat Cinta Sepasang Rupa
    • Provinsi Papua Barat
         -Hikayat
    • Provinsi Papua
         -Hikayat Cendrawasih
PERKARA SI BUNGKUK DAN SI
        PANJANG
   •        PERKARA SI BUNGKUK DAN SI PANJANG Hatta
       maka berapa lamanya Masyuhudulhakk pun
       besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah
       cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari
       adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka sampailah
       ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu
       hendak menyebrang, tiada dapat perahu itu. Maka
       ditantinya kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu
       pun tiada juga ada lalu perahu orang. Maka ia pun
       berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya.
       Sebermula adapun istri orang itu terlalu baik
       parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu
       sudah tua, lagi bungkuk belakangnya. Maka pada
       sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga.
• Katanya, “Apa upayaku hendak menyeberang sungai ini?”
  Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana
  sungai itu. Maka kata orang itu, “ Hai tuan hamba,
  seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena
  hamba tiada dapat berenang; sungai ini tidak hamba
  tahu dalam dangkalnya.”
      Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua
  bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baik
  rupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan
  berkata di dalam hatinya, “Untunglah sekali ini!” Maka
  Bedawi itu pun turunlah ia ke dalam sungai itu
  merendahkan dirinya, hingga lehernya juga ia berjalan
  menuju orang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka kata
  orang tua itu, “Tuan hamba seberangkan apalah hamba
  kedua ini.”
• Maka kata Bedawi itu, “Sebagaimana hamba
  hendak bawa tuan hamba kedua ini? Melainkan
  seorang juga dahulu maka boleh, karena air ini
  dalam.” Maka kata orang tua itu kepada
  istrinya, ”Pergilah diri dahulu.” Setelah itu maka
  turunlah perempuan itu ke dalam sungai dengan
  orang Bedawi itu. Arkian maka kata Bedawi
  itu, ”Berilah barang-barang bekal-bekal tuan
  hamba dahulu, hamba seberangkan.” Maka diberi
  oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu.
  Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu
  diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka
  pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata
  oleh si Bungkuk air itu dalam. Maka sampailah
  kepada pertengahan sungai itu, maka kata
  Bedawi itu kepada perempuan itu, ”Akan tuan ini
  terlalu elok rupanya dengan mudanya.
• Mengapa maka tuan hamba berlakikan orang tua bungkuk ini?
  Baik juga tuan hamba buangkan orang bungkuk itu, agar
  supaya tuan hamba, hamba ambil, hamba jadikan istri
  hamba.” Maka berbagai-bagailah katanya akan perempuan
  itu. Maka kata perempuan itu kepadanya,”Baiklah, hamba
  turutlah kata tuan hamba itu.” Maka apabila sampailah ia ke
  seberang sungai itu, maka keduanya pun mandilah, setelah
  sudah maka makanlah ia keduanya segala perbekalan itu.
  Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat oleh orang tua
  bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi itu.
  Kalakian maka heranlah orang tua itu. Setelah sudah ia
  makan, maka ia pun berjalanlah keduanya. Setelah dilihat oleh
  orang tua itu akan Bedawi dengan istrinya berjalan, maka ia
  pun berkata-kata dalam hatinya, ”Daripada hidup melihat hal
  yang demikian ini, baiklah aku mati.” Setelah itu maka
  terjunlah ia ke dalam sungai itu..
• Maka heranlah ia, karena dilihatnya sungai itu
  airnya tiada dalam, maka mengarunglah ia ke
  seberang lalu diikutinya Bedawi itu. Dengan hal
