SlideShare a Scribd company logo
Pokja Ahli
Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi
Tahun 2015
1
9/24/2015
Meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat melalui pendekatan
pemberdayaan masyarakat.
9/24/2015 2
• Pemberdayaan Masyarakat
 Pelatihan (Instruktur).
 Pendamping (Bidang Manajemen Kelompok, Manajemen
Usaha & Teknis.
 Modal.
 Sarana dan Prasarana.
 Tenaga Kerja.
 Teknologi.
3
9/24/2015
9/24/2015
Masyarakat desa mempunyai kemampuan
daya beli dan menghasilkan nilai tambah dari
kegiatan produktif melalui:
 Peningkatan Produksi usahatani,
 Peningkatan ketrampilan,
 Perubahan pola pikir (Mindset)
9/24/2015
4
Dengan VPA, dapat diketahui
perkembangan posisi dan status ketahanan
pangan dari kelompok tani sasaran di setiap
periode waktu
9/24/2015
5
DESA MAPAN
2006
BERHASIL
KURANG
BERHASIL
TAHAP MANDIRI
FAKTOR
PENYEBAB ..?
• APA
• SIAPA
• BAGAIMANA
DESA MAPAN
2015
9/24/2015
6
Strategi
 Pemberdayaan Masyarakat
 Penguatan Lembaga Perdesaan
 Sinergi antar Stake Holder
9/24/2015 7Kajian Akhir Demapan
Pendekatan
Desa Miskin
•Berisiko Rawan Pangan = 120 Desa
•Pemberdayaan KK Miskin = 43 Desa
Aksi Desa Mandiri Pangan
• Tahun 2006 (Tahap Persiapan)
• Tahun 2007 (Tahap Penumbuhan)
Tahun 2008
Tahap Pengembangan
(52) Desa
Tahun 2009
Tahap Kemandirian
Tahun 2010
Mandiri Pangan
Tahun 2015
Mandiri Pangan
9/24/2015 8Kajian Akhir Demapan
Evaluasi Tahun 2015
 Seluruh Kabupaten telah melakukan sesuai juklak untuk
tahap persiapan
 Kegiatan Tahap Penumbuhan:
 Telah dilakukan sesuai Juklak
 Pemanfaatan Dana PMUK
 Penumbuhan LKD
 Proksi Desa Mapan dari dana APBN, sebahagian APBD
Sudah
mandirikah…???
9/24/2015 9Kajian Akhir Demapan
 Kemajuan tingkat kehidupan
(livelihood),
 Kemajuan pola pikir (mindset).
9/24/2015
10
 Indikator kemajuan tingkat kehidupan
(livelihood),
 Pendapatan
 Batas Garis Kemiskinan
 Kesempatan kerja,
 Konsumsi pangan,
 Sanitasi dan kebersihan,
9/24/2015
11
 indikator kemajuan pola pikir (mindset).
 Aktifitas di kelompok tani,
 Tingkat adopsi teknologi,
 Kebiasaan menabung,
 Kepercayaan diri,
 Orientasi pendidikan anak,
 Pengarusutamaan jender, dan
 Praktek dan orientasi bisnis (usahatani).
9/24/2015
12
Tabel 21. Skor Perkembangan Tingkat Livilihood
Anggota Kelompok Affinitas Harapan Tani
Di Desa Rantau Panjang, Kabupaten
Merangin Tahun 2006 – 2009.
Komponen Bobot
Tahun
2006 2007 2008 2009
Pendapatan 35 2.9 2.7 2.6 2.4
Kesempatan Kerja 25 0.5 0.6 0.8 0.8
Konsumsi Pangan 30 0.3 0.3 0.3 0.3
Sanitasi & Kebersihan 10 0.4 0.4 0.5 0.5
Jumlah 100 4.0 4.1 4.1 4.0
9/24/2015
13
Tabel 22. Skor Perkembangan Tingkat Mindset Anggota
Kelompok Affinitas Harapan Tani Di Desa Rantau
Panjang, Kabupaten Merangin Tahun 2006 – 2009.
Komponen Bobot
Tahun
2006 2007 2008 2009
Aktifitas di kelompok 25 0.6 1.4 1.8 2.2
Tingkat adopsi tehnologi 20 0.5 1.0 1.2 1.3
Kebiasaan menabung 15 0.2 0.9 1.2 1.3
Kepercayaan diri 15 0.5 0.8 1.0 1.1
Pendidikan 5 0.1 0.2 0.3 0.4
Pengarus utamaan Jender 10 0.2 0.3 0.6 0.7
Praktek Bisnis 10 0.2 0.8 0.9 0.9
Jumlah 100 2.3 5.3 7.0 7.8
9/24/2015
14
Desa Pulau Raman
