Dokumen tersebut membahas tentang standar kualitas air, termasuk definisi standar kualitas air, tujuan penetapan standar kualitas air, dan jenis-jenis standar kualitas air seperti standar sungai, standar limbah cair, dan standar air minum.
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Standar Kualitas Air di Indonesia
1. Oleh Kelompok 10:
1. ARIS ARMADA GUNUNG (4103121008)
2. INDAH PRATIWI (4103121032)
3. SRI HANDAYANI PARINDURI (4103121076)
4. THAUFIK HAMBALI S (4101121031)
Jurusan Fisika
Prog. Studi : Pend.Fisika (Kelas A)
FISIKA LINGKUNGAN
2. STANDAR KUALITAS AIR
Dalam dunia dan industri di mana kita hidup, perlu memiliki dasar
hukum untuk melindungi kualitas air. Hal ini membutuhkan peranan
manusia, tenaga, dan uang untuk menjaga air bersih untuk
pemakaian dalam berbagai keperluan masyarakat.
Tanpa kerangka hukum pelaksanaan standar kualitas air, kualitas
lingkungan dan kesehatan masyarakat akan terus berada dalam
bahaya. Standar kualitas air memiliki batas kadar ketidakmurnian
secara fisik, kimia, mikrobiologi yang diizinkan dalam air yang
dimaksudkan untuk penggunaan tertentu. Ada kekuatan hukum dari
lembaga pemerintah, dan termasuk aturan dan peraturan untuk
pengambilan sampel, pengujian, dan prosedur pelaporan.
3. Dalam 20 tahun terakhir ini di Amerika Serikat, Perwakilan
Rakyat telah menetapkan sejumlah UU yang fokus tentang
masalah pencemaran air dan penjagaan kualitas air. Mereka
membutuhkan EPA untuk menetapkan standar minimum, setiap
negara berhak untuk mengggunakan standar hukum yang sama
atau untuk menetapkan standar mereka sendiri yang lebih ketat.
Ada kelemahan tertentu dalam memegang teguh undang –
undang, termasuk kadang – kadang tidak tersedia data ilmiah
yang cukup untuk memperkuat keabsahan sebuah standar
tertentu. Tetapi hukum – hukum tersebut umumnya sebagai
dasar untuk pengendalian polusi dan perlindungan kesehatan
masyarakat. Setelah banyak dilakukan penelitian, standar
direvisi sehingga lebih menyeimbangkan antara resiko
terkontaminasi dengan biaya pembersihan.
4. TIPE STANDAR KUALITAS AIR
Ada tiga tipe standar berbeda yang harus kita
perhatikan: standar sungai, standar kadar limbah cair,
dan standar air minum. Secara bersama, mereka saling
mengendalikan satu sama lain dan memaksa untuk
melindungi kualitas kesehatan masyarakat dan
lingkungan.
5. TIPE STANDAR SUNGAI
Standar Sungai
Dimulai dengan Aksi Air Berkualitas pada tahun 1965, masing-
masing negara diminta oleh lembaga hukum untuk
mengklasifikasikan air permukaan berdasarkan penggunaan
maksimum mereka. Negara-negara itu juga harus menetapkan
kriteria tertentu untuk membatasi jumlah polutan yang
diperbolehkan dalam klasifikasi yang berbeda dari air
permukaan. Klasifikasi dan kriteria ini umumnya disebut sebagai
standar sungai, walaupun mereka berlaku juga untuk danau dan
perairan pesisir.
6. KATEGORI AIR PERMUKAAN
Klasifikasi atas dasar penggunaan maksimum dimaksudkan untuk
mencegah kerusakan air yang saluran pembuangan yang berlebihan.
Klasifikasi sungai dapat ditingkatkan oleh negara-negara yang dibuat
dalam membersihkan air, tetapi mereka tidak bisa diturunkan. Dengan
cara ini, perairan yang berkualitas rendah dan tinggi telah teriidentifikasi,
dan upaya pengendalian polusi dapat difokuskan sehingga manfaat
maksimum dapat tercapai mana keuntungan maksimum dapat diperoleh.
Klasifikasi dan kriteria tertentu bervariasi antara negara yang berbeda.
