Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang profil TPA Putri Cempo di Surakarta dan pengelolaan sampah di sana.
2. TPA Putri Cempo mengalami masalah seperti tumpukan sampah yang berlebihan dan kerusakan lingkungan.
3. Dokumen itu memberikan saran untuk pemerintah daerah meningkatkan pengawasan pengelolaan sampah di TPA.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran limbah batik dan solusinya. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya limbah seperti aktivitas manusia, alam, dan industri dijelaskan. Langkah-langkah penanggulangan seperti pengolahan limbah industri, larangan pembuangan limbah sembarangan, dan daur ulang sampah dianjurkan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dan limbah dengan konsep MEGALAB INOVASI, yang mencakup pengertian sampah dan limbah, karakteristiknya, permasalahan yang ditimbulkannya, tujuan pengolahan, solusi alternatif seperti sistem aerob dan anaerob, serta manfaat pengolahan sampah organik menggunakan biodigester dengan konsep tersebut yang diantaranya dapat menghasilkan pupuk organik dan biogas.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian limbah, jenis-jenis limbah, dan upaya penanggulangan limbah. Limbah didefinisikan sebagai buangan yang tidak memiliki nilai ekonomis dan dapat mencemari lingkungan. Jenis limbah dibedakan menjadi limbah organik dan anorganik. Upaya penanggulangan limbah antara lain mengolah limbah menjadi kompos atau bahan daur ulang.
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya merupakan tahap kritis dalam pengelolaan sampah yang melibatkan pemisahan sampah organik dan non-organik serta penerapan konsep 3R. Tanggung jawab penanganan bervariasi mulai dari penghuni rumah, pengelola gedung, hingga developer tergantung jenis permukiman. Pemisahan dan penyimpanan sampah di sumber diperlukan sebelum pengangkutan ke TPS atau TPA selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran limbah batik dan solusinya. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya limbah seperti aktivitas manusia, alam, dan industri dijelaskan. Langkah-langkah penanggulangan seperti pengolahan limbah industri, larangan pembuangan limbah sembarangan, dan daur ulang sampah dianjurkan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dan limbah dengan konsep MEGALAB INOVASI, yang mencakup pengertian sampah dan limbah, karakteristiknya, permasalahan yang ditimbulkannya, tujuan pengolahan, solusi alternatif seperti sistem aerob dan anaerob, serta manfaat pengolahan sampah organik menggunakan biodigester dengan konsep tersebut yang diantaranya dapat menghasilkan pupuk organik dan biogas.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian limbah, jenis-jenis limbah, dan upaya penanggulangan limbah. Limbah didefinisikan sebagai buangan yang tidak memiliki nilai ekonomis dan dapat mencemari lingkungan. Jenis limbah dibedakan menjadi limbah organik dan anorganik. Upaya penanggulangan limbah antara lain mengolah limbah menjadi kompos atau bahan daur ulang.
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya merupakan tahap kritis dalam pengelolaan sampah yang melibatkan pemisahan sampah organik dan non-organik serta penerapan konsep 3R. Tanggung jawab penanganan bervariasi mulai dari penghuni rumah, pengelola gedung, hingga developer tergantung jenis permukiman. Pemisahan dan penyimpanan sampah di sumber diperlukan sebelum pengangkutan ke TPS atau TPA selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah, termasuk definisi sampah, jenis dan sumber sampah, pengolahan sampah, dan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA). Dibahas pula tantangan dan strategi pengelolaan sampah di Indonesia, seperti belum optimalnya pengurangan sampah dari sumber dan pengolahan sampah di TPA yang belum memenuhi standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) untuk kelestarian lingkungan di Kabupaten Banyuasin. Dokumen menjelaskan tentang konsep pengolahan sampah menurut al-Quran, jenis-jenis sampah, dampak pencemaran lingkungan, dan langkah-langkah pengolahan sampah organik secara berkelanjutan seperti kompos dan pembuatan pupuk cair.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sistem penanganan sampah bernama Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan Penghasilnya (SPSKP) yang bertujuan menangani sampah secara menyeluruh di daerah penghasilnya.