.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
PERSIAPAN PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN
9/24/2015
15
9/24/2015
16
3.79, 2.89
5.92, 4.21
6.80, 4.48
7.19, 4.38
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
tingkatpenghidupan
pola pikir
SUKA MAJU
1-2
2-3
3-4
LINEAR
Desa Batu Kucing
.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
PERSIAPAN PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN
9/24/2015
17
3.93 , 2.59
6.24 , 3.666.24 , 3.66
7.35 , 4.267.35 , 4.267.99 , 4.20
2.59
4.20
-
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
- 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
tingkatpenghidupan
pola pikir
HARAPAN BARU
1-2
2-3
3-4
LINEAR
9/24/2015
18
Desa Muaro Pijoan
.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
PERSIAPAN PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN
9/24/2015
19
3.93 , 3.71
6.24 , 4.646.24 , 4.64
7.35 , 5.487.35 , 5.48
7.99 , 5.77
3.71
5.77
-
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
- 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
tingkatpenghidupan
pola pikir
Sekintang Dayo
1-2
2-3
3-4
LINEAR
9/24/2015
20
/za 219/24/2015 21
Kajian Akhir Demapan
Tiga filosophy Pembangunan Desa Mandiri
Pangan
• Masyarakat Desa (Rumah Tangga)
• Pekarangan menghasilkan (Daily, Weekly, Monthly, Yearly)
• Continuity (Never Ending Program)
9/24/2015
Kajian Akhir Demapan
22
Kompetisi
untuk
memacu
motivasi
Pedum sudah
ada bahkan
sangat rigid
Work based on
Pedum could
kill creativity
Unit Usaha
not sound
economic
Saran :
Perlu peta kondisi 120 Desa Mandiri
Pangan untuk dapat diakomodasikan
kedalam program  Peta Desa Beresiko
Rawan Pangan (tingkat desa)
Program:
1. PMUK
9/24/2015
23
Kenapa Livelihood tidak meningkat..?
• Perlu dikaji lagi
• Assebilitas
• Peta kondisi desa beresiko rawan pangan
• Pemanfaatan lahan pekarangan, marginal,
dan lahan tidur lainnya.  keterlibatan
SKPD
Program Dishub:
9/24/2015
24
• Koordinasi dan sinkronisasi program antar
tingkat pemerintah daerah.
• Mindset pemerintah daerah juga perlu
diselaraskan
Program SKPD:
• Asistensi kesra untuk beberapa Desa Mandiri
Pangan: (10 desa percontohan).
• Dana stimulan
• Pendampingan sosial di bidang pertanian dan
peternakan, Pemberdayaan Sosial.
9/24/2015
25
1. Mereka miskin ilmu pengetahuan,
teknologi dan modal
2. MOU ditandatangani oleh wakil SKPD
yang hadir pada saat itu tapi beliau
dianggap mewakili SKPD yang
mengutusnya.
3. Rekap kegiatan sesuai dengan laporan
masing masing SKPD
9/24/2015
26
Kemandirian pangan Vs Swasembada pangan
Program:
• Mandiri Pangan: Pendapatan, Akses Pangan,
Status Gizi
• Data Sekunder: Data dari Pendamping dengan
form yang diisi setiap tahun oleh pendamping
• Kinerja Pendamping, Perlu petunjuk Teknis
Pendampingan. Masukan dari SKPD untuk
pembinaan pendamping
• Heterogenitas anggota kelompok affinitas
• Bukan Keberhasilan program but kemandirian
pangan kelompok affinitas.
9/24/2015
27
Pendamping:
• Instrumen,
• Insentif
9/24/2015
28
Beberapa problem yang dihadapi untuk dapat ikut dalam
pemberdayaan demapan
