Bahan semikonduktor adalah material dengan sifat konduktivitas antara isolator dan konduktor. Semikonduktor dibedakan menjadi intrinsik, yang terdiri dari satu unsur seperti Si atau Ge, dan ekstrinsik, yang terkotori oleh atom lain. Pada kristal Si, setiap atom Si berikatan kovalen dengan 4 atom Si lainnya.
Teori Pita Energi menjelaskan tentang pembentukan tingkat-tingkat energi elektron pada atom, molekul, dan padatan. Ketika banyak atom bergabung membentuk padatan, tingkat valensi terluar setiap atom akan terpecah membentuk pita energi, sementara tingkat inti tidak terpecah. Pita energi ini dapat menentukan sifat konduktifitas suatu padatan, di mana konduktor memiliki pita valensi yang sebagian terisi dan beroverlap dengan p
1. Dokumen tersebut membahas model elektron bebas dan model elektron yang hampir bebas untuk menjelaskan struktur pita energi pada logam, semikonduktor, dan isolator.
2. Model elektron yang hampir bebas lebih tepat karena mempertimbangkan adanya potensial periodik dari inti ion, sehingga menjelaskan terbentuknya celah energi.
3. Celah energi merupakan penentu suatu bahan termasuk isolator atau kondu
Makalah ini membahas tentang pita energi dalam zat padat dengan 3 poin utama:
1. Menjelaskan asal mula dan besar celah energi dalam model elektron hampir bebas
2. Menguraikan fungsi Bloch dan model Kronig-Penny dalam memahami elektron dalam potensial periodik
3. Membahas jumlah orbital dalam sebuah pita energi untuk logam dan isolator
Dokumen tersebut membahas tentang semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan setengah penghantar listrik yang memiliki sifat konduktivitas antara isolator dan konduktor. Bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon karena melimpah di alam dan murah. Semikonduktor dapat dibedakan menjadi intrinsik dan ekstrinsik, dimana ekstrinsik dibagi lagi menjadi tipe-N dan tipe-P
Teori Pita Energi menjelaskan tentang pembentukan tingkat-tingkat energi elektron pada atom, molekul, dan padatan. Ketika banyak atom bergabung membentuk padatan, tingkat valensi terluar setiap atom akan terpecah membentuk pita energi, sementara tingkat inti tidak terpecah. Pita energi ini dapat menentukan sifat konduktifitas suatu padatan, di mana konduktor memiliki pita valensi yang sebagian terisi dan beroverlap dengan p
1. Dokumen tersebut membahas model elektron bebas dan model elektron yang hampir bebas untuk menjelaskan struktur pita energi pada logam, semikonduktor, dan isolator.
2. Model elektron yang hampir bebas lebih tepat karena mempertimbangkan adanya potensial periodik dari inti ion, sehingga menjelaskan terbentuknya celah energi.
3. Celah energi merupakan penentu suatu bahan termasuk isolator atau kondu
Makalah ini membahas tentang pita energi dalam zat padat dengan 3 poin utama:
1. Menjelaskan asal mula dan besar celah energi dalam model elektron hampir bebas
2. Menguraikan fungsi Bloch dan model Kronig-Penny dalam memahami elektron dalam potensial periodik
3. Membahas jumlah orbital dalam sebuah pita energi untuk logam dan isolator
Dokumen tersebut membahas tentang semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan setengah penghantar listrik yang memiliki sifat konduktivitas antara isolator dan konduktor. Bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon karena melimpah di alam dan murah. Semikonduktor dapat dibedakan menjadi intrinsik dan ekstrinsik, dimana ekstrinsik dibagi lagi menjadi tipe-N dan tipe-P
Dokumen tersebut membahas tentang konduktivitas bahan, struktur atom dan kristal semikonduktor seperti silikon dan germanium, serta karakteristik elektronik semikonduktor seperti celah energi, mobilitas, arus drift dan diffusi."
Tugas kuliah dasar elektronika membahas konsep-konsep dasar atom, perilaku konduktor dan semikonduktor, serta istilah-istilah dalam elektronika seperti ion, atom, elektron, dan ikatan antara partikel-partikel tersebut. Tulisan rinci diharapkan didukung dengan gambar atau grafik untuk membantu pemahaman materi.
