SlideShare a Scribd company logo
ELECTROCONVULTION
THERAPY
Christin,W., S.Kep.,Ns., MSN
Electroconvultion therapy (ECT)/terapi
kejang listrik (TKL)
Merupakan suatu jenis pengobatan
somatik dimana arus listrik digunakan
melalui elektroda yang ditempatkan
pada bitemporo-fontalis atau pada
hemisfer nondominan yang
menimbulkan kejang Grand Mal,yang
darinya diharapkan tjd efek terapeutik
Sejarah
Pertama kali di temukan oleh Cerletti
pada tahun 1938.
Pada tahun 1950 ditemukan ECT
dengan kombinasi musculorelaxan dan
anestesi, sehingga klien tidak
mengalami kejang akibat
muskulorelaxan.
Mekanisme kerja
Efektifitas scr klinis ditentukan oleh
bangkitan kejang.
2 teori tentang ECT : teori psikodinamik
dan teori organik
Teori psikodinamik
Kalinowsky (1980) efek penyembuhan dari
ECT didasrkan pd pemberian hukuman thd
rasa bersalah. Amnesia  menghilangkan
ingatanyg tdk menyenangkan.
Teori ini lemah  neurosis kebanyakan krn f.
psikogenik seharusnya bereaksi baik, bukan
indikasi ECT
Teori organik
Meningkatkan sensifitas reseptor thd
neurotransmiter
Meningkatkan turn over dopamin dan
serotonin
Mirip dg antidepresan.
Indikasi
Depresi Mayor
Manik
Skizofrenia
Katatonia
Gangguan
neurologik
Pasien yyg tak
berespon dg
psikofarmaka

Pasien yang tidak
dapat diberikan obat
psikofarmaka.
Kontra indikasi

tdk ada kontra indikasi absolut
Resiko tinggi :
Lesi pada SSP
Peningkatan TIK
Defisit neurologis
Tumor SSP

Riwayat bedah saraf
Fraktur tl tengkorak
Stroke
Gagal jantung
kongestif yang
terkompensasi.
Efek samping
Efek kardiovaskuler
(bradikardi,tachicard
ia,perubahan
hemodinamik.
Kematian (1:25 rb)
Gangguan fungsi
kognitif (amnesia
retograde,
kebingungan & post
anestesi

Kerusakan otak
Kejang spontan
Fraktur,mual
muntah, sakit kepala
Fase – fase pd klien dg
Tindakan ECT
1. Fase laten: 2-5”  tremor cepat
2. Fase tonik: kurang lebih 10”  seluruh

