SlideShare a Scribd company logo
Entalpi dan Perubahan Entalpi
1. Pengertian Entalpi
Entalpi adalah kandungan kalor sistem dalam tekanan tetap. Entalpi di lambangkan
dengan H, sedangkan perubahan entalpi adalah selisih antara entalpi akhir dan entalpi awal di
simbolkan dengan dengan DH.
ΔH = Hakhir – Hmula-mula
Walaupun ini merupakan definisi yang biasa dari DH, keadaan entalpi H, mula-mula dan
akhir (yang sebenarnya berhubungan dengan jumlah energi yang adapada keadaan ini) tidak
dapat di ukur. Ini di sebabkan jumlah energi total dari sistem adalah jumlah dari semua energi
kinetik dan energi potensialnya. Jumlah energi total ini tidak dapat di ketahui karena kita
tidak dapat mengetahui secara pasti berapa kecepatan pergerakan molekul-molekul dari
sistem dan juga beberapa gaya tarik menarik dan tolak menolak antara molekul dalam sistem
tersebut. Bagaimanapun, defenisi di atas sangat penting karena telah menegakan tanda
aljabar DHeksoterm dan endoterm. Perubahan eksoterm, Hakhir lebih kecildari Hmula-mula. Jadi
harga DH adalah negatif. Dengan analisis yang sama, kita mendapatkan bahwa
harga DH untuk perubahan endoterm adalah positif. (Brady, Kimia Universitas Asas &
Struktur. Hal. 274)
Jika reaksi kimia meningkatkan panas, sistem kehilangan panas dan panas tersebut
hilang pada tekanan konstan adalah berkurangnya dalam entalpi (DH<0). Reaksi seperti itu
dengan DH negatif adalah eksotermik. Pembakaran etama adalah reaksi eksotermis yang
sangat kuat ;
CH4 (g) + O2 (l) --> CO2(g) + 2H2O (l) DH < 0, eksotermis
Hasil reaksi ini memberikan entalpi lebih rendah daripada reaktan. Dalam reaksi endotermis,
panas di serap oleh reaksi dari lingkungan, membuat DH bernilai positif. Sebagai contoh
reaksi endotermis adalah pembentukan nitrogen oksida dari unsurnya.
N2 (g) + 2 O2 (g) -->2NO2 (g) DH > 0, endotermis
(Widi Prasetiawan, Kimia Dasar 1. Hal.97)
Proses Eksoterm dan Endoterm
Hukum pertama termodinamika menunjukan bahwa perubahan energi dalam (ΔU) tidak
dapat diukur, tetapi dapat di hitung dari nilai kalor (q) dan kerja (w). (syukri, Kimia Dasar 1.
Hal79)
Jika kalor yang menyertai perubahan pada volume tetap adalah ΔU maka kalor pada tekanan
tetap adalah ΔH. Hubungan antara energi dalam dan entalpi adalah :
ΔH = ΔU + Δ(PV), dapat di tuliskan H = U + PV
(Olimpiade kimia SMA. Hal 63)
1. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH o f) = kalor pembentukan
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 o
C, 1 atm ). Entalpinya
bisa dilepaskan maupundiserap. Satuannya adalah kJ / mol.
Contoh :
H2(g) + 1/2 O2 → H2O(l) ΔH=-286 kJ mol-1
C (grafit) + O2(g) → CO2(g) ΔH=-393 kJ mol-1
K(s) + Mn(s) + 2O2 → KMnO4(s) ΔH=-813 kJ mol-1
Catatan:
· ΔHf elemen stabil adalah 0
· ΔHf digunakan untuk memperkirakan stabilitas senyawa dibanding penyusunnya
· Semakin kecil ΔHf, semakin stabil energi senyawa itu
· ΔHf tidak mencerminkan laju reaksi (akan dibahas pada bab selanjutnya)
b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔH o d)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian1 mol senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya pada keadaan standar.
Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikandari perubahan entalpi
pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda.
Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa
dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa
tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace.
Contoh :
H2O(l) → H2(g) + 1/2 O2(g) ΔH=+286 kJ mol-1
(bnd. contoh Hf no. 1)
c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔH o c)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna
pada keadaan standar.
Contoh :
1/2 C2H4(g) + 3/2 O2 → CO2(g) + H2O(l) ΔH=-705.5 kJ mol-1
Catatan:
· ΔHc selalu negatif, karena panas pasti dilibatkan
· ΔHc bisa digunakan untuk menilai kandungan energi bahan bakar atau makanan
d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (ΔH o n)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol
basa oleh asam pada keadaan standar.
Contoh :
NaOH(aq) + HCl(aq) →NaCl(aq) + H2O(l) ΔHn = -57,1 kJ mol-1
e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar (ΔH ovap)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi
