Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membiayai peperangan, baik di Negeri Belanda sendiri maupun di Indonesia sehingga Negeri Belanda harus menanggung hutang yang sangat besar.
Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebrangkrutan maka Johanes van den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara, membayar hutang, dan membiayai perang. Untuk melaksanakan tugas yang sangat berat itu, Van den Bosch memusatkan kebijaksanaannya pada peningkatan produksi tanaman ekspor. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan ialah mengerahkan tenaga rakyat jajahan untuk melakukan penanaman tanaman yang hasil-hasilnya dapat laku di pasaran dunia secara paksa.
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIAAini29
Pemerintahan Hindia Belanda didirikan setelah VOC dibubarkan pada 1799. Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811) memodernisasi pemerintahan tetapi menimbulkan perlawanan karena sikap otoriter. Jan Willem Janssen yang menggantikannya hanya menguasai sebagian Jawa karena kekalahan dari Inggris.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan politik pintu terbuka di Indonesia pada masa kolonial Belanda, yang menerapkan sistem ekonomi liberal dimana bisnis diselenggarakan oleh pihak swasta. Politik ini berdampak besar bagi Indonesia dan Belanda, di mana Indonesia menderita kemiskinan dan eksploitasi, sementara Belanda memperoleh keuntungan besar dari hasil bumi Indonesia.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Daendels selama menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda antara tahun 1808-1811. Daendels membuat reformasi besar-besaran di bidang militer, ekonomi, dan administrasi pemerintahan dengan membangun jalan raya, pelabuhan, dan benteng serta memperkenalkan sistem kerja paksa dan pajak baru.
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat antara kaum adat dan kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Belanda ikut campur dan mendukung kaum adat. Perang berlangsung selama 18 tahun dari 1821-1837 dan melalui 3 fase, dimana pada akhirnya Belanda berhasil menangkap dan mengasingkan Tuanku Imam Bonjol.
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIAAini29
Pemerintahan Hindia Belanda didirikan setelah VOC dibubarkan pada 1799. Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811) memodernisasi pemerintahan tetapi menimbulkan perlawanan karena sikap otoriter. Jan Willem Janssen yang menggantikannya hanya menguasai sebagian Jawa karena kekalahan dari Inggris.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan politik pintu terbuka di Indonesia pada masa kolonial Belanda, yang menerapkan sistem ekonomi liberal dimana bisnis diselenggarakan oleh pihak swasta. Politik ini berdampak besar bagi Indonesia dan Belanda, di mana Indonesia menderita kemiskinan dan eksploitasi, sementara Belanda memperoleh keuntungan besar dari hasil bumi Indonesia.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Daendels selama menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda antara tahun 1808-1811. Daendels membuat reformasi besar-besaran di bidang militer, ekonomi, dan administrasi pemerintahan dengan membangun jalan raya, pelabuhan, dan benteng serta memperkenalkan sistem kerja paksa dan pajak baru.
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat antara kaum adat dan kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Belanda ikut campur dan mendukung kaum adat. Perang berlangsung selama 18 tahun dari 1821-1837 dan melalui 3 fase, dimana pada akhirnya Belanda berhasil menangkap dan mengasingkan Tuanku Imam Bonjol.
Perang Tondano terjadi dua kali antara abad ke-18 dan ke-19 di Minahasa, Sulawesi Utara, antara Belanda melawan penduduk setempat. Pertama terjadi tahun 1808-1809 karena Belanda mencoba memonopoli perdagangan beras di Minahasa. Kedua terjadi abad ke-19 saat Belanda memaksa penduduk untuk bergabung dalam pasukan. Kedua perang berakhir dengan kekalahan penduduk setempat melawan pasuk
Dokumen tersebut menjelaskan tentang sejarah pendirian VOC oleh Pemerintah dan Parlemen Belanda pada tahun 1602 untuk mengendalikan persaingan antarkongsi dagang Belanda dan memperkuat pengaruh Belanda di Hindia Timur, serta kekuasaan dan hak istimewa yang dimiliki VOC, seperti monopoli perdagangan rempah-rempah dan hak untuk berperang.
Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Thomas Stamford Raffles memerintah Indonesia sebagai Letnan Gubernur Inggris pada tahun 1811-1816
2. Ia membuat kebijakan baru di bidang birokrasi, ekonomi, hukum, sosial, dan ilmu pengetahuan
3. Namun, sistem sewa tanah yang diimplementasikan Raffles menemui kegagalan karena berbagai faktor.
Thomas Stamford Raffles memerintah Hindia Belanda dari tahun 1811 hingga 1816. Ia membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan dan memperkenalkan sistem pemerintahan modern dengan mengangkat bupati sebagai pegawai negeri. Raffles juga membebaskan rakyat dari kerja rodi dan perbudakan serta mendirikan lembaga ilmu pengetahuan. Namun, pemerintahan Inggris di Indonesia berakhir setelah perjanjian Inggris-Belanda t
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vockucingi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat pasca VOC di Indonesia, termasuk kebijakan pemerintah kolonial Belanda dan Inggris di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya serta pengaruhnya, serta perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekuasaan kolonial.
Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811) ditandai dengan upaya memperkuat pertahanan dan ekonomi, tetapi menimbulkan banyak penderitaan bagi rakyat akibat kerja rodi, pajak yang tinggi, dan penyitaan tanah. Daendels akhirnya dipanggil pulang karena tuduhan korupsi, dan penggantinya menyerahkan kekuasaan Belanda di Indonesia kepada Inggris.
Dokumen ini membahas perlawanan Aceh, Banten, dan Demak terhadap penjajah asing seperti Portugis dan VOC. Aceh melawan Portugis karena persaingan dagang dan mengambil langkah-langkah seperti meminta bantuan meriam dari Turki. Banten melawan VOC yang menerapkan monopoli perdagangan. Demak melawan Portugis di Malaka pada 1513 dan melakukan blokade untuk membendung pengaruh Portugis di Jawa.
Dokumen tersebut merangkum sejarah kedatangan Spanyol di Indonesia melalui pelayaran Juan Sebastian del Cano pada 1521, yang berhasil membuka jalur laut baru dari Maluku ke Eropa. Dokumen ini juga menjelaskan aktivitas kolonial Spanyol di Sulawesi Utara seperti pembangunan benteng di Wenang dan Manado serta kerjasama dagang dengan Tidore, sebelum akhirnya dikalahkan oleh perlawanan rakyat Minahasa pada 1646.
Perang Aceh melawan Portugis dan Belanda berlangsung lama karena semangat perlawanan rakyat Aceh yang kuat. Aceh berhasil mengusir Portugis dari Malaka pada abad ke-17 melalui serangan Sultan Iskandar Muda, meskipun upaya serupa untuk mengusir Belanda pada abad ke-19 dan awal ke-20 menemui kegagalan setelah strategi baru seperti intelijen dan taktik psikologis yang diterapkan Belanda.
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Nadya Shafirah
materi Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris, mata pelajaran Sejarah kelas XI. Meliputi :
-Kedatangan Portugis & Belanda di Indonesia
-VOC
-Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris di Indonesia.
Perang Batak berlangsung selama 29 tahun antara tahun 1878-1907 antara Sisingamangaraja XII yang memimpin suku Batak melawan penjajahan Belanda. Perang ini dipicu oleh upaya Belanda menyebarkan agama Kristen di daerah Batak dan memperluas kekuasaannya. Perang berakhir dengan kematian Sisingamangaraja XII dalam pertempuran melawan Belanda pada 1907, sehingga seluruh daerah Batak jatuh ke penguasaan kolonial
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiaArini Dina Hanifa
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai kebijakan dan sistem yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia, seperti sistem penyerahan wajib VOC, sistem kerja rodi Daendels, sistem sewa tanah Raffles, sistem tanam paksa Van Den Bosch, dan politik liberal Van Deventer. Dokumen juga menjelaskan berbagai bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap kolonialisme Barat.
