Metode prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang melibatkan pengguna untuk membuat dan mengevaluasi prototipe awal sebelum produk akhir dikembangkan. Metode ini berguna untuk proyek dengan spesifikasi yang belum jelas agar dapat memperjelas kebutuhan pengguna melalui evaluasi berulang dari prototipe.
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK fajrillah
Pemodelan dalam suatu proses pembangunan perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Dalam proses pembangunan perangkat lunak sebenarnya masih memungkinkan tanpa pembuatan model proses pembangunan perangkat lunak. Hal itu tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu industri rekayasa perangkat lunak. Pemodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal dari proses pembangunan perangkat lunak, dan pemodelan ini akan mempengaruhi perkerjaan-pekerjaan dalam proses pembangunan perangkat lunak tersebut.
Mata pelajaran Pemodelan Perangkat Lunak adalah mata pelajaran yang ditempuh oleh siswa kelas XI SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Pada Pertemuan 2 mata pelajaran PPL ini membahas mengenai macam-macam pengembangan perangkat lunak
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK fajrillah
Pemodelan dalam suatu proses pembangunan perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Dalam proses pembangunan perangkat lunak sebenarnya masih memungkinkan tanpa pembuatan model proses pembangunan perangkat lunak. Hal itu tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu industri rekayasa perangkat lunak. Pemodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal dari proses pembangunan perangkat lunak, dan pemodelan ini akan mempengaruhi perkerjaan-pekerjaan dalam proses pembangunan perangkat lunak tersebut.
Mata pelajaran Pemodelan Perangkat Lunak adalah mata pelajaran yang ditempuh oleh siswa kelas XI SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Pada Pertemuan 2 mata pelajaran PPL ini membahas mengenai macam-macam pengembangan perangkat lunak
Semakin berkembangnya teknologi saat ini berbanding lurus dengan kebutuhan akan proses mengelola dan
monitoring jaringan yang lebih efektif dan efisien. TE (Traffic Engineering) dikembangkan untuk
mengoptimalkan arus data dalam jaringan untuk memenuhi tingkat QoS (Quality of Services) dalam penggunaan
jaringan. Namun, TE memiliki tantangan dalam hal kompleksitas komunikasi dan algoritma yang dapat
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya jaringan. SDN (Software Defined Networking) merupakan suatu
teknologi jaringan terbaru untuk mengatasi tantangan yang ada pada TE. Dengan pengaturan secara terpusat
(centralized control) dan lebih fleksible, SDN secara signifikan dapat memangkas penggunaan sumber daya
jaringan komunikasi yang dibutuhkan untuk kebermanfaatan sumber daya jaringan secara keseluruhan. Makalah
ini akan mengulas beberapa literatur terkait metode optimasi routing pada jaringan dengan menggunakan
teknologi SDN yang berfokus pada SDN-WAN (Software Defined Networking – Wide Area Network).
Fitur berikut ini merupakan fitur terbaru dari Microsoft Word 2016 per bulan September 2017. Monggo silahkan dinikmati dan dicoba pada masing-masing laptop teman-teman.
Analisis Jurnal Strategi Sistem InformasiEM Nasrul
Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi sangatlah penting di era saat ini agar perusahaan dapat memberikan keunggulan bersaing, dimana TI sudah menjadi DRIVER.
[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAMEM Nasrul
Menjelaskan tentang Peradaban bangsa Arab sebelum kedatangan Rasulullah SAW hingga beliau menyebarkan agama Islam baik di Mekkah, Madinah maupun bangsa sekitarnya.
Laporan Final Mata Kuliah Manajemen Kualitas Teknologi Informasi. Di dalamnya meliputi beberapa dokumen yang sebelumnya kita buat, seperti Dokumen Software Testing Design, Dokumen Testing Plan.
Presentasi ini tentang Software Quality serta analisis Quality Factor berdasarkan Tugas Akhir Software Sistem Administrasi di PP. Amanatul Ummah Surabaya.
Presentasi ini tentang Software Quality serta analisis Quality Factor berdasarkan Tugas Akhir Software Sistem Administrasi di PP. Amanatul Ummah Surabaya.
1. Software Quality Assurance in SDLC Prototyping
PENJAMINAN KUALITAS Berbagai macam metode telah dikembangkan
dalam pengembangan perangkat lunak sejak tahun
SOFTWARE pada SIKLUS HIDUP
60-an. Metode-metode ini dihasilkan karena terdapat
PENGEMBANGAN PERANGKAT perbedaan kondisi pada pengembangan perangkat
LUNAK PROTOTYPING lunak.
