Makalah ini membahas tentang lingkungan hidup dan kerusakannya. Lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang yang mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan penduduk dan aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan pencemaran. Untuk melestarikan lingkungan, perlu dilakukan upaya seperti reboisasi, pengur
Pengertian, penyebab pencemaran tanah, efek yang ditimbulkan, cara penanganan yang tepat dengan remediasi, bioremediasi, pengolahan sampah, dan upaya yang dilakukan pemerintah
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )Zayyin Nihayah
PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK TINGKAT SMA/MAN/SEDERAJAT
Perkembangan industri yang pesat pada zaman globalisasi ini memang membawa banyak keuntungan bagi hidup kita tapi tanpa disadai industri juga membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup kita.Kata pencemaran lingkungan mungkin sudah sering didengar oleh kita dan sudah menjadi masalah global yang sangat memprihatinkan. Di dalam buku yang berjudul “Pencemaran Lingkungan” ini dibahas mengenai pengaruh kimia kepada lingkungan dan bahan-bahan yang dapat menjadi penyelamat atau bahkan membahayakan lingkungan kita jika tidak digunakan dengan hati-hati. membahas pengaruh kimia terhadap lingkungan baik tanah, air maupun udara, pencemaran makanan dan memberikan sedikit solusi perihal pencemaran lingkungan ini.Buku ini juga menunjukan contoh-contoh konkret dari pencemaran lingkungan yang ada di Indonesia dan melakukan pembahasan akan masalah tersebut. Di dalam bab terakhir dari buku ini juga dikemukakan pencegahan dari pencemaran lingkungan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun keunggulan dari buku ini adalah penjabaran masalah yang dilakukan secara sederhana sehingga mudah dimengerti, dan juga bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang tidak rancu sehingga dapat dicerna dengan baik oleh pembaca.buku ini juga memiliki kekurangan dimana hubungan antara setiap bagian yang kurang harmonis.
Dengan membaca buku ini,penulis berharap agar pembaca semakin mengerti akan masalah pencemaran yang sedang kita hadapi ini dan juga ikut serta dalam melakukan pencegahan dan pelestarian lingkungan di sekitar kita.
Sansevieria merupakan tanaman yang populer dikenal masyarakat sebagai tanaman penghias ruangan dan taman obat. Tanaman ini dijuluki tanaman sukulen, karena memiliki daun yang banyak mengandung air untuk bertahan hidup dan dapat tumbuh pada media yang tingkat kesuburannya rendah, serta tahan dengan media kering, dan hidup di banyak kondisi suhu udara. Sansevieria dapat diperbanyak secara vegetatif dengan pemisahan anakan, stek daun, menumbuhkan tunas rimpang, serta dengan kultur jaringan.
Pencemaran atau polusi adalah Segala perubahan yang tidak dikehendakipada sifat - sifat udara, air, tanah,atau makanan yang dapatmempengaruhi keselamatan makhlukhidup. Zat pencemar disebut Polutan.
Pengertian, penyebab pencemaran tanah, efek yang ditimbulkan, cara penanganan yang tepat dengan remediasi, bioremediasi, pengolahan sampah, dan upaya yang dilakukan pemerintah
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )Zayyin Nihayah
PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK TINGKAT SMA/MAN/SEDERAJAT
Perkembangan industri yang pesat pada zaman globalisasi ini memang membawa banyak keuntungan bagi hidup kita tapi tanpa disadai industri juga membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup kita.Kata pencemaran lingkungan mungkin sudah sering didengar oleh kita dan sudah menjadi masalah global yang sangat memprihatinkan. Di dalam buku yang berjudul “Pencemaran Lingkungan” ini dibahas mengenai pengaruh kimia kepada lingkungan dan bahan-bahan yang dapat menjadi penyelamat atau bahkan membahayakan lingkungan kita jika tidak digunakan dengan hati-hati. membahas pengaruh kimia terhadap lingkungan baik tanah, air maupun udara, pencemaran makanan dan memberikan sedikit solusi perihal pencemaran lingkungan ini.Buku ini juga menunjukan contoh-contoh konkret dari pencemaran lingkungan yang ada di Indonesia dan melakukan pembahasan akan masalah tersebut. Di dalam bab terakhir dari buku ini juga dikemukakan pencegahan dari pencemaran lingkungan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun keunggulan dari buku ini adalah penjabaran masalah yang dilakukan secara sederhana sehingga mudah dimengerti, dan juga bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang tidak rancu sehingga dapat dicerna dengan baik oleh pembaca.buku ini juga memiliki kekurangan dimana hubungan antara setiap bagian yang kurang harmonis.