2. SPSKP memanfaatkan sampah sebagai sumber daya untuk menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan produk daur ulang.
3. SPSKP diawali dari tingkat RW dan bert
Pengolahan sampah akan memberikan perbaikan dalam kebersihan lingkungan di kawasan Pantai baru sebanyak 55% dan perbaikan pelayanan sampah sebanyak 65%. Pengolahan sampah akan memberikan manfaat positif sebanyak 80% tidak terjadinya penumpukan sampah dan sebanyak 20% memberikan edukasi kepada masyarakat Kawasan Pantai Baru.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengajari peserta cara mengelola sampah di kawasan penghasilnya sendiri secara berkelanjutan dan menghasilkan produk daur ulang untuk mendapatkan pendapatan. Pelatihan ini mencakup teknik pengolahan sampah organik, pembuatan kerajinan dari sampah plastik, kertas, dan styrofoam serta pengelolaan usaha sampah. Peserta akan belajar membuat produk daur ulang, mengelola lapak sampah,
Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan Penghasilnya (SPSKP) memperkenalkan sistem baru penanganan sampah dimana seluruh sampah yang dihasilkan warga satu RW dapat dituntaskan di RW tersebut tanpa ada yang dibuang. Sistem ini tidak hanya menyelesaikan masalah sampah tetapi juga menciptakan empat jenis usaha baru dari pengolahan sampah. SPSKP diimplementasikan melalui kerja sama antara Jaringan Wirausahawan Sampah dan
Dokumen tersebut merangkum pelatihan berwirausaha sampah yang diselenggarakan oleh Jaringan Wirausaha Sampah (JAWIS). Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber pendapatan dan mengurangi jumlah sampah. Materi pelatihan meliputi pengolahan sampah organik, kerajinan dari sampah plastik dan kertas, serta pengelolaan usaha sampah. Peserta akan memperoleh buku dan video tutorial serta dapat berg
Dokumen tersebut membahas tentang kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan mas peti di daerah Gunung Labaong, Sumbawa Besar. Ringkasannya adalah: (1) kegiatan penambangan peti telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan sumber daya alam, (2) ada berbagai dampak negatif yang dihasilkan seperti pencemaran, erosi, dan berkurangnya debit air, (3) diperlukan upaya rehabilitasi ling
SAMPAH JAKARTAusulGenjot Pengelolaan di tempat kepada Tim Sinkronisasi Anies-...Biotani & Bahari Indonesia
SAMPAH JAKARTAusulGenjot Pengelolaan di tempat kepada Tim Sinkronisasi Anies-Sandiaga Uno oleh Riza V. Tjahjdi, pada diskusi publik 3 Agustus 2017 dari data 12 Juli 2017
Presentasi ke tim pakar Anies_Sandi;
pemakalah Riza V. Tjahjadi, Walhi Jakarta dan anggota Dewan Sampah Nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan sampah menjadi pupuk organik. Prosesnya meliputi pilah sampah berdasarkan jenisnya, kemudian mengkompost sampah tumbuhan menggunakan mikroorganisme untuk dijadikan pupuk. Pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media tanam untuk berkebun dan menanam berbagai jenis tanaman.
Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...Satria
Dokumen ini membahas perancangan dan aplikasi alat pembuat kompos sederhana skala rumah tangga. Alat ini dirancang untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA serta menghasilkan pupuk organik murah dari sampah dapur. Alat ini terdiri dari drum plastik 120 liter dengan pipa ventilasi yang dirancang untuk mengolah sampah menjadi kompos tanpa memerlukan lahan khusus.