Metode prototype ini bagus untuk proyek
M. Nasrullah
(5209100704) pengembangan software yang requirementnya tidak
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi stabil, sehingga harus ada prototype untuk
Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember memperjelas perangkat lunak seperti apa yang
Jalan Raya ITS, Surabaya, 60111 diinginkan oleh user. Dengan evaluasi kontinyu dari
nasrullah09@mhs.is.its.ac.id user mengakibatkan dihasilkannya perangkat lunak
dengan akurasi terbaik.
ABSTRAK II. LITERATUR REVIEW
A. METODE PROTOTYPE
Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak merupakan Metode Prototype merupakan salah satu
suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam bentuk/cara pengembangan perangkat lunak yang
proses pengembangan Perangkat Lunak. Dengan cukup sering dipergunakan.
Kualitas diharapkan dapat memperoleh hasil yang
maksimal dari luaran perangkat lunak yang sedang Dalam metode ini akan terjadi banyak interaksi
dikembangkan. Dalam pengembangan perangkat antara pihak pengembang dan user. Pada metode ini
lunak terdapat beberapa metode yang banyak seringkali user tidak menyebutkan secara detail
digunakan Paper ini akan menjelaskan tentang output yang ingin dihasilkan ataupun operasi yang
penjaminan kualitas pengembangan perangkat lunak diinginkan. Pihak pengembangpun juga kurang
pada salah satu siklus hidup perangkat lunak yakni memperhatikan aspek-aspek yng berhubungan
dengan metode Prototyping. Dalam metode ini dengan perangkat lunak seperti efisiensi algoritma,
setelah fase requirement pihak pengembang akan ataupun interface aplikasi yang dikembangkan.
membuat prototype(bentuk dasar dari aperagkat
lunak yang akan dibangun) kemudian dievaluasi oleh Untuk mengatasi masalah ini diperlukan
User. Ketika User telah merasa cukup dengan komunikasi timbal balik dan kerjasama yang baik
prototipe yang telah dibuat, maka prototipe inilah dari pengembang dan user untuk mengetahui
yang akan digunakan sedagai dasar pengembangan kebutuhan yang sebenarnya diinginkan oleh user.
perankat lunak ke depan. Dengan penentuan Ketika timbal balik dan kerjasama berjalan lancer
kepuasan User terhadap prototipe maka akan terjadi maka akan dihasilkan perangkat lunak yang sesuai
Continues Loop yang mengakibatkan terhambatnya dengan keinginan user.
pengembangan dan penjaminan kualitas perangkat
lunak. B. PENJAMINAN KUALITAS SOFTWARE
Keyword: Perangkat Lunak, Prototipe, Penjaminan Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak atau
Kualitas Perangkat Lunak, Siklus Hidup Perangkat
Software Quality Assurance (SQA), menurut IEEE
Lunak.
memiliki definisi sebagaimana berikut :
I. PENDAHULUAN 1. Pola yang sudah terencana dan sistematis dari
semua tindakan yang diperlukan, sehingga
Abad 21 merupakan abad perkembangan
Teknologi Informasi yang pesat, penggunaan dapat memberikan cukup keyakinan terhadap
suatu barang atau produk berdasarkan
Perangkat Lunak sudah sangat banyak sekali.
persyaratan teknis yang telah ditentukan.
1
2. Software Quality Assurance in SDLC Prototyping
2. Sekumpulan proses yang dirancang untuk
melakukan evaluasi terhadap barang atau
produk yang dikembangkan. Evaluasi ini
kontras dengan kontrol kualitas.
(Galin, 2004).
Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak sangat
memegang peranan yang penting dalam proses
pengembangan perangkat lunak. Ketika proses
pengembangan tidak menggunakan perencanaan
yang sistematis dan sesuai dengan SQA, maka akan
terjadi kegagalan, pembengkakan biaya,
keterlambatan waktu penyelesaian perangkat lunak,
sehingga dapat mengurangi kepercayaan pelanggan
(Chow, 1985).
III. PENJAMINAN KUALITAS DENGAN
METODE PROTOTYPING
Gambar 1 : Metode Prototype
A. Struktur Model Prototyping.
Berikut akan diuraikan tahap-tahap pengembangan
perangkat lunak metode Prototype, yaitu :
Secara struktural, pengembangan dengan
metode prototyping adalah sebagai berikut :
1. Mengidenfikasi kebutuhan pemakai.
Identifikasi ini dilakukan bersama antara
a. Pengembang membuat prototype pada fase
requirement. pihak pengembang dengan pemakai untuk
mendefinisikan kebutuhan sistem maupun
b. Prototype kemudian diperiksa oleh user.
gambaran sistem yang diinginkan, juga
c. Hasil evaluasi dari user digunakan oleh
dilakukan studi kelayakan, baik yang
pengembang untuk membuat prototype yang
lebih baik. meliputi model interface, teknik prosedural
d. Ketika user sudah puas dengan prototype maupun teknologi yang akan dipergunakan.
yang dibuat oleh pengembang maka
prototype tersebut digunakan sebagai dasar 2. Mengembangkan prototype.