fase gas pada keadaan standar.
Contoh : H2O(l) ---> H2O(g) ; DHo
vap = +44kJ
f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar (ΔH ofus )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase
padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.
Contoh :
NaCl(s) ⎯⎯→ NaCl(l) ΔH = –112 kJ/mol
g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar (ΔH osub )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat menjadi
zat dalam fase gas pada keadaan standar.
Contoh : H2O(s)----> H2O(g) ; DHo
sub = +50,01 kJ
h. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (ΔH osol )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut (
umumnya air ) pada keadaan standar.
Contoh :
· NH3(g) + aq -> NH3(aq) ΔHs=-35.2 kJ mol-1
· HCl(g) + aq -> H+
(aq) + Cl-
(aq) ΔHs=-72.4 kJ mol-1
· NaCl(s) + aq -> Na+
(aq) + Cl-
(aq) ΔH=+4.0 kJ mol-1
Catatan:
· Jika ΔHs sangat positif, zat itu tidak larut dalam air
· Jika ΔH negatif, zat itu larut dalam air
3. Penentuan Perubahan Entalpi
a. Penentuan Perubahan Entalpi Berdasarkan Energi Ikatan
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam 1 mol
suatu molekul / senyawa berwujud gas menjadi atom-atomnya. Lambang energi ikatan = D.
Energi ikatan rerata pada ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 > ikatan tunggal. Suatu
reaksi yangDH–nya ditentukan dengan menggunakan energi ikatan, maka atom-atom yang
terlibat dalam reaksi harus berwujud gas. Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom-
atom lain dalam molekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu :
1) Energi Atomisasi.
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol molekul menjadi
atom-atom bebas dalam keadaan gas.
Energi atomisasi = jumlah seluruh ikatan atom-atom dalam 1 mol senyawa.
Contoh :
Pada molekul NH3 terdapat 3 ikatan N – H. Sementara itu, energi ikatan N – H = 93 kkal /
mol sehingga energi atomisasinya = 3 x 93 kkal / mol = 297 kkal / mol.
2) Energi Disosiasi Ikatan.
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang terdapat pada suatu
molekul atau senyawa dalam keadaan gas.
Contoh :
Energi disosiasi untuk melepas 1 atom H dari molekul CH4 = 431 kJ.
3) Energi Ikatan Rata-Rata.
Adalah energi rerata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom-atom pada suatu
senyawa ( notasinya = D ).
Contoh :
Dalam molekul CH4 terdapat 4 ikatan C - H .
Energi ikatan rerata C - H ( DC-H ) = ( 1668 / 4 ) kJ =417 kJ
Energi ikatan suatu molekul yang berwujud gas dapat ditentukan dari data entalpi
pembentukan standar (DHf ) dan energi ikat unsur-unsurnya. Prosesnya melalui 2 tahap yaitu
:
o Penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya.
o Pengubahan unsur menjadi atom gas.
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari 2 proses :
o Pemutusan ikatan pada pereaksi.
o Pembentukan ikatan pada produk reaksi.
Pada proses pemutusan ikatan = memerlukan energi.
Pada proses pembentukan ikatan = membebaskan energi.
Secara umum di rumuskan dengan :
b. Penentuan Perubahan Entalpi Berdasarkan Hukum Hess
Hukum Hess “Perubahan entalpi yang dilepas atau diserap tidak tergantung pada jalannya
reaksi, melainkan tergantung pada kondisi zat – zat yang bereaksi ( reaktan ) dan zat – zat
hasil reaksi ( produk )”.
Berdasarkan hukum Hess, penentuan DH dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :
1. Perubahan entalpi ( DH ) dihitung melalui penjumlahan dari perubahan entalpi
beberapa reaksi yang berhubungan
DH = DH1 + DH2 + DH3
2. Perubahan entalpi ( DH ) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih entalpi
pembentukan ( DHo
f ) antara produk dan reaktan
Entalpi reaksi standar, ΔH0
, adalah perubahan entalpi dari 1 mol reaktan dan produk pada
keadaan standar (105 Pa dan 298.15 K). Entalpi pembentukan standar, ΔHf0
, suatu
senyawa adalah entalpi reaksi standar untuk pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya.
Karena entalpi adalah fungsi keadaan, entalpi reaksi standar dihitung dengan mendefinisikan
entalpi pembentukan zat sederhana (unsur) bernilai nol. Dengan demikian:
ΔH =Σ ΔHf(produk) −ΣΔHf0
(reaktan)(Taro Saito, Kimia Anorganik 1 hal. 42)