Teks tersebut membahas tentang teori bahan isolasi listrik. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa bahan isolasi yang baik adalah bahan yang memiliki sedikit elektron bebas sehingga sulit menghantarkan arus listrik, seperti intan. Sedangkan logam seperti natrium mudah menghantarkan arus karena memiliki elektron bebas di pita konduksinya. Bahan isolasi yang umum digunakan antara lain kertas yang direndam minyak
Dokumen tersebut merangkum tentang semikonduktor, mulai dari pengertian semikonduktor, pita energi semikonduktor, jenis semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, serta pemanfaatan semikonduktor pada komponen elektronik seperti dioda dan transistor.
Modul ini membahas tentang elektronika dasar, meliputi pengertian listrik, teori elektron, struktur atom, elektron bebas, konduktor, isolator, dan semikonduktor. Modul ini juga menjelaskan besaran-besaran listrik seperti tegangan, arus, hambatan, dan daya listrik beserta alat pengukurannya. Tujuan modul ini adalah memberikan pemahaman dasar bagi pembaca terkait konsep-konsep elektronika.
Dokumen tersebut membahas tentang teori semikonduktor. Secara singkat, semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor, dan memiliki empat elektron valensi sehingga dapat membentuk ikatan kovalen. Terdapat dua jenis semikonduktor, yaitu intrinsik dan ekstrinsik, dimana ekstrinsik dihasilkan dari proses doping semikonduktor intrinsik dengan unsur yang memiliki
Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)kemenag
i. Semikonduktor adalah bahan yang mempunyai daya hantar antara konduktor dan isolator
ii. Semikonduktor dapat dibedakan menjadi intrinsik dan ekstrinsik
iii. Semikonduktor ekstrinsik dapat berupa tipe-n, tipe-p, atau paduan, tergantung atom pengotor yang digunakan
Atom terdiri dari inti dan elektron yang mengelilinginya. Inti terdiri dari proton dan neutron, sementara elektron bermuatan negatif. Unsur berbeda karena perbedaan jumlah partikel subatomik. Ada tiga jenis partikel subatomik: elektron, proton, dan neutron.
Sponges are classified as Porifera and vary greatly in size, shape, and color with over 10,000 species. They are sessile and have pores and chambers lined with collar cells that pump water through their bodies to filter feed and remove waste. Their skeletons are made of either spongin fibers or spicules. They can reproduce through regeneration of body parts or sexually through sperm and egg fertilization. Cnidarians like hydra, jellyfish, and coral have gastrovascular cavities and tentacles with cnidocytes used to capture prey. They can exist as polyps attached to surfaces or as medusae specialized for swimming.
Sponges are classified as Porifera and vary greatly in size, shape, and color with over 10,000 species. They are sessile and attach to surfaces. Sponges have pores and channels that allow water to flow through, bringing nutrients and oxygen while removing waste. Their skeletons are made of either spongin fibers or spicules. Most sponges filter feed by trapping food from the water flow. They can reproduce through regeneration of fragments or sexually through sperm and egg. Cnidarians like hydra, jellyfish, and coral make up the Phylum Cnidaria and have tentacles, a gastrovascular cavity, and stinging cnidocytes cells. They can exist as polyps or med
Dokumen tersebut membahas tentang konduktivitas bahan, struktur atom dan kristal semikonduktor seperti silikon dan germanium, serta karakteristik elektronik semikonduktor seperti celah energi, mobilitas, arus drift dan diffusi."
Tugas kuliah dasar elektronika membahas konsep-konsep dasar atom, perilaku konduktor dan semikonduktor, serta istilah-istilah dalam elektronika seperti ion, atom, elektron, dan ikatan antara partikel-partikel tersebut. Tulisan rinci diharapkan didukung dengan gambar atau grafik untuk membantu pemahaman materi.
Teks tersebut membahas tentang teori bahan isolasi listrik. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa bahan isolasi yang baik adalah bahan yang memiliki sedikit elektron bebas sehingga sulit menghantarkan arus listrik, seperti intan. Sedangkan logam seperti natrium mudah menghantarkan arus karena memiliki elektron bebas di pita konduksinya. Bahan isolasi yang umum digunakan antara lain kertas yang direndam minyak
Dokumen tersebut merangkum tentang semikonduktor, mulai dari pengertian semikonduktor, pita energi semikonduktor, jenis semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, serta pemanfaatan semikonduktor pada komponen elektronik seperti dioda dan transistor.