Pada tahap yang ke dua ini, analis sistem
pengembangan perangkat lunak yang
bekerja sama dengan programmer
disetujui.
mengembangkan sistem prototype untuk
B. Tahapan Metode Prototype memperlihatkan kepada pemakai, untuk
memilih pemodelan sistem apakah yang
Adapun tahapan pengembangan perangkat akan dibangun nantinya.
lunak metode Prototype dapat dilihat pada
gambar 1 dibawah ini : 3. Menentukan prototype.
Pada tahap ke tiga ini menentukan apakah
akan diterima oleh klien atau pemakai.
Analis sistem pada tahap ini akan
mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh
mana pemodelan yang dibua tnya dapat
diterima oleh klien. Perbaikan – perbaikan
2
3. Software Quality Assurance in SDLC Prototyping
apa yang diinginkan pemakai atau bahkan C. Keuntungan prototyping:
harus merombak secara keseluruhan.
Keuntungan dari metodologi prototype adalah :
1. Kegagalan dalam mendefinisikan masalah
4. Penggunaan prototype. antara pemakai dan pengembang dapat
Pada tahap ini, analis sistem akan
dikenali dari awal.
menyerahkan kepada programmer untuk
2. Kesulitan user-interface dan pemakaian
mengimplementasikan pemodelan yang
dapat dikenali dari awal.
dibuatnya menjadi suatu sistem.
3. Manajemen telah melihat gambaran secara
riil tentang produk yang dibuat dengan
Dari proses tersebut akan diketahui detail yang
melihat prototype dari produk.
akan dikembangkan atau ditambahkan oleh pembuat
4. Prototype dapat disebut juga sebagai bagian
perangkat lunak atau menghapus detail yang tidak
dari training penggunaan produk,
diperlukan oleh pemakai. Proses ini akan terjadi terus
sehingga user telah mengenal produk dari
menerus sehingga produk sesuai dengan keinginan
prototype.
dari pemakai/pemesan. Berikut merupakan gambar
5. Proses testing dan perbaikan dapat dilakukan
dari siklus metode Prototype :
secara terus menerus sehingga mengurangi
tingkat kegagalan produk.
6. Prototype lebih mengedepankan
pada requirement sehingga mampu
menghasilkan produk yang berkualitas dan
sesuai dengan keinginan dari user.
(Sommerville, 1995)
Kelemahan Prototyping:
beberapa kelemahan dari metode prototype,
Gambar 2 : Siklus Metode Prototype kelemahan tersebut antara lain :
1. Memungkinkan terjadinya pengembalian
terhadap kode, implementasi, dan perbaikan
Menurut Thompson (1992). Tujuan utama dari siklus hidup yang dugunakan untuk
metode Prototype adalah : mendominasi sistem informasi.
2. Tidak menolak kebutuhan dari fase analisis
1. Memberikan produk perangkat lunak yang sesuai sistem. Prototype hanya dapat memecahkan
dengan keinginan pemakai/user, sehingga masalah yang salah dan memberi kesempatan
dilakukan revisi serta pengujian yang berulang- sebagai sistem pengembangan konvensional.
3. Perancangan masalah numerik tidak
ulang hingga sesuai dengan yang diinginkan oleh
dialamatkan oleh prototype. Isu tersebut
pemakai. Proses revisi ini bisa dilakukan secara dapat terlupakan jika pemakai tidak berhati-
keseluruhan atau sebagian. hati.
2. Menghasilkan produk yang teruji secara empiris. 4. Dapat mengurangi kreatifitas perancangan.
Sehingga proses pengujian harus memiliki
perbandingan (benchmark). (McLeod dan Schell, 2001)
3. Menghasilkan produk yang user-frendly, sehingga
terus dilakukan testing dan komunikasi yang terus
IV. METODOLOGI
menerus antara pemakai dan pengembang
perangkat lunak. Purtilo (1991), menegaskan bahwa dalam metode
prototype ini terdapat beberapa proses, yaitu :
3
4. Software Quality Assurance in SDLC Prototyping
6. Evaluasi.
Hasil dari eksperimen harus dievaluasi untuk
menilai kebenaran dan efisiensi prototype.
