SlideShare a Scribd company logo
Operasi menumpas Abu Sayyaf, 12 tentara
Filipina tewas
Itu berarti, Senin (29/8) itu adalah hari paling mematikan bagi pasukan Filipina sejak Presiden
Rodrigo Duterte terpilih pada bulan Mei.
Abu Sayyaf adalah kelompok jihad terkecil namun paling kejam di Filipina selatan.
Mereka terkenal karena bukan hanya menyerang tentara, namun juga menculik warga
sipil(seperti warga Indonesia) untuk dimintai uang tebusan - sebagaimana yang mereka lakukan
terhadap sejumlah pelaut warga Indonesia.
Mereka juga dikenal akan kekejamannya dalam memenggal tentara Filipina, ataupun sandera
warga sipil yang tenggat waktu pembayaran tebusannya lewat.
 Kelompok terkait ISIS jebol penjara Filipina
 Perang narkoba di Filipina: Perempuan yang membunuh para pengedar
Seorang juru bicara militer dikutip oleh laman berita Inquirer mengatakan bahwa para prajurit
itu tewas saat memerangi sekitar 70 anggota kelompok Abu Sayyaf di dekat kota Barangay
Maligaya, di selatan Filipina.
Setidaknya lima tentara terluka juga dalam pertempuran Senin itu.
Presiden Duterte memerintahkan militer untuk memberantas kelompok militan Abu Sayyaf
pekan lalu setelah mereka memenggal seorang warga yang diculik, yang keluarganya terlalu
miskin untuk membayar tebusan.
Para pejabat mengatakan, jatuhnya korban di pihak militer terjadi setelah tentara menewaskan
sekitar 21 orang kelompok bersenjata Abu Sayyaf, termasuk seorang komandan penting, pada
pertempuran Jumat dan Sabtu yang dipicu oleh pemenggalan itu.
 Lima hal tentang kelompok Abu Sayyaf di Filipina
 Lagi, WNI sandera Abu Sayyaf berhasil melarikan diri
Pada hari Minggu (28/8) delapan militan Islam yang berbaiat kepada apa yang disebut Negara
Islam (ISIS) dibebaskan dari penjara Lanao del Sur di selatan Filipina yang dijebol oleh
setidaknya 20 orang bersenjata dari kelompok Maute.
Kelompok Maute telah melakukan berbagai pemboman dan penculikan di wilayah Mindanao
selatan.
Polri: 25 dari 700 WNI yang Berhaji Lewat
Filipina Adalah TKI
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri bersama Kementerian Luar Negeri
mengidentifikasi ada 26 WNI lainnya yang juga berangkat haji melalui kloter haji Filipina, dari
total 700 jemaah haji yang berangkat ke Arab Saudi.
Fakta ini ditemukan ketika penyidik menelusuri ratusan calon jemaah haji Indonesia yang
berangkat menggunakan kuota haji Filipina.
Baca Juga
 Bareskrim Curigai 2 Orang Terkait Penipuan 177 WNI di Filipina
 VIDEO: 177 WNI Calon Haji di Filipina Belum Bisa Dipulangkan
 Bareskrim Periksa Koordinator 177 Calon Haji WNI di Filipina
"Mereka masih di Manila, baru 26 orang yang sudah teridentifikasi sebagai WNI," kata Direktur
Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Agus Andrianto di Bareskrim Mabes Polri,
Jakarta, Senin (26/9/2016).
Agus menjelaskan, dari 26 yang berhasil diidentifikasi, 25 di antaranya adalah TKI yang berada
di Malaysia. Mereka yang berhaji menggunakan kuota Filipina ini, berangkat dengan keinginan
sendiri dan dengan bantuan dari orang Filipina yang dipanggil syekh.