More Related Content

Similar to Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx

Termokimiaaaa
TermokimiaaaaTermokimiaaaa
Termokimiaaaa
Jec Kha
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
070bebiardilaningsih
 
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptxTermokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
ChuchitaChu
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Raga1974
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Raga1974
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
Termokimia-Entalpi juga.ppt
Termokimia-Entalpi juga.pptTermokimia-Entalpi juga.ppt
Termokimia-Entalpi juga.ppt
HaruGinting1
 
termo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdftermo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdf
HildaSarah2
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
Ahmad Juhaidi
 
Termokimia 1
Termokimia 1Termokimia 1
Termokimia_pptx.pptx
Termokimia_pptx.pptxTermokimia_pptx.pptx
Termokimia_pptx.pptx
DewiMarhelly3
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimiarizki2608
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
udinbaihaqi485
 
termokimia
termokimiatermokimia
termokimiamfebri26
 
Bab 2 Termokimia.pptx
Bab 2 Termokimia.pptxBab 2 Termokimia.pptx
Bab 2 Termokimia.pptx
PutriWahyuningTyas6
 

Similar to Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx (20)

Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimiaaaa
TermokimiaaaaTermokimiaaaa
Termokimiaaaa
 
Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianandria-23521-3-3.kimia-a.ppt
 
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptxTermokimia - Zimon Pereiz.pptx
Termokimia - Zimon Pereiz.pptx
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Termokimia-Entalpi juga.ppt
Termokimia-Entalpi juga.pptTermokimia-Entalpi juga.ppt
Termokimia-Entalpi juga.ppt
 
termo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdftermo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdf
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia 1
Termokimia 1Termokimia 1
Termokimia 1
 
Perubahan entalphi
Perubahan entalphiPerubahan entalphi
Perubahan entalphi
 
Termokimia_pptx.pptx
Termokimia_pptx.pptxTermokimia_pptx.pptx
Termokimia_pptx.pptx
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
 
termokimia
termokimiatermokimia
termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Bab 2 Termokimia.pptx
Bab 2 Termokimia.pptxBab 2 Termokimia.pptx
Bab 2 Termokimia.pptx
 

More from Rahmat Hidayat

MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxMAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docxMAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH UNI AMIRED.docx
MAKALAH UNI AMIRED.docxMAKALAH UNI AMIRED.docx
MAKALAH UNI AMIRED.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docxMAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxMAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docxMAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docxMAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docxMAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docxMAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docxMAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
Rahmat Hidayat
 
Makalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docxMakalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docxMAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docxMAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
Rahmat Hidayat
 
MAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docxMAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docx
Rahmat Hidayat
 
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docxLAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
Rahmat Hidayat
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
Rahmat Hidayat
 
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
Rahmat Hidayat
 
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docxKehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Rahmat Hidayat
 
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docxINDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
Rahmat Hidayat
 
JUAL BELI DALAM ISLAM.docx
JUAL BELI DALAM ISLAM.docxJUAL BELI DALAM ISLAM.docx
JUAL BELI DALAM ISLAM.docx
Rahmat Hidayat
 

More from Rahmat Hidayat (20)

MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxMAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
 
MAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docxMAKALAH TSUNAMI.docx
MAKALAH TSUNAMI.docx
 
MAKALAH UNI AMIRED.docx
MAKALAH UNI AMIRED.docxMAKALAH UNI AMIRED.docx
MAKALAH UNI AMIRED.docx
 
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docxMAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
 
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docxMAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
MAKALAH UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELANGGARAN HAM.docx
 
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docxMAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
MAKALAH UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI.docx
 
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docxMAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
MAKALAH UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI.docx
 
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docxMAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB.docx
 
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docxMAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
MAKALAH UNI EMIRAT ARAB 2.docx
 
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docxMAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
MAKALAH TRAGEDI MINGGU BERDARAH ATAU REVOLUSI 1905.docx
 
Makalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docxMakalah TOLAK PELURU.docx
Makalah TOLAK PELURU.docx
 
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docxMAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
 
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docxMAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
MAKALAH Tropologi, Media transmisi, dan model koneksi jaringan.docx
 
MAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docxMAKALAH TSUNAMI .docx
MAKALAH TSUNAMI .docx
 
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docxLAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
LAPORAN KIMIA ASAM BASA.docx
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
 
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
BAHASA INDONESIA MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH DAN NILAI – NIL...
 