  yang demikian itu maka sampailah ia kepada
  dusun tempat Masyhudulhakk itu. Maka orang
  tua itu pun datanglah mengadu kepada
  Masyhudulhakk. Setelah itu maka disuruh oleh
  Masyhudulhakk panggil Bedawi itu. Maka
  Bedawi itu pun datanglah dengan perempuan
  itu. Maka kata Masyhudulhakk, ”Istri siapa
  perempuan ini?” Maka kata Bedawi itu, ”Istri
  hamba perempuan ini. Dari kecil lagi ibu hamba
  pinangkan; sudah besar dinikahkan dengan
  hamba.” Maka kata orang tua itu, ”Istri hamba,
  dari kecil nikah dengan hamba.” Maka dengan
  demikian jadi bergaduhlah mereka itu.
• Syahdan maka gemparlah. Maka orang pun berhimpun,
  datang melihat hal mereka itu ketiga. Maka bertanyalah
  Masyhudulhakk kepada perempuan itu, ”Berkata benarlah
  engkau, siapa suamimu antara dua orang laki-laki ini?”
  Maka kata perempuan celaka itu, ”Si Panjang inilah suami
  hamba.” Maka pikirlah Masyhudulhakk, ”Baik kepada
  seorang-seorang aku bertanya, supaya berketahuan siapa
  salah dan siapa benar di dalam tiga orang mereka itu. Maka
  diperjauhkannyalah laki-laki itu keduanya. Arkian maka
  diperiksa pula oleh Masyhudulhakk. Maka kata perempuan
  itu, ”Si Panjang itulah suami hamba.” Maka kata
  Masyhudulhakk, ”Jika sungguh ia suamimu siapa
  mentuamu laki-laki dan siapa mentuamu perempuan dan
  di mana tempat duduknya?” Maka tiada terjawab oleh
  perempuan celaka itu.
• Maka disuruh oleh Masyhudulhakk perjauhkan. Setelah itu
  maka dibawa pula si Panjang itu. Maka kata
  Masyhudulhakk, ”Berkata benarlah engkau ini. Sungguhkan
  perempuan itu istrimu?” Maka kata Bedawi itu, ”Bahwa
  perempuan itu telah nyatalah istri hamba; lagi pula
  perempuan itu sendiri sudah berikrar, mengatakan gamba
  ini tentulah suaminya.” Syahdan maka Masyhudulhakk pun
  tertawa, seraya berkata, ”Jika sungguh istrimu perempuan
  ini, siapa nama mentuamu laki-laki dan mentuamu
  perempuan, dan di mana kampung tempat ia duduk?”
  Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh
  Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu
  maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata
  Masyhudulhakk, ”Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu
  istrimu sebenar-benarnya?” Maka kata orang tua itu,
  ”Daripada mula awalnya.”
• Kemudian maka dikatakannya, siapa
  mentuanya laki-laki dan perempuan dan di
  mana templat duduknya. Maka
  Masyhudulhakk dengan sekalian orang banyak
  itu pun tahulah akan salah Bedawi itu dan
  kebenaran orang tua itu. Maka hendaklah
  disakiti oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu.
  Maka Bedawi itu pun mengakulah salahnya.
  Demikian juga perempuan celaka itu. Lalu
  didera oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu
  serta dengan perempuan celaka itu seratus
  kali. Kemudian maka disuruhnya tobat Bedawi
  itu, jangan lagi ia berbuat pekerjaan demikian
  itu. Maka bertambah-tambah masyhurlah arif
  bijaksana Masyhudulhakk itu.
Unsur Intrinsik Dari Cerita
•  Tema : Kesetiaan dan Pengkhianatana
•  Judul : Si Panjang dan Si Bungkuk
•  Alur : Alur maju
•  Latar tempat :- tepi sungai
                  -sebuah dusun
• Latar keadaan :- menegangkan
                    -mengecewakan                                -
• Penokohan : -Masyhudulhakk : arif, bijaksana, suka menolong,
   cerdik, baik hati.
   -Si Bungkuk : setia pada istrinya, suka mengalah, pemaaf, baik
   hati, mudah percaya.
  -Si Panjang / Bedawi : licik, egois.
-Istri Si Bungkuk : mudah dirayu, tidak
   setia, suka berbohong, egois
• Amanat : Jangan berbohong karena
   berbohong itu tidak baik,
   merupakan dosa, dan hanya akan
   menimbulkan kerugian pada diri
   kita sendiri.
• Sudut Pandang : Orang Ketiga Serba
   Tahu
Unsur Ekstrinsik Dari Cerita