TPST 3R "GLORIA" di Desa Karang Pandan berfungsi untuk mengumpulkan, memilah, menggunakan kembali, mendaur ulang, mengolah, dan memproses sampah. Tempat ini bertujuan mengurangi jumlah dan memperbaiki kualitas sampah sebelum dikirim ke tempat pembuangan akhir. Beberapa tantangan yang dihadapi meliputi biaya operasional tinggi, jumlah sampah yang masih menumpuk, dan pendapatan pekerja pemilah yang rendah. R
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran dan sampah, sumber, sifat, bentuk, dan dampak sampah terhadap kesehatan, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dokumen ini juga membahas isu sampah di sekitar kawasan Jurug dan Kentingan, Surakarta yang membahayakan masyarakat, serta berbagai cara untuk menangani masalah sampah seperti 3R, pembuangan, daur ulang, dan pengolahan biologis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah, termasuk definisi sampah, jenis dan sumber sampah, pengolahan sampah, dan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA). Dibahas pula tantangan dan strategi pengelolaan sampah di Indonesia, seperti belum optimalnya pengurangan sampah dari sumber dan pengolahan sampah di TPA yang belum memenuhi standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) untuk kelestarian lingkungan di Kabupaten Banyuasin. Dokumen menjelaskan tentang konsep pengolahan sampah menurut al-Quran, jenis-jenis sampah, dampak pencemaran lingkungan, dan langkah-langkah pengolahan sampah organik secara berkelanjutan seperti kompos dan pembuatan pupuk cair.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sistem penanganan sampah bernama Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan Penghasilnya (SPSKP) yang bertujuan menangani sampah secara menyeluruh di daerah penghasilnya.
2. SPSKP memanfaatkan sampah sebagai sumber daya untuk menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan produk daur ulang.
3. SPSKP diawali dari tingkat RW dan bert
Pengolahan sampah akan memberikan perbaikan dalam kebersihan lingkungan di kawasan Pantai baru sebanyak 55% dan perbaikan pelayanan sampah sebanyak 65%. Pengolahan sampah akan memberikan manfaat positif sebanyak 80% tidak terjadinya penumpukan sampah dan sebanyak 20% memberikan edukasi kepada masyarakat Kawasan Pantai Baru.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengajari peserta cara mengelola sampah di kawasan penghasilnya sendiri secara berkelanjutan dan menghasilkan produk daur ulang untuk mendapatkan pendapatan. Pelatihan ini mencakup teknik pengolahan sampah organik, pembuatan kerajinan dari sampah plastik, kertas, dan styrofoam serta pengelolaan usaha sampah. Peserta akan belajar membuat produk daur ulang, mengelola lapak sampah,
Sistem Penuntasan Sampah di Kawasan Penghasilnya (SPSKP) memperkenalkan sistem baru penanganan sampah dimana seluruh sampah yang dihasilkan warga satu RW dapat dituntaskan di RW tersebut tanpa ada yang dibuang. Sistem ini tidak hanya menyelesaikan masalah sampah tetapi juga menciptakan empat jenis usaha baru dari pengolahan sampah. SPSKP diimplementasikan melalui kerja sama antara Jaringan Wirausahawan Sampah dan
Dokumen tersebut merangkum pelatihan berwirausaha sampah yang diselenggarakan oleh Jaringan Wirausaha Sampah (JAWIS). Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber pendapatan dan mengurangi jumlah sampah. Materi pelatihan meliputi pengolahan sampah organik, kerajinan dari sampah plastik dan kertas, serta pengelolaan usaha sampah. Peserta akan memperoleh buku dan video tutorial serta dapat berg
Dokumen tersebut membahas tentang kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan mas peti di daerah Gunung Labaong, Sumbawa Besar. Ringkasannya adalah: (1) kegiatan penambangan peti telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan sumber daya alam, (2) ada berbagai dampak negatif yang dihasilkan seperti pencemaran, erosi, dan berkurangnya debit air, (3) diperlukan upaya rehabilitasi ling
SAMPAH JAKARTAusulGenjot Pengelolaan di tempat kepada Tim Sinkronisasi Anies-...Biotani & Bahari Indonesia
SAMPAH JAKARTAusulGenjot Pengelolaan di tempat kepada Tim Sinkronisasi Anies-Sandiaga Uno oleh Riza V. Tjahjdi, pada diskusi publik 3 Agustus 2017 dari data 12 Juli 2017
Presentasi ke tim pakar Anies_Sandi;
pemakalah Riza V. Tjahjadi, Walhi Jakarta dan anggota Dewan Sampah Nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan sampah menjadi pupuk organik. Prosesnya meliputi pilah sampah berdasarkan jenisnya, kemudian mengkompost sampah tumbuhan menggunakan mikroorganisme untuk dijadikan pupuk. Pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media tanam untuk berkebun dan menanam berbagai jenis tanaman.