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docxKehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosisal.docx
 
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docxINDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
 
JUAL BELI DALAM ISLAM.docx
JUAL BELI DALAM ISLAM.docxJUAL BELI DALAM ISLAM.docx
JUAL BELI DALAM ISLAM.docx
 

Recently uploaded

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
puskesmaswarsa50
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 

Recently uploaded (15)

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 

Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx

  • 1. Entalpi dan Perubahan Entalpi 1. Pengertian Entalpi Entalpi adalah kandungan kalor sistem dalam tekanan tetap. Entalpi di lambangkan dengan H, sedangkan perubahan entalpi adalah selisih antara entalpi akhir dan entalpi awal di simbolkan dengan dengan DH. ΔH = Hakhir – Hmula-mula Walaupun ini merupakan definisi yang biasa dari DH, keadaan entalpi H, mula-mula dan akhir (yang sebenarnya berhubungan dengan jumlah energi yang adapada keadaan ini) tidak dapat di ukur. Ini di sebabkan jumlah energi total dari sistem adalah jumlah dari semua energi kinetik dan energi potensialnya. Jumlah energi total ini tidak dapat di ketahui karena kita tidak dapat mengetahui secara pasti berapa kecepatan pergerakan molekul-molekul dari sistem dan juga beberapa gaya tarik menarik dan tolak menolak antara molekul dalam sistem tersebut. Bagaimanapun, defenisi di atas sangat penting karena telah menegakan tanda aljabar DHeksoterm dan endoterm. Perubahan eksoterm, Hakhir lebih kecildari Hmula-mula. Jadi harga DH adalah negatif. Dengan analisis yang sama, kita mendapatkan bahwa harga DH untuk perubahan endoterm adalah positif. (Brady, Kimia Universitas Asas & Struktur. Hal. 274) Jika reaksi kimia meningkatkan panas, sistem kehilangan panas dan panas tersebut hilang pada tekanan konstan adalah berkurangnya dalam entalpi (DH<0). Reaksi seperti itu dengan DH negatif adalah eksotermik. Pembakaran etama adalah reaksi eksotermis yang sangat kuat ; CH4 (g) + O2 (l) --> CO2(g) + 2H2O (l) DH < 0, eksotermis Hasil reaksi ini memberikan entalpi lebih rendah daripada reaktan. Dalam reaksi endotermis, panas di serap oleh reaksi dari lingkungan, membuat DH bernilai positif. Sebagai contoh reaksi endotermis adalah pembentukan nitrogen oksida dari unsurnya. N2 (g) + 2 O2 (g) -->2NO2 (g) DH > 0, endotermis (Widi Prasetiawan, Kimia Dasar 1. Hal.97) Proses Eksoterm dan Endoterm
  • 2. Hukum pertama termodinamika menunjukan bahwa perubahan energi dalam (ΔU) tidak dapat diukur, tetapi dapat di hitung dari nilai kalor (q) dan kerja (w). (syukri, Kimia Dasar 1. Hal79) Jika kalor yang menyertai perubahan pada volume tetap adalah ΔU maka kalor pada tekanan tetap adalah ΔH. Hubungan antara energi dalam dan entalpi adalah : ΔH = ΔU + Δ(PV), dapat di tuliskan H = U + PV (Olimpiade kimia SMA. Hal 63) 1. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH o f) = kalor pembentukan Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur- unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 o C, 1 atm ). Entalpinya bisa dilepaskan maupundiserap. Satuannya adalah kJ / mol. Contoh : H2(g) + 1/2 O2 → H2O(l) ΔH=-286 kJ mol-1 C (grafit) + O2(g) → CO2(g) ΔH=-393 kJ mol-1 K(s) + Mn(s) + 2O2 → KMnO4(s) ΔH=-813 kJ mol-1 Catatan: · ΔHf elemen stabil adalah 0 · ΔHf digunakan untuk memperkirakan stabilitas senyawa dibanding penyusunnya · Semakin kecil ΔHf, semakin stabil energi senyawa itu · ΔHf tidak mencerminkan laju reaksi (akan dibahas pada bab selanjutnya)
  • 3. b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔH o d) Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian1 mol senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikandari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda. Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace. Contoh : H2O(l) → H2(g) + 1/2 O2(g) ΔH=+286 kJ mol-1 (bnd. contoh Hf no. 1) c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔH o c) Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna pada keadaan standar. Contoh : 1/2 C2H4(g) + 3/2 O2 → CO2(g) + H2O(l) ΔH=-705.5 kJ mol-1 Catatan: · ΔHc selalu negatif, karena panas pasti dilibatkan · ΔHc bisa digunakan untuk menilai kandungan energi bahan bakar atau makanan d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (ΔH o n) Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar. Contoh : NaOH(aq) + HCl(aq) →NaCl(aq) + H2O(l) ΔHn = -57,1 kJ mol-1 e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar (ΔH ovap) Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar. Contoh : H2O(l) ---> H2O(g) ; DHo vap = +44kJ f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar (ΔH ofus ) Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.