Modul ini membahas tentang elektronika dasar, meliputi pengertian listrik, teori elektron, struktur atom, elektron bebas, konduktor, isolator, dan semikonduktor. Modul ini juga menjelaskan besaran-besaran listrik seperti tegangan, arus, hambatan, dan daya listrik beserta alat pengukurannya. Tujuan modul ini adalah memberikan pemahaman dasar bagi pembaca terkait konsep-konsep elektronika.
Dokumen tersebut membahas tentang teori semikonduktor. Secara singkat, semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor, dan memiliki empat elektron valensi sehingga dapat membentuk ikatan kovalen. Terdapat dua jenis semikonduktor, yaitu intrinsik dan ekstrinsik, dimana ekstrinsik dihasilkan dari proses doping semikonduktor intrinsik dengan unsur yang memiliki
Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)kemenag
i. Semikonduktor adalah bahan yang mempunyai daya hantar antara konduktor dan isolator
ii. Semikonduktor dapat dibedakan menjadi intrinsik dan ekstrinsik
iii. Semikonduktor ekstrinsik dapat berupa tipe-n, tipe-p, atau paduan, tergantung atom pengotor yang digunakan
Atom terdiri dari inti dan elektron yang mengelilinginya. Inti terdiri dari proton dan neutron, sementara elektron bermuatan negatif. Unsur berbeda karena perbedaan jumlah partikel subatomik. Ada tiga jenis partikel subatomik: elektron, proton, dan neutron.
Sponges are classified as Porifera and vary greatly in size, shape, and color with over 10,000 species. They are sessile and have pores and chambers lined with collar cells that pump water through their bodies to filter feed and remove waste. Their skeletons are made of either spongin fibers or spicules. They can reproduce through regeneration of body parts or sexually through sperm and egg fertilization. Cnidarians like hydra, jellyfish, and coral have gastrovascular cavities and tentacles with cnidocytes used to capture prey. They can exist as polyps attached to surfaces or as medusae specialized for swimming.
Sponges are classified as Porifera and vary greatly in size, shape, and color with over 10,000 species. They are sessile and attach to surfaces. Sponges have pores and channels that allow water to flow through, bringing nutrients and oxygen while removing waste. Their skeletons are made of either spongin fibers or spicules. Most sponges filter feed by trapping food from the water flow. They can reproduce through regeneration of fragments or sexually through sperm and egg. Cnidarians like hydra, jellyfish, and coral make up the Phylum Cnidaria and have tentacles, a gastrovascular cavity, and stinging cnidocytes cells. They can exist as polyps or med
Giovanni Boccaccio was an Italian novelist, humanist, and founder of the Renaissance born in 1313 in Paris. He moved to Florence as a child for school and later pursued a career in literature after giving up his father's business. His most famous work, The Decameron, published in 1350, was a collection of over 100 prose tales that heavily influenced later European literature. Boccaccio is regarded as a pioneer of realism in literature for his realistic characterization of everyday people and settings rather than traditional religious heroes.
El documento presenta una introducción al Imperio Otomano, incluyendo su sistema político absolutista y autocrático con el Sultán como líder supremo tanto político como religioso. Se describen varios períodos de reforma como la Época de Tanzimat, los Jóvenes Turcos y las influencias europeas políticas y económicas que debilitaron el imperio. También se resumen eventos clave como las guerras con Rusia, la independencia de Grecia y los Balcanes, y las consecuencias de la pérdida de territorio.
El documento proporciona información sobre Francia entre 1852 y 1914. Resume el II Imperio de Napoleón III, que llegó al poder en 1852 y estableció un régimen autoritario hasta su derrota en la guerra franco-prusiana de 1870. Luego describe el establecimiento de la III República francesa y su evolución de una república conservadora a una más radical, así como su política exterior enfocada en la expansión colonial y las tensiones con Alemania.
