Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, termasuk pengertian fermentasi, jenis-jenis mikroba yang berperan dalam fermentasi seperti khamir dan bakteri asam laktat, jenis-jenis fermentasi seperti fermentasi alkohol dan asam laktat beserta prosesnya, serta jalur penguraian glukosa menjadi asam piruvat.
Dokumen tersebut membahas sejarah, proses pembuatan, dan penggunaan asam asetat. Secara ringkas:
1) Asam asetat telah dikenal manusia sejak zaman dahulu dan digunakan sebagai pereaksi kimia.
2) Saat ini, asam asetat utamanya diproduksi melalui karbonilasi metanol menggunakan katalis rhodium.
3) Asam asetat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi senyawa kim
Pengasaman bahan makanan memiliki dua sifat antimikroba: 1) pengaruh pH yang rendah dapat membunuh mikroorganisme, dan 2) hasil uraian asam menghasilkan zat toksik bagi mikroba. Berbagai jenis asam seperti asam asetat, benzoat, propionat, dan sorbat digunakan sebagai pengawet makanan karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri, khamir dan kapang.
Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, termasuk pengertian fermentasi, jenis-jenis mikroba yang berperan dalam fermentasi seperti khamir dan bakteri asam laktat, jenis-jenis fermentasi seperti fermentasi alkohol dan asam laktat beserta prosesnya, serta jalur penguraian glukosa menjadi asam piruvat.
Dokumen tersebut membahas sejarah, proses pembuatan, dan penggunaan asam asetat. Secara ringkas:
1) Asam asetat telah dikenal manusia sejak zaman dahulu dan digunakan sebagai pereaksi kimia.
2) Saat ini, asam asetat utamanya diproduksi melalui karbonilasi metanol menggunakan katalis rhodium.
3) Asam asetat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi senyawa kim
Pengasaman bahan makanan memiliki dua sifat antimikroba: 1) pengaruh pH yang rendah dapat membunuh mikroorganisme, dan 2) hasil uraian asam menghasilkan zat toksik bagi mikroba. Berbagai jenis asam seperti asam asetat, benzoat, propionat, dan sorbat digunakan sebagai pengawet makanan karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri, khamir dan kapang.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kuliah teknologi fermentasi hasil perikanan. Terdapat dua jenis fermentasi yaitu media cair dan padat, serta beberapa produk fermentasi ikan seperti peda yang dibuat dengan penambahan garam tinggi pada ikan kembung. Prinsip fermentasi ikan adalah penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana secara terkontrol oleh bakteri asam laktat dan enzim i
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, proses pembuatan, bahan baku, jenis, faktor-faktor, dan bagian-bagian tangki pembentukan vinegar. Vinegar adalah larutan asam asetat yang dihasilkan melalui proses fermentasi gula menjadi etanol kemudian dioksidasi menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat. Proses pembuatan vinegar meliputi fermentasi aerob dan anaerob dengan menggunakan berbagai
Proses fermentasi biji kopi melibatkan aktivitas mikroba yang mengubah karbohidrat menjadi asam-asam organik, alkohol, dan karbon dioksida. Lama fermentasi mempengaruhi komposisi kimia dan kualitas aroma kopi. Fermentasi optimal berlangsung selama 24-36 jam.
Fermentasi adalah proses pembebasan energi tanpa oksigen yang melibatkan enzim dalam atau luar sel. Fermentasi menghasilkan berbagai produk makanan dan minuman seperti tempe, tape, keju, yogurt, anggur, bir, asam laktat, dan vitamin. Mikroorganisme penghasil fermentasi meliputi bakteri, jamur, dan khamir.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi fermentasi daging untuk membuat salami. Ia menjelaskan pengertian salami yang merupakan produk fermentasi daging yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pembuatan salami mulai dari penggilingan daging, pencampuran bahan lain seperti tepung tapioka, gula, garam, dan kultur bakteri, hingga proses pengasapan dan penger
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk ini dapat dibuat secara manual dengan mencampur bahan baku seperti urea, SP36, dan KCl, atau diproduksi secara industri melalui proses nitrophosphate dan mixed acid route. Pemakaian pupuk NPK secara tepat dapat meningkatkan hasil panen namun juga dapat merusak kesuburan tanah jika
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan pupuk NPK pada skala besar dan kecil. Pada skala besar, dibahas proses pengolahan pupuk NPK mulai dari pencampuran bahan baku, reaksi, pembentukan butiran, pengeringan, penyaringan, hingga pengemasan. Sedangkan pada skala kecil, dijelaskan cara perhitungan dan campuran bahan baku untuk membuat 200kg pupuk NPK dengan komposisi tertentu.
