Dokumen tersebut membahas tentang konstipasi pada lansia, termasuk definisi konstipasi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang jarang atau feses yang keras dan kering. Faktor risikonya antara lain obat-obatan, kondisi neurologis, diet rendah serat, dan imobilitas. Manifestasinya berupa kesulitan dan rasa sakit saat BAB beserta massa feses yang keras.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai penyakit refluks gastroesofageal (GERD) yang meliputi definisi, etiologi, gejala, patofisiologi, komplikasi, dan pemeriksaan penunjang. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa GERD disebabkan oleh kegagalan sfingter esofagus bawah sehingga menyebabkan refluks isi lambung ke esofagus dan dapat menimbulkan berbagai gejala serta komplikasi se
GERD atau penyakit lambung akibat refluks asam lambung merupakan masalah kesehatan yang umum dengan prevalensi 10-20% di negara barat. Penyebab utamanya adalah gangguan refluks asam lambung ke esofagus yang dapat disebabkan oleh relaksasi sfinkter esofagus bawah atau faktor anatomi seperti hernia hiatus. Pengobatan GERD bertujuan mengurangi gejala, frekuensi refluks, dan mencegah komplik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Konstipasi atau sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan dimana seseorang mengalami pengerasan feses yang sulit dikeluarkan.
2. Penyebab konstipasi meliputi kebiasaan BAB yang tidak teratur, diet rendah serat, stres, kurang olahraga, penggunaan laxatif berlebihan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
3. Patofisiologi konstipasi ter
Proses pencernaan makanan dijelaskan, termasuk peran enzim pencernaan dalam memecah makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh. Diare dan sembelit dapat terjadi jika proses pencernaan terganggu, diare berbahaya jika tidak ditangani dengan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
Tinjauan pustaka ini membahas tentang konstipasi pada anak, prevalensi, definisi, patofisiologi, etiologi, diagnosis dan pengobatan konstipasi. Konstipasi sering terjadi pada anak dengan prevalensi 0,3%-8% dan sebagian besar disebabkan oleh faktor fungsional."
Dokumen tersebut membahas tentang konstipasi pada lansia, termasuk definisi konstipasi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang jarang atau feses yang keras dan kering. Faktor risikonya antara lain obat-obatan, kondisi neurologis, diet rendah serat, dan imobilitas. Manifestasinya berupa kesulitan dan rasa sakit saat BAB beserta massa feses yang keras.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai penyakit refluks gastroesofageal (GERD) yang meliputi definisi, etiologi, gejala, patofisiologi, komplikasi, dan pemeriksaan penunjang. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa GERD disebabkan oleh kegagalan sfingter esofagus bawah sehingga menyebabkan refluks isi lambung ke esofagus dan dapat menimbulkan berbagai gejala serta komplikasi se
GERD atau penyakit lambung akibat refluks asam lambung merupakan masalah kesehatan yang umum dengan prevalensi 10-20% di negara barat. Penyebab utamanya adalah gangguan refluks asam lambung ke esofagus yang dapat disebabkan oleh relaksasi sfinkter esofagus bawah atau faktor anatomi seperti hernia hiatus. Pengobatan GERD bertujuan mengurangi gejala, frekuensi refluks, dan mencegah komplik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Konstipasi atau sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan dimana seseorang mengalami pengerasan feses yang sulit dikeluarkan.
2. Penyebab konstipasi meliputi kebiasaan BAB yang tidak teratur, diet rendah serat, stres, kurang olahraga, penggunaan laxatif berlebihan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
3. Patofisiologi konstipasi ter
Proses pencernaan makanan dijelaskan, termasuk peran enzim pencernaan dalam memecah makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh. Diare dan sembelit dapat terjadi jika proses pencernaan terganggu, diare berbahaya jika tidak ditangani dengan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
Tinjauan pustaka ini membahas tentang konstipasi pada anak, prevalensi, definisi, patofisiologi, etiologi, diagnosis dan pengobatan konstipasi. Konstipasi sering terjadi pada anak dengan prevalensi 0,3%-8% dan sebagian besar disebabkan oleh faktor fungsional."
1. Hirschsprung merupakan kelainan bawaan pada sistem pencernaan dimana terjadi gangguan pergerakan usus akibat tidak adanya sel saraf di dinding usus tertentu.
