Essay health literacy and e health literacyLia Oktaviani
Tugas Pengembangan Diri 2
Membuat Essay Dengan Tema Health Literacy and E-Helath Literacy
Judul Essay Hubungan Antara Tingkat Literasi Kesehatan Dengan Diabetes Self-Care Actvities Pada Pasien Diabetes Melitus
Essay health literacy and e health literacyLia Oktaviani
Tugas Pengembangan Diri 2
Membuat Essay Dengan Tema Health Literacy and E-Helath Literacy
Judul Essay Hubungan Antara Tingkat Literasi Kesehatan Dengan Diabetes Self-Care Actvities Pada Pasien Diabetes Melitus
Adanya pasien yang mengalami masalah ketidakpatuhan diet yang disebabkan karena dukungan keluarga yang kurang. Oleh karena itu dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk partisipasi keluarga. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus di Desa Bontolempangan kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang yang digunakan adalah 86 responden dan analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien penderita diabetes mellitus di Desa Bontolempangan Kecamatan Bontoa, kabupaten maros dengan nilai pvalue = 0,029 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka pvalue < α 0,05.
Kata Kunci: Dukungan Psikologis Keluarga,. Kepatuhan Diet, Diabetes Mellitus.
Adanya pasien yang mengalami masalah ketidakpatuhan diet yang disebabkan karena dukungan keluarga yang kurang. Oleh karena itu dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk partisipasi keluarga. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus di Desa Bontolempangan kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang yang digunakan adalah 86 responden dan analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien penderita diabetes mellitus di Desa Bontolempangan Kecamatan Bontoa, kabupaten maros dengan nilai pvalue = 0,029 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka pvalue < α 0,05.
Kata Kunci: Dukungan Psikologis Keluarga,. Kepatuhan Diet, Diabetes Mellitus.
Adanya pasien yang mengalami masalah ketidakpatuhan diet yang disebabkan karena dukungan keluarga yang kurang. Oleh karena itu dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk partisipasi keluarga. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus di Desa Bontolempangan kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang yang digunakan adalah 86 responden dan analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien penderita diabetes mellitus di Desa Bontolempangan Kecamatan Bontoa, kabupaten maros dengan nilai pvalue = 0,029 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka pvalue < α 0,05.
Kata Kunci: Dukungan Psikologis Keluarga,. Kepatuhan Diet, Diabetes Mellitus.
Adanya pasien yang mengalami masalah ketidakpatuhan diet yang disebabkan karena dukungan keluarga yang kurang. Oleh karena itu dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk partisipasi keluarga. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus di Desa Bontolempangan kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang yang digunakan adalah 86 responden dan analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien penderita diabetes mellitus di Desa Bontolempangan Kecamatan Bontoa, kabupaten maros dengan nilai pvalue = 0,029 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka pvalue < α 0,05.
Kata Kunci: Dukungan Psikologis Keluarga,. Kepatuhan Diet, Diabetes Mellitus.
Adanya pasien yang mengalami masalah ketidakpatuhan diet yang disebabkan karena dukungan keluarga yang kurang. Oleh karena itu dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk partisipasi keluarga. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus di Desa Bontolempangan kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang yang digunakan adalah 86 responden dan analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien penderita diabetes mellitus di Desa Bontolempangan Kecamatan Bontoa, kabupaten maros dengan nilai pvalue = 0,029 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka pvalue < α 0,05.
Kata Kunci: Dukungan Psikologis Keluarga,. Kepatuhan Diet, Diabetes Mellitus.
Adanya pasien yang mengalami masalah ketidakpatuhan diet yang disebabkan karena dukungan keluarga yang kurang. Oleh karena itu dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk partisipasi keluarga. Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus di Desa Bontolempangan kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang yang digunakan adalah 86 responden dan analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan psikologis keluarga dengan kepatuhan diet pasien penderita diabetes mellitus di Desa Bontolempangan Kecamatan Bontoa, kabupaten maros dengan nilai pvalue = 0,029 jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka pvalue < α 0,05.