Perancangan dan Aplikasi Alat Pembuat Kompos Sederhana Skala Rumah Tangga - T...Satria
Dokumen ini membahas perancangan dan aplikasi alat pembuat kompos sederhana skala rumah tangga. Alat ini dirancang untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA serta menghasilkan pupuk organik murah dari sampah dapur. Alat ini terdiri dari drum plastik 120 liter dengan pipa ventilasi yang dirancang untuk mengolah sampah menjadi kompos tanpa memerlukan lahan khusus.
TPST 3R "GLORIA" di Desa Karang Pandan berfungsi untuk mengumpulkan, memilah, menggunakan kembali, mendaur ulang, mengolah, dan memproses sampah. Tempat ini bertujuan mengurangi jumlah dan memperbaiki kualitas sampah sebelum dikirim ke tempat pembuangan akhir. Beberapa tantangan yang dihadapi meliputi biaya operasional tinggi, jumlah sampah yang masih menumpuk, dan pendapatan pekerja pemilah yang rendah. R
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran dan sampah, sumber, sifat, bentuk, dan dampak sampah terhadap kesehatan, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dokumen ini juga membahas isu sampah di sekitar kawasan Jurug dan Kentingan, Surakarta yang membahayakan masyarakat, serta berbagai cara untuk menangani masalah sampah seperti 3R, pembuangan, daur ulang, dan pengolahan biologis.
Teks tersebut membahas tentang pengertian, jenis, komposisi, dan karakteristik sampah serta faktor yang mempengaruhi timbulan sampah. Dibahas pula sumber dan jumlah timbulan sampah dari berbagai aktivitas seperti permukiman, pasar, dan industri.
BANK SAMPAH TUK KAMPUNG KB 28 10 19.ppsxBudi Santosa
Jumlah penduduk Kabupaten Semarang sekitar 1,04 juta jiwa yang menghasilkan sampah sebesar 520 ton per hari. Hanya sekitar 132 ton atau 26,71% sampah yang terangkut ke TPA, sisanya dibuang sembarangan ke sungai. Bank sampah berperan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah sejak sumber serta menjadikan sampah bermanfaat ekonomis melalui reduksi, daur ulang, dan pemanfaatan kembali
Dokumen tersebut menjelaskan identifikasi sumber-sumber dan jenis-jenis sampah perkotaan. Terdapat berbagai sumber sampah seperti permukiman, perdagangan, institusi, rumah sakit, dan industri. Sampah dibedakan menjadi organik, anorganik, cair, padat, dan gas. Dokumen ini mengidentifikasi permasalahan pengelolaan sampah dan solusi untuk memilah sampah agar dapat didaur ulang atau diolah menjadi pupuk kompos
Materi ini adalah tugas dari mata kuliah aset bangunan dan lingkungan, dimana kita dapat lebih mengetahui tentang cara pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta jenis jenis sampah yang lazim pada umumnya
Dokumen tersebut membahas tentang sampah, terutama sampah plastik. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan kesehatan karena membutuhkan waktu lama untuk terurai, mengeluarkan gas rumah kaca, dan dapat mencemari tanah serta air. Dokumen juga membahas upaya pengendalian sampah seperti teknologi lahan saniter dan pembakaran terkendali meskipun juga memiliki dampak negat
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan dan pengelolaan sampah. Terdapat 3 poin utama yaitu (1) definisi kesehatan lingkungan menurut WHO dan HAKLI, (2) definisi dan jenis-jenis sampah serta dampaknya terhadap lingkungan, (3) proses pengelolaan sampah mulai dari penampungan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan hingga TPA dan usaha pengendaliannya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahAdi Rastafarra
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian. Sampah dibedakan menjadi organik dan anorganik, dimana sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang mudah diuraikan secara alami, sedangkan sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui atau proses industri yang tidak mudah diuraikan
Limbah berasal dari berbagai aktivitas manusia dan alam yang berbentuk padat, cair, dan gas. Sampah kota umumnya terdiri atas organik dan anorganik yang tidak berguna lagi tetapi dapat didaur ulang. Pengelolaan sampah perkotaan meliputi pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan yang berkelanjutan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Oswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan sampah mandiri yang dilakukan di Kampung Sukunan. Sistem ini melibatkan pemisahan sampah di rumah tangga berdasarkan jenisnya, pengumpulan sampah tersebut, penjualannya kepada pengepul sampah, serta pemanfaatan hasil penjualan untuk biaya operasional dan dana desa."
