Dokumen tersebut membahas tentang sumber keuangan Badan Keuangan Wahidiyah Pusat yang berasal dari Dana Box, Zakat, LIS-LIS Kegiatan, Donatur, Hibah & Wakaf, dan Usaha-Usaha Sah, Halal dan Tidak Mengiat Sumber Keuangan Wahidiyah. Dana Box merupakan salah satu sumber utama yang dikelola melalui sistem pengumpulan infaq secara rutin dari para Pengamal Wahidiyah.
1. BADAN KEUANGAN WAHIDIYAH PUSAT
PERKEMAHAN KUBRO WAHIDIYAH 2014
KENJERAN PARK SURABAYA, 28 DES ‘14 S/D 1 JAN 2015
2. 1. DANA BOX
2. ZAKAT
3. LIS-LIS KEGIATAN
4. DONATUR
5. HIBAH & WAKAF
6. USAHA-USAHA LAIN YANG SAH,
HALAL DAN TIDAK MENGIKAT
SUMBER KEUANGAN
WAHIDIYAH
3.
4. DANA BOX
ADALAH PAKET BIMBINGAN
MU’ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH
DANA BOX
UNTUK MEMBIAYAI PERJUANGAN
TERUTAMA UNTUK MENCETAK
LEMBARAN SHOLAWAT WAHIDIYAH, DAN
KEGIATAN PENYIARANNYA
5. KOTAK DANA BOX
Letakkan di tempat yang sering kita lalui dan
mudah dilihat
KOTAK bisa terbuat dari Kayu, Kaleng,
atau bahan lainnya
6. SISTEM BERINFAQ YANG MUTAKHIR
Karena bisa dilakukan oleh siapa saja dari Pengamal Wahidiyah baik tua,
muda, laki-laki, perempuan, kanak-kanak, remaja dengan segala tingkatan
sosial ekonomi;
Karena dilakukan tanpa ada unsur dan pengaruh paksaan baik moril maupun
materiil. Suka rela menurut kemampuan dan keihlasan kita;
Pengumpulan dana dengan disertai bimbingan dan tuntunan praktis baik di
bidang pelaksanaan lahiriyah maupun batiniyah;
Tepat pada sasaran yang dituju dan jelas arah tashorufnya, yaitu untuk
Perjuangan Wahidiyah;
Dengan tenaga dan biaya yang ringan akan memperoleh hasil yang
melimpah terutama disisi Alloh wa Rosulihi SAW.
Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap perjuangan kesadaran
Fafirru Ilalloh wa Rosulihi SAW, setiap hari kita ingat dan merasa
bertanggungjawab akan kebutuhan Perjuangan Wahidiyah.
Dilakukan secara rutin dan teratur di rumahnya masing-masing tanpa
mengganggu aktifitas maupun kebutuhan hidup sehari-hari;
7. “Berangkatlah (berjuanglah) sekalipun dalam keadaan ringan atau berat, dan berjihadlah dengan harta
dan tenagamu di jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Q.S. At-Taubah ayat 41.
“Barang siapa menginfaqkan satu infaq di jalan Alloh, dicatat tujuh ratus kali lipat”
(HR Hakim dan lain-lain-Shohih)
Diriwayatkan Imam Turmudzi dari ‘Aisyah RA, Rosululloh Saw bersabda :
“Amal perbuatan yang paling disukai oleh Rosululloh adalah yang rutin (kuntinu) meskipun
sedikit”
8. KEUNTUNGAN BERDANA BOX
Sebagai realisasi rasa syukur kita kepada Alloh SWT atas limpahan rizki yang kita terima, sehingga akan diberi
tambahan barokah serta wujud syukur atas karunia berupa Sholawat Wahidiyah dan Ajarannya.
Dibuat mencetak Lembaran Sholawat Wahidiyah oleh DPP PSW, berarti setiap Pengamal Wahidiyah yang berdana
box “Ikut Menulis Sholawat” sebagaimana sabda Rosululloh SAW
وسلم عليه ا صلى ا لُ وْ سُ رَ لَ قاَ :
بِ تاَ كِ لْ ا كَ لِ ذَ فىِ مىِ سْ اِ مَ داَ ماَ هُ لَ نَ وْ رُ فَ غْ تَ سْ تَ ةُ كَ ئِ لَ مَ لْ ا لِ زَ تَ مْ لَ بٍ تاَ كِ فىِ يّ لَ عَ لىّ صَ نْ مَ
“Barang siapa menulis Sholawat kepada-Ku di dalam suatu kitab (Lembaran Sholawat Wahidiyah), para Malaikat
tiada henti-hentinya memohonkan ampunan baginya selama nama-Ku masih tercantum di dalam kitab (lembaran
Sholawat Wahidiyah) tersebut” (H.R. dari Abu Huroiroh (Durotun Naashihin 76.)