"Iya, 25 yang sudah teridentifikasi ini, mereka memang langsung di sana berhubungan. Jadi
mereka ini rata-rata TKI dari Nunukan Malaysia. Mereka kenal dengan syekh yang ada di sana
(Filipina langsung)," terang Agus.
Sementara untuk satu orang lagi, terang Agus, sebelumnya masuk ke dalam rombongan 177
calon haji yang ditangkap di Filipina. Namun, dia berhasil lolos hingga ke Arab Saudi.
"Satu lagi ini terkait 177. Ada satu orang ini yang sempat lolos. Sementara itu hasil identifikasi
kita terhadap 26 orang itu," ungkap Agus.
Sebelumnya, ada 700 haji yang sudah tiba di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Filipina.
Namun, Badan Reserse Kriminal Polri belum menemukan warga negara Indonesia (WNI) dari
700 haji tersebut.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, hal tersebut
berdasarkan laporan dari tim yang berangkat ke negeri jiran itu.
"Laporan dan konfirmasi langsung, baik dari tim Bareskrim serta pemerintah Filipina,
menyebutkan 700 jemaah haji yang telah tiba itu murni berasal dari Filipina. Jadi, belum ada satu
pun warga negara Indonesia di pesawat kloter pertama itu," ungkap Ari di Bareskrim Polri,
Jakarta, Selasa 20 September 2016.
Dua kapal Indonesia dibajak di Filipina, 10
WNI disandera
 29 Maret 2016
Kirim
Image copyrightGettyImage caption Ilustrasi kapal tunda.
Dua kapal Indonesia, yakni kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12, telah dibajak
kelompok yang mengaku Abu Sayyaf di Filipina. Kedua kapal itu membawa 7.000 ton batubara
dan 10 awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.
“Saat dibajak, kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan, menuju
Batangas, Filipina Selatan,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir,
lewat pernyataan tertulisnya, Selasa (29/03).
Kepada BBC Indonesia, Selasa (29/03), Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Kolonel
Laut Edi Sucipto, mengungkapkan pembajakan terjadi “di perairan Tawi-tawi” di Filipina
Selatan.
Menurut Edi, sebelumnya “tidak pernah ada kejadian (pembajakan) kapal Indonesia di kawasan
tersebut”.
Soal kapan kapal itu dibajak, pemerintah mengaku tidak mengetahui persis. Yang jelas, kapal
memulai pelayaran pada 15 Maret dan baru diketahui dibajak beberapa hari lalu.
“Pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada 26 Maret, pada saat menerima
telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf,” tutur Arrmanatha.
Abu Sayyaf adalah kelompok separatis yang terdiri dari milisi Islam garis keras yang berbasis di
sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan dan Mindanao.
Awak kapal disandera
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan Kapal Brahma 12 telah dilepaskan dan saat ini berada
di tangan otoritas Filipina.
Namun, kapal Anand 12 dan 10 awak kapal masih berada di tangan pembajak. “Belum diketahui
persis di mana posisi mereka," kata Arrmanatha
Web: www.bbc.com
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/08/160830_dunia_filipina_tentara_tewas