Similar to Ekonomi Sumber daya Alam dan lingkungan sub bahasan Co (20)
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...
Ekonomi Sumber daya Alam dan lingkungan sub bahasan Co
1. Hastuti Meiningtyas ( F1113023)
N. Annisa Fauziah ( F1113042)
Vera Kusumaningrum ( F1113053)
Winda Khoirina ( F1113054)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
KELOMPOK 1
2. Profil TPA Putri Cempo
Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri
Cempo yang terletak di desa Jatirejo RT 06 RW
11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres,
Surakarta. TPA dibangun sejak tahun 1987. Luas
wilayah TPA 17 hektare, dipergunakan untuk
sarana dan prasaran seperti bangunan kantor
dan parkir seluas 1 hektare, untuk IPLT(instalansi
Pengolahan Lumpur dan Tinja) seluas 2 hektare,
dan petilasan putri cempo 1 hektare . Sisa yang
14 hektare dipergunakan untuk tempat
pembuangan sampah.
3. Berdasarkan pengelolanya, sampah yang dibuang
ke TPA “Putri Cempo” dikelompokkan menjadi 3
(tiga) kelompok, yakni sampah domistik yang
dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
(DKP), sampah pasar yang dikelola oleh Dinas
Pengelolaan Pasar dan sampah umum yang
dikelola/dibuang oleh masyarakat umum secara
mandiri langsung ke TPA. Adanya TPA Putri Cempo
yang berada di daerah tersebut sebagian
masyarakat menjadikannya sebagai tempat untuk
mencari nafkah atau untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Masyarakat yang memanfaatkan TPA sebagai
tempat mencukupi kebutuhan hidup adalah
pemulung dan penadah barang bekas.
4. Pengelolaan sampah di kota Solo masih
menggunakan cara yang konvensional yakni sistem
pembuangan terbuka atau open dumping dimana
sampah dibuang ke tanah yang sudah di gali setelah
itu sampah ditutup tanah lagi. Cara tersebut terbukti
tidak efektif karena areal yang digunakan untuk
menampung sampah suatu saat akan mengalami
keterbatasan daya tampung atau overload. Keadaan
yang terlihat di TPA Putri Cempo sangat
memprihatinkan sampah menggunung dan alat
beratpun tidak memadai dalam pemerataan sampah.
Sampah yang dibuang di TPA Putri Cempo
diperkirakan sebesar 265 ton/ hari yang terdiri dari
sampah rumah tangga 225 ton/ hari, sampah pasar
25 ton/hari dan perkantoran/jalan/industri sebesar 15
ton/hari.
7. Fungsi Lingkungan di sekitar TPA
Putri Cempo
Dengan menumpuknya sampah terlalu lama, bukan hanya
sarang penyakit yang ditimbulkan melainkan udara juga
akan tercemari dengan bau yang tidak sedap. Dari
sejumlah kasus yang ada, penyakit infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA) merupakan jenis penyakit yang
menempati urutan teratas. Tumbuhan dan hewan ternak
yang ada disekitar TPA Putri Cempo menjadi tidak sehat.
Tumbuhan mati dan hewan ternak terpaksa
mengkonsumsi sampah sebagai makanan sehari – hari.