Selalu ingat, peduli, dan merasa ikut bertanggungjawab terhadap kebutuhan Perjuangan Wahidiyah berarti setiap
hari menerima pancaran nadzroh khusus dari Ghoutsi Hadaz-Zaman RA.
Sebagai media untuk kirim do’a kepada leluhur dan keluarga yang telah meninggal dunia.
Setiap hari kita dilatih rasa keikhlasan dalam beramal dan menabung tanpa merasa berat.
Kita tercatat sebagai utama-utamanya manusia mukmin karena “ikut berjuang dengan hartanya fii sabilillah”,
sebagaimana Hadits Sholeh riwayat Bukhori, Muslim, Nasai, dan Ibnu Majah dari Abi Sa’id, bahwa Rosululloh SAW
bersabda :
هِ لِ ماَ وَ هِ سِ فْ نَ بِ ا لِ يْ بِ سَ فىِ دُ هِ جاَ يُ نٍ مِ ؤْ مُ سِ ناّ ال لُ صَ فْ اَ
“Paling utamanya manusia adalah orang mukmin yang berjuang fii sabilillah dengan jiwa dan hartanya”
9. DENGAN APA KITA
BER-DANA BOX ?
• Uang (Rp. 100, Rp. 200, Rp. 500, Rp. 1.000,
dst) sesuai kemampuan masing-masing
• Barang (Beras, gelas air kemasan, Kardus,
Rokok, dll)
• Tanaman (Kelapa, Sayuran, buah-buahan,
dll)
• Apa saja yang bisa diuangkan pada saat
GASPUL datang tiap bulan
10. CARA BERDANA BOX
• Setiap hari oleh seluruh Pengamal Wahidiyah, (Bila lupa supaya di qodho’)
• Waktu mengisi bisa pagi, siang atau malam (namun sebaiknya mengambil waktu
yang tetap)
• Bila bepergian, titiplah pada orang di rumah untuk mengisikan
• Sebelum kita mengisi/memasukkan Dana Box jangan lupa niatnya, kemudian
lebih dahulu membaca
1 x مِ يـْ حِ رّ ال نِ مَ حْ رّ ال اِ مِ سـْ بِ
3 x ا لَ وْ سُ رَ ياَ ى دِ يّ سَ ياَ
3 x ا ىَ إلِ روآّ فِ فَ
Kemudian ditiupkan kepada uang/barang yang akan dimasukkan ke dalam kotak
Dana Box dengan niat (dalam hati/diucapkan) kirim do’a bagi keluarganya yang
sudah meninggal dunia.
• Bila terpaksa tidak memiliki apa-apa untuk digunakan Dana Box, tetap datangi
kotak dan lakukan seperti cara diatas. Tiup kotaknya
11. DANA BOX CUKUP UNTUK
MEMBIAYAI PERJUANGAN
BILA DILAKSANAKAN SESUAI BIMBINGAN MU’ALLIF
INSYA ALLOH CUKUP
DENGAN BERDANA BOX TIAP HARI DILAKUKAN OLEH SETIAP PENGAMAL, BAIK LAKI-LAKI,
PEREMPUAN, TUA, MUDA, DAN KANAK-KANAK
Rp. 100 x 30 Hari = Rp. 3.000 tiap bulan/Pengamal
Kalau di suatu daerah terdapat 1.000 orang Pengamal, minimal Dana
Box yang dikumpulkan sejumlah Rp. 3.000.000,-/bulan
Bagian DPC PSW 15% x 3.000.000 = Rp. 450.000/bulan
Bila dilihat dari Peserta Mujahadah Kubro Wahidiyah + 100.000 orang Rp. 100
x 30 hari x 100.000 Pengamal = Rp. 300.000.000 25% x Rp.
300.000.000 = 75.000.000/bulan
Bila dihitung rata-rata pertahun Pengamal yang ber-Dana BOX baru
mencapai + 20%
12. PERAN SEORANG GASPUL
GASPUL (Petugas Pengumpul) dipilih/ditunjuk oleh PSW setempat dan
menentukan lingkup kerjanya dari salah seorang atau lebih (Pria, Wanita,
Remaja) yang amanah dan bisa membaca serta menulis.