More Related Content

Viewers also liked

Session ii Philippines presentation KFR
Session ii Philippines presentation KFRSession ii Philippines presentation KFR
Session ii Philippines presentation KFR
Warren Rodwell
 
Kidnap for ransom response
Kidnap for ransom responseKidnap for ransom response
Kidnap for ransom response
Martijn Bakker
 
Terrorism in South Asia: Anatomy and the Root Causes
Terrorism in South Asia: Anatomy and the Root CausesTerrorism in South Asia: Anatomy and the Root Causes
Terrorism in South Asia: Anatomy and the Root Causes
iosrjce
 
Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesi...
Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesi...Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesi...
Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesi...
a.r.i.e INSTITUTE, my future math project!
 
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan TerorismeBadan Nasional Penanggulangan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
Edy Wardoyo
 
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Okt Unhan
 
Parental Kidnapping and Custody Issues Presentation
Parental Kidnapping and Custody Issues PresentationParental Kidnapping and Custody Issues Presentation
Parental Kidnapping and Custody Issues Presentation
Reina
 
Defense and Military COoperation Between the Philippines and China Banlaoi ca...
Defense and Military COoperation Between the Philippines and China Banlaoi ca...Defense and Military COoperation Between the Philippines and China Banlaoi ca...
Defense and Military COoperation Between the Philippines and China Banlaoi ca...
Rommel Banlaoi
 
Piracy, Mediation & seafarers
Piracy, Mediation & seafarersPiracy, Mediation & seafarers
Piracy, Mediation & seafarers
Helen Tung
 
Terrorism and political violence in South East Asia
Terrorism and political violence in South East AsiaTerrorism and political violence in South East Asia
Terrorism and political violence in South East Asia
Graeme Cross
 
PKN
PKNPKN
Terorisme
TerorismeTerorisme
Terorisme
intangubrag
 
Kidnappings Around the World
Kidnappings Around the WorldKidnappings Around the World
Kidnappings Around the World
Maps of World
 
Pemberontakan RMS
Pemberontakan RMSPemberontakan RMS
Pemberontakan RMS
amylialagi16
 
Bahaya radikalisme agama
Bahaya radikalisme agamaBahaya radikalisme agama
Bahaya radikalisme agama
Visnu Candra
 
Counter Terrorism Measures in Southeast Asia: How Effective Are They? by Romm...
Counter Terrorism Measures in Southeast Asia: How Effective Are They? by Romm...Counter Terrorism Measures in Southeast Asia: How Effective Are They? by Romm...
Counter Terrorism Measures in Southeast Asia: How Effective Are They? by Romm...
Rommel Banlaoi
 
Peta Gerakan Radikal di Indonesia
Peta Gerakan Radikal di IndonesiaPeta Gerakan Radikal di Indonesia
Peta Gerakan Radikal di Indonesia
Ken Setiawan
 
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi TerorismePeran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Agus Wibowo
 
NOSA March 12,2017 CSE-PPT NCR- Subprofessional
NOSA March 12,2017 CSE-PPT NCR- SubprofessionalNOSA March 12,2017 CSE-PPT NCR- Subprofessional
NOSA March 12,2017 CSE-PPT NCR- Subprofessional
Civil Service Exam Info
 
Plan operativo minedu 2017
Plan operativo minedu 2017Plan operativo minedu 2017
Plan operativo minedu 2017
pedromen
 

Viewers also liked (20)

Session ii Philippines presentation KFR
Session ii Philippines presentation KFRSession ii Philippines presentation KFR
Session ii Philippines presentation KFR
 
Kidnap for ransom response
Kidnap for ransom responseKidnap for ransom response
Kidnap for ransom response
 
Terrorism in South Asia: Anatomy and the Root Causes
Terrorism in South Asia: Anatomy and the Root CausesTerrorism in South Asia: Anatomy and the Root Causes
Terrorism in South Asia: Anatomy and the Root Causes
 
Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesi...
Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesi...Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesi...
Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri sebagai Modal Membangun Menuju Indonesi...
 
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan TerorismeBadan Nasional Penanggulangan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
 
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
 
Parental Kidnapping and Custody Issues Presentation
Parental Kidnapping and Custody Issues PresentationParental Kidnapping and Custody Issues Presentation
Parental Kidnapping and Custody Issues Presentation
 
Defense and Military COoperation Between the Philippines and China Banlaoi ca...
Defense and Military COoperation Between the Philippines and China Banlaoi ca...Defense and Military COoperation Between the Philippines and China Banlaoi ca...
Defense and Military COoperation Between the Philippines and China Banlaoi ca...
 