• Nilai religius : kita harus selalu bersyukur atas
  apa yang telah diberikan oleh Allah.
• Nilai moral : Janganlah sekali-kali kita memutar
  balikkan fakta
• Nilai sosial budaya : Sebuah kesalahan pastilah
  akan mendapat sebuah balasan, pada hikayat ini
  diterangkan bahwa seorang yang melakukan
  keslahan seperti berbohong maka akan did era
  sebanyak seratus kali.
• Sekian dan Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Drama basa jawa
Drama basa jawaDrama basa jawa
Drama basa jawa
Waidatin Azizah
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahYusuf Arifin
 
Kerajaan Kalingga
Kerajaan KalinggaKerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga
Nur Baiti Salma
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Warnet Raha
 
Sesorah (pidato) basa jawa kelas XI
Sesorah (pidato) basa jawa kelas XISesorah (pidato) basa jawa kelas XI
Sesorah (pidato) basa jawa kelas XI
safira intan
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Gungun Misbah Gunawan
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
azidny
 
Contoh teks drama bahasa inggris
Contoh teks drama bahasa inggrisContoh teks drama bahasa inggris
Contoh teks drama bahasa inggrisSuciramadhana
 
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAPKAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
ARISKA COMPNET
 
PPT TEKS ANEKDOT SMA KELAS X
PPT TEKS ANEKDOT SMA KELAS XPPT TEKS ANEKDOT SMA KELAS X
PPT TEKS ANEKDOT SMA KELAS X
Indra Nurdianto
 
Contoh Naskah Drama 20 Pemain
Contoh Naskah Drama 20 PemainContoh Naskah Drama 20 Pemain
Contoh Naskah Drama 20 PemainVicall Andryantho
 
Teks anekdot
Teks anekdotTeks anekdot
Teks anekdot
Lisa skadaku
 
Proposal kegiatan
Proposal  kegiatanProposal  kegiatan
Proposal kegiatan
Andreas Widhagdo
 
Hikayat hang tuah
Hikayat hang tuahHikayat hang tuah
Hikayat hang tuah
Warnet Raha
 

What's hot (20)

Drama basa jawa
Drama basa jawaDrama basa jawa
Drama basa jawa
 
Hortatory Exposition
Hortatory ExpositionHortatory Exposition
Hortatory Exposition
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
 
Kerajaan Kalingga
Kerajaan KalinggaKerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
 
Sesorah (pidato) basa jawa kelas XI
Sesorah (pidato) basa jawa kelas XISesorah (pidato) basa jawa kelas XI
Sesorah (pidato) basa jawa kelas XI
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
 
Sumber sejarah..
Sumber sejarah..Sumber sejarah..
Sumber sejarah..
 
Kritik sastra novel sang pemimpi
Kritik sastra novel sang pemimpiKritik sastra novel sang pemimpi
Kritik sastra novel sang pemimpi
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Contoh teks drama bahasa inggris
Contoh teks drama bahasa inggrisContoh teks drama bahasa inggris
Contoh teks drama bahasa inggris
 
Drama malin kundang
Drama malin kundangDrama malin kundang
Drama malin kundang
 
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAPKAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
 
Naskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orangNaskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orang
 
PPT TEKS ANEKDOT SMA KELAS X
PPT TEKS ANEKDOT SMA KELAS XPPT TEKS ANEKDOT SMA KELAS X
PPT TEKS ANEKDOT SMA KELAS X
 
Contoh Naskah Drama 20 Pemain
Contoh Naskah Drama 20 PemainContoh Naskah Drama 20 Pemain
Contoh Naskah Drama 20 Pemain
 
Teks anekdot
Teks anekdotTeks anekdot
Teks anekdot
 
Proposal kegiatan
Proposal  kegiatanProposal  kegiatan
Proposal kegiatan
 
Rpp 6 geo hidrosfer
Rpp 6 geo hidrosferRpp 6 geo hidrosfer
Rpp 6 geo hidrosfer
 
Hikayat hang tuah
Hikayat hang tuahHikayat hang tuah
Hikayat hang tuah
 

Similar to Hikayat

Tika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaTika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan ana
PuspaNidia
 
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikContoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikFreddy Then
 
Kelas x pertemuan 16
Kelas x pertemuan 16Kelas x pertemuan 16
Kelas x pertemuan 16
SeptiFauziah2
 
Ipink
IpinkIpink
Asal mula bunga teratai
Asal mula bunga terataiAsal mula bunga teratai
Asal mula bunga teratai
Gandis Indah
 
Arnab dengan buaya
Arnab dengan buayaArnab dengan buaya
Arnab dengan buaya
Gaya Mahmud
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabauOktari Aneliya
 
Legenda aceh banta seudang
Legenda aceh   banta seudangLegenda aceh   banta seudang
Legenda aceh banta seudang
Chia Ie
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2
pentcr
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2
pentcr
 
Sinopsis Danau Toba
Sinopsis Danau TobaSinopsis Danau Toba
Sinopsis Danau Toba
Vita Mustika
 
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Legenda aceh   kisah putra mahkota amat mude yang murah hatiLegenda aceh   kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Chia Ie
 
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Rifki Ristiovan
 
Hikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmHikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmumimckk
 
Natasya ungu violet
Natasya ungu violetNatasya ungu violet
Natasya ungu violetmrfuji
 