Dengan membaca buku ini,penulis berharap agar pembaca semakin mengerti akan masalah pencemaran yang sedang kita hadapi ini dan juga ikut serta dalam melakukan pencegahan dan pelestarian lingkungan di sekitar kita.
Sansevieria merupakan tanaman yang populer dikenal masyarakat sebagai tanaman penghias ruangan dan taman obat. Tanaman ini dijuluki tanaman sukulen, karena memiliki daun yang banyak mengandung air untuk bertahan hidup dan dapat tumbuh pada media yang tingkat kesuburannya rendah, serta tahan dengan media kering, dan hidup di banyak kondisi suhu udara. Sansevieria dapat diperbanyak secara vegetatif dengan pemisahan anakan, stek daun, menumbuhkan tunas rimpang, serta dengan kultur jaringan.
Pencemaran atau polusi adalah Segala perubahan yang tidak dikehendakipada sifat - sifat udara, air, tanah,atau makanan yang dapatmempengaruhi keselamatan makhlukhidup. Zat pencemar disebut Polutan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan lebih lama di rumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar, managed care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang besar bila salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerlukan izin operasional. Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah antara lain : Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.
Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk membuat Rancangan Ide Pelayanan Home Care pada Rumah Sakit Swasta di Masa Depan, untuk membantu program rumah sakit pemerintah yang telah dijalankan selama ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan karya tulis ilmuah ini adalah bagaimana rancangan program pelayanan home care rumah sakit swasta di masa depan?
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya pelayanan keperawatan secara menyeluruh, efektif dan efisien yang berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.
2. Tujuan khusus
a. Memenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko- sosial- spiritual) secara mandiri.
b. Meningkatkan kemandir
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin saya tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Lingkungan Hidup”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Makalah ini menjelaskan tentang “Lingkungan Hidup”.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
2. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………..…………………..…………….……………………
……………………………………………
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………
………………………………………….
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………………………………………
……………………………...
a. Latar Belakang
………………………………………………………………………………………
…………………………………..
b. Rumusan masalah
………………………………………………………………………………………
……………………………..
c. Tujuan Penulisan
………………………………………………………………………………………
……………………………….
BAB II PEMBAHASAN
…………….………………………………………………………………………
………………………………….
a. Pengertian Lingkungan Hidup
………………………………………………………………………………………
…………..
3. b. Contoh-contoh Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor
Penyebabnya……………………………………
c. Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan Kegiatan
Manusia……………………
d. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan
Hidup………………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
……………………………………………..………………………………………
………………………………………..
a. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………
……………………………………….
b. Saran
………………………………………..……………………………………………
………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………
………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerusakan lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman
pada saat ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam, semakin banyak
manusia tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan
bertambahnya manusia yang berperan sebagai konsumen, para produsen
memproduksi produk mereka agar memenuhi kebutuhan konsumen mereka.
Contohnya kerusakan hutan di Indonesia masih simpang siur, ini akibat perbedaan
persepsi dan kepentingan dalam mengungkapkan data tentang kerusakan hutan.
Laju deforestasi di Indonesia menurut perkiraan World Bank antara 700.000 sampai
1.200.000 ha per tahun, dimana deforestasi oleh peladang berpindah ditaksir
4. mencapai separuhnya. Namun World Bank mengakui bahwa taksiran laju
deforestasi didasarkan pada data yang lemah.
