Makalah ini membahas tentang kebudayaan Jawa Tengah dalam 3 kalimat. Pertama, Jawa Tengah dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa karena banyaknya kerajaan kuno di daerah ini. Kedua, kebudayaan Jawa Tengah didominasi oleh budaya Jawa namun juga terdapat pengaruh budaya Sunda dan budaya lainnya. Ketiga, kebudayaan Jawa Tengah meliputi berbagai aspek seperti bahasa, sastra
Makalah ini membahas tentang tradisi sariga, yaitu tradisi tradisional suku Muna di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang dilakukan untuk anak berusia 1-10 tahun dengan harapan agar tidak menjadi durhaka terhadap orang tua. Tradisi ini dilakukan dengan membanting-banting kepala anak di atas papan selama 4 hari berturut-turut untuk menanamkan nilai-nilai kepatuhan pada orang tua
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan Jawa Tengah yang kaya akan warisan sejarah berupa candi, sastra, seni, dan adat istiadat. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa karena banyaknya kerajaan yang berdiri disana pada masa lampau. Kebudayaan Jawa Tengah meliputi berbagai wilayah budaya seperti Negarigung, Banyumasan, dan Pesisiran yang memiliki ciri khas masing-m
Makalah ini membahas tentang kebudayaan Jawa Tengah yang kaya akan warisan sejarah berupa candi, sastra, seni, dan adat istiadat. Kebudayaan Jawa Tengah berkembang di sekitar Sungai Bengawan Solo dan mencakup berbagai wilayah budaya seperti Negarigung, Banyumasan, dan Pesisiran. Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah digunakan untuk memperkenalkan potensi budaya dan alam provinsi ini,
Makalah ini membahas tentang tradisi sariga, yaitu tradisi tradisional suku Muna di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang dilakukan untuk anak berusia 1-10 tahun dengan harapan agar tidak menjadi durhaka terhadap orang tua. Tradisi ini dilakukan dengan membanting-banting kepala anak di atas papan selama 4 hari berturut-turut untuk menanamkan nilai-nilai kepatuhan pada orang tua
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan Jawa Tengah yang kaya akan warisan sejarah berupa candi, sastra, seni, dan adat istiadat. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa karena banyaknya kerajaan yang berdiri disana pada masa lampau. Kebudayaan Jawa Tengah meliputi berbagai wilayah budaya seperti Negarigung, Banyumasan, dan Pesisiran yang memiliki ciri khas masing-m
Makalah ini membahas tentang kebudayaan Jawa Tengah yang kaya akan warisan sejarah berupa candi, sastra, seni, dan adat istiadat. Kebudayaan Jawa Tengah berkembang di sekitar Sungai Bengawan Solo dan mencakup berbagai wilayah budaya seperti Negarigung, Banyumasan, dan Pesisiran. Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah digunakan untuk memperkenalkan potensi budaya dan alam provinsi ini,
Dokumen tersebut membahas keragaman suku bangsa, budaya, dan agama di Indonesia. Terdapat berbagai suku bangsa seperti Gayo, Tamiang, Lampung, Madura, Bali, Sasak, Minahasa, Ambon, Dani, dan Dayak. Budaya Indonesia meliputi pakaian adat, bahasa daerah, tarian, lagu, rumah adat, alat musik, senjata tradisional, dan makanan khas dari berbagai daerah. Agama yang dianut masyarakat Indonesia antara l
Teks tersebut merangkum sejarah Kota Pemangkat di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Pemangkat diduga dinamai dari nama orang pertama yang mendiami wilayah tersebut, yaitu Pak Mangkat. Pemangkat memiliki sejarah sebagai tempat kongsi penambang emas Tionghoa pada zaman kerajaan Sambas. Pemangkat juga menjadi benteng pertahanan Belanda dan tempat pendaratan pertama pasukan Jepang di Kalimantan Barat pada 1942. T
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumateraAmelia Poetry
Dokumen tersebut membahas sejarah Provinsi Lampung dan peradaban kuno di daerah Sekala Brak, Lampung. Terdapat bukti bahwa Lampung memiliki peradaban tinggi sejak abad ke-4 Masehi melalui alat musik tradisional Gamolan yang kemudian mempengaruhi perkembangan gamelan di Jawa. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa kemungkinan peradaban kuno Atlantis yang digambarkan Plato berada di wilayah Nusantara barat seperti
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengahFitrah Plur
Makalah ini membahas tentang kebudayaan penduduk Kalimantan Tengah, khususnya tiga suku yaitu Ngaju, Ot-Danum, dan Ma'anyan. Pembahasan meliputi identifikasi suku, jumlah penduduk, bentuk desa, mata pencaharian, sistem kekerabatan, kemasyarakatan, dan keagamaan ketiga suku tersebut.