El documento describe el shogunato en Japón, el último gobierno militar hereditario que existió entre los siglos XII y XIX. El shogun era la máxima autoridad y el sistema se caracterizó por la reunificación del país, la estratificación social y el aislamiento del exterior. Finalmente, el shogunato Tokugawa fue abolido en 1867 con la Restauración Meiji.
El documento resume la política interior y exterior de Inglaterra durante el período victoriano. La reina Victoria gobernó desde 1837 hasta 1901 y presidió la transformación de Inglaterra en una potencia industrial y comercial líder. Los liberales y conservadores se consolidaron como los principales partidos políticos, liderados por figuras como Disraeli y Gladstone. El Imperio Británico también se expandió durante este tiempo para incluir gran parte del mundo.
Este documento proporciona información sobre la Alemania de Bismarck en las siguientes áreas:
1) Explica el contexto histórico y político de la Alemania unificada bajo Bismarck, incluyendo las bases políticas y la organización territorial.
2) Describe los principales partidos políticos y las medidas políticas implementadas por Bismarck para gobernar internamente.
3) Resume el desarrollo de la industrialización alemana, incluyendo las bases económicas, las principales actividades y la posición económica
El Imperio Austro-Húngaro experimentó cambios políticos internos en 1867 con la transformación en una monarquía dual que creó dos estados regidos por el mismo emperador. Esto llevó a tensiones entre Austria y Hungría debido a las políticas de magiarización de las minorías en Hungría. Externamente, la Triple Alianza con Alemania e Italia en 1882 buscaba mantener la estabilidad europea, pero los conflictos balcánicos y la anexión de Bosnia en 1908 aumentaron las tensiones con Serbia y Rusia.
Este documento resume varios aspectos de Estados Unidos en la segunda mitad del siglo XIX, incluyendo la guerra civil, el desarrollo de los principales partidos políticos, el crecimiento económico a través de la industrialización y la agricultura, las diferencias sociales y raciales, y el inicio del imperialismo estadounidense hacia el oeste y el Pacífico.
El documento describe la historia de Rusia bajo el zarismo. Resume las características del gobierno autocrático del zar, la sociedad dividida entre la nobleza y los siervos, y las limitadas reformas de Alejandro II. También cubre la industrialización rusa y la expansión ferroviaria, así como la política exterior expansionista y el paneslavismo que llevó a la expansión rusa en los Balcanes.
El arte románico se desarrolló entre los siglos XI y XII d.C. en Europa. Se caracterizó por la construcción de grandes iglesias y catedrales con bóvedas de cañón y arcos de medio punto. Este estilo marcó el inicio de una nueva era en la arquitectura europea posterior a la caída del Imperio romano.
Este documento resume las características clave del arte romántico. El romanticismo surgió a finales del siglo XVIII como reacción al neoclasicismo y se convirtió en el movimiento cultural dominante durante la primera mitad del siglo XIX. Se caracterizó por la exaltación de la subjetividad, la naturaleza, la historia y la libertad individual frente a las normas académicas. El paisaje, la pintura histórica y la vida burguesa fueron temas importantes. El documento analiza los aspectos estilísticos,
1. Dokumen tersebut membahas model elektron bebas dan model elektron yang hampir bebas untuk menjelaskan struktur pita energi pada logam, semikonduktor, dan isolator.
2. Model elektron yang hampir bebas lebih tepat karena mempertimbangkan adanya potensial periodik akibat inti ion, sehingga menjelaskan terbentuknya celah energi.
3. Celah energi merupakan penyebab perbedaan sifat konduktivitas antara
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalahsilikon, germanium, dan gallium arsenide. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron).
memberikan pengertian bahan semikonduktor. penjelasan tentang bahan semikonduktor intrinsik, konduksi dalam semikonduktor, dan semikonduktor ekstrinsik. serta memberikan gambaran tentang semikonduktor tipe - p dan semikonduktor tipe - n.
Dokumen tersebut membahas tentang zat padat dan semikonduktor. Zat padat dibedakan menjadi kristal dan amorf, serta jenis ikatannya seperti ikatan ionik, kovalen dan logam. Semikonduktor dibahas pada tingkat energi elektronnya, serta transportasi muatan oleh elektron dan lubang pada semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik."
