Prakiktum Biokimia Pangan Enzim II ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim, serta mengamati proses fermentasi ragi. Berdasarkan hasil uji pengaruh pH, enzim ekstrak kedelai dan pisang aktif pada rentang pH tertentu dan memiliki pH optimum. Uji pengaruh suhu menunjukkan enzim aktif pada suhu optimum tertentu. Uji fermentasi ragi menunjukkan proses konversi glukosa menjadi etanol dan CO
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan lemak terhadap pelarut dan terjadinya emulsi, menguji ketidakjenuhan minyak dan asam lemak, serta mendeteksi kehadiran kolesterol. Hasilnya menunjukkan bahwa lemak hanya larut dalam pelarut organik nonpolar seperti kloroform dan eter, tetapi tidak dalam air. Lemak juga larut dalam Na2CO3 karena terjadi reaksi penyabunan."
Laporan ini membahas tiga percobaan yaitu uji safonifikasi, ketidakjenuhan lemak, dan kelarutan lemak untuk mengetahui sifat-sifat lemak. Hasilnya menunjukkan minyak jelantah dan margarin 'Filma' menghasilkan lebih banyak busa dalam uji safonifikasi dan mengandung asam lemak tidak jenuh."
Tiga kalimat:
Laporan ini membahas kinetika reaksi enzim α-amilase dalam menghidrolisis pati menjadi glukosa pada berbagai konsentrasi substrat. Enzim bekerja optimal pada suhu dan pH tertentu, dan kecepatan reaksinya dipengaruhi oleh konsentrasi substrat hingga mencapai kejenuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat glukosa dihasilkan hingga mencap
Prakiktum Biokimia Pangan Enzim I bertujuan untuk mengetahui karakteristik enzim terhadap substrat dengan menguji spesifikasi, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat. Hasilnya menunjukkan enzim pisang dan apel bekerja pada katekol, enzim kedelai pada urea, dan kecepatan reaksi enzim meningkat dengan konsentrasi enzim dan substrat yang lebih tinggi.
Praktikum Acara III Lipida bertujuan untuk mengetahui kelarutan dan pembentukan emulsi pada lemak, sifat ketidakjenuhan lemak, dan mendeteksi kandungan kolesterol pada beberapa jenis minyak dan lemak menggunakan beberapa reaksi kimia."
Prakiktum Biokimia Pangan Enzim II ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim, serta mengamati proses fermentasi ragi. Berdasarkan hasil uji pengaruh pH, enzim ekstrak kedelai dan pisang aktif pada rentang pH tertentu dan memiliki pH optimum. Uji pengaruh suhu menunjukkan enzim aktif pada suhu optimum tertentu. Uji fermentasi ragi menunjukkan proses konversi glukosa menjadi etanol dan CO
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kelarutan lemak terhadap pelarut dan terjadinya emulsi, menguji ketidakjenuhan minyak dan asam lemak, serta mendeteksi kehadiran kolesterol. Hasilnya menunjukkan bahwa lemak hanya larut dalam pelarut organik nonpolar seperti kloroform dan eter, tetapi tidak dalam air. Lemak juga larut dalam Na2CO3 karena terjadi reaksi penyabunan."
Laporan ini membahas tiga percobaan yaitu uji safonifikasi, ketidakjenuhan lemak, dan kelarutan lemak untuk mengetahui sifat-sifat lemak. Hasilnya menunjukkan minyak jelantah dan margarin 'Filma' menghasilkan lebih banyak busa dalam uji safonifikasi dan mengandung asam lemak tidak jenuh."
Tiga kalimat:
Laporan ini membahas kinetika reaksi enzim α-amilase dalam menghidrolisis pati menjadi glukosa pada berbagai konsentrasi substrat. Enzim bekerja optimal pada suhu dan pH tertentu, dan kecepatan reaksinya dipengaruhi oleh konsentrasi substrat hingga mencapai kejenuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat glukosa dihasilkan hingga mencap
Prakiktum Biokimia Pangan Enzim I bertujuan untuk mengetahui karakteristik enzim terhadap substrat dengan menguji spesifikasi, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat. Hasilnya menunjukkan enzim pisang dan apel bekerja pada katekol, enzim kedelai pada urea, dan kecepatan reaksi enzim meningkat dengan konsentrasi enzim dan substrat yang lebih tinggi.
Praktikum Acara III Lipida bertujuan untuk mengetahui kelarutan dan pembentukan emulsi pada lemak, sifat ketidakjenuhan lemak, dan mendeteksi kandungan kolesterol pada beberapa jenis minyak dan lemak menggunakan beberapa reaksi kimia."