Makalah ini membahas kebudayaan suku Banjar di Kalimantan Selatan, mulai dari definisi kebudayaan, asal usul suku Banjar, sistem kebudayaan material seperti rumah adat, dan sistem kebudayaan non material seperti kesenian, tarian, dan teater rakyat.
Makalah ini membahas tentang upacara adat Karia di Muna, Sulawesi Tenggara. Upacara adat ini merupakan warisan dari Kerajaan Muna yang awalnya digunakan untuk menghibur tamu penting. Adu kuda menjadi atraksi utama upacara ini dan masih dipertahankan hingga sekarang sebagai tradisi turun-temurun yang menggambarkan filosofi pentingnya menjaga harga diri.
Makalah ini membahas tentang upacara adat Karia dari daerah Muna, Sulawesi Tenggara. Adu kuda merupakan salah satu olahraga tradisional yang populer di Muna dan telah menjadi atraksi yang menarik bagi masyarakat. Atraksi ini memiliki nilai filosofis yang berkaitan dengan keutamaan hak dan harga diri. Adu kuda diadakan tiga kali setahun untuk merayakan hari besar. Kegiatan ini telah
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)Adi Widodo
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pola komunikasi keluarga dalam mengenalkan nilai budaya Sunda kepada anak di keluarga keturunan Kerajaan Sumedang Larang.
Makalah ini membahas tentang falsafah budaya bangsa Indonesia. Budaya nasional merupakan kebudayaan yang dikemas dari beragam budaya lokal di seluruh Indonesia, diperkuat oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Identitas nasional bangsa terbentuk dari pengalaman sejarah bersama yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan memberi warna kepribadian bangsa. Faktor-faktor seperti etnisitas, wilayah, bahasa, agama, dan tekn
1) Dokumen membahas pentingnya pelestarian budaya tradisi Indonesia.
2) Budaya tradisi merupakan nilai-nilai sosial masyarakat yang sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
3) Pelestarian budaya tradisi harus dilakukan dengan mempelajari berbagai suku dan seni tradisi Indonesia agar generasi muda tetap menjaga identitas bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang karakter masyarakat Indonesia yang ditinjau dari budaya dan etnisnya, dengan menjelaskan berbagai aspek budaya dari berbagai suku di Indonesia seperti Suku Jawa, Bali, Aceh, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Lombok."
Upacara adat tradisional di Bali seperti Mekotek dan Ngaben masih dipertahankan sebagai warisan budaya leluhur. Mekotek dilakukan di Desa Munggu untuk memohon keselamatan dan menolak bala, sedangkan di Desa Trunyan, jenasah diletakkan di tanah bukan dibakar seperti di tempat lain. Kedua upacara ini mencerminkan keanekaragaman budaya Bali yang dipengaruhi Hindu.
Dokumen tersebut membahas keragaman suku bangsa, budaya, dan agama di Indonesia. Terdapat berbagai suku bangsa seperti Gayo, Tamiang, Lampung, Madura, Bali, Sasak, Minahasa, Ambon, Dani, dan Dayak. Budaya Indonesia meliputi pakaian adat, bahasa daerah, tarian, lagu, rumah adat, alat musik, senjata tradisional, dan makanan khas dari berbagai daerah. Agama yang dianut masyarakat Indonesia antara l
Teks tersebut merangkum sejarah Kota Pemangkat di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Pemangkat diduga dinamai dari nama orang pertama yang mendiami wilayah tersebut, yaitu Pak Mangkat. Pemangkat memiliki sejarah sebagai tempat kongsi penambang emas Tionghoa pada zaman kerajaan Sambas. Pemangkat juga menjadi benteng pertahanan Belanda dan tempat pendaratan pertama pasukan Jepang di Kalimantan Barat pada 1942. T
Provinsi lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan pulau sumateraAmelia Poetry
Dokumen tersebut membahas sejarah Provinsi Lampung dan peradaban kuno di daerah Sekala Brak, Lampung. Terdapat bukti bahwa Lampung memiliki peradaban tinggi sejak abad ke-4 Masehi melalui alat musik tradisional Gamolan yang kemudian mempengaruhi perkembangan gamelan di Jawa. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa kemungkinan peradaban kuno Atlantis yang digambarkan Plato berada di wilayah Nusantara barat seperti
Microsoft word makalah kebudayaan kependudukan kalimantan tengahFitrah Plur
Makalah ini membahas tentang kebudayaan penduduk Kalimantan Tengah, khususnya tiga suku yaitu Ngaju, Ot-Danum, dan Ma'anyan. Pembahasan meliputi identifikasi suku, jumlah penduduk, bentuk desa, mata pencaharian, sistem kekerabatan, kemasyarakatan, dan keagamaan ketiga suku tersebut.