2. Penyakit ini disebabkan oleh ketidakhadiran sel saraf ganglion pada pleksus saraf usus, menyebabkan gangguan motilitas usus.
3. Gejala utama penyakit Hirschsprung adalah konstipasi, pembesaran perut, dan keluarnya fe
Intussussepsi adalah masuknya bagian usus proksimal ke dalam bagian distalnya. Gejala awal hampir sama dengan diare. Insidensi tertinggi pada anak berumur 6-12 bulan. Penyebab utamanya adalah idiopatik pada anak di bawah satu tahun dan gastroenteritis yang menyebabkan hiperperistaltik. Pengelolaannya meliputi perbaikan kondisi kesehatan, reposisi usus secara manual atau barium enema, dan operasi bila repos
3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptxEmmyKardianasari
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Interaksi obat dan makanan dapat mempengaruhi kinerja obat dalam tubuh, baik meningkatkan maupun menurunkan efek obat. 2) Banyak faktor yang mempengaruhi laju pengosongan lambung sehingga memengaruhi interaksi obat dan makanan, seperti jenis makanan, obat, emosi, dan aktivitas. 3) Interaksi dapat terjadi karena pengaruh makanan dan obat terhadap penyer
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikNesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi farmakokinetik pada pasien geriatrik. Secara singkat, farmakokinetik pada geriatrik berbeda dari dewasa karena perubahan fungsi ginjal dan hati serta status mental. Pemberian obat pada geriatrik perlu mempertimbangkan riwayat penyakit, dosis yang lebih rendah, dan risiko interaksi obat.
1. Terdapat perubahan fisiologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada lansia yang mempengaruhi penggunaan obat. Perubahan ini terjadi karena proses penuaan.
2. Perubahan farmakokinetik meliputi penurunan absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat di tubuh. Perubahan farmakodinamik menyebabkan ketergantungan obat meningkat.
3. Penggunaan obat pada lansia perlu memperhatikan perubahan fisiolog
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menilai derajat kerusakan mukosa esofagus pada 58 anak dengan gejala penyakit refluks gastroesofagus melalui pemeriksaan endoskopi.
2. Hasilnya menunjukkan 51 pasien (88%) mengalami kerusakan mukosa esofagus bervariasi derajatnya, sedangkan 7 pasien (12%) tidak mengalami kerusakan.
3. Tidak ditemukan
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pola dan frekuensi berkemih seseorang, antara lain diet, gaya hidup, stres, aktivitas fisik, kondisi penyakit, pengobatan, dan pemeriksaan medis.
PERBANDINGAN AKRILAMIDA KOPI BUBUK TRADISIONAL DAN KOPI BUBUK LUWAK DENGAN ME...SofiaNofianti
1. Penelitian ini membandingkan kadar akrilamida dalam enam sampel kopi bubuk tradisional dan luwak menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
2. Hasil analisis menunjukkan kadar akrilamida berkisar antara 128-1461 μg/g, di atas batas aman menurut WHO.
3. Metode KCKT terbukti valid dan dapat digunakan untuk menganalisis kandungan akrilamida d
1. Hirschsprung merupakan kelainan bawaan pada sistem pencernaan dimana terjadi gangguan pergerakan usus akibat tidak adanya sel saraf di dinding usus tertentu.
2. Penyakit ini disebabkan oleh ketidakhadiran sel saraf ganglion pada pleksus saraf usus, menyebabkan gangguan motilitas usus.
3. Gejala utama penyakit Hirschsprung adalah konstipasi, pembesaran perut, dan keluarnya fe
Intussussepsi adalah masuknya bagian usus proksimal ke dalam bagian distalnya. Gejala awal hampir sama dengan diare. Insidensi tertinggi pada anak berumur 6-12 bulan. Penyebab utamanya adalah idiopatik pada anak di bawah satu tahun dan gastroenteritis yang menyebabkan hiperperistaltik. Pengelolaannya meliputi perbaikan kondisi kesehatan, reposisi usus secara manual atau barium enema, dan operasi bila repos
3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptxEmmyKardianasari
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Interaksi obat dan makanan dapat mempengaruhi kinerja obat dalam tubuh, baik meningkatkan maupun menurunkan efek obat. 2) Banyak faktor yang mempengaruhi laju pengosongan lambung sehingga memengaruhi interaksi obat dan makanan, seperti jenis makanan, obat, emosi, dan aktivitas. 3) Interaksi dapat terjadi karena pengaruh makanan dan obat terhadap penyer
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikNesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi farmakokinetik pada pasien geriatrik. Secara singkat, farmakokinetik pada geriatrik berbeda dari dewasa karena perubahan fungsi ginjal dan hati serta status mental. Pemberian obat pada geriatrik perlu mempertimbangkan riwayat penyakit, dosis yang lebih rendah, dan risiko interaksi obat.
