2. 1. PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi
(cooperative) bersumber dari kata co-operation yang
artinya “kerja sama”. Ada juga yang mengartikan
koperasi dalam makna lain. Enriques memberikan
pengertian koperasi yaitu menolong satu sama lain atau
saling bergandengan tangan.
Biasanya koperasi dikaitkan dengan upaya kelompok-
kelompok individu, yang bermaksud mewujudkan tujuan-
tujuan umum atau sasaran konkritnya melalui kegiatan-
kegiatan ekonomis, yang dilaksanakan secara bersama
bagi kemanfaatan bersama.
3. Definisi ILO
Definisi koperasi yang lebih detail Dalam definisi ILO tersebut terdapat 6 elemen
yang dikandung koperasi sebagai berikut.
dan berdampak internasional
diberikan oleh ILO (international • Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
(association of persons).
Labour Organization) sebagai
berikut.
• Penggabungan orang-orang tersebut
berdasarkan kesukarelaan (voluntarily joined
Cooperative defined as an together).
association of persons usually of • Terdapat tujuan ekonomi yang dicapai (to achieve
limited means, who have voluntarily a common economic end)
joined together to achive a common • Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi
economic end through the formation bisnis (badan usaha) yang diawasi dan
of a democratically controlled dikendalikan secara demokratis (formation of a
democratically controlled business organization)
business organization, making
equitable contribution to the capital • Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal
yang dibutuhkan (making equitable contribution to
required and accepting a fair share the capital required)
of the risk and benefits of the
undertaking.
• Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat
secara seimbang (accepting a fair share of the
risk and benefits of the undertaking)
4. Definisi Chaniago
Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi
sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum, yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk
masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya.
5. Definisi Dooren
P.J.V.Dooren mengatakan bahwa, tidak ada satupun definisi
koperasi yang diterima secara umum (Nasution,M dan M.Taufiq,
1992) kendati demikian, Dooren masih tetap memberikan definisi
koperasi sebagai berikut.
There is no singel definition (for cooperative) which is generally
accepted, but the common principe is that a cooperative union is
an association of member, either personal or corporate, which
have voluntarily come together in pursuit of a common economic
objective.
Di sini, Dooren sudah memperluas pengertian koperasi, dimana
koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat
juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).
6. Definisi Hatta
Moh.Hatta yang merupakan “Bapak Koperasi
Indonesia” mendefinisikan koperasi sebagai
berikut.
“Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-
menolong tersebut di dorong oleh keinginan
memberi jasa kepada kawan berdasarkan „seorang
buat semua dan semua buat orang‟.
7. Definisi Munkner
Munker mendefinisikan koperasi sebagai
organisasi tolong-menolong yang menjalankan
“urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan
konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam
berniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan
sosial seperti yang di kandung gotong royong.
8. Definisi UU No. 25 Tahun 1992
Definisi Koperasi Indonesia menurut UU No.25/1992
tentang Pengkoperasian adalah sebagai berikut.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat,
yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
9. 2. TUJUAN KOPERASI
Dalam UU No. 25 Tahun 1992 tetntang
perkoperasian pasal 3, koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta
ikut membangun tatanan perekonomian
nasional,dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
10. 3. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip koperasi adalah ketentuan-
ketentuan pokok yang berlaku dalam
koperasi dan dijadikan sebagai pedoman
kerja koperasi. Prinsip-prinsip Koperasi
sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas
koperasi tersebut.
Terdapat beberapa pendapat mengenai
prinsip-prinsip koperasi, sebagai berikut.
NEXT
11. a. Prinsip Munkner
• Keanggotaan bersifat • Modal yang berkaitan dengan
sukarela aspek sosial tidak dibagi
• Keanggotaan terbuka • Efisiensi ekonomi dari
• Pengembangan anggota perusahaan koperasi
• Perkumpulan dengan sukarela
• Identitas sebagai pemilik • Kebebasan dalam pengambilan
dan pelanggan
• Manajemen dan pengawasan keputusan dan penetapan
tujuan
dilaksanakan secara
demokratis • Pendistribusian yang adil dan
• Koperasi sebagai kumpulan merata akan hasil-hasil
ekonomi
orang-orang
• Pendidikan anggota.
12. b. Prinsip Rochdale
• Pengawasan secara • Penjualan sepenuhnya dengan
demokratis tunai
• Keanggotaan yang • Barang-barang yang dijual
terbuka harus asli dan tidak yang
• Bunga atas modal dibatasi dipalsukan
• Pembagian Sisa Hasil • Menyelenggarakan pendidikan
Usaha (SHU) kepada kepada anggota dengan
anggota sebanding dengan prinsip-prinsip koperasi
jasa masing-masing • Netral terhadap politik dan
anggota agama
13. c. Prinsip Raiffeisen
• Swadaya • Pengurus bekerja atas
• Daerah kerja terbatas dasar kesukarelaan
• SHU untuk cadangan • Usaha hanya kepada
• Tanggung jawab anggota
• Keanggotaan atas dasar
anggota tidak terbatas
watak, bukan uang
14. d. Prinsip Schulze
• Swadaya
• Daerah kerja tak terbatas
• SHU untuk cadangan dan
untuk dibagikan kepada
anggota
• Tanggung jawab anggota
terbatas
• Pengurus bekerja dengan
mendapat imbalan
• Usaha tidak terbatas tidak
hanya untuk anggota
15. e. Prinsip ICA (International Cooperative
Alliance)
• Keanggotaan koperasi • SHU dibagi 3 :
secara terbuka tanpa • Sebagian untuk cadangan
adanya pembatasan • Sebagian untuk masyarakat
yang dibuat-buat • Sebagian untuk dibagikan kembali
• Kepemimpinan yang
kepada anggota sesuai dengan jasa
masing-masing
demokrasi atas dasar
satu orang satu suara
• Semua koperasi harus
melaksanakan pendidikan secara
• Modal menerima bunga terus menerus
yang terbatas, itu pun
bila ada
• Gerakan koperasi harus
melaksanakan kerja sama yang
erat, baik tingkat regional, nasional,
maupun internasional.
16. f. Prinsip-Prinsip Koperasi
Indonesia
UU No. 12 Tahun 1967 UU No. 25 Tahun 1992
• Sifat keanggotaanya sukarela dan • Keanggotaan bersifat sukarela dan
terbuka untuk setiap warga negara terbuka
•
Indonesia
Rapat anggota merupakan kekuasaan
• Pengelolaan dilakukan secara
tertinggi sebagai pencerminan
demokrasi
demokrasi dalam koperasi • Pembagian SHU dilakukan secara adil
• Pembagian SHU diatur menurut jasa sesuai dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota masing-masing anggota
• Adanya pembatasan bunga atas modal • Pemberian batas jasa yang terbatas
• Mengembangkan kesejahteraan anggota terhadap modal
khususnya dan masyarakat pada • Kemandirian
•
umumnya
• Pendidikan perkoperasian
Swadaya, swakarta, dan swasembada
sebagai pencerminan prinsip dasar • Kerjasama antar koperasi.
percaya pada diri sendiri
17. Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi, Teori dan
Praktek, Penerbit Erlangga, Jakarta