• Lokasi Desa Mandiri Pangan jauh dari kawasan hutan
• Terdapat sejumlah dana yang oleh karena peraturan tidak
dapat dimanfaatkan untuk Desa Mandiri Pangan
• Peluang HTI untuk Desa Mandiri Pangan (land clearing).
Lahan land clearing dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
tanaman pangan  pendapatan dan sekaligus peluang naker
• Desa Mandiri Pangan tidak memiliki Master Plan sehingga
sulit untuk memasukkan program ke Desa Mandiri Pangan. 
peta desa beresiko rawan pagan kondisi saat ini  SWOT
nya perlu sehingga dapat memasukkan program.
• Standar evaluasi.
• Sumberdana: SKPD Kaya (Pertambangan misalnya)
9/24/2015
29
1. Dinkes sudah memasukkan program pada 7 desa mapan model
(Pak Helfian)
2. Program aksi belum melibatkan seluruh SKPD.
3. Gerak SKPD Provinsi dibatasi oleh undang undang untuk secara
langsung masuk ke desa.  perlu koordinasi dengan tingkat
kabupaten/kota
4. Penganggaran. Perlu ada pengalokasian penganggaran pada
setiap SKPD untuk pembangunan Desa Mandiri Pangan.
5. Program Dinkes pada Desa Mandiri Pangan:
1. Melakukan pelatihan dan promosi keluarga sadar gizi
2. Pemberdayaan Gakin (makanan pendamping ASI)
3. 2010: PMT Ibu Hamil dan Kartu menuju Sehat Balita (sosialisasi KMS)
4. Sejak 2006 Dinkes sudah mengembangkan desa Siaga dengan melatih
TOMAS dan Kader dilengkapi dengan Poskesdes
9/24/2015
30
Dinas Perikanan sudah masuk ke Desa Mandiri
Pangan.:
• Sejumlah pendamping sulit dijumpai di desa
• Pendamping Eka Jaya (bagus)
• Din Kelautan dan Perikanan telah memilki TPT
(Tenaga pendamping Teknologi)
• Kinerja Pendamping kayaknya belum maksimal
• Tahun 2010: Bantuan Benih (APBD), sekitar Juli
ada bansos dari APBN
• Tahun 2011 diusulkan dengan anggaran APBD
9/24/2015
31
• Dana untuk Desa Mandiri Pangan masih mayoritas
dari APBN.
• Beberapa daerah sudah dibantu oleh Diperta tapi
belum terdata.
• Tahun 2010 hanya ada dana pembinaan (paket paket
tidak ada)  dibutuhkan untuk meningkatkan livelihood
• Diperta sudah memberikan bantuan langsung ke desa
Tanjung Mudo Kerinci (korban banjir)
• Apakah untuk tahun 2011 masih terpusat di 10 Desa
Mandiri Pangan model.
• Bagaimana dengan 120 desa beresiko rawan pangan
lainnya
9/24/2015
32
• Secara potensi SKPD mampu, tapi koq nggak
berhasil juga..
• Melibatkan instansi yang lebih luas lagi (UPT)
• Pendamping
• Modal (ada kog) tapi koordinasi minim
menyebabkan dana tersebut tidak tersalur ke
Desa Mandiri Pangan. (Master Plan is really
needed.)
• Field trip perlu.
• Banyak skpd masuk tapi tidak saling
berintegrasi.
9/24/2015
33
• Menyambut informasi dari Dishut tentang dana yang
tidak termanfaatkan dapat diarahkan ketanaman
polowijo, dan tanaman keras. (bagi masyarakat dilokasi
sekitar hutan)
• Dinas Pemberdayaan masyarakat menyiapkan
masyarakat nya, Dishut input produksinya.
9/24/2015
34
1. Untuk 2010/11 masih fokus pada 10
Desa Mandiri Pangan model
2. Lokasi desa siaga dan 10 Desa Mandiri
Pangan model bisa nggak di overlay..?
3. Master Plan (peta) 5WH  need for
Desa Mandiri Pangan
4. Juknis Pendamping
5. Action langsung yang dilakukan secara
integrated
9/24/2015
35