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji Barfoed untuk mendeteksi gula monosakarida pereduksi pada beberapa sampel bahan pangan. Uji ini menggunakan larutan Barfoed yang bereaksi dengan gula pereduksi dan menghasilkan endapan berwarna merah bata. Hasilnya menunjukkan morita selai kacang, roma malkist, dan dedak mengandung gula monosakarida pereduksi.
Laporan praktikum biokimia umum membahas tentang hidrolisis protein dari telur dan identifikasi asam amino hasil hidrolisis menggunakan kromatografi lapis tipis. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara hidrolisis protein dari telur dan mengidentifikasi komponen asam amino hasil hidrolisis tersebut.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Hubungan struktur-struktur-kimia-dan-aktivitas-biologi-kimedaufia w
L- Asam Askorbat sangat mudah teroksidasi menjadi Asam L- Dehidro askorbat.
L- Asam Askorbat dan asam L- Dehidroaskorbat masih mempunyai keaktifan sebagai vitamin C
Asam L- Dehirdoaskorbat bersifat sangat labil dan dapat mengalami perubahan menjadi L-Diketogulonat.
L-Diketogulonat yang terbentuk sudah tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi
ISOMER OPTIK DAN AKTIVITAS BIOLOGIS
Isomer optik = senyawa yang memilki atom C asimetrik dengan sifat fisika kimia yang sama namun berbeda pada kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi atau berbeda rotasi optiknya dengan sudut pemutaran yang sama
Perbedaan ini mengakibatkan aktivitas biologi yang berbeda karena interaksi dengan reseptor berbeda
STRUKTUR KIMIA VITAMIN C
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji vitamin E pada beberapa sampel menunjukkan hasil bahwa Nature-E dan Mazola Soybean Oil mengandung vitamin E berdasarkan pembentukan warna merah setelah dipanaskan dengan alkohol dan asam nitrat, sedangkan vitamin C-IPI tidak mengandung vitamin E.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein dengan mereaksikan sampel dengan larutan Millon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel taoge, susu, dan nugget tidak mengandung gugus aromatik karena tidak terbentuk warna merah setelah dipanaskan.
Protein dapat diendapkan dengan mengatur pH larutan mendekati titik isoelektrik protein. Penambahan garam kalsium, asam asetat, dan enzim bromelin dapat mengendapkan protein susu sapi dan kedelai dengan mengubah muatan protein.
Laporan praktikum ini menguji ketidakjenuhan lemak pada dua sampel, yaitu mayonnaise dan minyak bunga matahari, dengan mereaksikan sampel tersebut menggunakan iodium. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sampel merupakan lemak jenuh karena warna iodium tidak hilang setelah ditetesi.
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANFransiska Puteri
Praktikum ini bertujuan untuk melihat pengaruh cara pemasakan, asam, dan alkali terhadap warna zat warna tanaman dan mengetahui pengaruh pemanasan dan larutan curing terhadap zat warna hewan. Zat warna alami seperti klorofil, karotenoid, dan antosianin memberikan warna hijau, kuning, merah pada tanaman dan hewan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan cahaya. Praktikum ini akan mengam
1. Karbohidrat, protein, dan lipid dibahas dalam dokumen tersebut. Karbohidrat dijelaskan sebagai polihidroksi aldehida atau keton yang terdiri dari monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
2. Beberapa tes untuk mengidentifikasi karbohidrat dilakukan, yaitu Tes Benedict, Tes Molisch, Tes Seliwanoff, dan Tes Barfoed. Tes Benedict dan Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji Barfoed untuk mendeteksi gula monosakarida pereduksi pada beberapa sampel bahan pangan. Uji ini menggunakan larutan Barfoed yang bereaksi dengan gula pereduksi dan menghasilkan endapan berwarna merah bata. Hasilnya menunjukkan morita selai kacang, roma malkist, dan dedak mengandung gula monosakarida pereduksi.
Laporan praktikum biokimia umum membahas tentang hidrolisis protein dari telur dan identifikasi asam amino hasil hidrolisis menggunakan kromatografi lapis tipis. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara hidrolisis protein dari telur dan mengidentifikasi komponen asam amino hasil hidrolisis tersebut.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Hubungan struktur-struktur-kimia-dan-aktivitas-biologi-kimedaufia w
L- Asam Askorbat sangat mudah teroksidasi menjadi Asam L- Dehidro askorbat.
L- Asam Askorbat dan asam L- Dehidroaskorbat masih mempunyai keaktifan sebagai vitamin C
Asam L- Dehirdoaskorbat bersifat sangat labil dan dapat mengalami perubahan menjadi L-Diketogulonat.