Asal usul sungai landak
Asal usul sungai landakAsal usul sungai landak
Asal usul sungai landakFreddy Then
 
Hikayat
HikayatHikayat
Ikan patin
Ikan patinIkan patin
Ikan patin
-Yusie Aprilia-
 
Hikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmHikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmumimckk
 

Similar to Hikayat (20)

Tika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaTika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan ana
 
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikContoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Kelas x pertemuan 16
Kelas x pertemuan 16Kelas x pertemuan 16
Kelas x pertemuan 16
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Asal mula bunga teratai
Asal mula bunga terataiAsal mula bunga teratai
Asal mula bunga teratai
 
Arnab dengan buaya
Arnab dengan buayaArnab dengan buaya
Arnab dengan buaya
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabau
 
Legenda aceh banta seudang
Legenda aceh   banta seudangLegenda aceh   banta seudang
Legenda aceh banta seudang
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2
 
Sinopsis Danau Toba
Sinopsis Danau TobaSinopsis Danau Toba
Sinopsis Danau Toba
 
RIHLAHKU
RIHLAHKURIHLAHKU
RIHLAHKU
 
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Legenda aceh   kisah putra mahkota amat mude yang murah hatiLegenda aceh   kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
 
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
 
Hikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmHikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bm
 
Natasya ungu violet
Natasya ungu violetNatasya ungu violet
Natasya ungu violet
 
Asal usul sungai landak
Asal usul sungai landakAsal usul sungai landak
Asal usul sungai landak
 
Hikayat
HikayatHikayat
Hikayat
 
Ikan patin
Ikan patinIkan patin
Ikan patin
 
Hikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmHikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bm
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 

