Pembelajaran Diferensiasi dalam mengakomodir kebutuhan belajar siswaHenyNurhayati1
Strategi proses belajar mengajar yang mengakomodir, melayani, dan mengakui keberagaman peserta didik dalam belajar sesuai dengan kesiapan, minat dan preferensi belajarnya. Pada pembelajaran berdiferensiasi siswa dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai dan kebutuhannya sehingga mereka tidak frustrasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajar-nya.
Pembelajaran Diferensiasi dalam mengakomodir kebutuhan belajar siswaHenyNurhayati1
Strategi proses belajar mengajar yang mengakomodir, melayani, dan mengakui keberagaman peserta didik dalam belajar sesuai dengan kesiapan, minat dan preferensi belajarnya. Pada pembelajaran berdiferensiasi siswa dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai dan kebutuhannya sehingga mereka tidak frustrasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajar-nya.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
2. PENGETAHUAN
1
2
3
KETRAMPILAN
KETERTARIKAN atau
ANTUSIASME
Kebutuhan
Guru memiliki tanggung jawab untuk mengenali
kebutuhan belajar siswa agar dapat membantu siswa
dalam memahami suatu materi hingga siswa mampu
Memetakan Kompetensi &
menguasai ketrampilan sesuai kompetensi yang
diharapkan. Sebagai manusia yang unik, siswa memiliki
kebutuhan yang berbeda. O leh karena itu guru harus
mengidentifikasi untuk mengetahui pengetahuanawal
yang dimiliki ssiwa sebelum menyampaikan materi agar
bisa memetakan kompetensi dan kebutuhan siswa,
sehingga siswa dapat berperan lebih aktif.
MEMAHAMI MURID :
Memetakan Kompetensi &
4. Paham Utuh
Kategori 1
Murid dikatakan
pahampenuh
apabila dapat
menjawab semua
soal dengan benar
Belum
Paham
Kategori 3
Murid dikatakan
belum apabila
hanya dapat
menjawab sedikit
soal dengan
benar
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Modul ajar dimodifikasi sesuai pemetaan kebutuhan siswa. Pemetaan murid merupakan
bekal awal bagi guru untuk menentukan tahap selanjutnya. Dalam pembelajaran diferensiasi
guru dapat melakukan modifikasi pasa proses, konten, dan produk akhir.
Paham
Sebagian
Kategori 2
Murid dikatakan
pahamsebagian
apabila hanya
dapat menjawab
beberapa soal
assesmendengan
benar
5. PROSES BERFIKIR DALAM
MERANCANG PEMBELAJARAN
Memahami Capaian
Pembelajaran
1
Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
2
Menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran
3
Merancang
Pembelajaran
4
6. dapat dilakukan dengan
Penentuan alat ukur
memperhatikan tujuan pembelajaran. Capaian pembelajaran
diturunkan menjadi Tujuan Pembelajaran (TP). TP diturunkan
menjadi indicator Pencapaian Kompetensi. Dengan adanya
indicator dapat mempermudah dalam menentukan asesmen yang
akan digunakan.
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
7. MODULAJAR
Modul Ajar merupakan salah
satu bentuk perencanaan
pembelajaran seperti RPP.
M aka saat M enyusun
perencanaan harus memuat
Profil Pelajar Pancasila.
KOMPONEN MODUL AJAR
1
.
2.
3.
4.
5.
8. PEMAHAMAN BERMAKNA DAN
PERTANYAAN PEMANTIK
Pemahaman bermakna adalah pemahaman yang kita
ingin murid-murid capai setelah mempelajari topik tertentu,
sehingga dengan adanya pemahaman bermakna
membantu menjelaskan manfaat pembelajaran dan
dapat
tujuan
mempelajari sebuat materi ajar.
Pertanyaan pemantik diturunkan dari pemahaman
bermakna sebelum pembelajaran dimulai. Dengan merumuskan
pemahaman bermakna dan membuat pertanyaan pemantik
dapat mamaku semangat belajar siswa serta memberi makna
siswa saat mempelajari suatu materi.
9. Minat baca perlu diusahakan sejak usia dini.
Hal
tersebut dikarenakan setiap murid
memerlukan
dukungan untuk meningkatkan minat baca.
Beberapa faktor yang mendasar untuk
menumbuhkan budaya membaca diantaranya
:
• Kebiasaan membaca murid
• Peran kingkungan sekitar
• Paparan yang didapat murid
• Akses murid terhadap buku
PENGUATAN
LITERASI
10. KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN
adalah cita-cita bersama untuk jangka waktu
tertantu yang dirumuskan berdasarkan
masukan dari seluruh warga sekolah
VISI
adalah cara-cara yang dilakukan oleh
sekolah dalamupaya mencapai visi
tersebut.
MISI
Kurikulum operasional bersifat fleksibel
dan dinamis, sehingga satuan
Pendidikan dapat mengembangkannya
sesuai karakteristik dan kebutuhan.
Visi dan misi dapat dijadikan acuan
dalam seluruh kegiatan pembelajaran.
11. R A G A M STRATEGI
MANAJEMEN KELAS
Manajemen kelas merupakan
usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana
yang efektif dan
pembelajaran
meyenangkan
sehingga murid dapat termotivasi
dalam belajar.
Ragam strategi manajemen
kelas yang mendukung :
1
.
2.
3.
4.
5.