Perang Tondano terjadi dua kali antara abad ke-18 dan ke-19 di Minahasa, Sulawesi Utara, antara Belanda melawan penduduk setempat. Pertama terjadi tahun 1808-1809 karena Belanda mencoba memonopoli perdagangan beras di Minahasa. Kedua terjadi abad ke-19 saat Belanda memaksa penduduk untuk bergabung dalam pasukan. Kedua perang berakhir dengan kekalahan penduduk setempat melawan pasuk
Dokumen tersebut menjelaskan tentang sejarah pendirian VOC oleh Pemerintah dan Parlemen Belanda pada tahun 1602 untuk mengendalikan persaingan antarkongsi dagang Belanda dan memperkuat pengaruh Belanda di Hindia Timur, serta kekuasaan dan hak istimewa yang dimiliki VOC, seperti monopoli perdagangan rempah-rempah dan hak untuk berperang.
Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Thomas Stamford Raffles memerintah Indonesia sebagai Letnan Gubernur Inggris pada tahun 1811-1816
2. Ia membuat kebijakan baru di bidang birokrasi, ekonomi, hukum, sosial, dan ilmu pengetahuan
3. Namun, sistem sewa tanah yang diimplementasikan Raffles menemui kegagalan karena berbagai faktor.
Thomas Stamford Raffles memerintah Hindia Belanda dari tahun 1811 hingga 1816. Ia membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan dan memperkenalkan sistem pemerintahan modern dengan mengangkat bupati sebagai pegawai negeri. Raffles juga membebaskan rakyat dari kerja rodi dan perbudakan serta mendirikan lembaga ilmu pengetahuan. Namun, pemerintahan Inggris di Indonesia berakhir setelah perjanjian Inggris-Belanda t
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vockucingi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat pasca VOC di Indonesia, termasuk kebijakan pemerintah kolonial Belanda dan Inggris di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya serta pengaruhnya, serta perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekuasaan kolonial.
Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811) ditandai dengan upaya memperkuat pertahanan dan ekonomi, tetapi menimbulkan banyak penderitaan bagi rakyat akibat kerja rodi, pajak yang tinggi, dan penyitaan tanah. Daendels akhirnya dipanggil pulang karena tuduhan korupsi, dan penggantinya menyerahkan kekuasaan Belanda di Indonesia kepada Inggris.
Dokumen ini membahas perlawanan Aceh, Banten, dan Demak terhadap penjajah asing seperti Portugis dan VOC. Aceh melawan Portugis karena persaingan dagang dan mengambil langkah-langkah seperti meminta bantuan meriam dari Turki. Banten melawan VOC yang menerapkan monopoli perdagangan. Demak melawan Portugis di Malaka pada 1513 dan melakukan blokade untuk membendung pengaruh Portugis di Jawa.
Dokumen tersebut merangkum sejarah kedatangan Spanyol di Indonesia melalui pelayaran Juan Sebastian del Cano pada 1521, yang berhasil membuka jalur laut baru dari Maluku ke Eropa. Dokumen ini juga menjelaskan aktivitas kolonial Spanyol di Sulawesi Utara seperti pembangunan benteng di Wenang dan Manado serta kerjasama dagang dengan Tidore, sebelum akhirnya dikalahkan oleh perlawanan rakyat Minahasa pada 1646.
Perang Aceh melawan Portugis dan Belanda berlangsung lama karena semangat perlawanan rakyat Aceh yang kuat. Aceh berhasil mengusir Portugis dari Malaka pada abad ke-17 melalui serangan Sultan Iskandar Muda, meskipun upaya serupa untuk mengusir Belanda pada abad ke-19 dan awal ke-20 menemui kegagalan setelah strategi baru seperti intelijen dan taktik psikologis yang diterapkan Belanda.
Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Peme...Nadya Shafirah
materi Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia & Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris, mata pelajaran Sejarah kelas XI. Meliputi :
-Kedatangan Portugis & Belanda di Indonesia
-VOC
-Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris di Indonesia.
Perang Batak berlangsung selama 29 tahun antara tahun 1878-1907 antara Sisingamangaraja XII yang memimpin suku Batak melawan penjajahan Belanda. Perang ini dipicu oleh upaya Belanda menyebarkan agama Kristen di daerah Batak dan memperluas kekuasaannya. Perang berakhir dengan kematian Sisingamangaraja XII dalam pertempuran melawan Belanda pada 1907, sehingga seluruh daerah Batak jatuh ke penguasaan kolonial
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiaArini Dina Hanifa
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai kebijakan dan sistem yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia, seperti sistem penyerahan wajib VOC, sistem kerja rodi Daendels, sistem sewa tanah Raffles, sistem tanam paksa Van Den Bosch, dan politik liberal Van Deventer. Dokumen juga menjelaskan berbagai bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap kolonialisme Barat.
berdasarkan buku ips kelas 8, tetapi animasi belum saya berikan. dan presentasi ini cocok sebagai bahan ajar karna lengkap dengan peta konsep bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas.