Piracy, Mediation & seafarers
Piracy, Mediation & seafarersPiracy, Mediation & seafarers
Piracy, Mediation & seafarers
 
Terrorism and political violence in South East Asia
Terrorism and political violence in South East AsiaTerrorism and political violence in South East Asia
Terrorism and political violence in South East Asia
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Terorisme
TerorismeTerorisme
Terorisme
 
Kidnappings Around the World
Kidnappings Around the WorldKidnappings Around the World
Kidnappings Around the World
 
Pemberontakan RMS
Pemberontakan RMSPemberontakan RMS
Pemberontakan RMS
 
Bahaya radikalisme agama
Bahaya radikalisme agamaBahaya radikalisme agama
Bahaya radikalisme agama
 
Counter Terrorism Measures in Southeast Asia: How Effective Are They? by Romm...
Counter Terrorism Measures in Southeast Asia: How Effective Are They? by Romm...Counter Terrorism Measures in Southeast Asia: How Effective Are They? by Romm...
Counter Terrorism Measures in Southeast Asia: How Effective Are They? by Romm...
 
Peta Gerakan Radikal di Indonesia
Peta Gerakan Radikal di IndonesiaPeta Gerakan Radikal di Indonesia
Peta Gerakan Radikal di Indonesia
 
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi TerorismePeran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
 
NOSA March 12,2017 CSE-PPT NCR- Subprofessional
NOSA March 12,2017 CSE-PPT NCR- SubprofessionalNOSA March 12,2017 CSE-PPT NCR- Subprofessional
NOSA March 12,2017 CSE-PPT NCR- Subprofessional
 
Plan operativo minedu 2017
Plan operativo minedu 2017Plan operativo minedu 2017
Plan operativo minedu 2017
 