GASPUL (Petugas Pengumpul) sebagai garda terdepan dalam pengumpulan
Dana Box,
GASPUL sebagai jembatan bagi Pengamal dengan PSW dalam hal membiayai
perjuangan. Kelalaian GASPUL mengakibatkan terjadinya penumpukan Dana
Box di dalam Kotak mengakibatkan tersendatnya biaya perjuangan.
GASPUL diharapkan dapat menjelaskan kepada para Pengamal, betapa
pentingnya Dana Box bagi Perjuangan.
GASPUL juga diharapkan dapat membina para Pengamal agar sadar Berdana
Box, menanamkan rasa ikut memiliki tanggung jawab terhadap Perjuangan
Wahidiyah.
GASPUL perlu mendapat SK dari DPC PSW
13. PEMBAGIAN PROSENTASE
DANA BOX
Alokasi Pembagian Dana Box diatur sebagai berikut :
• Gaspul 15% dari Nilai Nominal Dana Box
• Pengurus PSW Desa 15% dari Nilai Nominal Dana Box
• Pengurus PSW Kec. 15% dari Nilai Nominal Dana Box
• DPC PSW 15% dari Nilai Nominal Dana Box
• DPW PSW 15% dari Nilai Nominal Dana Box
• DPP PSW 25% dari Nilai Nominal Dana Box
Surat Keputusan DPP PSW Nomor SK.20/DPP PSW-36/XII/1998 tanggal 5 Desember 1998
14. CARA MENGHITUNG PROSENTASE
DANA BOX
PROSENTASE UNTUK PSW DESA
PROSENTASE UNTUK PSW KECAMATAN
PROSENTASE UNTUK DPC PSW
PROSENTASE UNTUK DPW PSW
PROSENTASE UNTUK DPP PSW
25 % X NILAI NOMINAL DANA BOX
SETORAN GASPUL X 100
85
X 15
100
= atau SETORAN X 15
85
SETORAN PSW DESA X 100
70
X 15
100
= atau SETORAN X 15
70
SETORAN PSW KEC. X 100
55
X 15
100
= atau SETORAN X 15
55
SETORAN DPC PSW X 100
40
X 15
100
= atau SETORAN X 15
40
PROSENTASE UNTUK GASPUL
15 % X NILAI NOMINAL DANA BOX
15. PENGUMPULAN, PENYETORAN DAN
PENGELOLAHAN DANA BOX
Tanggal 3 dan 4 setiap bulan GASPUL mengumpulkan Dana Box dari rumah masing-masing
Pengamal di lingkup kerjanya.
Tanggal 5 GASPUL menyetorkan seluruh jumlah Nominal Dana Box setelah dikurangi
prosentasenya kepada PSW DESA dengan disertai BNDB dengan menggunakan blangko Bukti
Setoran Dana Box (BSDB-1).
Tanggal 6 – 7 PSW DESA menyetorkan Dana Box setelah diambil Prosentasenya pada PSW
KECAMATAN dengan menggunakan blangko Bukti Setoran Dana Box (BSDB-2).
Tanggal 8 – 9 PSW KECAMATAN menyetorkan Dana Box setelah diambil Prosentasenya pada
DPC PSW dengan menggunakan blangko Bukti Setoran Dana Box (BSDB-3).
Tanggal 10 – 11 DPC PSW menyetorkan Dana Box setelah diambil Prosentasenya pada DPW
PSW dengan menggunakan blangko Bukti Setoran Dana Box (BSDB-4).
Tanggal 12 – 13 DPW PSW menyetorkan Dana Box setelah diambil Prosentasenya pada DPP
PSW melalui BADAN KEUANGAN WAHIDIYAH PUSAT.
Tanggal 14 – 15 BKW PUSAT dengan diketahui oleh Ketua DPP PSW Bidang Keuangan
menyetorkan seluruh Dana Box tersebut kepada Bendahara DPP PSW.
16. BLANGKO DANA BOX
CATATAN :
1. Kartu ini hanya dikeluarkan oleh DPP PSW.
2. Letakkan Kartu ini di dekat/di dalam tiap kotak DANA BOX (satu kotak satu kartu)
19. ZAKATUNTUKPSW
• ZAKAT TERBAGI ATAS ZAKAT FITRAH & MAAL
• DALAM 8 ASHNAF, PSW TERMASUK MUSTAHIQ
ATAS DASAR SABILIL KHOIR
• SEBAGAI MUSTAHIQ PSW PUSAT MENUNJUK PSW
DAERAH SEBAGAI WAKIL DI WILAYAH KERJANYA
SAMPAI BATAS WAKTU YANG TIDAK DITENTUKAN
• PSW PUSAT MEMBERIKAN INSENTIF KEPADA PSW
DAERAH, MASING-MASING 15% dari Nilai Nominal
Zakat
• Dilaksanakan sesuai SK DPP PSW No. : SK.107/DPP
PSW - 47/XII/2008
20. PELAKSANAAN ZAKAT
ZAKAT MALL
• Pelaksanaan zakat maal (harta) menurut nishab, kadar, dan
waktunya yang ditetapkan berdasarkan syariah.
