1. NAMA : AGUS HIZAM
NIM : 1310501004
DOSEN PEMBIMBING : R.SURYOTO EDY R.S.T.,M.ENG
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2015
Flag dan String
3. Register merupakan sebagian memori dari
mikroprosesor yang dapat diakses dengan
kecepatan yang sangat tinggi.
Dalam melakukan pekerjaannya mikroprosesor
selalu menggunakan register-register sebagai
perantaranya, jadi register dapat diibaratkan
sebagai kaki dan tangannya mikroprosesor.
4. Segmen Register
Register dalam kelompok ini terdiri atas
register CS, DS, ES dan SS yang masing-
masingnya merupakan register 16 bit. Register-
register dalam kelompok ini secara umum
digunakan untuk menunjukkan alamat dari
suatu segmen.
Pointer dan Index Register
Register yang termasuk dalam kelompok ini
adalah register SP, BP, SI dan DI yang masing-
masing terdiri atas 16 bit, digunakan sebagai
pointer terhadap suatu lokasi di memori..
5. General Purpose Register
Register yang termasuk dalam kelompok ini
adalah register AX,BX,CX dan DX yang masing-
masing terdiri atas 16 bit.
Index Pointer Register
Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP)
menunjukkan alamat memory tempat dari
intruksi(perintah) selanjutnya yang akan
dieksekusi.
6.
7. Sebanyak 6 buah flag merupakan flag kondisi
yang menunjukkan keadaan setelah eksekusi
suatu instruksi, yaitu: Carry Flag (CF), Parity Flag
(PF), Auxiliary Carry Flag (AF), Zero Flag (ZF),
Sign Flag (SF), dan Overflow Flag (OF).
Sedangkan, 3 buah flag sisanya berupa flag
kontrol yang mengendalikan operasi tertentu,
yaitu: Single Step Trap Flag (TF), Interrupt Flag
(IF), dan String Direction Flag (DF).
8. Flag kondisi akan digunakan oleh perintah
tertentu untuk menentukan pencabangan atau
lompatan.
Sedangkan flag kontrol dapat diatur dengan
perintah tertentu.
9. 1) CF akan diset (bernilai 1) jika sebuah operasi
menghasilkan simpanan (carry) melebihi bit
terpenting (most significat bit, MSB, atau bit
15), dan sebaliknya direset (bernilai 0)
apabila tidak ada simpanan.
2) PF diset jika suatu operasi memberikan hasil
dengan parity genap, dan direset jika
hasilnya berparity ganjil.
3) AF mirip dengan CF, namun diset oleh
operasi BCD (binary coded decimal).
10. 4) ZF diset jika suatu operasi menghasilkan nol.
5) SF merupakan nilai MSB hasil operasinya,
yang menunjukkan tanda; diset jika hasil
bertanda negatif dan direset jika hasil
bertanda positif.
6) OF diset jika hasil operasi melebihi tempat
yang disediakan.
11. Jika TF diset bernilai 1, maka mikroprosesor
akan bekerja langkah demi langkah,
sehingga dapat digunakan untuk mencek
jalannya suatu program.
IF digunakan untuk mengatur apakah kerja
mikroprosesor dapat diinterupsi atau tidak.
DF digunakan untuk menentukan arah
operasi string.