Dokumen tersebut membahas tentang elemen dan struktur teori akuntansi. Ia menjelaskan bahwa teori akuntansi terdiri dari tujuan laporan keuangan, postulat, konsep, prinsip, dan standar akuntansi. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis struktur teori, fungsi teori, evaluasi teori, perbedaan antara teori umum dan teori menengah, pentingnya konsep dalam teori, penanganan hipotesis, dan proses penemuan dalam te
Poin-poin yang dibahas :
1. Pengertian Penjualan cicilan
2. Pengakuan & Metode Penetapan Laba Kotor
3. Penjualan Cicilan Barang dagang
4. Contoh Soal dan Pelaporan Transaksi
5. Perputaran Piutang
6. Pembatalan dan kepemilikan kembali
terima kasih,
Hasan Romadon
D3 Akuntansi STIE Kusuma Negara
Poin-poin yang dibahas :
1. Pengertian Penjualan cicilan
2. Pengakuan & Metode Penetapan Laba Kotor
3. Penjualan Cicilan Barang dagang
4. Contoh Soal dan Pelaporan Transaksi
5. Perputaran Piutang
6. Pembatalan dan kepemilikan kembali
terima kasih,
Hasan Romadon
D3 Akuntansi STIE Kusuma Negara
Teori itu merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta[1]. Pernyataan teori, umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Dengan kata lain suatu teori itu ada karena hasil dari perwujudan suatu hipotesis (tes empiris atau mengevaluasi sebuah hubungan) atau penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi (alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan terhadap suatu hal dan mampu menghasilkan fakta.
[1] Merriam-Webster.com Merriam-Webster Dictionary
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. ELEMEN DAN STRUKTUR
TEORI AKUNTANSI
Present by Third Grub:
Widhi Kusuma, Rya Fitri, and Maria Noviani
2. Bab I
PENDAHULUAN
Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus
dipelajari terlebih dahulu, yaitu kita harus menganalisa dan bisa
mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu sendiri. Salah satu upaya
untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi.
Struktur teori akuntansi ini dimulai dari perumusan tujuan laporan
keuangan. Baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep,
prinsip, dan akhirnya standar akuntansi yang merupakan pedoman
atau teknik penyusunan laporan keuangan.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam
memprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian
akuntansi. Teori didefinisikan sebagai kumpulan gagasan, definisi,
dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang
fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada
dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena
tersebut.
3. Bab II
PEMBAHASAN
1. PEMIKIRAN MENGENAI TEORI
1.A. Jenis Struktur Teoritis
Tingkatan formalisasi dari suatu teori menghasilkan enam jenis
utama struktur teoritis, yaitu:
1. Teori Deduktif Lengkap (Deductively Complete Theories)
2. Teori Hierarki (Hierarchical Theories)
3. Prapengandaian Sistematis (Systematic Presuppositions)
4. Teori Kuasi-Deduktif (Quasi-Deductive Theories)
5. Percobaan-Percobaan Teoretis (Theoretical Attempts)
6. Teori yang saling berhubungan (Concatenated Theories)
4. 1.B. Fungsi Dan Struktur Teori
Klasifikasi fungsi menurut John Harvard dan Sheth
Jagdish:
Fungsi deskriptif (Descriptive Function)
Fungsi pembatasan (Delimiting Function)
Fungsi generatif (Generative Function)
Fungsi integratif (Integrative Function)
Tingkat abstraksi (Level Of Abstraction)
Pada teori dan fungsi akuntansi setiap ahli mempunyai
pendapat yang berbeda, sehingga menimbulkan
permasalahan pendapatan.
5. 1.C. Evaluasi Teori
Keberhasilan pengembangan suatu teori
bergantung pada kebenaran yang ia miliki
dan sampai sejauh mana ia memiliki
kesesuaian dengan kenyataan. Suatu
teori dievaluasi untuk membuktikan
kecukupan dari permasalahan yang
dikemukakannya.
Dari 70 kriteria teori-teori yang baik
seperti diungkapkan oleh berbagai
literatur S.C. Dodd memilih 24 kriteria
evaluasi yang paling relevan yang
disusun dengan urutan yang paling
penting
1. Dapat diverifikasi
2. Dapat diprediksi
3. Konsisten
4. Andal
5. Akurat,
6. Umum,
7. Utilitas
8. Penting
9. Multi-penerapan
10. Memiliki satu arti
11. Dikendalikan
12. Dapat distandarkan
13. Sinergi
14. Kehematan
15. Kesederhanaan
16. Stabilitas
17. Keseringan
18. Kemampuan untuk diterjemahkan
19. Kelangsungan
20. Ketahanan
21. Pengenalan
22. Kepopuleran
23. Kemanjuran
24. Densitas.
6. 1.D. Teori Umum Versus Teori Menengah Tentang
Akuntansi
Suatu teori didefinisikan sebagai suatu gagasan (konsep),
definisi, dan usulan yang saling bergantung satu sama lain,
yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari
suatu fenomena.
Istilah teori menengah telah diperkenalkan dan didefinisikan
oleh Robert Merton sebagai teori yang berada di antara
hipotesis-hipotesis minor namun sangat banyak
dikembangkan selama riset dari hari ke hari dan usaha-
usaha sistematis yang lengkap untuk mengembangkan
suatu teori yang menyatukan.
Teori akuntansi menengah diakibatkan oleh adanya
perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cara para peneliti
mengartikan baik “pengguna” dari data akuntansi maupun
“lingkungan” di mana para pengguna dan pembuat data
akuntansi seharusnya bertingkah laku.
7. 2. PEMIKIRAN MENGENAI KONSEP
2.A. Hakikat dan pentingnya konsep
Konsep secara fundamental
Konsep-konsep observasional
Konsep teoritis (theoretical concept)
Konsep disposisi (disposition concept)
8. 2.B Validitas konsep
Digunakan dua pendekatan untuk melakukan validasi.