1. Terdapat perubahan fisiologi, farmakokinetik, dan farmakodinamik pada lansia yang mempengaruhi penggunaan obat. Perubahan ini terjadi karena proses penuaan.
2. Perubahan farmakokinetik meliputi penurunan absorpsi, distribusi, dan metabolisme obat di tubuh. Perubahan farmakodinamik menyebabkan ketergantungan obat meningkat.
3. Penggunaan obat pada lansia perlu memperhatikan perubahan fisiolog
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menilai derajat kerusakan mukosa esofagus pada 58 anak dengan gejala penyakit refluks gastroesofagus melalui pemeriksaan endoskopi.
2. Hasilnya menunjukkan 51 pasien (88%) mengalami kerusakan mukosa esofagus bervariasi derajatnya, sedangkan 7 pasien (12%) tidak mengalami kerusakan.
3. Tidak ditemukan
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pola dan frekuensi berkemih seseorang, antara lain diet, gaya hidup, stres, aktivitas fisik, kondisi penyakit, pengobatan, dan pemeriksaan medis.
PERBANDINGAN AKRILAMIDA KOPI BUBUK TRADISIONAL DAN KOPI BUBUK LUWAK DENGAN ME...SofiaNofianti
1. Penelitian ini membandingkan kadar akrilamida dalam enam sampel kopi bubuk tradisional dan luwak menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
2. Hasil analisis menunjukkan kadar akrilamida berkisar antara 128-1461 μg/g, di atas batas aman menurut WHO.
3. Metode KCKT terbukti valid dan dapat digunakan untuk menganalisis kandungan akrilamida d
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...SofiaNofianti
Masalah dan solusi yang terjadi saat compounding dan dispensing berbagai jenis sediaan obat ditinjau dari beberapa kasus yang ada. Kasus-kasus tersebut meliputi masalah ketidaktepatan dosis pemberian obat, kontaminasi obat, inkompatibilitas bahan, dan masalah stabilitas sediaan. Solusi yang diberikan antara lain memberikan informasi yang jelas kepada pasien, menjaga kebersihan dan suhu penyimpanan obat, serta memisahkan
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan berbagai aspek farmasi seperti praktik profesional, penggunaan sediaan farmasi, komunikasi kesehatan masyarakat, dan pengelolaan obat. Juga dibahas tentang tinjauan kognitif, kondisi pasien seperti usia dan penyakit, bentuk sediaan farmasi, dan gangguan kesehatan. Terdapat beberapa kasus yang dijelaskan beserta pertanyaan dan jawabannya untuk menguji pem
Mr. Thomson berusia 32 tahun datang ke apotek karena asmanya yang tidak terkendali. Ia terbangun karena batuk dan menggunakan inhaler beberapa kali sehari. Aliran puncaknya rata-rata 580 L/mnt pagi dan 540 L/mnt malam. Rencana perawatan mencakup meningkatkan obat asmanya, memantau gejala dan aliran puncak, serta memberikan instruksi penggunaan obat yang tepat.
Makalah ini membahas tentang viskometer cone and plate (viskometer Brookfield) yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan. Dibahas mengenai definisi, bagian-bagian, prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan viskometer ini. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas dan konsep fisika terkait viskometer Brookfield.
Masalah dan solusi yang terjadi saat compounding dan dispensing berbagai jenis sediaan obat ditinjau dari beberapa kasus yang ada. Kasus-kasus tersebut meliputi masalah ketidaktepatan dosis pemberian obat, kontaminasi obat, inkompatibilitas bahan, dan masalah stabilisasi sediaan. Solusi yang diberikan antara lain memberikan edukasi yang jelas kepada pasien, menyesuaikan bentuk sediaan, dan memisahkan bahan yang tidak komp
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
faktor yang mempengaruhi ADME pada ginjal normal dan gagal ginjal terhadap pasien pediatrik
1. Farmakokinetik klinik
Resume
faktor yang mempengaruhi ADME
parameter fisiologi yang dapat mempengaruhi ADME pada ginjal
normal dan gagal ginjal
pediatrik
oleh
sofia nofianti
1401164
VI c
Dosen: widya kardela,M.farm,apt
2.