7. Proses yang berulang-ulang.
Proses-proses dalam prototype dilakukan
Gambar 3 : Proses Metode Prototype secara berulang-ulang hingga mendapatkan
salah satu dari 3 hasil berikut, yaitu :
1. Informasi yang cukup dari Prototype.
1. Identifikasi objek. 2. Prototype yang memiliki mutu yang
Definisi dari masalah yang harus dipecahkan, sesuai dengan spesifikasi perangkat
dinyatakan secara bersama-sama dengan lunak yang telah ditentukan.
memberikan ukuran-ukuran yang pasti 3. Memperoleh solusi dari beberapa
terhadap batasan kesuksesan dari perangkat masalah yang ada.
lunak yang digunakan sebagai benchmark.
2. Identifikasi resiko.
Kita semua sepakat kalau tidak ada V. KESIMPULAN
pengembangan produk yang bersih dan Dari uraian serta analisis di atas, dapat kita tarik
mampu menghasilkan produk yang memiliki beberapa kesimpulan, yaitu :
status “No Risk”, selalu terdapat bagian yang 1. Penjaminan Kualitas Perangkat Lunak (SQA)
memberikan resiko terhadap pengembangan memegang peran yang penting dalam proses
perangkat lunak. Maka dari itu dilakukan pengembangan perangkat lunak untuk
Penegasan dan perjelasan batasan dan memastikan bahwa pemakai telah merasa
permasalahan yang terdapat dalam area puas terhadap End Product / Perangkat
tersebut. Lunak yang telah dikembangkan oleh
3. Merumuskan hipotesa prototype. Pengembang (Developer).
Setelah resiko dirumuskan, pengembang 2. Dalam metode prototyping kunci dari
membuat desain secara terperinci dari penjaminan kualitas perangkat lunak adalah
prototype yang menggambarkan keseluruhan pendefisian secara jelas terhadap aturan main
sistem dan resiko-resiko yang mungkin yang telah disepakati ketika di awal, yaitu
berpengaruh pada sistem. Prototype juga antara pengembang dengan pemakai. Baik
memberikan potensi terhadap perbaikan- pengembang maupun pemakai harus
perbaikan terhadap perangkat lunak. mencapai persetujuan bahwa prototype yang
4. Membangun perancangan prototype. dibuat telah mendefinisikan kebutuhan.
Perancangan prototype berdasarkan hipotesa
ke dalam produk prototype. Tujuan yang Penggunaan metode Prototype ini sangat cocok,
utama dari membangun suatu prototype ketika :
adalah untuk menjawab satu atau lebih 1. Alokasi waktu yang diberikan cukup
pertanyaan mengenai karakteristik fungsional panjang, karena dalam metode ini melakukan
dari perangkat lunak. testing secara berulang-ulang tidak menjadi
masalah, asalkan keluarannya memberikan
5. Eksperimental. kepuasan bagi pemakai
Prototype harus dilakukan uji coba untuk 2. Desain dari Perangkat Lunak baik sekali,
menentukan perilakunya dan mengumpulkan karena dalam metode ini menitikberatkan
hasil dari instrumentasi sistem sehingga pada aspek desain, fungsi serta user-
didapat perangkat lunak yang sesuai dengan interface.
keinginan pemakai.
4
5. Software Quality Assurance in SDLC Prototyping
VI. DAFTAR PUSTAKA
1) Yulian, Ella., BPTUnikomp (2007). Bab. 1
Metode Pengembangan Software [Web-
document]. [Referenced : 29.05.2012]
2) Thompson, Wishbow. (1992). Prototyping:
tools and techniques: improving software
and documentation quality through rapid
prototyping. Proceedings of the 10th annual
international conference on Systems
documentation. October 13 – 16, 1992,
Ottawa Canada.
3) Purtilo, Larson, Clark. (1991). A
methodology for prototyping in the large.
International Conference on Software
Engineering. Proceedings of the 13th
international conference on Software
engineering. May 13 – 17, 1991, Austin, TX
USA.
4) Galin, Daniel. (2004). Software Quality
Assurance: From Theory to Implementation,
page. 26. Pearson Education Limited, New
York.
5) Chow, T. W. (1985). Software quality
assurance: A practical approach. Silver
Spring, MD: IEEE Computer Society Press.
6) McLeod Jr. P, GP Schell. (2007). Sistem
Informasi Manajemen. Edisi ke-9. Yuliyanto
dan Heri, penerjemah: Jakarta: Indeks.
Terjemahan dari: Management Information
System, Edisi ke-8. Pearson Prentice Hall,
Inc.
5