More Related Content

Similar to Evaluasi demapan 2015 vpa

DOCS20191114090026.pptx
DOCS20191114090026.pptxDOCS20191114090026.pptx
DOCS20191114090026.pptx
MuhdiRukem
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
andfixy
 
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkUndang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
btkipkalteng
 
Konvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptxKonvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptx
Aminmuhtada
 
Pengembangan Unit Usaha Sanitasi BUMDES pada World Toilet Day 2023.pptx
Pengembangan Unit Usaha Sanitasi BUMDES pada World Toilet Day 2023.pptxPengembangan Unit Usaha Sanitasi BUMDES pada World Toilet Day 2023.pptx
Pengembangan Unit Usaha Sanitasi BUMDES pada World Toilet Day 2023.pptx
FarizAkbar17
 
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptxTugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Ayu Rahayu
 
Kpm
KpmKpm
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganBbpp Ketindan
 
Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)
Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)
Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)
Muh Saleh
 
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.pptPERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
nurnautami1
 
Kaka gizi
Kaka giziKaka gizi
Kaka gizi
TiniNuraeni
 
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOFAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
firii JB
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Dadang Solihin
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
ignasius dh purba
 
97020READSI-RINGKASANPROGRAMREADSI,CAPAIANTAHUN2018DANRENCANATAHUN2019-BR.pptx
97020READSI-RINGKASANPROGRAMREADSI,CAPAIANTAHUN2018DANRENCANATAHUN2019-BR.pptx97020READSI-RINGKASANPROGRAMREADSI,CAPAIANTAHUN2018DANRENCANATAHUN2019-BR.pptx
97020READSI-RINGKASANPROGRAMREADSI,CAPAIANTAHUN2018DANRENCANATAHUN2019-BR.pptx
yasmin757965
 
Pelatihan pendamping & tpd
Pelatihan  pendamping & tpdPelatihan  pendamping & tpd
Pelatihan pendamping & tpdBbpp Ketindan
 
Kader pembangunan manusia
Kader pembangunan manusiaKader pembangunan manusia
Kader pembangunan manusia
Salim SAg
 
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Mohdsargawi
 

Similar to Evaluasi demapan 2015 vpa (20)

DOCS20191114090026.pptx
DOCS20191114090026.pptxDOCS20191114090026.pptx
DOCS20191114090026.pptx
 
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdfIIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
IIng-Mursalin_Pentingnya-Analisis-Situasi-dan-Pemetaan-Program_1104 (1).pdf
 
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkUndang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
 
Konvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptxKonvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptx
 
Pengembangan Unit Usaha Sanitasi BUMDES pada World Toilet Day 2023.pptx
Pengembangan Unit Usaha Sanitasi BUMDES pada World Toilet Day 2023.pptxPengembangan Unit Usaha Sanitasi BUMDES pada World Toilet Day 2023.pptx
Pengembangan Unit Usaha Sanitasi BUMDES pada World Toilet Day 2023.pptx
 
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptxTugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
Tugas Manajemen Puskesmas -per program.pptx
 
Kpm
KpmKpm
Kpm
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampingan
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampingan
 
Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)
Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)Program Pengembangan  Penghidupan Berkelanjutan (P2B)
Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)
 
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.pptPERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
 
Kaka gizi
Kaka giziKaka gizi
Kaka gizi
 
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOFAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
 
97020READSI-RINGKASANPROGRAMREADSI,CAPAIANTAHUN2018DANRENCANATAHUN2019-BR.pptx
97020READSI-RINGKASANPROGRAMREADSI,CAPAIANTAHUN2018DANRENCANATAHUN2019-BR.pptx97020READSI-RINGKASANPROGRAMREADSI,CAPAIANTAHUN2018DANRENCANATAHUN2019-BR.pptx
97020READSI-RINGKASANPROGRAMREADSI,CAPAIANTAHUN2018DANRENCANATAHUN2019-BR.pptx
 
Pelatihan pendamping & tpd
Pelatihan  pendamping & tpdPelatihan  pendamping & tpd
Pelatihan pendamping & tpd
 
Pelatihan pendamping & tpd
Pelatihan  pendamping & tpdPelatihan  pendamping & tpd
Pelatihan pendamping & tpd
 
