DEFINITION
Menajemen merupakan suatu proses
koordinasi semua sumber daya melalui
proses perencanaan, pengorganisasian,
penetapan tenaga kerja, pengarahan dan
pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaransasaran
(target) yang telah ditetapkan
melalui pemamfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber pendukung
lainnya. Pada slide ini terdapat pembahasan macam-macam menajemen yang terdiri dari 3, yaitu segi objek, struktur, dan pelaksanaannya dan 9 mazhab-mazhab menajemen.
2. DEFINITION
Menajemen merupakan suatu proses
koordinasi semua sumber daya melalui
proses perencanaan, pengorganisasian,
penetapan tenaga kerja, pengarahan dan
pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran (target) yang telah ditetapkan
melalui pemamfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber pendukung
lainnya.
2
4. 1. Segi Strukturnya
4
Top
Management
Eksekutif yang bertanggungjawab
terhadap keseluruhan organisasi
menciptakan tujuan dan strategi
organisasi, serta kebijakan-
kebijakan operasional
menetapkan arah organisasi
dengan menyusun rencana
strategik dan mengontrol sumber
daya yang ada.
Scr sdrhn
sehingga orang-orang yang ada di
dalam organisasi dapat mengetahui
dan memahami apa yang harus
mereka kerjakan, serta mampu
melaksanakan pekerjaan tersebut
dengan antusiasme dan komitmen
yang tinggi.
orang-orang termotivasi untuk
bekerja dan bangga menjadi bagian
dari organisasi tersebut
5. 5
Middle
Management
kelompok manajer yang paling banyak
di dalam sebagian besar organisasi
mengimplementasikan kebijakan dan
rencana yang telah dikembangkan oleh
manajer puncak. Diurai rencana-
rencana strategik menjadi rencana-
rencana taktis, yang kemudian
dikomunikasikan kepada manajer lini bawah.
Scr sdrhn
Selain dari itu, mereka juga bertugas
mengontrol, mengevaluasi dan
mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas
di manajer lini bawah.
6. 6
Lower
Management
manajer operasional
mengimplementasikan rencana taktis yang
telah dikembangkan oleh manajer tingkat
menengah dengan cara mengurai rencana
taktis tersebut ke dalam rencana-rencana
spesifik atau operasional.
mengawasi dan mengkoordinasikan
kerja para karyawan
Senantiasa dikontrol dan diarahkan oleh para
manajer yang ada di atasnya, dengan tujuan
agar mereka betul-betul mengimplementasikan
kebijakan operasional tersebut.
Scr sdrhn
Mereka tidak hanya
sekedar sebagai
implementer rencana
operasional saja; tetapi
mereka juga dituntut
untuk mampu berkreasi
dan berinovasi.
7. 2. Segi Objeknya
7
Menajemen Perkantoran
merupakan rangkaian
aktivitas merencanakan,
mengorganisasi (mengatur dan
menyusun), mengarahkan
(memberikan arah dan
petunjuk), mengawasi dan
mengendalikan (melakukan
kontrol) sampai
menyelenggarakan secara
tertib sesuai tujuan mengenai
sesuatu hal atau kegiatan.
didefinisikan sebagai
perencanaan, pengendalian,
dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran, serta
penggerakkan mereka yang
melaksanakannya agar
mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
William Leffingwell &
Edwin Robinson
8. 8
Menajemen Produksi
dapat diartikan sebagai
kegiatan pengaturan secara
maksimal dari faktor-faktor
produksi (alam, tenaga kerja,
modal dan skill) agar dapat
menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau
jasa.
Tidak terlepas dari
pelaksanaan fungsi-
fungsi manajemen
mengatur produksi
barang atau jasa dalam
jumlah, kualitas, harga,
waktu serta tempat
tertentu sesuai dengan
kebutuhan konsumen
Tujuan
9. 9
Menajemen Pemasaran
pemasaran adalah kegiatan
manusia yang bertujuan
memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia melalui
proses pertukaran.