3. Faktor yang mempengaruhi
ADME
PARAMETER FISIOLOGIS
YANG DAPAT
MEMPENGARUHIADME
PADA GINJALNORMAL DAN
GAGALGINJAL
GINJALNORMAL GAGAL GINJAL
Absorpsi
1. Sifatfisikokimiaobat
2. Luas permukaan(makin
luaspermukaan makin
banyakyang terabsorpsi ;
permukaanususlebih
luasdibandinglambung)
3. Ph
4. Kelarutanobatdalam
salurancerna
5. Enzimdan asam lambung
6. Pembentukankompleks
7. Pengaruhzatpengsorbsi
8. Motolitas/pergerakan
salurancerna
9. kecepatanpengosongan
lambung
10. Pengaruh makanan
11. Penyakit
12. Keadaanemosi
13. Posisi tubuh
14. Alirandarahke tempat
absorpsi=makincepat
alirandarah,makincepat
ke t4 sirkulasi sistemik
15. Makin ↑konsentrasi=↑
lajuabsorpsi
1. PH ginjal (7.35–
7.45) normal
(urine yg
dihasilkanpH5
asam – pH 8
alkalis)
2. Alirandarah↑
3. LFG norma 90-
120mL/menit/1.7
3 m2
4. Urin sehat
banyaknya
berkisar1010-
1.030 mL
tergantung
perbandingan
larutandenganair
5. Banyaknyaurin
yang dikeluarkan
dalam1 hari dari
1.200-1.500 cc
(40-50 oz)
6. pH lambung
asam(1,3-3,5)
7. Luas permukaan
besar:makin
banyakyang
diabsorpsi
8. Kecepatanaliran
dan alirandarah di
ginjal ↑
9. Tekanandarah
120mL plasma
1. Pada Gastro-intestinal
pH ↓
2. Alirandarah
sedikit(hipovolemia
alirandarah↓,sedikit
di absorpsi)
3. Uremia:LFG 30%:
sedikitobatdiabsorpsi
4. Urin lebihdari
1.030mL
5. Banyaknyaurinyang
keluarsedikit
6. pH lambung↑
7. luaspermukaan
sempit
8. kec.alirandanaliran
darah di ginjal ↓
4. darah melalui
dindingkapiler
glumerulus/menit
10. Pori-pori :
Endithelium
kapiler(10 nm)
11. Laminabasalis(8
nm)
12. Epitheliumpars
visceraliskapsula
bowman(25nm)
13. Kandungkemih
menampung
600mL
urine,pengeluaran
urinnormal
300mL
14. Alirandarah
normal ginjal,pria
70 kg 1200
mL/menit
15. Curah jantung
normal
500mL/menit
16. Nilai GFR
Normal:±
125ml/menit
1 jamdibentuk:
7.5 L
1 hari dibentuk:
180L
Lebih99%
direbsoprsi
sehinggaproduksi
urin= ± 1 L /hari
Distribusi Kelarutanlipid(obatlarut
lemak=banyakdiserap
dan didistribusikanke
jar.lemak)
Ionization
Ukuran partikel
(uk.partikel>didistribusi
lewatmembran,
uk.partikel <didistribusi
1. Volume distribusi
↓
2. Ikatanprotein
sedikit
3. Normal albumin
serum3.5-4.5 g/dl
4. Yang mudah
terdialisisobat
yang berada
1. Volume distribusi ↑
pada gagal ginjal berat
susahdiedarkan,
2. Volme distribusi ↓
pada gagal ginjal
kronikkarenafraksi
obat bebas↑
3. volume cairantubuh
volume cairantubuh
5. lewatpori)
Ikatanproteinplasma
Laju alirobat dalam
darah
Halangandalamsawar
otak
Alirandarah↓obat
terdistibusisedikit
dalamdarah
5. beratmolekul
<500 Dalton
mudah
didistribusikan
6. obat yangterikat
kuat dengan
proteinolasma
tidakterdistribusi
karenaproses
distribusi adalah
prosesdifusi pasif
7.