  • 4. Contoh : NaCl(s) ⎯⎯→ NaCl(l) ΔH = –112 kJ/mol g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar (ΔH osub ) Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar. Contoh : H2O(s)----> H2O(g) ; DHo sub = +50,01 kJ h. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (ΔH osol ) Adalah perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar. Contoh : · NH3(g) + aq -> NH3(aq) ΔHs=-35.2 kJ mol-1 · HCl(g) + aq -> H+ (aq) + Cl- (aq) ΔHs=-72.4 kJ mol-1 · NaCl(s) + aq -> Na+ (aq) + Cl- (aq) ΔH=+4.0 kJ mol-1 Catatan: · Jika ΔHs sangat positif, zat itu tidak larut dalam air · Jika ΔH negatif, zat itu larut dalam air 3. Penentuan Perubahan Entalpi a. Penentuan Perubahan Entalpi Berdasarkan Energi Ikatan Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam 1 mol suatu molekul / senyawa berwujud gas menjadi atom-atomnya. Lambang energi ikatan = D. Energi ikatan rerata pada ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 > ikatan tunggal. Suatu reaksi yangDH–nya ditentukan dengan menggunakan energi ikatan, maka atom-atom yang terlibat dalam reaksi harus berwujud gas. Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom- atom lain dalam molekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu : 1) Energi Atomisasi. Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol molekul menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas. Energi atomisasi = jumlah seluruh ikatan atom-atom dalam 1 mol senyawa. Contoh :
  • 5. Pada molekul NH3 terdapat 3 ikatan N – H. Sementara itu, energi ikatan N – H = 93 kkal / mol sehingga energi atomisasinya = 3 x 93 kkal / mol = 297 kkal / mol. 2) Energi Disosiasi Ikatan. Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang terdapat pada suatu molekul atau senyawa dalam keadaan gas. Contoh : Energi disosiasi untuk melepas 1 atom H dari molekul CH4 = 431 kJ. 3) Energi Ikatan Rata-Rata. Adalah energi rerata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom-atom pada suatu senyawa ( notasinya = D ). Contoh : Dalam molekul CH4 terdapat 4 ikatan C - H . Energi ikatan rerata C - H ( DC-H ) = ( 1668 / 4 ) kJ =417 kJ Energi ikatan suatu molekul yang berwujud gas dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan standar (DHf ) dan energi ikat unsur-unsurnya. Prosesnya melalui 2 tahap yaitu : o Penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya. o Pengubahan unsur menjadi atom gas. Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari 2 proses : o Pemutusan ikatan pada pereaksi. o Pembentukan ikatan pada produk reaksi. Pada proses pemutusan ikatan = memerlukan energi. Pada proses pembentukan ikatan = membebaskan energi. Secara umum di rumuskan dengan : b. Penentuan Perubahan Entalpi Berdasarkan Hukum Hess Hukum Hess “Perubahan entalpi yang dilepas atau diserap tidak tergantung pada jalannya reaksi, melainkan tergantung pada kondisi zat – zat yang bereaksi ( reaktan ) dan zat – zat hasil reaksi ( produk )”. Berdasarkan hukum Hess, penentuan DH dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu : 1. Perubahan entalpi ( DH ) dihitung melalui penjumlahan dari perubahan entalpi beberapa reaksi yang berhubungan DH = DH1 + DH2 + DH3
  • 6. 2. Perubahan entalpi ( DH ) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih entalpi pembentukan ( DHo f ) antara produk dan reaktan Entalpi reaksi standar, ΔH0 , adalah perubahan entalpi dari 1 mol reaktan dan produk pada keadaan standar (105 Pa dan 298.15 K). Entalpi pembentukan standar, ΔHf0 , suatu senyawa adalah entalpi reaksi standar untuk pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya. Karena entalpi adalah fungsi keadaan, entalpi reaksi standar dihitung dengan mendefinisikan entalpi pembentukan zat sederhana (unsur) bernilai nol. Dengan demikian: ΔH =Σ ΔHf(produk) −ΣΔHf0 (reaktan)(Taro Saito, Kimia Anorganik 1 hal. 42)