Selain keberadaan lokasi pembuangan sampah yang
sangat berdekatan dengan lokasi pemukiman warga,
pengelolaan sampah yang buruk juga menjadi salah satu
penyebab tingginya perkembangan penyakit ISPA di
daerah tersebut. Hal ini terlihat dari masih mengalirnya air
sampah (air lindi) ke luar areal pembuangan dan bahkan
ada yang mengalir ke saluran-saluran air. Bau tak sedap
yang setiap hari harus dihirup warga di sekitar lokasi juga
turut memperparah kondisi yang ada.
8. Kerusakan Lingkungan di sekitar
TPA Putri Cempo
Pemerintah telah memberi regulasi tentang
pembuangan sampah di TPA Putri Cempo agar tidak
merusak lingkungan. Peraturan tersebut adalah dengan
menumpuk tumpukan sampah dengan tanah. Selain itu
sampah akan dijadikan kompos agar dapat
menyuburkan tanah. Namun peraturan dari pemerintah
tersebut hanya berlaku selama kurang lebih satu tahun.
Setelah itu sampah hanya ditumpuk dan tidak dibakar.
Sehingga jika musin hujan tiba tumpukan sampah
tersebut menimbulkan bau yang menyengat. Padahal
28 tahun yang lalu lokasi TPA Putri Cempo awalnya
adalah sebuah jurang seluas 17 ha dan sedalam 20
meter. Dan sekarang jurang tersebut berubah menjadi
gunung sampah setinggi 40 meter. Selain itu lingkungan
9. Dampak didirikannya TPA Putri Cempo
Dampak positif yang dapat timbul dari keberadaan TPA yaitu :
1. Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat
sekitar.
Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA, telah menimbulkan
inisiatif baru dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA,
mereka menganggap tumpukan sampah tersebut adalah lahan
perekonomian yang sangat produktif, dengan cara mengumpulkan
sampah-sampah anorganik, seperti plastik,atau barang-barang bekas
yang tidak mudah mudah hancur, plastik dan barang bekas tersebut telah
mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut
tanggapan masyarakat yang ada di sekitar sana, penghasilan yang
mereka dapatkan dari TPA dengan cara mengumpulkan plastik dan
barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada masyarakat sekitar yang mau
meninggalkan usaha dagangan nya,karna mereka beranggapan TPA lebih
mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-hari.
2. Sebagai Sumber Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
3. Menjadikan Sampah Organik Sebagai Pupuk Kompos
Sampah di Bantargebang juga akan menghasilkan keuntungan ganda
yang bernilai ekonomis, salah satunya bahan baku pupuk organik
(kompos).
4 . Bahan baku produk daur ulang plastik
10. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari keberadaan
TPA. yaitu :
1. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur
di bawah timbunan sampah akan menimbulkan bau
busuk dan merusak tanah.
2. Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses
jalan oleh kendaraan berat yang mengangkut sampah
ke TPA tersebut.minimal setiap harinya ada 30 truk
pengangkut sampah yang masuk ke TPA, dan sudah
pasti lama-kelamaan akan menimbulkan kerusakan
pada jalan yang di laluinya.
3. Pencemaran lingkungan setempat seperti
pencemaran air tanah oleh kebocoran dan pencemaran
tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah
penutupan TPA
4. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh
pembusukan sampah organik, metanaadalah gas
rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial
daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan
penduduk suatu tempat.
5. gangguan sederhana contohnya debu, bau
11. Jenis dan Fungsi Sumber Daya
Alam yang ada
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di TPA Putri
Cempo jenis dan fungsi SDA yang terdapat disana antara
lain :
1. Tanah, tanah merupakan sumber daya alam renewable
yang mana apabila dimanfaatkan dapat dilestarikan
kembali. Tanah di TPA Putri Cempo dulunya berfungsi
sebagai alat penimbun tumpukan sampah. Tetapi saat ini
sampah yang ada tidak ditimbun dengan tanah karena
keterbatasan lahan yang semakin sedikit.
2. Air (kali), air juga merupakan sumber daya alam
renewable. Di TPA PutriCempo air di kali digunakan
masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari
mandi, cuci, kakus.