Dilaksanakannya usaha swasta dan diakhirinya sistem tanam paksa disebabkan oleh banyak protes dari berbagai pihak atas penderitaan rakyat akibat sistem tersebut. Namun, pelaksanaan usaha swasta tetap saja menimbulkan eksploitasi dan penderitaan bagi rakyat Indonesia meski tujuan awalnya adalah meningkatkan kesejahteraan.
Sejarah Pemerintahan Raffles dan Tanam Paksacheldytois
sedikit berbagi presentasi kami tentang masa pemerintahan Raffles dan kembalinya masa Pemerintahan Hindia- Belanda yang ditunjukkan dengan adanya penerapan sistem tanam paksa.
SEMOGA dapat bermanfaat bagi teman- teman semua.. ::)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Ayu Aliyatun
Dokumen tersebut membahas tentang masa kolonial di Indonesia, dimulai dari terbentuknya VOC hingga masa pemerintahan kolonial Belanda. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai sistem tanam paksa yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda untuk mengisi kas negara dengan memaksa rakyat menanam komoditas ekspor, meskipun hal ini menimbulkan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Dokumen juga menyinggung tentang penent
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda Tita Rosita
Dokumen tersebut membahas tentang masa penjajahan Belanda di Indonesia meliputi masa VOC, pemerintahan Deandels dan Janssens, pendudukan Inggris, dan pemerintahan kolonial Hindia Belanda termasuk kebijakan tanam paksa dan liberal.
Undang-Undang Agraria 1870 dikeluarkan untuk melindungi hak petani atas tanahnya, memberi kesempatan kepada pemodal asing untuk menyewa tanah, dan membuka kesempatan kerja bagi penduduk sebagai buruh perkebunan. UU ini memperluas perkebunan dan memunculkan pedagang perantara, namun juga menyebabkan penduduk miskin dan industri pribumi merosot. UU ini mengatur penyewaan tanah oleh pemer
Proses perkembangan kolonialisme dan imperialismeWidoyo Negoro
Dokumen ini membahas proses kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dan penjajahan Belanda. Bangsa Eropa datang ke Indonesia karena kekayaan sumber daya alamnya. Belanda mendirikan VOC untuk memperkuat posisinya dalam perdagangan rempah-rempah. VOC berkuasa di Indonesia namun korupsi dan kerugian perang menyebabkannya bangkrut. Belanda kemudian secara langsung menjajah Indonesia dan menerapkan berbagai kebijakan seperti sistem tan
Sistem ekonomi liberal pada masa imperialisme belandaAndri Sk
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Sistem ekonomi liberal Belanda di Indonesia pada 1870-1900 meliberalisasi kepemilikan tanah dan memungkinkan modal swasta asing untuk berinvestasi dalam sektor pertanian dan pertambangan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan pesat perkebunan besar yang dimiliki swasta, tetapi juga mengakibatkan penurunan kesejahteraan penduduk lokal dan ketergantungan ekonomi Indonesia pada Belanda.
Setelah kekuasaan VOC diambil alih pemerintah Belanda pada tahun 1799, Indonesia mengalami berbagai perubahan kebijakan penjajahan akibat persaingan antara Belanda, Prancis, dan Inggris hingga munculnya gerakan nasionalisme pribumi.
Similar to Dominasi pemerintahan kolonial belanda (20)
UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Kode : 6045
Alokasi Waktu : 18 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan
I. PETUNJUK UMUM
1. Anda adalah Asisten General Manager perusahaan furniture yang bergerak dalam bidang Furniture Kantor, yang bernama PT KANTHI NUGRAHA, Jln Wates Km 2 No. 45 Yogyakarta Telp/Fax. (0274) 7885566, Alamat email: minat@kanthinugraha.co.id Website: www.kanthinugraha.co.id, Pimpinan Anda bernama Hambrah Jinayat, MBA., beliau menjabat sebagai General Manager.