Dokumen ini membahas tentang ekstraksi kurkumin dari kunyit menggunakan pelarut etanol dengan metode multi tahap. Ekstraksi dilakukan dengan variasi waktu, konsentrasi pelarut, dan jumlah tahap ekstraksi. Hasilnya menunjukkan bahwa rendemen dan kadar kurkumin semakin meningkat dengan lamanya waktu ekstraksi, konsentrasi pelarut yang lebih tinggi, dan jumlah tahap ekstraksi yang lebih banyak.
Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, proses pengubahan substrat menjadi produk tertentu dengan bantuan mikroba. Jenis fermentasi diantaranya fermentasi asam laktat, alkohol, dan asam. Mikroba yang berperan misalnya bakteri asam laktat, khamir, dan kapang. Fermentasi digunakan untuk memproduksi bahan pangan seperti yoghurt, keju, tape, kecap, tempe, roti, anggur, bir, dan nata de
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, lambung, usus halus, usus besar, hati, dan pankreas. Organ-organ tersebut bekerja sama untuk mencerna, menyerap, dan membuang sisa makanan melalui proses yang terkoordinasi oleh sistem saraf dan hormonal.
The document discusses gingival crevicular fluid (GCF), including its definition, history of study, formation, permeability of tissues, and methods of collection. GCF forms from increased permeability of blood vessels in the gingiva and contains plasma proteins that help defend the gingiva against pathogens and promote epithelial adhesion. Studies of GCF composition have provided insights into periodontal disease pathogenesis over the past 50 years.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan makanan, mulai dari pengertian makanan dan pencernaan, guna makanan, proses pencernaan, dan kelainan pada sistem pencernaan."
Defense mechanism of gingiva / /certified fixed orthodontic courses by Indi...Indian dental academy
Welcome to Indian Dental Academy
The Indian Dental Academy is the Leader in continuing dental education , training dentists in all aspects of dentistry and offering a wide range of dental certified courses in different formats.
Indian dental academy has a unique training program & curriculum that provides students with exceptional clinical skills and enabling them to return to their office with high level confidence and start treating patients
State of the art comprehensive training-Faculty of world wide repute &Very affordable.
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Gita Kostania
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms for those who already suffer from conditions like anxiety and depression.
Gingival crevicular fluid (GCF) is a serum transudate that forms in the gingival sulcus. It contains cells, bacteria, serum components, and host mediators that make it useful for periodontal monitoring and diagnosis. GCF forms through increased permeability of blood vessels in the sulcus or through an osmotic gradient. Its composition varies in health and disease, making biomarkers of host enzymes, tissue breakdown products, and inflammatory mediators clinically significant. While non-invasive collection methods exist, contamination and variable recovery pose challenges. Further research on GCF components may aid in diagnosis and monitoring of periodontal disease progression and treatment outcomes.