Recently uploaded

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 

Geo

  • 1. Operasi menumpas Abu Sayyaf, 12 tentara Filipina tewas Itu berarti, Senin (29/8) itu adalah hari paling mematikan bagi pasukan Filipina sejak Presiden Rodrigo Duterte terpilih pada bulan Mei. Abu Sayyaf adalah kelompok jihad terkecil namun paling kejam di Filipina selatan. Mereka terkenal karena bukan hanya menyerang tentara, namun juga menculik warga sipil(seperti warga Indonesia) untuk dimintai uang tebusan - sebagaimana yang mereka lakukan terhadap sejumlah pelaut warga Indonesia. Mereka juga dikenal akan kekejamannya dalam memenggal tentara Filipina, ataupun sandera warga sipil yang tenggat waktu pembayaran tebusannya lewat.  Kelompok terkait ISIS jebol penjara Filipina  Perang narkoba di Filipina: Perempuan yang membunuh para pengedar Seorang juru bicara militer dikutip oleh laman berita Inquirer mengatakan bahwa para prajurit itu tewas saat memerangi sekitar 70 anggota kelompok Abu Sayyaf di dekat kota Barangay Maligaya, di selatan Filipina. Setidaknya lima tentara terluka juga dalam pertempuran Senin itu. Presiden Duterte memerintahkan militer untuk memberantas kelompok militan Abu Sayyaf pekan lalu setelah mereka memenggal seorang warga yang diculik, yang keluarganya terlalu miskin untuk membayar tebusan. Para pejabat mengatakan, jatuhnya korban di pihak militer terjadi setelah tentara menewaskan sekitar 21 orang kelompok bersenjata Abu Sayyaf, termasuk seorang komandan penting, pada pertempuran Jumat dan Sabtu yang dipicu oleh pemenggalan itu.  Lima hal tentang kelompok Abu Sayyaf di Filipina  Lagi, WNI sandera Abu Sayyaf berhasil melarikan diri
  • 2. Pada hari Minggu (28/8) delapan militan Islam yang berbaiat kepada apa yang disebut Negara Islam (ISIS) dibebaskan dari penjara Lanao del Sur di selatan Filipina yang dijebol oleh setidaknya 20 orang bersenjata dari kelompok Maute. Kelompok Maute telah melakukan berbagai pemboman dan penculikan di wilayah Mindanao selatan.
  • 3. Polri: 25 dari 700 WNI yang Berhaji Lewat Filipina Adalah TKI Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri bersama Kementerian Luar Negeri mengidentifikasi ada 26 WNI lainnya yang juga berangkat haji melalui kloter haji Filipina, dari total 700 jemaah haji yang berangkat ke Arab Saudi. Fakta ini ditemukan ketika penyidik menelusuri ratusan calon jemaah haji Indonesia yang berangkat menggunakan kuota haji Filipina. Baca Juga  Bareskrim Curigai 2 Orang Terkait Penipuan 177 WNI di Filipina  VIDEO: 177 WNI Calon Haji di Filipina Belum Bisa Dipulangkan  Bareskrim Periksa Koordinator 177 Calon Haji WNI di Filipina "Mereka masih di Manila, baru 26 orang yang sudah teridentifikasi sebagai WNI," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Agus Andrianto di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/9/2016). Agus menjelaskan, dari 26 yang berhasil diidentifikasi, 25 di antaranya adalah TKI yang berada di Malaysia. Mereka yang berhaji menggunakan kuota Filipina ini, berangkat dengan keinginan sendiri dan dengan bantuan dari orang Filipina yang dipanggil syekh. "Iya, 25 yang sudah teridentifikasi ini, mereka memang langsung di sana berhubungan. Jadi mereka ini rata-rata TKI dari Nunukan Malaysia. Mereka kenal dengan syekh yang ada di sana (Filipina langsung)," terang Agus. Sementara untuk satu orang lagi, terang Agus, sebelumnya masuk ke dalam rombongan 177 calon haji yang ditangkap di Filipina. Namun, dia berhasil lolos hingga ke Arab Saudi. "Satu lagi ini terkait 177. Ada satu orang ini yang sempat lolos. Sementara itu hasil identifikasi kita terhadap 26 orang itu," ungkap Agus.
  • 4. Sebelumnya, ada 700 haji yang sudah tiba di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Filipina. Namun, Badan Reserse Kriminal Polri belum menemukan warga negara Indonesia (WNI) dari 700 haji tersebut. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, hal tersebut berdasarkan laporan dari tim yang berangkat ke negeri jiran itu. "Laporan dan konfirmasi langsung, baik dari tim Bareskrim serta pemerintah Filipina, menyebutkan 700 jemaah haji yang telah tiba itu murni berasal dari Filipina. Jadi, belum ada satu pun warga negara Indonesia di pesawat kloter pertama itu," ungkap Ari di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa 20 September 2016.
  • 5. Dua kapal Indonesia dibajak di Filipina, 10 WNI disandera  29 Maret 2016 Kirim Image copyrightGettyImage caption Ilustrasi kapal tunda. Dua kapal Indonesia, yakni kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12, telah dibajak kelompok yang mengaku Abu Sayyaf di Filipina. Kedua kapal itu membawa 7.000 ton batubara dan 10 awak kapal berkewarganegaraan Indonesia. “Saat dibajak, kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, lewat pernyataan tertulisnya, Selasa (29/03). Kepada BBC Indonesia, Selasa (29/03), Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Kolonel Laut Edi Sucipto, mengungkapkan pembajakan terjadi “di perairan Tawi-tawi” di Filipina Selatan. Menurut Edi, sebelumnya “tidak pernah ada kejadian (pembajakan) kapal Indonesia di kawasan tersebut”. Soal kapan kapal itu dibajak, pemerintah mengaku tidak mengetahui persis. Yang jelas, kapal memulai pelayaran pada 15 Maret dan baru diketahui dibajak beberapa hari lalu. “Pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada 26 Maret, pada saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf,” tutur Arrmanatha. Abu Sayyaf adalah kelompok separatis yang terdiri dari milisi Islam garis keras yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan dan Mindanao.
  • 6. Awak kapal disandera Kementerian Luar Negeri RI menegaskan Kapal Brahma 12 telah dilepaskan dan saat ini berada di tangan otoritas Filipina. Namun, kapal Anand 12 dan 10 awak kapal masih berada di tangan pembajak. “Belum diketahui persis di mana posisi mereka," kata Arrmanatha Web: www.bbc.com http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/08/160830_dunia_filipina_tentara_tewas