Hikayat

  • 2. Pengertian Hikayat adalah cerita tentang kehidupan raja dan kerajaannya yang dihiasi dengan kebahagiaan keluarga raja atau peristiwa menakjubkan di lingkingan kerajaan. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
  • 3. Ciri-Ciri Hikayat • 1. Berisi kisah – kisah kehidupan lingkungan istana (istana sentris) 2. Banyak peristiwa yang berhubungan dengan nilai – nilai Islam 3. Nama nama tokoh dipengaruhi oleh nama – nama Arab 4. Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas kewajaran karakter manusia pada umumnya 5. Tidak ada`pembagian bab atau judul 6. Juru cerita tidak pernah disebuntak secara eksplisit (anonim) 7. Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan peristiwa yang imajinatif
  • 4. Ciri-Ciri Hikayat • 8. Banyak menggunaka kosakata yang kini tidak lazim digunakan dalam komunikasi sehari – hari 9. Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang – ulang 10. Peristiwa seringkali tidak logis 11. Sulit memahami jalan ceritanya 12.Bersifat istana centris 13.anonim(nama pengarang tidak di cantumkan) 14.berkembang secara stetis 15.bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal 16.Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut 17.berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya 18.bersifat logis
  • 5. Unsur Intrinsik • Alur : tahapan cerita yang bersambungan. • Tema : gagasan/ide/dasar cerita. (Alur maju, alur mundur, alur gabungan atau alur sorot balik) • Penokohan : pemain/orang yang berperan di dalam cerita. • Amanat : pesan yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
  • 6. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam -Hikayat Perang Sabi -Hikayat Malem Diwa • Provinsi Sumatera Utara -Hikayat Batu Nabontar -Boru Napuan • Provinsi Sumatera Barat -Hikayat Melayu Daun Kopi -Hikayat Malin Kundang • Provinsi Riau -Hikayat Lancang Kuning -Hikayat Hang Tuah
  • 7. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Kepulauan Riau -Hikayat Datuk Megat -Hikayat Batu Rusia • Provinsi Jambi -Hikayat Negeri Jambi -Hikayat Panglima Agung • Provinsi Sumatera Selatan -Hikayat Antu Ayek -Hikayat Nahkoda Asyiq • Provinsi Bangka Belitung -Hikayat Keramat Bujang -Hikayat Raja Negeri
  • 8. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Bengkulu -Hikayat Nahkoda Muda • Provinsi Jambi -Hikayat Datuk Budian -Hikayat Mistis • Provinsi DKI Jakarta -Hikayat Tanah Betawi • Provinsi Jawa Barat -Hikayat Raden Kian Santang -Hikayat Gunung Tidar
  • 9. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Banten -Hikayat Tanjung Lesung -Hikayat Sibatu • Provinsi Jawa Tengah -Hikayat Siti Mariah -Hikayat Pulau Seperapat • Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta -Hikayat Ruyat Cakung • Provinsi Jawa Timur -Hikayat Bunga Kemuning -Hikayat Pangeran Sambernyawa
  • 10. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Bali -Hikayat Tanah Bali -Hikayat Pantai Kuta • Provinsi Nusa Tenggara Barat -Hikayat Cindabaya • Provinsi Nusa Tenggara Timur -Hikayat Kerajaan Sikka -Hikayat Tentang Si Minum Air • Provinsi Kalimantan Barat -Hikayat Rumah Betang
  • 11. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Kalimantan Tenggah -Hikayat Banjar • Provinsi Kalimantan Selatan -Hikayat Sa-Ijaan dan ikan Todak • Provinsi Sulawesi Utara -Hikayat Runtuhnya Tanah Runtuh -Hikayat Pulau Lambeh • Provinsi Sulawesi Barat -Hikayat Rumpon Nelayan Mandar
  • 12. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Sulawesi Tengah -Hikayat La Tenri Dio • Provinsi Sulawesi Tenggara -Hikayat Gunung Saba Mpolulu • Provinsi Sulawesi Selatan -Hikayat Ambo Dalle -Hikayat Pohon Ganja • Provinsi Gorontalo -Hikayat Raja-Raja Gorontalo
  • 13. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Maluku -Hikayat Tanah Hitu • Provinsi Maluku Utara -Hikayat Cinta Sepasang Rupa • Provinsi Papua Barat -Hikayat • Provinsi Papua -Hikayat Cendrawasih
  • 14. PERKARA SI BUNGKUK DAN SI PANJANG • PERKARA SI BUNGKUK DAN SI PANJANG Hatta maka berapa lamanya Masyuhudulhakk pun besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka sampailah ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyebrang, tiada dapat perahu itu. Maka ditantinya kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu pun tiada juga ada lalu perahu orang. Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya. Sebermula adapun istri orang itu terlalu baik parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkuk belakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga.
  • 15. • Katanya, “Apa upayaku hendak menyeberang sungai ini?” Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, “ Hai tuan hamba, seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang; sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya.” Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baik rupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan berkata di dalam hatinya, “Untunglah sekali ini!” Maka Bedawi itu pun turunlah ia ke dalam sungai itu merendahkan dirinya, hingga lehernya juga ia berjalan menuju orang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka kata orang tua itu, “Tuan hamba seberangkan apalah hamba kedua ini.”