Dokumen tersebut membahas tentang materi kuliah teknologi fermentasi hasil perikanan. Terdapat dua jenis fermentasi yaitu media cair dan padat, serta beberapa produk fermentasi ikan seperti peda yang dibuat dengan penambahan garam tinggi pada ikan kembung. Prinsip fermentasi ikan adalah penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana secara terkontrol oleh bakteri asam laktat dan enzim i
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, sejarah, proses pembuatan, bahan baku, jenis, faktor-faktor, dan bagian-bagian tangki pembentukan vinegar. Vinegar adalah larutan asam asetat yang dihasilkan melalui proses fermentasi gula menjadi etanol kemudian dioksidasi menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat. Proses pembuatan vinegar meliputi fermentasi aerob dan anaerob dengan menggunakan berbagai
Proses fermentasi biji kopi melibatkan aktivitas mikroba yang mengubah karbohidrat menjadi asam-asam organik, alkohol, dan karbon dioksida. Lama fermentasi mempengaruhi komposisi kimia dan kualitas aroma kopi. Fermentasi optimal berlangsung selama 24-36 jam.
Fermentasi adalah proses pembebasan energi tanpa oksigen yang melibatkan enzim dalam atau luar sel. Fermentasi menghasilkan berbagai produk makanan dan minuman seperti tempe, tape, keju, yogurt, anggur, bir, asam laktat, dan vitamin. Mikroorganisme penghasil fermentasi meliputi bakteri, jamur, dan khamir.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi fermentasi daging untuk membuat salami. Ia menjelaskan pengertian salami yang merupakan produk fermentasi daging yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pembuatan salami mulai dari penggilingan daging, pencampuran bahan lain seperti tepung tapioka, gula, garam, dan kultur bakteri, hingga proses pengasapan dan penger
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk ini dapat dibuat secara manual dengan mencampur bahan baku seperti urea, SP36, dan KCl, atau diproduksi secara industri melalui proses nitrophosphate dan mixed acid route. Pemakaian pupuk NPK secara tepat dapat meningkatkan hasil panen namun juga dapat merusak kesuburan tanah jika
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan pupuk NPK pada skala besar dan kecil. Pada skala besar, dibahas proses pengolahan pupuk NPK mulai dari pencampuran bahan baku, reaksi, pembentukan butiran, pengeringan, penyaringan, hingga pengemasan. Sedangkan pada skala kecil, dijelaskan cara perhitungan dan campuran bahan baku untuk membuat 200kg pupuk NPK dengan komposisi tertentu.
Dokumen ini membahas tentang ekstraksi kurkumin dari kunyit menggunakan pelarut etanol dengan metode multi tahap. Ekstraksi dilakukan dengan variasi waktu, konsentrasi pelarut, dan jumlah tahap ekstraksi. Hasilnya menunjukkan bahwa rendemen dan kadar kurkumin semakin meningkat dengan lamanya waktu ekstraksi, konsentrasi pelarut yang lebih tinggi, dan jumlah tahap ekstraksi yang lebih banyak.
Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi, proses pengubahan substrat menjadi produk tertentu dengan bantuan mikroba. Jenis fermentasi diantaranya fermentasi asam laktat, alkohol, dan asam. Mikroba yang berperan misalnya bakteri asam laktat, khamir, dan kapang. Fermentasi digunakan untuk memproduksi bahan pangan seperti yoghurt, keju, tape, kecap, tempe, roti, anggur, bir, dan nata de
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, lambung, usus halus, usus besar, hati, dan pankreas. Organ-organ tersebut bekerja sama untuk mencerna, menyerap, dan membuang sisa makanan melalui proses yang terkoordinasi oleh sistem saraf dan hormonal.
The document discusses gingival crevicular fluid (GCF), including its definition, history of study, formation, permeability of tissues, and methods of collection. GCF forms from increased permeability of blood vessels in the gingiva and contains plasma proteins that help defend the gingiva against pathogens and promote epithelial adhesion. Studies of GCF composition have provided insights into periodontal disease pathogenesis over the past 50 years.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan makanan, mulai dari pengertian makanan dan pencernaan, guna makanan, proses pencernaan, dan kelainan pada sistem pencernaan."
Defense mechanism of gingiva / /certified fixed orthodontic courses by Indi...Indian dental academy
Welcome to Indian Dental Academy
The Indian Dental Academy is the Leader in continuing dental education , training dentists in all aspects of dentistry and offering a wide range of dental certified courses in different formats.
