- Kedua-dua hadis tersebut dinaiktarafkan kepada status Hasan Lighairih kerana walaupun sanadnya lemah, namun ia disokong oleh hadis lain yang lebih kuat. Ini menunjukkan bahawa hadis lemah boleh dinaiktarafkan jika disokong oleh beberapa sumber yang lebih kuat.
Nota perkuliahan PBJJ bagi kursus PPPY1272 Fiqh Sirah, kursus WAJIB dari Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Slaid ini menerangkan tentang pembahagian Fi'il dari sudut keperluannya kepada Maf'ul Bihi (Objek) bagi melengkapkan maksudnya.
Fi'il Muta'addi (Kata Kerja Transitif) ialah Fi'il yang memerlukan Fa'il (Pelaku) dan Maf'ul Bihi (Objek) untuk melengkapkan maksudnya.
Manakala, Fi'il Lazim (Kata Kerja Tak Transitif) pula ialah Fi'il yang hanya memerlukan Fa'il (Pelaku) sahaja dan tidak memerlukan Maf'ul Bihi (Objek) untuk melengkapkan maksudnya.
Nota perkuliahan PBJJ bagi kursus PPPY1272 Fiqh Sirah, kursus WAJIB dari Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Slaid ini menerangkan tentang pembahagian Fi'il dari sudut keperluannya kepada Maf'ul Bihi (Objek) bagi melengkapkan maksudnya.
Fi'il Muta'addi (Kata Kerja Transitif) ialah Fi'il yang memerlukan Fa'il (Pelaku) dan Maf'ul Bihi (Objek) untuk melengkapkan maksudnya.
Manakala, Fi'il Lazim (Kata Kerja Tak Transitif) pula ialah Fi'il yang hanya memerlukan Fa'il (Pelaku) sahaja dan tidak memerlukan Maf'ul Bihi (Objek) untuk melengkapkan maksudnya.
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).pptFaizakbar251
Hadfits shahih ini hukumnya wajib diamalkan dan ulama ahli hadits membaginya kepada dua bagiian yaitu shahihg li dzatihi dan shahih li ghairihi. Perbedaan antara kedua bagian hadits ini terletak pada segi hafalan atau ingatan perawinya. Pada shahih li dzatihi, ingatan perwinya sempurna sedangkan pada hadits shahih li ghairihi, ingatan perawinya kurang sempurna.
Similar to Hadis Hasan dan Hadis sahih - MARSAH (20)
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
4. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
BAHASA
…“Sihat atau tidak sakit”...
ISTILAH :
…“Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil
sempurna ingatan, sanadnya bersambung- sambung,
tidak ber’illah dan tidak janggal”...
7. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Bersambung sanad bermaksud perawi telah bertemu
dan menerima hadis secara langsung daripada
gurunya. Keadaan bersambung sanad ini berlaku
daripada awal sanad, tobaqoh pertama : Sahabat
sehingga kepada perawi terakhir yang menulis hadis
tersebut, tanpa tertinggal atau pun terputus walau
seorang perawi pun.
8. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Pendapat harus bertaklid
Maksud : Seseorang yang soleh dan bertaqwa yang mempunyai
ciri-ciri yang berikut :
1. Mengerjakan suruhan dan taat kepada Allah SWT
2. Tidak melakuakan dossa besar
3. Menjauhi segala perkara yang boleh menggugurkan iman.
4. Tidak mengikut mana-mana hadis yang bertentangan dengan
syarak.
5. Menjaga maruah samada sudut syarak mahupun adat.
9. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Dalam konteks alain sifat adil juga termasuk dia tidak
difitnah atau tidak dituduh dengan lima perkara :
1. Berdusta, fasiq, jahil dan bid’ah.
2. Bergaul dengan orang yang tidak bermaruah.
3. Keterlaluan dalam bergurau senda.
4. Membuang air kecil di jalan-jalan.
5. Makan di jalanan.
10. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Perawi dhobit atau penjagaan baik bermaksud perawi yang
memiliki daya ingatan kuat cerdik dan faham samada berbentuk
hafazan atau tulisan.
Perawi tersebut dapat menjaga tulisan-tulisannya daripada
sembarang penambahan, pengurangan atau perubahan diatas sebab
cuai atau leka.