L-Diketogulonat yang terbentuk sudah tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi
ISOMER OPTIK DAN AKTIVITAS BIOLOGIS
Isomer optik = senyawa yang memilki atom C asimetrik dengan sifat fisika kimia yang sama namun berbeda pada kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi atau berbeda rotasi optiknya dengan sudut pemutaran yang sama
Perbedaan ini mengakibatkan aktivitas biologi yang berbeda karena interaksi dengan reseptor berbeda
STRUKTUR KIMIA VITAMIN C
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji vitamin E pada beberapa sampel menunjukkan hasil bahwa Nature-E dan Mazola Soybean Oil mengandung vitamin E berdasarkan pembentukan warna merah setelah dipanaskan dengan alkohol dan asam nitrat, sedangkan vitamin C-IPI tidak mengandung vitamin E.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein dengan mereaksikan sampel dengan larutan Millon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel taoge, susu, dan nugget tidak mengandung gugus aromatik karena tidak terbentuk warna merah setelah dipanaskan.
Protein dapat diendapkan dengan mengatur pH larutan mendekati titik isoelektrik protein. Penambahan garam kalsium, asam asetat, dan enzim bromelin dapat mengendapkan protein susu sapi dan kedelai dengan mengubah muatan protein.
Laporan praktikum ini menguji ketidakjenuhan lemak pada dua sampel, yaitu mayonnaise dan minyak bunga matahari, dengan mereaksikan sampel tersebut menggunakan iodium. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sampel merupakan lemak jenuh karena warna iodium tidak hilang setelah ditetesi.
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Laporan Kimia Pangan ITP UNS Semester3 ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWANFransiska Puteri
Praktikum ini bertujuan untuk melihat pengaruh cara pemasakan, asam, dan alkali terhadap warna zat warna tanaman dan mengetahui pengaruh pemanasan dan larutan curing terhadap zat warna hewan. Zat warna alami seperti klorofil, karotenoid, dan antosianin memberikan warna hijau, kuning, merah pada tanaman dan hewan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan cahaya. Praktikum ini akan mengam
1. Karbohidrat, protein, dan lipid dibahas dalam dokumen tersebut. Karbohidrat dijelaskan sebagai polihidroksi aldehida atau keton yang terdiri dari monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
2. Beberapa tes untuk mengidentifikasi karbohidrat dilakukan, yaitu Tes Benedict, Tes Molisch, Tes Seliwanoff, dan Tes Barfoed. Tes Benedict dan Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton yang dapat dihidrolisis menjadi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Berbagai uji seperti Molisch, Benedict, Barfoed, Selliwanof, dan fermentasi digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat melalui sifat kimiawi dan reaktifitasnya.
Uji ini menguji karbohidrat dalam beberapa bahan menggunakan uji Fehling dan Iodium. Hasilnya mengelompokkan larutan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Uji Fehling menguji glukosa dan menghasilkan warna merah bata, sedangkan uji Iodium menguji karbohidrat dan menghasilkan warna hitam.
Lintasan pentosa fosfat merupakan jalur alternatif metabolisme glukosa yang tidak menghasilkan ATP tetapi memiliki dua fungsi utama, yaitu menghasilkan NADPH dan prekursor ribosa. Jalur ini terdiri atas fase oksidatif yang menghasilkan NADPH dan fase nonoksidatif yang menghasilkan prekursor ribosa.
Proses metabolisme sel meliputi tiga hal utama: (1) glikolisis yang mengubah glukosa menjadi asam piruvat, (2) siklus Krebs yang mengubah asam piruvat menjadi senyawa lain sambil menghasilkan energi, dan (3) sistem transport elektron yang mengubah energi kimia menjadi ATP. Anabolisme seperti fotosintesis membentuk glukosa dari senyawa sederhana menggunakan energi dari cahaya.
Laporan Analisa Pangan Acara 5 KabohidratMelina Eka
Praktikum ini bertujuan menentukan kadar gula reduksi dalam bahan pangan dengan metode Nelson-Somogyi. Metode ini didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh sakarida, membentuk senyawa berwarna biru yang diukur absorbansinya. Kurva standar dibuat dengan larutan glukosa konsentrasi berbeda untuk menghitung kadar gula dalam sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat dan diabetes mellitus. Karbohidrat merupakan senyawa penting yang digunakan sebagai sumber energi oleh makhluk hidup. Terdapat beberapa jenis karbohidrat seperti monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat yang menyebabkan kadar glukosa darah meningkat.