Pertama-tama yang dikenal dengan istilah operasionalisme,
Pendekatan yang kedua berfokus pada pengembangan
pengukuran validitas konsep untuk mengevaluasi sampai
sejauh mana suatu instrumen dapat mengukur konsep
yang sedang dipertimbangkan.
Jenis-jenis validitas yaitu sebagai berikut:
Validitas obsevasional
Validitas isi
Validitas yang berhubungan dengan criteria
Validitas gagasan
Validitas sistemik
Validitas semantik
Validitas pengendalian
9. 3. MENANGANI HIPOTESIS
3.A. Dari dalil ke hipotesis
Dalil dapat menjadi hipotesis jika mereka mengacu kepada fakta-
fakta yang tidak berpengalaman dan pada waktu yang bersamaan
dapat diperbarui berdasarkan atas pengetahuan yang baru diperoleh.
Karakteristik utama dari sebuah hipotesis adalah kemampuan untuk
diuji secara empiris.
Sifat dari pengujian yang diberikan akan bergantung kepada apakah
dalil yang diberikan bersifat analitis atau sintetis. Dalil analitis hanya
dapat dinyatakan benar atau salah secara logis.
Dalil sintetis yang memiliki signifikansi empiris dapat menjadi subjek
dari suatu ujian empiris.
Suatu hipotesis adalah dalil mengenai suatu hubungan yang
kebenaran atau kesalahannya masih baru ditentukan oleh suatu ujian
empiris.
Kemungkinannya untuk dikatakan benar dapat diperoleh dengan
mengambil sampel dari konsekuensi logisnya dan mengonfirmasikan
bahwa sampel tersebut adalah benar.
10. 3.B Konfirmasi atas hipotesis
Pernyataan mengenai apakah akuntansi adalah suatu ilmu
(sains) belum pernah bisa dijawab secara memadai.
Konfirmasi (confirmation) adalah sampai sejauh mana hipotesis
mampu menunjukkan kebenaran secara empiris, yaitu
menggambarkan dunia nyata dengan akurat.
Pembuktian kesalahan (falsification) adalah sampai sejauh
mana suatu hipotesis mampu menunjukkan bahwa ia secara
empiris tidak benar, yaitu gagal untuk menggambarkan dunia
nyata dengan akurat.
Hipotesis yang semata-mata dapat dikonfirmasikan (purely
confirmable hypotheses) datang dari pernyataan-pernyataan
eksistensial, yaitu pernyataan yang mengajukan eksistensi dari
beberapa fenomena.
Hipotesis yang semata-mata dapat disanggah (purely
refutable hypotheses) datang dari hukum-hukum universal, yaitu
pernyataan-pernyataan yang dapat mengambil bentuk dari
persyaratan-persyaratan generalisasi yang universal.
11. 3.C Hakikat dari penjelasan
Penjelasan merupakan langkah vital dari seluruh jenis pertanyaan
ilmiah. Ernest Nagel menyatakan bahwa “tujuan khusus dari suatu
usaha ilmiah adalah untuk memberikan penjelasan yang sistematis
dan didukung secara bertanggung jawab. Model-model penjelasan
harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut :
Persyaratan akan relevansi penjelasan berarti bahwa model
penjelasan harus bagaimana pun caranya menunjukkan bahwa
fenomena yang akan dijelaskan adalah telah diekspetasikan
mengingat kondisi-kondisi yang ada.
Persyaratan akan kemanapun untuk diuji berarti bahwa
penjelasan ilmiah harus dapat diuji secara empiris.
12. 3.D Hakikat dari prediksi
Prediksi dapat dilakukan dengan teknik-teknik ekstrapolasi,
yang memprediksi suatu variabel atas dasar dari variabel itu
sendiri, atau teknik-teknik asosiatif, yang memprediksi suatu
variabel atas dasar dari variabel-variabel lain.
Kriteria yang dikenal dalam evaluasi suatu prediksi antara
lain adalah kemampuan untuk dapat dikonfirmasi atau
disangkal, ruang lingkup, presisi, akurasi, dan kekuatan.
13. 3.E Konteks penemuan
Secara umum, ada empat prosedur yang digunakan :
Mimpi, mungkin adalah salah satu prosedur penemuan yang memiliki
peranan penting dalam penemuan ilmiah.
Eureka, dapat menjadi salah satu prosedur penemuan juga.
Pendekatan deduktif, pendekatan ini terhadap penyusunan suatu teori
apa pun dimulai dengan dalil-dalil dasar dan dilanjutkan untuk
menghasilkan kesimpulan logis atas subjek yang dipermasalahkan.
Langkah-langkah yang digunakan untuk menghasilkan suatu pendekatan
deduktif akan meliputi hal-hal sebagai berikut : menyatakan tujuan dari
laporan-laporan keuangan, memilih dalil-dalil akuntansi, menghasilkan
prinsip-prinsip akuntansi, mengembangkan teknik-teknik akuntansi.
Pendekatan induktif, pendekatan ini bagi penyusunan suatu teori dimulai
dengan observasi-observasi serta pengukuran, dan selanjutnya bergerak
ke arah generalisasi kesimpulan. Pendekatan ini atas teori melibatkan
empat tahapan : mencatat seluruh observasi yang dilakukan,
menganalisis dan mengklasifikasi observasi-observasi ini untuk
mendeteksi adanya hubungan yang terus berulang (“seperti” dan
“kemiripan”), secara induktif menghasilkan generalisasi dan prinsip-
prinsip akuntansi dari observasi-observasi yang menggambarkan
hubungan yang terus berulang, menguji generalisasi tersebut.