Erti kata lain, perawi yang tidak lupa, dapat mengingati betul-betul
apa yang didengarinya, mempunyai ketepatan penguasaan secara
penuh terhadap hadis yang diterimanya.
11. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Bermaksud tidak janggal iaini tidak ada pertentangan antara
hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi dengan hadis yang
diriwayatkan oleh seorang perawi yang lebih baik daripadanya.
Justeru, hadis syaz ialah hadis yang diriwayatkan oleh seorang
perawi Siqoh tetapi menyalahi riwayat ramai.
12. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
1. Kecacatan dan kesamaran yang boleh
meragui atau merosakkan kesahihan
sesebuah hadis.
2.Erti kata lain, hadis yang diriwayatkan
secara bersambung, tetapi tertinggal
seorang atau lebih perawi yang mana
dalam sanadnya seorang fasiq atau
dhobit.
15. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
-Sudut bahasa ialah sihat atau tidak sakit
-Sudut istilah ialah Hadis Sahih Li Zatih
merupakan hadith yang memenuhi
syarak-syarak hadis sahih seperti para
perawi adil , para perawi yang dobit dari
segi tulisan atau hafazan , tidak janggal
dan tidak illah .
16. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Hadis bermaksud al-Bukhari berkata : Qutaybah bin Said
meriwayatkan daripada Jarir daripada Umarah bin al-Qa’qa’ bin
Syubrumah daripada Abu Zu’rah daripada Abu Huraira RA
katanya: Seorang lelaki telah datang kepada Rasullulah SAW lalu
bertanya, Wahai Rasullulah SAW ! Siapakah orang paling berhak
aku berlaku baik kepadanya ? Baginda menjawab IBUMU ,
kemudian lelaki itu bertanya lagi, Kemudiaan siapa lagi ? Baginda
menjawab kemudiaan IBUMU, kemudian lelaki itu bertanya lagi,
Kemudian siapa lagi ? Baginda menjawab IBUMU, kemudian lelaki
itu bertanya lagi, Kemudian siapa lagi ? Baginda menjawab ,
AYAHMU.
17. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
-Sudut istilah ialah Hadis Sahih Li Ghairih merupakan:
1) Hadis yang mana sanadnya bersambung dan perawinya adil serta dobit
, cuma sudut keadilan dan dobitnya kurang sedikit Sahih Li Zatih
2) Hadis ini berasal dari Hadis Hassan Li Zatih, namun ia dinaikkan
kepada Sahih Li Ghairih ekoran terdapat dua syarat yang melayakkan
naik taraf
- Kerana ia telah diriwayatkan melalui perawi yang sudah terkenal
dengan kebenaran dan baik , walaupun hanya sedikit kurang
pemeliharaan.
- Kerana ia telah diriwayatkan melalui jalan sanad yang sahih dan
mempunyai kekuatan dan mempunyai kekuatan untuk menyokong
hadis ini .
18. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Hadis bermaksud Imama al Tarmizi meriwayatkan melalui jalan
sanad Muhammad bin Amru daripada Abu Salamah daripada Abu
hurairah, Rasullulah SAW bersabda, Sekiranya tidak kerana
bimbang menjadi bebanan terhadap umatku , nescaya aku akan
memerintahkan mereka agar bersugi setiap kali hendak
menunaikan solat.
20. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
HADIS HASAN
Hadis Hasan Li Zatihi
Hadis Hasan Li Ghairihi
21. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
BAHASA : Arab, al-Hasan adalah sifat musyabbahat dari
perkataan al-Husn(sesuatu yang elok). Antonimnya ialah
perkataan al-Qubh (sesuatu yang buruk). Al-Hasan juga membawa
maksud al-Jamil (sesuatu yang cantik)
ISTILAH : dalam ilm al-Hadith, al-Hasan Lizatih adalah suatu
hadith yang bersambung sanadnya daripada awal sehingga akhir,
dipindahkan oleh perawi yang adil, dabit namun kurang
sedikit dabitnya berbanding perawi hadith sahih, tidak terdapat syaz,
dan tiada illat.
22. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Syarat-Syarat al-Hasan Lizatih
Sebagaimana yang telah dikemukakan melalui takrif al-Hasan
Lizatih, syaratnya juga terbahagi kepada lima iaitu:
i) Bersambung sanadnya dari awal sehingga akhir.
ii) Perawinya seorang yang adil.
iii) Bentuk dabit perawinya kurang sedikit berbanding perawi al-
Sahih Lizatih.
iv) Selamat daripada syaz.
v) Selamat daripada illat.
23. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Hukum al-Hasan Lizatih
Dari sudut hukum, hadith-hadith yang martabatnya al-Hasan
Lizatih adalah sama seperti hadith sahih dalam berhujah dari sudut
aqidah, ibadah, muamalah, akhlak, adab, dan lainnya.
Martabat al-Hasan Lizatih
Kedudukan atau martabat al-Hasan Lizatih adalah terletak antara al-Sahih
Lighayrihdan al-Hasan Lighayrih. Hadith yang martabatnya al-Sahih
Lizatih dan al-Sahih Lighayrih adalah lebih diutamakan apabila berlaku
pertentangan dengan al-Hasan Lizatih. Namun begitu, sekiranya berlaku
pertentangan pula antara al-Hasan Lizatihdan al-Hasan Lighayrih,
maka al-Hasan Lizatih akan diutamakan.
24. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
“Diriwayatkan daripada Qutaybah bin Sa’id, daripada Ja’far bin
Sulayman al-Quba’iy, daripada Abi ‘Imran al-Juni, daripada Abi Bakr
bin Abi Musa, katanya: Aku mendengar al-‘Aduwwi berkata:
Rasulullah s.a.w bersabda:
Terjemahan:
“Sesungguhnya pintu-pintu syurga (terletak) dibawah bayangan
pedang”.
25. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Al-Hasan Lighayrih menurut istilah ilmu hadith
ialah hadith daif yang keadaan daifnya sedikit. Ia diangkat
martabatnya disebabkan bilangan jalur sanadnya yang banyak.
Dari takrif tersebut, al-Hasan Lighayrih pada asalnya adalah
hadith Ìaif. Ia diangkat martabatnya lantaran dua syarat berikut :
26. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
1. Keadaan daifnya adalah rendah. Daifnya hadith ini adalah disebabkan
buruknya hafalan salah seorang perawinya, atau terputus (jalur) sanad, atau
disebabkan perawinya tidak dikenali.
2. Hadith tersebut hendaklah telah diriwayatkan oleh jalan sanad yang lain
sama ada setaraf atau lebih kuat daripadanya.
27. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Martabat al-Hasan Lighayrih
Al-Hasan Lighayrih berada pada tahap terakhir atau paling rendah dari
segi penerimaan sesebuah hadith. Oleh kerana itu, martabat-martabat
yang sebelumnya adalah lebih didahulukan untuk diterima sekiranya
berlaku sebarang pertembungan hadith.
Hukum al-Hasan Lighayrih
Dari segi hujah, kita dibolehkan untuk mengambilnya sebagai dalil dari
aspek aqidah, hukum hakam, ibadat, muamalat, akhlaq, adab, dan
lainnya.
28. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Contoh Penaiktarafan Hadith
Daif Dengan Hadith Daif
Hadith yang diriwayatkan oleh al-Tirmizi (m. 279 H) dari jalur Hajjaj,
daripada ‘AÏiyyah, daripada Ibn ‘Umar, beliau berkata :
Terjemahan :
“Aku bersolat bersama Nabi s.a.w pada waktu Zohor ketika musafir dua
rakaat dan diikuti selepasnya dua rakaat.”
29. Kolej Pengajian Islam Johor (MARSAH) DPI 2
Hadith yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (m. 275 H) dari jalan Khusaif,
daripada ‘Ikrimah, Mujahid, dan ‘Ata’, daripada Ibn ‘Abbas, Nabi s.a.w
bersabda:
Terjemahan:
“Wanita yang didatangi haid dan nifas pada waktu (mengerjakan haji),
hendaklah keduanya membersihkan diri, berihram, dan menunaikan
keseluruhan ibadat (haji) selain tawaf di Baitullah.”