Sedangkan menurut FAO, menyebutkan laju kerusakan hutan di Indonesia
mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya luas areal hutan berkurang
sebesar satu persen (1%). Berbagai LSM peduli lingkungan mengungkapkan
kerusakan hutan mencapai 1.600.000 – 2.000.000 ha per tahun dan lebih tinggi lagi
data yang diungkapkan oleh Greenpeace, bahwa kerusakan hutan di Indonesia
mencapai 3.800.000 ha per tahun yang sebagian besar adalah penebangan liar
atau illegal logging. Sedangkan ada ahli kehutanan yang mengungkapkan laju
kerusakan hutan di Indonesia adalah 1.080.000 ha per tahun.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diambil kesimpulan atau rumusan
masalah sebagai berikut:
Apa pengertian lingkungan hidup?
Apa bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor-faktor penyebabnya?
Apa bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan manusia?
Bagaimana usaha untuk melestarikan lingkungan hidup?
C. Tujuan penulisan
Supaya pembaca lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena
pada saat ini kita harus tegas dalam menentukan tindakan untuk menanggulangi
kerusakan lebih lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran hutan, asap pabrik yang
membuat lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh
manusia kita dapat berusaha untuk menjaga lingkungan dengan cara reboisasi,
penyuluhan tentang pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia, dll.
BAB II
PEMBAHASAN
5. A. Pengertian Lingkungan Hidup
Hamparan laut biru yang luas, dataran, bukit-bukit, pegunungan, langit yang
biru yang disinari matahari, semuanya merupakan lingkungan alam. Lingkungan
hidup mencakup lingkungan alam yang meliputi lingkungan fisik, biologi, dan
budaya.
Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang disempurnakan
dengan Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut
pengertian lingkungan hidup sebagai berikut.
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
Lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang
tersebut merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan
alam nonhayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua komponen-
komponen lingkungan hidup seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup
berhimpun dalam satu wadah yang menjadi tempat berkumpulnya komponen itu
disebut ruang.
Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup
dimana diantara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang
harmonis dan stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.
Cara mengambil hasil hutan agar tetap terjaga kelesteriannya misalnya
dengan sistem tebang pilih yaitu pohon yang ditebang hanya pohon yang besar dan
tua, agar pohon-pohon kecil yang sebelumnya terlindungi oleh pohon besar, akan
cepat menjadi besar menggantikan pohon yang ditebang tersebut.
Interaksi yang bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi lingkungan
yang harmonis terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan.
Adanya gangguan terhadap satu komponen di dalam lingkungan hidup,
akan membawa pengaruh yang negatif bagi komponen-komponen lainnya karena
keseimbangan terhadap komponen-komponen tersebut tidak harmonis lagi.
6. B. Contoh-contoh Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya
Contoh Kerusakan lingkungan Hidup
Kebakaran hutan,
Gundulnya hutan-hutan akibat penebangan liar,
Mulai melelehnya kutub utara dan selatan,
Banyaknya sampah dilaut,
Faktor Penyebab Kerusakan lingkungan
Pertumbuhan penduduk dalam jumlah besar, telah banyak mengubah lahan
hutan menjadi lahan permukiman, pertanian, industri, dan sebagainya. Hal ini
mengakibatkan luas lahan hutan terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun,
sehingga lingkungan hidup semakin sempit, ini merupakan salah satu faktor
kerusakan lingkungan. Contoh lain faktor kerusakan lingkungan:
Hukum yang tidak ditegakkan,
Kebutuhan yang semakin mendesak,
Ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungan,
Hukum yang bisa dibeli,
Penebangan liar,
Manusia harusnya sadar betapa pentingnya arti lingkungan hidup bagi
kehidupan. Keserakahan yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup harus
dibayar dengan sangat mahal. Kita harus ingat istilah “Hanya Satu Bumi”, yang
berarti tidak ada bumi yang lain, kit harus segera sadar bahwa bumi kita ini sudah
tua, sudah hampir mencapai batasnya, jadi kita sebagai generasi penerus harus
bersikap cinta akan lingkungan hidup.
C. Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan Kegiatan
Manusia
Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia jauh lebih besar
dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses alam.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia berlangsung secara
terus menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang ditimbulkannya.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia terjadi dalam berbagai
7. bentuk seperti pencemaran, pengerukan, penebangan hutan untuk berbagai
keperluan, dan sebagainya.
Limbah-limbah yang dibuang dapat berupa limbah cair maupun padat, bila
telah melebihi ambang batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan,
termasuk pengaruh buruk pada manusia. Salah satu contoh kasus pencemaran
terhadap air yaitu “Kasus Teluk Minamata” di Jepang. Ratusan orang meninggal
karena memakan hasil laut yang ditangkap dari Teluk Minamata yang telah
tercemar unsur merkuri (air raksa). Merkuri tersebut berasal dari limbah-limbah
industri yang dibuang ke perairan Teluk Minamata sehingga kadar merkuri di teluk
tersebut telah jauh di atas ambang batas.
Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan
limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada
kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke
dalam perairan, menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan
yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah
pula.
Pengerukan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan seperti
pertambangan batu bara, timah, bijih besi, dan lain-lain telah menimbulkan lubang-
lubang dan cekungan yang besar di permukaan tanah sehingga lahan tersebut tidak
dapat digunakan lagi sebelum direklamasi.
Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian,
dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan lingkungan
kehidupan yang luar biasa. Kerusakan lingkungan kehidupan yang terjadi
menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora, fauna dan
kekeringan.
D. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara
lain yaitu sebagai berikut.
1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan
berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain:
8. a. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang
sehingga hutan tetap lestari.
b. Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan
hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
c. Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang
hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur
kembali.
d. Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang
hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.
e. Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan
sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora
dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari.
2. Bidang Pertanian
a. Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian
menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
b. Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
c. Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan
hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama
tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
d. Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian
penggunaan pestisida dapat dihindarkan.
3. Bidang Industri
a. Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus
dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari
bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat
pengolahan limbah industri.
b. Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang
berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan
CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan
9. sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan
tumbuhan hijau.
c. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang
lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas
bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
d. Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak
terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian
selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya
diambil dari alam dapat dikurangi.
e. Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
f. Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.
4. Bidang Perairan
a. Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda
lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan
sampah.
b. Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak
merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
c. Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus
dilarang.
d. Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan
penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan
sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.
5. Flora dan Fauna
Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu
dilakukan antara lain:
a. Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka
yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.
b. Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman
Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.
6. Perundang-undangan
10. Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi
pelanggar-pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.
11. BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kerusakan lingkungan hidup banyak diakibatkan oleh manusia.
Diantaranya kebakaran hutan, penebangan liar yang mengakibatkan hutan gundul.
Majunya teknologi seperti mobil, pabrik, dan sepeda motor membuat udara
tercemar dan lapisan ozon berlubang karena asap kendaraan. Lapisan ozon yang
berlubang membuat sinar matahari langsung ke bumi yang menyebabkan suhu di
bumi naik. Karena suhu di bumi naik es di kutub utara mulai mencair. Hal tersebut
membuat permukaan air laut meningkat. Oleh karena itu, manusia harus segera
menanggulangi kerusakan ini sebelum kerusakan semakin meluas. Selain
menanggulangi manusia harus sadar dan mengintrospeksi diri mereka agar tidak
mengulangi kesalahan yang sama seperti merusak lingkungan.
b. Saran
Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Karena pada saat ini pemerintah masih berpangku tangan atas apa yang terjadi
dengan lingkungan. Pemerintah harus tegas dalam menentukan tindakan untuk
menanggulangi kerusakan lebih lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran, asap
pabrik yang membuat lapisan ozon berlubang dan banyak kerusakan lain yang
12. disebabkan oleh manusia dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang pentingnya
lingkungan hidup bagi kehidupan manusia.
Daftar Pustaka