manajemen pemasaran adalah
kegiatan pengaturan secara
maksimal fungsi-fungsi pemasaran
agar kegiatan pertukaran atau
penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen dapat
berjalan lancar dan memuaskan
Penjualan
Pembelian
Pengangkutan
Penyimpanan
Pembelanjaan
Penanggungan resiko
Standarisasi dan Grading
Pengumpulan Informasi Pasar
10. 10
Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah kegiatan untuk
memperoleh dan menggunakan dana dengan
tujuan meningkatkan atau memaksimalkan
nilai perusahaan
fungsi mendapatkan dana fungsi menggunakan dana
11. 11
Menajemen Personalia
Manajemen Personalia berarti
segenap aktivitas yang bersangkut paut
dengan masalah penggunaan tenaga
kerja manusia dalam suatu usaha kerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu
Tenaga kerja manusia
objeknya
(d). Memotivasi pegawai
(e). Mensejahterakan
pegawai.
(a). Pengadaan
pegawai/penerimaan
(b). Penarikan tenaga
kerja, untuk mengisi
jabatan yang kosong,
(c). Seleksi pegawai,
12. 3. Segi Pelaksanaannya
12
Menajemen terbuka & tertutup
sebelum mengambil suatu keputusan terlebih
dahulu memberi kesempatan kepada staf dan
bawahannya untuk memberikan saran-saran,
ide-ide atau pendapat-pendapat, namun
keputusan tetap ditentukan oleh pimpinan
agar para staf atau bawahan ikut serta memikirkan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi dan
ikut serta pula memecahkannya temasuk
mengembangkan organisasi.
Tujuan akan tibul suatu
kompetisi yang sehat
berlomba untuk
mengembangkan
inisiatif dan daya
kreasi.
13. 13
Misal: apakah perusahaannya tersebut
untung atau rugi, yang diketahui oleh
karyawanya hanyalah mengerjakan apa yang
diperintahkan, keputusan yang diambil
dalam setiap tindakan tanpa melibatkan
partisipasi dan musyawarah dari
bawahannya.
(i) pengambilan keputusan lebih
cepat dan tidak memerlukan
waktu lama
(i) ketika terjadi masalah dan tidak
dapat dipecahkan, maka yang
menanggung beban tersebut
hanyalah pemimpin saja.
Kelebihan Kekurangan
14. 14
Menajemen Tradisional dan
Modern
manajemen yang digunakan dengan sistem
kerja dan cara berpikir mengikuti cara-cara
zaman dahulu dan bahkan sampai masa
sekarang ini masih ada yang
menggunakannya. Sifat (turun temurun,
tidak ada kreasi, monoton dan tidak
dinamis.)
Menajemen ini bersifat dinamis, luwes, berfokus
pada keterampilan, berorientasi pada tim,
berorientasi pada keterlibatan, bekerja di mana pun
dan kapan pun, dan menggunakan alat-alat yang
canggih.
15. 15
Menajemen Ilmiah
manajemen yang berdasar ilmu, yang
dapat dikaji secara ilmiah, dianalisis
dengan menggunakan metode ilmiah dan
dapat diperoleh suatu sintesis.
F.W. Taylor ( USA) dan H.Fayol
(Perancis).
Mereka mencoba mengkaji/mempelajari gerak perusahaan
serta mencoba mengubah cara kerja dan cara berpikir di
kalangan perusahan. > digerakkan dan dikendalikan oleh
pemilik perusahaan itu sendiri, maka F.W. Taylor
mengatakan tidak harus ,> tetapi hendaknya dipimpin oleh
orang-orang yang betul-betul mempunyai kecakapan dan
kemampuan serta pengalaman yang cukup.
Maka F.W. Taylor
mengubah cara kerja
dengan sistem gerak dan
waktu (time and motion
study). Ia membuat daftar
catatan yang harus
dipergunakan oleh para
pekerja, daftar catatan itu
berisi tugas-tugas yang
harus dikerjakan.
16. B. Mazhab-mazhab Menajemen
16
Management By
Custom School
Scientific
Management
School
Behavior
School
The Social
School
System
Management
School
Dicisional
Management
School
Quantitative
Measurement
School
Proses
Management
Contingency
Management
School
17. Management By Custom
School Mazhab menajemen berdasarkan
kebiasaan.