Indian dental academy has a unique training program & curriculum that provides students with exceptional clinical skills and enabling them to return to their office with high level confidence and start treating patients
State of the art comprehensive training-Faculty of world wide repute &Very affordable.
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Gita Kostania
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms for those who already suffer from conditions like anxiety and depression.
Gingival crevicular fluid (GCF) is a serum transudate that forms in the gingival sulcus. It contains cells, bacteria, serum components, and host mediators that make it useful for periodontal monitoring and diagnosis. GCF forms through increased permeability of blood vessels in the sulcus or through an osmotic gradient. Its composition varies in health and disease, making biomarkers of host enzymes, tissue breakdown products, and inflammatory mediators clinically significant. While non-invasive collection methods exist, contamination and variable recovery pose challenges. Further research on GCF components may aid in diagnosis and monitoring of periodontal disease progression and treatment outcomes.
The gingival tissue is defended by the gingival epithelium, gingival crevicular fluid, and saliva. The gingival epithelium forms a protective barrier through keratinization. The gingival crevicular fluid is an inflammatory exudate that contains leukocytes, electrolytes, proteins, enzymes, and antibodies to help fight bacteria. Saliva maintains pH levels and contains antibacterial factors like lysozymes and antibodies to further aid the defense of gingival tissue.
This document discusses gingival crevicular fluid (GCF), including its history, mechanisms of production, assessment, and composition. GCF forms as a transudate or inflammatory exudate from gingival vasculature. It contains cellular elements, electrolytes, proteins, enzymes, and metabolic/bacterial products. Enzymes in GCF like acid phosphatase are associated with connective tissue breakdown. The composition of GCF allows it to serve as a diagnostic marker for periodontal disease.
(2) Anatomi & fisiologi sistem pencernaanMoh. Wildan
Dokumen tersebut merupakan catatan kuliah mengenai sistem pencernaan yang mencakup anatomi dan fisiologi saluran pencernaan mulai dari rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus dan komponen-komponennya seperti vilus beserta fungsinya.
The document discusses gingival crevicular fluid (GCF), including its composition and methods of collection. It notes that GCF was initially thought to be an interstitial fluid that enters the gingival sulcus through epithelial permeability. Studies demonstrated increased vascular permeability and plasma protein presence in GCF during inflammation. Different methods are described for collecting GCF, including filter paper strips, capillary tubes, and washings, each with advantages and limitations. Contamination from blood, saliva, or plaque must also be controlled for.
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme mineral yang mencakup jenis-jenis mineral penting dalam tubuh seperti kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klorida, serta unsur-unsur jejak seperti kobalt dan mangan. Dibahas pula fungsi, metabolisme, dan gangguan yang terjadi jika kekurangan atau kelebihan mineral tertentu."
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
Limbah tambak udang terdiri dari limbah cair dan padat yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah cair tambak udang mengandung bahan organik dan nutrien seperti nitrogen dan fosfor, sedangkan limbah padat akan mengalami proses dekomposisi yang dapat menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida. Rancangan sistem pengolahan limbah tambak harus mempertimbangkan variabel seperti debit limbah,
Metabolisme purin dan pirimidin melibatkan sintesis dan katabolisme nukleotida purin dan pirimidin yang merupakan komponen penting DNA dan RNA. Sintesis de novo melibatkan beberapa reaksi untuk membentuk nukleotida purin dan pirimidin dari senyawa prekursor seperti asam amino dan karbon dioksida, sedangkan katabolisme menghasilkan senyawa larut seperti asam urat dan asam amino. Kelainan dalam metabolisme dap
Metabolisme purin dan pirimidin melibatkan sintesis dan katabolisme nukleotida purin dan pirimidin yang merupakan komponen penting DNA dan RNA. Sintesis de novo melibatkan beberapa langkah reaksi untuk membentuk nukleotida purin dan pirimidin dari senyawa prekursor. Kelainan metabolisme dapat menyebabkan penyakit seperti gout akibat hiperurikemia dan sindrom Lesch-Nyhan. Kemoterapi kanker dapat
Dokumen tersebut membahas metabolisme lemak, termasuk penyerapan, transport, oksidasi, sintesis asam lemak dan kolesterol. Juga dibahas faktor yang mempengaruhi metabolisme lemak seperti hormon, enzim, dan defisiensi vitamin tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu gizi khususnya zat gizi makro karbohidrat dan lemak. Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia yang masing-masing mengandung 9 kkal/gram dan memberikan fungsi struktural serta pengaturan proses tubuh. Dokumen juga menjelaskan proses pencernaan, absorbsi, dan metabolisme dari karbohidrat dan lemak di dalam tubuh.