2. Dokumen soal ujian praktik ini terdiri 9 pekerjaan, yaitu:
a. Menggunakanperalatankantor
b. Menggunakan internet untuk mencari informasi
c. Melakukan komunikasi melalui telepon
d. Melakukan surat menyurat
e. Memproses surat/dokumen
f. Mengimplementasikan sistem kearsipan
g. Melaksanakan penanganan perjalanan bisnis
h. Membukukan mutasi dan selisih dana kas kecil
i. Mengoperasikan aplikasi presentasi
3. Sebelum mengerjakan soal praktik, bacalah setiap item soal dengan cermat dan teliti
4. Periksa seluruh kelengkapan soal pada setiap tugas, jika tidak lengkap segera melapor kepada pengawas ujian
5. Kerjakan soal yang menurut anda dianggap paling mudah
6. Cantumkan nomor ujian pada setiap hasil pekerjaan
7. Periksa kembali hasil pekerjaan sebelum menyerahkan kepada pegawas ujian
II. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan unsur-unsur keselamatan kerja selama mengerjakan soal ujian praktik
2. Laporkan jika terdapat kerusakan atau hal lain yang teradi diluar semestinya kepada pengawas ujian
UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Kode : 6045
Alokasi Waktu : 18 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan
I. PETUNJUK UMUM
1. Anda adalah Asisten Direktur sebuah Perusahaan IT yang bergerak sebagai Distributor Perangkat IT, yang bernama PT. GEMILANG SATRIA, Jl Pramuka No.14 Yogyakarta, Telp. 0274 7889017, Fax 0274 7889017. Alamat email: kontak@ gemilangsatria. co.id. Website: www.gemilangsatriar.co.id. Pimpinan anda bernama Pringgo Prahasta, ST., M.T. , beliau menjabat sebagai Direktur.
2. Dokumen soal ujian praktik ini terdiri 9 pekerjaan, yaitu:
a. Menggunakanperalatankantor
b. Menggunakan internet untuk mencari informasi
c. Melakukan komunikasi melalui telepon
d. Melakukan surat menyurat
e. Memproses surat/dokumen
f. Mengimplementasikan sistem kearsipan
g. Melaksanakan penanganan perjalanan bisnis
h. Membukukan mutasi dan selisih dana kas kecil
i. Mengoperasikan aplikasi presentasi
3. Sebelum mengerjakan soal praktik, bacalah setiap item soal dengan cermat dan teliti
4. Periksa seluruh kelengkapan soal pada setiap tugas, jika tidak lengkap segera melapor kepada pengawas ujian
5. Kerjakan soal yang menurut anda dianggap paling mudah
6. Cantumkan nomor ujian pada setiap hasil pekerjaan
7. Periksa kembali hasil pekerjaan sebelum menyerahkan kepada pegawas ujian
II. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan unsur-unsur keselamatan kerja selama mengerjakan soal ujian praktik
UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Kode : 6045
Alokasi Waktu : 18 jam
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan
I. PETUNJUK UMUM
1. Anda adalah Asisten Kepala Wilayah Yogyakarta sebuah perusahaan Distributor ATK, yang bernama PT WILWATIKTA BAHANA, Jl. Kaliurang Km 3 No. 127 Yogyakarta. Telp/Fax 0274 7883456 Alamat email: kabar@wtiktabahana.Co.id Website: www.wilwatiktabahana.co.id Pimpinan anda bernama Ambar Widjaya, S.Si., M.Sc. menjabat sebagai Kepala Wilayah Yogyakarta.