• Zakat maal (harta) wajib dilaksanakan ketika cukup satu nishab
(batas minimal) dan satu tahun (haul) untuk beberapa jenis zakat
ZAKAT FITRAH
• Orang Islam wajib menunaikan zakat untuk dirinya dan orang Islam
yang ditanggung nafkahnya.
• Zakat fitrah dapat berupa beras atau uang.
• Penyerahan zakat fitrah dari muzakki kepada mustahiq sebagai-
mana dimaksud pada Pasal 6 Surat Keputusan ini, dilaksanakan
pada bulan Romadlon sebelum pelaksanaan sholat 'Idul Fitri.
• Pelaksanaan zakat fitrah dapat ditakjil (didahulukan) mulai tanggal 1
Romadhon
21. PSW PUSAT ADALAH MUSTAHI Q ATAS
DASAR SABI LI LLAH
PSW PUSAT MEMBERI KAN MANDAT TAUKI L
KEPADA PSW DAERAH YANG BERLAKU
SEPANJ ANG TAHUN
PSW PUSAT MEMBERIKAN INSENTIF KEPADA PSW DAERAH,
MASING-MASING
PSW DESA 15% dari Nominal Zakat se Desa
PSW DESA 15% dari Nominal Zakat se Kecamatan
PSW DESA 15% dari Nominal Zakat se Kabupaten
PSW DESA 15% dari Nominal Zakat se Provinsi
INSENTIF ZAKAT
22. LIS-LIS KEGIATAN
• Lis Kegiatan diedarkan untuk membantu
membiayaan kegiatan tertentu, seperti Mujahadah
Kubro, Nisfussanah, Rubu’ussanah, dll.
• Dalam membuat Lis perlu diberi nomor urut Lis
untuk memudahkan pengawasan.
• Lis diedarkan kepada Pengamal & Simpatisan
• Selesai Kegiatan, Lis yang belum kembali agar
diadakan penarikan dengan disertai daftar lis yang
masuk
• Pada setiap akhir tahun program, perlu dilaporkan
dan diadakan evaluasi
23. DONATUR PSW
• Donatur PSW dapat digalang guna menambah
pemasukan kas.
• Untuk menggalang Donatur PSW perlu di siapkan
proposal dengan menyebutkan jumlah
kebutuhannya dan kesediaan menjadi donatur.
• Tiap triwulan para donatur diberi laporan
penerimaan dan penggunaannya
• Donatur digalang bila kebutuhan dana kurang dan
diperlukan untuk menambah sektor penerimaan
• Donatur PSW ditujukan kepada Pengamal &
Simpatisan yang mau dan mampu
24. HIBAH&WAKAFKEPADA PSW
• HIBAH kepada PSW dapat berbentuk Uang atau benda (bergerak/tidak bergerak)
• WAKAF adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaat sesuai
dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan
umum
• Wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf untuk Perjuangan
Wahidiyah
• Harta benda wakaf hanya dapat diwakafkan apabila dimiliki dan dikuasai
oleh wakif secara sah serta bebas dari segala sitaan, perkara, sengketa,
dan tidak dijaminkan
• PSW Pusat berhak sebagai Nadzir sebagaimana dimaksud Undang-
Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
• PSW Pusat akan menunjuk Wakil Nadzir, dengan masa khidmah 5 tahun.
• Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf menjadi hak,
wewenang, dan tangung jawab PSW Pusat.
• Aturan pelaksanaan sesuai SK DPP PSW No. : SK.108/DPP PSW -
47/XII/2008
25. USAHA LAIN YANG SAH & HALAL
• Usaha lain adalah penggalangan dana dari pihak
ketiga (Pemerintah, Sponsor, perorangan, dll) yang
tidak mengikat.