3. Hewan, dilokasi pembuangan akhir hewan yang banyak
ditemukan antara lain adalah sapi dan kambing. Dimana
hewan masuk kedalam kategori sumber daya alam
renewable.
12. Potensi Pengelolaan Sampah
Menuju Zero Waste dalam
Pengelolaan Sampah Perkotaan
Pemikiran konsep zero waste adalah pendekatan
serta penerapan sistem dan teknologi
pengolahan sampah perkotaan skala individual
dan skala kawasan secara terpadu dengan
sasaran untuk dapat mengurangi volume sampah
sesedikit mungkin. Konsep Zero Waste ini salah
satunya dengan menerapkan prinsip 3 R
(Reduce, Reuse, Recycle).Konsep 3R adalah
merupakan dasar dari berbagai usaha untuk
mengurangi limbah sampah dan mengoptimalkan
proses produksi sampah.
15. Paradigma umum yang dijumpai sampai saat
ini dalam pengelolaan sampah kota adalah:
1. KUMPUL – ANGKUT – BUANG
Merupakan sistem pengelolaan konvensional
dimana pengelolahan sampah yang dilakukan
hanya berupa tiga tahap yaitu kumpul, angkut
dan buang tanpa melalui rangkaian proses
pengolahan.
2. KUMPUL – OLAH – ANGKUT – OLAH – BUANG
Pola yang dikembangkan dalam pengelolaan
persampahan pertama dengan memasukkan
kegiatan pengolahan sampah mulai dari hulu
sampai hilir.
16. Valuasi Market
No Jenis Jumlah satua
n
Harga Total
1 Sampah
-Rumah
Tangga
225000 kg Rp 10.000 Rp 2.250.000.000
-Pasar 25000 kg Rp 7.500 Rp 187.500.000
- Industri 15000 kg Rp 50.000 Rp 750.000.000
2 Tanah 17000 hektar Rp
60.000.000
Rp 1.020.000.000
3 Air 5000000 liter Rp 3.500 Rp 17.500.000.000
4 Sapi 1.000 ekor Rp
15.000.000
Rp 15.000.000.000
TOTAL/hr Rp 36.707.500.000
TOTAL/bl
n
Rp 1.101.225.000
18. Hedonic Price Method
Dapat digunakan untuk menghitung kerugian
lingkungan dan menghitung nilai tambah dari sebuah
barang karena nilai – nilai
di luar harga internal suatu barang.
In(Salesprj) = f ( Ij, Ej, SCj , Oj )
Keterangan
In: obyek yang akan dihitung
Ij : faktorHarga – harga internal dari obyek yang sedang
dihitung
Ej: faktor Harga – harga eksternal dari obyek yang
sedang dihitung
SCj: faktor Spassial lingkungan dari obyek
Oj : faktor- faktor lainnya yang berhubungan dengan
19. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di TPA Putri
Cempo peran pemerintah sangat diperlukan
untuk lebih serius memperhatikan fungsi dan
guna tempat pembuangan akhir.
Prosedur penumpukan sampah yang dilakukan
oleh TPA Putri Cempo yang kurang terstruktur
sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan
yang terjadi di pemukiman sekitar TPA Putri
Cempo.
Sumber daya alam yang ada disekitar TPA Putri
Cempo semakin habis sehingga merugikan
masyarakat sekitar.
20. Saran
1. Dengan meningkatnya produksi sampah tiap hari,
Pemerintah Daerah perlu meninjau kembali rencana
pembangunan wilayah yang dapat dimanfaatkan
sebagai tempat pembuangan sampah akhir dengan
memperhatikan aspek-aspek kehidupan masyarakat
sekitarnya.
2. Pemerintah Daerah perlu mempertegas dan
mengawasi pelaksanaan pihak pengelola sampah
dalam mengolah sampah
3. Sebagai masyarakat memiliki peran penting dalam
pengelolaan sampah yaitu dengan mengurangi atau
meniadakan sampai yang dihasilkan. Pengurangan
sampah dapat dilakukan dengan :
a. Pembatasan timbulan sampah;
b. Pendauran ulang sampah;
c. Pemanfaatan kembali sampah.