sistem otot kerangka  kejang tonik
3. Fase klonik : kurang lebih 30” 
kejang klonik (berdenyut) menyeluruh
 makin lama makin berkurang
4. Fase Apneu dan belum sadar 
beberapa detik
5. Fase bernafas spontan : makin lama
makin teratur  beberapa menit
6. Fase sadar kembali: 5’ sesudah kejang
berhenti. Pasien  disorientasi 
beberapa menit
7. Fase tidur : ½ - 1 jam sesudah pasien
menguasai lagi orientasinya
Persiapan Alat
Konvulsator set (diatur intensitas dan timer)
Tounge spatel atau karet mentah dibungkus
kain
Kain kasa
Cairan Nacl secukupnya
Spuit disposibel
Obat SA injeksi 1 ampul
Tensimeter
Stetoskop
Persiapan klien
Anjurkan klien dan keluarga untuk
tenang dan beritahu prosedur tindakan
yang akan dilakukan.
Lakukan pemeriksaan fisik dan
laboratorium untuk mengidentifikasi
adanya kelainan yang merupakan
kontraindikasi ECT
Siapkan surat persetujuan
Klien berpuasa 4-6 jam sebelum ECT
Lanjutan....
Lepas gigi palsu, lensa kontak, perhiasan
atau penjepit rambut yang mungkin dipakai
klien
Klien diminta untuk mengosongkan kandung
kemih dan defekasi
jika ada tanda ansietas, berikan 5 mg
diazepam IM 1-2 jam sebelum ECT
Jika klien menggunakan obat antidepresan,
antipsikotik, sedatif-hipnotik, dan
antikonvulsan harus dihentikan sehari
sebelumnya.
Premedikasi dengan injeksi SA (sulfa
atropin) 0,6-1,2 mg setengah jam
sebelum ECT.
Pelaksanaan.
Setelah alat sudah disiapkan,
pindahkan klien ke tempat dengan
permukaan rata dan cukup keras.
Posisikan hiperektensi punggung tanpa
bantal. Pakaian dikendorkan, seluruh
badan di tutup dengan selimut, kecuali
bagian kepala.
Berikan natrium metoheksital (40-100
mg IV). Anestetik barbiturat ini dipakai
untuk menghasilkan koma ringan.
Berikan pelemas otot suksinikolin atau
Anectine (30-80 mg IV) untuk
menghindari kemungkinan kejang umum.
Kepala bagian temporal (pelipis)
dibersihkan dengan alkohol untuk tempat
elektrode menempel.
Kedua pelipis tempat elektroda
menempel dilapisi dengan kasa yang
dibasahi caira Nacl.
Penderita diminta untuk membuka mulut
dan masang spatel/karet yang dibungkus
kain dimasukkan dan klien diminta
menggigit
Rahang bawah (dagu), ditahan supaya tidak
membuka lebar saat kejang dengan dilapisi
kain
Persendian (bahu, siku, pinggang, lutu) di
tahan selama kejang dengan mengikuti
gerak kejang
Pasang elektroda di pelipis kain kasa
basah kemudia tekan tombol sampai
timer berhenti dan dilepas
Menahan gerakan kejang sampai
selesai kejang dengan mengikuti
gerakan kejang (menahan tidak boleh
dengan kuat).
Bila berhenti nafas berikan bantuan
nafas dengan rangsangan menekan
diafragma
Bila banyak lendir, bersihkan
Kepala dimiringkan
Observasi sampai klien sadar
Dokumentasikan hasil di kartu ECT dan
catatan keperawatan
Setelah ECT
Observasi dan awasi tanda vital sampai
kondisi klien stabil
Jaga keamanan, Temani sampai sadar
Bila klien sudah sadar bantu
mengembalikan orientasi klien sesuai
kebutuhan, biasanya timbul
kebingungan pasca kejang 15-30 menit.
Electroconvultion therapy new 13
Electroconvultion therapy new 13
Electroconvultion therapy new 13
Electroconvultion therapy new 13
Electroconvultion therapy new 13

More Related Content

What's hot

Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)Aji Suprianto
 
ews-ppt-pptx
 ews-ppt-pptx ews-ppt-pptx
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
ChaniChandraDewi
 
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptxResusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
UpiKomPeng1
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
Ade Rahman
 
GCS
GCS GCS
Sop pengoperasian alat medis
Sop pengoperasian alat medisSop pengoperasian alat medis
Sop pengoperasian alat medis
endrascahyani
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
Syahrir Maulana
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
pjj_kemenkes
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
Moch Lutvie
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
pjj_kemenkes
 
Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansia
Khalidiyah Nafisah
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Tini Wartini
 
Perekaman EKG
Perekaman EKGPerekaman EKG
Perekaman EKG
ADam Raeyoo
 
Kumpulan soal soal
Kumpulan soal soalKumpulan soal soal
Kumpulan soal soalPeny Ariani
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
W Theresia
 
Perkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatanPerkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatan
sugianigustiayu gusti
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
BidangTFBBPKCiloto
 

What's hot (20)

Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)
 
ews-ppt-pptx
 ews-ppt-pptx ews-ppt-pptx
ews-ppt-pptx
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
 
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptxResusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
GCS
GCS GCS
GCS
 
Sop pengoperasian alat medis
Sop pengoperasian alat medisSop pengoperasian alat medis
Sop pengoperasian alat medis
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansia
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
Perekaman EKG
Perekaman EKGPerekaman EKG
Perekaman EKG
 
Ceklist operasi bedah
Ceklist operasi bedahCeklist operasi bedah
Ceklist operasi bedah
 