2. Dokumen soal ujian praktek ini terdiri 9 pekerjaan, yaitu :
a. Menggunakanperalatankantor (mengetik kecepatan)
b. Menggunakan peralatan kantor (menggunakan internet untuk mencari informasi
c. Melakukan komunikasi melalui telepon
d. Melakukan surat menyurat
e. Memproses surat/dokumen
f. Mengimplementasikan sistem kearsipan
g. Melaksanakan penanganan perjalanan bisnis
h. Membukukan mutasi dan selisih dana kas kecil
i. Mengoperasikan aplikasi presentasi
3. Sebelum mengerjakan soal praktik, bacalah setiap item soal dengan cermat dan teliti
4. Periksa seluruh kelengkapan soal pada setiap tugas, jika tidak lengkap segera melapor kepada pengawas ujian
5. Kerjakan soal yang menurut anda dianggap paling mudah
6. Cantumkan nomor ujian pada setiap hasil pekerjaan
7. Periksa kembali hasil pekerjaan sebelum menyerahkan kepada pegawas ujian
II. KESELAMATAN KERJA
1. Perhatikan unsur-unsur keselamatan kerja selama mengerjakan soal ujian praktik
2. Laporkan jika terdapat kerusakan atau hal lain yang teradi diluar semestinya kepada pengawas ujian
- Inesoft Cash Organizer Versi desktop menampilkan antarmuka yang modern dan user-friendly.- Mampu untuk men-tweak keseimbangan pendapatan-pembayaran.- Dapat membantu Anda dalam melacak arus kas untuk optimalisasi sumber daya keuangan. - Memberi solusi manajemen keuangan yang efisien dan dapat melacak transaksi, juga menjamin ketersediaan informasi di mana pun Anda berada. Karena bisa Anda gunakan melalui desktop, web, tablet smartphone, atau perangkat lainnya.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA BAGIAN PENGELOLAAN DAN PENGADAAN
Kepala pengelolaan dan pengadaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyiapkan bahan pembinaan dibidang perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan distribusi serta inventarisasi aset.
Untuk melaksanakan tugas, bagian pengelolaan dan pengadaan mempunyai fungsi:
penyusunan program pengadaan barang
Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan/pegawai suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan kedinasan
Tugas pekerjaan kedinasan adalah tugas pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan lembaga/perusahaan yang bersangkutan.
PERENCANAAN
Perencanaan merupakan kegiatan cara pandang ke depan mengenai hal-hal yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan biasanya berhubungan dengan waktu.
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem PemerintahanZakiyah Ulfa Aryani
Dokumen tersebut membahas konflik dan pergolakan terkait sistem pemerintahan Indonesia setelah kemerdekaan, khususnya mengenai Pemberontakan PRRI dan Permesta, persoalan negara federal dan BFO. Ada beberapa faktor yang memicu pergolakan tersebut seperti ketidakpuasan militer, tuntutan otonomi daerah, dan persaingan antara kelompok federalis dan unitaris.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang tata cara yang tepat dalam menerima tamu kantor, meliputi pengertian tamu kantor, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menerima tamu, penanganan ruang tamu, tata cara mengantar dan melayani tamu, serta etika sekretaris dalam melayani tamu.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. DOMINASI PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA
Latar Belakang Tanam Paksa
Ketentuan Praktek Penyelewengan Tanam Paksa
Sebab Dilaksanakan Usaha Swasta Dan Diakhiri tanam paksa
Isi dan Makna UU Agraria 1870
Dampak Tanam Paksa
MATERI
3. Latarbelakang Tanam Paksa
Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda
mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membiayai
peperangan, baik di Negeri Belanda sendiri maupun di
Indonesia sehingga Negeri Belanda harus menanggung
hutang yang sangat besar.
Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya
kebrangkrutan maka Johanes van den Bosch diangkat
sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas
pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi
kekosongan kas negara, membayar hutang, dan
membiayai perang. Untuk melaksanakan tugas yang
sangat berat itu, Van den Bosch memusatkan
kebijaksanaannya pada peningkatan produksi tanaman
ekspor. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan ialah
mengerahkan tenaga rakyat jajahan untuk melakukan
penanaman tanaman yang hasil-hasilnya dapat laku di
pasaran dunia secara paksa.
Johanes van den Bosch
4. Ketentuan Tanam Paksa
Ketentuan pokok Cultuur Stelsel terdapat dalam Staatblad (lembaran negara) No. 22
Tahun 1834.
1. Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka
menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman ekspor yang dapat
dijual di pasaran Eropa
2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan tersebut tidak boleh
melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman tersebut tidak boleh melebihi
pekerjaan untuk menanam tanaman padi.