Dokumen tersebut membahas tentang quantum dot, yaitu partikel semikonduktor nano berukuran yang dapat mengurung elektron secara tiga dimensi sehingga energinya menjadi terkuantisasi. Quantum dot dapat dibuat dengan mengurung elektron di antara dua lapisan isolator di dalam semikonduktor. Sifat kuantumnya memungkinkan aplikasi pada alat optik, bioteknologi, komunikasi, dan detektor sensitif.
Dokumen ini membahas perkembangan teori struktur atom, mulai dari teori Dalton hingga mekanika kuantum. Teori Dalton tumbang dengan penemuan sinar X, radioaktif, dan elektron. Penemuan partikel penyusun atom seperti elektron, proton, dan neutron membuktikan bahwa atom memiliki struktur rumit. Model atom terus berkembang dari Thomson, Rutherford, hingga Bohr dan mekanika kuantum.
Konduktivitas listrik bervariasi antar padat tergantung pada keadaan elektronnya. Pada kristal, elektron tersusun dalam band-band energi diskrit yang dipisahkan oleh celah energi. Logam memiliki band yang terisi sebagian sehingga elektron dapat bergerak bebas di bawah medan listrik, menjadikannya konduktor yang baik. Isolator memiliki satu atau lebih band penuh dan celah energi besar ke band kosong selanjutny
Dokumen tersebut membahas tentang semikonduktor dari aspek sains, teknologi, aplikasi dan dampaknya. Secara ringkas, dibahas mengenai struktur atom semikonduktor, sifat semikonduktor tipe-N dan tipe-P, teknologi diode semikonduktor beserta karakteristik dan aplikasinya seperti rectifier dan LED."
Teks tersebut membahas tentang pemutus daya dan proses kerjanya. Pemutus daya berperan penting dalam melindungi sistem listrik dengan memutus aliran listrik saat terjadi gangguan. Proses pemutusan melibatkan ionisasi, deionisasi, dan emisi yang menghasilkan terbentuknya atau padamnya busur api. Tegangan pemulihan kontak tergantung pada karakteristik rangkaian yang dihubungkan.
Dokumen tersebut merangkum materi perkuliahan Fisika Teknik 2 pertemuan pertama. Materi yang disajikan meliputi tata tertib pembelajaran, literatur yang direkomendasikan, fenomena muatan listrik, sifat dan definisi muatan listrik, teori atom, bilangan Avogadro, contoh soal muatan elektron, konduktor, isolator, kuantisasi muatan listrik, hukum Coulomb, dan contoh penyelesaian soal gaya Coulomb.
Dokumen ini membahas tentang bahan semikonduktor, termasuk pengertian bahan semikonduktor, semikonduktor intrinsik, semikonduktor tipe P dan tipe N. Bahan semikonduktor memiliki daya hantar antara konduktor dan isolator, dan terdiri atas atom-atom yang membentuk kristal tetrahedral dengan ikatan kovalen. Semikonduktor intrinsik terbentuk dari atom semikonduktor murni, sedangkan semikonduktor
1. SEMIKONDUKTOR
Nama Kelompok:
Choirun Nisa’ 103184205
Fina Ulya Farhatin 103184214
Pendidikan Fisika Non Reguler 2010
SEMIKONDUKTOR
Abstrak
Pada paper semikonduktor ini bertujuan untuk menjelaskan konsep struktur pita energi, menjelaskan pengaruh
temperatur terhadap kondukivitas listrik, menjelaskan tentang distribusi Fermi-dirac, dan menjelaskan tentang
bahan konduktor, isolator, dan semikonduktor. Sehingga, berdasarkan literatur yang ada dapat ditarik suatu
kesimpulan yang mengacu pada tujuan tersebut, antara lain: bahan Isolator adalah material yang sulit
menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan konduktor adalah material yang dapat menghantarkan arus lisrik.