↑
4. alirandarah
5. pH ↑
6. obat vankomisinBM
1800 susah
didistribusikan
7. ikatanobat dengan
AAG ↑
8. ureumdi darah ↑
9. kreatininmenumpuk
dalamdarah
10. kematuria
11. osmolitas,kepekatan
urin
Metabolisme di
hati
sifatfisikokimiaobat
faktorbiologisAuc
kestabilanobatdalam
salurancerna
bentukpartikel
uk.partikel
konstantapartisi
ikatanproteinobat
fungsi hati
adanyapemakaianobat
secara bersamaan
Alirandarah ↑
Obat aktif banyak
mencapai
reseptor=berefek
Fraksi bebassedikit
Alirandarah↓
Banyakobat in-aktif
Fraksi bebasbanyak=kliren↑
Eksresi obat
ptotein
kondisi patofisiologi
pasien
umur,jeniskelamin
lajualirdarah di ginjal
ikatatanproteinonat
interaksi obat
bentukkimiaobat
1. Kecepatan
pengosonganlambung
↑
2. Laju filtrasi glumerulus
↑
3. Absorpsi ↑
4. Kreatininclearen↑
1. Kecepatanpengosongan
lambung↓
2. Laju filtrasi glumerulus↓
3. Absopsi ↓
4. Kreatininclearen↑
6. PEDIATRIK
ABSORPSI
PROFILTEMPAT ABSOPSISERTA PENGARUHNYA TERHADAPABSOPSIOBATPADA
NEONATUS,BAYI,DAN ANAK
waktupengosonganlambungpada NEONATUSterjadi secaratidakteratur karenaorgan
lambungmasihbelumterbentuk/belumsempurna,dan waktu transitdisalurancerna
panjangkarenapergerakanlambungdangerakanperistaltikdi ususlambat,danabsorpsi
oralnyajuga lambat,dan luaspermukaan saluran cerna neonatusmasihkecilsehingga
sedikitdiabsorpsidanpHlambungbasalemah
sedangkanpadaBAYI waktupengosonganlambung lebihcepatkarenaperubahanmotilitas
dan peristaltikusus-lambung(shinggapergerakanlabung lebihcepat) waktutransitlebih
cepatakibatnyaakan mengurangijumlah obatyang diabsorpsi,kecepatanabsorpsilebih
lambatpada bayi sehinggawaktuyangdiperlukanuntukmencapai Cmax obatlama
SedangkanpadaANAKk-ANAKkecepatanabsorpsilebihcepatdiandingkanneonatusdan
bayi karenaorgan salurancernanyasudahmendekati sempurna sertawaktupengosongan
lambungdanmotilitasnyajugameningkat
Pada NEONATUSfungsi hatinyabelumoptimal(rusaknyasaluranempedudari hati) sehingga
bayi baru lahirrentanmendapatpenyakitkuning,sedanagkanpadaBAYIDAN ANAKsaluran
empedunyamendekatidewasa
Pada naonatus,bayi,dananakpermeabelitaskulit cepat karenakulitnyamasihtipis.
Absorpsi intramuskularpadaNEONATUSbervariasi danlambatkarenaalirandarahdi otot
relatif lambatdankontraksi ototbelumefisiensertakandunganairpadaneonatusrelatif
besar/unitmasaotot
Absorpsi perkutanNEONATUS,BAYIDAN ANAKcepatsehinggapemberian padarektal sangat
efektif danmetabolisme lintaspertamakecil karenaenzimmetabolismedi hati masihbelum
sempurna,pemberiansecaraperkutandi kulitnjugaefektif karenastratumkorneummasih
tipisdanlebihberairnamunharushati-hati padadosisnyaharusserendahmungkinkarena
bayi mudahmengalami keracunandi sistemik
PemberianIMpada NEONATUSlambatkarenaalirandarah ke ototlambat dankontraksi
otot belumefisien,sertakandunganairpadaneonatusrelatif besar
7. DISTRIBUSI
(Parameter fisiologis yang dapat mempengaruhi distribusi obat pada
neonatus,bayi dan anak)
NEONATUSproteinplasmanyabanyakdi jaringandanfraksi bebasnyameningkatsehingga
obat bebasbanyakdidalamdarahdan obatterikatdenganreseptorbanyak= obatbanyak
berefekdantereliminasi banyak.karenaorganHATIDAN GINJALNEONATUSDAN BAYI belum
sempurnamakat1/2 nya panjangdanobat berefeklebihlamawaktunya(obatdalamdarah
lebihlama)
sedangkanpadaBAYI mendekati normal dankadaralbumindalam darahsedang.Pada
ANAKalbumindalamdarahnyamendekati dewasasehinggaproteinbanyakterikatdengan
obat
JaringanadiposaNEONATUSdanBAYI banyakmengandungairdansedikitlemaknya
sedangkanpadaanak danorang dewasalemaknyabanyakdanairnyasedikitmakanya
pemberianobatyanglarutair lebihcepatvolume distribusinyapadaneonatusdanbayi
dibandingkananak.