Kader pembangunan manusia
Kader pembangunan manusiaKader pembangunan manusia
Kader pembangunan manusia
 
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
Sosialisasi kegiatan konvergensi pencegahan stunting (hamparan rawang)
 

Recently uploaded

Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Syartiwidya Syariful
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Syartiwidya Syariful
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Syartiwidya Syariful
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Syartiwidya Syariful
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
csooyoung073
 

Recently uploaded (7)

Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
 

Evaluasi demapan 2015 vpa

  • 1. Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Tahun 2015 1 9/24/2015
  • 2. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat. 9/24/2015 2
  • 3. • Pemberdayaan Masyarakat  Pelatihan (Instruktur).  Pendamping (Bidang Manajemen Kelompok, Manajemen Usaha & Teknis.  Modal.  Sarana dan Prasarana.  Tenaga Kerja.  Teknologi. 3 9/24/2015 9/24/2015
  • 4. Masyarakat desa mempunyai kemampuan daya beli dan menghasilkan nilai tambah dari kegiatan produktif melalui:  Peningkatan Produksi usahatani,  Peningkatan ketrampilan,  Perubahan pola pikir (Mindset) 9/24/2015 4
  • 5. Dengan VPA, dapat diketahui perkembangan posisi dan status ketahanan pangan dari kelompok tani sasaran di setiap periode waktu 9/24/2015 5
  • 6. DESA MAPAN 2006 BERHASIL KURANG BERHASIL TAHAP MANDIRI FAKTOR PENYEBAB ..? • APA • SIAPA • BAGAIMANA DESA MAPAN 2015 9/24/2015 6
  • 7. Strategi  Pemberdayaan Masyarakat  Penguatan Lembaga Perdesaan  Sinergi antar Stake Holder 9/24/2015 7Kajian Akhir Demapan
  • 8. Pendekatan Desa Miskin •Berisiko Rawan Pangan = 120 Desa •Pemberdayaan KK Miskin = 43 Desa Aksi Desa Mandiri Pangan • Tahun 2006 (Tahap Persiapan) • Tahun 2007 (Tahap Penumbuhan) Tahun 2008 Tahap Pengembangan (52) Desa Tahun 2009 Tahap Kemandirian Tahun 2010 Mandiri Pangan Tahun 2015 Mandiri Pangan 9/24/2015 8Kajian Akhir Demapan
  • 9. Evaluasi Tahun 2015  Seluruh Kabupaten telah melakukan sesuai juklak untuk tahap persiapan  Kegiatan Tahap Penumbuhan:  Telah dilakukan sesuai Juklak  Pemanfaatan Dana PMUK  Penumbuhan LKD  Proksi Desa Mapan dari dana APBN, sebahagian APBD Sudah mandirikah…??? 9/24/2015 9Kajian Akhir Demapan
  • 10.  Kemajuan tingkat kehidupan (livelihood),  Kemajuan pola pikir (mindset). 9/24/2015 10
  • 11.  Indikator kemajuan tingkat kehidupan (livelihood),  Pendapatan  Batas Garis Kemiskinan  Kesempatan kerja,  Konsumsi pangan,  Sanitasi dan kebersihan, 9/24/2015 11
  • 12.  indikator kemajuan pola pikir (mindset).  Aktifitas di kelompok tani,  Tingkat adopsi teknologi,  Kebiasaan menabung,  Kepercayaan diri,  Orientasi pendidikan anak,  Pengarusutamaan jender, dan  Praktek dan orientasi bisnis (usahatani). 9/24/2015 12
  • 13. Tabel 21. Skor Perkembangan Tingkat Livilihood Anggota Kelompok Affinitas Harapan Tani Di Desa Rantau Panjang, Kabupaten Merangin Tahun 2006 – 2009. Komponen Bobot Tahun 2006 2007 2008 2009 Pendapatan 35 2.9 2.7 2.6 2.4 Kesempatan Kerja 25 0.5 0.6 0.8 0.8 Konsumsi Pangan 30 0.3 0.3 0.3 0.3 Sanitasi & Kebersihan 10 0.4 0.4 0.5 0.5 Jumlah 100 4.0 4.1 4.1 4.0 9/24/2015 13