Bahan Semikondukor adalah sutau material dengan sifat konduktivitas di antara konduktor dan isolator. Serta bahan
semi konduktor terbagi atas dua klasifikasi yaitu Semikonduktor intrinsik yang merupakan semikonduktor yang
terdiri atas satu unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4
elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya. Serta semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor yang telah
terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis lainnya.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG BAB II ANALISIS
Kita tentunya telah mengetahui bahwa 2.1 Konduktor
secara sederhana zat padat dapat dikelompokkan Kita ambil contoh padatan Na. Konfigurasi atom Na
menjadi isolator, semikondukor, dan kondukor. adalah 1s2 2s2 2p6 3s1 . Sesudah membentuk
Bahan Isolator adalah material yang susah padatan, diagram pita energi padatan Na dapat
menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan digambarkan seperti terlihat pada gambar 2.1
konduktor adalah material yang dapat
menghantarkan arus lisrik, sedangkan Bahan
Semikondukor adalah sutau material dengan sifat
konduktivitas di antara konduktor dan isolator,
contohnya silikon, dan germanium. Untuk
menjelaskan konduktivias bahan seringkali
menggunakan konsep pita energi. Ada dua pita energi
yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita valensi
adalah pita energy yang mungkin diisi oleh elektron
dari zat padat hingga komplit. Setiap pita memiliki 2N
elektron dengan N adalah jumlah atom. Bila masih
ada elektron yang tersisa akan mengisi pita konduksi.
Pada suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk Gambar 2.1 : Diagram pita energy padatan Na
bahan konduktor, sedangkan untuk isolator dan
semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita Pada atom Na orbital 3s yang seharusnya
konduksi. dapat memuat 2 elektron hanya terisi 1 elektron;
inilah elektron valensi atom Na. Oleh karena itu
B. RUMUSAN MASALAH pita energi 3s pada padatan Na hanya setengah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka terisi, dan disebut pita valensi. Orbital berikutnya
dapat diambil suatu rumusan masalah antara lain: 3p tidak terisi elektron (kosong). Diantara pita-pita
energi terdapat celah energi yang merupakan celah
1. Apakah yang dimaksud bahan konduktor, isolator, terlarang bagi elektron.
dan semikonduktor ? Sebagian elektron di 3s akan menempati
2. Apa sajakah klasifikasi dari konduktor? bagian bawah 3p sampai keseimbangan tercapai.
Jumlah tingkat energi elektron di 3s semula
C. TUJUAN adalah 2N dan dengan bertumpang tindihnya 3s dan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka 3p tersedia sekarang 2N + 6N = 8N tingkat energi; dan
tujuan yang ingin dicapai antara lain : padatan Mg adalah konduktor yang baik. Jadi
elemen yang memiliki orbital terisi penuh, dapat
1. Menjelaskan tentang bahan konduktor, isolator, menjadi padatan yang bersifat sebagai konduktor
dan semikonduktor. jika terjadinya tumpang tindih antara pita energi
2. Menjelaskan tentang klasifikasi dari konduktor. yang terisi penuh dengan pita energi yang kosong.
Pita energi yang tumpang-tindih dapat
dipandang sebagai pelebaran pita. Elektron yang
berada pada pita yang tumpang-tindih mempunyai
kesempatan lebih luas untuk berpindah tingkat
energi karena adanya tambahan tingkat energi
dari orbital yang lebih tinggi. Dalam kasus atom Na,
ELEKTRONIKA DASAR 1- SEMIKONDUKTOR 1
2. SEMIKONDUKTOR
elektron di orbital 3s dengan mudah “pindah” ke 3p
dan 3d; elektron ini berada dalam “pita energi 2.3 Semi Konduktor
gabungan” yang jauh lebih lebar dari pita s dimana Diagram pita energi utnuk germanium
semula ia berada. dan silikon mirip dengan intan dengan perbedaan
Pada 0o K elektron terdistribusi dalam pita celah energi hanya sekitar 1 eV. Konfigurasi atom Ge
valensi sampai tingkat tertinggi yang disebut [Ar] 3d10 4s2 4p2 dan Si [Ne] 3s2 3p2; kedua macam
tingkat Fermi, EF (akan kita bahas di bab atom ini memiliki 4 elektron di tingkat energi
berikutnya). Pada temperatur kamar elektron di terluarnya. Tumpang-tindih pita energi di tingkat
sekitar tingkat energi Fermi mendapat tambahan energi terluar akan membuat pita energi terisi penuh
energi dan mampu naik ke orbital di atasnya yang 8 elektron. Karena celah energi sempit maka jika
masih kosong. Elektron yang naik ini relatif bebas temperatur naik, sebagian elektron di pita valensi
sehingga medan listrik dari luar akan naik ke pita konduksi mudah dan dengan
menyebabkan elektron bergerak dan terjadilah arus meninggalkan tempat kosong (hole) di pita valensi.