Pada ANAKterjadi sedikitmeningkatkarenajaringanadiposanyahampirmendekatidewasa
Tapi meskipunkandunganlipidnyarendahdi jaringanadiposa,di sistemsyaraf pusat
kandunganlemaknyabanyaksehinggaobatyanglipofilikdapatmemberikanefekpada
sistemsaraf,namunkemampuanobatmasukke susunansaraf pusatnya(secaradifusi pasif)
tergantungusiadari NEOTATUSnya
Biotransformasi di hati
(beberapa obat yang dibiotransformasi oleh
enzim metabolisme fase 1 CYP)
AktivitasenzimCYP2C19padabayi 2-4 minggurendah,tapi padausia6 bulan
mengalami peningkatan.
Pada anak-anakaktivitasenzimnyameningkatmelebihi orangdewasa
Metabolisme fenitoinolehCYP2C19sangat rendahpada bayi prematursehingga
t1/2 fenitoin75jamdanberkurangmenjadi 20jam minggupertamalahirdan
mingguberikutnya turun8 jamlagi karenaaktivitasenzimnyamakapemberian
dosisnyaditurunkan
AktivitasCYP3A430-40% dari orang dewasaketikausiabayi <1bulan.
AktivitasklirenmidazolammeningkatseiringdengankenaikanaktivitasCYP3A4
dalam3 bulanpertamalahir
8. Klirenkarbamazepin(substratCYP3A4) lebihcepatpadaanak-anakdaripada
dewasasehinggamemerlukandosisbesardari dosisdewasauntukmendapatkan
kadar yangsama
Sistemeliminasipadausiaanaklebihcepatdari dewasadanlambatpada usia
tertentusehinggamenyamai kecepataneliminasi dewasa
EKSRESI
(fungsiginjalpada neeonatus,bayidan anak)
Fungsi ginjal neonatusmasihrendah,padabayi lebihefektifdananak-anaksudahmendekati
dewasasehinggarasioginjal nyabesar
Kecepatan filtrasiglumerulus NEONATUSlebihlamakecepatanfiltrasinyatiapmL/menit/m2
makanyasekresi aktif obatjugalama. Namunlebihlamapada kecepatanfiltraasi nyabayi
prematur(5 mL/mneit/m2
) sehinggadalampemberinanobatnyaharusdipertimbangkan
eliminasinyamelewatiginjal.danEksresifiltrasinya sedangpadaneonatusdanekskresiobat
basa lemahcepat
sedangkanpadaBAYI DANA ANAKtidakkarenaorganginjalnyasudahefektif/hampir
mendekati sempurnasehinggaprosesfiltrasi di glumerulusnyabaik,sedangkansekresi aktif
tubularproximandanReabsorpsi aktif di tubulardistal padaNEONATUSrendahdaripada
BAYI DAN ANAK2karenasaluranproximalnyamasihbelumsempurnadanpadabayi,anak
tidak salurannyasudahmendekati normal
Kadar proteinnyadalamurinpadaNEONATUSada karenasaluranpenyaringproteinbelum
terbentuksempurnasedangkanpadabayi dananak sudahsehingga proteindalamurinnya
bisatersaring.Bahkanpada anakkadar proteindalamurinnyatidakada
KeasamanurinnyarendahkarenakarnapH urinneonatusrendah,danpadaBAYIDAN ANAK
normal
Pemekatanurinneonatusrendahkarenapenyaringanneonatusbelumada danpada bayi
dan anak hampir normal dan mendekati dewasakarenaorganfiltrasinyasudahterbentuk
sempurna