Penggolongan hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dibagi menjadi jenuh dan tak jenuh. Hidrokarbon jenuh dengan rantai tunggal disebut alkana. Berikut ini disajikan mengenai sifat deret homolog, tata nama senyawa alkana dan isomer alkana
2. Rumus umum :
CnH2n+2
n = jumlah atom karbon
Perbandingan jumlah atom C dengan atom H
dalam alkana selalu sama dengan n : (2n + 2).
Senyawa hidrokarbon jenuh
Ikatan tunggal (-C-C-)
ALKANA
4. SIFAT DERET HOMOLOG
Mempunyai sifat kimia yang mirip
Mempunyai rumus umum yang sama
Perbedaan Mr antara 2 suku berurutannya sebesar 14
Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
5. Aturan- aturan tata
nama Alkana
Nama IUPAC alkana bercabang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama, yaitu nama cabang, Bagian kedua,
yaitu nama rantai induk (rantai karbon terpanjang dalam molekul).
Cabang diberi nama alkil, yaitu sama dengan nama alkana yang sesuai, tetapi akhiran –ana diganti
dengan –il,
Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka. Oleh karena itu, rantai induk diberi nomor.
Apabila terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan
yang menyatakan jumlah cabang, misalnya 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, dan seterusnya.
Apabila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang-cabang tersebut ditulis sesuai dengan urutan
abjad,
6. Berdasarkan aturan-aturan dan beberapa contoh tersebut, penamaan alkana bercabang
dapat dilakukan dengan mengikuti tiga langkah berikut:
Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang
terbanyak.
Penomoran, dimulai dari salah satu ujung sehingga cabang mendapat nomor
terkecil
Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang (cabang-cabang) sesuai urutan
abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan
dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan tanda koma (,)
dan antara angka dengan huruf dipisahkan tanda jeda (–).