Penganut mazhab ini seringkali mengamati apa yang
dilakukan oleh para menejer yang berkaliber, kemudian
mereka mengikuti contohnya dengan jalan menerapkan
teknik-teknik serta tindakan yang sama dalam pekerjaan
menejerial mereka.
17
18. 18
Scientific
Management School
Menajamen ilmiah
Mazhab ini menggunakan metode ilmiah
yang memverifikasi atau menolak asumsi-
asumsi dengan jalan melaksanakan
eksperimentasi secara terkendalikan.
Para penganut mazhab ini menyakini bahwa
menajemen lebih baik dan mereka dapat
menemukannya dengan cara menerapkan
metode ilmiah.
Didasarkan atas analisis ilmiah
dari data, informasi, situasi, dan
kondisi yang dihadapi saat ini.
19. 19
Behavior School
Menajemen kelakuan
Menurut mazhab ini titik penting
daripada tindakan menejerial adalah
kelakuan manusia. Apa yang dicapai,
bagaimana hal tersebut dicapai dan
mengapa hal tersebut dicapai, dipandang
sehubungan dengan impeknya atas
manusia yang dianggap sebagai entitas
penting daripada menajemen.
20. 20
The Social School
Menajemen sosial
Mazhab ini menganggap menajemen
sebagai sebuah sistem sosial atau secara lebih
spesifik, sebagai sistem antar hubungan
kulturil. Mazhab ini berorientasi pada ilmu
sosiologi dan mempersonalkan
pengidentifikasian berbagai kelompok sosial
maupun hubungan-hubungan kulturil
21. System Management
School Menajemen sistem
21
Sebuah sistem dapat dianggap sebagai
suatu keseluruhan yang terorganisasi yang
terdiri dari bagian-bagian yang
berhubungan dengan cara dan tujuan
tertentu. Setiap sistem mempunyai input,
sebuah proses dan sebuah output, hal
tersebut berkaitan pula dengan sebuah
sistem yang lebih luas dan lebih tinggi
tingkatnya, maupun dengan subsistem-
subsistemnya sendiri yang mewakili
integrasi berbagai sistem tingkat lebih
rendah.
Suatu sistem dapat
didefenisikan sebagai suatu
kesatuan yang terdiri dari
dua
atau lebih komponen atau
subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan.
22. 22
Presiden
Komite Eksekutif Riset PasarRiset Publik
Unit Design Sistem
Catatan Personil Riset Permodalan
Kelompok Operasi
Sistem-sistem
Produk Utama
Kelompok-kelompok
Saluran sumber-
sumber daya
Sisitem-sistem
yang membantu
Peta organisasi menajemen sistem
23. Pada mazhab ini dititik beratkan pada
keputusan-keputusan menejerial. Menurut
penganut mazhab ini, pengambilan keputusan-
keputusan merupakan tugas sebenarnya dari
pihak menejer. Pembuat keputusan adalah
seorang menejer.
23
Dicisional Management
School menajemen berdasarkan
keputusan-keputusan
24. Quantitative Measurement
School pengukuran kwantitatif
Pada mazhab ini, para penganutnya memandang
menajemen sebagai sebuah entitas logis, yang
tindakan-tindakannya dapat dinyatakan dalam bentuk
simbol-simbol matematis, hubungan-hubungan
matematis dan data yang dapat diukur adalah sangat
penting untuk mengatahui bahwa mazhab ini
terutama mementingkan persoalan pembuatan
keputusan.
24
25. Para penganut mazhab ini menganggap menajemen
sabagai sebuah aktivitas yang terdiri dari pada
subaktivitas tertentu atau fungsi-fungsi dasar
menajemen yang merupakan sebuah proses yang unik
yakni proses menajemen.
25
Proses Management
Proses menajemen mempunyai empat macam
fungsi yaitu (1) Perencanaan (Planning) (2)
Pengorganisasian (Organizing) (3)
Menggerakkan (Actuating) (4) dan pengawasan
(Controlling).
26. Contingency Management
School menajemen menurut keadaan
Salah satu mazhab relatif baru yang muncul adalah
mazhab menajemen menurut keadaan. Para
pengikutnya menekankan relevansi tindakan-
tindakan menejerial dengan ciri khusus situasi
dimana terjadi kejadian-kejadian tersebut. Dan
dinyatakan bahwa menajemen harus sesuai dengan
lingkungannya.
