3. Dasar Hukum
• Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009, tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• Peraturan Pemerintah RI No. 65 Tahun 2005, tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal.
• Peraturan MENLH Nomor 19 Tahun 2008,
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
• Peraturan MENLH Nomor 20 Tahun 2008,
tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal
Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.
4.
5. Pengantar
• Air merupakan sumber daya alam yang sangat
diperlukan oleh manusia dan makhluk hidup
lainnya.
• Manusia memerlukan air baik untuk proses
kimia fisika maupun untuk aktifitas kehidupan
lainnya.
6. • Sekalipun air merupakan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui, tetapi kualitas air
sangat dipengaruhi oleh peranan manusia
dalam pengelolaannya.
10. • Pengelolaan air meliputi strategi sebagai berikut:
• 1. Melindungi perairan agar terjaga kebersihannya sehingga dapat
menjaga kelangsungan flora dengan menjaga perakaran tanaman
dari gangguan fisik maupun kimiawi;
• 2. Mengusahakan cahaya matahari dapat menembus dasar
perairan, sehingga proses fotosintesa dapat berjalan lancar
• 3. Menjaga agar fauna memangsa dan predator selalu seimbang
dengan mempertahankan rantai makanan
• 4. Mempergunakan sumberdaya berupa air seefisien mungkin,
sehingga zat hara yang ada dapat tersimpan dengan baik yang juga
berarti sebagai penyimpan energi dan materi;
11. • Pada prinsipnya pengelolaan sumber daya alam
air ini, sangat bergantung pada :
1. Bagaimana kita mempergunakan
2. Memelihara
3. Memperlakukan sumber air itu menjadi
seoptimal mungkin, tetapi tanpa merusak
ataupun mencemarinya dan juga
mempertahankan keadaan lingkungan sebaik-
baiknya.
12. Usaha Pencegahan Pencemaran Air :
1. Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus
diolah lebih dahulu sehingga memenuhi standar
air limbah yang telah ditetapkan pemerintah.
2. Menentukan dan mencegah terjadinya interaksi
sinergisma antar polutan.
3. Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan
menyerap minyak yang tumpah di perairan
13. 4. Tidak membuang air limbah rumah tangga
langsung ke dalam perairan.
5. Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar
tidak mengandung bahaya radiasi dan barulah
dibuang di perairan.
6. Mengeluarkan atau menguraikan deterjen
atau bahan kimia lain dengan menggunakan
aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke
dalam perairan umum
14. Syarat Teknis & Admnistrasi
Pencegahan pencemaran air
1. Memiliki Dokumen Lingkungan (Amdal,
UKL/UPL);
2. Memiliki Izin Pembuangan Limbah Cair
(IPLC);
3. Melakukan Pelaporan dokumen lingkungan 2
kali dalam setahun;
4. Memiliki WWTP/IPAL;
5. Memiliki Flow meter;
15. 6. Melakukan pencatatan debit harian dan
melaporkan kepada Bapedal per tiga bulan;
7. Melakukan swapantau harian untuk parameter
pH, DHL, TSS, dan melaporkan kepada Bapedal per
tiga bulan;
8. Memenuhi baku mutu lingkungan untuk
pengelolaan air limbah sesuai peraturan yang
berlaku;
9. Melakukan pengujian air limbah melalui
laboratorium terakreditasi setiap bulan dan
dilaporkan ke Bapedal;
10. Memisahkan saluran buangan air limbah dan
saluran limpasan air hujan.
16. KONDISI SANITASI SAAT INI
SUB SEKTOR 2010 2011 2012 2013
Air Limbah 55,53% 55,60% 57,82% 59.71%
Persampahan 56,20% 56,65% 57,09%
Drainase 52,83% 54,52% 55,90%
53
54
55
56
57
58
59
60
2010 2011 2012 2013
55.53 55.6
57.82
59.71
17. Saluran Drainase Tertata,
Bersih dari Sampah
MCK dengan
kualitas baik
Masyarakat Peduli
sampah
Potret Kondisi Sanitasi
Ideal yang diharapkan
100% akses
sanitasi layak
(universal access)
Perubahan
Perilaku
Masyarakat
KONDISI IDEAL SEKTOR SANITASI