Makalah ini membahas kebudayaan suku Banjar di Kalimantan Selatan, mulai dari definisi kebudayaan, asal usul suku Banjar, sistem kebudayaan material seperti rumah adat, dan sistem kebudayaan non material seperti kesenian, tarian, dan teater rakyat.
Makalah ini membahas tentang upacara adat Karia di Muna, Sulawesi Tenggara. Upacara adat ini merupakan warisan dari Kerajaan Muna yang awalnya digunakan untuk menghibur tamu penting. Adu kuda menjadi atraksi utama upacara ini dan masih dipertahankan hingga sekarang sebagai tradisi turun-temurun yang menggambarkan filosofi pentingnya menjaga harga diri.
Makalah ini membahas tentang upacara adat Karia dari daerah Muna, Sulawesi Tenggara. Adu kuda merupakan salah satu olahraga tradisional yang populer di Muna dan telah menjadi atraksi yang menarik bagi masyarakat. Atraksi ini memiliki nilai filosofis yang berkaitan dengan keutamaan hak dan harga diri. Adu kuda diadakan tiga kali setahun untuk merayakan hari besar. Kegiatan ini telah
Jurnal komunikasi. hafizah sidi r. (d1212037)Adi Widodo
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pola komunikasi keluarga dalam mengenalkan nilai budaya Sunda kepada anak di keluarga keturunan Kerajaan Sumedang Larang.
Makalah ini membahas tentang falsafah budaya bangsa Indonesia. Budaya nasional merupakan kebudayaan yang dikemas dari beragam budaya lokal di seluruh Indonesia, diperkuat oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Identitas nasional bangsa terbentuk dari pengalaman sejarah bersama yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan memberi warna kepribadian bangsa. Faktor-faktor seperti etnisitas, wilayah, bahasa, agama, dan tekn
1) Dokumen membahas pentingnya pelestarian budaya tradisi Indonesia.
2) Budaya tradisi merupakan nilai-nilai sosial masyarakat yang sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
3) Pelestarian budaya tradisi harus dilakukan dengan mempelajari berbagai suku dan seni tradisi Indonesia agar generasi muda tetap menjaga identitas bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang karakter masyarakat Indonesia yang ditinjau dari budaya dan etnisnya, dengan menjelaskan berbagai aspek budaya dari berbagai suku di Indonesia seperti Suku Jawa, Bali, Aceh, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Lombok."
Upacara adat tradisional di Bali seperti Mekotek dan Ngaben masih dipertahankan sebagai warisan budaya leluhur. Mekotek dilakukan di Desa Munggu untuk memohon keselamatan dan menolak bala, sedangkan di Desa Trunyan, jenasah diletakkan di tanah bukan dibakar seperti di tempat lain. Kedua upacara ini mencerminkan keanekaragaman budaya Bali yang dipengaruhi Hindu.
Dokumen tersebut membahas tentang keragaman budaya di Indonesia, termasuk berbagai unsur budaya seperti tarian, musik, seni pertunjukan, rumah adat, dan upacara tradisional dari berbagai suku di nusantara. Dokumen ini juga menyinggung pentingnya melestarikan dan menghargai keragaman budaya Indonesia serta mengajarkannya kepada generasi muda.
I. LATAR BELAKANG
Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) didirikan pada 13 Agustus 2016 di Godean melalui Rapat Koordinasi I Masyarakat Adat Nusantara sampai batas waktu yang tidak ditentukan
• Masyarakat Adat Nusantara berazaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
• Sifat Matra pada dasarnya merujuk pada Tiga hal, yakni; pelestarian budaya, non- partisan, dan inklusifitas (keterbukaan)
Seiring perkembangan waktu dan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi serta Perlunya mempertahankan dan mengembangkan Budaya Nusantara saat ini dan budaya asli Nusantara yang seharusnya kita lestarikan mulai tertinggal, sedikit demi sedikit mulai hilang dan rasa kepedulian terhadap Budaya Nusantara sudah tidak ada lagidi tengah -tengah kuatnya arus budaya asing yang masuk hingga ke pelosok-pelosok desa. Hanya sedikit saja Masyarakat yang tetap menjadikan Budaya sebagai pilar pembangunan dan pengembangan Masyarakat untuk meraih kesuksesan dikemudian hari, tertinggalnya perhatian atas Budaya serta Seni Nusantara, sudah sangat memprihatinkan.
