5. Koperasi didefinisikan sebagai sekumpulan
orang (biasanya terbatas), yang secara
sukarela bergabung bersama untuk
mencapai suatu tujuan ekonomi bersama
melalui pembentukan organisasi usaha
yang dikendalikan secara demokratis,
memberikan kontribusi yang adil terhadap
modal yang dibutuhkan dan menerima
keuntungan secara adil dari resiko dan
manfaat dari kegiatan tersebut.
6. Koperasi sebagai suatu
perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum,
yang memberikan kebebasan
kepada anggota untuk masuk dan
keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha
untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
7. P.J.V Dooren mengatakan bahwa, tidak ada satu
pun definisi koperasi yang diterima secara umum
(Nasution, M. dan M. Taufiq, 1992). Kendati demikian,
Dooren masih tetap memberikan definisi koperasi
sebagai berikut:
..“There is no single definiton (for cooperative) which
is generally accepted, but the common principle is
that cooperative union is an associaton of member,
either personal or corporate, which have voluntarily
come together in pursuit of a common economic
objective.
Di sini, Dooren sudah memperluas pengertian
koperasi, di mana koperasi tidaklah hanya kumpulan
orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan
kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).
8. Bapak Koperasi Indonesia ini mendefinisikan
koperasi lebih sederhana tapi jelas, padat,
dan ada satu visi dan misi yang dikandung
koperasi. Beliau mengatakan:
“Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat
tolong-menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ’seorang buat semua dan
semua buat seorang’.”
9. Koperasi sebagai organisasi tolong-
menolong yang menjalankan
“urusniaga” secara kumpulan, yang
berazaskan konsep tolong-menolong.
Aktivitas dalam urus-niaga semata-mata
bertujuan ekonomi, bukan sosial yang
dikandung gotong-royong.
10. Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi, dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat, yang
berdasarkan atas azas kekeluargaan.
11. TUJUAN UTAMA: Mewujudkan masyarakat adil
makmur material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.
BAB II Pasal 3 UU RI No. 25 Tahun 1992:
Memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang –
undang Dasar 1945
Menurut Bang Hatta: Tujuan koperasi bukanlah
mencari laba yang sebesar-besarnya,
melainkan melayani kebutuhan bersama dan
wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.
13. Keanggotaan bersifat sukarela
Keanggotaan terbuka
Pengembangan anggota
Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara
demokratis
Koperasi sbg kumpulan orang-orang
Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak
dibagi
Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
Perkumpulan dengan sukarela
Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan
penetapan tujuan
Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil
ekonomi
Pendidikan anggota
14. Pengawasan secara demokratis
Keanggotaan yang terbuka
Bunga atas modal dibatasi
Pembagian SHU
Penjualan sepenuhnya dengan tunai
Barang-barang yang dijual harus asli dan
tidak dipalsukan
Menyelenggarakan pendidikan kepada
angota dengan prinsip-prinsip koperasi
Netral terhadap politik dan agama
15. Swadaya
Daerah kerja terbatas
SHU untuk cadangan
Tanggung jawab anggota tidak terbatas
Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
Usaha hanya kepada anggota
Keanggotaan atas dasar watak, bukan
uang
16. Swadaya
Daerah kerja tiak terbatas
SHU untuk cadangan dan untuk
dibagikan kepada anggota
Tanggung jawab anggta terbatas
Pengurus bekerja dengan mendapat
imbalan
Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk
anggota
17. Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa
adanya pembatasan yang dibuat-buat
Kepemimpinan yang demokratis atas dasar
satu orang satu suara
Modal menerima bunga yang terbatas,itupun
bila ada
SHU dibagi tiga:
Sebagian untuk cadangan
Sebagian untuk masyarakat
Sebagian untuk dibagikan kembali kepada
anggota sesuai dengan jasa masing-masing
18. Keanggotaan bersifat sukarela dan
terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Pembagian SHU dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota
Pemberian balas jasa terhadap modal
terbatas
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
Kerjasama antar koperasi