listrik. Oleh karena itu material dengan struktur pita Baik elektron yang telah berada di pita konduksi
energi seperti ini, di mana pita energi yang maupun hole di pita valensi akan bertindak sebagai
tertinggi tidak terisi penuh, merupakan konduktor pembawa muatan untuk terjadinya arus listrik.
yang baik (juga disebut metal). Pita valensi 3s Konduktivitas listrik naik dengan cepat dengan
pada padatan Na yang setengah terisi disebut juga naiknya temperatur.
pita konduksi. Konduktivitas listrik tersebut di atas
Terbentuknya pita energi dapat pula kita disebut konduktivitas intrinksik. Konduktivitas
lihat sebagai terjadinya perluasan kotak potensial material semikonduktor juga dapat ditingkatkan
sebagai akibat kotak-kotak yang tumpang-tindih. dengan penambahan atom asing tertentu
Ruang di sekitar suatu ion dapat kita pandang (pengotoran, impurity).
sebagai kotak potensial. Dalam kotak inilah Jika atom pengotor memiliki 5 elektron
elektron terjebak. Jika ion-ion tersusun secara terluar (misalnya P atau As) maka akan ada
rapat, maka kotak-kotak potensial ini saling kelebihan satu elektron tiap atom. Kelebihan
tumpang-tindih sehingga membentuk kotak elektron ini akan menempati tingkat energi sedikit di
potensial yang lebih besar. Dengan membesarnya bawah pita konduksi (beberapa perpuluh eV) dan
kotak potensial maka tingkat energy menjadi rapat. dengan sedikit tambahan energi akan sangat mudah
Rapatnya tingkat energi memudahkan elektron berpindah ke pita konduksi dan berkontribusi pada
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi konduktivitas listrik. Atom pengotor seperti ini
dengan hanya sedikit tambahan energi, misalnya disebut donor (karena ia memberikan elektron
dari medan listrik. Oleh karena itu metal memiliki lebih) dan semikonduktor dengan donor disebut
konduktivitas listrik yang tinggi. semikonduktor tipe n. Jika atom pengotor memiliki 3
elektron terluar (misalnya B atau Al) maka akan ada
2.2 Isolator kelebihan satu hole tiap atom. Kelebihan hole ini
Kita lihat sekarang situasi di mana pita akan menempati tingkat energi sedikit di atas pita
valensi terisi penuh dan tidak tumpang-tindih dengan valensi dan dengan sedikit tambahan energi akan
pita di atasnya. Karena pita valensi terisi penuh maka sangat mudah elektro berpindah dari pita valensi ke
elektron dalam pita ini tidak dapat berganti status. hole di atasnya dan meninggalkan hole di pita valensi
Satu-satunya cara untuk berganti status adalh dengan yang akan berkontribusi pada konduktivitas listrik.
melompati celah energi dan masuk ke pita konduksi. Atom pengotor seperti ini disebut akseptor (karena ia
Namun jika celah energi cukup lebar, beberapa eV, menerima elektron dari pita valensi) dan
perpindahan ini hampir tidak mungkin kecuali semikonduktor dengan akseptor disebut
ditambahkan energi yang cukup besar misalnya semikonduktor tipe p.
dengan pemanasan. Material yang memiliki Untuk membuat perubahan konduktivitas yang
diagram pita energi seperti ini tidak mudah memadai di material semikonduktor, cukup
menghantarkan arus listrik; mereka termasuk ditambahkan sekitar 1 pengotor per sejuta atom
dalam kelompok material isolator seperti misalnya semikonduktor.