Enzim adalah protein yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia tanpa mengalami perubahan. Enzim dapat mengkatalisis berbagai jenis reaksi seperti oksidasi, transfer gugus fungsional, hidrolisis, dan lainnya. Faktor seperti konsentrasi substrat, suhu, pH, dan keberadaan inhibitor dapat mempengaruhi aktivitas enzim.
Makalah ini membahas tentang kemanisan, pencoklatan, dan reaksi Maillard dan karamelisasi dalam teknologi pangan. Pencoklatan dapat terjadi secara enzimatis maupun non-enzimatis, melalui reaksi Maillard antara gula dan protein atau karamelisasi dari pemanasan gula. Kedua reaksi dapat menghasilkan warna coklat dan aroma khas pada makanan.
Laporan praktikum ini melakukan tes kualifikasi karbohidrat menggunakan berbagai metode seperti uji Molisch, uji Benedict, dan uji Barfoed. Uji-uji tersebut dilakukan untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam sampel secara kualitatif dengan melihat perubahan warna hasil reaksi.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. Gula reduksi adalah semua gula yang memiliki kemampuan untuk mereduksi dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton
bebas. Aldehid dapat teroksidasi langsung melalui reaksi redoks. Namun, gugus keton tidak dapat teroksidasi secara
langsung, gugus keton, tetapi harus diubah menjadi aldehid dengan perpindahan tautomerik yang memindahkan gugus
karbonil ke bagian akhir rantai. Monosakarida yang termasuk gula reduksi antara lain glukosa, fruktosa, gliseraldehida, dan
galaktosa. Untuk disakarida, contohnya adalah laktosa dan maltosa. Sedangkan yang termasuk gula non-reduksi adalah
sukrosa. Gula non-reduksi dicirikan dengan tidak adanya struktur rantai terbuka, sehingga tidak rentan terhadap proses
oksidasi reduksi. Pada polimer glukosa seperti amilum dan turunan amilum (maltodextrin dan dextrin), makromolekulnya
dimulai dengan gula reduksi. Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktifitas enzim, dimana
semakin tinggi aktifitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan. Persentase gula reduksi di dalam
turunan amilum/pati disebut dengan dextrose equivalent (DE).
Metode penentuan komposisi gula reduksi dalam sampel yang mengandung karbohidrat yang digunakan adalah
menggunakan pereaksi asam dinitro salisilat / 3,5-dinitrosalicylic acid. Metode ini adalah metode kimiawi. DNS merupakan
senyawa aromatis yang akan bereaksi dengan gula reduksi maupun komponen pereduksi lainnya untuk membentuk 3-
amino-5-nitrosalicylic acid, suatu senyawa yang mampu menyerap dengan kuat radiasi gelombang elektromagnetik pada
540 nm. Semakin banyak komponen pereduksi yang terdapat dalam sampel, maka akan semakin banyak pula molekul 3-
amino-5-nitrosalicylic acid yang terbentuk dan mengakibatkan serapan semakin tinggi.
Reaksi dengan DNS yang terjadi merupakan reaksi redoks pada gugus aldehid gula dan teroksidasi menjadi gugus
karboksil. Sementara itu DNS sebagai oksidator akan tereduksi membentuk 3-amino dan 5-nitrosalicylic acid. Reaksi ini
berjalan dalam suasana basa. Bila terdapat gula reduksi pada sampel, maka larutan DNS yang awalnya berwarna kuning
akan bereaksi dengan gula reduksi sehingga menimbulkan warna jingga kemerahan.
Dalam pembuatan reagen DNS, kita perlu menambahkan NaOH ke dalam larutan yang bertujuan untuk memberikan
suasana basa. Karena nantinya reaksi dari reagen DNS ini bekerja pada suasana basa. Selain menambahkan NaOH, juga
ditambahkan kalium natrium tartrat 40% (Rochelle Salt). Fungsi dari penambahan ini adalah untuk menstabilkan warna
yang terbentuk pada saat reaksi terjadi yaitu merah bata/kecoklatan. Di samping itu, kadang juga diperlukan pemanasan
untuk membantu mempercepat jalannya reaksi. Karena nantinya yang akan diukur adalah absorbansi dari warna yang
terbentuk tersebut dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 575 nm.
Sumber:
Lehninger, A.L. 1997. Dasar-dasar Biokimia (edisi ke-Jilid 1, diterjemahkan oleh M. Thenawidjaja). Jakarta: Erlangga.
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Organic, Sterokimia, Lemak, dan Protein. Yogyakarta :Gadjah Mada University
Press.