Kumpulan soal soal
Kumpulan soal soalKumpulan soal soal
Kumpulan soal soal
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Perkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatanPerkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatan
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
 

Viewers also liked

Alvaro
AlvaroAlvaro
Alvaro
alva5ro23
 
ascitconsultancy-scalable-javascript-application-architecture for ascitconsul...
ascitconsultancy-scalable-javascript-application-architecture for ascitconsul...ascitconsultancy-scalable-javascript-application-architecture for ascitconsul...
ascitconsultancy-scalable-javascript-application-architecture for ascitconsul...
Carmor Bass
 
MTS Webinars - Best 6 Months with Jeff Hirsch, Stock Traders Almanac
MTS Webinars - Best 6 Months with Jeff Hirsch, Stock Traders AlmanacMTS Webinars - Best 6 Months with Jeff Hirsch, Stock Traders Almanac
MTS Webinars - Best 6 Months with Jeff Hirsch, Stock Traders AlmanacMrTopStep.com LLC
 
JSFoo 2014 Workshop
JSFoo 2014 WorkshopJSFoo 2014 Workshop
JSFoo 2014 Workshop
L&T Technology Services Limited
 
Living in the ES6 Future, Today
Living in the ES6 Future, TodayLiving in the ES6 Future, Today
Living in the ES6 Future, Today
jeremymorrell
 
[MTS Webinars] Introducing the Volume Imbalance Footprint with MarketDelta
[MTS Webinars] Introducing the Volume Imbalance Footprint with MarketDelta[MTS Webinars] Introducing the Volume Imbalance Footprint with MarketDelta
[MTS Webinars] Introducing the Volume Imbalance Footprint with MarketDeltaMrTopStep.com LLC
 

Viewers also liked (7)

Alvaro
AlvaroAlvaro
Alvaro
 
ascitconsultancy-scalable-javascript-application-architecture for ascitconsul...
ascitconsultancy-scalable-javascript-application-architecture for ascitconsul...ascitconsultancy-scalable-javascript-application-architecture for ascitconsul...
ascitconsultancy-scalable-javascript-application-architecture for ascitconsul...
 
MTS Webinars - Best 6 Months with Jeff Hirsch, Stock Traders Almanac
MTS Webinars - Best 6 Months with Jeff Hirsch, Stock Traders AlmanacMTS Webinars - Best 6 Months with Jeff Hirsch, Stock Traders Almanac
MTS Webinars - Best 6 Months with Jeff Hirsch, Stock Traders Almanac
 
Rayford letter [testimonial]
Rayford letter [testimonial]Rayford letter [testimonial]
Rayford letter [testimonial]
 
JSFoo 2014 Workshop
JSFoo 2014 WorkshopJSFoo 2014 Workshop
JSFoo 2014 Workshop
 
Living in the ES6 Future, Today
Living in the ES6 Future, TodayLiving in the ES6 Future, Today
Living in the ES6 Future, Today
 
[MTS Webinars] Introducing the Volume Imbalance Footprint with MarketDelta
[MTS Webinars] Introducing the Volume Imbalance Footprint with MarketDelta[MTS Webinars] Introducing the Volume Imbalance Footprint with MarketDelta
[MTS Webinars] Introducing the Volume Imbalance Footprint with MarketDelta
 

Similar to Electroconvultion therapy new 13

Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)
Septian Muna Barakati
 
Penatalaksanaan gangguan jiwa
Penatalaksanaan gangguan jiwaPenatalaksanaan gangguan jiwa
Penatalaksanaan gangguan jiwa
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Electroconvulsive therapy
Electroconvulsive therapyElectroconvulsive therapy
Electroconvulsive therapy
Nazmi Bachmid
 
Terapi somatik dan terapi alternatif
Terapi somatik dan terapi alternatifTerapi somatik dan terapi alternatif
Terapi somatik dan terapi alternatifMuhammad Riduansyah
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatikrian92
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
ApriaHartinaAghna
 