zat pengatur tumbuhan (hormon): auksin, GATita16039
ADA 5 (LIMA) KELOMPOK UTAMA, YAITU :
AUKSIN, GIBBERELIN (GA), SITOKININ, ASAM ABSISAT (ABA), ETILEN. AUKSIN DIBEDAKAN MENJADI 2 (DUA), YAITU : ENDOGEN (DIBENTUK DI DALAM TANAMAN), IAA (INDOLE ACETIC ACID), EKSOGEN (DIBENTUK DI LUAR TANAMAN) IAA, 2,4D (DICHLORO PHENOXY ACID), IBA (INDOLE BUTIRIC ACID), 2,4,5 T (TRICHLORO PENOXY ACETIC), DICAMBA & PICOLINIC ACID
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi produksi tepung dan bubuk berbasis sumber karbohidrat dan non-karbohidrat. Terdapat penjelasan mengenai proses pembuatan tepung meliputi pengeringan, pengecilan ukuran, dan pengayakan. Juga disebutkan metode modifikasi pati seperti dengan blanching, asam, enzim, oksidasi, dan fermentasi. Produk non-karbohidrat dalam bentuk bubuk seperti cokelat, kopi, susu
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme lemak, mulai dari pengertian lemak dan sumber lemak, pencernaan lemak, transport lemak melalui lipoprotein, metabolisme lipoprotein, biosintesa asam lemak, oksidasi asam lemak, lipolisis-lipogenesis, sintesa benda keton, sintesa kolesterol dan aterosklerosis.
Metabolisme adalah proses pembentukan dan penguraian zat di dalam sel yang disertai perubahan energi. Terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Anabolisme membentuk molekul kompleks seperti protein dan lemak melalui fotosintesis dan kemosintesis. Katabolisme menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa sederhana melalui respirasi dan fermentasi untuk melepaskan energi. Kedua proses saling terkait dan diperlukan unt
3. PENCERNAAN dalam MULUT :
DILAKUKAN secara :
1. MEKANIK
2. KIMIAWI
SALIVA :
DIKELUARKAN OLEH :
1. KELENJAR SUBMAKSILARIS
2. KELENJAR SUBLINGUALIS
3. KELENJAR PAROTIS
3
4. KANDUNGAN SALIVA :
* 99,5 % AIR (H2O)
* 0,5 %
ORGANIK
AMILASE
LINGUAL LIPASE
MUSIN
INORGANIK :
ION-ION Ca,Mg,Na,K,PO4,J,
Cl, HCO3, SO4
* Ph : 6,6 – 6,8
* PRODUKSI : 1200 – 1500 ml /hari
4
5. FUNGSI SALIVA :
1. MEMBASAHI, MENJAGA pH
2. MELICINKAN MUSIN
3. MELARUTKAN H2O
4. MENCERNA
ENZIM-ENZIM
AMILASE SALIVA :
•HIDROLISA AMILUM ( tepung ) dan GLIKO –
GEN MENJADI MALTOSA
•WAKTU KONTAK ENZIM SANGAT SINGKAT
•PADA Ph 4,0 (asam ) AKTIVITAS ENZIM BER –
HENTI
5
6. PENCERNAAN dalam LAMBUNG :
1. F. CEPHALIC
2. F. GASTRIC
SEKRESI
( SEKRETAGOGA )
GASTRIN
DARAH
GETAH
LAMBUNG
SEC.GOGOUS
3. F. INTESTINAL
99% AIR
ORGANIK : ENZIM-ENZIM
1%
6
ANORGANIK : H,Cl,Na,K,P
7. ASAM LAMBUNG ( HCl LAMBUNG ) :
* DIPRODUKSI di PARIETAL CELL MUKOSA LAMBUNG
PLASMA
DARAH
CO2
HCO-
Cl-
SEL PARIETAL
LUMEN LAMBUNG
CARBONIC ANHIDRASE
CO2
H2CO3
H2 O
HCO3 H+
K+
Cl-
H+
Cl-
K+
PROSES INI SERUPA DENGAN PROSES “PERGESERAN KLO
RIDA ( CHLORIDE SHIFT ) PADA SEL DARAH MERAH dan
TUBULUS GINJAL untuk SEKRESI H+ .