• Usaha lain dapat berbentuk usaha PSW dibidang
pertanian, perdagangan, peternakan, perikanan,
jasa, dll. Usaha ini dapat dilaksanakan sendiri atau
bekerja sama dengan pihak lain yang tidak
bertentangan dengan kepentingan perjuangan
(PSW)
• mengadakan pelatihan keterampilan guna
meningkatkan penghasilan pengamal
26. MANAJEMEN KEUANGAN
WAHIDIYAH
PERJUANGAN ISLAM ZAMAN
ROSULULLOH SAW s.d PARA SAHABAT
DAPAT DICUKUPI DENGAN ZAKAT
PERJUANGAN WAHIDIYAH
OLEH MU’ALIF SHOLAWAT WAHIDIYAH
TELAH DIBIMBINGKAN DANA BOX, DLL
27. PENGGALANGAN DANA
PERAN PENTING DANA DALAM PERJUANGAN
• Meningkatkan sumber dana bagi Perjuangan Wahidiyah merupakan
kewajiban bagi kita semua agar roda lembaga khidmah perjuangan
(Penyiar Sholawat Wahidiyah) dapat perjuangan dengan baik,
sehingga perlu untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran
dalam berdana kepada segenap Pengamal karena pada akhirnya akan
kembali kepada Pengamal
PROGRAM PENGADAAN KEUANGAN WAHIDIYAH
• Menggiatkan dan mengintensifkan Dana Box, Zakat, Infaq, dan
Sodaqoh.
• membentuk dan membenahi BKW, serta memaksimalkan tugas pokok
dan fungsinya.
• Mencetak tenaga-tenaga terampil dibidang Keuangan
28. SISTEM PENGGALIAN DANA
PERJUANGAN
Pelayanan yang baik sangat diperlukan
Ciri sistim manajemen yang baik dan perlu diperhatikan adalah :
• Pola pikir yang baik (Administrative thingking).
• Pelaksanaan kegiatan yang teratur (Administrative Behavior).
• Penyikapan tugas-tugas kegiatan secara baik (Administrative
Attiude).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggalangan dana sbb :
• Geografis Wilayah
• Potensi Daerah
• Demografi Daerah
• Kondisi Sosial masyarakat
29. OPTIMALISASI PENGGALANGAN
DANA PERJUANGAN
• PENGURUS PSW TINGKAT CABANG & KECAMATAN
Memberikan arahan, bimbingan, motivasi pada seluruh Pengamal agar
memberikan infaqnya pada perjuangan
• IMAM JAMAAH
sebagai pengurus tingkat bawah yang paling dekat dengan pengamal
diharap dapat menumbuhkan kemitmen dan rasa kepedulian yang
tinggi pada para Pengamal terhadap Perjuangan Wahidiyah
• GASPUL
sebagai ujung tombak dalam pengumpulan Dana Perjuangan memiliki
peran sangat menentukan dalam keberhasilan pengumpulan Dana
Perjuangan pada setiap bulannya. Gaspul juga berfungsi sebagai
kontroling sekaligus pengingat/penagih dana kepada para Pengamal
30. KENDALA LAPANGAN DAN CARA
PENYELESAIANNYA
1. Pendekatan Struktural
Dalam pendekatan ini, setiap penanganan masalah dikembalikan kepada komando (aturan) organisasi yaitu
PSW yang telah memiliki aturan yang jelas dan arah kebijakan sebagaimana diatur oleh Mu’allif Sholawat
Wahidiyah.
2. Pendekatan Kelompok
Kelompok yang dianggap dominan dan yang berpengaruh memprakarsai penyelesaian masalah dan
memberikan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang bermasalah.
3. Pendekatan Musyawarah
Membawa semua pelaku untuk diajak bermusyawarah mufakat untuk mencari memecahan yang tepat dan
penyelesaian yang adil dan bijaksana sesuai Ajaran Wahidiyah (Yukti Kulla Dzi haqqin haqqoh)
4. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan ini berfokus pada kontrofersi masalah itu sendiri dan tidak ada keberpihakan pada yang terlibat
dalam konflik, kedua belah pihak tetap terikat dalam tujuan yang sama mencari jalan yang
menguntungkan bersama, bukan untuk mencari menang kalah atau bukan untuk saling mengalahkan.
5. Meningkatkan Komunikasi antar Pengurus
Meningkatkan komunikasi antar Pengurus perlu dibangun agar konsolidasi pengurus semua tingkatan terbangun
dengan baik. Dengan saling bersilaturahmi antar Pengurus baik dalam jajarannya atau tingkat diatas atau
dibawahnya sehingga terjalin rasa kebersamaan dan keselarasan dalam Perjuangan Wahidiyah.