intan, quartz, dan kebanyakan padatan dengan
ikatan kovalen dan ikatan ion. 2.4 Klasifikasi Semikonduktor
Intan merupakan kristal karbon C yang Berdasarkan murni atau tidak murninya bahan,
memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p2 ; tingkat semikonduktor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
energi kedua sebenarnya mampu memuat sampai 8 semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
elektron, yaitu 2 di 2s dan 6 di 2p, namun elektron
yang ada di tingkat kedua ini hanya 4. Jika jarak A. Semikonduktor Intrinsik
atom makin dekat, 2s dan 2p mulai tumpang tindih. Semikonduktor intrinsik merupakan
Pada jarak atom yang lebih kecil lagi pita energi ini semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja,
pecah lagi menjdi dua pita yang masing-masing misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal
dapat menampung 4 elektron. Oleh karena itu 4 semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4 elektron
elektron yang ada akan menempati empat tingkat valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya,
energi terendah dan menyisakan empat tingkat perhatikan gambar di bawah ini:
energy yang lebih tinggi yang kosong. Dalam jarak
keseimbangan, celah energi antara pita yang terisi
dan pita yang kosong di atasnya adalah sekitar 5 eV.
Oleh karena itu intan merupakan material isolator.
ELEKTRONIKA DASAR 1- SEMIKONDUKTOR 2
3. SEMIKONDUKTOR
BAB III KESIMPULAN
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat
ditarik suatu kesimpulan antara lain :
1. bahan Isolator adalah material yang susah
menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan
konduktor adalah material yang dapat
menghantarkan arus lisrik. Bahan Semikondukor
adalah sutau material dengan sifat konduktivitas
di antara konduktor dan isolator.
2. Serta bahan semi konduktor terbagi atas dua
Gambar klasifikasi yaitu Semikonduktor intrinsik yang
Struktur kristal 2 dimensi kristal Si merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu
unsur saja, misalnya Si saja atau Ge saja. Pada
Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki
primitifnya berbentuk kubus. Ikatan yang terjadi 4 elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si
antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. lainnya. Serta semikonduktor ekstrinsik yaitu
Hal ini disebabkan karena adanya pemakaian 1 buah semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni
elektron bersama ( ) oleh dua atom Si yang lagi) oleh atom dari jenis lainnya.
berdekatan. Menurut tori pita energi, pada T 0 K
pita valensi semikonduktor terisi penuh elektron, DAFTAR PUSTAKA
sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut
dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni dalam http://semangatbelajar.com/semikonduktor/
rentang 0,18 - 3,7 eV. Pada suhu kamar Si dan Ge http://niningf43.blogspot.com/2011/02/semikon
masing-masing memiliki celah energi 1,11 eV dan duktor.html
0,66 eV. Bila mendapat cukup energi, misalnya Sutrisno. 1985. Elektronika Teori dan
berasal dari energi panas, elektron dapat melepaskan Penerapannya: Bandung. Penerbit ITB Bandung.
diri dari ikatan kovalen dan tereksitasi menyebrangi
celah energi. Elektron valensi pada atom Ge lebih
mudah tereksitasi menjadi elektron bebas daripada
elektron valensi pada atom Si, karena celah energi Si
lebih besar dari pada celah energi Ge. Elektron ini
bebas bergerak diantara atom. Sedangkan tempat
kekosongan elektron disebut hole. Dengan demikian
dasar pita konduksi dihuni oleh elektron, dan puncak
pita valensi dihuni hole. Sekarang, kedua pita terisi
sebagian, dan daat menimbulkan arus netto bila
dikenakan medan listrik.
B. Semikonduktor Ekstrinsik
Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi)
oleh atom dari jenis lainnya dinamakan
semikonduktor ekstrinsik. Proses penambahan atom
pengotor pada semikonduktor murni disebut
pengotoran (doping). Dengan menambahkan atom
pengotor (impurities), struktur pita dan
resistivitasnya akan berubah. Ketidakmurnian dalam
semikonduktor dapat menyumbangkan elektron
maupun hole dalam pita energi. Dengan demikian,
konsentrasi elektron dapat menjadi tidak sama
dengan konsentrasi hole, namun masing-masing
bergantung pada konsentrasi dan jenis bahan
ketidakmurnian. Dalam aplikasi terkadang hanya
diperlukan bahan dengan pembawa muatan elektron
saja, atau hole saja. Hal ini dilakukan dengan doping
ketidakmurnian ke dalam semikonduktor. Terdapat
tiga jenis semikonduktor ekstrinsik yaitu
semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p, dan
semikonduktor paduan.
ELEKTRONIKA DASAR 1- SEMIKONDUKTOR 3