  • 16. • Maka kata Bedawi itu, “Sebagaimana hamba hendak bawa tuan hamba kedua ini? Melainkan seorang juga dahulu maka boleh, karena air ini dalam.” Maka kata orang tua itu kepada istrinya, ”Pergilah diri dahulu.” Setelah itu maka turunlah perempuan itu ke dalam sungai dengan orang Bedawi itu. Arkian maka kata Bedawi itu, ”Berilah barang-barang bekal-bekal tuan hamba dahulu, hamba seberangkan.” Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu. Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata oleh si Bungkuk air itu dalam. Maka sampailah kepada pertengahan sungai itu, maka kata Bedawi itu kepada perempuan itu, ”Akan tuan ini terlalu elok rupanya dengan mudanya.
  • 17. • Mengapa maka tuan hamba berlakikan orang tua bungkuk ini? Baik juga tuan hamba buangkan orang bungkuk itu, agar supaya tuan hamba, hamba ambil, hamba jadikan istri hamba.” Maka berbagai-bagailah katanya akan perempuan itu. Maka kata perempuan itu kepadanya,”Baiklah, hamba turutlah kata tuan hamba itu.” Maka apabila sampailah ia ke seberang sungai itu, maka keduanya pun mandilah, setelah sudah maka makanlah ia keduanya segala perbekalan itu. Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat oleh orang tua bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi itu. Kalakian maka heranlah orang tua itu. Setelah sudah ia makan, maka ia pun berjalanlah keduanya. Setelah dilihat oleh orang tua itu akan Bedawi dengan istrinya berjalan, maka ia pun berkata-kata dalam hatinya, ”Daripada hidup melihat hal yang demikian ini, baiklah aku mati.” Setelah itu maka terjunlah ia ke dalam sungai itu..
  • 18. • Maka heranlah ia, karena dilihatnya sungai itu airnya tiada dalam, maka mengarunglah ia ke seberang lalu diikutinya Bedawi itu. Dengan hal yang demikian itu maka sampailah ia kepada dusun tempat Masyhudulhakk itu. Maka orang tua itu pun datanglah mengadu kepada Masyhudulhakk. Setelah itu maka disuruh oleh Masyhudulhakk panggil Bedawi itu. Maka Bedawi itu pun datanglah dengan perempuan itu. Maka kata Masyhudulhakk, ”Istri siapa perempuan ini?” Maka kata Bedawi itu, ”Istri hamba perempuan ini. Dari kecil lagi ibu hamba pinangkan; sudah besar dinikahkan dengan hamba.” Maka kata orang tua itu, ”Istri hamba, dari kecil nikah dengan hamba.” Maka dengan demikian jadi bergaduhlah mereka itu.
  • 19. • Syahdan maka gemparlah. Maka orang pun berhimpun, datang melihat hal mereka itu ketiga. Maka bertanyalah Masyhudulhakk kepada perempuan itu, ”Berkata benarlah engkau, siapa suamimu antara dua orang laki-laki ini?” Maka kata perempuan celaka itu, ”Si Panjang inilah suami hamba.” Maka pikirlah Masyhudulhakk, ”Baik kepada seorang-seorang aku bertanya, supaya berketahuan siapa salah dan siapa benar di dalam tiga orang mereka itu. Maka diperjauhkannyalah laki-laki itu keduanya. Arkian maka diperiksa pula oleh Masyhudulhakk. Maka kata perempuan itu, ”Si Panjang itulah suami hamba.” Maka kata Masyhudulhakk, ”Jika sungguh ia suamimu siapa mentuamu laki-laki dan siapa mentuamu perempuan dan di mana tempat duduknya?” Maka tiada terjawab oleh perempuan celaka itu.
  • 20. • Maka disuruh oleh Masyhudulhakk perjauhkan. Setelah itu maka dibawa pula si Panjang itu. Maka kata Masyhudulhakk, ”Berkata benarlah engkau ini. Sungguhkan perempuan itu istrimu?” Maka kata Bedawi itu, ”Bahwa perempuan itu telah nyatalah istri hamba; lagi pula perempuan itu sendiri sudah berikrar, mengatakan gamba ini tentulah suaminya.” Syahdan maka Masyhudulhakk pun tertawa, seraya berkata, ”Jika sungguh istrimu perempuan ini, siapa nama mentuamu laki-laki dan mentuamu perempuan, dan di mana kampung tempat ia duduk?” Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, ”Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benarnya?” Maka kata orang tua itu, ”Daripada mula awalnya.”
  • 21. • Kemudian maka dikatakannya, siapa mentuanya laki-laki dan perempuan dan di mana templat duduknya. Maka Masyhudulhakk dengan sekalian orang banyak itu pun tahulah akan salah Bedawi itu dan kebenaran orang tua itu. Maka hendaklah disakiti oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu. Maka Bedawi itu pun mengakulah salahnya. Demikian juga perempuan celaka itu. Lalu didera oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu serta dengan perempuan celaka itu seratus kali. Kemudian maka disuruhnya tobat Bedawi itu, jangan lagi ia berbuat pekerjaan demikian itu. Maka bertambah-tambah masyhurlah arif bijaksana Masyhudulhakk itu.
  • 22. Unsur Intrinsik Dari Cerita • Tema : Kesetiaan dan Pengkhianatana • Judul : Si Panjang dan Si Bungkuk • Alur : Alur maju • Latar tempat :- tepi sungai -sebuah dusun • Latar keadaan :- menegangkan -mengecewakan - • Penokohan : -Masyhudulhakk : arif, bijaksana, suka menolong, cerdik, baik hati. -Si Bungkuk : setia pada istrinya, suka mengalah, pemaaf, baik hati, mudah percaya. -Si Panjang / Bedawi : licik, egois.
  • 23. -Istri Si Bungkuk : mudah dirayu, tidak setia, suka berbohong, egois • Amanat : Jangan berbohong karena berbohong itu tidak baik, merupakan dosa, dan hanya akan menimbulkan kerugian pada diri kita sendiri. • Sudut Pandang : Orang Ketiga Serba Tahu
  • 24. Unsur Ekstrinsik Dari Cerita • Nilai religius : kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah. • Nilai moral : Janganlah sekali-kali kita memutar balikkan fakta • Nilai sosial budaya : Sebuah kesalahan pastilah akan mendapat sebuah balasan, pada hikayat ini diterangkan bahwa seorang yang melakukan keslahan seperti berbohong maka akan did era sebanyak seratus kali.
  • 25. • Sekian dan Terima Kasih