Tapi secara umum, biasanya dikenal ada empat kategori air permukaan,
yaitu sebagai berikut.
Keterangan klasifikasi :
A. Sesuai untuk rekreasi menyelam, berenang, dan lain-lain.
B. Air yang sesuai untuk pemeliharaan dan penyebaran ikan, kerang, dan
satwa liar, dan untuk rekreasi berperahu, dan memancing.
C. Air yang sesuai untuk pasokan air masyarakat setelah perawatan dan
pemurnian.
D. Sesuai untuk penggunaan dalam pertanian atau industri
7. KRITERIA KUALITAS AIR
Kriteria kualitas air yang sebenarnya untuk klasifikasi
penggunaan yang berbeda biasanya mencakup batas yang
diijinkan pada oksigen terlarut, bakteri coli, padatan atau
kekeruhan, Ph, dan limbah beracun. Sebagai contoh, kandungan
DO minimum 5 mg / l biasanya diatur untuk pemeliharaan ikan,
tetapi jika kandungan minimum DO hanya 3 mg / l mungkin
dibutuhkan untuk kelas D perairan, hanya untuk
mempertahankan kondisi aerobik. Sungai yang dilindungi
sebagai sungai pengembangbiakan ikan air tawar, harus
memiliki tingkat DO minimum sekitar 8 mg / l.
Negara menetapkan standar tingkat maksimum bakteri coli
dalam kelas A perairan bisa beragam dari tingkat yang
direkomendasikan EPA dari 200 bakteri coli per 100 ml air. Pada
air permukaan yang dimaksudkan untuk persediaan air publik,
kandungan bakteri coli bisa saja 2 - 10 kali lebih tinggi dari
tingkat yang direkomendasikan oleh EPA.
8. Air harus diobati sebelum dikonsumsi masyarakat dan tanaman
pengobatan air modern dapat dengan mudah menurunkan kadar
bakteri coli dengan rata-rata kurang dari 1 koliform per 100 ml,
bahkan walaupun awalnya air mengandung 2000 per 100 ml.
Di sisi lain, perenang biasanya tidak menelan air dalam jumlah
yang signifikan dan bahkan pada tingkat 200 koliform per 100
ml, sehingga kemungkinan penularan penyakit sangat rendah.
Tingkat bakteri coli dalam jumlah yang sedang, selanjutnya
lumayan terdapat dalam penggunaan utama rekreasi air. Tentu
saja, dalam air yang dimaksudkan untuk persediaan air sehingga
tidak menyulitkan dalam proses perawatan.
9. STANDAR KUALITAS AIR MINUM DI INDONESIA
Kualitas air minum ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, sesuai Permenkes
492/Menkes/Per/IV/2010, tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum, yang mencantumkan parameter sebagai standar
penetapan kualitas air minum, meliputi parameter fisik,
bakteriologis, kimia, dan radioaktif. Parameter bakteriologis dan
kimia (anorganik) merupakan parameter yang terkait langsung
dengan kesehatan, sedangkan parameter fisik dan kimia lainnya
merupakan parameter yang tidak berhubungan langsung dengan
kesehatan.
10. PARAMETER AIR MINUM
Parameter fisika : Parameter fisika meliputi bau, kekeruhan,
rasa, suhu, warna dan jumlah zat padat terlarut.
Parameter Kimia : Parameter kimiawi dikelompokkan menjadi
kimia organik dan kimia anorganik.
Parameter Mikrobiologi : Indikator organisme yang dipakai
sebagai parameter mikrobiologi digunakan bakteri koliform
(indicator organism).
11. STANDAR KUALITAS AIR BERSIH DI INDONESIA
Kualitas air bersih dapat ditinjau dari segi fisik, kimia dan
biologis. Kualitas fisik ditinjau bau, rasa, dan warna. Kualitas
kimia dapat diteliti melalui pengamatan tentang kesadahan, pH,
kandungan ion dan sebagainya. Sedangkan ada aatu tidaknya
mikroorganisme penyebab penyakit pada air merupakan syarat
biologi air bersih. Selain dari segi kualitas, jumlah air juga harus
memadai dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air.