4. Tanah yang disediakan penduduk tersebut bebas dari pajak.
5. Hasil dari tanaman tersebut diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Jika
harganya ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayar rakyat, kelebihan itu
diberikan kepada penduduk
6. Kegagalan panen yang bukan karena kesalahan petani akan menjadi tanggungan
pemerintah.
7. Bagi yang tidak memiliki tanah akan dipekerjakan pada perkebunan atau pabrik-
pabrik milik pemerintah selama 65 hari setiap tahun.
8. Pelaksanaan Tanam Paksa diserahkan kepada pemimpin-pemimpin pribumi.
Peagawai-pegawai Eropa bertindak sebagai pengawas secara umum.
5. Penyelewengan Tanam Paksa
Penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan suka rela, tetapi dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan cara-cara paksaan.
2. Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari seperlima tanah mereka. Seringkali
tanah tersebut sepertiga, bahkan semua tanah desa digunakan untuk tanam paksa.
Hal itu dimaksudkan antara lain untuk memudahkan pengerjaan, pengairan, dan
pengawasan, pembagian luas tanah untuk tanam paksa dalam tahun 1883.
3. Pengerjaan tanaman ekspor seringkali jauh melebihi pengerjaan tanaman padi,
misalnya penanaman nila di daerah Parahyangan, penduduk di daerah Simpur,
misalnya dikerahkan untuk menggarap perkebunan yang letaknya jauh dari desa
mereka. Pengerahan tenaga tersebut dilakukan selama tujuh bulan dan mereka tidak
terurus, sedangkan pertanian mereka sendiri terbengkelai.
4. Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang digunakan untuk proyek tanam paksa
5. Kelebihan hasil panen setelah diperhitungkan dengan pajak tidak dikembalikan
kepada petani.
6. Kegagalan panen menjadi tanggungjawab petani.
7. Buruh yang seharusnya dibayar oleh pemerintah dijadikan tenaga paksaan, seperti
yang terjadi di Rembang, Jawa Tengah. Sebanyak 34.000 keluarga selama 8 bulan
setiap tahun diharuskan mengerjakan tanaman dagang dengan upah yang sangat
kecil.
7. Sebab dilaksanakan usaha swasta
dan diakhiri tanam paksa
Kritik kaum liberal
Usaha kaum liberal di negeri Belanda agar Tanam Paksa dihapuskan telah
berhasil pada tahun 1870, dengan diberlakukannya UU Agraria.
Gerakan liberalisme di negeri Belanda dipelopori oleh para pengusaha
swasta. Oleh karena itu kebebasan yang mereka perjuangkan terutama
kebebasan di bidang ekonomi. Kaum liberal di negeri Belanda berpendapat
bahwa seharusnya pemerintah jangan ikut campur tangan dalam kegiatan
ekonomi. Mereka menghendaki agar kegiatan ekonomi ditangani oleh pihak
swasta, sementara pemerintah bertindak sebagai pelindung warga negara,
menyediakan prasarana, menegakkan hukuman dan menjamin keamanan
serta ketertiban.
UU ini memperbolehkan perusahaan-perusahaan perkebunan swasta
menyewa lahan-lahan yang luas dengan jangka waktu paling lama 75 tahun,
untuk ditanami tanaman keras seperti karet, teh, kopi, kelapa sawit,
tarum (nila), atau untuk tanaman semusim seperti tebu dan tembakau
dalam bentuk sewa jangka pendek.
8. Sebab dilaksanakan usaha swasta
dan diakhiri tanam paksa
Kritik kaum humanis
Kondisi kemiskinan dan penindasan sejak tanam paksa dan UU
Agraria, ini mendapat kritik dari para kaum humanis Belanda.
Seorang Asisten Residen di Lebak, Banten, Eduard Douwes Dekker
mengarang buku ”Max Havelaar” (1860). Dalam bukunya Douwes
Dekker menggunakan nama samaran Multatuli. Dalam buku itu
diceritakan kondisi masyarakat petani yang menderita akibat tekanan
pejabat Hindia Belanda.