7
8. “ ALKALINE TIDE “ ---- URINE BERSIFAT ALKALIS, YANG TERJADI
SETELAH MAKAN, AKIBAT ADANYA HCO3- .
FUNGSI HCl LAMBUNG :
1. PEPSINOGEN
PEPSIN
2. MERUSAK STRUKTUR PROTEIN ( DENATURASI )
3. ANTISEPTIK
4. MEMACU SEKRESI PANKREATIN dari DUODENUM
ENZIM-ENZIM LAMBUNG : 1. PEPSIN
2. RENNIN
3. LIPASE
PEPSIN :
DIPRODUKSI OLEH CHIEF CELL
H+
PEPSINOGEN
PEPSIN
SEBAGAI ENZIM ENDOPEPTIDASE
R1
R2
HASILNYA:
PROTEOSA &
RN
R
PEPTON
N-C-C–N-C- -• • • • • • • • •--------C-C-N-C-COOO
O
8
9. RENNIN ( CHYMOSIN = RENNET ) :
* KOAGULASI SUSU
KASEIN
PARAKASEIN + Ca+
* pH : 4
Ca-PARAKASEINAT
LIPASE :
*TG
F A ( FATTY ACID = ASAM LEMAK )
+ 1,2 DIASIL GLISEROL
* pH : 5,5 ( 4 - 6,0 )
* LIPASE INI TIDAK DAPAT B EKERJA PADA p H RENDAH
PENGOSONGAN LAMBUNG 3 – 5 JAM
9
11. EMPEDU :
DIBENTUK OLEH HATI : 500 - 1000 ml /hari
-. KOLESTEROL
-. ASAM / GARAM EMPEDU
-. ZAT WARNA EMPEDU
ASAM EMPDU DIBENTUK DARI KOLESTEROL :
KOLESTEROL
HIDROKSAIKOLESTEROL
AS. KHOLAT & AS. KHENODEOKSIKHOLAT
KONJUGASI dengan GLISIN dan TAURIN
AS. GLIKOAKHOLAT + AS. TAUROKHOLAT
dan
AS. GLIKOKHENODEOKSIKHOLAT + AS. TAUROKHENO
DEOKSIKHOLAT
Penggaraman dengan Na+ dan K+
11
GARAM EMPEDU
12. FUNGSI GETAH EMPEDU :
1. EMULSIFIKASI : GARAM EMPEDU
2. NETRALISASI ASAM
3. EKSKRESI : UNTUK EKSKRESI ASAM EMPEDU,
KOLESTEROL, OBAT-OBATAN, RACUN / TOKSIN, BAHAN
ANORGANIK ( SENG, TEMBAGA, AIR RAKSA )
GETAH PANKREAS
KANDUNGAN GETAH PANKREAS : sebagian besar adalah AIR, PROTEIN / ENZIM, BAHAN-BAHAN Na+, K+, HCO3-, Cl-, Ca+, Zn++, HPO4=,
SO4=.
pH GETAH PANKREAS : 7,5 – 8,0 ATAU LEBIH.