Bismillah lulus OSCE.pdf
Bismillah lulus OSCE.pdfBismillah lulus OSCE.pdf
Bismillah lulus OSCE.pdf
naufalahda2
 
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi barupenatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
setianingsihparamita
 
Modul Trigger Points
Modul Trigger PointsModul Trigger Points
Modul Trigger Points
aditya romadhon
 
mati batang otak.pptx
mati batang otak.pptxmati batang otak.pptx
mati batang otak.pptx
UgikWijaya
 
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MGppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
malisalukman
 
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
trizafati
 
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
AryaArsyad3
 
TBI.pptx
TBI.pptxTBI.pptx
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
sisy bania
 
Pr journal reading
Pr journal readingPr journal reading
Pr journal reading
shintasissy
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
MuhammadImamHanafi2
 

Similar to Electroconvultion therapy new 13 (20)

Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)
 
Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)
 
Penatalaksanaan gangguan jiwa
Penatalaksanaan gangguan jiwaPenatalaksanaan gangguan jiwa
Penatalaksanaan gangguan jiwa
 
Electroconvulsive therapy
Electroconvulsive therapyElectroconvulsive therapy
Electroconvulsive therapy
 
Terapi somatik dan terapi alternatif
Terapi somatik dan terapi alternatifTerapi somatik dan terapi alternatif
Terapi somatik dan terapi alternatif
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatik
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
 
Bismillah lulus OSCE.pdf
Bismillah lulus OSCE.pdfBismillah lulus OSCE.pdf
Bismillah lulus OSCE.pdf
 
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi barupenatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
 
Modul Trigger Points
Modul Trigger PointsModul Trigger Points
Modul Trigger Points
 
mati batang otak.pptx
mati batang otak.pptxmati batang otak.pptx
mati batang otak.pptx
 
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNAPower point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MGppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
 
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
 
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
Cranial electrotheraphy stimolator (choca tek) (1)
 
TBI.pptx
TBI.pptxTBI.pptx
TBI.pptx
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Pr journal reading
Pr journal readingPr journal reading
Pr journal reading
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
 