  • 14. Tabel 22. Skor Perkembangan Tingkat Mindset Anggota Kelompok Affinitas Harapan Tani Di Desa Rantau Panjang, Kabupaten Merangin Tahun 2006 – 2009. Komponen Bobot Tahun 2006 2007 2008 2009 Aktifitas di kelompok 25 0.6 1.4 1.8 2.2 Tingkat adopsi tehnologi 20 0.5 1.0 1.2 1.3 Kebiasaan menabung 15 0.2 0.9 1.2 1.3 Kepercayaan diri 15 0.5 0.8 1.0 1.1 Pendidikan 5 0.1 0.2 0.3 0.4 Pengarus utamaan Jender 10 0.2 0.3 0.6 0.7 Praktek Bisnis 10 0.2 0.8 0.9 0.9 Jumlah 100 2.3 5.3 7.0 7.8 9/24/2015 14
  • 16. 9/24/2015 16 3.79, 2.89 5.92, 4.21 6.80, 4.48 7.19, 4.38 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 tingkatpenghidupan pola pikir SUKA MAJU 1-2 2-3 3-4 LINEAR
  • 18. 3.93 , 2.59 6.24 , 3.666.24 , 3.66 7.35 , 4.267.35 , 4.267.99 , 4.20 2.59 4.20 - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 tingkatpenghidupan pola pikir HARAPAN BARU 1-2 2-3 3-4 LINEAR 9/24/2015 18
  • 20. 3.93 , 3.71 6.24 , 4.646.24 , 4.64 7.35 , 5.487.35 , 5.48 7.99 , 5.77 3.71 5.77 - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 tingkatpenghidupan pola pikir Sekintang Dayo 1-2 2-3 3-4 LINEAR 9/24/2015 20
  • 21. /za 219/24/2015 21 Kajian Akhir Demapan
  • 22. Tiga filosophy Pembangunan Desa Mandiri Pangan • Masyarakat Desa (Rumah Tangga) • Pekarangan menghasilkan (Daily, Weekly, Monthly, Yearly) • Continuity (Never Ending Program) 9/24/2015 Kajian Akhir Demapan 22 Kompetisi untuk memacu motivasi Pedum sudah ada bahkan sangat rigid Work based on Pedum could kill creativity Unit Usaha not sound economic
  • 23. Saran : Perlu peta kondisi 120 Desa Mandiri Pangan untuk dapat diakomodasikan kedalam program  Peta Desa Beresiko Rawan Pangan (tingkat desa) Program: 1. PMUK 9/24/2015 23
  • 24. Kenapa Livelihood tidak meningkat..? • Perlu dikaji lagi • Assebilitas • Peta kondisi desa beresiko rawan pangan • Pemanfaatan lahan pekarangan, marginal, dan lahan tidur lainnya.  keterlibatan SKPD Program Dishub: 9/24/2015 24
  • 25. • Koordinasi dan sinkronisasi program antar tingkat pemerintah daerah. • Mindset pemerintah daerah juga perlu diselaraskan Program SKPD: • Asistensi kesra untuk beberapa Desa Mandiri Pangan: (10 desa percontohan). • Dana stimulan • Pendampingan sosial di bidang pertanian dan peternakan, Pemberdayaan Sosial. 9/24/2015 25
  • 26. 1. Mereka miskin ilmu pengetahuan, teknologi dan modal 2. MOU ditandatangani oleh wakil SKPD yang hadir pada saat itu tapi beliau dianggap mewakili SKPD yang mengutusnya. 3. Rekap kegiatan sesuai dengan laporan masing masing SKPD 9/24/2015 26
  • 27. Kemandirian pangan Vs Swasembada pangan Program: • Mandiri Pangan: Pendapatan, Akses Pangan, Status Gizi • Data Sekunder: Data dari Pendamping dengan form yang diisi setiap tahun oleh pendamping • Kinerja Pendamping, Perlu petunjuk Teknis Pendampingan. Masukan dari SKPD untuk pembinaan pendamping • Heterogenitas anggota kelompok affinitas • Bukan Keberhasilan program but kemandirian pangan kelompok affinitas. 9/24/2015 27
