DNA origami adalah pelipatan skala nano dari DNA untuk membentuk struktur dua atau tiga dimensi dengan cara memanfaatkan satu helai DNA panjang dan beberapa helai pendek untuk membentuk berbagai bentuk seperti wajah tersenyum, peta, kubus, dan lainnya. Teknologi ini dikembangkan Paul Rothemund dari Caltech dengan melibatkan folding DNA untuk membentuk struktur nano. DNA origami memiliki potensi untuk diaplikasikan dalam p
2. DNA ORIGAMI?
Pelipatan skala nano dari DNA untuk membuat
bentuk dua atau tiga dimensi yang berubah-
ubah pada skala nano.
3. Ide untuk menggunakan DNA sebagai bahan konstruksi
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980an oleh Nadrian
Seeman. Metode DNA origami sekarang ini tengah
dikembangkan oleh Paul Rothemund dari California Institute
of Technology, dimana pada prosesnya melibatkan single
strand DNA virus yang panjang dibantu beberapa strand
“staple” pendek. Strand pendek kemudian mengikat lagi di
berbagai tempat, menghasilkan berbagai bentuk, termasuk
wajah tersenyum dan peta kasar dari Cina dan Amerika,
bersama dengan banyak struktur tiga dimensi seperti kubus.
DNA
origami
4. a.Persegi
b.Bujur sangkar
c. Bintang
d.Cakram dengan
tiga lubang
e.Segitiga dengan
domain bujur
sangkar
f. Segitiga tajam
dengan domain
trapesium dan
jembatan
diantaranya
BENTUK DNA ORIGAMI
11. DNA origami memiliki sifat yang unik seperti
addressable surface, yang memungkinkan
fungsionalisasi selektif dengan biomolekul dan
nanomaterial. DNA origami dapat juga
dikombinasikan dengan top-down nanoteknologi,
seperti penempatan pada substrat palsu. Teknologi
ini juga dapat diaplikasikan pada pencitraan molekul
tunggal dan analisis system konstruksi pada desain
struktur DNA origami. Selain itu, peralatan nano
mekanik DNA yang bekerja pada DNA origami
telah terealisasi, dan aplikasi cell-oriented masih
dalam tahap pengembangan.