Seorang anggota Raad van Indie, C. Th van Deventer membuat
tulisan berjudul ”Een Eereschuld”, yang membeberkan
kemiskinan di tanah jajahan Hindia-Belanda.
Tulisan ini dimuat dalam majalah ”De Gids” yang terbit tahun 1899.
Van Deventer dalam bukunya menghimbau kepada Pemerintah
Belanda, agar memperhatikan penghidupan rakyat di tanah
jajahannya. Dasar pemikiran van Deventer ini kemudian berkembang
menjadi Politik Etis
9. Sebab dilaksanakan usaha swasta
dan diakhiri tanam paksa
Tanam paksa pada akhirnya dihapus karena banyak
terjadi penyimpangan. Pemerintah mendapat tekanan dari
berbagai pihak yang mengkritik habis-habisan system
ini,dampaknya yang membawa penderitaan bagi rakyat
Indonesia.
• Bencana kelaparan yang terjadi di demak dan grobogan
• Adanya pengurangan lahan produktif akibat pengelolaan
yang kurang memadai
• Adanya hama penyerang beberapa tanaman komoditi
Beberapa kritik disampaikan oleh orang belanda sendiri,
seperti Van Hoevell, Douwes Dekker dalam bukunya Max
Havelar, Van De Putte, Pitter Markus, dan L. Vitalis. Mereka
membuka mata dunia tentang dampak dan kekejaman tanam
paksa bagi Negara jajahannya. Akhirnya tahun 1870
pemerintah belanda dengan resmi menghapus system tanam
paksa ini.
Van Hoevell
10. Isi dan Makna UU Agraria 1870
Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) tahun 1870 dikeluarkan oleh
parlemen Belanda (Staten Generaal). Tokoh yang berperan melahirkan Undang-undang
ini adalah de Waal, menteri jajahan dan perniagaan ketika itu.
Tujuan Undang-undang:
1. melindungi hak milik petani atas tanahnya dari penguasa pemodal asing
2. memberi peluang kepada pemodal asing untuk menyewa tanah dari penduduk
Indonesia.
3. membuka kesempatan kerja kepada penduduk Indonesia, terutama menjadi buruh
perkebunan.
Isi Undang-undang Agraria tahun 1870
1.Gubernur jenderal tidak diperbolehkan menjual tanah milik pemerintah. tanah itu
dapat disewakan paling lama 75 tahun.
2.Tanah milik pemerintah antara lain hutan yang belum dibuka, tanah yang berada di
luar wilayah milik desa dan penghuninya, dan tanah milik adat
3.Tanah milik penduduk antara lain semua sawah, ladang, dan sejenisnya yang
dimiliki langsung oleh penduduk desa. Tanah semacam ini boleh disewa oleh
pengusaha swasta selama 5 tahun.
11. Dampak Tanampaksa
Bagi Belanda
1. Meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual
Belanda di pasaran Eropa.
2. Perusahaan pelayaran Belanda yang semula hampir mengalami
kerugian, tetapi pada masa tanam paksa mendapatkan keuntungan.
3. Belanda mendapatan keuntungan yang besar, keuntungantanam
paksa pertama kali pada tahun 1834 sebesar 3 juta gulden, pada
tahun berikutnya rata-rata sekitar 12 sampai 18 juta gulden.
4. Kas belanda yang semula kosong dapat dipenuhi.
5. Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja.
6. Belanda tidak mengalami kesulitan keuangan lagi dan mampu
melunasi utang-utang Indonesia.
7. Menjadikan Amsterdam sebagai pusat perdagangan hasil tanaman
tropis.
12. Dampak Tanampaksa
Bagi Indonesia
Negatif
1. Kemiskinan dan penderitaan fisik dan mental yang
berkepanjangan.
2. Beban pajak yang berat.
3. Pertanian, khususnya padi banyak mengalami
kegagalan panen.
4. Kelaparan dan kematian terjadi di mana-mana.
5. Pemaksaan bekerja sewenang-wenang kepada
penduduk pribumi.
6. Jumlah penduduk Indonesia menurun.
Positif
1. Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis-
jenis tanaman baru.
2. Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang
yang laku dipasaran ekspor Eropa.
3. Memperkenalkan teknologi multicrops dalam pertanian.