Matra hadir dengan pemikiran, sebagai pilar perekat adat dan budaya nusantara yang berbagai ragam macam suku dan budaya yang ada di Indonesia.Matra memiliki kepedulian yang tinggi dalam membangun dan melestarikan budaya – budaya yang melibatkan para Pemangku adat, Raja- raja Nusantara, Para Sultan dan pemerhati serta Pelaku Budaya Nusantara, untuk saling bahu membahu bersama pemerintah memperjuangkan Budaya Nusantarasupaya tetap menjadi tuan Rumah di Bumi Nusantara, dan tentunya menjadikan Budaya sebagai salah satu cara untuk mengembangkan tingkat ekonomi Masyarakat, dengan mengkedapankan pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis Budaya,dan Pariwisata berbasis budaya.
Wisata berbasis budaya adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai objeknya, yang dapat menarik kedatangan wisatawan , unsur ini terkait pada
Bahasa, Mayarakat ( Tradisi ), kerajinan tangan, makanan dan kebiasaan makan, musik dan kesenian budaya, sejarah atau tempat, cara kerja dan tehnologi, agama bentuk karakteristik arsitektur dimasing – masing daerah tujuan wisata, tata cara berpakaian penduduk adat setempat dan lain sebagainya yang bisa dikemas menjadi lebih menarik untuk penyajian para turis.
Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis Budaya memiliki konsep tentang pembagunan ekonomi kreatif yang merupakan pembangunan berlandaskan pada kreatifitas dan harus ditumbuhkan integritas pada setiap individu didalam masyarakat. Pembangunan Ekonomi kreatif yang berbasis Budaya salah satunya adalah dengan membangun culture-preneurship. Bagaimana budaya dapat berkembang, Indonesia yang terkenal dengan keragaman sosio budaya yang tersebar diseluruh pelosok nusantara tentunya dapat menjadikan sumber inspirasi yang tidak pernah kering dalam melakukan pengembangan industry kretif. Keragaman yang di cirikan pula oleh kearifan lokal masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian budaya telah berlangs
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis bensin yang tersedia di Indonesia beserta perbedaan mutunya. Jenis bensin tersebut adalah Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus dengan nilai oktan masing-masing 88, 92, dan 95. Nilai oktan menunjukkan ketahanan bensin terhadap ketukan mesin dan semakin tinggi nilai oktannya, mutu bensinnya semakin baik. Dokumen juga menjelaskan tentang aditif dan zat tambahan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
The Example of Electronic Book (e-book)
1. i
MAKALAH TENTANG
KEBUDAYAAN JAWA TENGAH
Disusun untuk memenuhi tugas Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
Nama : Pandu Adijaya
Kelas : X Akselerasi
No. Absen : 18
SMA NEGERI 1 PURWOKERTO
TAHUN 2013/2014
2. ii
KATA PENGANTAR
Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada
awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku,
kini sudah hampir punah.Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu
apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya
daerah.Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan
kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya
sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat
sesuai dengan kepribadian bangsanya.
Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu
sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga
terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.
Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama
terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki
merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga
kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat.Pada umumnya
mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri
bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalamnya.
Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul
Budaya Jawa Tengah yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang
berasal dari daerah Jawa tengah ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat
menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang
ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya
daerahnya sendiri.
Hormat kami,
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan .....................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................2
A. Pengenalan.......................................................................................................................................2
B. Sejarah Jawa Tengah...................................................................................................................2
C. Pendidikan dan Budaya.............................................................................................................3
D. Beberapa Budaya Jawa Tengah..............................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................................................7
PENUTUP........................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................8
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia
merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan
budaya.
Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor
utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan
kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah
akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya
kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat
berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena selain
merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian
suatu bangsa atau daerah.
Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah,
maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari
setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus
dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
B. Maksud dan Tujuan
Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan merupakan
kewajiban setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun
makalah yang berjudul Kebudayaan Jawa Tengah yang di dalamnya mengulas
tentang berbagai kebudayaan tradisional Jawa Tengah. Penyusunan makalah yang
berjudul Budaya Jawa Tengah ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa Jawa
Tengah merupakan daerah yang kaya akan budaya serta menyadari bahwa
menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap
orang.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian
tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah
barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa
Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Pengertian Jawa Tengah
secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta.Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun
demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang
berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa
Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-
Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.
B. Sejarah Jawa Tengah
Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga
tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang,
Rembang, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah
swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah,
Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-
masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga
meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro.
Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten
diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente
(kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan
Magelang. Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga
memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad).Provinsi terdiri atas beberapa
karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan
dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas
5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan
Kedu.
6. 3
Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah
membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan
karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan
kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6
kotamadya.Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai
Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.
C. Pendidikan dan Budaya
Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritas
merupakan kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantong kebudayaan
Sunda di wilayah sebelah barat yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat
terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap
Jawa Tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembang
disini karena di Jawa Tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari
berbagai peninggalan candi di Jawa Tengah.
Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua.
Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek
moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun
sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran
di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah
sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan
budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok
kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan
Indonesia.
Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah
berhasil menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya
sastra yang tinggi nilainya hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal
Clacici adalah golongan ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan
ningrat, oleh karena itu hasil karya seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni
klasik”. Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan Gesang akan
tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana banyak sekali
diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi ini.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali.
Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak
akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi
7. 4
manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan
kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari
satu turunan.Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya.
Kebudayaan Jawa klasik yang
keagungannya diakui oleh dunia
internasional dapat dilihat pada
sejumlah warisan sejarah yang
berupa candi, stupa, bahasa, sastra,
kesenian dan adat istiadat. Candi
Borobudur di dekat Magelang, candi
Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi
Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang
tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti,
tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa
klasik yang hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan
kebudayaan yang bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni
pedalangan,seni bangunan (arsitektur), seni busana, adat istiadat, dan sebagainya.
Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik
bukanlah masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat
besar yang mekar dalam keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada
tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada pokoknya terdiri atas wilayah
budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah budaya Pesisiran.
Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta
dan sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton
(Surakarta dan Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah
Banyumas, Kedu dan Bagelen.Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi
daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang memanjang dari Timur ke Barat.Keragaman
budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang menguntungkan bagi mekarnya
kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya.
Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang
dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang
ada sekarang. Provinsi Jawa Tengah yang merupakan satu dari sepuluh DTW
(Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala
8. 5
penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati sejarah yang
panjang, dari jaman purba hingga sekarang.
Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan
potensi alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di
Indonesia, mempunyai anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang
juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”. Anjungan Jawa Tengah Taman Mini
Indonesia Indah merupakan show window dari daerah Jawa Tengah.
Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah dibangun untuk
membawakan wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya.
Bangunan induk beserta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan
merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengahyang
berarsitektur Jawa asli.
Bangunan induknya berupa
“Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo
Agung Istana Mangkunegaran di
Surakarta, yang diakui sebagai salah satu
pusat kebudayaan Jawa. Propinsi Jawa
Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di
Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan
dan Mendut ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah
juga merupakan tempat untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya
berupa bangunan rumah tempat tinggal tetapi juga seni bangunan peninggalan
dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça.
Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena
atapnya yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua
belas) Soko Goco dan 20 (dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat
penampilan bangunan itu berkesan momot, artinya berkemampuan menampung
segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Bangunan
Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan, yang aslinya
sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur
Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”,
“Joglo Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”.
Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan
kesenian-kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-
9. 6
kabupaten / Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian
dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota, dengan tidak meninggalkan
keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai
berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan
masyarakat Jawa Tengah.
Bangunan Joglo Pangrawit
Apitan di Anjungan Jawa Tengah
TMII terletak bersebelahan
dengan sebuah panggung terbuka
yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara terbuat dari batu
cadas hitam bertuliskan kata- kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran
besar.Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan
Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di
saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan.Di panggung inilah pengunjung
dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan yang biasanya merupakan
acara-acara pilihan.
Mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah
mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas
sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada
wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco
ada juga tembang- tembang (lagu-lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat
musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan
pertunjukan seni peran khas dari jawa.
Di Jawa Tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih
berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo. Budaya Jawa
Tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan
masih banyak lagi.
D. Beberapa Budaya Jawa Tengah
1. Keraton Surakarta
2. Batik
3. Ketoprak
4. Pagelaran Wayang Kulit
5. Tari Srikandi / Tari Panah
6. Pertujukan Wayang Orang
7. Sinden
8. Tayub
9. Batik
10. Keris
10. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya jawa yang berada di daerah Jawa Tengah merupakan budaya yang
memiliki berbagai kebudayaan, mulai dari adat istiadat sehari-hari, kesenian, acara
ritual, dan lain-lain.
Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia
internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi,
stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat
Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi
Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa
silam yang tak ternilai harganya.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat
sekali.Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan,
tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan
tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk
melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan
harus lebih dari satu turunan.Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan
selanjutnya.
B. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional,
maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi
budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk
menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya
daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari
kepribadian bangsa.