26
27. ISO 9001:2008 & IS 15700:2005
• ISO9001 is an internationally recognized and well understood standard.
It is the most widely adopted Quality Management System (QMS) -
management processes, core processes and support processes. That is,
it covers all aspects of departmental mandate and functioning.
• IS 15700 is mainly focus on service delivery aspects of the Department.
It has been developed by Bureau of Indian Standards (BIS) and is not
known outside India. IS 15700 is applicable only for public sector
organization for ensuring (a) Service Quality, (b) Public Grievance
Redressal, (c) Citizen Interface
27
“Sesungguhnya Allah senang jika seseorang
diantara kamu mengerjakan suatu perbuatan
lalu dia mengerjakannya secara sempurna”.
(H.R Tabrani)
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah
AllAh dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri
diantara kamu”. (Q.S An-nisa:59)
Editor's Notes
Introduction:
Rorelna thaah chuan mipui an him a, an thlamuanga, mihring nunna atana mamawh tlânglâwn (basic needs) an hmu deuh vek bawk a, eirukna hmuh tur a tlem a, dik lo taka induhsakna hriat tur a awm ve lo.
“Governance” tih hming hi World Bank-in kum 1989 atang khan a rawn hmang tana, chumi hnu kum 1992-ah World Bank bawkin “Good Governance” tih hi a rawn hmang chhuak leh a, tunlai khawvel ram hrang hrangah sorkar tha “Good Governance” siam tumin hma nasa taka lak chhoh a lo ni ta a ni.
World Bank-in a “Good Governance” a tih hian “8 Characteristics” a neia chungte chu tha taka sorkarin a kalpui chuan rorelna tha ramah a lothleng turah ngaih a ni. Heng Characteristics pariat hmang hian Good Governance kan sawi dawn a ni.
Definition:
GOOD GOVERNANCE
Good governance has 8 major characteristics. It is participatory, consensus oriented, accountable, transparent, responsive, effective and efficient, equitable and inclusive and follows the rule of law. It assures that corruption is minimized, the views of minorities are taken into account and that the voices of the most vulnerable in society are heard in decision-making. It is also responsive to the present and future needs of society.
Efficiency & Effectiveness
Efficiency and Effectiveness are two competing yet complementary approaches to business. For the purpose of this article these are defined as:
Efficiency
This is ‘doing things right’ and concentrates on tactics focusing on achieving short-term results. It means doing things better and quicker.
Effectiveness
This is ‘doing the right things’ which is critical to the success or survival of any organization. Strategy is the key, not just any strategy, but one that is well constructed and then executed.
How these two factors interact impact the business and an overview of these interactions can be seen in the Efficiency/Effectiveness matrix below.
THRIVE: Highly Effective & Highly Efficient
Businesses that pursue the right strategy efficiently thrive. They can meet strategic targets earlier than anticipated, and can go on to meet more challenging strategic targets, so as to sustain their ability to thrive.
SURVIVE: Highly Effective & Inefficient
Many businesses ‘survive’, they show potential but never attain the growth that they should be capable of. This can be due poor management or inefficient practices.
DIE SLOWLY: Ineffective & Inefficient
The business lacks a clear vision of what it is trying to achieve, and so lacks the right strategies or has weak strategies on which to execute. The lack of clear strategies means that the short-term plans and tactics are lacking. As such the business delivers poor results for several years and are in a state of steady decline before the business eventually ‘dies’.
DIE QUICKLY: Ineffective & Highly Efficient
Here the business is executing very well, but on the wrong strategies which drive it into a state of rapid decline. The business leaders are not learning from their mistakes, or are not aligned with the market’s realities, and by doing so negatively compound the effects of their wrong strategies.
What Do You Do Next?
For businesses to thrive they need to get both their efficiencies (tactics) and effectiveness (strategies) aligned – have the right direction and the right actions to help you bridge the gap between where you are now and where you want to be. Look at what you are doing and where you are going – review your assumptions, get an objective perspective, and continually review and improve to reflect the realities of your business, marketplace and the business environment.
So what are you going to do? And will it take you in the right direction? And are you effective and efficient in what you do?