Kata Kunci: Dukungan Psikologis Keluarga,. Kepatuhan Diet, Diabetes Mellitus.
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
ANALISIS JURNAL.docx
1. ANALISIS JURNAL
Judul Penelitian
(HEMŞİRELİK BÖLÜMÜ ÖĞRENCİLERİNDE BEL/BOY ORANI VE TİP 2 DİYABET
RİSKİ İLİŞKİSİNİN DEĞERLENDİRİLMESİ)
THE ASSESMENT OF RELATIONSHIP BETWEEN WAIST TO HEIGHT RATIO AND
TYPE 2 DIABETES RISK AMONG NURSING STUDENTS
(Penilaian Hubungan Antara (perbandingan antara lingkar pinggang (waist circumference)
dan tinggi badan (height)) dengan resiko diabetes tipe 2 pada siswa keperawatan)
Tujuan Penelitian
Mengevaluasi atau menilai hubungan antara rasio lingkar pinggang dan tinggi badan
dengan resiko diabetes tipe 2 pada mahasiswa keperawatan.
Populasi, sample dan Teknik
Populasi target yaitu 417 mahasiswa diantara 460 secara sukarela di Fakultas Ilmu
Kesehatan, Departemen Keperawatan,Universitas Near East yang berumur 19-24 tahun,
Teknik data kuantitatif
Jenis penelitian
Teori atau konsep yang menjadi kerangka pemikiran
Variabel dan Instrument
Hasil
Kekuatan dan kelemahan penelitian
Intervensi
2. Hubungan antara lingkar pinggang, tinggi badan, dan faktor genetik dengan tingkat risiko
diabetes adalah subjek penelitian yang menarik dan kompleks. Faktor-faktor ini dapat
saling berinteraksi dan berkontribusi terhadap risiko diabetes tipe 2, yang paling umum
terkait dengan gaya hidup dan faktor genetik. Berikut beberapa poin yang perlu
dipertimbangkan:
1. **Lingkar Pinggang dan Risiko Diabetes**: Lingkar pinggang yang lebih besar,
terutama jika disertai dengan akumulasi lemak abdominal, sering kali dianggap sebagai
faktor risiko yang signifikan untuk diabetes tipe 2. Ini karena lemak abdominal dapat
menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme gula darah.
2. **Tinggi Badan dan Risiko Diabetes**: Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
tinggi badan juga dapat memengaruhi risiko diabetes. Orang yang lebih tinggi mungkin
memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan diabetes tipe 2, meskipun hubungan
ini tidak selalu konsisten dalam penelitian.
3. **Faktor Genetik**: Ada komponen genetik yang signifikan dalam risiko diabetes.
Riwayat keluarga diabetes adalah indikator kuat bahwa faktor genetik berperan. Beberapa
studi telah mengidentifikasi gen-gen tertentu yang terkait dengan diabetes tipe 2.
4. **Interaksi Faktor Genetik dan Lingkar Pinggang/Tinggi Badan**: Genetika dapat
memoderasi hubungan antara lingkar pinggang, tinggi badan, dan risiko diabetes. Beberapa
individu mungkin lebih rentan terhadap efek lingkar pinggang yang besar berdasarkan
faktor genetik mereka.
5. **Penelitian Lanjutan**: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana
faktor genetik dan pola makan berinteraksi dalam menentukan risiko diabetes. Penelitian
genetika nutrisi dapat membantu mengidentifikasi hubungan ini lebih lanjut.
6. **Pengelolaan Risiko**: Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, faktor gaya hidup
seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemantauan berat badan dapat membantu
mengelola risiko diabetes. Terlepas dari faktor genetik, gaya hidup sehat tetap berperan
penting dalam mencegah diabetes.
3. Penting untuk diingat bahwa diabetes tipe 2 adalah penyakit multifaktor yang dipengaruhi
oleh faktor genetik dan lingkungan. Memahami kontribusi masing-masing faktor dan
bagaimana mereka saling berinteraksi dapat membantu dalam pencegahan, diagnosis, dan
manajemen diabetes. Konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli genetika untuk
informasi lebih lanjut tentang risiko diabetes yang berkaitan dengan faktor genetik.