1. Isu terbaru
Penelitian diabetes gagal untuk mengatasi pencegahan
Laura Dobberstein
Pencegahan diabetes sedang diabaikan oleh peneliti diabetes, menurut sebuah studi baru-baru. "analisis deskriptif kami menemukan
bahwa mayoritas terdaftar [diabetes] percobaan melibatkan terapi obat daripada intervensi pencegahan atau non-obat," kata penulis studi
Dr Jennifer Green Duke University Medical Center di Durham, North Carolina, AS, dan rekan. Hijau dan timnya meneliti 2.484 percobaan
diabetes intervensi terdaftar pada situs ClinicalTrials.gov antara tahun 2007 dan 2010, untuk lebih memahami aspek-aspek dari penyakit
yang ditangani. [Diabetologia 2013, doi: 10.1007/s00125-013-2890-4]Sementara 75 persen dari percobaan memiliki tujuan terutama
terapi, hanya 10 persen difokuskan pada pencegahan. Enam puluh tiga persen dari intervensi obat yang digunakan dan hanya 12 persen
memandang perilaku dimodifikasi. Temuan mereka juga menunjukkan beberapa perbedaan demografis penting percobaan, yang
cenderung untuk mengecualikan anak-anak dan orang tua, sering dalam ukuran kecil dan durasi, tidak mewakili populasi secara geografis
mereka yang hidup dengan diabetes, dan tidak fokus pada hasil kardiovaskular yang signifikan seperti serangan jantung dan stroke. Dua
puluh persen orang dewasa di atas usia 65 memiliki diabetes, tetapi kurang dari 1 persen dari percobaan termasuk pasien dalam
kelompok usia ini. Kebanyakan percobaan dikecualikan pasien di atas 75 tahun dan 30,8 persen tidak termasuk mereka yang berusia di
atas 65. Empat persen dari percobaan ditargetkan mereka yang di bawah usia 18 tahun. Ini rendahnya jumlah percobaan pediatrik secara
akurat mencerminkan proporsi orang dalam kelompok usia terkena diabetes. Namun, argumen yang ada seperti mengapa kelompok ini
harus lebih baik diwakili dalam penelitian. Sebuah peningkatan tahunan 3 persen pada diabetes tipe 1 saat ini ada di antara mereka yang
di bawah usia 18 tahun. Selain itu, anak memiliki kesempatan lebih tinggi terkena komplikasi selama perjalanan penyakit mereka dan
manfaat lebih dari manajemen penyakit lebih baik daripada rekan-rekan mereka yang lebih tua. Ukuran kecil dan durasi percobaan yang
bersangkutan para peneliti. Rata-rata lama sidang kurang dari 2 tahun. Lebih dari setengah dari semua cobaan memiliki kurang dari 100
peserta dan 91 persen memiliki kurang dari 500 peserta.Komplikasi seperti retinopati diabetik, amputasi ekstremitas bawah dan stadium
akhir penyakit ginjal bervariasi antara kelompok-kelompok etnis, sehingga penting untuk menyertakan latar belakang beragam orang pada
diabetes penelitian. Populasi penelitian banyak menduduki oleh pasien dari Amerika Utara, Eropa Barat dan negara-negara Asia tertentu,
namun kurang terwakili oleh pasien dari daerah penting lainnya seperti Rusia, Brazil dan Timur Tengah. komplikasi kardiovaskular terkait
dengan diabetes telah menjadi topik penelitian yang penting, terutama dalam kaitannya untuk pengembangan obat. Namun kematian dan
komplikasi kardiovaskular dilaporkan hanya 1,4 persen pada percobaan. Para peneliti menyimpulkan bahwa uji klinis saat ini pada
penelitian diabetes tidak cukup menjawab pencegahan penyakit, manajemen atau keselamatan terapeutik. Hasil dari penelitian ini
membangun pemahaman yang lebih baik penelitian yang sedang berlangsung dan bisa membantu kegiatan penelitian di masa depan
langsung dan sumber daya.