  • 29. Beberapa problem yang dihadapi untuk dapat ikut dalam pemberdayaan demapan • Lokasi Desa Mandiri Pangan jauh dari kawasan hutan • Terdapat sejumlah dana yang oleh karena peraturan tidak dapat dimanfaatkan untuk Desa Mandiri Pangan • Peluang HTI untuk Desa Mandiri Pangan (land clearing). Lahan land clearing dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan  pendapatan dan sekaligus peluang naker • Desa Mandiri Pangan tidak memiliki Master Plan sehingga sulit untuk memasukkan program ke Desa Mandiri Pangan.  peta desa beresiko rawan pagan kondisi saat ini  SWOT nya perlu sehingga dapat memasukkan program. • Standar evaluasi. • Sumberdana: SKPD Kaya (Pertambangan misalnya) 9/24/2015 29
  • 30. 1. Dinkes sudah memasukkan program pada 7 desa mapan model (Pak Helfian) 2. Program aksi belum melibatkan seluruh SKPD. 3. Gerak SKPD Provinsi dibatasi oleh undang undang untuk secara langsung masuk ke desa.  perlu koordinasi dengan tingkat kabupaten/kota 4. Penganggaran. Perlu ada pengalokasian penganggaran pada setiap SKPD untuk pembangunan Desa Mandiri Pangan. 5. Program Dinkes pada Desa Mandiri Pangan: 1. Melakukan pelatihan dan promosi keluarga sadar gizi 2. Pemberdayaan Gakin (makanan pendamping ASI) 3. 2010: PMT Ibu Hamil dan Kartu menuju Sehat Balita (sosialisasi KMS) 4. Sejak 2006 Dinkes sudah mengembangkan desa Siaga dengan melatih TOMAS dan Kader dilengkapi dengan Poskesdes 9/24/2015 30
  • 31. Dinas Perikanan sudah masuk ke Desa Mandiri Pangan.: • Sejumlah pendamping sulit dijumpai di desa • Pendamping Eka Jaya (bagus) • Din Kelautan dan Perikanan telah memilki TPT (Tenaga pendamping Teknologi) • Kinerja Pendamping kayaknya belum maksimal • Tahun 2010: Bantuan Benih (APBD), sekitar Juli ada bansos dari APBN • Tahun 2011 diusulkan dengan anggaran APBD 9/24/2015 31
  • 32. • Dana untuk Desa Mandiri Pangan masih mayoritas dari APBN. • Beberapa daerah sudah dibantu oleh Diperta tapi belum terdata. • Tahun 2010 hanya ada dana pembinaan (paket paket tidak ada)  dibutuhkan untuk meningkatkan livelihood • Diperta sudah memberikan bantuan langsung ke desa Tanjung Mudo Kerinci (korban banjir) • Apakah untuk tahun 2011 masih terpusat di 10 Desa Mandiri Pangan model. • Bagaimana dengan 120 desa beresiko rawan pangan lainnya 9/24/2015 32
  • 33. • Secara potensi SKPD mampu, tapi koq nggak berhasil juga.. • Melibatkan instansi yang lebih luas lagi (UPT) • Pendamping • Modal (ada kog) tapi koordinasi minim menyebabkan dana tersebut tidak tersalur ke Desa Mandiri Pangan. (Master Plan is really needed.) • Field trip perlu. • Banyak skpd masuk tapi tidak saling berintegrasi. 9/24/2015 33
  • 34. • Menyambut informasi dari Dishut tentang dana yang tidak termanfaatkan dapat diarahkan ketanaman polowijo, dan tanaman keras. (bagi masyarakat dilokasi sekitar hutan) • Dinas Pemberdayaan masyarakat menyiapkan masyarakat nya, Dishut input produksinya. 9/24/2015 34
  • 35. 1. Untuk 2010/11 masih fokus pada 10 Desa Mandiri Pangan model 2. Lokasi desa siaga dan 10 Desa Mandiri Pangan model bisa nggak di overlay..? 3. Master Plan (peta) 5WH  need for Desa Mandiri Pangan 4. Juknis Pendamping 5. Action langsung yang dilakukan secara integrated 9/24/2015 35