ENZIM PANKREAS : TRIPSIN, KHEMOTRIPSIN,
ELASTASE; KARBOKSI PEPTIDASE; AMILASE dan
12
LIPASE; KOLESTEROL ESTERASE.
13. TRIPSIN, KIMOTRIPSIN & ELASTASE :
=. ENZIM PROTEOLITIK & sebagai ENDOPEPTIDASE
=. DISEKRESI DLAM BENTUK BELUM AKTIF ZIMOGEN
ENTEROKINASE ( Enteropeptidase )
TRIPSINOGEN
TRIPSIN
KIMOTRIPSINOGEN
PROELASTASE
BENTUK
PROKARBOKSIPEPTIDASE
AKTIF
KARBOKSIPEPTIDASE : EKSOPEPTIDASE
EKSOPEPTIDASE
ENDOPEPTIDASE
PEPTIDA
EKSOPEPTIDASE
13
14. α- AMILASE PANKREAS : memecah AMILUM & GLIKOGEN
LIPASE PANKREAS : memecah LIPID / LEMAK
RIBONUKLEASE ( RNase ) & DEOKSIRIBONUKLEASE (DNase)
memecah ASAM NUKLEAT
FOSFOLIPASE A2 memecah IKATAN ESTER BETA ( posisi 2 dari GLISEROFOSFOLIPID menjadi LISOFOSFOLIPID
GETAH USUS MENYEMPURNAKAN PROSES PENCERNAAN DISEKRESI oleh KELENJAR BRUNNER dan
LIBERKUHN
ENZIM – ENZIM : - AMINOPEPTIDASE ;
- DISAKARIDASE, OLIGOSAKARIDASE, MALTASE ;
- FOSFATASE ;
- POLINUKLEOTIDASE ; NUKLEOSIDASE ; 14
- FOSFOLIPASE.
15. ABSORPSI = PENYERAPAN
DIDALAM LAMBUNG TERJADI SEDIKIT ABSORPSI, kecuali
ASAM LEMAK RANTAI PENDEK dan METANOL.
USUS HALUS merupakan Organ ABSORPSI UTAMA.
90% HASIL PENCERNAAN DAN AIR DISERAP SEWAKTU
BERJALAN MELINTASI USUS HALUS
DIDALAM USUS BESAR TERUTAMA TERJADI PENYERAPAN
AIR, SEHINGGA ISI USUS YANG SEMULA BERBENTUK CAIR
BERANGSUR-ANGSUR MENJADI LEBIH PADAT DIDALAM
KOLON ( USUS BESAR ).
15
16. KARBOHIDRAT DISERAP sebagai MONOSAKARIDA :
PENYERAPAN dari JEYUNUM kedalam SISTEM VENA PORTA, DALAM BENTUK :
HEKSOSA GLUKOSA, FRUKTOSA, MANOSA, GALAKTOSA .
♣ PENTOSA RIBOSA
MEKANISME ABSORPSI :
1. TRANSPORT AKTIF OLEH POMPA NATRIUM
MELAWAN GRADIEN KOSENTRASI
GLUKOSA dan GALAKTOSA
2. TRANSPORT FASILITATIF MENGIKUTI GRADIEN
KOSENTRASI
FRUKTOSA
ABSORPSI FRUKTOSA LEBIH LAMBAT DARIPADA
GLUKOSA DAN GALAKTOSA
16
17. ABSORPSI LEMAK ( LIPID ) :
HASIL PENCERNAAN LEMAK : MONOASIL GLISERIDA,
ASAM LEMAK dan GLISEROL ( + EMPEDU ) DISERAP
SETELAH DISERAP 1. SALURAN SISTEM VENA PORTA
2. SALURAN SISTEM LIMFE
ABSORPSI PROTEIN : ASAM AMINO
PENYERAPAN BERLANGSUNG SECARA
AKTIF
17