Electroconvultion therapy new 13

  • 2. Electroconvultion therapy (ECT)/terapi kejang listrik (TKL) Merupakan suatu jenis pengobatan somatik dimana arus listrik digunakan melalui elektroda yang ditempatkan pada bitemporo-fontalis atau pada hemisfer nondominan yang menimbulkan kejang Grand Mal,yang darinya diharapkan tjd efek terapeutik
  • 3. Sejarah Pertama kali di temukan oleh Cerletti pada tahun 1938. Pada tahun 1950 ditemukan ECT dengan kombinasi musculorelaxan dan anestesi, sehingga klien tidak mengalami kejang akibat muskulorelaxan.
  • 4. Mekanisme kerja Efektifitas scr klinis ditentukan oleh bangkitan kejang. 2 teori tentang ECT : teori psikodinamik dan teori organik
  • 5. Teori psikodinamik Kalinowsky (1980) efek penyembuhan dari ECT didasrkan pd pemberian hukuman thd rasa bersalah. Amnesia  menghilangkan ingatanyg tdk menyenangkan. Teori ini lemah  neurosis kebanyakan krn f. psikogenik seharusnya bereaksi baik, bukan indikasi ECT
  • 6. Teori organik Meningkatkan sensifitas reseptor thd neurotransmiter Meningkatkan turn over dopamin dan serotonin Mirip dg antidepresan.
  • 7. Indikasi Depresi Mayor Manik Skizofrenia Katatonia Gangguan neurologik Pasien yyg tak berespon dg psikofarmaka Pasien yang tidak dapat diberikan obat psikofarmaka.
  • 8. Kontra indikasi tdk ada kontra indikasi absolut Resiko tinggi : Lesi pada SSP Peningkatan TIK Defisit neurologis Tumor SSP Riwayat bedah saraf Fraktur tl tengkorak Stroke Gagal jantung kongestif yang terkompensasi.
  • 9. Efek samping Efek kardiovaskuler (bradikardi,tachicard ia,perubahan hemodinamik. Kematian (1:25 rb) Gangguan fungsi kognitif (amnesia retograde, kebingungan & post anestesi Kerusakan otak Kejang spontan Fraktur,mual muntah, sakit kepala
  • 10. Fase – fase pd klien dg Tindakan ECT 1. Fase laten: 2-5”  tremor cepat 2. Fase tonik: kurang lebih 10”  seluruh sistem otot kerangka  kejang tonik 3. Fase klonik : kurang lebih 30”  kejang klonik (berdenyut) menyeluruh  makin lama makin berkurang
  • 11. 4. Fase Apneu dan belum sadar  beberapa detik 5. Fase bernafas spontan : makin lama makin teratur  beberapa menit 6. Fase sadar kembali: 5’ sesudah kejang berhenti. Pasien  disorientasi  beberapa menit 7. Fase tidur : ½ - 1 jam sesudah pasien menguasai lagi orientasinya
  • 12. Persiapan Alat Konvulsator set (diatur intensitas dan timer) Tounge spatel atau karet mentah dibungkus kain Kain kasa Cairan Nacl secukupnya Spuit disposibel Obat SA injeksi 1 ampul Tensimeter Stetoskop
  • 13. Persiapan klien Anjurkan klien dan keluarga untuk tenang dan beritahu prosedur tindakan yang akan dilakukan. Lakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengidentifikasi adanya kelainan yang merupakan kontraindikasi ECT Siapkan surat persetujuan Klien berpuasa 4-6 jam sebelum ECT
  • 14. Lanjutan.... Lepas gigi palsu, lensa kontak, perhiasan atau penjepit rambut yang mungkin dipakai klien Klien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan defekasi jika ada tanda ansietas, berikan 5 mg diazepam IM 1-2 jam sebelum ECT Jika klien menggunakan obat antidepresan, antipsikotik, sedatif-hipnotik, dan antikonvulsan harus dihentikan sehari sebelumnya.
  • 15. Premedikasi dengan injeksi SA (sulfa atropin) 0,6-1,2 mg setengah jam sebelum ECT.
  • 16. Pelaksanaan. Setelah alat sudah disiapkan, pindahkan klien ke tempat dengan permukaan rata dan cukup keras. Posisikan hiperektensi punggung tanpa bantal. Pakaian dikendorkan, seluruh badan di tutup dengan selimut, kecuali bagian kepala. Berikan natrium metoheksital (40-100 mg IV). Anestetik barbiturat ini dipakai untuk menghasilkan koma ringan.
  • 17. Berikan pelemas otot suksinikolin atau Anectine (30-80 mg IV) untuk menghindari kemungkinan kejang umum. Kepala bagian temporal (pelipis) dibersihkan dengan alkohol untuk tempat elektrode menempel. Kedua pelipis tempat elektroda menempel dilapisi dengan kasa yang dibasahi caira Nacl.
  • 18. Penderita diminta untuk membuka mulut dan masang spatel/karet yang dibungkus kain dimasukkan dan klien diminta menggigit Rahang bawah (dagu), ditahan supaya tidak membuka lebar saat kejang dengan dilapisi kain Persendian (bahu, siku, pinggang, lutu) di tahan selama kejang dengan mengikuti gerak kejang
  • 19. Pasang elektroda di pelipis kain kasa basah kemudia tekan tombol sampai timer berhenti dan dilepas Menahan gerakan kejang sampai selesai kejang dengan mengikuti gerakan kejang (menahan tidak boleh dengan kuat). Bila berhenti nafas berikan bantuan nafas dengan rangsangan menekan diafragma
  • 20. Bila banyak lendir, bersihkan Kepala dimiringkan Observasi sampai klien sadar Dokumentasikan hasil di kartu ECT dan catatan keperawatan
  • 21. Setelah ECT Observasi dan awasi tanda vital sampai kondisi klien stabil Jaga keamanan, Temani sampai sadar Bila klien sudah sadar bantu mengembalikan orientasi klien sesuai kebutuhan, biasanya timbul kebingungan pasca kejang 15-30 menit.

Editor's Notes

  1. {}